Duet NUCA-KEISYA pasti keren..... Lagunya yg ada unsur bhs jawanya (ingat : lagu Lathi yg Booming abis itu ada unsur bhs jawanya loh...). Belum lagi kemarin lagu 'Cendol Dawet'.... yg juga Booming kuadrat.... pemakaian bhs jawanya sungguh warrrbiyasaaaaahhh..... Lagu berbahasa jawa emang kaga ada matinya.... selalu bersinar spt sinar matanya Keisya Levronka.... Komposer, bikin lagi lagu sejenis ini buat Nuca-Keisya, please....
Sakjane beberapa bahasane sama, hanya saja, Surakarta (Solo) lebih sering menggunakan bahasa krama halus untuk keseharian dan Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa kasar. Misal: Solo - Lenggahanipun (bahasa halus), Jatim - Omah/griya. Pertama dengar bahasa lenggahanipun tak kita empat duduk 🤦🏻♂️. Solo - Ngasto (bahasa halus), Jatim - Kerja/mengajar. Pertama dengar, ngasto ki tak kira membawa 😂. Solo - Mari Sembuh, Jatim - Mari = Selesaj. Solo - Oglengan = Listrik mati, Jatim - Listrik Mati. Solo - Jalan, Jatim (Sby-Malang) - Embong. Untuk wilayah Barat kota Malang - Madiun bahasanya campur ngoko + krama. Hanya saja campurnya bukan bahasa Jawa yang halus banget. Testimoni dari saya orang asli Blitar, yang pernah kuliah di Madiun, Kerja 5thn di SBY, dan sekarang mencari petualangan di Solo. Mungkin begitu 😀 (CMIIW)
@@MsSatriyo kalo di jatim mataraman kyak madiun,ponorogo, pacitan ,ngawi Waras artinya pikirannya sehat Ora waras artinya pikirannya sakit alias gila Kalo mari artinya sehat /tidak sakit
Gokil ternyata keisyaa ceplas ceplos banget ya orangnya ap adnya yg gak ditutup tutupinnn.. suka banget nih yg kek begini.... Seru nontonnya .. next sama tiaraaa ngomong bohoso jowoan bakalan gokil
Cewek malang kalo nggak pernah nonton bola di stadion yo lucu Bahkan semua mahasiswa dan mahasiswi pasti pernah nonton di stadion walaupun pelajar dari luar
Haha Aku kelahiran Ponorogo, paham bgt perasaan Nuca pas kebingungan. Ponorogo kebetulan Jawa Timur tp bahasa sm logatnya ky Nuca,hampir ke Solo atau Jogja. Aku kaget jg soal perdebatan "montor". Ternyata bedo, umurku semene agek weruh saiki 🤣
Wahyudi Bahasa Jawa Mataraman(bandek) Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan) Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
Kebetulan saya org Probolinggo. Untuk tapal kuda ini kompleks sebenarnya. Tidak bisa dipukul rata bahwa org² di daerah ini berbahasa jawa pendalungan. Di kabupaten situbondo dan bondowoso saya rasa dominan berbahasa madura. Bahkan hampir jarang ada yg bisa berbahasa jawa. Di probolinggo kota, bahasa jawa pendalungan yg dipakai sebagai "lingua franca" nya. Rata² paham 2 bahasa, baik jawa maupun madura. Tp ada juga yg hanya paham bahasa jawa saja, tergantung kota daerah mana. Biasanya semakin mepet ke kabupaten makin madura bahasanya. Utk kabupaten probolinggo bagian barat biasanya masih paham bahasa jawa. Utk yg daerah timur (kec. Pajarakan - Paiton) biasanya mulai kurang paham atau bahkan sama sekali tidak bisa bahasa jawa. Bahasa jawa pendalungan ini sebenarnya bahasa jawa arekan yg banyak terpengaruh bahasa madura, baik dari idiom², ungkapan, kosakata, dan yg paling ketara adalah logatnya yg sangat terdengar maduranya. Saya sedari kecil sering disangka org madura yg pura² jawa😅 krn logatnya. Terutama jika bertemu penutur bahasa jawa arekan dan mataraman. Padahal saya tidak bisa berbicara pure 100% bhs madura.
Saya asli bojonegoro Jawa timur , kuliah di malang . Punya sodara di Kartosuro solo . Punya pacar di Bangak Boyolali perbatasan solo ... Emang bahasa nya jauh bgt , tapi unik dan saya bangga dadi wong jowo .. 😎
Wah salam dr bangak ya, saya jg orang bangak boyolali, sebenernya kartosuro itu masuk wilayah kabupaten sukoharjo bro, nah daerah2 sekitar solo seperti kabupaten boyolali, kabupaten sukoharjo, kabupaten sragen, kabupaten klaten, kabupaten wonogiri dan kabupaten karanganyar itu disebut Soloraya alias eks karesidenan surakarta, beda wilayah administratif sama solo, karena solo adalah kotamadya, tp baik solo dan kabupaten2 yg mengapitnya masih 1 daerah kesatuan dengan nomor plat yg sama yaitu plat AD 😊
Masukan : Next kalau bikin konten bahasa bikin kayak bang radit X org malaysia yg kek gitu2.. Atau kayak punya jerome polin. Ditulis kestar besar, pake timer terus dutunjukin gitu. Pasti lebih seruuu dan terlihat perbedaannya. . Next mungkin bisa dicoba sama idol lain yg beda bahasa daerahnya. :) Mangaats ngonten man temaans..
Kalau di jogja: Iwak: ikan, lauk, daging, Bonceng: bonceng Banter: cepat Tukaran: berkelahi tapi buat anak kecil Celuk: manggil Gawe: buat, kerja Montor: motor Maaf kalau salah:)
@@timunnyakeisya5411 nuca terlalu polos hidupnya terlalu lurus sedangkan keisya hidupnya lbh berwarna jadinya pst rame krn msg2 kaget ma kehidupannya sndr2 jiwa yg tertukar seh ini bener kata keisya nuca cwo tp terlalu putih keisya lbh rainbow hehe
Colab ma Anrez Key...pasti Seruuu Secara Anrez bisa menghidupkan suasana ... Bahas tentang prestasi aja... Misal kamu mulai ikutan audisi idol / model ,atau bahas tentang single2 kamu... Ya intinya bahas perjalanan karir kalian ber-2 lah atau apa kee... Terus ada permainan nya apa ke gituuhhh... Challenge makan makanan aneh / pedes ...atau mukbang Terus buka soal pertanyaan di IG masing2 tar bacain ... Thanks .....semoga di baca yaahhh
@@rizalyoigan8332 Pemain sinetron..,Juara 1 ABNONBUK JAKARTA tahun ...ga tau gue lupa ... Pekerja keras ,pintar ,Humble ,kocak ,lucu ,ganteng ,tinggi ,taat agama.
Hahaha, jadi inget awal aku tinggal di Jombang. Ketika aku yang sedari kecil tinggal di Nganjuk yang sering banget pake bahasa jawa kulonan/bahasa jawa mataraman/bahasa jawa tengahan, terus pindah ke Jombang yang pakek bahasa jawa suroboyoan. Ya.... sama seperti di video ini. "Montor" kalau di Jombang itu artinya mobil, kalau di Nganjuk itu artinya ya motor. Oh ada satu lagi, bahasa jawa dari kata "tanya" itu kalau di Nganjuk disebut tekon/tekok, di Jombang itu disebut takon/takok.
Bahasa jawa solo itu kompleks. Ada padu, gelut, tukaran, kerah, "tukaran" itu biasanya buat nyebut anak kecil yg lg berantem... Ada "kerah" = biasanya di pakai buat hewan yg berkelahi.
Bpkq blitar, mamaq boyolali... Q lahir besar di Papua trs skrng lg liburan di Jawa udh 1thn, krn bru prtma kali ke jawa pas smpe Jawa kaget jga mobil di blg montor... Aplg selama sekolah - kuliah q di asrama, sekolah kuliah mayoritas nasrani smpe lagu" natal pun q hafal pas di asrama lek panggil tmn bkan nama tp makian kyk lonte, anjing dll tp itu becanda aj trs pas ulangan/ujian kompak nyontek smua, oper"n buku krn pas dosennya udh tua trs cm duduk doang...
Kalo menurut saya, karena logat Bahasa Jawa yang mewakili Jawa Timur itu adalah logat arek atau logat Surabaya-Malang jadi ya terlihat cenderung lebih keras/kasar. Padahal di Jawa Timur sendiri kalau saya perhatikan kira-kira ada tiga sampai empat logat besar.
Kalo di jawa timur itu ada 4 dialek (selain bahasa madura) dialek arekan (Gerbangkartosusila : gresik, bangkalan, mojokerto, surabaya, sidoarjo, lamongan. Malang&sekitarnya : malang, batu. Lainnya : jombang, pasuruan, probolinggo, lumajang, jember) dialek osing (banyuwangi & jember) dialek tengger (tengger, probolinggo) dialek solo-jogja (madiun&sekitarnya sampai ke jawa tengah)
Jawa Solo vs Jawa Etanan SESOK - MENE ( BESOK ) DUWUR - NDOKOR ( ATAS ) CEBLOK - LOGOR ( JATUH ) PIYE - YOK OPO ( GIMANA ) RAMPUNG/BAR - MARI ( SELESAI ) NENG - NANG ( DI ) TO - TA ( KAH ) DALAN - EMBONG ( JALAN ) DOLAN - DOLEN ( MAIN ) KOWE - KON ( KAMU ) KUWI - IKU ( ITU ) dan masih banyak lagi..
dadi bojonegoro ngetan iku logat e mlok suroboyonan..nk bojonegoro ngulon melok solo nk logat ngomonge ....soale yo nk ngomong gk enek Nada ne ..ddi lurus ae nk ngomong
Waktu tugas di malang tinggal di amprong, blimbing, jl. bengawan solo, walah baru tau klw bahasa jawanya ra ngerti aq, aq wong ambon solo dari banjarsari solo, tinggal di jkarta klw ke jawa kadang2 bingung bhs jawanya beda2.
Klo ga salah di Wonosobo - jateng juga pake kata Montor untuk mobil. Maaf klo salah setahu saya begitu cuman klo di kediri sama seperti di solo Montor artinya motor
*KALAU SEMUA ORANG JAWA SUDAH SEPERTI ORANG SURABAYA YAITU BICARA PAKAI BHS NGOKO TIDAK PAKAI BHS KROMO LAGI KEPADA ORANG YANG BELUM KENAL MAKA BHS JAWA NGOKO AKAN MENJADI SANGAT POPULER HINGGA SEMUA ORANG INDONESIA DISELURUH NUSANTARA AKAN TERPAKSA HARUS BELAJAR BHS JAWA NGOKO*
Wahyudi Bahasa Jawa Mataraman(bandek) Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan) Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
Pada dasarnya orang Solo itu Halus² jadi ga bar² tapi ga semua orang Solo halus pasti ada juga orang yg kasar, beda sama Malang/Surabaya dari segi bahasanya juga lebih kasar, dan Surabaya-Malang itu lebih tegas dan pemberani
Alhamdulillah,gue orang Jawa,lahir dan besar di Sumatra,dan bisa bahasa Jawa timur,Jawa tengah,Betawi,dan khususnya bahasa Melayu ( Palembang, Riau,dan Malaysia).
Duet NUCA-KEISYA pasti keren..... Lagunya yg ada unsur bhs jawanya (ingat : lagu Lathi yg Booming abis itu ada unsur bhs jawanya loh...). Belum lagi kemarin lagu 'Cendol Dawet'.... yg juga Booming kuadrat.... pemakaian bhs jawanya sungguh warrrbiyasaaaaahhh..... Lagu berbahasa jawa emang kaga ada matinya.... selalu bersinar spt sinar matanya Keisya Levronka.... Komposer, bikin lagi lagu sejenis ini buat Nuca-Keisya, please....
Up
Up
meluruskan : cendol dawet itu bukan lagu
@@iqbaalkurniawan ngakak banget
@@iqbaalkurniawan yoi
Sangat terlihat perbedaannya Nuca (lebih lembut) Keisya (bahasa gue sehari-hari, cuampur indo-jowo)
Nuka si anak rumahan x keisya si anak konvoi. Wkwkwk
🤣🤣
yaallah nuca alus pisan lek ngomong, sampek aku gak krungu dee ngomong opo:)))
ternyata benar...kalo ngobrol sama cewek dan obrolannya seru pasti tangannya nabok kemana mana
Reflek🤣
Aku engga kok😂
@@raa9596 gk nabok tp njambak wkwkwk
VALID GAUSAH DIDEBATIN DEH🙂
@@sangpembelanetizen7257 lebih ke mukul sih 😂 kali ga nyubit, astaga
Sakjane beberapa bahasane sama, hanya saja, Surakarta (Solo) lebih sering menggunakan bahasa krama halus untuk keseharian dan Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa kasar. Misal: Solo - Lenggahanipun (bahasa halus), Jatim - Omah/griya. Pertama dengar bahasa lenggahanipun tak kita empat duduk 🤦🏻♂️. Solo - Ngasto (bahasa halus), Jatim - Kerja/mengajar. Pertama dengar, ngasto ki tak kira membawa 😂. Solo - Mari Sembuh, Jatim - Mari = Selesaj. Solo - Oglengan = Listrik mati, Jatim - Listrik Mati. Solo - Jalan, Jatim (Sby-Malang) - Embong. Untuk wilayah Barat kota Malang - Madiun bahasanya campur ngoko + krama. Hanya saja campurnya bukan bahasa Jawa yang halus banget. Testimoni dari saya orang asli Blitar, yang pernah kuliah di Madiun, Kerja 5thn di SBY, dan sekarang mencari petualangan di Solo. Mungkin begitu 😀 (CMIIW)
ngasta ada 2 arti kerja dan pinjam. saya jatim jombang. kudune wes waras yo pak, kok wes mari wkwk.
@@MsSatriyo kalo di jatim mataraman kyak madiun,ponorogo, pacitan ,ngawi
Waras artinya pikirannya sehat
Ora waras artinya pikirannya sakit alias gila
Kalo mari artinya sehat /tidak sakit
Yg kusuka dari keisya yaa ini anaknya jujur apa adanya, ga jaim dan seru bgtt
Jawa timur bahasanya kasar tapi seru lucu,,
Jawa tengah alus tp bisa juga di buat kasar
Bangga menjadi warga indonesia😍
Percaya atau ngak mw kita lahir dan besar nya di mana klo ktrunan jawa pasti di bilang orang jawa. Wlwpun dak pernah ke jawa.
@@muhammadanggasafitra3591 iya bro,,kan darah jawa bro😄
gua jawa ngapak angel nek ngomong jowo medok
@@omiijos5066 logatnya psti tetep ngapak kan bro?
Tp klo jateng d bikin kasar kesan nya maksa, karna dr sana nya alus
"HE KON EROH GAK SEHH?!"
saat akan mulai pergibahan
Sialan bener
Bener banget
Kondisi susah seneng tetep cak cok🤣🤣
Ke Gak Kon aku
Ya allah relate
Gokil ternyata keisyaa ceplas ceplos banget ya orangnya ap adnya yg gak ditutup tutupinnn.. suka banget nih yg kek begini.... Seru nontonnya .. next sama tiaraaa ngomong bohoso jowoan bakalan gokil
Gembira, Excited, Simple, Jujur, Awesomeness Itulah Karakteristik Dik Keisya Sampai Saat Ini.
Cewek malang kalo nggak pernah nonton bola di stadion yo lucu
Bahkan semua mahasiswa dan mahasiswi pasti pernah nonton di stadion walaupun pelajar dari luar
Salam Satu Jiwa
Looo mentus ngene sam
karepku cok.. eh aku lanang
aku wong malang biyen pernah dadi aremanita tp gatau nonton lgs nang stadion🗿
aku dua kali doang nribun wkwkwk
Seneng deh akhirnya dengerin nuca ngomong bahasa jawa yg durasinya luamaaa😅
Keisya sungguh menggambarkan bagaimana ciwi ciwi malang ketika sedang nongkrong dan ngobrol sama temen2nya
Nah, sueru areke
10:45 tenang kei seangkatan kita tahun iki yo gaono UN curr iso sante sante😂
Tapi utbk pas puasa🙃
Haha Aku kelahiran Ponorogo, paham bgt perasaan Nuca pas kebingungan. Ponorogo kebetulan Jawa Timur tp bahasa sm logatnya ky Nuca,hampir ke Solo atau Jogja. Aku kaget jg soal perdebatan "montor". Ternyata bedo, umurku semene agek weruh saiki 🤣
Ponorogo ne pundi mas?
Sak server awake dewe mas😂
Ponorogo hadir
Di Jawa tengah mencuci piring itu isah isah, kalau jatim kora kora.
Qu lagek ngerti....kora kora kuwi opo...
@@putrakudus5198 Gonku jatim ponorogo yo isah isah
Battle Bahasa Jawa: 10%
Ngobrol asik, curhat: 90%
😂👍🏻
Mas jawa malang apakah termasuk jawa halus seperti kediri dan jogja 🙏🙏🙏
Malang bahasa kasar sama seperti surabaya pasuruan sidoarjo
Jateng-jatim tetep banyak yg sama
Sama kaya d magelang kalo montor itu mobil tapi klo motor itu sepeda motor
Stuju nek montor iku mobil nek motor yp motor
Nuca : menit 7 51 Berarti Kowe kecil wis misuh ? 😂😂😂
Kei : Ngaakk, nggak bla bla... 😂😂😂
Asline mah iyo terlahir dadi arek malang yo misuhh😂
7:51
Wahyudi Bahasa Jawa Mataraman(bandek)
Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno.
Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”.
Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah.
Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu.
Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek.
Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo.
Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul.
Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung.
Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan)
Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”.
Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas.
Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini.
Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang.
Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.
Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak.
Bahasa Jawa Semarangan
Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri.
Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan.
Bahasa Jawa Aneman
Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur.
Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut:
Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban.
Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora.
Bahasa Jawa Arekan
Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar.
Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang.
Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.
Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang.
Bahasa Jawa Pandalungan
Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda
Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk)
Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan.
Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan.
Bahasa Jawa Tengger
Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata.
Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”.
Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo.
Bahasa Jawa di Jawa Barat
Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa.
Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang.
Bahasa di Timur Pulau Jawa
Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno.
Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham.
Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang.
Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda.
Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa.
Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa.
Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
Kebetulan saya org Probolinggo. Untuk tapal kuda ini kompleks sebenarnya. Tidak bisa dipukul rata bahwa org² di daerah ini berbahasa jawa pendalungan. Di kabupaten situbondo dan bondowoso saya rasa dominan berbahasa madura. Bahkan hampir jarang ada yg bisa berbahasa jawa.
Di probolinggo kota, bahasa jawa pendalungan yg dipakai sebagai "lingua franca" nya. Rata² paham 2 bahasa, baik jawa maupun madura. Tp ada juga yg hanya paham bahasa jawa saja, tergantung kota daerah mana. Biasanya semakin mepet ke kabupaten makin madura bahasanya.
Utk kabupaten probolinggo bagian barat biasanya masih paham bahasa jawa. Utk yg daerah timur (kec. Pajarakan - Paiton) biasanya mulai kurang paham atau bahkan sama sekali tidak bisa bahasa jawa.
Bahasa jawa pendalungan ini sebenarnya bahasa jawa arekan yg banyak terpengaruh bahasa madura, baik dari idiom², ungkapan, kosakata, dan yg paling ketara adalah logatnya yg sangat terdengar maduranya.
Saya sedari kecil sering disangka org madura yg pura² jawa😅 krn logatnya. Terutama jika bertemu penutur bahasa jawa arekan dan mataraman. Padahal saya tidak bisa berbicara pure 100% bhs madura.
Kemaren Keisya,Nuca,Kak Della casting buat apa ya?🤔 Hmmmm 24 jam
Hmmm, kira" apa ya mun
Ketanuca
Iyaaa, buat apa?
Bikin konten lagi sama nuca donggg. seru lho iki
Up
Keisya sama bgt kek aku waktu sekolah,lomba lomba sama ikut OSIS gegara pengen dipend nya😂😂😂
Masih ditunggu ya key konten mukbangnya bareng nucc
Tukaran itu bertengkar Nuc, tapi emang di Solo jarang pake itu. Biasanya kosakata yang dipake "padu" 😂
tukaran kui gelut nak daerah sragen sih nak padu kui tengkar dengan kata 😁
Iya pas itu keisya lini berantem dikomen post an nya nuca, nuca bales "sek padu arek 2 iki"🤣
Padu kuwi saling adu cocot 😂
Eh serius solo gak tau tukaran? Ku kira pakai kata itu juga..
Kalo padu, jatim juga pake
@@rayar5396 hahaha, iya,
Kalo tukaran lebih ke fisik
Bikin lagi vidio ky gini tapi bareng tiara dan Nuka..
Ben seru ngono lo wong jowo kabeh.
Sekalian di nantang lagu jowo seng enak2
Keep Spirit Keisya & Nuca!
Pertama kali si dgr nuca jowo gini wkwk.. vlis gapaham bhs Jawa😭
ngakakkk woii nuca kalau sama keisya jadi bisa ngomong gitu yaa.. kayak udah temenan lama 😭👍🏻❤️
Benerrr, ga nyangka. Dulu tak kira nuca se-kaku itu kalo sama keisya 🤣
@@timunnyakeisya5411 sekarang malah ngguyu terus yak mun 😭
@@kamilahputri4570 hooh,padahal dulu kaku nya yg kaku banget bangettt
Gak bisa mup on sama mereka
behh apik rek konten" ngne Iki seng garai semangat ndelok,opo maneh wong jowo pisan wess mantep pokok
Leres mbak'e!!¿? 🙃🙃🤘🏻🤘🏻
Nuca: ......
Keisya: lah aku kok liarrrr gini sih😂😂😂
Ini yg cowo siapa sebenernya🤣
Ini ngakak asli
@@timunnyakeisya5411 kita tertukar jiwanya😭😭😂
@@fatimahazahra49 😂😂😂
Kok aku sing gemes seeh
Saya asli bojonegoro Jawa timur , kuliah di malang . Punya sodara di Kartosuro solo . Punya pacar di Bangak Boyolali perbatasan solo ... Emang bahasa nya jauh bgt , tapi unik dan saya bangga dadi wong jowo .. 😎
Wah salam dr bangak ya, saya jg orang bangak boyolali, sebenernya kartosuro itu masuk wilayah kabupaten sukoharjo bro, nah daerah2 sekitar solo seperti kabupaten boyolali, kabupaten sukoharjo, kabupaten sragen, kabupaten klaten, kabupaten wonogiri dan kabupaten karanganyar itu disebut Soloraya alias eks karesidenan surakarta, beda wilayah administratif sama solo, karena solo adalah kotamadya, tp baik solo dan kabupaten2 yg mengapitnya masih 1 daerah kesatuan dengan nomor plat yg sama yaitu plat AD 😊
Iya beda bgt karena solo bojonegoro sampai blitar jowo mataraman
Suroboyo mslang iku boso arek an
Bahasa Jawa yg ngoko/kasar setiap daerah bisa beda beda. Tp yg kromo/alus dipastikan sama.
@@sefbahari5227 iya kalau bahasa krama di pastikan semua sama
Seperti juga aksara jawa semua pasti sama
GA MAMPIR MAS KE BAKSO SERA WKK
Masukan :
Next kalau bikin konten bahasa bikin kayak bang radit X org malaysia yg kek gitu2.. Atau kayak punya jerome polin. Ditulis kestar besar, pake timer terus dutunjukin gitu. Pasti lebih seruuu dan terlihat perbedaannya.
.
Next mungkin bisa dicoba sama idol lain yg beda bahasa daerahnya. :)
Mangaats ngonten man temaans..
Kalau di jogja:
Iwak: ikan, lauk, daging,
Bonceng: bonceng
Banter: cepat
Tukaran: berkelahi tapi buat anak kecil
Celuk: manggil
Gawe: buat, kerja
Montor: motor
Maaf kalau salah:)
Klo di malang montor= mobil
Klo motor= sepeda montor
Sepeda= sepeda ontel
Solo montor ya mobil, nek supra ya motor
Wah ada lagii, konten2 kmren ngakak2 liat kalien rek😂
Montor : Mobil
Pit montor, : sepeda motor
Wong Sukoharjo pasti mudheng 😁😄 nek Solo mbuh ✌️😄
Lama2 aku sk keisya nuca loh iniiii kok seru ya bagai bumi dan langit lucu bgt hhhh
Haha ketanuca🤣
@@timunnyakeisya5411 nuca terlalu polos hidupnya terlalu lurus sedangkan keisya hidupnya lbh berwarna jadinya pst rame krn msg2 kaget ma kehidupannya sndr2 jiwa yg tertukar seh ini bener kata keisya nuca cwo tp terlalu putih keisya lbh rainbow hehe
@@jeda8 ibaratnya nuca tu kertas yang masih putih bersih,lah keisya kertas nya coret2an crayon warna-warni😂🌈
@@timunnyakeisya5411 iyaaaa benet bgttttt
Sisa Hitungan Hari lagi puasa yuuu kita sekarang fokus ibadah, fokus beramal baik dan qadha puasa yang masih bolong² semangat semuanya!
Colab ma Anrez Key...pasti Seruuu
Secara Anrez bisa menghidupkan suasana ...
Bahas tentang prestasi aja...
Misal kamu mulai ikutan audisi idol / model ,atau bahas tentang single2 kamu...
Ya intinya bahas perjalanan karir kalian ber-2 lah atau apa kee...
Terus ada permainan nya apa ke gituuhhh...
Challenge makan makanan aneh / pedes ...atau mukbang
Terus buka soal pertanyaan di IG masing2 tar bacain ...
Thanks .....semoga di baca yaahhh
anrez siapa?
@@rizalyoigan8332 Pemain sinetron..,Juara 1 ABNONBUK JAKARTA tahun ...ga tau gue lupa ...
Pekerja keras ,pintar ,Humble ,kocak ,lucu ,ganteng ,tinggi ,taat agama.
@@marsya904 oalah.
@@rizalyoigan8332 yg sering dijodoh jodohkan ama kk tiara,,azegg😂
Setuju... Kayak kakak adek. Saking miripnya sama Bang Anrez. hahaha
Bang Anrez kemungkinan besar dengan senang hati hahaha
Sering sering gawe konten basa jowoan lah kei🤣 seneng lo delok.e, oiyoo salam teko probolinggo
"Seng lanang sopo seh iki" nguakak🤣🤣 aku yo ngalami soale
aaa salah nucaa di jateng nyeluk mobil yo montor "numpak montor" kalo sepeda motor biasanya pit motor gitu😂😭
Bener kok
Numpak mobil
Numpak motor/montor
Kalo dijateng
Thanks Dik Keisya Atas Requestnya Buat Nemenin Pagi Hari.
cocok jadi bintang tamu comedy sunday mbak iki, Mbanyollll e khas jatim
sering sering buat konten berdua kak
Hahaha, jadi inget awal aku tinggal di Jombang. Ketika aku yang sedari kecil tinggal di Nganjuk yang sering banget pake bahasa jawa kulonan/bahasa jawa mataraman/bahasa jawa tengahan, terus pindah ke Jombang yang pakek bahasa jawa suroboyoan. Ya.... sama seperti di video ini. "Montor" kalau di Jombang itu artinya mobil, kalau di Nganjuk itu artinya ya motor. Oh ada satu lagi, bahasa jawa dari kata "tanya" itu kalau di Nganjuk disebut tekon/tekok, di Jombang itu disebut takon/takok.
suroboyo ngarani'e takok heheheh
@@dinalestyasudarmadji7719 Yo podo. Cuma lak Jombang ki onok sing ngomong takon, onok sing ngomong takok.
Collab sama kak Anrez dong key... Pliisss
Up
Up
Bahasa jawa solo itu kompleks. Ada padu, gelut, tukaran, kerah,
"tukaran" itu biasanya buat nyebut anak kecil yg lg berantem...
Ada "kerah" = biasanya di pakai buat hewan yg berkelahi.
I'm a simple man . I see Keisya Levronka i click the like button 💙
Bpkq blitar, mamaq boyolali... Q lahir besar di Papua trs skrng lg liburan di Jawa udh 1thn, krn bru prtma kali ke jawa pas smpe Jawa kaget jga mobil di blg montor... Aplg selama sekolah - kuliah q di asrama, sekolah kuliah mayoritas nasrani smpe lagu" natal pun q hafal pas di asrama lek panggil tmn bkan nama tp makian kyk lonte, anjing dll tp itu becanda aj trs pas ulangan/ujian kompak nyontek smua, oper"n buku krn pas dosennya udh tua trs cm duduk doang...
Seru kalian
seneng bgt ngeliat mereka ber2
Nuca VS Keisya! Battle Bahasa Jawa Malang VS Solo!
Kalo menurut saya, karena logat Bahasa Jawa yang mewakili Jawa Timur itu adalah logat arek atau logat Surabaya-Malang jadi ya terlihat cenderung lebih keras/kasar. Padahal di Jawa Timur sendiri kalau saya perhatikan kira-kira ada tiga sampai empat logat besar.
Kalo di jawa timur itu ada 4 dialek (selain bahasa madura)
dialek arekan (Gerbangkartosusila : gresik, bangkalan, mojokerto, surabaya, sidoarjo, lamongan. Malang&sekitarnya : malang, batu. Lainnya : jombang, pasuruan, probolinggo, lumajang, jember)
dialek osing (banyuwangi & jember)
dialek tengger (tengger, probolinggo)
dialek solo-jogja (madiun&sekitarnya sampai ke jawa tengah)
Dialek Solo Jogja itu disebut dialek Mataraman
Nah...yg pake dialek mataraman ini mulai dr daerah blitar ke barat,sampai jawa tengah...
@@yaktisuputri9939 perbatasan jateng sm jatim bhsanya perngaruh Mataram contoh bojonegoro,madiun Ponorogo
@@yaktisuputri9939 jatim yng perbatasan jateng
Loh wes nek arek suroboyo ngomong tambah nemen wkwk
Jawa Solo vs Jawa Etanan
SESOK - MENE ( BESOK )
DUWUR - NDOKOR ( ATAS )
CEBLOK - LOGOR ( JATUH )
PIYE - YOK OPO ( GIMANA )
RAMPUNG/BAR - MARI ( SELESAI )
NENG - NANG ( DI )
TO - TA ( KAH )
DALAN - EMBONG ( JALAN )
DOLAN - DOLEN ( MAIN )
KOWE - KON ( KAMU )
KUWI - IKU ( ITU )
dan masih banyak lagi..
jawa timur seng bedo Bjonegoro sampek ngulon mas....boso ne ws gk pdo kyo daerah etanan
dadi bojonegoro ngetan iku logat e mlok suroboyonan..nk bojonegoro ngulon melok solo nk logat ngomonge ....soale yo nk ngomong gk enek Nada ne ..ddi lurus ae nk ngomong
@@zeddgamebot2002 bener mas.karesidenan madiun bosone sek melu mataraman.. nek daerah kediri,blitar,malang kulon bosone tengah² antara mataraman & etanan..trus daerah jombang sak etan wes melu logat etanan..
Sering sering collab bareng nuca key
Cewek jawa manisnya emg gk ada obat sih rata2 😍. Kya si keisya ini
Keysya berharap nuca punya sisi bad boy ya hahahaha
Keysha punya Chanel UA-cam juga .. baru tau .. suka Keysha pas audisi idol .😍
nanti bahas sekolahnya bareng axel nuca tiara
sama della sekalian
Gas setujuu kak ola misan
"Tukaran" kalo di sragen berantem (fisik),tapi biasanya kata "tukaran" di tujukan ke anak kecil
Nuca kan smansa solo jd ga mungkin nakal yaaa wkwkwk
Gurunya ya
@@eriyantozx7079 smansa solo terkenal paling bagus dan teladan jd yg masuk biasanya pinter2 dan pilihan
Iyo saking lugune pasoepati ae gk kenal😂😂😂
Ngakak bgt pas nuca omong "HOROK" wkwkwkkwkw boso daerahku wkwkkwk
podo
nk heran,gumun.mesti horok
Boyolali detected
Nuca ini tipe good boy, cowok polos dan ga pernah neko-neko. Sampe Keisya gregetan kenapa ni orang polos banget 😂
Keisya udah mancing2 nyari kenakalan nuca gaada gemes bgt🤣
begitulah kebanyakan orang solo hhahaaa
Kak nuca ngomong "horok" solo ne ngendi e.. Ono cpuran boyolali ne wkwkwk
Lucu banget Nuca dan Keisya
ya sebenare klo di jawa timur -malang juga ada bahasa halusnya, misal kita ngomong sama yg lebih tua, y pasti pake bahasa jawa alus
Boso kromo alus ya
Perpaduan Antara Jawa Tengah & Jawa Timur 👍
Mas malang termasuk jawa halus seperti kediri dan jogja knp malang perbatasan blitar gunung kawi knp malang sana pakai blangkon
ohh nuca wong solo,pantes ae alus banget,
Anak dua ini lucu pol dan nuca ga kaku banget malah happy dia
Mas e polos tenan kalem,, persis koyo akuu.
Collab berdua ama titiiii duel jowooo
3:10 Horok! Mboyolali banget.
Tampang mbolali detected
Colomadu hadirr... Penutur horok juga kie
Artinya apa?
anak ips emg pada liar, tapi aku ga seliar keisya sampe bolos tidur diruang osis😭
Keisya persis temenku udah ditahap akhlakkess😭😂
Mending bolos tidur diruang osis, aku tidur dikamar mandi😌btw aku anak ipa
@@naynafisaa_ kamar mandi semewah dan senyaman opo heii bisa tidur di kamar mandi😭
@@naynafisaa_ ambune koyok opo eh sampek turu neng jeding😂
@@timunnyakeisya5411 nyaman banget
Waktu tugas di malang tinggal di amprong, blimbing, jl. bengawan solo, walah baru tau klw bahasa jawanya ra ngerti aq, aq wong ambon solo dari banjarsari solo, tinggal di jkarta klw ke jawa kadang2 bingung bhs jawanya beda2.
Di solo kata "mari" itu artinya sembuh, kalo di jatim artinya selesai. Yok ada yang mau nambihin lagi?
gak juga di temptku jatim mari itu 2 arti: sembuh sama selesai
selesai = rampung/bar
Kalau di Jawa timur "mari" itu artinya sembuh atau selesai ya tergantung kondisi ya sih
Mari = kesini / sini
@@lahirtrengginas lah jawa mana itu, kesini/sini = mriki
Hadohhh anake havron,mirip bapake....sukses trs cantikkk
seruuu kalo bahasa jawanyaa keluar 🤣
Klo ga salah di Wonosobo - jateng juga pake kata Montor untuk mobil. Maaf klo salah setahu saya begitu cuman klo di kediri sama seperti di solo Montor artinya motor
Ke ruang OSIS buat alasan gak ikut kelas. Wkwkwk Suka citanya jadi OSIS
3:10 "horok" jowooo tenann
Kurang kk tiara&kk ola
Mesti medok poll
Kabeh anak idol ws tekanono
@@secercasenja6676 mksdnya
@@rifkaanningnurannisa7962 artinya, 'semua anak idol disuruh dateng' ya kan?
@@alifahdn owlh iya iya iya😁👍
@@secercasenja6676 ngga seru, soale seng lain ngga terlalu iso jowoan
*KALAU SEMUA ORANG JAWA SUDAH SEPERTI ORANG SURABAYA YAITU BICARA PAKAI BHS NGOKO TIDAK PAKAI BHS KROMO LAGI KEPADA ORANG YANG BELUM KENAL MAKA BHS JAWA NGOKO AKAN MENJADI SANGAT POPULER HINGGA SEMUA ORANG INDONESIA DISELURUH NUSANTARA AKAN TERPAKSA HARUS BELAJAR BHS JAWA NGOKO*
Wahyudi Bahasa Jawa Mataraman(bandek)
Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno.
Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”.
Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah.
Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu.
Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek.
Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo.
Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul.
Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung.
Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan)
Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”.
Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas.
Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini.
Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang.
Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.
Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak.
Bahasa Jawa Semarangan
Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri.
Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan.
Bahasa Jawa Aneman
Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur.
Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut:
Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban.
Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora.
Bahasa Jawa Arekan
Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar.
Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang.
Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.
Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang.
Bahasa Jawa Pandalungan
Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda
Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk)
Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan.
Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan.
Bahasa Jawa Tengger
Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata.
Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”.
Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo.
Bahasa Jawa di Jawa Barat
Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa.
Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang.
Bahasa di Timur Pulau Jawa
Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno.
Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham.
Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang.
Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda.
Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa.
Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa.
Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
Kolab sama ka nuca terus dong kalian seru bgtt tau apalagi kalo ka nuca lagi sama keisya tuh ramenya keisya jadi nular ke ka nuca
Benerr
Random banget tau2 nonton video ini . Obrolane random...Tapi gak nyesel yoo...lucuuu 😆
Nuka anak baik bgt loh
Pada dasarnya orang Solo itu Halus² jadi ga bar² tapi ga semua orang Solo halus pasti ada juga orang yg kasar, beda sama Malang/Surabaya dari segi bahasanya juga lebih kasar, dan Surabaya-Malang itu lebih tegas dan pemberani
Setuju mas malang surabaya sama" Agak ngegas kalau ngomong wkwkw
Wong solo sedino ndek jatim gur ngelus dodo...🤣
@@juliawan8825
Ora kabeh cak
Wong solo iku lek guyon kasar isoh, alus isoh
Sing penting ojok baper wes
@@faronfaron5812 apane mas koncoku onok arek wonogiri lek pas emosi, malah gak wedi blas i hara wkwkwk
Nuca nuca nuca yang kurasakan, #bacaberirama
makin seru aja bareng keisya...
Cepet aku ra sabar
Iwak kalo di malang bisa 2 arti yg aku tau 😁. Iwak : ikan sama iwak : lauk (makan)
Iwak pitik, iwak endhog, iwak peyek😂😂😂😂
Gasabarrr rekk
"horok" menunjukkan bahwa nuca asli solo..
Hyper Liner Ultra Rises Super Ngalam Kodew Yosha Lucky Yeehaw.
Uuuayuuney cah wedok ki..Iki nek ketemu misalley kerjo nang Malaysia wis tak jak rabi ki..
- Jowo Malaysia
Iwak di Solo juga bisa berarti "daging", orang-orang tua sih yang biasanya pake. Misal "Iwak pithik = daging ayam".
ɪᴡᴀᴋ ᴡᴀᴅᴇʀ
Lihat2 sih,.. Ada '' iwak pitek '' iwak loh / laut ''
Iwak uceng
*ꦒꦸꦄꦒꦥꦲꦩ꧀ꦢꦃ...*
ᮘᮤᮍᮥᮀᮎᮧᮚ᮪... 🙂🙂
pliss buatin konten keisya tiaraa :(
Up
Up
up
up
UP
Alhamdulillah,gue orang Jawa,lahir dan besar di Sumatra,dan bisa bahasa Jawa timur,Jawa tengah,Betawi,dan khususnya bahasa Melayu ( Palembang, Riau,dan Malaysia).
nih bikin channel berdua ngakak pasti ni seruuu!