Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Kembali kita dipertemukan oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dalam sebuah Majlis Ilmu di taman dari taman-taman Surga, Nabi kita ﷺ bersabda, اِذَامَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْاقَالُوْ ايَارَسُوْلَ اللَّهِ ,وَمَارِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ حَلَقُ الذِّكْرِ، فَإِنَّ لِلَّهِ تَعَالىَ سَيَّارَاتٌ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ يَطْلُبُوْنَ حَلَقَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا أَتَوْا عَلَيْهِمْ حَفُّوْا بِهِمْ “Ketika lewat kalian di taman-taman surga, maka singgah lah. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa taman-taman surga itu? Rasulullah ﷺ menjawab: “Majelis-majelis yang disebut nama Allah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai para malaikat yang mereka selalu mencari majelis-majelis pengajian di dunia, kalau mereka telah menemukannya, maka para malaikat itu akan melingkupi orang-orang yang hadir di majelis tersebut dengan sayap-sayap mereka”. (Hadits hasan dijelaskan oleh Syaikh Albani dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah). Kita di suruh singgah di taman Surga, lalu para sahabat bingung, فَارْتَعُوْاقَالُوْ ايَارَسُوْلَ اللَّهِ ,وَمَارِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ “Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa taman-taman surga itu? Dan Nabi عليه الصلاة و السلام menyampaikan, قَالَ حَلَقُ الذِّكْرِ، فَإِنَّ لِلَّهِ تَعَالىَ سَيَّارَاتٌ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ يَطْلُبُوْنَ حَلَقَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا أَتَوْا عَلَيْهِمْ حَفُّوْا بِهِمْ “Rasulullah ﷺ menjawab: Majelis-majelis yang disebut nama Allah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai para malaikat yang mereka selalu mencari majelis-majelis pengajian di dunia, kalau mereka telah menemukannya, maka para malaikat itu akan melingkupi orang-orang yang hadir di majelis tersebut dengan sayap-sayap mereka”. Halaqah-halaqah dzikir atau ilmu. Dijelaskan oleh Atha bin Abi Rabah رحمه الله تَعَالَى apa yang di maksud dengan Halaqah-halaqah dzikir atau ilmu? Beliau mengatakan, ‘Majlis yang menjelaskan apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan oleh Allah’. Jadi yang di maksud dengan taman Surga adalah majlis-majlis ilmu. Maka sebuah keberuntungan ketika kita diberi kesempatan untuk berada di salah satu taman-taman Surga. Ada banyak orang dengan uangnya bisa masuk ke tempat-tempat pavorit duniawi, dengan uangnya ke Taman Buah, Taman Safari, Taman Laut dan taman-taman yang lain dan itu selama halal maka hukumnya tidak ada masalah sama sekali. Tapi kita tidak bisa hanya mengandalkan uang kita untuk berada di taman Surga, butuh taufik dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, lalu butuh kejujuran baru Allah memberikan kesempatan untuk berada di taman Surga. Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى senantiasa memberikan taufik kepada kita dan memberikan Surga Dunia dan Surga Akhirat, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Dan اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَع “Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat”. Dan diantara ciri ilmu yang bermanfaat atau bahkan hakikat dari ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang melahirkan Iman dan Amal. Makanya para ulama seperti Al-Imam Adz-Dzahabi رحمه الله تَعَالَى mengatakan, ‘Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk diamalkan, bukan untuk pintar-pintaran, hebat-hebatan, keren-kerenan, atau ajang memamerkan kelebihan, tapi tujuannya untuk diamalkan untuk diterapkan baik untuk diri sendiri, rumah tangganya, keluarganya, maka kata para ulama, maka ilmu itu akan menghancurkan kesombongan dalam dirinya, arogansi dalam diri, keangkuhan dalam diri dan menjadi pribadi yang tunduk kepada Allah, merasa rendah dihadapan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan rendah hati dihadapan manusia. Dan itu yang diinginkan oleh kita ketika kita belajar. Jadi syaratnya adalah bagaimana ilmu itu diamalkan baru akan ada dampak yang besar dalam jiwa kita dan semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menjalani ini semua yaitu menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu tersebut. Session Tanya-Jawab: Tanya: Mohon do’a semoga Allah melapangkan dada saya agar bisa mendengar dan menerima ucapan ibu saya. Telinga saya seperti ada katupnya, sehingga tatkala mendengar ibu berbicara, otomatis tertutup, menolak dan tidak mau mendengar. Walaupun kami tinggal satu rumah, namun kami tidak dekat dari dulu hingga kini, 61 tahun. Focus utama beliau hanya kepada pekerjaan, setiap hari yang diperhatikan hanya pekerjaan, karyawan dan yang berhubungan dengan itu semua. Saya tidak ingin durhaka dan saya menginginkan kehidupan yang baik di Dunia dan di Akhirat, Jazakallah khairan ustadz, Barakallahu fikum. Jawab: Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik-Nya kepada kita untuk Birrul Walidain. Memang tidak mudah menghadapi kondisi seperti ini, karena ini memang Pola yang dibentuk oleh orang tua dan kita punya tugas dan punya misi untuk meluruskan dan memperbaiki pola tersebut, maka otomatis tidak mudah. Maka yang pertama minta pertolongan kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, perbanyak do’a agar Allah lapangkan dada kita, sehingga kita bisa baik dengan orang tua, walaupun akar masalahnya biasanya atau dengan keterbatasan ilmu kita, ini bukan faktor anak tetapi faktor orang tua yang membangun pola keluarga demikian. Tapi apakah kita mau naik kelas dan begitu-begitu saja? Maka perbanyak do’a kepada Allah, lalu amalkan sabda Nabi ﷺ berikut ini, dalam hadits Abdullah bin Mas’ud رضي الله تَعَالَى عنه, Nabi ﷺ menyampaikan, “Tunaikan kewajiban yang berada di pundak kalian yang harus kalian kerjakan dan minta kepada Allah hak-hak kalian” (Muttafaq ‘Alaih). Jadi focus terus menunaikan kewajiban dan jangan menuntut hak, apalagi kepada orang atau pihak yang zhalim atau pihak yang selama ini tidak memberikan hak kita atau pihak yang selama ini cuek terhadap hak kita atau pihak yang selama ini memang tidak konsen terhadap hak kita. Dan jangan focus minta hak kepada mereka dan itu bukan tuntunan Rasulullah ﷺ, namun tuntunan Rasulullah ﷺ adalah “Tunaikan kewajiban kalian yang berada di pundak kalian yang harus kalian kerjakan dan minta kepada Allah hak-hak kalian” (Muttafaq ‘Alaih). Jadi tunaikan kewajiban kita kepada orang tua kita, seperti kalau orang tua bicara dengar, yang dibutuhkan berusaha penuhi. Adapun hak kita yang seharusnya dipenuhi orang tua, tidak usah minta kepada mereka. Misalnya penanya mengatakan, ‘orang tua hanya focus kepada pekerjaan mereka dan tidak focus kepada anaknya’, itu di mengerti, tapi tidak perlu focusnya ke sana. Dan kalau bisa didakwahkan maka dakwahkan, tapi bukan karena kita baper hak kita tidak diberikan. Tapi ingatkan orang tua bahwa beliau punya kewajiban besar untuk memberikan hak anak, dan hak anak itu besar. Salah satu hak yang paling pelik adalah harus di didik, di asuhقُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا “Jagalah dirikalian dan keluarga kalian dari siksa Api Neraka” (QS At-Tahrim: 6), lalu bagaimana caranya? Dijelaskan Ali bin Abi Thalib رضي الله تَعَالَى عنه dengan diajarkan agama dan di didik. To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Sabtu, 8 Rabiul Awal 1445 AH/23 September 2023 Ahida Muhsin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, sahabat sahabat kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah Khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, dan semoga Allah senantiasa menjaga keikhlasannya, barakallah fiikum
jazakallah khair team, hanya audio kenapa kecil dan halus sekali ya. kadang volume sudah maksimal tapi masih nggak terlalu jelas. dipindah ke hp atau ke tv sama halus sekali suaranya. syukron.
Bismillah. Cb Dibantu dengan speaker ukhti, atau dengan barang2 di rumah seperti kaleng dan letakan hp didalamnya, cukup membantu insyaaAllah, sy sudah cb. Semoga Allah mudahkan.
Assalamu'alaikum, Mohon kepada Tim Ustadz Nuzul Dzikri supaya Audio ceramah Ustadz lebih jelas lagi.... jazaakallahu khairan
Masya Allah Tabarakallah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
PART ONE
Kembali kita dipertemukan oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dalam sebuah Majlis Ilmu di taman dari taman-taman Surga, Nabi kita ﷺ bersabda, اِذَامَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوْاقَالُوْ ايَارَسُوْلَ اللَّهِ ,وَمَارِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ حَلَقُ الذِّكْرِ، فَإِنَّ لِلَّهِ تَعَالىَ سَيَّارَاتٌ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ يَطْلُبُوْنَ حَلَقَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا أَتَوْا عَلَيْهِمْ حَفُّوْا بِهِمْ “Ketika lewat kalian di taman-taman surga, maka singgah lah. Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa taman-taman surga itu? Rasulullah ﷺ menjawab: “Majelis-majelis yang disebut nama Allah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai para malaikat yang mereka selalu mencari majelis-majelis pengajian di dunia, kalau mereka telah menemukannya, maka para malaikat itu akan melingkupi orang-orang yang hadir di majelis tersebut dengan sayap-sayap mereka”. (Hadits hasan dijelaskan oleh Syaikh Albani dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah). Kita di suruh singgah di taman Surga, lalu para sahabat bingung, فَارْتَعُوْاقَالُوْ ايَارَسُوْلَ اللَّهِ ,وَمَارِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ “Sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apa taman-taman surga itu? Dan Nabi عليه الصلاة و السلام menyampaikan, قَالَ حَلَقُ الذِّكْرِ، فَإِنَّ لِلَّهِ تَعَالىَ سَيَّارَاتٌ مِنَ الْمَلاَئِكَةِ يَطْلُبُوْنَ حَلَقَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا أَتَوْا عَلَيْهِمْ حَفُّوْا بِهِمْ “Rasulullah ﷺ menjawab: Majelis-majelis yang disebut nama Allah, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai para malaikat yang mereka selalu mencari majelis-majelis pengajian di dunia, kalau mereka telah menemukannya, maka para malaikat itu akan melingkupi orang-orang yang hadir di majelis tersebut dengan sayap-sayap mereka”. Halaqah-halaqah dzikir atau ilmu. Dijelaskan oleh Atha bin Abi Rabah رحمه الله تَعَالَى apa yang di maksud dengan Halaqah-halaqah dzikir atau ilmu? Beliau mengatakan, ‘Majlis yang menjelaskan apa yang dihalalkan dan apa yang diharamkan oleh Allah’. Jadi yang di maksud dengan taman Surga adalah majlis-majlis ilmu. Maka sebuah keberuntungan ketika kita diberi kesempatan untuk berada di salah satu taman-taman Surga. Ada banyak orang dengan uangnya bisa masuk ke tempat-tempat pavorit duniawi, dengan uangnya ke Taman Buah, Taman Safari, Taman Laut dan taman-taman yang lain dan itu selama halal maka hukumnya tidak ada masalah sama sekali. Tapi kita tidak bisa hanya mengandalkan uang kita untuk berada di taman Surga, butuh taufik dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, lalu butuh kejujuran baru Allah memberikan kesempatan untuk berada di taman Surga. Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى senantiasa memberikan taufik kepada kita dan memberikan Surga Dunia dan Surga Akhirat, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Dan اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَع “Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat”. Dan diantara ciri ilmu yang bermanfaat atau bahkan hakikat dari ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang melahirkan Iman dan Amal. Makanya para ulama seperti Al-Imam Adz-Dzahabi رحمه الله تَعَالَى mengatakan, ‘Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk diamalkan, bukan untuk pintar-pintaran, hebat-hebatan, keren-kerenan, atau ajang memamerkan kelebihan, tapi tujuannya untuk diamalkan untuk diterapkan baik untuk diri sendiri, rumah tangganya, keluarganya, maka kata para ulama, maka ilmu itu akan menghancurkan kesombongan dalam dirinya, arogansi dalam diri, keangkuhan dalam diri dan menjadi pribadi yang tunduk kepada Allah, merasa rendah dihadapan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan rendah hati dihadapan manusia. Dan itu yang diinginkan oleh kita ketika kita belajar. Jadi syaratnya adalah bagaimana ilmu itu diamalkan baru akan ada dampak yang besar dalam jiwa kita dan semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menjalani ini semua yaitu menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu tersebut.
Session Tanya-Jawab:
Tanya: Mohon do’a semoga Allah melapangkan dada saya agar bisa mendengar dan menerima ucapan ibu saya. Telinga saya seperti ada katupnya, sehingga tatkala mendengar ibu berbicara, otomatis tertutup, menolak dan tidak mau mendengar. Walaupun kami tinggal satu rumah, namun kami tidak dekat dari dulu hingga kini, 61 tahun. Focus utama beliau hanya kepada pekerjaan, setiap hari yang diperhatikan hanya pekerjaan, karyawan dan yang berhubungan dengan itu semua. Saya tidak ingin durhaka dan saya menginginkan kehidupan yang baik di Dunia dan di Akhirat, Jazakallah khairan ustadz, Barakallahu fikum.
Jawab: Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik-Nya kepada kita untuk Birrul Walidain. Memang tidak mudah menghadapi kondisi seperti ini, karena ini memang Pola yang dibentuk oleh orang tua dan kita punya tugas dan punya misi untuk meluruskan dan memperbaiki pola tersebut, maka otomatis tidak mudah. Maka yang pertama minta pertolongan kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, perbanyak do’a agar Allah lapangkan dada kita, sehingga kita bisa baik dengan orang tua, walaupun akar masalahnya biasanya atau dengan keterbatasan ilmu kita, ini bukan faktor anak tetapi faktor orang tua yang membangun pola keluarga demikian. Tapi apakah kita mau naik kelas dan begitu-begitu saja? Maka perbanyak do’a kepada Allah, lalu amalkan sabda Nabi ﷺ berikut ini, dalam hadits Abdullah bin Mas’ud رضي الله تَعَالَى عنه, Nabi ﷺ menyampaikan, “Tunaikan kewajiban yang berada di pundak kalian yang harus kalian kerjakan dan minta kepada Allah hak-hak kalian” (Muttafaq ‘Alaih). Jadi focus terus menunaikan kewajiban dan jangan menuntut hak, apalagi kepada orang atau pihak yang zhalim atau pihak yang selama ini tidak memberikan hak kita atau pihak yang selama ini cuek terhadap hak kita atau pihak yang selama ini memang tidak konsen terhadap hak kita. Dan jangan focus minta hak kepada mereka dan itu bukan tuntunan Rasulullah ﷺ, namun tuntunan Rasulullah ﷺ adalah “Tunaikan kewajiban kalian yang berada di pundak kalian yang harus kalian kerjakan dan minta kepada Allah hak-hak kalian” (Muttafaq ‘Alaih). Jadi tunaikan kewajiban kita kepada orang tua kita, seperti kalau orang tua bicara dengar, yang dibutuhkan berusaha penuhi. Adapun hak kita yang seharusnya dipenuhi orang tua, tidak usah minta kepada mereka. Misalnya penanya mengatakan, ‘orang tua hanya focus kepada pekerjaan mereka dan tidak focus kepada anaknya’, itu di mengerti, tapi tidak perlu focusnya ke sana. Dan kalau bisa didakwahkan maka dakwahkan, tapi bukan karena kita baper hak kita tidak diberikan. Tapi ingatkan orang tua bahwa beliau punya kewajiban besar untuk memberikan hak anak, dan hak anak itu besar. Salah satu hak yang paling pelik adalah harus di didik, di asuhقُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا “Jagalah dirikalian dan keluarga kalian dari siksa Api Neraka” (QS At-Tahrim: 6), lalu bagaimana caranya? Dijelaskan Ali bin Abi Thalib رضي الله تَعَالَى عنه dengan diajarkan agama dan di didik.
To be continued 1 of 2 part
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Sabtu, 8 Rabiul Awal 1445 AH/23 September 2023
Ahida Muhsin
Barakallaahu fiikum Imam Nawawi Rahimahullaah, Barakallaahu fiikum, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, Jazakallaahu khayran. Hafidzakallaah
jazakallahu khairan ustadz ilmunya, barakallahu fiikum
Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat
Jazakumullahu khairan Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dan tim atas ilmunya...
Barakallahu fiikum
BaarakAllahu fiikum ustadz beserta team jazaakumullohu khoiron, syukron atas ilmunya yg bermanfaat
Jazakallahu khairan Ustadz, syukron ustadz Ilmunya
Jazakallahu khoiron ustadz
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Alhamdulillah alladzi bi ni'matihi tatimmush shoolihaat, semoga Allah senantiasa merahmati imam Nawawi, orangtua beliau, keluarga beliau, guru-guru beliau, para ulama, ustadz, keluarga, tim, para pemimpin kami, para orangtua kami, para guru guru kami dan anak anak kami, keluarga kami, sahabat sahabat kami, serta seluruh umat muslim dimanapun berada. Jazakumullah Khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza ustadz, atas ilmu yang sangat bermanfaat ini, dan semoga Allah senantiasa menjaga keikhlasannya, barakallah fiikum
jazakallah khair team, hanya audio kenapa kecil dan halus sekali ya. kadang volume sudah maksimal tapi masih nggak terlalu jelas. dipindah ke hp atau ke tv sama halus sekali suaranya. syukron.
Di hape ana pun seperti itu 🙏😭
Semoga ustadz, keluarga, team dan keluarga team selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa ta'ala 🤲🌹❤️
Bismillah. Cb Dibantu dengan speaker ukhti, atau dengan barang2 di rumah seperti kaleng dan letakan hp didalamnya, cukup membantu insyaaAllah, sy sudah cb. Semoga Allah mudahkan.
Kykx tiap hari mmg begitu mb. Alhamdulillah di sini bagus.