Assalamualaikum, saya Novia Rahayu (2208103010056) dari kelompok 3... izin bertanya, bagaimana prinsip adsorpsi pada HPTLC dapat dijelaskan menggunakan teori kesetimbangan termodinamika?
waalaikumsalam, sebelumnya perkenalkan saya khairunnisa (2208103010030) izin menjawab, berdasarkan buku yang saya baca teori kesetimbangan termodinamika, yang menggambarkan bagaimana molekul adsorbat berinteraksi dengan permukaan adsorben. Molekul (adsorbat) akan terakumulasi di permukaan fase diam yaitu adsorben akibatnya akan terjadi gaya tarik yang terjadi pada batas antara dua fase, yaitu fase cair dan padat. Teori kesetimbangan termodinamika menjelaskan bahwa proses adsorpsi berlangsung hingga mencapai kesetimbangan, di mana laju adsorpsi sama dengan laju desorpsi.Konsentrasi adsorbat di permukaan adsorben dan dalam larutan akan stabil.Dalam konteks HPTLC, sering dianalisis menggunakan model isoterm adsorpsi, seperti model Freundlich atau Langmuir, yang menggambarkan jumlah adsorbat yang teradsorpsi berbanding lurus dengan konsentrasi zat dalam larutan.
Assalamu'alaikum, perkenalkan saya Mayzahrina (2208103010052) dari kelompok 9. Izin bertanya kepada kelompok 7, jelaskan tantangan yang mungkin dihadapi saat menggunakan fase diam berbasis cairan dalam GC dan bagaimana hal tersebut dapat diatasi? Terimakasih
Assalamualaikum, saya salsabila fajarna ( 2208103010046 ) dari kelompok 9 izin bertanya, dalam pemantauan terapi tb, mengapa hptlc lebih dipilih dibandingkan hplc ? Analisis secara ekonomis dan teknis ! Terimakasih 🙏🏻
waalaikumsalam, sebelumnya perkenalkan saya khairunnisa (2208103010030) izin menjawab, berdasarkan jurnal yang saya baca pemantauan terapi tb sering digunakan dengan metode hptlc karena mudah dalam penggunaan dan kecepatan analis dan memungkinkan untuk pemisahan obat anti-tuberkulosis secara simultan dan tidak memerlukan alat yang kompleks dan mahal seperti pada hplc, kemudian hptlc lebih ekonomis dalam penggunaan dan hptlc lebih mudah dalam memantau konsentrasi obat selama berjalannya terapi tb tersebut.
Assalamualaikum,saya Muhammad Al Fattah(2208103010042) dari kelompok 8,izin bertanya,apa hubungan antara ketebalan film fase diam pada kolom kapiler GC dengan selektivitas dan sensitivitas analisis?
Waalaikumsalam, saya Al Ghina Aliva (2208103010028) izin menjawab, berdasarkan artikel yang saya baca yaitu hubungan antara ketebalan film fase diam pada kolom kapiler GC dengan selektivitas dan sensitivitas analisis. Ketebalan film yaitu fase diam memengaruhi waktu retensi analit; film yang lebih tebal meningkatkan interaksi dengan analit volatil, sehingga selektivitas meningkat. Namun, jika film terlalu tebal, waktu analisis akan lebih lama dan dapat mengurangi sensitivitas akibat efek difusi. Demikian jawaban yang dapat saya berikan semoga dapat dipahami, terimakasih.
Assalamualikum, saya Zahratul Mahfuzah (2208103010008) dari kelompok 6 kelas B izin bertanya kepada kelompok 7, Berdasarkan studi kasus analisis obat anti-TB menggunakan HPTLC-Spektrofotodensitometri, apa faktor kunci yang memastikan validitas dan akurasi metode ini? Terima kasih
Waalaikumsalam, saya Al Ghina Aliva (2208103010028) izin menjawab, berdasarkan jurnal yang terdapat pada slide yaitu hal 22 dan 23 mengenai faktor kunci validitas dan akurasi metode HPTLC-Spektrofotodensitometri ada 3 1. Spesifisitas: Uji kemurnian puncak kromatogram menunjukkan korelasi (purity factor) lebih dari 0,99, memastikan puncak analit tidak bercampur dengan senyawa lain. 2. Presisi: Nilai koefisien variasi (RSD) untuk intraday dan interday kurang dari 20%, menunjukkan keterulangan hasil yang baik. 3. LOD (Limit of Detection): Metode ini memiliki sensitivitas yang baik, dengan LOD untuk rifampisin 15,339 ng, isoniazid 29,719 ng, dan pirazinamida 26,892 ng. Demikian jawaban yang dapat saya berikan sesuai dengan jurnal semoga dapat dipahami, terimakasih.
Assalamualaikum, saya Rina pujiawati agustin (2208103010020) dari kelompok 5 kelas B izin bertanya, mengapa penting untuk melakukan derivatisasi terhadap senyawa yang tidak memiliki gugus kromofor yg kuat dalam analisis hptlc? terimakasih
Waalaikumsalam, saya Al Ghina Aliva (2208103010028) izin menjawab, berdasarkan jurnal yang terdapat pada ppt kami mengenai derivatisasi senyawa seperti etambutol dalam analisis HPTLC yaitu etambutol tidak memiliki gugus kromofor yang kuat sehingga tidak dapat menyerap radiasi elektromagnetik yang diperlukan untuk deteksi menggunakan spektrofotodensitometer. Derivatisasi, seperti menggunakan uap kristal iodin, memungkinkan penampakan noda etambutol secara visual pada plat TLC dibawah sinar UV (254 nm). Namun, derivatisasi ini bersifat sementara dan hanya membantu identifikasi kualitatif, bukan untuk deteksi kuantitatif. Demikian jawaban yang dapat saya berikan semoga dapat dipahami, terimakasih.
Assalamualaikum, saya Aura Najwa ( 2208103010022) dari kelompok 1B, izin bertanya kepada kelompok 7B Bagaimana pengaruh pemilihan jenis fase diam terhadap sensitivitas dan resolusi analitik dalam metode HPTLC dan GC, dan bagaimana cara menentukan fase diam yang paling sesuai untuk suatu jenis sampel?
Waalaikumsalam izin menjawab saya Nurul Ariana ( 2208103010006) dari kelompok 7 , menurut jurnal yg saya baca Dengan pemilihan fase diam yang tepat, analisis dapat mencapai sensitivitas tinggi dan resolusi yang baik dalam kedua teknik ini dan cara untuk menentukan fase diam yg paling sesuai adalah dengan cara pemilihan kesesuaian dengan sifat sampelnya dan pengujian berbagai jenis fase diam pada sampel yg berbeda dan pemilihan yg memberikan pemisahan yg terbaik
Assalamualaikum, saya Novia Rahayu (2208103010056) dari kelompok 3... izin bertanya, bagaimana prinsip adsorpsi pada HPTLC dapat dijelaskan menggunakan teori kesetimbangan termodinamika?
waalaikumsalam, sebelumnya perkenalkan saya khairunnisa (2208103010030) izin menjawab, berdasarkan buku yang saya baca teori kesetimbangan termodinamika, yang menggambarkan bagaimana molekul adsorbat berinteraksi dengan permukaan adsorben. Molekul (adsorbat) akan terakumulasi di permukaan fase diam yaitu adsorben akibatnya akan terjadi gaya tarik yang terjadi pada batas antara dua fase, yaitu fase cair dan padat. Teori kesetimbangan termodinamika menjelaskan bahwa proses adsorpsi berlangsung hingga mencapai kesetimbangan, di mana laju adsorpsi sama dengan laju desorpsi.Konsentrasi adsorbat di permukaan adsorben dan dalam larutan akan stabil.Dalam konteks HPTLC, sering dianalisis menggunakan model isoterm adsorpsi, seperti model Freundlich atau Langmuir, yang menggambarkan jumlah adsorbat yang teradsorpsi berbanding lurus dengan konsentrasi zat dalam larutan.
Assalamu'alaikum, perkenalkan saya Mayzahrina (2208103010052) dari kelompok 9. Izin bertanya kepada kelompok 7, jelaskan tantangan yang mungkin dihadapi saat menggunakan fase diam berbasis cairan dalam GC dan bagaimana hal tersebut dapat diatasi?
Terimakasih
Assalamualaikum, saya salsabila fajarna ( 2208103010046 ) dari kelompok 9 izin bertanya, dalam pemantauan terapi tb, mengapa hptlc lebih dipilih dibandingkan hplc ? Analisis secara ekonomis dan teknis ! Terimakasih 🙏🏻
waalaikumsalam, sebelumnya perkenalkan saya khairunnisa (2208103010030) izin menjawab, berdasarkan jurnal yang saya baca pemantauan terapi tb sering digunakan dengan metode hptlc karena mudah dalam penggunaan dan kecepatan analis dan memungkinkan untuk pemisahan obat anti-tuberkulosis secara simultan dan tidak memerlukan alat yang kompleks dan mahal seperti pada hplc, kemudian hptlc lebih ekonomis dalam penggunaan dan hptlc lebih mudah dalam memantau konsentrasi obat selama berjalannya terapi tb tersebut.
Assalamualaikum,saya Muhammad Al Fattah(2208103010042) dari kelompok 8,izin bertanya,apa hubungan antara ketebalan film fase diam pada kolom kapiler GC dengan selektivitas dan sensitivitas analisis?
Waalaikumsalam, saya Al Ghina Aliva (2208103010028) izin menjawab, berdasarkan artikel yang saya baca yaitu hubungan antara ketebalan film fase diam pada kolom kapiler GC dengan selektivitas dan sensitivitas analisis. Ketebalan film yaitu fase diam memengaruhi waktu retensi analit; film yang lebih tebal meningkatkan interaksi dengan analit volatil, sehingga selektivitas meningkat. Namun, jika film terlalu tebal, waktu analisis akan lebih lama dan dapat mengurangi sensitivitas akibat efek difusi. Demikian jawaban yang dapat saya berikan semoga dapat dipahami, terimakasih.
Assalamualikum, saya Zahratul Mahfuzah (2208103010008) dari kelompok 6 kelas B izin bertanya kepada kelompok 7, Berdasarkan studi kasus analisis obat anti-TB menggunakan HPTLC-Spektrofotodensitometri, apa faktor kunci yang memastikan validitas dan akurasi metode ini? Terima kasih
Waalaikumsalam, saya Al Ghina Aliva (2208103010028) izin menjawab, berdasarkan jurnal yang terdapat pada slide yaitu hal 22 dan 23 mengenai faktor kunci validitas dan akurasi metode HPTLC-Spektrofotodensitometri ada 3
1. Spesifisitas: Uji kemurnian puncak kromatogram menunjukkan korelasi (purity factor) lebih dari 0,99, memastikan puncak analit tidak bercampur dengan senyawa lain.
2. Presisi: Nilai koefisien variasi (RSD) untuk intraday dan interday kurang dari 20%, menunjukkan keterulangan hasil yang baik.
3. LOD (Limit of Detection): Metode ini memiliki sensitivitas yang baik, dengan LOD untuk rifampisin 15,339 ng, isoniazid 29,719 ng, dan pirazinamida 26,892 ng.
Demikian jawaban yang dapat saya berikan sesuai dengan jurnal semoga dapat dipahami, terimakasih.
Assalamualaikum, saya Rina pujiawati agustin (2208103010020) dari kelompok 5 kelas B izin bertanya, mengapa penting untuk melakukan derivatisasi terhadap senyawa yang tidak memiliki gugus kromofor yg kuat dalam analisis hptlc? terimakasih
Waalaikumsalam, saya Al Ghina Aliva (2208103010028) izin menjawab, berdasarkan jurnal yang terdapat pada ppt kami mengenai derivatisasi senyawa seperti etambutol dalam analisis HPTLC yaitu etambutol tidak memiliki gugus kromofor yang kuat sehingga tidak dapat menyerap radiasi elektromagnetik yang diperlukan untuk deteksi menggunakan spektrofotodensitometer. Derivatisasi, seperti menggunakan uap kristal iodin, memungkinkan penampakan noda etambutol secara visual pada plat TLC dibawah sinar UV (254 nm). Namun, derivatisasi ini bersifat sementara dan hanya membantu identifikasi kualitatif, bukan untuk deteksi kuantitatif. Demikian jawaban yang dapat saya berikan semoga dapat dipahami, terimakasih.
Assalamualaikum, saya Aura Najwa ( 2208103010022) dari kelompok 1B, izin bertanya kepada kelompok 7B
Bagaimana pengaruh pemilihan jenis fase diam terhadap sensitivitas dan resolusi analitik dalam metode HPTLC dan GC, dan bagaimana cara menentukan fase diam yang paling sesuai untuk suatu jenis sampel?
Waalaikumsalam izin menjawab saya Nurul Ariana ( 2208103010006) dari kelompok 7 , menurut jurnal yg saya baca Dengan pemilihan fase diam yang tepat, analisis dapat mencapai sensitivitas tinggi dan resolusi yang baik dalam kedua teknik ini dan cara untuk menentukan fase diam yg paling sesuai adalah dengan cara pemilihan kesesuaian dengan sifat sampelnya dan pengujian berbagai jenis fase diam pada sampel yg berbeda dan pemilihan yg memberikan pemisahan yg terbaik