Hehe... betul. Asal bisa ngatur "ritme" yg sama (cadence dan HR) insya Allah ga ada masalah mau di jalan datar maupun tanjakan, asalkan gear ratio mencukupi untuk power si ridernya.
Simple aja om, cukup beli Power Meter dan selalu gowes dengan menggunakan power sesuai dengan power threshold masing2 aja. Di jamin sama aja tanjakan, dataran atau turunan.
di tanjakan vs datar meskipun power dan cadence sama, HR mungkin lebih tinggi karena : - kecepatan lebih rendah, angin lebih dikit, badan lebih panas, keringat lebih banyak - posisi badan berbeda. sepeda lebih mendongak ke atas, badan lebih maju. membebani bbrp otot - kecepatan rendah membuat stabilitas berkurang. otot2 bekerja lebih keras untuk menstabilkan sepeda btw topik ini terinspirasi dari videonya Cyclingabout kah? wkwk
Tadi coba melibas tanjakan Cijapati, dari arah Kadungora. Duh, berat sekali. Ratio terkecil yg dipakai padahal 34/32 ban 700-45c/28 1.95 Ada segmen yang tidak bisa saya lewati dengan lancar bahkan harus dorong 😁
@@yanali5523 klo liat dr Strava sih, segmen Cijapati climb full itu sepanjang 4,6 km dg avg gradient 6,7% dengan grad terbesar 18,6%. Yg membuat berat adalah itu full nanjak tanpa bonus sama sekali. Sementara kalo tanjakan dari Kadungora full climb juga sepanjang 10,35 km dg avg grad 4,1%. Dari Kadungora hingga yg full nanjak tiada henti itu sih masih enak, relatif datar. Teman2 yg menggunakan MTB sih pada bisa lolos tanpa dorong, karena kombinasi gear ratio yg kecil, rata2 22/36. Sedangkan yg sepeda yang saya pakai gear ratio terkecil nya 34/32 dengan ban 28 (700-45c) jadi saat menghadapi tanjakan curam yg sekitar 16-18 itu sudah ga bisa ngayuh lagi, gear ga berputar. Kalo menggunakan seli sih grad 20 pun masih bisa, gear ratio terkecil seli saya 39/30 dg ban 20
Serem juga yah 4.6 km dengan avg gradient 6.7%… jadi teringat bromo climb, last segment sekitar 15 km dengan avg 10%. Untuk tanjakan super panjang seperti itu yg lebih dibutuhkan adalah stamina, kesabaran, dan doa😬. Kombinasi gear saya lebih parah om: 52/36 & 11/28. Untuk tanjakan diatas 17% sudah pasti saya harus berdiri😂
Ketemu tanjakan langsung ambil mindset yang penting sampai dan ga usah mikir waktu. Jangan terpengaruh yg bisa cepat nanjak. pasang gir paling enteng...atur nafas dan mengayuh dengan candence lambat seperti sedang berjalan kaki. dijamin kuat...
Mantap, dan yang terpenting harus menunduk, soalnya kalo melihat yang cepet, atau ada yang ehem ehem di depan, pinginnya ngebut.... tapi apa daya nafas ngos-ngosan hehehe
Mantab, aku juga sama tanjakan bagiku sulit selalu terengah engah dan lutut jd cepet capek, tp aku suka alhamdulillah semakin lama ngos ngosan juga bisa kita atur.
Nitip penjelasan tanjakan pak. Mengapa gradien ditentukan dengan persen bukan derajat. Dan bagaimana karakter dari gradien serta teknik menghadapi kenaikan gradien. Karena kita tahu karakteristik jalanan menanjak di Indonesia. Jalan belokpun langsung nanjak. Tidak ada landai nya.
Gradien dalam persen untuk memudahkan kita mengetahui berapa ketinggian yang harus dicapai. Mis. gradien 5%, berarti untuk maju 100meter secara horizontal kita akan naik 5 meter, kalau dalam derajat kita agak kesulitan. Jalan berbelok langsung nanjak, juga berarti langsung turun, hehehe. Kenapa ditanjakan jalan harus belak-belok? ini untuk mengurangi gradien jalan, kalau diperbukitan jalannya lurus, maka gradien jalan akan besar, sedangkan aturan jalan raya gradien jalan maks. 6-7% Karakteristik tanjakan, pastinya gaya gravitasi adalah raja, sehingga kecepatan akan berkurang, penurunan kecepatan karena freewheeling akan lebih besar, dan sebagainya
Saya selalu berfikir pisirif.. semua jalanan adalah turunan..kl jalan tanjakan saya berfikir ini jalan turunan yg kebalek..hehe jd faktor pikiran jg pengaruh besar.
Gunakan cassette dg low sprocket besar. Yg paling murah dan bisa tanjakan dan kecepatan adalah triple crankset (42-32-22T) dan cassette 11-36T atau double 42-22T dan cassette 11-46T
Tergantung % gradient nya juga om, berapa panjang tanjakannya, dan ratio gear yg dimiliki. Pengalaman saya tanjakan diatas 18% dengan ratio gear 36:28, saya sudah harus berdiri or power diatas 300 watt😬. Nah tinggal liat berapa panjang tanjakannya, stamina bisa tahan apa gek😅
Isi tips nya sdh bagus, sekedar saran video" selanjutnya kalau bisa tdk terlalalu banyak teori, saat skrg mayoritas org ingin yg praktis & instant, bila durasi video lama org mjd malas krn butuh paket data lbh & waktu utk menonton, lbh baik disampaikan dg simple tdk terlalu berteori, sy yakin SUBCRIBERS akan meningkat lbh pesat, & cara penyampaian/narasinya jgn formal bingits, agak gaul/gaya milenial 🙏🙏 Maaf bila kritiknya tdk berkenan 🙏🙏
@@MalcandRay sesama 50+ ... 🙂 Nggak masalah sih dengan teori2nya, kita butuh juga. Untuk yang simple atau instant biar jadi jatah channel lain, berbagi rezeki ... 😀
Ini sepeda touring ...tuk jalan jauh 💪💪💪
Terimakasih
@@MalcandRay yuk kita ngopi 😊 Om
@@kandarfc6902 Wah... kakek kakek di ajak hangout hahahahaha, saya Bandung Timur kang
@@MalcandRay Bandung joss
semangat gowes
Edukasi yg bermanfaat bagi para goweser ..👍
Terimakasih
Ending nya keren .. mari kita sama2 menuntun sepeda
TTB bukan tabu hehehe, justeru bijak
Om sy sudah sukrib 😁, salam goweser semula 😆
Terima kasih
saya suka saran yag terakhir, " mari sama sama kita menuntun sepeda".....
Pesepeda pujon batu hadir
Makasih sudah hadir
Hehe... betul. Asal bisa ngatur "ritme" yg sama (cadence dan HR) insya Allah ga ada masalah mau di jalan datar maupun tanjakan, asalkan gear ratio mencukupi untuk power si ridernya.
Ujung ujungnya menuntun srpeda karena napas dan power yang gk mendukung
Simple aja om, cukup beli Power Meter dan selalu gowes dengan menggunakan power sesuai dengan power threshold masing2 aja.
Di jamin sama aja tanjakan, dataran atau turunan.
😂😂 sama yah ujung-ujungnya nuntun sepeda jg..
😀😀😀 endingnya....
Trimks infonya 👍
sama sama
Mari kita bersama sama menuntun sepeda 🤣🤣🤣
Terima kasih utk infonya yg bermanfaat ini, salam gowes 👍👍👍
Salam
Menundukkan tanjakan jadi kepuasanku,😄😄Krn TPT tinggalku pegunungan. Keluar rumah kalo g nanjak ya turun. Yg penting tetap semangat💪
Betul, semangat
Mantap Om Ilmunya
Terima kasih
di tanjakan vs datar meskipun power dan cadence sama, HR mungkin lebih tinggi karena :
- kecepatan lebih rendah, angin lebih dikit, badan lebih panas, keringat lebih banyak
- posisi badan berbeda. sepeda lebih mendongak ke atas, badan lebih maju. membebani bbrp otot
- kecepatan rendah membuat stabilitas berkurang. otot2 bekerja lebih keras untuk menstabilkan sepeda
btw topik ini terinspirasi dari videonya Cyclingabout kah? wkwk
Itu salah satu situs favorit saya
Dengkul nyut nyut, nafas ngis ngos..itu kalau aku Om..😀💪
Hehehehe
ending akhir nya 😂
Karena TTB (TunTun Bike) itu hanya dilakukan oleh pesepeda yang bijak
@@MalcandRay mantap bang.. Maka nya saya ketawa. Karna sama dgn.. Club saya Matador.( manggih tanjakan dorong) 😅😅😅
Di jalan Dago yah bang
Betul
@@MalcandRay saya juga suka sepedahan jalur dago
Kirain beta aja yg ga PD klo ketemu tanjakan, trnyta byk yaaa. Jd PD beta klo ketemu... turunan 🤪🤭🤣😹
ahhhaaayyyy..... turunan kidul
@@MalcandRay bhwahahahaaa! Lagi viral itu, bossbroo! Ayooo berangkat bareng ksana, dipilih2! 😍😍🤣🤪
Di kampung yg notabene nya gunung malas lewat tanjakan, sekarang di kota malah pengen nanjak jarang tempatnya
Tadi coba melibas tanjakan Cijapati, dari arah Kadungora. Duh, berat sekali. Ratio terkecil yg dipakai padahal 34/32 ban 700-45c/28 1.95
Ada segmen yang tidak bisa saya lewati dengan lancar bahkan harus dorong 😁
Iya kalo dari Kadungora, jangankan sepeda, motor saja sulit nanjak
Gradient berapa % average nya om..? Dan berapa panjang..?
@@yanali5523 klo liat dr Strava sih, segmen Cijapati climb full itu sepanjang 4,6 km dg avg gradient 6,7% dengan grad terbesar 18,6%. Yg membuat berat adalah itu full nanjak tanpa bonus sama sekali. Sementara kalo tanjakan dari Kadungora full climb juga sepanjang 10,35 km dg avg grad 4,1%. Dari Kadungora hingga yg full nanjak tiada henti itu sih masih enak, relatif datar. Teman2 yg menggunakan MTB sih pada bisa lolos tanpa dorong, karena kombinasi gear ratio yg kecil, rata2 22/36. Sedangkan yg sepeda yang saya pakai gear ratio terkecil nya 34/32 dengan ban 28 (700-45c) jadi saat menghadapi tanjakan curam yg sekitar 16-18 itu sudah ga bisa ngayuh lagi, gear ga berputar. Kalo menggunakan seli sih grad 20 pun masih bisa, gear ratio terkecil seli saya 39/30 dg ban 20
Serem juga yah 4.6 km dengan avg gradient 6.7%… jadi teringat bromo climb, last segment sekitar 15 km dengan avg 10%.
Untuk tanjakan super panjang seperti itu yg lebih dibutuhkan adalah stamina, kesabaran, dan doa😬. Kombinasi gear saya lebih parah om: 52/36 & 11/28. Untuk tanjakan diatas 17% sudah pasti saya harus berdiri😂
@@yanali5523 😁. Saya pakai jurus pamungkas, dorong
Saya yg menonton saja cape kalau bersepeda di tanjakan
Hehehehe, lama lama biasa kok
Saya kena dua-duanya tuh! Antara dengkul lemes sama ngos-ngosan. Pakai coaster hub 20T sama berat 79kg. 😩
Kayanya dituntun lebih aman.
Hehehehe, lama lama sudah tidak lagi
Ketemu tanjakan langsung ambil mindset yang penting sampai dan ga usah mikir waktu. Jangan terpengaruh yg bisa cepat nanjak. pasang gir paling enteng...atur nafas dan mengayuh dengan candence lambat seperti sedang berjalan kaki. dijamin kuat...
Mantap, dan yang terpenting harus menunduk, soalnya kalo melihat yang cepet, atau ada yang ehem ehem di depan, pinginnya ngebut.... tapi apa daya nafas ngos-ngosan hehehe
@@MalcandRay haha iya...kalau tetep ga kuat berhenti akting ngonten foto2 kanan kiri...sambil minum beberapa teguk...😂😂
Tidak masalah demi sosmed, yg penting gowes, lama lama juga terbiasa
Mantab, aku juga sama tanjakan bagiku sulit selalu terengah engah dan lutut jd cepet capek, tp aku suka alhamdulillah semakin lama ngos ngosan juga bisa kita atur.
@@satrioheho ini akting yg sering sy lakukan mas, pelan yg penting sampe tujuan yg di tuju 😁👍👍
intinya dengan powerfull,dan semangat yang tinggi,semakin rilex, salam gowes salam komunitas
Salam
Nitip penjelasan tanjakan pak. Mengapa gradien ditentukan dengan persen bukan derajat.
Dan bagaimana karakter dari gradien serta teknik menghadapi kenaikan gradien.
Karena kita tahu karakteristik jalanan menanjak di Indonesia. Jalan belokpun langsung nanjak. Tidak ada landai nya.
Gradien dalam persen untuk memudahkan kita mengetahui berapa ketinggian yang harus dicapai. Mis. gradien 5%, berarti untuk maju 100meter secara horizontal kita akan naik 5 meter, kalau dalam derajat kita agak kesulitan.
Jalan berbelok langsung nanjak, juga berarti langsung turun, hehehe.
Kenapa ditanjakan jalan harus belak-belok? ini untuk mengurangi gradien jalan, kalau diperbukitan jalannya lurus, maka gradien jalan akan besar, sedangkan aturan jalan raya gradien jalan maks. 6-7%
Karakteristik tanjakan, pastinya gaya gravitasi adalah raja, sehingga kecepatan akan berkurang, penurunan kecepatan karena freewheeling akan lebih besar, dan sebagainya
@@MalcandRay Oke. Terima kasih penjelasannya pak
Salam kenal dr bondowoso
Salam kenal juga dari Bandung
Gmn kalau berat badan sy sj beratnya 80 kg...?! Sy biasa bersepeda mtb...
bisa saja, walaupun tidak terlalu curam
Info nya mantap !
Terima kasih
Enaknya nanjak di Dago banyak orang yang sepedahan😅
Beda kalau di tanjakan yang lain, banyak sih tapi ga seramai di Dago
Tapi capek...... hahahaha langsung lesehan di minimarket dago pakar
Terima kasih atas ilmunya... 👍
Sama sama
Yg penting kakinya kuat 😊💪💪👍
Saya adalah golongan penanjak tanpa itungan ...😅
Tanjakan itu ,nikmati saja 👍😬
Wa'alaikumussalam kang, informasi yg bermanfaat.
I love tanjakan karena dg tanjakan trek yg pendek jadi panjang durasinya 😅
tanjakan kurang memacu adrenalin om
Bagi penggemar uphill wajib MTB om Menjadi Tabah dan Bersabar.
Kadang cepat belum tentu menjadi yg tercepat 😅.
Upppp.om
Saya selalu berfikir pisirif.. semua jalanan adalah turunan..kl jalan tanjakan saya berfikir ini jalan turunan yg kebalek..hehe jd faktor pikiran jg pengaruh besar.
Istilah kerennya efek plasebo
Senpai....sepeda yang beli di setting ulang di bengkel atau sendiri
tumben om, judul dan pembahasan mirip sama Alee Denham 😊🙏
Saya suka baca tulisan dia, khususnya untuk sepeda touring
Mau tanya kang,sepeda sy exotic 9 speed.gimna caranya biar di tanjakan enteng? Krn daerah sy kebanyakan tanjakan.🙏🏻🙏🏻
Gunakan cassette dg low sprocket besar. Yg paling murah dan bisa tanjakan dan kecepatan adalah triple crankset (42-32-22T) dan cassette 11-36T atau double 42-22T dan cassette 11-46T
Kesimpulannya
Jika ingin jalan nanjak-datar sama mengayuhnya cukup naik roadbike yg sudah ada motor listrik wkwkwk DONE.
Apakah itu berarti bersepeda di tanjakan dg sepeda lipat lebih mudah dibandingkan dg sepeda MTB/RB ?
Bila menggunakan drivetrain MTB, khususnya crankset, kebanyakan seli pakai crankset RB
@@MalcandRay Ada saran fd triple buat seli, om? Yg Shimano
Coba FD tourney. Untuk fd tourney juga sudah bagus karena jarang berpindah gear
@@MalcandRay Bisa dipasang di adapter braze on, om?
Ih iya lupa, yg bisa di braze on kalo nggak salah altus
Biasanya berapa persen kisaran range FTP kalau di tanjakan yg digunakan min?
Tergantung keinginan kang, kalo mau bersepeda aerobik, maks. di zona 2 sekitar 75% FTP, Tapi kalo mau latihan interval 90-105% dari FTP
@@MalcandRay terimakasih min 👍👍
Tergantung % gradient nya juga om, berapa panjang tanjakannya, dan ratio gear yg dimiliki. Pengalaman saya tanjakan diatas 18% dengan ratio gear 36:28, saya sudah harus berdiri or power diatas 300 watt😬. Nah tinggal liat berapa panjang tanjakannya, stamina bisa tahan apa gek😅
Admin, nada suaramu unik min 🤣🤣🤣🤣
Hehehehe, suara orang tua
1:1 T28 💪 👍👍👍
Isi tips nya sdh bagus, sekedar saran video" selanjutnya kalau bisa tdk terlalalu banyak teori, saat skrg mayoritas org ingin yg praktis & instant, bila durasi video lama org mjd malas krn butuh paket data lbh & waktu utk menonton, lbh baik disampaikan dg simple tdk terlalu berteori, sy yakin SUBCRIBERS akan meningkat lbh pesat, & cara penyampaian/narasinya jgn formal bingits, agak gaul/gaya milenial 🙏🙏
Maaf bila kritiknya tdk berkenan 🙏🙏
Yang tua mah nggak bisa pake gaya anak muda hehehehe, saya udah 53tahun agak susah pakai haua anakida
@@MalcandRay namanya jg sekedar saran masukan 🤭🙏
Terimakasih
@@MalcandRay sesama 50+ ... 🙂 Nggak masalah sih dengan teori2nya, kita butuh juga. Untuk yang simple atau instant biar jadi jatah channel lain, berbagi rezeki ... 😀