Bertualang sampai ke Dasar Samudra bersama SD 4 Gold Diamond #2

Tak terasa, hari ini adalah hari kamis. Petualangan kami di kebumen akan segera berakhir. Perjalanan kami di kebumen akan diitutup dengan city tour menggunakan bus heritage. Penasaran? Ikuti terus petualangan kami, ya. Enak, ya, jalanan di kota ini sangat lengang, bisa menikmati pemandangan kota. tujuan pertama kami adalah tugu lawet. Hati- hati turun bis, ya. Pedestrian Nya nyaman banget, ya. Kami akan perjalanan menuju tugu lawet dan yang pasti akan di pandu oleh tim milangkori. Oiya, cuaca pagi ini mirip baju kami, ya, cetar membahana. Kalian kok random, ya, ada yang pakai jaket, tapi ga sedikit yang tangannya pegang kipas, hehe. Tapi, kalau dari pantaun kameramen sih panas katanya. Tugu lawet yang gagah akhirnya terlihat. Kira-kira, ada cerita apa ya di tugu ini? Yuk bergegas cerita, ya, nak. Di belakang kami duduk adalah pasar temanggungan. Salah satu pasar yang ada di kebumen. Kami mampir ke pasar ini untuk membeli oleh-oleh. Sebenarnya pedagang disini pada kaget, lho, “kelas 4 sd jalannya jauh ya, sampai ke kebumen”. Hehe, memang kami beda, bu. Alhamdulillah baju kami jingga, jadi mudah diawasinya, coba kalau abu-abu, udah nyaru sama tempe, hehe. Pasar ini juga terbilang bersih, ya, jadi kami makin nyaman untuk belanja. Mulai dari lanting, getuk goreng, dodol, emping, semua siap untuk diangkut ke depok. Wah ada juga tempe tipis dan panjang, kayaknya buat mendoan nih. Keren ya, anak2 berani transaksi, ya kan udah di gembleng melalui Fundraising, jangankan beli, nawar aja hayuk, tapi sayang ketika mereka sedang nawar, momennya tidak terekam kamera. Pokoknya uang saku harus sampai habis, ya. Selesai puas belanja, kami lanjut menuju ke masjid agung. Dan inilah masjid agung kebumen. Di masjid ini ada jam matahari, lho, jam ini untuk apa gais? Bantu jawab, ya. Karena belum waktu shalat dhuhur, kami lanjut ke seberang masjid, yaitu pendopo kebumen atau tempat kerja bupati. Dan berhubung lokasinya dekat, jadi kami jalan saja. Sebenarnya, kami nunggu lama di depan pendopo, ada prosesi apa ya nama nya, eeeem kayak wisudanya asn gitulah. Alhamdulillah kami sudah bisa masuk, panas e pol, rek. Bu ayun sampai pakai kacamata item. Dari gerbang jauh juga ya, jalannya. Hehe. Di pendopo ini kami akan belajar tentang berkebun. Kok di pendopo? Ga di sawah? Yap, bapak bupati suka berkebun, jadi beliau ada lahan di belakang pendopo yang di sulap menjadi kebun. Selamat datang di agri smart. Kenapa smart? Karena kebun disini banyak yang menggunakan aplikasi dalam perawatan, emmm pokok gitu, lah, bantu cerita ya gais. Kami disini melihat kebun cabai, kangkung, padi, kelapa, dan banyak lah. Kami tutup kunjungan kami dengan menangkap ikan gurame. Sebenarnya pas pamit pulang, kami sudah mulai lelah, karena panasnya, muantap. Meskipun begitu, kami tetep selalu tersenyum dan semangat. Wah, lapangan manggil2 tuh, [engen dibuat main bola, hehe. Kami pulang dulu ya pendopo. Dan kami lanjut city tour dengan trekking yang menjadi andalan kami, hehe. Sebentar berkeliling alun-alun pancasila yang panas untuk naik bis menuju stasiun kebumen. Sampai di stasiun kebumen, kami pamitan dengan tim milangkori dan lanjut trekking lagi. Waaaah buanyak e oleh2nya. Karena tadi belum sempat packing ulang, jadi beginilah bawaan kami. Kanan kiri atas bawah, bawaan semua. Sampai2 akbar emosi karena tasnya berat, udah panas berat, sabar ya, kak. Tapi tenang, kami belajar tanggung jawab, kok. Alhamdulillah sudah bisa boarding dan langsuk masuk stasiun. Sekitar pukul 13.30 kami bergegas untuk ke peron, karena kereta hanya berhenti 5 menitan. Dan dengan datangnya kereta ini, berakhir pula petualangan kami di kebumen. Semoga petualangan ini menambah pengalaman untuk kita semua, ya. Saking serunya petualangan ini sampai lupa kenalan, ya. Kenalin aku miss Anti, kalau beluk kenal boleh tanya Akmal atau Sameer, ya, dan mewakili editor mohon maaf apabila dalam mengisi cerita di video ini ada yg kurang berkenan dan jangan lupa cerita ke ayah bunda, ya. Sampai jumpa di petualangan berikutnya. Bye bye.
#outing #kebumen #indonesia