Tidur, istirahat, makan itu bukan kecanduan, tapi kebutuhan tubuh (hajatul udhowiyah) sedangkan kecanduan yg aslinya bukan kebutuhan tubuh menjadi kebiasaan yg mengganggu alam pikiran, timbul resah, gelisah bila kebiasaan tsb tidak dipenuhi..
Anda bicara "Aslinya bukan kebutuhan"?? Memangnya bayi lahir aslinya makan nasi goreng? Pecel lele? Dan apakah aslinya manusia butuh bernafas dgn hidung ketika di rahim ibu? Jadi KEASLIAN KEBUTUHAN ini hanya diukur dari usia bayi siap makan/minum selain ASI? ilmu dan pengetahuan itu kebutihan atau kecanduan? Aslinya manusia tidak bisa berbicara/berbahasa klo tidak di ajari ilmu/pengetahuan bahasa.. itu kebutuhan atau kebiasaan? Bukankah jika tanpa bicara manusia masih bisa hidup bahkan tidak akan gelisah ketika sejak bayi dia hidup di lingkungan/hutan (kisah manusia yg dibesarkan org utan) justru dia gelisah ketika awal² harus diajari bicara.. Jadi jgn berpikir kalau kita sudah bisa pakai istilah arab atau inggris itu tanda bahwa kita sudah sangat benar? Gadget kebutuhan? Pulsa? Informasi? Pakaian? Potong rambut? Mandi? Sejak anda tahu 1 ilmu, anda akn sadar kuran 1000 ilmu. Jika sebaliknya.. sejak anda tau 1 ilmu, anda merasa cukup tau yaaa... wassalam...
@@AhmadTaufik-gz7hd itu kebutuhan tubuh Abang , yang mutlak pada umumnya seperti itu ibarat nih ya Orang yang bukan perokok bisa tidak merokok karna tidak kecanduan Tapi seluruh mahluk hidup , bukan manusia saja , itu tidur dan makan Paham kan ?
Ngikutin diskusi ini, beneran sadar bahwa hamba ini fakir ilmu. Beberapa konsensus yang diyakini bener, ternyata setelah ditelisik ya belum tentu sepenuhnya bener. Ini baru urusan rokok, tapi ngebuka jalan buat hal hal lain. Terimakasiiiiih Mas Puthut Kepala Suku Mojok!
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada tim Mojok yang sudah susah payah menghadirkan the one and only, komedian tunggal putra, El Metronom Mukti Entut, yang sudah berjasa menurunkan angka kemiskinan di Guatemala Ngetan. Terima kasih!
Mas Sabrang memang Jenius Mas Sabrang adalah Mutiara Mas Sabrang adalah pribadi bernilai tinggi tetapi sangat rendah hati Indonesia merugi telah melewatkan orang cerdas seperti Mas Sabran 🇮🇩💪🏻♥️
malu²in lah kalo orang luar tau, bahkan ini tidak ada dagingnya sama sekali hanya sekedar mengolah kata² yg bisa mempengaruhi pikiran seseorang, contohnya adalah sampean yg berhasil dipengaruhi oleh mereka.
terlepas dari pro dan kontra perihal perkok-an dan saya termasuk orang yang kontra dengan rokok, tetapi NICE closing statment dari mas phutut, "yang pada akhirnya memilki sikap kemandirian sikap kritis untuk berbagai hal" menanti podcast selanjutnya.
Saya sendiri bukan perokok. Saya gak merokok bukan karena alasan kesehatan. Ya karena saya gak merokok saja. Saya juga gak tertarik untuk mencoba menghisap rokok. Ini mungkin karena saya gak suka asapnya. Nah obrolan ini sayangnya hanya para pro rokok, dan hampir saja menyentuh soal asap rokok, oleh mas Sabrang. Sayangnya kok ndak diteruskan. Asap yang susah dikendalikan oleh perokok, apalagi jika sedang bersosialisasi. Karena kebanyakan perokok menganggap semua adalah perokok, jadi seakan-akan mereka bebas buang asap kemana dia mau. TANPA PEDULI sekitarnya!
Masalah perokok bukan pada merokoknya tapi tabiatnya , misal merokok didepan anak kecil dalam ruangan ber AC , merokok dijalanan sambil nyetir abunya kemana-mana, kalo merokok duduk sambil santai ngopi misalnya ya terserah gpp
Nice closing, Mas Put! "Kita punya kemandirian berpikir dan sikap kritis untuk melihat berbagai hal." Termasuk di sini mandiri tanpa terdorong nafsu ingin tetap bisa merokok (atau nafsu membenci rokok pada kubu lainnya).
menarik dan suka menyimak pembahasanya ,,sya biasa aja dengan org perokok saling menghargai aja,,tp sya krg sepakat dengan pendapat kecanduan, kebiasaan dan kebutuhan analogi nya dengan makan, tidur...GBU
Berhenti merokok sejak 6 tahun lalu, salah satu alasannya hanya karena melihat banyak orang di sekitar yg kurang bijak menggunakan 'rejeki'nya yg malah lebih diprioritaskan untuk beli rokok bukan kebutuhan utama keluarganya. Pas terdesak kebutuhan jadi banyak bingungnya.
Wah seru ini kalau ada part 2 nya. Apalagi kalau mengundang praktisi medis khususnya pakar Neurosience, pasti bisa mengurangi bias definisi "kecanduan" yang dibahas panjang di video.
Kata seorang pakar Neurosains, "kebencian membuat publik percaya politik kebohongan". Dari mana akar mula kebencian thdp rokok? Industri farmasi global & rezim kesehatan (yang menyasar paten nikotin) membangun politik kebohogan ke dalam alur pikir publik & manner (tatakrama) global. Tak terelakkan, sebagai spesies post truth, bahasa verbal manusia akhirnya berkembang menyampaikan yang tidak sesungguhnya. Manner (tatakrama) itu sebetulnya menyampaikan yang tidak sesungguhnya. Di Indonesia, ada golongan yg membenci rokok-memusuhi perokok, tapi juga mengisap uangnya (via skema dbhcht), kecanduan macam apa itu coba?
Yg membuat orang benci rokok ya karena rokok itu nggak sehat. Dan yg ngomong kayak gitu bukan 1-2 orang. Tapi SEMUA dokter. Dokter yg belajar ilmu medis minimal 5 tahun di perguruan tinggi. Bukan cuma browsing internet. Kalo ada perokok yg ga percaya dokter terus kalo sakit perginya tetep ke dokter itu namanya konsistensi macam apa coba?
@@ankysocial @ankysocial Kalo soal sehat & gak sehat, produk konsumsi apa sih yang gak berisiko bagi kesehatan? Sebagaian besar orang yang benci rokok itu krn kemakan narasi industri kesehatan. Industri kesehatan-korporasi farmasi gol ekonominya menguasai pasar perokok. Itu yang terjadi di kancah perang nikotin. Datanya jelas berdasar studi Nicotine War (Wanda Hamilton) ada peta perang bisnis nikotin yang didesakkan ke negara-negara dunia ketiga penghasil tembakau. Orang-orang yang puber intelektual aja pada latah mengafirmasi paradigma adiktif yg dikaitkan ke rokok lantas mengamini rokok sbg global enemy. Indonesia punya sistem pengetahuan yg khas pada budaya tembakaunya. Pada gilirannya, kapitalisme kesehatan menindas kekhasan itu. Tidak ada kebenaran tunggal atas pengetahuan, sekalipun itu keluar dari sekian mulut orang yg kenyang bangku sekolahan. Hanya yg terjangkit superioritas ilusif belaka orang" yg mempeyorasi kerja pengetahuan orang lain, mau via internet kek, buku kek, folklore kek: pengetahuan itu punya banyak pintu. Kalo percaya rokok itu jelek, pastinya gak jadi devisa andalan negara sih. Dokter-dokter di Indonesia apa gak ikut merasakan manfaat pembangunan dari duit cukai yg dikelola negara? Kalo ada yg ngerasa terusik lantaran ngeh dapat manfaat dari skema cukai rokok, gak perlulah meragukan konsistensi perokok, slow aja. Dengan bersetia belanja rokok ya itulah konsistensi. Dengan mengakses layanan JKN ya itulah konsistensi. Yakalee, mau akses layanan kesehatan yg USA punya.
@@Jibalable beda mas. Produk konsumsi yang lain ada ambang batas sebelum dinyatakan nggak sehat. Gula itu perlu asal nggak berlebih. Kopi dan teh bagus selama di bawah ambang batas. Rokok? Mencoba saja sudah nggak dianjurkan oleh dokter. Oleh dokter loh. Itu kuncinya. Situ berani bilang rokok nggak sehat itu adalah narasi belaka berarti mengecilkan ilmu dan usaha tahunan yg dilakukan para dokter untuk belajar ilmu medis. Bukti apa yang sampean punya untuk menuduh dokter berlisensi itu semuanya adalah kaki tangan konspirator? Itu tuduhan serius loh. Mereka punya sumpah profesi dan etika. Sampean berani bilang begitu berarti sama aja menganggap SEMUA dokter dan SEMUA institusi pendidikan medis sudah melanggar sumpah mereka, karena menyatakan sesuatu yang sehat itu nggak sehat. Nah karena dasar rokok itu nggak sehat, maka semua argumen pemasukannya sangat besar dan melibatkan jutaan orang juga jadi invalid. Sama seperti narkoba, atau pelacuran, atau bahkan judi. Yang cari duit di industri itu juga jutaan. Duitnya sangat banyak. Tapi tetap produk mereka nggak sehat. Karena itu nggak pantas didukung.
Sudah guys. Sejak awal diskusi rokok di video ini dan di komen ini sudah bias. Membahas rokok dari sudut pandang ilmu sosial tanpa mengkomparasikan dengan sudut pandang medis tentu pincang dong diskusinya. Divideo diskusinya lebih ke asumsi terhadap fenomena socio economic dan political economic. Blm ada muatan teknis dari sudut pandang medis. Pertama dan paling sederhana saja, mendefinisikan "adiksi" dari sudut pandang seorang econom meski profesor sekalipun apa bisa kita justifikasi kebenarannya? Kedua, mengklaim terjadi skandal pengharaman rokok yg diutarakan perokok, bias dong? Ya gak? Kesimpulannya, video ini memang menyisakan celah untuk debat, membuka lubang untuk diskusi supaya kolom komentar rame dan dapat adsense. Hemat saya, celah debat itu bisa ditutup kalau oposan normalisasi rokok hadir memberikan pendapat. Kalau dua sisi tidak hadir bagaimana mengambil kesimpulan? Mangkanya saya secara "halus" minta part 2 yg menghandirkan praktisi medis dan pakar neuroscience.
Ini diskusi tentang roko yang cukup sehat. Setidaknya tidak seperti orang2 tua dulu yang masih menyelipkan argumentasi tentang maskulinitas dalam rokok
kesimpulan saya: Sederhana, ini semua adalah praktik monopoli yang dilakukan oleh philip morris- dan mungkin british tobacco (punya pengaruh sangat besar di dalam pasar rokok dunia) untuk mematikan rokok cengkeh (berflavor menurut orang bule) Indonesia dan takut pasar rokok cengkeh Indonesia masuk ke pasar Internasional karena rokok cengkeh indonesia sudah mulai menarik minat perokok bule/orang asing. pengalaman sendiri, beberapa tahun yang lalu ga usah jauh" saya pernah ke malaysia dan di mini market bahkan "toko kelontongnya" itu tercantum peraturan terulis di dindingnya yang kurang lebih seperti ini, siapapun yang menjual dan membeli rokok berflavor akan dikenakan pidana🤦♂️
Bener sih,Kalau pemangku kebijakan bikin games untuk semua masyarakat,dengan memecahkan masalah tertentu dengan expertasi masing2 dan di cek oleh ahli yg expert dibidang tersebut mungkin akan mudah menyelesaikan problem tanpa biaya yg terlalu besar.repot sih tp pasti bakal menyenangkan dan jadi tontonan yg bagus dan mendidik.era digital bisa lah heuheu
berati rokok di naikan buat bayar hutang negar dgan cpat di atas kesenangan orang yang auka merokok ,dr pd di pajakin masaratvmiskin yang kurang suka di pajakin negara.
Kalo MSG sampe "dikasuskan" itu konyol sih mas😂.... Karena aku baca sejarahnya, sebenenernya itu masalah orang barat yg gk suka tentang restoran china, jadi "org barat" meng-kambing hitam kan MSG. Mungkin utk masalah rokok dibuat-buat juga.. Kyk MSG
sependapat nih, ada kasus yg lebih krusial hampir mirip dengan rokok dan msg yg dikambing hitamkan oleh barat yaitu perkara ganja, padahal cannabis sativa sudah ribuan tahun di manfaatkan oleh manusia di belahan bumi manapun sebagai tanaman budidaya sebagai bahan baku tekstil dan medis, tapi negara barat pada tahun 60 an bikin peraturan bahwa ganja masuk narkotika kelas 1 dan UU nya diadopsi hampir sebagian besar negara dunia termasuk indonesia, tapi lucunya sekarang mereka sendiri yg memanfaatkannya lebih dulu dengan merekontruksi UU nya bahkan industrinya sudah terbentuk yg menghasilkan cuan miliaran dollar pertahun, dan bodohnya kita orang2 timur hingga kini masih mengadopsi dan melestarikan UU goblog dari mereka, padahal asset trilunan itu kalo di olah dengan peraturan yg bijak bisa jadi sumber devisa negara yg berlimpah
podcast ini bukan hanya Deddy Corbuzier nya Jogja sih ini, tapi se Jateng. saya asli di area Grobogan, dan sudah merantau menetap di metropolitan 8 tahun. Tapi tetep klo denger podcast ini, berasa connected bgt.
Baru kali ini saya tidak sependapat sama Mas Sabrang. Jadi gini, kalo makan sate kambing, makan gula, ya efeknya ke badanmu sendiri. Orang lain, bahkan negara, nggak punya intervensi apapun terhadap pilihanmu. Tapi kalo rokok, kamu menghasilkan ASAP yang berbahaya bagi orang lain, artinya kamu mengambil keputusan yang MERUGIKAN orang lain. Kalo pilihanmu mau merokok ya silakan saja, sekalian hirup asapnya buat dirimu sendiri, jangan ajak2 orang yang mau menghirup udara bebas asap rokok. Kita hidup sebagai komunitas, bukan individu yang bebas-bebas aja mau melakukan apapun.
Jangankan tembakau,,, tanaman Obat saja dimatikan Nyawanya... pdhal Negeri ini salah satu Surga Tanaman Obat,,, Tetapi kenapa di dunia Pendidikan Jurusan Ke'Obatan tidak didorong utk mengembangkan aset milik kita...???
Salah satu narasi tentang hubungan rokok dengan beban biaya kesehatan di menit ke 33:20 berlaku bila pembiayaan pasiennya dengan biaya sendiri jika terkena penyakit yang “diduga” karena rokok seperti penyakit jantung. Kalau pasiennya pakai BPJS berarti akan membebankan biaya APBN. Apalagi bila BPJS nya yang penerima bantuan iuran (PBI) dari negara. Ya kembali lagi meskipun cukai rokok dikatakan membantu pembiayaan hal tersebut, meskipun tidak sebanding. Cukai rokok jauh lebih kecil dengan besarnya beban biaya tindakan akibat penyakit jantung yang memiliki faktor risiko rokok. Saran saya: produk yang dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti rokok, alkohol, minuman / makanan bergula tinggi, minyak perlu dibatasi peredarannya. Orang yang mau beli perlu tap scan e-KTP atau kartu BPJS. Jadi ketika konsumsi pembeliannya melebihi ambang batas yang ditentukan maka orang tersebut bila terkena penyakit jantung yang diduga berkaitan dengan rokok, maka perlu urun biaya sebagai bentuk tanggung jawab tidak menjaga kesehatan badannya.
Yap benar. tapi proses melepaskan diri dari kecanduan juga bikin sakit tapi hanya sementara. Saya dulu pecandu alkohol dan rokok. Dan yg paling parah dan sulit itu melepaskan diri dari rokok, bener2 sulitnya luar biasa, bukan hanya sekali dua kali sya mencoba lepas dri rokok, tapi udah berkali-kali dan gagal. bukan hanya fisik saja tapi mental dan psikis kita juga bener2 di uji. Menurut saya Orang2 yg masih bicara ngalor ngidul bla bla membela rokok dg argumennya, mereka itu hanya orang2 lemah yg gak bisa melawan diri sendiri.
@@bagiinfo45ep perlu niat kak tapi bertahab saya tidak perokok tapi pernah dengar cerita org yg hilangin merokok lewat permen katanya,terus yg penting efek bagi tubuh, sakit gk tapi nyaman juga gk
Saya merokok..bukan rokok filter tetapi kretek dji Sam Soe atau Sampoerna kretek..sy juga mensuplay kebutuhan rokok kakak saya yg kena PHK..yang pada bicara di video ini saya yakin cuma 1 orang yg perokok berat yaitu Mas Sabrang..yg lainya bicara rokok cuma lips service dan Gimik saja..Ada manfaat merokok itu ,ada juga dampak negatif dari Rokok.. kemungkinan lebih besar negatif nya..malah ganja itu efeknya lebih baik untuk kesehatan daripada rokok..
Profesor hampir sama dengan saya...MCU , dokter malah kadang menjadi bingung ...lha wong sampean yg dokter. Setuju statement profesor masuk dan maksud banget .
PEMBELA ROKOK = LEBAY ANTI ROKOK = SAMA LEBAY Semua hal di dunia ini yg kita konsumsi pasti punya dampak bagi tubuh manusia. Mau itu gula, kopi, nasi, roti, ganja, tembakau dsb punya dampak bagi tubuh entah itu dampak instan atau lambat. Ya jangan trus kalo mbela model membabi buta klaim kalo rokok gak ada dampaknya bagi manusia.
Mas putut Sy usul: klo kedepanya membahas mslh tembakau libatkan kami org Temanggung, Tp kami bukan org pandai, kami hanya pelaku pengelolaan tembakau, kami cm bs memberikan informasi versi ndeso yg ada bbrp bertolak belakang dg teori scr umum, tp informasi tsb adalah informasi yg sebenarnya yg biasa kita jalani ttg tembakau
Saya suka obrolan ini. Perokok adalah pahlawan tanpa tanda jasa buat keseimbangan &keberlangsungan hidup. Long live smokers!!! Keep smoking before we our mind get smoked by the fake science
kalo dikaji dari ranah metafisika ngudud itu ada faktor diluar nalar dan karena sudah di ranah pseudo science jadi tidak bisa berlaku umum hanya individu yg mempunyai 'imaginary friend' yg bisa menetralisir efek medis nya.. beberapa orang terkenal tetap ngudud toby sampai usia lanjut spt einstein, rj tolkien dan malah di amerika ada pensiunan pd i di usia 111 masih aktif ngudud.. ideal nya budaya udud bisa diselenggarakan secara gotong royong sehingga kemaslahatan bersama bisa tercapai.. saya bukan pengudud tapi suka sama wangi sigar..😊
sbagai mantan perokok level moderat, sy pny saran yaitu: sbelum memutuskan utk merokok dan jadi perokok, pastikan bhw anda hidup tidak sendiri, dan sebaiknya sudah menikah ato berkluarga - agar ada orang yg tau dan gercep menolong ato membawa anda ke rumah sakit, jika sewaktu-waktu anda kena serangan jantung. 😄
menanyakan "makan itu kebiasaan atau kecanduan?" sama saja dengan bertanya "merokok itu makan atau minum?" menggiring jawaban orang lain pada jawaban salah yang sudah dia tentukan untuk mendukung argumen selanjutnya agar terlihat benar
Terimakasih untuk Narasumber semuanya, tentang pembahasan Nikotin Rokok. Walaupun saya terlambat mengetahui Potcash Mojok ini, saya sangat bangga dengan pembahasannya. Harapannya semoga Penikmat Rokok mulai mencoba cita rasa Rokok Herbal,yang sudah mulai banyak mereknya. Supaya petani Rempah semakin banyak permintaan akan pasarnya. 😁💪🙏
dulu gue anti rokok ( pdahal keluarga yg laki 2 perokok). tapi sekarang malah gue sekarang jadi perokok. dan nyesel kenapa dr dulu gue nggak ngrokok. dulu takut gue mati atau sakit karena merokok. tapi dipikir2. emang kalau nggak ngrokok bisa sehat dan nggak mati. katanyang rokok bikin mandul tapi bapaku perokok berat, anaknya 9.
"Makan itu kebiasaan atau kecanduan?" Manusia makan bukan kebiasaan juga bukan kecanduan. Kecanduan awalnya tidak ada, lalu menjadi ada, tapi bisa dihilangkan. Sedangkan makan atau tidur sudah menjadi bagian dari hidup.
Mas Puthut, para narasumber dan komunitas kretek. Silahkan gogling tentang; Terapi balur divene kretek. Penelitian dari; Prof. DR Greta Zahar(pakar fisika nuklir) & Prof. dr. Soetiman( pakar biomolekuler).
setiap kali negara " kelas pertama ada kepentingan maka dibangunlah isu yang kemudian ditopang para akademisi terdidik mereka untuk meyakinkan lembaga 2 dunia ke2&3 melalui debat ilmiah sampai kpd talk show di media media untuk supaya isu yg bermuatan kepentingan terselubungnya berjalan baik dan rakyat ber ramai2 meng aminkan. media alat paling ampuh pencipta opini dunia. porah 😁
dan satu lagi giliran kami kreatif nglinteng dewe gpp sih tp kalau lintingamu bok dol apa yg terjadi .parani polisi alasan g pajek bla bla mentoknya paling paling philip morris seng nesu ..wkwkwk
1:32:13 Narasi utamanya adalah uang. Betul banget Mas Sabrang. Kita semua manusia penghuni planet ini sekarang memposisikan uang sebagai puncak keyakinan dalam kehidupan 😄
@@peenicebitter455 tidak berlaku untuk semua orang. ada orang orang yang memang hanya ingin punya banyak "UANG". Uangnya cuma dijadiin Saldo dan udah bahagia aja klo Saldonya Banyak. hal ini mungkin akan sulit di pahami bagi sebagian besar orang. tapi klo dilihat orang orang terkaya di dunia ingin beradu "NOMINAL" segala upaya mereka untuk itu, bukan membeli sesuatu dari Nominal Tersebut. bill gates, steve job dkk. kalo mau beli pulau dan pensiun mereka bisa tapi mereka akan terus beradu untuk menjadi orang terkaya di dunia. itu apa klo tujuannya nggk "Uang" dengan jumlah kekayaan sebanyak PDB Indonesia dalam setahun apa yang gak bisa mereka beli? bahkan saya punya teman yang dia hutang belasan juta dan rela nyicil itu hanya agar di saldonya ada uang banyak. gak buat beli apa apa. hal seperti ini sebenarnya banyak tapi tidak mayoritas. "Uang" bukan lagi sekedar penukar "Keinginan" tapi sudah tumbuh menjadi simbol "Kemakmuran, Keamanan, Kenyamanan, Harkat dan Martabat dan bisa jadi lebih dari itu"
Resmi pajak naik 12% di th 2022 misal harga rokok 20rb pajaknya sendiri bs 16ribuan skrng klo ditotal. WOW skali. Dengan harapan tidak bisa di jangkau oleh rakyat miskin yg di anggap sbg beban negara. Karena sbgmana laporan data statistik pengeluaran rokok itu terbesar ke2 setelah beras. Tapi gimana kalau mereka yg miskin tetap pengen beli rokok, tetap memampukan diri beli rokok entah bgaimana caranya. Ini akan nembuat mereka yg miskin akn mnjd semakin miskin bukan, dan penerima pajak bahagia krn ttp terima pajaknya yang sudah naik.
Paling objektif adalah melihat rokok dari substansinya. Dari manfaat dan mudharatnya bukan dari bagaimana kemampuan (tubuh) perokok menerima zat2x substansi rokok.
Sebelumnya terimakasih prof, tetapi makan, minum,tidur, kasih itu kebutuhan bukan kecanduan, karena hal hal tersebut adalah fitrahnya manusia dan makhluk hidup lainnya, sementara kecanduan itu dari kata candu yang berakhir kata perilaku, jadi kecanduan itu perilaku yg bisa ditreatment memang supaya tdk merusak, sementara kebutuhan itu dikatakan tdk dapat ditreatment karena secara harfiah badan makhluk hidup ini untuk bertahan sehingga tidak dipenuhi bisa menyebabkan kematian, tapi jika prof katakan bisa tdk makan bisa 3 hari hanya dengan minum kopi, tahukah didalam kopi ada zat makanan yg menyebabkan orang bisa bertahan hidup, sedangkan merokok...? Bisa ditreatment supaya menunda sampai berbulan2 mungkin...? Salam hidup prof 🙏🙏
Apik... Apik. Apik tnan model "Putcast talk shownya", mas Putut. Tapi, Aku mbok "ditulungi" to mas, tulung Takokno Klambi, Sweater, Cardigan Lurik (ato apa itu namanya) yg dipakai mas Sabrang: ✓ BELINYA DIMANA ato ✓ Klo nempa dimana cari bahannya. Heheheee... Iki tenan loh mas, Ora guyon 😅 Suwun... Suwun 🙏🙏
Bisnis farmasi yg menjanjikan adalah menekan harga pesakit setinggi langit sbg janji kesembuhan, dan seseorang sanggup menjual apa saja demi sehat. mereka rata2 mendaftarkan rokok sbg kambing hitamnya. padahal dunia medis juga tw manfaat nekotin dlm tubuh.
Saya sempat punya ide, bagaimana jika mall, kantor, gedung gedung dll bekerja sama dengan perusahaan rokok untuk membuat smoking room yg "berkelas" Kenapa begitu? Karna sejauh ini smoking room yg saya temukan terlihat seperti "ruang pengasingan" Tempatnya di pojok, kecil dan seperti meng amin kan bahwa perokok itu old scholl. Makanya seandai nya smoking room itu "VIP" Orang orang yg merokok akan terlihat berkelas
Saya pernah baca di aplikasi kedokteran. Ada orang bercerita mengalami keluhan sakit pinggang dan bercerita bahwa dia punya kebiasaan onani. Eh lha jawaban dokter di situ ada diminta berhenti merokok. Kan aneh padahal si penanya tidak bilang bahwa dia perokok.🤣
Rokok jelas merugikan diri sendiri dan orang lain ngapain masih diperdebatkan. Hanya orang waras aja yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 😂
Tidur, istirahat, makan itu bukan kecanduan, tapi kebutuhan tubuh (hajatul udhowiyah) sedangkan kecanduan yg aslinya bukan kebutuhan tubuh menjadi kebiasaan yg mengganggu alam pikiran, timbul resah, gelisah bila kebiasaan tsb tidak dipenuhi..
Owhh jadi merokok itu kecanduan ya, bukan kebiasaan...
Tapikalauga makan ,ga tidur sehari aja,apa ga gelisah? He he
Anda bicara "Aslinya bukan kebutuhan"??
Memangnya bayi lahir aslinya makan nasi goreng? Pecel lele?
Dan apakah aslinya manusia butuh bernafas dgn hidung ketika di rahim ibu?
Jadi KEASLIAN KEBUTUHAN ini hanya diukur dari usia bayi siap makan/minum selain ASI?
ilmu dan pengetahuan itu kebutihan atau kecanduan?
Aslinya manusia tidak bisa berbicara/berbahasa klo tidak di ajari ilmu/pengetahuan bahasa.. itu kebutuhan atau kebiasaan? Bukankah jika tanpa bicara manusia masih bisa hidup bahkan tidak akan gelisah ketika sejak bayi dia hidup di lingkungan/hutan (kisah manusia yg dibesarkan org utan) justru dia gelisah ketika awal² harus diajari bicara..
Jadi jgn berpikir kalau kita sudah bisa pakai istilah arab atau inggris itu tanda bahwa kita sudah sangat benar?
Gadget kebutuhan? Pulsa? Informasi? Pakaian? Potong rambut? Mandi?
Sejak anda tahu 1 ilmu, anda akn sadar kuran 1000 ilmu. Jika sebaliknya.. sejak anda tau 1 ilmu, anda merasa cukup tau yaaa... wassalam...
@@AhmadTaufik-gz7hd itu kebutuhan tubuh Abang , yang mutlak pada umumnya seperti itu ibarat nih ya
Orang yang bukan perokok bisa tidak merokok karna tidak kecanduan
Tapi seluruh mahluk hidup , bukan manusia saja , itu tidur dan makan
Paham kan ?
@@CHMguiden bayi ada yg makan nasi goreng sama pecel lele om?? 🙏🏿
Menikmati obrolan sambil sedia 76 Madu Hitam + Pisang Goreng + Kopi hitam. Dahsyaaat, lurr ☕️
Hallo mas roki
Salam sebat Bung Roki
Sebattt bang roki
tambah gorengane mas kendang
Halo mas roki 😁👍
Ngikutin diskusi ini, beneran sadar bahwa hamba ini fakir ilmu. Beberapa konsensus yang diyakini bener, ternyata setelah ditelisik ya belum tentu sepenuhnya bener. Ini baru urusan rokok, tapi ngebuka jalan buat hal hal lain. Terimakasiiiiih Mas Puthut Kepala Suku Mojok!
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada tim Mojok yang sudah susah payah menghadirkan the one and only, komedian tunggal putra, El Metronom Mukti Entut, yang sudah berjasa menurunkan angka kemiskinan di Guatemala Ngetan. Terima kasih!
Jigur tenan jos tapi kang
1,5 baguy
perlu disayangkan El metronome tidak mengajak ahli rokok klobot international yaitu prof zroel
Baguyyyyy
El Metronom pusat kelucuan galaksi
"Ketika sampeyan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu itu hanya karena manusia, maka la ila ha ilallah mu ilang." Mantab jiwahhhh
Mas Sabrang memang Jenius
Mas Sabrang adalah Mutiara
Mas Sabrang adalah pribadi bernilai tinggi tetapi sangat rendah hati
Indonesia merugi telah melewatkan orang cerdas seperti Mas Sabran
🇮🇩💪🏻♥️
Yass 👌
Obrolan 'daging' seperti ini mohon tim mojok ngasi translasi bahasa inggris dong(bukan auto translate), supaya bisa dishare ke global. Terima Kasih🙏
mending gak usah, malu dilihat orang negara lain
malu²in lah kalo orang luar tau, bahkan ini tidak ada dagingnya sama sekali hanya sekedar mengolah kata² yg bisa mempengaruhi pikiran seseorang, contohnya adalah sampean yg berhasil dipengaruhi oleh mereka.
terimakasih mas putut telah mengundang sang jawara lomba gerak dan tari usia dini Mukti fuckin' Metronom, cantrik asuhan yang mulia Zroel
terlepas dari pro dan kontra perihal perkok-an dan saya termasuk orang yang kontra dengan rokok, tetapi NICE closing statment dari mas phutut, "yang pada akhirnya memilki sikap kemandirian sikap kritis untuk berbagai hal" menanti podcast selanjutnya.
Saya sendiri bukan perokok.
Saya gak merokok bukan karena alasan kesehatan. Ya karena saya gak merokok saja. Saya juga gak tertarik untuk mencoba menghisap rokok. Ini mungkin karena saya gak suka asapnya.
Nah obrolan ini sayangnya hanya para pro rokok, dan hampir saja menyentuh soal asap rokok, oleh mas Sabrang. Sayangnya kok ndak diteruskan. Asap yang susah dikendalikan oleh perokok, apalagi jika sedang bersosialisasi. Karena kebanyakan perokok menganggap semua adalah perokok, jadi seakan-akan mereka bebas buang asap kemana dia mau. TANPA PEDULI sekitarnya!
Nah...
Betul sekali.
Benar bro, mereka hanya peduli tentang dirinya, tidak peduli tentang mengganggu orang lain dengan asapnya
Masalah perokok bukan pada merokoknya tapi tabiatnya , misal merokok didepan anak kecil dalam ruangan ber AC , merokok dijalanan sambil nyetir abunya kemana-mana, kalo merokok duduk sambil santai ngopi misalnya ya terserah gpp
Setuju lur
Belum lagi kebakar karena terkena abu yg masih berapi. Pernah kena mata dan saya bukan perokok.
Nice closing, Mas Put! "Kita punya kemandirian berpikir dan sikap kritis untuk melihat berbagai hal." Termasuk di sini mandiri tanpa terdorong nafsu ingin tetap bisa merokok (atau nafsu membenci rokok pada kubu lainnya).
Masih bingung dg pernyataan " Tidak merokok itu banci". Padahal banci itu merokok. Pola pikir warga wakanda memang unik
“Bagaimana dia bisa tidak membohongi orang lain kalau dirinya sendiri aja dibohongi.”
-Mprop Picuz, 35:21
Adalah top, maszzeeeh
Mengerikan
Sehat fin? Aku jek duwe utang mangewu
menarik dan suka menyimak pembahasanya ,,sya biasa aja dengan org perokok saling menghargai aja,,tp sya krg sepakat dengan pendapat kecanduan, kebiasaan dan kebutuhan analogi nya dengan makan, tidur...GBU
Asyiik nyimak orang 2 pinter lg ngobrol...santai tp berisi....manteb
Berhenti merokok sejak 6 tahun lalu, salah satu alasannya hanya karena melihat banyak orang di sekitar yg kurang bijak menggunakan 'rejeki'nya yg malah lebih diprioritaskan untuk beli rokok bukan kebutuhan utama keluarganya. Pas terdesak kebutuhan jadi banyak bingungnya.
Wah seru ini kalau ada part 2 nya. Apalagi kalau mengundang praktisi medis khususnya pakar Neurosience, pasti bisa mengurangi bias definisi "kecanduan" yang dibahas panjang di video.
Kata seorang pakar Neurosains, "kebencian membuat publik percaya politik kebohongan". Dari mana akar mula kebencian thdp rokok? Industri farmasi global & rezim kesehatan (yang menyasar paten nikotin) membangun politik kebohogan ke dalam alur pikir publik & manner (tatakrama) global. Tak terelakkan, sebagai spesies post truth, bahasa verbal manusia akhirnya berkembang menyampaikan yang tidak sesungguhnya. Manner (tatakrama) itu sebetulnya menyampaikan yang tidak sesungguhnya. Di Indonesia, ada golongan yg membenci rokok-memusuhi perokok, tapi juga mengisap uangnya (via skema dbhcht), kecanduan macam apa itu coba?
Yg membuat orang benci rokok ya karena rokok itu nggak sehat. Dan yg ngomong kayak gitu bukan 1-2 orang. Tapi SEMUA dokter. Dokter yg belajar ilmu medis minimal 5 tahun di perguruan tinggi. Bukan cuma browsing internet. Kalo ada perokok yg ga percaya dokter terus kalo sakit perginya tetep ke dokter itu namanya konsistensi macam apa coba?
@@ankysocial @ankysocial Kalo soal sehat & gak sehat, produk konsumsi apa sih yang gak berisiko bagi kesehatan? Sebagaian besar orang yang benci rokok itu krn kemakan narasi industri kesehatan. Industri kesehatan-korporasi farmasi gol ekonominya menguasai pasar perokok. Itu yang terjadi di kancah perang nikotin. Datanya jelas berdasar studi Nicotine War (Wanda Hamilton) ada peta perang bisnis nikotin yang didesakkan ke negara-negara dunia ketiga penghasil tembakau. Orang-orang yang puber intelektual aja pada latah mengafirmasi paradigma adiktif yg dikaitkan ke rokok lantas mengamini rokok sbg global enemy. Indonesia punya sistem pengetahuan yg khas pada budaya tembakaunya. Pada gilirannya, kapitalisme kesehatan menindas kekhasan itu. Tidak ada kebenaran tunggal atas pengetahuan, sekalipun itu keluar dari sekian mulut orang yg kenyang bangku sekolahan. Hanya yg terjangkit superioritas ilusif belaka orang" yg mempeyorasi kerja pengetahuan orang lain, mau via internet kek, buku kek, folklore kek: pengetahuan itu punya banyak pintu. Kalo percaya rokok itu jelek, pastinya gak jadi devisa andalan negara sih. Dokter-dokter di Indonesia apa gak ikut merasakan manfaat pembangunan dari duit cukai yg dikelola negara? Kalo ada yg ngerasa terusik lantaran ngeh dapat manfaat dari skema cukai rokok, gak perlulah meragukan konsistensi perokok, slow aja. Dengan bersetia belanja rokok ya itulah konsistensi. Dengan mengakses layanan JKN ya itulah konsistensi. Yakalee, mau akses layanan kesehatan yg USA punya.
@@Jibalable beda mas. Produk konsumsi yang lain ada ambang batas sebelum dinyatakan nggak sehat. Gula itu perlu asal nggak berlebih. Kopi dan teh bagus selama di bawah ambang batas. Rokok? Mencoba saja sudah nggak dianjurkan oleh dokter. Oleh dokter loh. Itu kuncinya. Situ berani bilang rokok nggak sehat itu adalah narasi belaka berarti mengecilkan ilmu dan usaha tahunan yg dilakukan para dokter untuk belajar ilmu medis. Bukti apa yang sampean punya untuk menuduh dokter berlisensi itu semuanya adalah kaki tangan konspirator? Itu tuduhan serius loh. Mereka punya sumpah profesi dan etika. Sampean berani bilang begitu berarti sama aja menganggap SEMUA dokter dan SEMUA institusi pendidikan medis sudah melanggar sumpah mereka, karena menyatakan sesuatu yang sehat itu nggak sehat.
Nah karena dasar rokok itu nggak sehat, maka semua argumen pemasukannya sangat besar dan melibatkan jutaan orang juga jadi invalid. Sama seperti narkoba, atau pelacuran, atau bahkan judi. Yang cari duit di industri itu juga jutaan. Duitnya sangat banyak. Tapi tetap produk mereka nggak sehat. Karena itu nggak pantas didukung.
Sudah guys. Sejak awal diskusi rokok di video ini dan di komen ini sudah bias. Membahas rokok dari sudut pandang ilmu sosial tanpa mengkomparasikan dengan sudut pandang medis tentu pincang dong diskusinya. Divideo diskusinya lebih ke asumsi terhadap fenomena socio economic dan political economic. Blm ada muatan teknis dari sudut pandang medis. Pertama dan paling sederhana saja, mendefinisikan "adiksi" dari sudut pandang seorang econom meski profesor sekalipun apa bisa kita justifikasi kebenarannya? Kedua, mengklaim terjadi skandal pengharaman rokok yg diutarakan perokok, bias dong? Ya gak?
Kesimpulannya, video ini memang menyisakan celah untuk debat, membuka lubang untuk diskusi supaya kolom komentar rame dan dapat adsense. Hemat saya, celah debat itu bisa ditutup kalau oposan normalisasi rokok hadir memberikan pendapat. Kalau dua sisi tidak hadir bagaimana mengambil kesimpulan? Mangkanya saya secara "halus" minta part 2 yg menghandirkan praktisi medis dan pakar neuroscience.
Yeeeeee yg ditunggu tunggu sudah datang. Siap menyimak. Matur nuwun.
Ini diskusi tentang roko yang cukup sehat. Setidaknya tidak seperti orang2 tua dulu yang masih menyelipkan argumentasi tentang maskulinitas dalam rokok
kesimpulan saya:
Sederhana, ini semua adalah praktik monopoli yang dilakukan oleh philip morris- dan mungkin british tobacco (punya pengaruh sangat besar di dalam pasar rokok dunia) untuk mematikan rokok cengkeh (berflavor menurut orang bule) Indonesia dan takut pasar rokok cengkeh Indonesia masuk ke pasar Internasional karena rokok cengkeh indonesia sudah mulai menarik minat perokok bule/orang asing.
pengalaman sendiri, beberapa tahun yang lalu ga usah jauh" saya pernah ke malaysia dan di mini market bahkan "toko kelontongnya" itu tercantum peraturan terulis di dindingnya yang kurang lebih seperti ini, siapapun yang menjual dan membeli rokok berflavor akan dikenakan pidana🤦♂️
Bener sih,Kalau pemangku kebijakan bikin games untuk semua masyarakat,dengan memecahkan masalah tertentu dengan expertasi masing2 dan di cek oleh ahli yg expert dibidang tersebut mungkin akan mudah menyelesaikan problem tanpa biaya yg terlalu besar.repot sih tp pasti bakal menyenangkan dan jadi tontonan yg bagus dan mendidik.era digital bisa lah heuheu
berati rokok di naikan buat bayar hutang negar dgan cpat di atas kesenangan orang yang auka merokok ,dr pd di pajakin masaratvmiskin yang kurang suka di pajakin negara.
Kalo MSG sampe "dikasuskan" itu konyol sih mas😂.... Karena aku baca sejarahnya, sebenenernya itu masalah orang barat yg gk suka tentang restoran china, jadi "org barat" meng-kambing hitam kan MSG. Mungkin utk masalah rokok dibuat-buat juga.. Kyk MSG
MSG pada dosis tinggi baik untuk memupuk tanaman. sila dicoba
sependapat nih, ada kasus yg lebih krusial hampir mirip dengan rokok dan msg yg dikambing hitamkan oleh barat yaitu perkara ganja, padahal cannabis sativa sudah ribuan tahun di manfaatkan oleh manusia di belahan bumi manapun sebagai tanaman budidaya sebagai bahan baku tekstil dan medis, tapi negara barat pada tahun 60 an bikin peraturan bahwa ganja masuk narkotika kelas 1 dan UU nya diadopsi hampir sebagian besar negara dunia termasuk indonesia, tapi lucunya sekarang mereka sendiri yg memanfaatkannya lebih dulu dengan merekontruksi UU nya bahkan industrinya sudah terbentuk yg menghasilkan cuan miliaran dollar pertahun, dan bodohnya kita orang2 timur hingga kini masih mengadopsi dan melestarikan UU goblog dari mereka, padahal asset trilunan itu kalo di olah dengan peraturan yg bijak bisa jadi sumber devisa negara yg berlimpah
@@ayundav3 saya pernah coba pada cabai, subur cabainya.
Setuju nambah ilmu lagi.
Melihat podcast ini serasa atmosfer para orang cerdas ini memacu sy untuk lebih semangat belajar thd kebudayaan.
gr2 liat thimnile Gus Sabrang, auto mampir..
alkhamdulillaah
semoga hidup kita semua tambah berkah & manfaat untuk kebaikan semuanya
aaaaamiin, yaa allooh yaa robbal ngaalamiin
matur suwun
lereng kelud blitar hadir,
Alhamdulillah masih banyak orang-orang yang eling lan waspada, seger, sehat, waras .....
Alhamdulillah semoga sukses pada talkshow berikutnya, mojok Te o pe
amiin
podcast ini bukan hanya Deddy Corbuzier nya Jogja sih ini, tapi se Jateng.
saya asli di area Grobogan, dan sudah merantau menetap di metropolitan 8 tahun.
Tapi tetep klo denger podcast ini, berasa connected bgt.
nuwun
Terima kasih...
Baru kali ini saya tidak sependapat sama Mas Sabrang. Jadi gini, kalo makan sate kambing, makan gula, ya efeknya ke badanmu sendiri. Orang lain, bahkan negara, nggak punya intervensi apapun terhadap pilihanmu. Tapi kalo rokok, kamu menghasilkan ASAP yang berbahaya bagi orang lain, artinya kamu mengambil keputusan yang MERUGIKAN orang lain. Kalo pilihanmu mau merokok ya silakan saja, sekalian hirup asapnya buat dirimu sendiri, jangan ajak2 orang yang mau menghirup udara bebas asap rokok. Kita hidup sebagai komunitas, bukan individu yang bebas-bebas aja mau melakukan apapun.
Sampean ngerokok?
aku suka acara ini di tambah lagi ada mas sabrang
putcas terbaik sepanjang sejarah perpututan ..... membuka cakrawala ilmu yang sebenarnya
Haizz lebay!
tenanan ini cak
Sangat berbobot obrolanya, semoga sehat semua
Terima kasih sudah membahas rokok, nikotin, dgn segala akselerasinya.. ! Obrolan spt ini perlu diperbanyak - mengingat manfaatnya. 😀
Kebenaran adalah dusta yg terbaik. "Makan adalah kebutuhan, nasi adalah kecanduan, kalau g nasi g kenyang(makan), kata org indonesia"
Sore-sore nonton wong wong hebat
Jangankan tembakau,,, tanaman Obat saja dimatikan Nyawanya... pdhal Negeri ini salah satu Surga Tanaman Obat,,, Tetapi kenapa di dunia Pendidikan Jurusan Ke'Obatan tidak didorong utk mengembangkan aset milik kita...???
menarik untuk bahan belajar
Jogja adalah kangen, klitih, dan mojokdotco
Salah satu narasi tentang hubungan rokok dengan beban biaya kesehatan di menit ke 33:20 berlaku bila pembiayaan pasiennya dengan biaya sendiri jika terkena penyakit yang “diduga” karena rokok seperti penyakit jantung.
Kalau pasiennya pakai BPJS berarti akan membebankan biaya APBN. Apalagi bila BPJS nya yang penerima bantuan iuran (PBI) dari negara.
Ya kembali lagi meskipun cukai rokok dikatakan membantu pembiayaan hal tersebut, meskipun tidak sebanding.
Cukai rokok jauh lebih kecil dengan besarnya beban biaya tindakan akibat penyakit jantung yang memiliki faktor risiko rokok.
Saran saya: produk yang dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti rokok, alkohol, minuman / makanan bergula tinggi, minyak perlu dibatasi peredarannya. Orang yang mau beli perlu tap scan e-KTP atau kartu BPJS. Jadi ketika konsumsi pembeliannya melebihi ambang batas yang ditentukan maka orang tersebut bila terkena penyakit jantung yang diduga berkaitan dengan rokok, maka perlu urun biaya sebagai bentuk tanggung jawab tidak menjaga kesehatan badannya.
Kebutuhan itu kalo ditinggalkan itu bikin sakit misal makan minum tidur, tapi kecanduan itu kalo ditinggalkan itu bikin sehat misal miras, rokok dll
Yap benar. tapi proses melepaskan diri dari kecanduan juga bikin sakit tapi hanya sementara. Saya dulu pecandu alkohol dan rokok. Dan yg paling parah dan sulit itu melepaskan diri dari rokok, bener2 sulitnya luar biasa, bukan hanya sekali dua kali sya mencoba lepas dri rokok, tapi udah berkali-kali dan gagal. bukan hanya fisik saja tapi mental dan psikis kita juga bener2 di uji. Menurut saya Orang2 yg masih bicara ngalor ngidul bla bla membela rokok dg argumennya, mereka itu hanya orang2 lemah yg gak bisa melawan diri sendiri.
@@bagiinfo45ep perlu niat kak tapi bertahab saya tidak perokok tapi pernah dengar cerita org yg hilangin merokok lewat permen katanya,terus yg penting efek bagi tubuh, sakit gk tapi nyaman juga gk
terima kasih mojok, iso ndelok mbak e sek nganggo kaca mata
Salam dari Palembang, para guru.
Saya merokok..bukan rokok filter tetapi kretek dji Sam Soe atau Sampoerna kretek..sy juga mensuplay kebutuhan rokok kakak saya yg kena PHK..yang pada bicara di video ini saya yakin cuma 1 orang yg perokok berat yaitu Mas Sabrang..yg lainya bicara rokok cuma lips service dan Gimik saja..Ada manfaat merokok itu ,ada juga dampak negatif dari Rokok.. kemungkinan lebih besar negatif nya..malah ganja itu efeknya lebih baik untuk kesehatan daripada rokok..
terimakasih mojok
obrolan yg sangat lezat
Profesor hampir sama dengan saya...MCU , dokter malah kadang menjadi bingung ...lha wong sampean yg dokter. Setuju statement profesor masuk dan maksud banget .
Kepiting yuyu makan panci
Ini itu suasananya indah bahagia sekali 😊😊😊🎉
PEMBELA ROKOK = LEBAY
ANTI ROKOK = SAMA LEBAY
Semua hal di dunia ini yg kita konsumsi pasti punya dampak bagi tubuh manusia. Mau itu gula, kopi, nasi, roti, ganja, tembakau dsb punya dampak bagi tubuh entah itu dampak instan atau lambat. Ya jangan trus kalo mbela model membabi buta klaim kalo rokok gak ada dampaknya bagi manusia.
Bila Rokok merusak tubuh, maka perokok tidak menghargai Tuhan yg telah menciptakan tubuh untuk di rawat
😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎
Mas putut
Sy usul: klo kedepanya membahas mslh tembakau libatkan kami org Temanggung,
Tp kami bukan org pandai, kami hanya pelaku pengelolaan tembakau, kami cm bs memberikan informasi versi ndeso yg ada bbrp bertolak belakang dg teori scr umum, tp informasi tsb adalah informasi yg sebenarnya yg biasa kita jalani ttg tembakau
Saya suka obrolan ini. Perokok adalah pahlawan tanpa tanda jasa buat keseimbangan &keberlangsungan hidup. Long live smokers!!! Keep smoking before we our mind get smoked by the fake science
kalo dikaji dari ranah metafisika ngudud itu ada faktor diluar nalar dan karena sudah di ranah pseudo science jadi tidak bisa berlaku umum hanya individu yg mempunyai 'imaginary friend' yg bisa menetralisir efek medis nya..
beberapa orang terkenal tetap ngudud toby sampai usia lanjut spt einstein, rj tolkien dan malah di amerika ada pensiunan pd i di usia 111 masih aktif ngudud..
ideal nya budaya udud bisa diselenggarakan secara gotong royong sehingga kemaslahatan bersama bisa tercapai..
saya bukan pengudud tapi suka sama wangi sigar..😊
sbagai mantan perokok level moderat, sy pny saran yaitu: sbelum memutuskan utk merokok dan jadi perokok, pastikan bhw anda hidup tidak sendiri, dan sebaiknya sudah menikah ato berkluarga - agar ada orang yg tau dan gercep menolong ato membawa anda ke rumah sakit, jika sewaktu-waktu anda kena serangan jantung. 😄
menanyakan "makan itu kebiasaan atau kecanduan?" sama saja dengan bertanya "merokok itu makan atau minum?"
menggiring jawaban orang lain pada jawaban salah yang sudah dia tentukan untuk mendukung argumen selanjutnya agar terlihat benar
Terimakasih untuk Narasumber semuanya, tentang pembahasan Nikotin Rokok.
Walaupun saya terlambat mengetahui Potcash Mojok ini, saya sangat bangga dengan pembahasannya.
Harapannya semoga Penikmat Rokok mulai mencoba cita rasa Rokok Herbal,yang sudah mulai banyak mereknya.
Supaya petani Rempah semakin banyak permintaan akan pasarnya. 😁💪🙏
Intinya jangan ajak diskusi atau debat perokok. Mereka punya pendekatan pembenarannya sendiri
Dan jangan ajak diskusi atau debat yang bukan perokok. Mereka punya pendekatan pembenarannya sendiri.
Sangar sabrang iki, top.
Mas Putut, request undang diskusi Bossman Sontoloyo (MARDIGU WOWIEK) dong…
Asuog, cerdas tenani Sabrang ki.
dulu gue anti rokok ( pdahal keluarga yg laki 2 perokok). tapi sekarang malah gue sekarang jadi perokok. dan nyesel kenapa dr dulu gue nggak ngrokok. dulu takut gue mati atau sakit karena merokok. tapi dipikir2. emang kalau nggak ngrokok bisa sehat dan nggak mati. katanyang rokok bikin mandul tapi bapaku perokok berat, anaknya 9.
diskusi apik polllll... gampang dimengerti, inspiring...
Nyimak sambil ngepod
Suka menyamakan Rokok dan Gula, kalau gula kan yang diabetes yg makan aja, kalau Rokok kan ada Asap yang racunin orang lain yang mau sehat..
Berarti harus ada jargon Gula Membunuhmu di setiap kemasan yg mengandung gula, apalagi yg lebih dari 50g!
Bagaimana dengan asap kendaraan yg sehari2 mas pakai?? 😂
@@ivanlutunkasarunk9158 haha jadi blunder
Bermanfaat ut org lain dg cara tidak membahayakan org lain. Bertnya kpd mas Sabrang apkh merokok menjg kebermanfaatan bagi org lain
"Makan itu kebiasaan atau kecanduan?"
Manusia makan bukan kebiasaan juga bukan kecanduan.
Kecanduan awalnya tidak ada, lalu menjadi ada, tapi bisa dihilangkan.
Sedangkan makan atau tidur sudah menjadi bagian dari hidup.
Ikut nyimak lanjutt
matur nuwun, tabik pun, telah menghadirkan rekan kami bung mukti muktilero kawan binazroel!
Mas Puthut, para narasumber dan komunitas kretek. Silahkan gogling tentang; Terapi balur divene kretek. Penelitian dari; Prof. DR Greta Zahar(pakar fisika nuklir) & Prof. dr. Soetiman( pakar biomolekuler).
setiap kali negara " kelas pertama ada kepentingan maka dibangunlah isu yang kemudian ditopang para akademisi terdidik mereka untuk meyakinkan lembaga 2 dunia ke2&3 melalui debat ilmiah sampai kpd talk show di media media untuk supaya isu yg bermuatan kepentingan terselubungnya berjalan baik dan rakyat ber ramai2 meng aminkan. media alat paling ampuh pencipta opini dunia. porah 😁
dan satu lagi giliran kami kreatif nglinteng dewe gpp sih tp kalau lintingamu bok dol apa yg terjadi .parani polisi alasan g pajek bla bla mentoknya paling paling philip morris seng nesu ..wkwkwk
kelemahan mereka cuma satu " jangan beli produk kapital bermerek ASING ...opo yo iso ? 😀😂😂 wani poso po ?
1:32:13 Narasi utamanya adalah uang.
Betul banget Mas Sabrang. Kita semua manusia penghuni planet ini sekarang memposisikan uang sebagai puncak keyakinan dalam kehidupan 😄
Sebenarnya bukan uang, tapi lebih mengutamakan keiinginan daripada kebutuhan.
Uang hanyalah benda penukar untuk mendapatkan keinginan atau kebutuhan.
@@peenicebitter455 tidak berlaku untuk semua orang. ada orang orang yang memang hanya ingin punya banyak "UANG".
Uangnya cuma dijadiin Saldo dan udah bahagia aja klo Saldonya Banyak. hal ini mungkin akan sulit di pahami bagi sebagian besar orang. tapi klo dilihat orang orang terkaya di dunia ingin beradu "NOMINAL" segala upaya mereka untuk itu, bukan membeli sesuatu dari Nominal Tersebut.
bill gates, steve job dkk. kalo mau beli pulau dan pensiun mereka bisa tapi mereka akan terus beradu untuk menjadi orang terkaya di dunia. itu apa klo tujuannya nggk "Uang"
dengan jumlah kekayaan sebanyak PDB Indonesia dalam setahun apa yang gak bisa mereka beli?
bahkan saya punya teman yang dia hutang belasan juta dan rela nyicil itu hanya agar di saldonya ada uang banyak. gak buat beli apa apa.
hal seperti ini sebenarnya banyak tapi tidak mayoritas.
"Uang" bukan lagi sekedar penukar "Keinginan" tapi sudah tumbuh menjadi simbol "Kemakmuran, Keamanan, Kenyamanan, Harkat dan Martabat dan bisa jadi lebih dari itu"
Resmi pajak naik 12% di th 2022 misal harga rokok 20rb pajaknya sendiri bs 16ribuan skrng klo ditotal.
WOW skali.
Dengan harapan tidak bisa di jangkau oleh rakyat miskin yg di anggap sbg beban negara. Karena sbgmana laporan data statistik pengeluaran rokok itu terbesar ke2 setelah beras. Tapi gimana kalau mereka yg miskin tetap pengen beli rokok, tetap memampukan diri beli rokok entah bgaimana caranya. Ini akan nembuat mereka yg miskin akn mnjd semakin miskin bukan, dan penerima pajak bahagia krn ttp terima pajaknya yang sudah naik.
43:00 tentang penentuan pengambil keputusan diri dalam pertimbangan..
Apik nich temanya
Paling objektif adalah melihat rokok dari substansinya. Dari manfaat dan mudharatnya bukan dari bagaimana kemampuan (tubuh) perokok menerima zat2x substansi rokok.
Uenak :D PutCast Talk Show
Mbak"e seng ngrokok jiannnnn nikmat neh ngrokok..
Longlife perokok. Support your local tobaco's 😁.
Udud samsu + kopi item Nikmat lur
Nyimak sambil Nyamsu dan Ngopi
Min log in twitter min
sebagai pekerja kreatif yg tanpa rokok biasanya treatment yg enak pas lg berkarya itu tarik napas dalem2 terus istighfar... fikiran auto fresh :)
Mari kawan kita "follow the money"....hokkyaaa...
Salam kretek....
Lord patub dan om io harusnya juga ikut maju
Alhamdulillah wes ra ngudud ket 2012. Alhamdulillah alhamdulillah
Sebelumnya terimakasih prof, tetapi makan, minum,tidur, kasih itu kebutuhan bukan kecanduan, karena hal hal tersebut adalah fitrahnya manusia dan makhluk hidup lainnya, sementara kecanduan itu dari kata candu yang berakhir kata perilaku, jadi kecanduan itu perilaku yg bisa ditreatment memang supaya tdk merusak, sementara kebutuhan itu dikatakan tdk dapat ditreatment karena secara harfiah badan makhluk hidup ini untuk bertahan sehingga tidak dipenuhi bisa menyebabkan kematian, tapi jika prof katakan bisa tdk makan bisa 3 hari hanya dengan minum kopi, tahukah didalam kopi ada zat makanan yg menyebabkan orang bisa bertahan hidup, sedangkan merokok...? Bisa ditreatment supaya menunda sampai berbulan2 mungkin...? Salam hidup prof 🙏🙏
Yangg di tunggu2 siapin kopi dulu
tontonan orang2 yg sadar...dan ingin sadar...
Tetap semangat
Apik... Apik. Apik tnan model "Putcast talk shownya", mas Putut. Tapi,
Aku mbok "ditulungi" to mas, tulung Takokno Klambi, Sweater, Cardigan Lurik (ato apa itu namanya) yg dipakai mas Sabrang:
✓ BELINYA DIMANA ato
✓ Klo nempa dimana cari bahannya. Heheheee...
Iki tenan loh mas, Ora guyon 😅
Suwun... Suwun 🙏🙏
Loh... Loh.. loh. Akui tenan loh mas Putut. Takon tenan jew. Sumpriit ✌️😊
✓ Tulung takonke tenan yo mas Putut (tak enteni wis)!
✓ Ssst..!🤫 Akui wis suwi jew SUKREB Putcast-e, Njenengan.
Hehehe... Suwun mas Bro
(tak enteni tenin lhoiki)😀🙏🙏
Sorjan om. Kain lurik
nyimak obrolan walau terlambat, tp lg gencar di bicarakan dengan secangkir kopi hitam dan mbako linthingan
Bisnis farmasi yg menjanjikan adalah menekan harga pesakit setinggi langit sbg janji kesembuhan, dan seseorang sanggup menjual apa saja demi sehat. mereka rata2 mendaftarkan rokok sbg kambing hitamnya. padahal dunia medis juga tw manfaat nekotin dlm tubuh.
Saya sempat punya ide, bagaimana jika mall, kantor, gedung gedung dll bekerja sama dengan perusahaan rokok untuk membuat smoking room yg "berkelas"
Kenapa begitu? Karna sejauh ini smoking room yg saya temukan terlihat seperti "ruang pengasingan" Tempatnya di pojok, kecil dan seperti meng amin kan bahwa perokok itu old scholl.
Makanya seandai nya smoking room itu "VIP" Orang orang yg merokok akan terlihat berkelas
Tretan muslim undang juga buat part 2. Mantap nih banyak keresahan dia soal rokok.
Baru nonton di th 2024, sambil nyangklong
Pemalang menyimak
Saya pernah baca di aplikasi kedokteran. Ada orang bercerita mengalami keluhan sakit pinggang dan bercerita bahwa dia punya kebiasaan onani. Eh lha jawaban dokter di situ ada diminta berhenti merokok. Kan aneh padahal si penanya tidak bilang bahwa dia perokok.🤣
kesini gara2 mas sabrang
Rokok jelas merugikan diri sendiri dan orang lain ngapain masih diperdebatkan. Hanya orang waras aja yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 😂
Aku yang berasal dari lereng sindoro sumbing pengrajin tembakau tak nyimak