CANCEL CULTURE: Alasan Sosmed Jadi TOXIC | Satu Insight Episode 10
Вставка
- Опубліковано 15 чер 2024
- Sebenernya Cancel Culture itu apaan sih? Seberapa besar efeknya? Nah, di video kali ini Evan bakal ngebahas serba-serbi fenomena Cancel Culture. So, tonton videonya sampai akhir, ya!
00:00 - 01:37 The Rise of Cancel & Viral Culture
01:37 - 07:27 Anxiety & Playing it Safe
07:27 - 10:03 Failure & Cancel Culture: How it Affects Our Thoughts
10:03 - 12:04 So, What's The Solution?
Pengen tau isi kurikulum Satu Persen? Akses di sini:
satu.bio/kurikulum-satupersen
Overthinking? Cek tingkat overthinking lo yuk:
satu.bio/quiz-rumination
Mau worksheet Satu Persen GRATIS? Klik link ini ya:
satu.bio/free-worksheet
Selain itu, lo juga bisa akses playlist khusus buat video-video tentang GEN Z di sini:
satu.bio/playlist-generasi-z
Dan buat lo yang pengen diskusi bareng Perseners lainnya, lo bisa banget ikutan grup komunitas kita di link berikut ini: satu.bio/grupkomunitas
Reference:
1) Cancel Culture Fears Stopping Young People Speaking Out On Climate Crisis, Study Finds
www.forbes.com/sites/jamiehai...
2) The Internet Gave Rise to 'Cancel Culture OCD'
www.wired.com/story/cancel-cu...
3) What People Fear Most About ‘Cancel Culture’
www.bqprime.com/opinion/what-...
4) What Is the Negativity Bias?
www.verywellmind.com/negative...
5) The Upside of Your Dark Side
www.academia.edu/49357901/The...
━━━━━━━━━━━━━━
APA ITU SATU PERSEN?
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Satu Persen-Indonesian Life School adalah startup pendidikan yang mengajarkan tentang pengetahuan dan kemampuan penting dalam hidup yang belum diajarkan di sekolah dan masyarakat luas.
1) Konsultasi dengan Mentor: satu.bio/mentoring-satupersen
2) Konseling dengan Psikolog: satu.bio/konselingpsikolog
3) Webinar, Workshop dan Bootcamp: satu.bio/webinar-kami
4) Kelas Online: satu.bio/kelas-online-kami
━━━━━━━━━━━━━━
BUSINESS INQUIRIES
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Email : partnership@satupersen.net
Speaking Engagement : bit.ly/satumitra
Content Collaboration : bit.ly/satumitra-yt
━━━━━━━━━━━━━━
SOCIAL MEDIA UTAMA SATU PERSEN
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Instagram Satu Persen: satu.bio/igsatupersen
Twitter Satu Persen: satu.bio/twitterofficialkami
LinkedIn Satu Persen: satu.bio/linkedin-kami
━━━━━━━━━━━━━━
SOCIAL MEDIA LAINNYA
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Instagram Satu Persen for Career: satu.bio/kenali-spforcareer
Instagram Buku Self Knowledge: satu.bio/buku-self-knowledge-...
Instagram Mental Health Training: satu.bio/bmht-instagram
Instagram Cerita Konsultasi: satu.bio/cek-ceritakonsultasi
━━━━━━━━━━━━━━
TIM PENYUSUN VIDEO
▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀
Scriptwriter: Agnes Sarila W
Audio Editor: Ananda Luchiano
Video Editor: Adi Rachman
Presenter: Ifandi Khainur Rahim
Poster Illustrator: Triaji Sanghika
Poster Designer: Triaji Sanghika
━━━━━━━━━━━━━━
Jangan lupa like, comment, share, dan subscribe ya!
Kalau lo mau drop saran soal topik, lo bisa ke link ini:
satupersen.net/page/content-d...
Satu Persen
Lebih Baik Setiap Harinya
#SatuPersen #SatuInsight #CancelCulture #Cancel #Toxic #JohnnyDeep #AmberHeard #Socmed #SosialMedia #Medsos #MediaSosial #Viral #KontenViral #toxic #AnakMuda #GenZ #GenerasiZ #GenerasiSekarang #Millenial #Milenial #HidupSeutuhnya #PercayaDiri #Mindset #Pendapat #Gagasan #bully #bullying #cyberbullying #ViralCulture
Karena banyak yang komen tentang Evangelion, kita dah pernah bikin video tentang anime itu cuy. Cek video ini: ua-cam.com/video/tUWpjKSjXag/v-deo.html
Kalo lo lagi ada masalah, lo bisa cerita-cerita bareng mentor kita. Jangan lupa juga pake kode promo YESGAJIAN06 buat dapet diskon 70% (Maks. 25K)
DAFTAR DISINI: satu.bio/mentoring-satupersen
Kak kebalik, orang Islam yg nemuin banyak ilmu pengetahuan baru, perpus di Baghdad di bakar dan bukunya di duplikat sama org barat, asli penemu pengetahuan org Islam...
Excited, Sering banget terjadi Di Sosmed Toxic, sekarang saya masih menjumpai hal itu, Dan hal itu sangat menyakiti Hati, Bullying Sosmed Dimana-mana, dan yeah Hal itu terbawa-bawa sampai ke kehidupan Nyata, dan saya salah satu yang mengalami nya, salah satu yang bisa membuat hati Self Heart adalah Membaca Stoikisme, I Love This, Setelah melihat Orang Barat banyak Berinovasi, rasa nya ingin Menjadi salah satu orang yang bisa berinovasi ❤️ , Pahit banget Di Waktu Ini, Banyak Culture Sosmed Terjadi
Sblm ada sosmed kok saya merasa sudah seperti itu ya.. Ketakutan di cancel, tdk d terima, dll...
Wkwkwkk shinji
@@kiakikijolekha6114 Di masa kejayaan Islam, berkembangnya Islam memang mendorong bangsa Arab mempelajari ilmu pengetahuan. Namun dalam mempelajari banyak juga mengambil sumber dari budaya lain, seperti yunani, cina. Tapi mungkin Islam berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi lebih praktis, krn ilmuwan sesudahnya lebih suka mengambil terjemahan dr Arab ketimbang dr Yunani yg bahkan lebih tua. Sumber dr Islam mungkin dianggap lebih aplikatif ketimbang Yunani yg masih banyak mengandung filsafat
Dulu aku seorang pecandu sosial media. Hampir semua akun sosmed punya, bahkan punya akun lebih dari satu. Sejam aja gak buka sosmed, serasa hampa. Sehari gak bikin konten, berasa sepi. Tetapi, aku sudah hampir setahun nonaktif sosmed. Karena aku merasa sosmed sudah kurang sehat. Padahal Aku sangat selektif dengan apa yg aku follow/mutual sosmedku. Setelah vakum sosmed, ternyata lebih tenang dan nyaman.
Keren kak
Sama 😊👍
Lebih damai ya.
Semoga juga bisa gini. 🥲
Aku udah jalanin hal kaya kamu, udah 11 hari nonsosmed, tpi tugas kuliah mengharuskanku kembali ke instagram tok.
Me too
Sadar ga sih melalui media sosial kita merasa under self confidence, merasa ingin selalu menyamai apa yg orang lain dapet. Media sosial seolah olah bukan lagi sebagai media penambah informasi tetapi sebagai media pengarus utamaan. Seolah2 apa yang ada di media adalah yang paling benar dan kita menjadi kurang selektif dalam menerima setiap bahan yang ada di media. Dan akibat yang paling fatal yaitu kita menjadi hilang self identity, hanya ingin menjadi sama dengan tren.
Banyak hal baik yang kita dapet dari media, namun hal buruk nya juga tak kalah lebih banyak :(
Z kok l
Dan dari itulah Stoikisme sangat dibutuhkan sbg jalan keluar di kondisi jmn skrng ini.
Filsafat stoik mengajarkan bahwa ada hal yg bener" gk bs kita kontrol sepenuhnya di dunia ini dan lebih memahami diri sendiri. Karena fenomena di jaman skrng orang" terlalu berusaha menyamakan dgn orang lain, seolah-olah terjebak dlm lomba lari yg sebenernya gk ingin di ikuti.
Syukur aku gk mudah terpengaruh dan gk mau juga ikut2 ramai yg bermasyarakat yg buruk toxic... Aku juga malas dgn org yg gk terbuka dan gk berani balas diluar DM. Sama kyk ketemu BTS lepasin guilt dgn say sorry aja. Kalo di DM awal gk dibalas makanya di tag, pas di tag baru minta di DM. Krn jaim dan gk berani itu dia. Mereka merasa tau akan teori blm tau cerita full berani aja dgn teori simple. Gk semua org yg gk berlogika.
@@nkrtzd99 syukur aku gk pernah mau ikut tren. Eeehh aku juga pernah di bully Krn gk mau ikutin itu. Dibilang gk bisa nyesuaikanlah. Nah liat dibule bener gk masalah. Jadi org kita itu kes.mental buruk dan suka bikin mallicious gossip all the time. Kurang kerjaan.. labelling apa lah, mrk itu suka dengki dan cari sensasi bahkan Krn cow muji juga kita kena masalah. Krn alay, lebay, baper itu perusak good habits and create vice. put other ppl down... Stupidly man are coward to face their gf or wife mistake and let the other woman get isolate... Suami takut istrikan?
@@nkrtzd99 syukur aku ngak ikuti. Tapi Krn gk ikuti itu justru di labelling dibully cew. Eh cow dibilang fakta ketipu mulut manis cew. Makanya, sikap adil leadership buku aja, fakta perlakuan no... Far from It ..
Makin ke sini emang makin ga nyaman medsosan. Bentar² ada kasus viral, nanti versi pro-nya, kontranya. Ih malesin banget. Yg masih tu cuma WA buat komunikasi, telegram bwt belajar (melalui komunitas), dan youtube bwt cari ilmu dan hiburan.
Semenjak lahir nya kata " Baperan " semua orang susah utk mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Dunia sudah banyak berubah !
0
Bener wkwkwk orang akhirnya ga punya rasa bersalah dan saling menghargai
Sedih langsung bacanya, banyak orang2 punya mulut gak dijangan,padahal nyakitin tapi bilangnya kita baperan....seolah2 dia yang paling baik dan kuat.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
.banyak sisi positif dari media sosial seperti gw bisa ketemu teman lama teman sd yang gw gak punya kontak personnya.. seperti adik gw yang mendapatkan pekerjaan dari lowongan kerja di media sosial.,, seperti gw bisa banyak pesanan dan berbisnis melalui media sosial.. seperti sepupu gw bisa mendapatkan jodoh kaya dan baik bagus sikapnya dari media sosial. lalu adik gw bisa dengan otodidak belajar bahasa inggris melalui media sosial .. lalu gw juga bisa mendapatkan kabar aktivitas tokoh pemerintahan dan tokoh dunia melalui media sosial.. lalu bisa mengisi waktu kosong ketika menunggu antrian atau teman atau mengisi waktu kosong ketika perjalanan jauh. teman membuat event acara alumni sekolah melalui media sosial,, banyak sisi positif dan manfaatnya daripada sisi negatifnya yang hanya sedikit ..
.sosial media kali ini diperlukan dan di jaman sekarang sarana fasilitas komunikasi dan teknolgi sangat cepat, kita tidak bisa mengelakannya begitu saja, bahkan lamar kerja pun sosial media di tanyakan saat interview sama hrd guna membantu mempromosikan produknya
Gua punya IG, Punya Twitter, Punya FB, tapi udah jarang sekali aktif, walaupun followers udah ribuan (konten photography). Dulu gua rasa gua foto foto jadi ngga tenang, mengejar like dan followers, yang berimbas gua jalan jalan bukannya refreshing tenang sambil menyalurkan hobi, yang ada malah pusing kayak kerja dan dikejar deadline.
.
Akhirnya gua bisa lebih menikmati pemandangan, mau dilike banyak naik turun kayak gunung berjejer ngga papa tapi hati gua enjoy.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.banyak sisi positif dari media sosial seperti gw bisa ketemu teman lama teman sd yang gw gak punya kontak personnya.. seperti adik gw yang mendapatkan pekerjaan dari lowongan kerja di media sosial.,, seperti gw bisa banyak pesanan dan berbisnis melalui media sosial.. seperti sepupu gw bisa mendapatkan jodoh kaya dan baik bagus sikapnya dari media sosial. lalu adik gw bisa dengan otodidak belajar bahasa inggris melalui media sosial .. lalu gw juga bisa mendapatkan kabar aktivitas tokoh pemerintahan dan tokoh dunia melalui media sosial.. lalu bisa mengisi waktu kosong ketika menunggu antrian atau teman atau mengisi waktu kosong ketika perjalanan jauh. teman membuat event acara alumni sekolah melalui media sosial,, banyak sisi positif dan manfaatnya daripada sisi negatifnya yang hanya sedikit ..
.sosial media kali ini diperlukan dan di jaman sekarang sarana fasilitas komunikasi dan teknolgi sangat cepat, kita tidak bisa mengelakannya begitu saja, bahkan lamar kerja pun sosial media di tanyakan saat interview sama hrd guna membantu mempromosikan produknya
Saya mencoba meng-uninstal beberapa media sosial, dan hanya menggunakan Whatsapp dan youtube. Saya merasakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya meskipun baru sebentar, waktu terasa melambat, kecemasan berkurang, dan hal positif lainnya. Mengikis fear Of Missing out dengan mengalihkan pada hal-hal baru, seperti memperbanyak baca buku, bercengkrama dengan keluarga lebih banyak dan lain-lain. Jujur memang berat diawal tapi saya coba terus belajar semoga bisa lebih baik. 1 % better everyday.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
emang ngaruh banget, dulu sebelum candu gue hidup lempeng aja. Makan sekolah tidur dan realistis tapi sekarang kalo ga buka hp sehari aja susah banget, membandingkan hidup sama orang, enak banget ya jadi dia padahal dulu tu hidup gue rasa nya tenang banget dah
Mengurangi main media sosial bikin saya lebih relax.
Komentar orang² di sosmed adalah cerminan orang tersebut di dunia nyata. Kecuali jika anda bermuka dua. Jadi kita harus bisa jaga kata² kita di sosmed, karena meskipun itu hanya kata², tapi hal tersebut dapat berdampak di dunia nyata. Kata² bagaikan pisau yg siap menusuk atau bisa jadi senjata makan tuan. Kalau dulu, mulutmu adalah harimau-mu. Hal yg sama juga berlaku pada jari kita sekarang. Dari pengamatanku, cancel culture lebih sering terjadi di luar negeri, hal ini berdampak pada karir dan kehidupan seseorang yg kena cancel. Di indonesia, kita tahulah bagaimana artis yg tiba² viral karena sesuatu negatif malah akhirnya naik daun dan diundang ke berbagai acara, dan podcast. Cmiiw, selalu lakukan research dan saling koreksi. Kita selalu belajar hal baru setiap hari. Have a nice day
IMO Cancel culture ini udah kayak bullet train, gak bisa dihentikan lajunya. Solusinya menghindarinya dengan tidak mempunyai akun sosmed. Hidup jadi lebih simpel.
Buat tim 1% dan juga kamu Bang, thanks banget buat konten tentang masalah ini, ini tuh relate banget buat aku. Cerita dikit, tahun 2020 adalah tahun dimana aku dapat momen terburuk dari sosmed yang membuat aku stres, sering cemas, pola hidup sehat terganggu, dan akhirnya berujung sakit, apalagi pada saat itu covid lagi parah juga. Aku mencoba untuk mengobati diri sendiri dan untungnya aku bisa karna aku lihat hal² yang baik dan mencoba belajar lebih dalam skill yang aku dapat misalnya fotografi, videografi, dll yang membuat aku bisa semaju ini dibandingkan sebelumnya. Rasanya pengen berterima kasih sebanyak²nya ke diri sendiri walaupun trauma dan cemas itu masih ada tapi udah berkurang. Dan yah, memang benar sosmed tuh sekarang udah toxic, mulai dari masalah dunia sampai masalah pribadi orang pun ada disana. Kasian aja sih, konsumsi hidup orang tuh udah kayak makanan pokok setiap hari buat jaman sekarang.
Terimakasih kembali, bro. Selamat dan semangat berproses yaa!
Iya bg apalagi di FB, apa" Masalah keluarga di bawa" Atau di sebarin ke media sosial bahkan jadi status lagi, kadang gw mikir jga nih sama org yg mosting masalah nya di media sosial, apa untung nya sih, bukan nya dapat jalan keluar melainkan banyak hujatan, walaupun kadang kita gak tau atau mereka gak komen, iya pasti mereka di balik layar hanya meratapi dan bisa jadi tertawa dan tersenyum senyum seakan" Berpikir bahwa yg buat status itu map, gblk.gw pernah sampain ke ortu walapun gw yg buat sosmednya, tapi gw yg udh masuk ke dunia media sosial, gw selalu tekanin ke ortu, "jgn sampai masalah kluarga apapun se kecewa apapun mama di publis ke media sosial, apalagi FB, cukup mama hanya melihat status mereka saja, kalau komen di status di minimalisir, jgn ke seringan ingat mama punya kesibukan sendiri, ingat media sosial itu jahat" Nah sampai saat itu enak gw dah jarang aktif paling WA an aja😂, kalau bokap paling lihatin vd lawakan😂. Karna mereka punya kesibukan masing-masing, kadang gw jga miris lihat org" Yang membawa masalahnya ke media sosial, walau dapat dukungan dan semangat, tapi ketahuilah itu hanya pencitraan. Maap nih panjang😂
@@yunustan4981 yep kek gk ada kerjaan apa gimana gitu apa2 marah-marah ke sosmed, nyirnyirin org di sosmed, ghibah org di sosmed...klo gw nemu kek gitu auto blok sih wkwk
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
that's why aku udh mulai mengurangi main sosmed. kerena selama beberpa tahun terakhir aku gencar bgt, aktif di segala sosmed, dan setelah itu aku merasa kyk ada aja yg ngawasi pola hidupku dari gimana cara aku react ke segala objek yg nanti ujung2nya digosipin wkwk (ini emg muncul dari diri sendiri, tp who knows. org bisa julid dimanapun kan?) pokonya yg bikin diriku makin ga nyaman ngejalanin hidup publicly on sosmed, dan bikin insecure and overthinking, aku menyudahinya. sekarang mendingan walaupun ada sedikit rasa agak bosenn.
Bener bang,indo bisa jdi kaya gini, gegara orng yg sebenarnya pantas buat speak up, malah memilih diam, karena alasan" tertentu,jdi yaaa para orng" (bodoh) yg keliatan di permukaan, dan memenuhi wajah indonesia ini, ayolah kawan", mulai lahh, kita lawan, mreka, kalian gak seddih napa, liat mreka" yg slalu bikin malu indo, contoh mreka yg kmaren sempet datengin masa di kedutaan Singapore, dll, ayolah, kita bikin mreka malu buat naik ke permukaan lgi, klo kalian mau tukar opini, sok atuh 👍
Kadang tuh ya pen ikut memberi opini di sebuah unggahan , tp giliran pas debat jawabannya muter2 plus mancing emosi , malah keluat topik ky "lah siapa yg nanya ?" , dll, jadi males lagi deh buat nanggepin kaya gtuan , kebanyakan malah yg batu itu yg klo debat kacau kemana2 , hampir setiap unggahan ad ky gt :( , sedih deh pdhl klo ketemu langsung belum tentu berani
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
@@eris6790 jdi point anda itu apaa, dan menurut saya yg anda ungkapin itu nda relate sama komentar saya
@@alivixongko.4405 maaf point anda apa yaa gan, saya kira pendapat anda kurang relate deh sama komentar saya
Baru aja kepikiran karena abis dijauhi cowo "virtual" gara² dia tau klo aku ga main IG waktu dimintain IG. Aku bener² mikir apa seburuk itu ga main ig? Apa aku sekudet itu? Apa perlu aku posting foto di sosmed biar kyk yg lain? Hidup berbeda dr yg lain memang susah sih tp krn aku nyaman bngt dlm posisi kyk gini yauda aku lanjutin aja trus
Biasa karena pengen liat aslinya (fisik) kamu.
Saya gak punya ig dan twiter, adanya facebook itupun buat nonton film saja, dan hiduppun jauh lebih nyenyak saat privasi di batasi oleh media sosoal
@@awanbengi140 ohh ternyata gitu ya
@@tutdeputra8887 aku jg cmn yt sama wa aja. Klo mo story di WA berasa lbh privasi. Blom lg msh ada yg "dikecualikan"
@@schoenheit4400 kalo menurut aku sih gitu. Ya kali gara" gak main ig ngejauh. Konyol 🤣
sekarang ini kebanyakan konten negatif bertebaran sana sini, bukan lagi konten2 yang membangun jarang tuh nemuin orang nge post/nge share hal2 positif malahan sering nemuin hate speech, pelakor, hal2 yg gak lumrah di sebar2in biar dikira keren nyatanya gak wkwk,nikah muda yang ujung2nya pisah karena msi childish, flexing, konten dewasa yang udah gak ke filter penyebarannya. Kasian konten2 tersebut ter akses oleh anak2 dibawah umur tanpa disadari :)
Ini beneran terjadi gara2 cancel culture dampaknya. Ke gw. Gw arsitek gw difitnah sana sini gara2 viral. Alhamdulillah ga kebukti. Tapi kayak mulai 0 lagi
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media...
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.banyak sisi positif dari media sosial seperti gw bisa ketemu teman lama teman sd yang gw gak punya kontak personnya.. seperti adik gw yang mendapatkan pekerjaan dari lowongan kerja di media sosial.,, seperti gw bisa banyak pesanan dan berbisnis melalui media sosial.. seperti sepupu gw bisa mendapatkan jodoh kaya dan baik bagus sikapnya dari media sosial. lalu adik gw bisa dengan otodidak belajar bahasa inggris melalui media sosial .. lalu gw juga bisa mendapatkan kabar aktivitas tokoh pemerintahan dan tokoh dunia melalui media sosial.. lalu bisa mengisi waktu kosong ketika menunggu antrian atau teman atau mengisi waktu kosong ketika perjalanan jauh. teman membuat event acara alumni sekolah melalui media sosial,, banyak sisi positif dan manfaatnya daripada sisi negatifnya yang hanya sedikit ..
.sosial media kali ini diperlukan dan di jaman sekarang sarana fasilitas komunikasi dan teknolgi sangat cepat, kita tidak bisa mengelakannya begitu saja, bahkan lamar kerja pun sosial media di tanyakan saat interview sama hrd guna membantu mempromosikan produknya..
wah cancel culture ada dampak buruknya jugaa... semoga lu sukses ya bang
Komen gue mungkin anti mainstream ya: dari jaman dulu sdh ada cancel culture, cuma progress berlangsungnya lbh lambat krn ada hambatan penyebaran informasi. Masyarakat dari dulu menghakimi orglain dg berbagai cara, bully sdh ada dari jaman dulu, kedzaliman juga sdh ada dari jaman dulu. Cuma bedanya: kecepatan transparansi data dan informasi jauh lbh cepat di jaman skrg. Hukum norma sosial sdh ada jaman stlh manusia ada kan? Ya so it goes with cancel culture. Dunia jahat? Dari dulu sdh jahat (dan baik juga). So whats the solusion? Bisa seimbang aja antara hidup nyata dan hidup maya di sosmed. Kontrol ada di diri kita sendiri kog ya. Ga ada bedanya mau jaman apapun.
bener, dri dlu bullying lbh ke scr langsung di sekitar kt, klo jaman skrg maybe yah bisa melalui sosmed yg dmn org ga kt kenal jg bisa kt bully, jdi yah sama aja ttp aja ada kasus manusia merasa pendapatnya benar. Itu wajar sih. Tinggal pribadi kt aja yg pandai mengolah, membatasi atau memutuskan sesuatu. pentingnya belajar dan memahami apa yg kt sukai dan engga sukai. Kalau mau keluar dari comfort zone menurutku bisa aja klo kt find positive arround sih. jaman dlu jg, klo kt dapatnya lingkungan toxic yah ttp aja stuck disitu kecuali kt nekat. Balik lagi sih ke nekat dan tekad.
Secukupnya aja ke medsos.. gunakan dgn bijak dan secukupnya dan ambil sisi positifnya.
Klo menurut gw berbeda antara bercanda dan bullying karena gw korban bullying adik gw jg... 1 bedanya zaman dulu bullying secara fisik...yg menurut gw jauh lebih parah dampaknya... sekali lagi gw bilang BULLYING BERBEDA DENGAN BERCANDA...!!!👎
Menurut ku, bully sekarang juga sama lebih maen sindir²an di sosmeddd😃. Keluarin kata-kata kasar juga, hanya dengan ketikan juga hati-hati ya gaess, org yg dibully juga ngerasa sakit hati
Masih mending disosmed klau dibully didunia nyata beda lagi, apalagi dibully secara fisik ngena bngt sakit bngt 😥
@@Rsx912 benerr kak, dua duanya sama² buat sakit hati, yg namanya bully kan ga bolehh, mau lewat sosmed/secara fisikkk 🥺
Setuju ,aku offline dr medsos berharap tetap waras
youtube kan sosmed pak, maen reddit aja banyak meme akwkawkawk
mungkin sosmed yg dia maksud itu lebih ke arah platform2 "interaksi" .. yg paham aja yaa hha , kalau youtube sih cakupanya luas dan konten nya berbeda tergantung selera tiap orang.
that's my opinion yaa ^^
Lebih tenang SMS an kaya zaman dlu sblm aplikasi internet menjamur, atau kalau sekarang pilih aja messenger yang tanpa fitur "Story/Status" like Session, Element, Minds Chat, Threema, Telegram, Signal, untuk mengurangi social media addiction..
Mungkin Instagram n Twitter. Karena interaksi flexingnya lebih tinggi 😅
@@kemem8940 yg kumaksud Facebook,instagram,Twitter tempat dimana saling bersosialisasi dari dunia maya
Ah ya...benarlah kata ilmu fundamental yaitu agama...bahwa mengejar dunia maka dunia akan berlalu..ketergantungan kepada dunia membuat kita lemah dan tergerogoti...tp menggunakan dunia sekedarnya saja demi mencapai tujuan akhirat (amal sholeh dan kebaikan2nya) membuat kita kuat dan dunia malah tunduk dan mengikuti kita..
Otak gw agak sembuh denger penjelasan lu yang emang masuk ke kehidupan gw ehe
Salah satunya " positif toxic"
Gw cemas gw larang gw was-was
Gw selalu memperhatikan lingkungan demi orang yg gw sayang aman.
Gw cowo dan gw agak begitu ikhlas rela jika di anggap doi berlebihan atau bagaimana pun otomatis gw langsung ngerti in dia tapi tetep aja gw harus protektif harus jaga in dia dari lingkungan lain yg benar dunia itu ga aman ehe. Dan gw dapet jalan setelah liat video ini gw harus menerima / ikhlas pada lingkungan karena gw percaya doi gw aman baik baik dan ngerti apa yang gw maksud tanpa harus gw jadi pusing sendiri mikirin keselamatan sang kekasih dari public ehe.
Sisi negatif sosial media. Jadi ingat pelajaran PKN, selalu diulang-ulang salah satu materinya tentang nilai-nilai pancasila buat “menyaring” budaya asing, dan relate banget sih sama perkembangan zaman skrg
Ada pembeli yg g nerima gara2 pedagang melayani pembeli di tempat marah2 sama pedagang dg bilang "tak viralin pak", padahal pesenannya masih dipersiapkan.
Mungkin dijaman sekarang, hidup itu adalah ketika lu harus diliat dan diakui oleh orang lain 😀
Dan inilah dampak dari keterbukaan informasi yg semakin besar.... klo gk viral, rasanya kurang afdol di kalangan masyarakat +62 🤣🤣
Dan y stoikisme mungkin adlh jalan keluar dari hal itu.
Ngerasain perubahan sosmed makin toxic aja. Dulu komen bertanya bakal di jawab sesuai konteks. Eh sekarang komen bertanya malah di hujat. Auto kaget dan gak bakal komen lagi🥲.
Intinya, manusia itu pada umumnya bodoh.
Terlebih orang-orang kita.
Dan kebodohan lebih cepat menyebar daripada prestasi.
Ternyata memang karena itu aku takut belajar hal baru, aku juga over thinking dan seringkali merasa gagal membuatku kecewa sehingga lebih ingin terus berada di zona nyaman.
Ketika orang² melihatku melakukan hal yg tidak biasa, dari ekspresi mereka seperti mengejekku dan terlihat terheran-heran, sehingga aku jadi merasa ragu untuk mencoba hal² baru yg ingin kulakukan...
Tapi itu sudah masa lalu, sekarang aku mulai mencoba hal baru tanpa takut dengan orang² yg menhinaku (meskipun ejekan mereka masih bisa nyesek banget dihati🗿🙏)
Cara bangkitnya gimana bro ?
Lagi di fase ini soalnya..
@@bostvd6883 sebenarnya cara bangkitnya tidak sulit tapi itu tergantung dengan kemauan kita sendiri untuk bangkit, seperti punya passion/tujuan yg sungguh² ingin dicapai
Berfikir positif, abaikan kata² ejekan orang lain & tetap teguh pendirian untuk tujuanmu.
Lingkungan luar juga berpengaruh dengan pemikiran mu, jadi jauhilah toxic friends karena itu akan lebih membuatmu pesimis, overthinking, bahkan mungkin menyerah dengan tujuanmu. Carilah teman baik yang bisa sama² saling mendukung dan percaya satu sama lain ^^
Cancel culture di Indonesia itu kuat, tapi kebanyakan salah sasaran. Sebenernya cancel culture nya sendiri emang bermasalah sih, sistemnya itu loh kadang salah sasaran dan salah orang. Ketika udah habis-habisan kena cancel, ternyata terbukti gak bersalah, mana mau mereka-mereka yang menghujat kembali dan minta maaf atas hujatan mereka. Di Korea Selatan cancel culturenya kuat banget. Sekali artis kena cancel bakalan susah untuk balik ke industri. Beberapa kasus di Indo juga gitu, tapi lebih banyak enggaknya, makanya banyak orang jadi artis karena skandal dan makin terkenal karena skandal juga.
Yaa mau gimana ya, kita gak bisa ngatur pola bersosmed orang lain. Yang bisa kita atur cuman diri kita sendiri. Jangan asal ngecancel, jangan asal ngejudge, jangan banyak tingkah kalau liat suatu event dan langsung ngejudge gitu aja bahkan ketika kita gak tau hal yg sebenernya terjadi.
gw sih liatnya tuh kek pada idealis bgt gtu gk sih?, kek ada masalah gtu yah tinggal beribadah/berdoa solusinya. kek cuma satu-satunya solusi gtu, dan kalo gk dilakuin kita bakalan kek di hujat gtu soalnya beda. jadi gk bole beda, harus sama. jadinya orng-orng pen di zona aman aja gtu. tpi gk tau juga sih ;/
@@kemem8940 ya gimana gak dihujat klo elu beda, Sosmed itu punya sistem yg menyesuaikan personal elu. Intinya elu dikumpulin dalam sebuah bubble yg isinya org yg memiliki minat yg sama kyk elo. Tapi manusia kan kompleks ya, beda sama mesin. Kadang ada aja pemikiran lo yg beda, tapi sayangnya lo udah masuk di satu bubble yg kebanyakan orang pemikirannya kyk gitu semua, sehingga reaksi mereka yah bakal ngeluarin elo darisana dgn cara cancel elo
@@kemem8940 Bener sih. Apalagi di twitter ya, mengemukakan pendapat yang berbeda dari kebanyakan orang juga bisa aja dihujat. Tapi ya itu makanya cara penyampaian sama tutur kata penting, karena sekarang apa-apa bisa disalahin wkwkwkwk
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
Pas banget sama keadaan ku sekarang yang lagi puasa sosmed karena banyak informasi tp terlalu polaris dan kalau kita beda pendapat ngerasa bermasalah sendiri
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media.,.
.banyak sisi positif dari media sosial seperti gw bisa ketemu teman lama teman sd yang gw gak punya kontak personnya.. seperti adik gw yang mendapatkan pekerjaan dari lowongan kerja di media sosial.,, seperti gw bisa banyak pesanan dan berbisnis melalui media sosial.. seperti sepupu gw bisa mendapatkan jodoh kaya dan baik bagus sikapnya dari media sosial. lalu adik gw bisa dengan otodidak belajar bahasa inggris melalui media sosial .. lalu gw juga bisa mendapatkan kabar aktivitas tokoh pemerintahan dan tokoh dunia melalui media sosial.. lalu bisa mengisi waktu kosong ketika menunggu antrian atau teman atau mengisi waktu kosong ketika perjalanan jauh. teman membuat event acara alumni sekolah melalui media sosial,, banyak sisi positif dan manfaatnya daripada sisi negatifnya yang hanya sedikit ..
.sosial media kali ini diperlukan dan di jaman sekarang sarana fasilitas komunikasi dan teknolgi sangat cepat, kita tidak bisa mengelakannya begitu saja, bahkan lamar kerja pun sosial media di tanyakan saat interview sama hrd guna membantu mempromosikan produknya..
Kita hidup di generasi gampang heboh sendri
Aku udah hapus semua akun media sosial aku,ga fokus sma kehidupan sebenarnya
gua mager banget ikut atau nimbrung soal sudut pandang, karena gua sadar klo gua punya sudut pandang yang selalu punya beda pendapat gitu... makanya tiap ada tweet gua tweet meme aja :3
sama bang. tpi bedanya gua klo di twitter tuh suka liat org beropini. ya beberapa opini merrka sampah. tpi ada juga opini yg bermutu. dari situ gua lebih hati-hati lagi kalo komen. ga asal komen krn ya kalo ga paham maksudnya apa ntar malah dirujak akwokwok
Saya pikir ada yang salah dengan diri saya atau ucapan saya saat berbicara sama orang baru. Karena dikit dikit langsung di patahkan dengan negatif thinking dll. Ternyata memang dunia ini sudah berubah. Makasih video nya
Itulah knp gw paling suka kondisi sosmed sebelum thn 2014an,karna di saat itu g semua orang bisa akses internet,ditambah smartphone msh bisa dibilang barang mewah,dan brand" smartphone murah dr cina jg belum eksis,jd belum ada yg namanya ngelakuin blunder dikit trs diviralin kemana",inilah efek kl akses internet ud gampang dan bisa dinikmatin semua kalangan,buat gw cancel culture tu bukannya bagus malah bikin makin runyam
Pernah ragu manfaatin jamkos buat belajar, takutnya dipikir sok rajin, sok ngambis dll
Sama bro tkut dikucilkan jga klo belajar sesuatu di jamkos
Ke perpustakaan aja belajarnya biar aman
Culture pembuktian dan validasi
Aku udh beberapa bulan non aktif ig. Udh nge uninstall ig dr hp, tapi karena ada tugas yg harus di upload ke ig jd terpaksa harus buka ig, dan pas mau buka ig rasanya takut, deg2an, cemas, dan khawatir. Takut liat story orang lain, itu kenapa ya? Semoga bisa dibuatin videonya
Ih kok sama, aku udah mau 5 bulan off semua sosmed dan kemarin diminta login ig buat live siaran itu bikin deg degan wkwk untung ga jadi
Sama aku udah 3 tahun.. Kayanya krn kita pernah keluar dan menemukan zona nyaman "otak" kita. Jadi pas mau mengeksposure diri kita ke hal hal yang kita tau akan "membebani" pikiran kita jd deg degan. Cepet2 pengen logout lg. Pikiran kita terbatas kan.. Dan kl udah biasa logout itu biasanya pikiran kita fokus ke hal lain yg kita prefer.
Akhir-akhir ini aktif ig buat cari hiburan malah banyak yang war(kaya hate speech, membandingkan siapa yang lebih baik, terlalu ngehype idolanya yang seolah paling benar) malah nambah beban pikiran
Iya bang Nadiem bilang puasa sosmed itu di podcast close the door kalau ga salah. Kayaknya asik juga kalau kita ga terlalu candu sosmed
Kembali pada kodrat sebagai makhluk "Zoon Politicon", berinteraksi itu tdk terbatas termasuk di dalam nya adalah dunia maya.. Namun ketika terjebak hanya pada sosmed.. disitu kodrat mu sbg makhluk sosial layak di pertanyakan... Kita ada sebagai fisik yg bergerak.. kenapa harus "terpenjara" oleh internet...apakah krn basic education nya melemah ?? Apa itu ?? Tarik ke yg paling dekat dengan keluarga... Seberapa dekat (secara fisik) kalian dg anggota keluarga... Seberapa dalam orang tua, kakak, adik, paman, ponakan dari kalian mampu menciptakan komunikasi dan lingkungan yg "sehat"... Itu basic sih..
Sejak nonaktif IG dan Twitter sejak 2014, hidup lebih tenang dan tidak merasa dikejar2 karena FOMO
Solusinya? LAKUKAN APA YANG HARUS KAU LAKUKAN. KERJAKAN APA YANG MENJADI KEYAKINAN ANDA. TUTUP TELINGA SOAL PENDAPAT ORANG LAIN, KARENA JAMAN SEKARANG PENDAPAT ORANG LAIN ITU GAK GUNA 🗿
gw jadi lebih fokus kepada konteks viralnya. bkn cancel culturenya..
soal e jadi keingat Norman Kamaru. salah satu korban karena viral.. dari seorang pihak berwajib yg berwibawa jadi bkn siapa2. yg bahkan skrg engga dikenal org.
engga negatif2 banget alesan viralnya. sekedar joget2 doang.. engga dicancel juga.. tapi karena "terlena", jadi jatoh. semua hal itu terjadi gara2 viral.
makanya, gw sndiri usahain diri sndiri engga viral sama sekali. bahkan karyawan2 gw sndiri itu engga tau nama asli gw siapa. karena gw selalu menamai diri dgn yg lain (bkn pake nama zanbayu sih, tapi nama yg lain).
jangan bikin diri sndiri jadi viral deh. meski karena hal positif. yg justru dibikin viral itu kudu produk / brandmu. bkn dirimu / personamu.
Alhamdulillah udah 4 tahun gk maen IG.. Krn aku ngerasa slalu tertekan kalo liat snap teman teman yg terlihat selalu healing, entah uangnya darimana haha.. Sedangkan aku setiap hari harus slalu kerja, bahkan dihari libur nasional krn sebagai nakes,. Apalagi selama pandemi, jadi takut kalo pulang kerumah (takut nulari ini itu lahh, "If u know what i mean")..
Jadi yg aku buka cm Twitter, Linkin, jobstreet dan WA dan hidupku lumayan bahagia wkwk...
Coba aja di Ig ada fitur hide all snapgram,kek nya bakalan lebih asik wkwkw,salam sesama nakes bg 😁
Jadi pen ngopi bareng keknya topik ini asik diobrolin buat pengalihan maen hp wkwk
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita,, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.banyak sisi positif dari media sosial seperti gw bisa ketemu teman lama teman sd yang gw gak punya kontak personnya.. seperti adik gw yang mendapatkan pekerjaan dari lowongan kerja di media sosial.,, seperti gw bisa banyak pesanan dan berbisnis melalui media sosial.. seperti sepupu gw bisa mendapatkan jodoh kaya dan baik bagus sikapnya dari media sosial. lalu adik gw bisa dengan otodidak belajar bahasa inggris melalui media sosial .. lalu gw juga bisa mendapatkan kabar aktivitas tokoh pemerintahan dan tokoh dunia melalui media sosial.. lalu bisa mengisi waktu kosong ketika menunggu antrian atau teman atau mengisi waktu kosong ketika perjalanan jauh. teman membuat event acara alumni sekolah melalui media sosial,, banyak sisi positif dan manfaatnya daripada sisi negatifnya yang hanya sedikit ..
.sosial media kali ini diperlukan dan di jaman sekarang sarana fasilitas komunikasi dan teknolgi sangat cepat, kita tidak bisa mengelakannya begitu saja, bahkan lamar kerja pun sosial media di tanyakan saat interview sama hrd guna membantu mempromosikan produknya
Semngat jadi kamu speak up bang sukses terus..dengan video ini aku jadi lebih comfort gak peduli pandangan orang lain tentang aku apa..terima kasih bang sudah beri ruang aspirasi kecemasan ini🙏🙏🙏🙏🥲
Terima kasih banyak
Channel youtube yg recomend
Biar hati tenang dengarkan juga ceramah² dari orang yg bener
ugh, tamnelnya bkin gw pengen bilang
omedetou
Omedetou
Omedetou!
sambil tepuk tangan🎉
Ini karena kita terlalu cepat masuknya perkembangan teknologi dan tidak dibarengi dengan akhlak dan etika bersosial media
bener si sebelum ,gua liat vidio ini gua udah apus intagram ,dan sekarang hidup jadi lebih tenang , karna di instagram tu konten ya macam tai ,isinya pamer badan ,pamer kecantian , pamer harta ,sombong di balas sombong , dan secara ga sadar kalo kita liatin terus bikin cape sendiiri dan jadi malas.
Awal mula tutup sosmed 2021 (ig, twitter, fb) dan bertahan hingga saat ini. Lebih banyak nongkrong di yutub dan tiktok. Tapi tiktok keknya udah mulai toxic lagi deh. Alogaritma yang disuguhin kek udah candu bet 😂
hidup makin hari makin merasa kesepian
#curhatanpersener
Itulah kenyataan hidup, pada akhirnya hanya segelintir orang yang worth it buat energilu beribteraksi
Ini bakal dipost nih hehe 😬🙏
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita,, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
jaman sekarang tidak menggunakan sosmed bagaimana gitu, semakin majunya abad semakin maju tingkat dan majunya teknologi komunikasi dan informasi dan hasilnya yakni sosmed, sosial media bagi gw bisa memberikan informasi dan pengetahuan kepada banyak orang, dan gw pun bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan juga, bisa memberikan dan mendapatkan quotes positif untuk banyak orang, bisa sebagai sarana dakwah, bisa mengetahui postingan dakwah dari tokoh agama menjadi pengetahuan buat gw, bisa mengetahui kabar dan aktivitas tokoh agama jika dekat dan ada waktu kosong bisa sekalian datang ikut kajiannya, sarana menyambung silaturahmi walaupun keluarga atau teman tersebut berada di luar negeri maupun luar provinsi karena kesibukan dengan aktivitas diri kita atau keterbatasan waktu dan uang tapi tetap bisa silaturahmi dan terhubung dengan keluarga dan teman.
ya kali kembali ke jaman kirim lewat kantor pos atau burung merpati, semakin majunya jaman semakin mudahnya untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan berita, sosial media menghubungkan yang jauh dari kerabat, keluarga, istri, dan sahabat. .....
.banyak sisi positif dari media sosial seperti gw bisa ketemu teman lama teman sd yang gw gak punya kontak personnya.. seperti adik gw yang mendapatkan pekerjaan dari lowongan kerja di media sosial.,, seperti gw bisa banyak pesanan dan berbisnis melalui media sosial.. seperti sepupu gw bisa mendapatkan jodoh kaya dan baik bagus sikapnya dari media sosial. lalu adik gw bisa dengan otodidak belajar bahasa inggris melalui media sosial .. lalu gw juga bisa mendapatkan kabar aktivitas tokoh pemerintahan dan tokoh dunia melalui media sosial.. lalu bisa mengisi waktu kosong ketika menunggu antrian atau teman atau mengisi waktu kosong ketika perjalanan jauh. teman membuat event acara alumni sekolah melalui media sosial,, banyak sisi positif dan manfaatnya daripada sisi negatifnya yang hanya sedikit ..
.sosial media kali ini diperlukan dan di jaman sekarang sarana fasilitas komunikasi dan teknolgi sangat cepat, kita tidak bisa mengelakannya begitu saja, bahkan lamar kerja pun sosial media di tanyakan saat interview sama hrd guna membantu mempromosikan produknya..
Min, gua resah si liat konten-konten di ig, atau tiktok yang kaya gini "udah gede, masalah gausah diumbar, cukup diri sendiri" emang bener, tapi kalo sampai membuang peran orang tua juga di dalamnya, menurut gua salah si min. Ga itu aja, bahkan sampai ada kaya gini "orang tua gabakal tahu, apa yang di alamin anaknya" menurut gua, yang salah bukan orang tuanya, tapi sebagai anak kan memang sudah seharusnya speak up ke ortu. yang di bahas di video ini relate banget gitu sama apa yang gua liat ke temen-temen gua, min. Mereka salah menempatkan konteksnya. Itu aja, adanya konten-konten kaya gitu juga ga bakal ngaruh, kalo emang tau penempatan konteksnya
gue mau uninstall ig sama tiktok karena gue merasa sudah berefek buruk pada pribadi gue semoga konsisten
kadang mau uninstal juga, tapi takut ketinggalan informasi :"
@@virlycious2838 informasi apaan, informasi yg ga penting buat kita ngapain
@@penyejukhati788 maaf, yang menurutmu ngga penting bukan berarti ngga penting juga buatku^^
@@virlycious2838 ya itu karna anda fomo, yang mana wajar kalo udah jadiin sosmed sebagai daily driver
@@virlycious2838 informasi ga penting banyak potongan video yg tak bertanggung jawab, lebih baik di UA-cam banyk hal yg positif
Thank, satu persen untuk sudut pandang dan pembelajarannya.
Dan inilah alasan kenapa gw jarang atau hampir nggak pernah buka sosmed kecuali UA-cam doang :V
Ini mewakili keresahanku slm ini bang. Thankz
socmed skrng emg toxic 👍 beda pendapat langsung di bully habis2 an. bagusan emg ga main sosmed.
tapi saya suka melihat keributan .
@@kemem8940 nah ini bisa dibahas nih, knp org Indonesia secara keseluruhan alias bukan netizen doang, itu kok suka banget ngeliatin orang ribut?
@@kemem8940 ya itu karena anda bukan korban nya.
@Rizky Aldi gw pernah denger di salah satu podcast, tapi lupa yg mana.
Intinya Berita Negatif itu lebih disukai masarakat.
era digital 4.0 mustahil tidak menggunakan sosial media,, dari lamaran kerja harus mencantumkan sosial media guna membantu mempromosikan usaha dan jasa perusahaan tersebut, dari situs pemerintahan sebagai sarana memberikan informasi, agenda dan aktifitas para lembaga, dan menyampaikan kritik saran dan aduan masyarakat, sosial media juga kini melekat pada smartphone dimana beli hp pasti ada sosial media menunjukan sebagai komunikasi tercangih di abad ini dan sebagai sarana mendapatkan berita,, informasi dan pengetahuan di sosial media, bahkan lowongan kerja ada di sosial media
bener tuh di podcastnya om deddy nadiem bilang klo dulu hapus semua sosmed biar hidupnya lebih tenang
Yeeyyy makasi banyak minudah upload hari ini jujur kangen banget ama konten² mimin semangat selalu ya min 🥰
Sebaiknya jadi orang ya biasa biasa aja positive thinking
Yang bener: sebaiknya kita mencari jalan untuk menjadi luar biasa tetapi masih punya logika dalam berfikir
thank you so much satu persen, gw belajar banyak dari video video kalian😀
Kenapa saya lebih suka musik metal atau musik extream dari pada musik pop karena musik pop cenderung mempunyai lirik yang cenderung dengan tema yang sama dan nada yang monoton begitu aja .di banding musik metal atau extream mempunyai lirik dengan tema yang berbeda beda mau lirik sekontroversial apapun jarang ada yang menghujat atau dengan nada sejelek apapun atau se aneh apapun jarang ada yang menghujat.
Saya malahan suka sama musik/lagu yang durasinya panjang-panjang dari 9-24 menit bahkan yang 1 jam full instrumental doyan diulangi
kalo di musik tergantung mood, kalo mau kerja pagi hari aku suka musik EDM rada ngebeat gitu, kalo sore atau malam aku suka slow pop dan aku jarang merhatiin lirik, yang penting enak didengar.😁
Gw suka musik metal karena instrumentnya keren kalau lirik jarang memperhatikan. Semakin ngulik semakin naik skill dalam bermain alat musiknya.
Belakangan gw malah doyan musik instrumental yang gak ada liriknya sama sekali
@@mobrazenyet4606 Wah, aku rekomendasiin nih, coba dengerin tiga album pertamanya Mike Oldfield
Memang sekarang ada apa sih di media sosial? Saya bahkan sudah tidak menggunakan medsos apapun kecuali UA-cam sejak 3 atau 4 tahun yang lalu.
Wa gk bg?
@@thinklikeabee6449 WhatsApp bukannya masuk kategori platform chat ya? Atau saya yang salah mengerti.
#CurhatanPerseners
Saya adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Ketiga Kakakku adalah Sarjana tapi mereka sudah berkeluarga dan gagal dengan masalahnya sendiri. Hidup mereka bukannya membaik malah memburuk. Sedangkan saya adalah anak terakhir, semua keluargaku berharap saya bisa berhasil untuk membanggakan orang tua dan keluargaku. Tapi saya mahasiswa rasanya itu sebuah beban tanggungjawab besar. Mungkin karena memang saya adalah orang yang berprestasi di sekolah dan beberapa kali menang kompetisi sains dan seni. Hanya saja saya hanya ahli di bidang itu tapi secara pengalaman saya itu minim sekali karena saya itu anak manja dan kurang menjalin hubungan dengan orang lain. Dikasih tanggungjawab sebesar itu benar-benar membuat saya harus hidup dalam ketidakbahagiaan saya harus benar-benar berjuang untuk kebahagiaan keluarga. Mala yang saya rasakan saya sering sakit-sakitan, capek secara mental dan saya tidak bisa mengatasi masalah-masalah yang ada. Bahkan saja yang dulunya empatik sekarang saya jadi tidak peduli dan fokus dengan tanggungjawab.
Saya bingung apa iya saya harus bertahan dalam kondisi ini padahal sebenarnya saya memiliki masalah lain yang lebih kompleks dan bertentangan dengan masyarakat dan agama tapi bukannya bisa menyelesaikan saya mala semakin tidak fokus menyelesaikannya karena hanya satu beban yang sangat berat. Saya takut mengecewakan keluarga. Tapi kalau terus terusan begini saya merasa itu akan menghancurkan masa depanku.
semangat kawan, masalah yg bertentangan dengan masyarakat dan agama itu gimana ya maksudnya? km bisa cerita ke orang terdekat kamu yg bisa dipercaya biar ga stres sendiri
You're not alone, kita semua memang tidak bisa lepas dari ekspektasi lingkungan yang membentuk kita :) Tp percayalah Tuhan tidak akan memberi cobaan lebih dari kemampuan kita untuk mengatasinya. So, tenangkan pikiran aja dulu dan konsultasikan masalahmu dengan ahlinya.
Be open minded is the key :)
Kata "si paling" ternyata bisa jdi toxic 🗿
Banget... Gak suka banget ama kata "si paling". Biasanya cuma dipake sama orang² yg ikut²an kontra sama sudut pandang kita, atau orang yg memang kontra tp gak bisa beragumen, jdlah keluar kata "si paling" yg tujuannya menurut saya cuma buat mengejek dg diperhalus.
Ngena banget video loe bro! Mantap banget analisa loe! G juga demen musk soalnya dia itu asperger jadi sangat idealis dan apolitik. Semuanya untuk kepentingan manusia meskipun caranya bisa dianggap kontroversial. Tapi dia ngak takut itu sama skandal
Dari dulu ga tergiur bikin akun Ig & tiktok dan akun fb & line udah bertaun2 dianggurin karena jenuh sama informasi thank God ternyata ga banyak tau perkembangan medsos ga bikin hidup d end juga
Good job Min. Dan sepertinya mimin Voice Over-nya juga sudah berusaha mengatasi over-thinking-nya juga nih. Karena kalau sekilas dugaan saya, dari pemikiran & perasaan yang disampaikan di konten ini; kayaknya mimin VOnya juga masih ada sedikit over-thikning-nya, hehehe. Tapi ga papa, wajar. Keep learning & proses aja.
Toxic medsos bukan hy dr apa yg kita follow, tp juga netizen yang reply komen kita. Di youtube pun sering ketemu netizen2 toxic yang ketikan komentarnya toxic abies (nyalahin orang, ngatain orang, dll).
Kak tolong review filosofi legowo (ikhlash dan sabar) dalam buku Indahnya Hidup Dengan Legowo karangan Al Fatih
Yah udah di ikutin ya lebih kurangnya udah bisa menerima kesalahan.
Bener bgt skrg aku bisa bgt buat ga buka ig selama apapun .. akhirnya buka ig klo emang ada keperluan kerjaan ajaa 😌
akhir" ini i lagi puasa sosmed, make wa & yt aja, pelan" puasa 3hari ntr dwnld ig lgi, ntr hps lagi, kebeneran hp lemot jga, mending nntn shopee live dri pda story orang WKWK
alhamdulillah gw sosmed cuma wa doang buat komunikasi bikin SW juga udAH jarang ,semenjak menginjak umur yang ke 25 sosmed itu bener2 gak penting2 bgt ,ninggalin sosmed udah 1 tahun perasaan kek adem tenang gak di tuntut buat kompetisi sama org lain
tanpa disadari kita sering kali juga menjadi bagian yang udah cancel culture ke orang lain, kek "kok dia pede bgt ya bikin konten begituan"
jadinya kita sendiri pun mau bikin apa2 juga udah keduluan mikir, "reaksi orang bakal gimana ya kalau gua bikin ini"
bahkan sampai gua menuliskan sesuatu pun di media yang sudah dianggap privasi, buku catatan pribadi misalnya, gua sampe mikir, "kalau suatu hari nanti gua mati dan orang baca ini, orang bakalan nganggap gua apa ya" sampe segitunya gua menjaga kepribadian diri gua agar aib2 gue gak bakal ketahuan sama orang lain
atau misalnya di medsos twitter. kadang suka ada aja seorang yang kena cancel culture, semua twitnya diubek2 sama netizen sampai ketemu statement/tweet nya dia zaman dulu yang ternyata berlainan dengan kasusnya dia saat ini. padahal memang kondisi seseorang tidak selalu sama dan stabil dalam jangka waktu tertentu.
Cancel culture tidak berlaku di Indonesia. Artis yang kontroversi disini malah disanjung dan banjir endorsan semakin banyak haters semakin sukses.
liat shinji sy klik tp ternyata kontennya bagus banget bikin kebanjiran fakta
Anda tidak sendiri, sy jg tertarik karena thumbnailnya Shinji yg sedang depresi 😢
Padahal udah kebukti tidak melakukan bahkan pihak korban juga udah klarifikasi bahwa itu tidak benar, tetep aja kena boikot gabisa/gaboleh ada di salah satu platform, kasian bener, motong rejeki orang ga si, ga ngerti gue.
Baru-baru ini gw ngalamin ini sih. mungkin gw mau berbagi cerita sekaligus mau menerima masukan/saran/insight dari temen-temen disini. Jadi dulu gw punya tetangga kosan yang toxic banget, orangnya juga rada intoleran menurut gw. Toxic-nya tuh gini jadi dia dulu sama mantannya pernah berantem adu mulut dengan kata-kata kasar di kosan, terus tetangga gw ini juga emang pribadi yang toxic sih dulu kalau dia sama mantannya berantem itu menurut gw pasti awalnya dari tetangga kos gw ini karna dia yang memulai pembicaraan dengan kata2 kasar yang insulting mantannya itu. Terus yang paling toxic menurut gw, waktu dia baru pindahan kan dia kenalan nih sama gw dan nyokap (fyi gw sama nyokap itu ngekos tapi beda kamar) gw itu di intimidasi sama si tetangga gw ini. Diintimidasinya tuh gini dia bawa-bawa suku gitu bilang kalau dia dari suku A yang terkenal emosian (you know lah ya) dan kalau dia berantem dan emosi dia bisa pukul orang. Gw yang denger kayak WTF MEN?! kenapa tiba2 dia mengintimidasi baru juga kenal, dari situ sebenernya gw udah ilfil ya jadi kaya iyain aja biar cepet tapi not for my mom, karna nyokap gw itu pernah jadi paralegal dan ngerti hukum jadi nyokap gw ngomong gini intinya ya kalau kamu sampai menyerang dalam arti kamu mukul orang ya itu sebenarnya bisa masuk pasal dan bisa dipenjara lho harus hati2.
Baru kejadian pertama tuh, kejadian kedua kan dia non muslim ya, gw juga non sih tapi gw menghormati dan menghargai temen-temen kos lain yang mayoritas orang muslim apalagi kosan kita di depan masjid. Nah dia itu pelihara anjing lumanyan gede tapi ga gede-gede banget lah emang ga ditaro di kosan tiap hari tapi kalau anjingnya di bawa main ke kos itu di iket ke balkon dan posisinya di lorong kosan mana tetangga gw ini kamarnya pas di depan tangga dan deket kamar mandi kebayang ga lo stressnya temen-temen muslim kalo mau ambil wudhu terhalang karna ada doggy disitu. Pernah suatu hari temen gw yang muslim secara gak langsung negor anjingnya itu biar ga duduk di lorong yang keluar bukan tetangga gw tapi mantannya jadi malah mantannya yang ga enak karna ngerasa kek di tegor gitu dianya malah kek gaada perasaan bersalah gitu.
Kejadian ketiga lagi nih, kan dia itu selain suka bawa mantannya itu ke kosan suka bawa temen-temen cowo lain ya tapi bareng sama mantannya gitu. Jadi wkt itu nyokap gw masih baik nih sama tetangga gw ini bahkan dianggap anak sendiri, nah dia cerita kalau ditegor sama yang jaga kosan karna dia bawa cowo mulu sampai larut malam eh bukannya minta maaf sama yang jaga kosan dimalah cari perlindungan sama nyokap sampai akhirnya nyokap mikir ini udah ga beres, akhirnya dama nyokap gw tetangga gw ini dikasih tau gini "kalau kamu ngerasa diperlakukan tidak adil yang bilang aja" terus dia ngomong gini "iya bu aku ngerasa ga adil kenapa yang di tegor aku padahal kan mbak yang di kamar seberang juga nginepin cowo sama si R kan juga pernah nginepin cowo" padahal si R ini temen kampus gw yang gw kenal lebih dulu dari si tetangga gw ini dan waktu temen gw R bawa cowo gw juga liat dan itu dia ber-3 di kamar dia 2 cewek 1 cowok itu juga lagi ngobrol pintunya dibuka gw tau karna gw wkt itu masuk ke kamar si R untuk pinjem barang.
Ketiga aja belum cukup nih sampai ke-4. Keempat ini si tetangga gw dateng ke kamar nyokap nangis2 dan bilang kalau dia dilecehkan sama temannya sendiri. Udah tuh, spt yang gw bilang tapi karna nyokap gw pernah jadi paralegal beberapa kali dan dia pendamping korban kekerasan seksual, ya di bantu lah sama nyokap dan gw. fyi gw bantuin karna gw juga ada sedikit pengalaman dampingin korban meskipun bukan korban kekerasan seksual tapi kebetulan pelakukanya di prodi gw dan gw pernah jadi asdos jadi gw ada koneksi ke wakaprodi dan kaprodi. Tapi waktu itu nyokap gw ada kerjaan yang mengharuskan untuk keluar kota jadi nyokap oper kasus ke salah satu lembaga yang nanganin kasus kekerasan seksual gitu di kampus. Nah waktu lagi sesi pelaporan sama handover itu kan yang hadir gw, nyokap, sama lembaga ini nah standart prosedur pengangannya kan kita harus tanya kemauan korban itu seperti apa nah dia bilang "maunya pelaku pulang ke daerah asal dan aku ga mau lihat dia di kampus" karna kebetulan kampus wkt itu mau hybrid dan pelakunya seprodi sama gw jadi gw bantu untuk koneksi ke prodi gw. Kasus udah mulai diurus nih, udah mulai lapor ke prodi nih gw eh dia secara diam2 maafin pelaku, maksud gw okei lah ya kalau lu mau memaafkan ya silahkan cuman kasusnya jadi mengantung begitu aja dan ga diselesaikan. Dari situ gw jadi yang bodo amat lu mau ngapain terserah gw ga peduli lagi. Dan kalau mau diterusin lagi ni kasus udah susah bakal jadi kayak kasus Ember Heard sama Johnny Depp karna kan dia dilecehkan nih tapi dia memprovokasi mantannya dan beberapa orang lain untuk mukulin pelakunya. RIbet, ruweuh kan jadinya...
Sampe nih kejadian kelima, emang ni manusia ga ada habisnya heran gw hidupnya penuh drama. Nah kan gw, nyokap sama beberapa teman itu pindah karna masalah kosan yang harganya makin naik ga masuk akal dan juga kamar nyokap bocor parah yang sampe banjir gitu. Nah suatu hari sebelum masuk kelas ada salah satu temen kelas yang konfirmasi lah ke gw soal si tetangga ini. Jadi temen kelas gw ini diajak nongkrong sama temennya sebut aja si bule, nah gw juga kebetulan kenal sama si bule ini karna dia kolega kerja gw tapi doi semenjak ganti atasan wfh ga pernah wfo. Nah waktu temen kelas gw ini diajak nongkrong sama si bule ada si tetangga gw ini tapi dia sama pacar barunya. you know what happen lah ya klo udah nongkrong begitu dunia pergibahan dah pasti. Singkat cerita temen kelas gw konfirmasi nih lu ada masalah apa sama si tetangga lu dulu, gw udah pernah curhat sama temen kelas gw ini tapi mungkin dia lupa jadi gw ngingetin dia lagi. Nah kan gw sama temen kelas gw ini satu organisasi bareng di kampus dan dia ketuanya nah temen kelas gw ini bilang kalau si tetangga gw ngomong katanya gw ada masalah di organisasi dimana langsung di bantah sama temen kelas gw ini sbg ketua organisasi karna temen kelas gw ini tau betul kinerja gw. Ga cuma itu si tetangga gw ini bahkan bawa2 nyokap gw jadi di ngomong sama temen kelas gw kalau nyokap gw punya masalah sama dia padahal engga sama sekali kan malah dia yang cari masalah ya orang kaga ada masalah malah di bilang ada masalah. Padahal ya waktu nyokap gw pindah itu pamit sama dia bahkan dipeluk dan dikasih pesan "cepet selesai kuliahnya keluarga pasti nunggu". Dari kejadian itu gw sama nyokap langung wa dan tlp dia untuk konfirmasi sebenernya kamu cerita apa sih sampe buat-buat cerita gw bermasalah dan nyokap gw bermasalah sama dia tapi tuh yang paling jahat sebenernya menurut gw si bule sih dia yang ngajak temen kelas gw untuk nongkrong bareng tapi at the same time dia memfasilitasi si tetangga gw untuk menjelek-jelekan gw gan nyokap gw ke temen kelas gw ini.
Gimana guys menurut kalian? wdyt? baiknya gw harus gimana nih sama si tetangga, si bule dan si temen kelas gw ini?
Dulu, iya..dipikir2 lagi gue jadi gampang sensi dan emosi...sekarang gw lebih ke mencoba memberikan kesempatan kedua dan skg2 ini gw ga gampang ter influence sosmed
Mulai terasa efek negatif sosmed bbrapa tahun belakngn ini. Jadi kaya jadi mudah ter distrack sma sosmed kebawa kesana kemari ikut ikutan bhas ssuatu yg pdhl bhkan minat kita. Ngabisin waktu ga produktif dan bnyak lagi. Akhirnya gw stop main sosmed dan mulai fokus ke tujuan awal yg pernah ada dipikiran gw..
Gw malah baru tau ada yang namanya 'cancel'
gue dulu adiktif sama fb sampai gue matiin fb gue sebulan cuman buat detox. waktu itu sempat viral kasus tapi gue cuman oh dan rasanya sellama sebulan itu tenang saja. pada akhirnya penggunaan fb yg bisa 12 jam skrg cuman 1 jam cuman ngecek apa yg terjadi
kembali ke masalah cancel ini benar2 bikin stack acara atau show kalau semua serba takut ujung2 acara semua main aman. nanti ada protes kenapa acara semua aman. ya udah lah yah. semua cuman mutar ajah. jadi ini semacam kritik
solusi : gak ada. balik ke tiap individu dan kesadaran untuk lebih baik
Terimakasih banyak bang, semoga video² nya menjadi amal jariyah
Contoh yang masih hangat anak-anak CBD biar nyeleneh asal viral 😀😀😀
Aku main sosmed karna gamau main game takut kecanduan, sekarang bakalan tetap buka sosmed minimal buat update info saja dan tentu saja infonya makin gw filter setelah melihat video ini.
Keren sih, ngebantu bangett
mobil listrik memang menghasilkan limbah baterai yang berbahaya. lo mikir itu lebih aman, tapi di negara negara sumber baterai itu limbahnya bikin mutasi genetik. tangannya ada 3 lah, punya ekor lah, kurang lebih sama kaya pasca bom nagasaki hiroshima atau gas racun para gerilya di vietnam.
Terimakasih karena satu persen telah ada, ini sangat membantu :))
toxic itu menjadi trend lumrah dalam sosial media cendrung malahan jadinya "hiburan masakini"
yah makanya belajar baca sejarah lebih baik , mengamati masa sekarang liat aja banyak yang keliru ya itu karena socialmedia cancle culture / viral itu
Cuih banget rasanya katanya mereka berusaha untuk menggunakan haknya untuk demokrasi
Giliran Nemu orang beda pendapat aja bakalan dihina
thx! for making this Video :)
Pembicaraan tentang muslim yg mengambil buku2 dan karya dari Roma itu adalah hal yang terbalik bang. Zaman keemasan muslim adalah Ketika zaman Dark Age di Roma.. Kedua zaman itu terjadi secara bersamaan. Buku-buku penelitian orang2 muslim di ambil di bakar dan sisanya di pelajari oleh orang Barat sehingga merekalah yang menduduki kancah pengetahuan paling atas sekarang. Artinya, yang mengambil pengetahuan itu adalah bukan orang2 muslim, namun orang2 Barat. Mohon agar lebih teliti lagi. Terimakasih..
Thanks
Uiih.bukin kecanduannya nggak bisa ilang.here.