5 Fakta terpenting Mesjid Agung Palembang yang Wong Palembang jangan dak tau versi
Вставка
- Опубліковано 5 жов 2024
- Mang Dayat Episode 24
Mang Dayat explore episode 8
Tentang Mesjid Agung Palembang
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah sebuah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN. Masjid ini menempati kompleks seluas 15.400 meter persegi, di kawasan 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.
Dipengaruhi 3 Arsitektur
Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni Indonesia, China dan Eropa. Gaya khas arsitektur Nusantara adalah pola struktur bangunan utama berundak tiga dengan puncaknya berbentuk limas. Undakan ketiga yang menjadi puncak masjid atau mustaka memiliki jenjang berukiran bunga tropis. Pada bagian ujung mustaka terdapat mustika berpola bunga merekah. Bentuk undakan bangunan masjid dipengaruhi bangunan dasar candi Hindu-Jawa, yang kemudian diserap Masjid Agung Demak. Ciri khas arsitektur Eropa terdapat pada rupa jendela masjid yang besar dan tinggi. Pilar masjid berukuran besar dan memberi kesan kokoh. Material bangunan seperti marmer dan kaca diimpor langsung dari Eropa. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya berbentuk limas, terdiri dari tiga tingkat. Pada bagian atas sisi limas atap terdapat jurai daun simbar menyerupai tanduk kambing yang melengkung. Setiap sisi limas memiliki 13 jurai. Bentuk jurai melengkung dan lancip. Rupa ini merupakan bentuk atap kelenteng.[2] Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di Indonesia selama beberapa tahun.[3] Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. Megawati Soekarnoputri adalah orang yang meresmikan masjid raksasa Sumatra Selatan modern ini.
Mesjid agung Pernah Terbakar
Saat terjadi perang antara masyarakat Palembang dengan Belanda di tahun 1659 M, sebuah masjid terbakar. Masjid tersebut merupakan masjid yang dibangun oleh Sultan Palembang kala itu, Ki Gede Ing Suro, yang berlokasi di Keraton Kuto Gawang. Beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1738 M, Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo membangun kembali masjid tepat di lokasi berdirinya masjid yang terbakar.[4]
Pembangunan masjid yang baru memakan waktu cukup lama, hingga pada 26 Mei 1748 atau pada 28 Jumadil Awal 1151 tahun Hijriah, masjid tersebut baru diresmikan berdiri. Di awal pembangunannya, Masjid Agung Palembang disebut oleh masyarakat Palembang dengan nama Masjid Sulton. Nama tersebut merujuk pada pembangunan masjid yang diketuai dan dikelola secara langsung oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo.
Ketika pertama kali dibangun,masjid ini meliputi lahan seluas 1.080 meter persegi (sekitar 0,26 hektar) dengan kapasitas 1.200 orang. Lahan kemudian diperluas oleh Sayid Umar bin Muhammad Assegaf Altoha dan Sayid Achmad bin Syech Sahab dibawah pimpinan Pangeran Nataagama Karta Mangala Mustafa Ibnu Raden Kamaluddin.[3]
Awalnya masjid ini belum memiliki menara.. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Najamudin (masa pemerintahan 1758-1774) menara masjid dibangun. Lokasi menara masjid terpisah dari bangunan utama, dan berada di bagian barat. Pola menara masjid berbentuk segi enam setinggi 20 meter. Rupa menara masjid menyerupai menara kelenteng. Bentuk atap menara melengkung pada bagian ujungnya, dan beratap genteng. Menara masjid memiliki teras berpagar yang mengelilingi bangunan menara.[2]
Masjid Agung Palembang sebagai salah satu masjid tertua yang ada di nusantara sudah mengalami berbagai renovasi.
Dari 1819-1821, renovasi dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah itu, ekspansi lebih lanjut dilakukan pada tahun 1893, 1916, 1950, 1970, dan terakhir di tahun 1990-an. Selama ekspansi pada 1966-1969 oleh Yayasan Masjid Agung, lantai kedua dibangun dengan luas tanah 5.520 meter persegi dengan kapasitas 7.750 orang.[3] Pada tanggal 22 Januari 1970 dimulai pembangunan menara baru yang disponsori oleh Pertamina. Menara baru ini setinggi 45 meter, mendampingi menara asli bergaya Cina, diresmikan pada tanggal 1 Februari 1971.[2] Masjid ini sangat khas dengan tradisi Palembangnya. Sebagian besar kayu yang terdapat di arsitektur masjid memiliki ukiran khas Palembang yang disebut Lekeur.[3]
Salah satu renovasi terbesar terjadi pada tahun 1999. Renovasi yang dilakukan oleh Gubernur Laksamana Muda H Rosihan Arsyad tidak hanya memperbaiki bagian yang rusak, tetapi juga merestorasi bangunan masjid dengan menambahkan tiga bangunan baru. Ketiga bangunan tersebut antara lain, bangunan di bagian selatan masjid, di bagian utara, dan bagian timur. Pada renovasi dan restorasi ini, kubah masjid juga mengalami perbaikan di berbagai sisinya.
Saat ini, bangunan asli masjid ini terletak di tengah bangunan baru, diresmikan oleh Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri.
Monitor mang
Maki cantik saja.Masjid Agung kita ini..👍👍
Alhamdulillah cek. Makin cantik skrng 😊
Mks mang Dayat...videonyo jadi kangen masjif agung
Samo2 lur. Terima kasih la mampir
Atap 3 tingkat itu khas nusantara, ditemuke di banyak daerah, diambil dr kearifan lokal punden berundak,
Masjid agung tipe mustaka, tipe mustaka beda2 mengikuti daerah,
Mari kita anak muda menggali sejarah, tinggalkan sisa2 pendidikan jaman dulu yg serba dikte demi tujuan tertentu, apalagi palembang ini kesultanan besar, pusat literasi, sudah tentu mempunyai arsip sendiri
Seneng nn aq ketemu chanel tentang kota kelahiranku , wlau ortu ku asli jawa tapi aq lh mendarah daging nn n cinto samo kota pempek ku tercinta😉
Salam sedulur😊
Perhatikelah, ado beda atap tipe meru dengan atap tipe mustaka
Atap limas lazim di alam melayu (johor kepri pahang terengganu selangor perak)
Palembang memadukan atap limas dan arsitektur chino yg lancip2 melengkung
Atap rumah baghi besemah jg lancip sebenernyo
Alhamdulillah...
Mokaseh Mang Cek
Met Puaso
Samo2 lur. Selamat menjalankan ibadah Puaso
Mksh informasinyo mang dayat
Smg sehat terus mang dayat dan klrg bs ngenjuk info laen ttg plg ni
Aamiiinnn
di bawah masjid agung palembang itu ada ribuan pusaka yg tersimpan dan ada baju adat pengantin palembang yg terbuat dari emas.di antara pusaka tersebut,ada pusaka yg paling hebat yaitu sebuah tombak apabila tombak tersebut di tancapkan ke tanah maka bumi akan bergetar.hanya orang" tertentu yg bisa melihat nya..
salam dari wong plembang yg begawe di jakarta..thanks
Apo kabar mang dayat
Alhamdulillah baek cek😊
Assalamu'alaikum, Mang Dayat izin ambil videonya untuk tugas sekolah. Terima kasih mang sebelumnyo, Wassalamu'alaikum
Siappp, silakan
Mang sekalian liput masjid jamik 11 ulu sungi lumpur kampung abawo ku.
La ado rencana cek pengen liput. Cuma lom tegawe 😂
Dlu hampir nak tiap jumat sholat dimasjid agung
Skrg sdh jauh merantau, jadi kenangan b.. InsyaAllah kalo mudik disempetin sholat disano... Mokaseh mang dayat
Samo2. Terimo kasih la mampir di channel Mang Dayat😊
Terimakasih, info seputar Palembang senaaang bangeeet....!
Terima kasih sudah mampir ke channel Mang Dayat 😊
Mokaseh mg Dayat infonyo... semoga mg Dayat sehat terus pacak jalan" bawak ole" cerito jadilah, hehehe.... 👍👍
Keren masjidnya kbanggaan wong kito
😊
Udah lama ndak sholat disini. Kpn ya bs kesini lagi
InsyaAllah ado jodoh sholat disini lagi😊
Ai Mang Dayat aku permisi nak ku tarok di Pavorit video ini di komputer aku, supayo aku pacak nonton terus video ini supayo idak lupo sejarah Masjid Agung dah tuh jugo supayo pacak becerito ke budak budak kito 🙏
MasyaAllahhh. Siappp terima kasih Lur😁
Terlebih dahulu aku banyak mengucapkan terima kasih kepada mang Dayat, yg telah banyak mensharekan dan bercerita tentang kota Palembang dan Sumsel pada umumnya, semoga mang Dayat sehat selalu, aamiin.
Dengan adonyo mang Dayat seperti ini, kami yg dirantau pacak mengobati rindu sedikit. Wassalam.
Aamiiinnnnn. Mohon doa dan support nyo cek. Dan Alhamdulillah jika konten2 Mang Dayat biso menjadi Manfaat😊
Aku masih ingat ,sekitar th 67 atau 68 ,pembangunan menara masjid yg tinggi itu , karena dulu menara nya belum ada yg tinggi , terus kalau bulan puaso pasti ada nasi bungkus nyo , da tau kalu ma ini ari ..jadi rindu bin kangen na bale ke plg
MasyaAllah. Seru nian denger cerito2 lamo ni apalagi yg sempat ngalami😊
Jadi Inget yai jadi imam masjid agung palembang rumah nyo dag jauh dari masjid itulah 🥲
Subhanallah
Alhamdulillah.
Minsl Aidin wal Faizin. Maaf lahir n bathin baru buka channel wong kito .Teruske bae info dari plembang. Kami tunggu terus.
Insya Allah sukses dan berkembang.Salm dr wong plembang di Lpg. 😃👍✋👋💜
Aamiinnn. Terimo kasih lor support nyo. Mohon maaf lahir dan batin
Ki Gede ing Suro bukan Sultan Palembang,
Yg tebakar di kuto gawang, tp masjid skrng bkn di kuto gawang 🤔
semangat Mang Dayat
Terimo kasih support nyo Dulur
Waalaikumsalamwarohmatullahiwabarokatuh mang dayat
Arsitektur/seni binanya memang asli Melayu Nusantara...bentuk kubah serupo dengan masjid tuo di Melaka dan Kelantan...
Terima Kasih😊
Bukan tdk mungkin atap limas palembang mengikuti ini mengingat peran masjid agung yg vital bg lini kehidupan
Kl cak itu, limas palembang bukan terpengaruh limasan demak, krn faktanyo arsitek masjid agung itu orang chino asli,
Trs ngapo mirip dgn limasan demak ? Kl kamu nonton video mang dayat pasti tahu hubungan palembang demak,
Atap jawa itu joglo, atau yg tuo itu atap meru, mirip cak pura di bali krn asimilasi budaya hindu, contoh di atap masjid demak, ngapo makek budaya hindu, wajar krn demak saat itu masih proses pindah agama,
Terakhir, saran aku, berhentilah nganggep Raden Fatah anak brawijaya berdasar babad, Raden Fatah itu sosok besak, dak mungkin nasabnyo serampangan,
Apolagi palembang ini dikenal dgn yaman tsani, hadramaut tsani, ngapo kiro2 nrk banyak ke palembang ? Ayo dicari2 lagi hubungannyo dgn samudera pasai, ampel, giri, lihat peta palembang letaknyo dimano
Alhamdulillah masjid ny cindo mantap keren dan hebat smg sll sht mang dayat yo dari hj nuriah haula plembang rajawali
Aaminnnn. Salam sedulur dari Mang Dayat 😊
Ya allah la 7 tahun dak ke Palembang,😀
Waw 7 tahun. Jauh nian palembang berubah dalam 7 tahun ini
@@mangdayat alhamdulillah ado kemajuan mang
@@mangdayat sehat trus mang sukses slalu
😁😁😁🙏🙏
ass..mang dsyat masjid agung kito tu memang cantik dn megah...
tp ms ado yng kurang bgs
aq tengok vidio nyo syng tpt uduk nyo ok 🙏
semoga corona hilang amin dan pallembang kembali lagi amin 😁😁😁😁😁
Soundtrack Yo telalu besak
Siappp. Terima kasih masuknnyo lur
@@mangdayat Samo Samo mang,oh Iyo mang aku Ado dikit usul
Banyak masyarakat Sumsel pada umumnya terkhusus warga pelmabang banyak belum tau tentang sejarah jembatan kertapati,menurut info kalau jembatan kertapati itu jauh lebih tuo dari jembatan Ampera,Cino mang Dayat infoke jugo jadi para kaum milenial tau tentang infrastruktur peninggalan zaman dulu,Krn kebanyakan kaum milenial sekarang masih sungkan nak pelajari sejarah
Bener nian mang jembatan itu yang pertama kali sebelum Ampera. Memang la ado rencana nak bahas itu cuma belum sempat waktunyo ke arah Ulu. InsyaAllah gek secepetnyo
@@mangdayat lanjut mang,dan kalu ke seberang ulu gek mang sekalian ngeliput masjid tuo di daerah 11 ulu Namo masjidnyo masjid Jamik sungai lumpur jarak masjid itu sekitar 1 km dari rumah alm ustadz Taufik hasnuri
InsyaAllah. Rencano jg itu cuma nak duluke mesjid suro, lawang kidul ,ki merogan baru InsyaAllah seilumpur. Skalian jg kampung munawar. Sering dulu sholat di mesjid itu ngewangi tuan guru alm Ust Taufiq. Terima kasih lur masukannyo