Srimulyani salah persepsi. Justru jika umkm dipaksa melakukan pembukuan umkm kerepotan dan akan gulung tikar karena rawan akan kesalahan dan terancam denda
Untuk bu SMI sudah benar pak, hanya yang sering terjadi di lapangan adalah salah persepsi oleh petugas pajak, ini yang perlu di luruskan.... Terima kasih atensinya, pak.... Semoga bermanfaat
@@hendraprasetio1237 menkeu, tidak sepenuhnya benar, karena pada saat WP UMKM memutuskan utk menyelenggarakan pembukuan, WP harus menggaji staf utk mengerjakan pembukuan tersebut dan ini tidak murah
kl peraturan 0,5% akan habis tahun 2024 ...dan tahun 2025 pakai aturan baru....apa pelaku UMKM yg omzet dibawah 500jt juga wajib bayar pajak utk tahun 2025 pak?mohon petunjuk
Ya betul dan akan diperhitungkan dengan metode norma/NPPN atau metode pembukuan, namun semuanya masih diperhitungkan rumusan tarif PPh pasal 17 dan pemotongan bupot (jika ada)
Sejak NPWP terdaftar dan kondisi tersebut dimulai pada tahun pajak 2018, sesuai dengan kondisi anda, maka masa manfaat terakhir dikenakan pph UMKM adalah masa Desember 2024
PP 23 tahun 2018 merugikan negara ratusan triliun per tahun dari usaha jasa, net profit margin jasa itu di atas 30 persen masak tarifnya sama dengan usaha dagang kelontongan yg npm nya hanya sekitar 5-8 persen
Saya pedagang sembako omset 10-15jt perhari untung kotor rata2 2% dari omset, sementara pajak diminta 0,5% dari omset, berarti 25% dari penghasilan kotor saya, dan tinggal 1,5% persen untuk gaji 2orang karyawan, lstrik, anak sekolah dan biaya harian tambah lagi aturan beberapa suplayer yg tak mau meretur barang rusak dan expayer, tambah hancur kami pedagang sembako ini, apalagi kalw dari omset yg 10-15juta itu yg kebanyakan laku itu adalah rokok, yg notabene keuntugan cuman rata2 0,2% tambah hancur kami. Sungguh sangat tdk adil buat kami.
Banyak UMKM bangkrut gara gara di permainkan oleh PAJAK.rakyat di larang kaya . yang boleh kaya pejabat negara Konoha .😂😂😂😂😂
UMKM dikejar dgn pajak ., sdgkan oligarki, group raksasa dan pejabat yg kenyang
Ya dirasakan juga seperti itu, kami berharap agar petinggi negara bisa terbuka
Srimulyani salah persepsi. Justru jika umkm dipaksa melakukan pembukuan umkm kerepotan dan akan gulung tikar karena rawan akan kesalahan dan terancam denda
Untuk bu SMI sudah benar pak, hanya yang sering terjadi di lapangan adalah salah persepsi oleh petugas pajak, ini yang perlu di luruskan.... Terima kasih atensinya, pak.... Semoga bermanfaat
@@hendraprasetio1237 kok tahu, mas ? Mas, tahu isi otaknya si SMI tah ?
@@hendraprasetio1237 menkeu, tidak sepenuhnya benar, karena pada saat WP UMKM memutuskan utk menyelenggarakan pembukuan, WP harus menggaji staf utk mengerjakan pembukuan tersebut dan ini tidak murah
Belum lagi bukti2 pembukuan bisa ditolak oleh pemeriksa.
@@hendraprasetio1237petugas pajak bs sewenang wenang dg alasan aturan UU pajak
kl peraturan 0,5% akan habis tahun 2024 ...dan tahun 2025 pakai aturan baru....apa pelaku UMKM yg omzet dibawah 500jt juga wajib bayar pajak utk tahun 2025 pak?mohon petunjuk
Ya betul dan akan diperhitungkan dengan metode norma/NPPN atau metode pembukuan, namun semuanya masih diperhitungkan rumusan tarif PPh pasal 17 dan pemotongan bupot (jika ada)
Bg.. npwp sy sudah punya sejak jadi karyawan th 2011.. dan 2019 sy resign lalu buka usaha.. pph final 0.5 itu 7 thun terhitung dari kpn? Mohon info
Sejak NPWP terdaftar dan kondisi tersebut dimulai pada tahun pajak 2018, sesuai dengan kondisi anda, maka masa manfaat terakhir dikenakan pph UMKM adalah masa Desember 2024
@hendraprasetio1237 berarti mulai januari 2025. Misalnya omset 1 bulannya cuma 50juta.. tetap byr 0.5 persen bg?
@pendylin88 ya dengan konferensi pers senin kemarin, untuk kategori pelaku usaha UMKM diperpanjang masa manfaat hingga masa Desember 2025
@pendylin88 ya dengan konferensi pers senin kemarin, untuk kategori pelaku usaha UMKM diperpanjang masa manfaat hingga masa Desember 2025
@@hendraprasetio1237 y bg.. pembayaran mulai januari 2025 udh wajib bayar kan? Walaupun omset bulan januari mislnya cuman 50juta
PP 23 tahun 2018 merugikan negara ratusan triliun per tahun dari usaha jasa, net profit margin jasa itu di atas 30 persen masak tarifnya sama dengan usaha dagang kelontongan yg npm nya hanya sekitar 5-8 persen
Betul rekan.....
Saya pedagang sembako omset 10-15jt perhari untung kotor rata2 2% dari omset, sementara pajak diminta 0,5% dari omset, berarti 25% dari penghasilan kotor saya, dan tinggal 1,5% persen untuk gaji 2orang karyawan, lstrik, anak sekolah dan biaya harian tambah lagi aturan beberapa suplayer yg tak mau meretur barang rusak dan expayer, tambah hancur kami pedagang sembako ini, apalagi kalw dari omset yg 10-15juta itu yg kebanyakan laku itu adalah rokok, yg notabene keuntugan cuman rata2 0,2% tambah hancur kami.
Sungguh sangat tdk adil buat kami.