SkinnyIndonesian24 | Pendidikan Indonesia Konyol | Iman Usman | Late Night Nasi Goreng Sessions #4

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 23 жов 2024

КОМЕНТАРІ • 2,2 тис.

  • @skinnyindonesian24
    @skinnyindonesian24  6 років тому +664

    Subtitles/CC Bahasa Indonesia is available.
    00:42 Our host today.
    00:51 Quick Bio of the host.
    01:55 Our topic today.
    02:06 What do you guys think about Indonesian Education System?
    03:06 Kajo's education history
    04:46 Andovi's education history
    05:00 Interesting fact about Andovi
    06:04 is education in Indonesia Bad?
    07:52 How bad is indonesian education? (Studies by Lant Pritchett)
    08:42 Why do you think our education is not moving?
    09:10 Andovi's opinion about why our education is not moving
    09:43 Kajo's opinion about why our education is not moving
    10:47 School is too busy with each accreditation?
    11:30 Indonesian Education System doesnt have a blueprint(Vision)?
    14:17 Indonesian Students are being stressed out by the education system?
    15:38 Mistakes in indonesian education system?
    17:18 Andovi become the devil's advocate
    17:36 one of the cause of deficiency in indonesian education system
    17:57 What's the solution?
    18:25 Why the government doesnt make moves like a private sector?
    19:48 Indonesian goverments are being too sensitive?
    20:38 Is Ruang Guru have a good relation with the goverments?
    21:19 Are you going to school just to follow the system or to find your passion?
    21:31 Are we suppose to find our passion in school?
    25:38 The summary of the solutions for a better education system in Indonesia
    26:32 As yourself, what can you do for our education system? Is Education a movement?
    26:39 Last opinion from Kajo

    • @shalziaelevenia988
      @shalziaelevenia988 6 років тому +15

      i have a question. bagaimana dgn siswa yang memang berfikir kritis dalam pelajaran dan dia memang tidak cocok dalam hafalan. sehingga saat ulangan tiba, dia memilih untuk mencontek daripada menghafal. situasinya adalah dimana siswa ini memiliki daya pikir yang kristis dan cukup memiliki logika yang ada diatas rata''. so, gimana pandangan kalian dengan siswa yang cerdas ini tapi dia menyontek? apa pandangan kalian tentang mencontek?

    • @rylanristia2875
      @rylanristia2875 6 років тому +6

      Pandangan saya terhadap mencontek adalah buruk, tujuan dilarang mencontek di indonesia adalah membiasakan para siswa untuk bisa berfikir kreatif tanpa mencontek, mengikuti karya orang lain atau melakukan plagiat. Tapi dalam konteks tersebut siswa lebih mampu untuk berfikir kritis dibandingkan dengan menghafal, saya pikir tidak apa apa jika mencontek walaupun pada dasarnya mencontek adalah perbuatan yang buruk.

    • @AbsurdismeCamus
      @AbsurdismeCamus 6 років тому +5

      classy person menurut saya mencontek adalah perbuatan yang sangat buruk dan sangat bodoh. Semua orang memang punya kemampuannya masing" ada yang kuat dalam hafalan, ada juga yang lemah dalam menghafal. Pada dasarnya semua orang bisa menghafal dan bisa mahir dalam menghafal asalkan dia terbiasa menghafal dan ngga malas, mungkin karena dianya jarang ngehafal dan malas, makanya kemampuan dalam menghafal ngga terasah.

    • @caesarsihombing2822
      @caesarsihombing2822 6 років тому +5

      plss bawa bang sabda ps founder zenius jdi host bang

    • @davidyodo24
      @davidyodo24 6 років тому +1

      I agree with all of this...

  • @GamingFreaks
    @GamingFreaks 6 років тому +827

    Pak Mentri kudu nonton ini sampe kelar!

    • @syafiranurrahma7523
      @syafiranurrahma7523 6 років тому +26

      Gaming Freak gak hanya pak menteri yang butuh nonton ini sampai habis. Tapi semua, anak murid, orang tua, guru, presiden, dan lain lain.

    • @berliandro
      @berliandro 6 років тому +15

      coba gua anaknya, gua tunjukin videonya

    • @RobbyJovingki
      @RobbyJovingki 6 років тому +12

      gw berharap pak mentri komen disini "iya saya nonton kok"

    • @mochamadrenaldi3562
      @mochamadrenaldi3562 6 років тому +1

      Demo aja kementri pendidikan hahaha

    • @ghost8753
      @ghost8753 6 років тому

      si muhadjir

  • @imanusman1991
    @imanusman1991 6 років тому +535

    Thank you so much Andovi and Jovi for asking me to do this. I know this topic might not be an interesting topic for many of your subscribers, so the fact that you chose this amidst of everything else, really shows your value and why you guys are different. This discussion might not cover everything that we should discuss about Indonesia's education - but I hope this could spark more conversations on this subject among the young people.I have been reading some comments and they have been very encouraging!

    • @imanusman1991
      @imanusman1991 6 років тому +12

      And btw, I love your facts checking. Thank God I didn't just say random stuffs, nggak ngarang2 amat. Hahahahhahaa!

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +10

      Fact checking is key.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +16

      Thank you iman. Appreciate for giving us your time. This won't be the last session you sit with us. We will hopefull discuss more in later nasi goreng sessions.

    • @eunikezalukhu6202
      @eunikezalukhu6202 6 років тому +9

      honestly, its so INTERESTING!! pas aku liat ada ka iman usman, aku langsung klik ini video (karena aku tau & using ruangguru app), ditambah judulnya Pendidikan Indonesia. dan pendapat pribadiku, pendidikan Indonesia itu terlalu banyak PENCITRAAN. sekolah itu bukan masalah rating dan nilai, tapi kualitas, kebanyakan sekolah sekarang cuma bisa pencitraan tapi isinya 0. aku dukung para youtubers kuat di tanah air membahas hal PENTING seperti ini. Keep it up!

    • @darisdzakwanhoesien9304
      @darisdzakwanhoesien9304 6 років тому +5

      skinnyindonesian24 Thanks for the great video for discussing our Education. I'm a student who is lucky for receiving higher education in one of the developed country and I had a Indonesian background education until SMA.
      What do I regret in the past that I had not get lots of time to enhance my critical thinking. Just now I take a small course on how to develop a Critical Thinking and the simple knowledge that I received from a very short course is something that actually mind-blowing and applicative to all needs (in my condition that I'm learning it for Project Management skills), it's a thing that become my big homework to be successful in this developed country. Thanks for kak Iman Usman, Andovi, Jovial yang udah bahas ini
      Even though our education system is not able to change shortly, critical thinking is the big homework to every all of us. Even I'm studying in better places, it's still my big homework until now. Let's make a education as our movement to be a developed Indonesia.

  • @sparklingia22
    @sparklingia22 6 років тому +177

    OMG you guys, I am shaking when I first saw the title.. what a great great topic to be disscussed
    I'd like to share my thoughts about these education problems.. but, first, I am gonna say sorry for those who hate to read long comments :)
    Latar belakang gue sarjana pendidikan program studi pendidikan guru sekolah dasar dan sekarang gue ambil magister pendidikan program studi penelitian dan evaluasi pendidikan. Kenapa gue ambil s2 di prodi yang bahkan orang ga pernah denger namanya? pertama, gue ga terlalu tertarik jadi guru, gajinya kurang sebanding sama kerjanya, jadi guru tu capek banget. capek hati, capek fisik, banyak tuntutan, pokoknya berat guys. Kedua, gue prihatin sama pendidikan di Indonesia yang memang sistemnya gue akuin sangat amat jelek dan bermimpi besar buat mengubah perspektif orang tentang pendidikan di Indonesia. Kenapa banyak orang yang bilang pendidikan di Indonesia jelek?
    1. Pendidikan Indonesia ini emang ga punya tujuan praktis yang jelas. Liat aja tiap ganti menteri ganti kebijakan semua, ganti kurikulum. Jadi keliatan kalo sebenernya pendidikan di Indonesia ini masih "dibonceng" sama politik. Bener banget yang kalian bahas tentang gimana menteri, dirjen, kepala sekolah, dan guru yang ngajar di kelas yang punya visi masing-masing, ga singkron. kok bisa? ya karena yang buat kurikulum kadang belum terlalu ngerti praktik di lapangan kayak apa. Yang jelas yang gue tau, pengembangan kurikulum itu ga sebulan dua bulan jadi tapi bertahun-tahun. Dievaluasi, diperbaiki sampe akhirnya dapet kurikulum yang pas. Pengembangan ini yang kurang dianut sama tiap menteri, mereka taunya ganti menteri ya harus ganti sesuatu, kurikulum baru, anggaran baru yang mungkin bisa "dimainin" #uppss
    2. Masalah insentif guru dan sertifikasi itu cuma akal-akalan aja. Kalo masalah uang kan semua orang akan menghalalkan segala cara buat untung. Syarat sertifikasi setau gue itu banyak. Harus ikut diklat, harus buat penelitian. Tapi demi dapet insentif, ga sedikit guru yang bikin-bikin sertifikat, atau ikut diklat di mana gitu tapi cuma ikut doang. Tujuan diklat tu apa sih? supaya ilmunya berkembang kan? Supaya maju pendidikannya. tapi banyak guru (guru yang udh lama biasanya) nganggep itu cuma syarat sertifikasi, jadi ikut diklat itu ya mbuh-mbuhan. pulang diklat ilmunya ga kepake. Jadi ya insentif dan sertifikasi menurut gue kurang tepat sih, walau bisa jadi salah satu yang meningkatkan performa guru tapi kurang efektif.
    3. Ini masalah paling utama yang belum kalian bahas sih guys: kurangnya peran orangtua. Ya mungkin karena latar belakang gue pendidikan dasar kan ya jadi menurut gue peran orangtua dalam pendidikan itu penting pake banget. Orangtua Indonesia zaman sekarang itu reaktif, susah buat berubah. Patokan mereka ya pendidikan mereka di zaman dulu waktu mereka masih sekolah. Gue diceritain sama temen-temen gue yang sekarang udah ngajar (well, di sekolah swasta sih), contohnya, kan di kuliah kita diajarin kalo pendidikan paling baik itu ya yang dialami sendiri sama anak, anak yang aktif (student center learning), jadi baik kalo kita banyak praktek, banyak observasi, banyak diskusi. nah, salah satu temen gue pernah diprotes orangtua gara-gara anaknya kebanyakan praktek terus jarang nyatet di sekolah. katanya bingung nanti mau belajar apa buat ulangan (a.k.a takut nilai ulangan anaknya jelek). Ya menurut gue kalo anaknya udah ngalamin sendiri pembelajaran aktif dan nalar apa yang dipelajari harusnya ya fine-fine aja pas ulangan. sebenernya kan nothing has to be worried about the ulangan itself. Sebenernya depends on gurunya yang bikin soal sih, dia ngerti ga tujuan ulangan, bukan cuma sekedar buat soal susah atau gampang. Harusnya ulangan tujuannya buat evaluasi sih, harus bisa ngukur anak mana yang udah ngerti, anak mana yang bisa lebih maksimal pengetahuannya, anak mana yang memang kurang di situ tapi unggul di mata pelajaran lain.Nah, ulangan yang ada dibayangan orangtua dan anak zaman sekarang itu bagaikan penentu kehidupan di mana kalo elo dapet jelek di ulangan itu berarti lo bodo. Mindset orang Indonesia memang harus diubah sih, baik guru atau orangtuanya.
    4. nah, masalah PISA itu juga menunjukkan betapa kurang aplikatifnya pembelajaran kita. Soal PISA itu kebanyakan soal aplikatif, dan orang Indonesia ga banyak dapet itu di sekolah. ketika soal itu keluar di UNBK langsunglah heboh seluruh Indonesia (orang Indonesia itu reaktif kan keliatan). Semua protes tentang dadu dikocok 600 kali, paku yang dimasukin ke agar.. Ya sebenernya kan kayak gitu soal yang aplikatif. Cuma memang kurang rasional aja konteksnya sama kehidupan di Indonesia juga. Selama ini mereka latihan soal cuma masuin rumus doang waktu dapet soal analisis atau studi kasus jadi kaget.
    5. yang terakhir masalah rangking. Ini juga salah satu pemicu masalah sih. Orang Indonesia kalo dikasih sistem rangking itu bakal melakukan segala cara buat juara 1. Termasuk si mamah papah di rumah yang bakal ngerjain PR anaknya, nyariin guru les terbaik seantero jagad raya kalo perlu. Harusnya tugas orangtua kan cuma memantau perkembangan belajar anak di rumah(well, that's another topic). Ya ambisi orang tua juga sih jadinya. Kalo sekolah gue waktu dulu SD itu ga ada sistem rangking, tapi adanya juara per mata pelajaran. jadi ya menjurus gitu, anak ini unggulnya di mana, biar bisa diarahin passionnya di mana, kerjanya jadi apa, harus ambil mata pelajaran apa (kayak kata kak jo). sejujurnya gue setuju banget kalo mata pelajaran di sekolah itu dipilih sendiri sama anak. tapi kendala untuk implementasinya itu banyak banget. yang pertma ya orangtua itu sendiri, banyak kan orangtua yang masih menganggap pekerjaan tertentu itu lebih tinggi levelnya dari kerjaan lain. contohnya gue yang mau ambil musik pas SMA bisa-bisanya dipanggil guru BK gara-gara dikira mau main-main doang. Orangtua gue ga setuju juga gue ambil musik sampe akhirnya ambil kuliah guru (yaela malah curhat). See? banyak orang Indonesia belum siap kalo anaknya unggul di bidang seni terus diarahin buat jadi seniman. Terus, ngerombak kurikulum itu pasti perlu riset yang lama, perlu duit yang ga sedikit, dan yang lebih penting perlu kemauan dari segala pihak buat mencari titik temu sebenernya tujuan pendidikan macam apa yang mau kita capai.
    Ya intinya masalah pendidikan itu rumit pake banget, ga bisa berubah satu pihak aja tapi harus semuanya. Kalo maju ya sama-sama maju bareng, ubah mindset bareng. ga bisa guru doang, pemerintah doang. Semoga orang-orang pendidikan di masa depan lebih visioner dan ngerti permasalahan pendidikan kita sebenernya ya guys(semoga gue salah satunya *amiiinnn*)
    So sorry for my long comment, I've warned you about it, right? Well, I'm looking forward for other discussion about education, here in late night nasi goreng..

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +31

      First of all. You don't have to be sorry for this long comment at all. We here at SkinnyIndonesian24 love this comment. And this comment thorough and insightful.
      To reply to your comment, we are going to specifically address your 3rd point. Regarding parents. (Don't worry we read all your points but this one is specifically interesting.)
      If we could have discussed it, we would have.
      30 minutes is not enough for a discussion on the Indonesian education system. And we are going to discuss about this in the upcoming late night nasi goreng sessions.
      But to further emphasise on your point, the role of parents in the Indonesian education system is so underrated and it should be ranked higher.
      My brothers and I could not have gone anywhere without the full and loving support of our mother.
      Anyway, is there anyway we can have your contact information (wether it is IG or whatsapo Number or Email) because someone of your credentials could actually be a very interesting continuation host or guest in our later discussions on education in late night nasi goreng.
      Please do reply to us. And once again, thank you for your comment. And never be sorry for the length of a comment.
      We highly appreciate it.

    • @aninditakinanti9779
      @aninditakinanti9779 6 років тому +9

      Boleh nambahin 1 poin juga gak kak?
      Aku sekarang juga kuliah di S1 pendidikan Biologi. We do learn how to lead the class active, To be student-centered, and to mastering PISA
      TAPI masalahnya adalah, ketika kita PPL (semacam intern di sekolah selama 1 bulan - 3 bulan) untuk ngajar,
      1. apakah semua sekolah bisa freely kasih kita kebebasan buat lead the class the way we want? Kita mau mereka critical thinking and so on and so forth, tapi di tuntutan KD (yg diasses lewat ulangan), apakah selalu crtical thinking itu dituntut oleh pihak pembuat ulangan? What we have in reality, soal-soal C1-C2 banyak banget yang masih dipake. Padahal soal pilihan ganda pun, mau pake PISA juga bisa
      2. Apakah dalam waktu 1 bulan - 3 bulan itu, calon guru sudah benar-benar bisa menguasai bagaimana seharusnya menjadi guru? Karena menurut pengalaman senior2, apa yg kita dapatkan di kampus selalu tidak sesuai yg ada di lapangan. Kegiatan pembelajaran K13 yg supposed to be student centered, masih banyak juga yg pake metode ceramah karena apa? Karena patokan untuk menilai intelegensi seorang siswa masih melulu dari nilai Ulangan dengan soal C1-C2
      Sebenernya itu ketakutanku selama ini sebagai calon guru sih kak, selain yang udah kakak jelasin lengkap dan jelas sebelumnya
      I'll be glad if you read my comment. Thank you in advance

    • @sparklingia22
      @sparklingia22 6 років тому +3

      wooow.. thankyou for such a kind reply.. I'll dm you guys on instagram in a minute 😊

    • @sparklingia22
      @sparklingia22 6 років тому +4

      hai hai.. thankyou for your response.. I am glad to share my thoughts with you..
      Nah, PPL itu memang gampang-gampang susah.. Sebenernya goalsnya kita selama PPL kayak cek ombak gitu kan ya, liat lingkungan, ngurusin segala administrasi guru sebelum ngajar(which is another problem).. kalo program prodiku dulu, kita ada cek ombak berkali-kali, jadi udah dari semeter 2 ngajar di sekolah kayak PPL meskipun cuma seminggu sekali, baru pas PPL di semester akhir setiap hari di sekolah. Karena tiap praktek sekolahnya beda, aku jadi pernah ngalamin sekolah yang kualitasnya bagus sama sekolah yang kurang.. Sekolah yang bagus biasanya ga semudah itu ngasih kebebasan kita buat ngajar seperti yang kita mau. mereka udah punya pakemnya, standarnya. KD ini harus selesai kapan. Ada KKM yang harus dicapai (alert for another problem which is akreditasi dan nama baik sekolah). Student center learning itu kan memang bakal lebih memakan waktu dibanding ceramah kan ya, waktu juga bakal jadi kendala. Kalo PPL di sekolah yang bagus itu enaknya bisa ketemu anak-anak yang mungkin lebih bisa dikondisikan dalam belajar (karena udah kebiasaan kan), terus lebih teratur pembelajarannya, sama lebih enak sarana prasarananya. Nah, sekolah yang biasa aja atau cenderung ga terlalu bagus itu malah seringnya kita dipasrahi kelas. Aku waktu praktek sempet disuruh nungguin kelas tanpa dikasih bahan apapun sebelumnya. Padahal buat ngajar kan harus prepare dulu. Tapi di sekolah model begini cenderung lebih gampang kalo mau coba praktekin apa yang udah dipelajarin di kuliah, kayak student center learning. kendalanya di siswanya yang bisa jadi kurang antusias, atau antusias tapi bener-bener butuh bimbingan yang intensif, karena itu sesuatu yang baru buat mereka. Intinya sebenernya 3 bulan buat ngajar itu ga cukup, tapi lumayan lah buat latihan sebelum jadi guru beneran. kata temen-temenku sih nanti pas jadi guru bakal "bisa karena terbiasa"..
      Kalo bahasan tentang soal PISA itu beda topik lagi. Sulit untuk nerapin soal PISA hanya dalam waktu 3 bulan. Critical thinking itu harus dibangun dari awal, ga bisa tiba-tiba diterapin gitu aja. ya bisa sih, tapi pasti siswanya kaget. Ga bisa tiba-tiba soal PISA itu keluar di ulangan, tapi kan harus disesuain sama proses dan pengalaman belajar siswa. Sekarang ini lagi gencar-gencarnya kok pengembangan soal critical thinking.. berdoa aja implementasinya nanti bisa sesuai harapan.. jangan takut buat jadi guru ya.. Indonesia butuh orang-orang kayak kamu yang udah memikirkan hal-hal kayak gini sebelum bener-bener jadi guru hehe.. semangaaaat!!

    • @aninditakinanti9779
      @aninditakinanti9779 6 років тому +4

      Rigia Tirza oh iya kaak. Benerrr. Ada senior juga yg cerita waktu PPL disuruh bikin RPP Silabus satu tahun. Bukannya dia komplain, cuma pertanyaannya adalah : "selama ini beliau ngajar gak bikin rpp silabus kah?"
      What a nice respon kak. Thanks a bunch!
      Semoga pendidikan Indonesia (dalam wujud movement) bener2 bisa berjalan seperti apa yang seharusnya sooner or later
      Aaamiinnn

  • @pennypricillia
    @pennypricillia 6 років тому +315

    Mudah2an pak mentri melihat content ini , sehingga tidak ada lagi grade yg menilai hasil UN kita .. Sy sbg guru , sgt tertekan dgn grade sbg hasil penilaian UN. Guru tidak bisa mengajak siswa menganalisis problem science , waktu yg tidak cukup ..13 mapel sdh membuat siswa stress.. blom lagi Ps , Pr dan ulangan,sehingga jalan pintas nya yaitu mengajak mereka utk menghafal rumus .. dan ini tentu saja membuat daya imaginasi dan kreativitas mereka mati

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +15

      Semoga semua pihak yang bertanggung jawab bisa nonton video ini.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +15

      Dan terima kasih sudah mengutarakan keresahannya sebagai seorang guru.

    • @pennypricillia
      @pennypricillia 6 років тому +19

      Terlalu compleks problem pendidikan di Indonesia .. hampir semua mapel memberikan PR utk dikerjakan dirumah .. padahal seharusnya rumah adalah tempat istirahat .... Oleh karena itu tidak heran kalo pada saat skolah yg ada di pikiran anak2 hanya game ..

    • @megabizland
      @megabizland 5 років тому +6

      Saya juga guru. Bahkan saya lebih sering jadi konselor dari pada mengajar. Karena saya tahu, mereka hanya perlu basic saja selebihnya mereka lebih membutuhkan practical way dalam menghadapi hidup dan finansial mereka dimasa depan.

    • @chandank7086
      @chandank7086 3 роки тому +3

      Dan kurikulumnya sangat buruk. Semestinya eaktu belajar maksimal 4 jm dalam sehari, tidak lebih dr 6 mata pelajaran . Lebih dr itu bikin anak2 stres mesti belajar begitu banyak...
      Contoh pendidikan terbaik d dunia. Pada tau kan ?

  • @LucasGratiaChannel
    @LucasGratiaChannel 6 років тому +300

    Harusnya gini nih trending, tapi netizen Indonesia mau nggak ya dibebanin dengan pikiran seperti ini?

    • @sifach3878
      @sifach3878 6 років тому +2

      yaa ampuunn dia gak ngaca, netizen indonesia aja mbok jejali dg tontonan video yg lu buat kayak gitu gimna mau maju woiiii

    • @RudiDJompank
      @RudiDJompank 6 років тому +1

      betul... mari share sampe ke lubang semut, biar pada nonton,

    • @FF-ds9xw
      @FF-ds9xw 6 років тому +1

      LucasGratia aamiin

    • @user-lg6fg7dn6o
      @user-lg6fg7dn6o 6 років тому +1

      gamau.

    • @AbdulRahman-pc9sm
      @AbdulRahman-pc9sm 6 років тому +1

      Agree with that hahahaha, budaya malas emang selalu turun menurun bro buat orang Indonesia, maunya instant terus

  • @_archicature
    @_archicature 6 років тому +244

    hi, thank you for this session. Penggemar late night nasi goreng dari jaman gue awal kuliah sampe sekarang skripsian. Gue sekarang kuliah di jerman, salah satu negara dengan sistem pendidikan tersulit. let me tell my background first. Gue sekolah di SMA Negeri biasa, semi billingual tapi I took UN not IB so when I moved into Germany I had to take the foundation course. dan di poin itu gue mulai blaming "kenapa sih ijazah indonesia ga diakui?" well, sama kayak komen di bawah yang pengen anaknya sekolah di International School, gue jadi pengen sekolahin anak gue di system yang at least nanti membuat mereka able to choose whatever Uni they want to get into.
    I wasn't a bright kid back then, ya sekedar cukup aja. Kenapa? jujur gue sekoalh hanya menguguran obligatory gue ke ortu, ikut rythm. Abis SD, ya SMP, trus SMA, kalo ada org yang sekolah di SMK seolah2 "Ga punya biaya ya buat kuliah makanya abis lulus langsung kerja" padahal gue iri sama anak yang berani ambil SMK karena they find their passions at early stage. Tapi saat pindah kesini, I got accepted by yeah so-called prestigious Uni. Gue ga bilang kuliah di Indo mudah ya, tapi asli sistem kuliah disini ketat banget. You only have 3 chances to pass the exams, if you fail three times, you will be dropped out. dan ga ada absensi, tugas tugas ngejilat dosen, semua murni hasil ujian lo hitam diatas putih, dan jangan berani-berani nyontek, big no! dan karena 'dipaksa' di sistem yang keras gini, hanya orang2 terpilih yang bertahan, yang benar-benar dedikasikan waktunya buat kuliah ya menuntut ilmu, so if i have to learn something itu karena gue mau tau sesuatu, bukan untuk gue sekedar lulus aja.
    satu poin yang gue amati ya, masalah daftar Uni, atau snmptn apalah itu. I joined the SNMPTN years ago jadi gue rasa gue ada capabilty untuk bicarain itu. Banyak orang pilih jurusan di SNMPTN, bukan karena mereka passionate. Biasanya karena gengsi, passing grade nya tinggi so if they get accepted they are genius, dan dapet prestige dari social circle mereka, dan yang ga merasa pinter akan pilih passing grade nya rendah, padahal belum tentu yang rendah itu jelek kan?
    honestly gue gatau poin gue kemana. Gue masih punya harapan education system kita akan better nantinya. perbanyak critical thingking, analyzing, seeing from another point of view, biar tahu sebab akibat masalah dan cara mengatasinya, hal kayak begini sayangnya ga kita dapetin di sekolah guys. Keluar dari zona nyaman perlu banget sih menurut gue. jadi ga keenakan 'disuapin'

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +17

      Thanks for watching late night nasi goreng sessions all the way from the beginning and up until now. Really appreciate it. And I hope you are doing well in your Uni in germany.
      Your comment and input as well as comparison with your german UNI is really helpful and insightful to further the debate and discussion for the Indonesian Education System.
      By comparing the differences and recognizing the similarites, one can hope to understand the troubles and issues at hand.
      But to your last point, we would have to agree that the implementation of critical thinking is absolutely critical for the development of the indonesian education system.
      And btw I hope you are doing well in germany.
      Auf wiedersehen, mein Freund. (Bukan dari google translate tapi dari kemampuan bahasa jerman gw yang minim).

    • @_archicature
      @_archicature 6 років тому +7

      hahaha thank you for saying 'I hope you doing well' twice. percayaaa kok you took German as your IB subject and you were in Deutsche Schule. Ah one request please, invite Belva Devara, bareng Iman Usman juga gapapa gue suka banget sama innovation yang mereka buat.
      (penghibur, soalnya batal ketemu Belva, doi batal jadi keynote speaker salah satu conference indo disini *sad*)

    • @anetamfan
      @anetamfan 6 років тому +3

      apakah ini citra yang dimaksud pada menit 25:28 ? :D :D maaf canda

    • @_archicature
      @_archicature 6 років тому +1

      hahaha asli tadinya gue mau nulis "sorry gue bukan temen sebangku nya kak Jo"

    • @gloomygato
      @gloomygato 6 років тому +1

      Mau tanya, pas lulus SMA langsung StudColl di Indo atau langsung ke Jerman? Dan kalau boleh tahu, dulu SMA IPA/IPS/Bahasa, lalu di Jerman majornya apa? Danke

  • @wayanway
    @wayanway 6 років тому +583

    As always, TOP content.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +3

      Thank you!

    • @pemikiranelite4059
      @pemikiranelite4059 6 років тому +1

      Sistem persekolahan indo gk akan di rubah , intinya kalo penduduk jadi pintar itu sangat berbahaya ,karena orang pintar itu susah di bodohi , jadi kita jangan pernah mimpi deh punya sekolahan seperti negara maju , cukup kita aja yang pintar

    • @patung2881
      @patung2881 6 років тому +1

      Pemikiran elite mas aja ya yg jd org bodoh saya si gamau di bodohin

    • @sifach3878
      @sifach3878 6 років тому

      baru saja dikatakan sama si iman, persis kayak gini apa isi video tdk dimaknai dan dipahami dg baik, berbeda jauh dg apa yg dikomentari itu lah anak indonesia..saluuut buat kamu sangat2 mencerminkan ana indonesia

  • @ChristopherDevin
    @ChristopherDevin 6 років тому +421

    I really like this topic. Thank you so much for bringing up this topic guys!

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +3

      No problem! It's our pleasure!

    • @notaflix7624
      @notaflix7624 6 років тому

      UR HANDSOME MANN !! DEEZ NUT NEED SUM BALLS TO FUK MAI DEECK

  • @DenDimas
    @DenDimas 6 років тому +398

    I had the privilege to study S1 di Indonesia dan Australia. 1 semester di UGM waktu itu 6 mata kuliah, di Melbourne sini 1 semester hanya 4 mata kuliah. Memang berbeda sih sistem nya, hopefully our generation can revolutionise the education system in Indonesia :)

    • @rafa6657
      @rafa6657 6 років тому +4

      4 mata kuliah tugasnya kaya setan tapinya hahaha

    • @SoulGuiders
      @SoulGuiders 6 років тому +20

      Mahaztra Ravenska tugasnya gak kaya setan kok ka.
      Kalau memang kita ambil jurusan sesuai passion.
      Apa yg ditugaskan sama dosen pasti terukur.

    • @vatal5410
      @vatal5410 6 років тому +2

      You can't even use English and Indonesian properly and yet you criticize about education. Amazing. Applause to you.

    • @ayanoitami7163
      @ayanoitami7163 6 років тому +1

      Kalo gw di IPB 7 matkul, tugas setan, praktikum banyak, sial emang 😂

    • @GhofurAngelo
      @GhofurAngelo 6 років тому +1

      and I have 8 mata kuliah

  • @YayangFredyono
    @YayangFredyono 6 років тому +226

    Pendidikan di Indonesia akan terus seperti ini kalau setiap ganti periode pemerintahan ataupun ganti menteri pasti ganti kurikulum pedidikan.

    • @imtihanatq
      @imtihanatq 6 років тому +19

      Yayang Fredyono karna kayanya Indonesia itu cuma ppolitik aja yg ada.. pendidikan keadilan kemanusiaan infrastruktur itu ga ada atau sangat terabaikan

    • @bimajuantara
      @bimajuantara 6 років тому +3

      literally me. Mungkin tujuan pendidikan kita memang bukan untuk mendidik, mungkiiiiin.

    • @sulungbagus1975
      @sulungbagus1975 6 років тому +2

      Mungkin yg ganti nama kurikulum.ny doang,.
      Mnrut gw basic.ny tetep gitu" aja,.

    • @RudiDJompank
      @RudiDJompank 6 років тому +1

      K13 smk gua hari sabtu istirahat maximal pulang sekolah jam 4 dan mungkin sehari ada jadwal mapel sampai 5 mapel,

    • @seulrenesdaughter4610
      @seulrenesdaughter4610 6 років тому +8

      Dikota ku sekolah kaya pencitraan doang hanya berapa persen dari gurunya yang bener bener niat mencerdaskan dan mendisiplinkan muridnya. Sisanya cuman ngurusin duit. Ada duit ada nilai. Jadi dateng ga dateng ga masalah asal pas akhir semester mereka nyetor dan nilainya ada :") gurunya kebanyakan ga peduli muridnya ngerti apa ga. Contoh paling kecil. Saya belajar bahasa inggris dari kota lama saya materi sd dasar bahasa inggris pas pindah ke kota sekarang itu yang mereka ajarin kembali :") dan gaada pengembangan sama sekali :") kaya mereka ngajarin anak sd :") ternyata di sekolah saya banyak yang ketinggalan dan guru saya kebanyakan gitu stuck gara gara banyakan ga paham. Kita kena getahnya :") sampe akhir semester bahasannya ga pindah itu itu aja. Gaada pilihan lain selain bimbel :") iya kalo punya duit. Kalo yang ngga? Ya ketinggalan lagi :")

  • @hengpurbaya
    @hengpurbaya 6 років тому +246

    Gue subscribe chanel ini sejak 2014 dan nggak pernah ketinggalan setiap ada video baru walaupun nggak semua gue tonton sampe selesei yang menurut gue ngebosenin dan nggak penting, dan ini adalah komen pertama gue di chanel ini. Gue berharap komen gue bisa sedikit membantu dan memberi semangat kalian untuk tetep melanjutkan konten seperti ini karna chanel ini punya kekuatan untuk membuat anak muda lebih mendengarkan hal hal penting yang sering di sepelekan atau bahkan tidak pernah terfikirkan sama sekali. Pengetahuan umum kayak gini yang lebih dibutuhin anak anak indonesia untuk bisa merubah indonesia lebih baik lagi, bukan video ngatain haters(yg mana dia adalah orang bodoh) tapi memintarkan mereka saya rasa jauh lebih baik. Memang hiburan itu penting, tapi alangkah buruknya youtube kalau isinya cuma dayly vlog, video sponsor, video chalenge dan video game hanya karna alasan views, terus apa bedanya dong sama tv yg cuma mentingin rating. Gue harap chanel ini nggak nyerah untuk bikin conten kayak gini cuma gara gara kalah trending sama video receh bro.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +16

      Terima kasih atas komen pertama di channel ini dan terima kasih udah subscribe sejak tahun 2014. Kita akan terus berjuang untuk membuat konten seperti ini. Thanks a lot!

    • @wahyunifne1105
      @wahyunifne1105 6 років тому

      Betol sekali walau gue bukan orang sekolan tapi gue setuju sama pendapat loe

    • @yulisitifatma9970
      @yulisitifatma9970 6 років тому +1

      setuju, content2 kayak gini nih yg bikin pikiran jadi terbuka

    • @raflipasha8897
      @raflipasha8897 6 років тому

      .

    • @georgealisterf.253
      @georgealisterf.253 6 років тому

      Daily*

  • @suarasederhanaid
    @suarasederhanaid 6 років тому +852

    Sori, mungkin ini agak out of topic. Dan jujur gw belum lihat video nya sampe habis karena lagi limit banget waktunya, nonton bentar ada kerjaan, lanjut bentar eh ada kerjaan lagi. Tp insyaAllah ntar diliat full kok.
    But, i just wanna share something tentang pendidikan juga. Cuma mungkin lebih luas, gak melulu soal "sekolah".
    Gw gak yg ngerti banyak hal atau apa sih, gw cuma mau share apa yg gw dapet, apa yg gw tahu, dan dari situ gw terapin sebagai path of life gw.
    Oke. Gw pernah baca, dan denger dr berbagai sumber bahwa, sejarah adanya sekolah di dunia ini adalah pada saat itu para orang tua sibuk bekerja, baik si bapak maupun si ibu, si mama dan si papa. Sehingga mereka butuh "tempat" untuk menitipkan anak2 nya.
    Kalau tidak salah, asal kata sekolah memang artinya penitipan. Entah asal katanya dr bahasa apa, lupa cuy, sorry because my memory are limited, hehe.
    Nah awalnya, ya si anak2 ini cuma main aja gak jelas di tempat penitipannya. Sampai tahun berganti dan muncul lah ide untuk menjadikan tempat penitipan ini juga sekaligus tempat pendidikan, mulai dr dasar seperti calistung, sampai akhirnya dimasukkan beberapa teori dr para ilmuwan terkemuka yg membukukan ilmu2 dan teori2 mereka.
    And here we are, jadilah sekolah seperti sekarang dengan perkembangannya.
    Jadi, sori banget banget banget, buat gw, ngelihat dr sejarah nya saja, sekolah jelas2 gak ada hubungannya dengan masa depan siapapun.
    Sekolah hanya tempat untuk anak2 menghabiskan waktu sampai bertemu lagi dengan orang tua mereka.
    For me, masa depan dan pendidikan anak tetep the one and only ada di pundak orang tua mereka.
    Hmm pernah denger cerita kayak gini gak?
    Jadi, sekolah itu ibarat mengajarkan katak, ikan, kucing, gajah, jerapah, burung kakatua, ular, dan semut untuk terbang!
    Kalian tahu siapa yg akan jadi juara? Yap! Pasti burung kakatua!
    Sama hal nya dengan manusia. Kita semua berbeda. Dari keluarga berbeda, ras, agama, tradisi standar kesopanan, standar pakaian, selera makan, dan masih banyak lagi, semuanya berbeda. Orang kembar pun pasti berbeda kan?!
    Nihil mengkompetisikan sesuatu yang sama sekali tidak kompatibel. Ibaratnya kayak, eros sheila on7, chandra liow, pak jokowi, dan tanboy kun di suruh lomba makan banyak, yah gak adil kan? Kita tahu siapa mereka dan apa yg ada di diri mereka dan itu sama sekali berbeda. Gak bisa di kompetisikan. At all.
    Trus, kenyataan bahwa banyak sekali orang2 yg bisa dibilang menyesal setelah mereka menempuh pendidikan tinggi, ini juga menarik untuk dikuliti.
    Reza rahadian di film Alangkah Lucunya Negeri Ini, pernah bilang, " kita tahu pendidikan (sekolah) tidak berguna setelah kita berpendidikan(ceritanya dia disitu anak s1)"
    Dan kenyataan yg kayak gitu banyak. Ya sendiri , jujur, menyesal udah kuliah. Gw bahkan menyesal dg education history gw. Karena gimana ya, semuanya gak gw banget, gw tahu apa mau gw tp gw ga bisa karena gw harus nurut sama apa mau ortu gw. Dan gw menyesali semuanya, karena pada akhirnya gw gak enjoy. Gw emang berhasil ranking 1 trs, menang banyak lomba dan lolos banyak kompetisi kayak pimnas, hdca, mun, and such. Tp itu semua cuma buat ortu gw. Gw gak menikmatinya sama sekali. Karena gw gak suka hal2 kayak gitu.
    Ok lanjut. Semoga masih mau baca, wkwk.
    Pada akhirnya, gw pribadi menyimpulkan bahwa " sekolah itu bukan untuk semua manusia".
    Lu silahkan sekolah kalau memang apa yg lu mau di masa depan harus di tempuh dengan jalan sekolah.
    Misal, lu mau banget jd dokter, ya lu harus sekolah, sampai minimal s1 kedokteran, karena sampai mati lu gak bakal bisa jd dokter tanpa kuliah kedokteran.
    Beda lagi kalau dr awal, dr tk atau sd lu udah g nyaman sama sekolah dan lebih suka main bola. Ya udah ngapain sekolah, ikut aja sekolah bola atau klub bola.
    Dan seterusnya......
    Jd gw pribadi break the rule, bahwa hidup itu harus tk, sd, smp, sma, kuliah, nikah, punya anak, punya cucu dan mati. Oh di depan tambah daycare dan paud kalau jaman sekarang.
    Buat gw, hidup itu suka2 lo!
    Dan itu yg insyaAllah akan gw terapin ke anak2 gw. Gw akan santai banget sama mereka. Masa depan mereka bebas banget sesuai minat mereka.
    Toh jaman teknologi kayak gini , ngumpulin duit itu gak ada hubungannya sama sekolah ASAL lo tahu siapa lo dan lo bisa apa.
    Pasangan gw adalah seorang web dev, dan gw seorang content writer, which is dua2 nya gak nyambung sama jurusan kuliah kita dulu dan dua2 nya adalah hobi kita yg emang udah kita lakuin dr dulu dan semuanya otodidak. Kita gak kursus apa2 untuk sampai di profesi ini. Dan Alhamdulillah banget, sangat cukup banget dg 1 profesi ini. Bahkan kalau lagi rame order , pendapatan kita bisa sama kayak direktur bank, ya gue tahu karena gue punya temen yg jd direktur bank, klien sih lebih tepatnya.
    Trus liat aja youtuber, blogger, social media influencer yg dpt juta2 dr endorse, dll dst dsb.
    Atau gojek, jastip, jualan online, dll.
    Atau apa lah, banyak banget.
    Lo mau bisa apa aja tinggal googling sekarang.
    Sekolah? Ya silahkan kalau lo emang HANYA mau hidup dan menghabiskan masa depan lo sebagai profesi tertentu yg mana profesi ini gak bisa lo dapet kecuali dengan sekolah. Maka silahkan sekolah lah sampai kau dapat apa yg kau idamkan.
    Btw, anak gw dah mau 2. Dan yg pertama masih enjoy home schooling sama ortu nya. Dia yg nentuin dia mau belajar apa. Kita fasilitasi apa yg dia mau.
    Kita ajak dia langsung nemuin teman2 kita dr berbagai kalangan profesi. Langsung dr orang nya yg ngasih tahu enak gak enaknya menjadi profesi itu. Jd anak punya gambaran yg realistis akan profesi tertentu.
    Kalau ada hal yg kita sebagai ortu gak mampu, misal bahasa arab, kita gak jago, maka kita datangkan guru privat yg telah terseleksi dan sesuai standar belajarnya dia.
    So far, aman nyaman bahagia terkendali. Dan so far, bagi dia profesi paling keren masih lah profesi orang tuanya hehe. Yg bisa menghasilkan rupiah dengan goleran di kasur, nge mall dan sambil Nemenin dia main.
    Dan ah, dah low bat. Auk pada paham apa kagak yg mau gw omongin. Intinya gitu aja.
    Makasih.
    Oiya btw, buat skinny, salut! Kalian adalah content creator!

    • @bahruddinnafis7264
      @bahruddinnafis7264 6 років тому +1

      Ro CH up up up
      Mantap bro

    • @latihanbasket7963
      @latihanbasket7963 6 років тому +32

      Hello friend!
      Your critics are very long, even I was sick by just looking on how many paragraphs you write. can you make it brief and make it to the point so that people didn't perceived you as a guy full of bullshit. thanks

    • @joji2227
      @joji2227 6 років тому +2

      latihan basket like you argue bro

    • @muhammadirfanrifqikresnadi5689
      @muhammadirfanrifqikresnadi5689 6 років тому +18

      latihan basket komen yg lu komen pada dasarnya bagus kok, apakah memang dengan begitu lu kurang menangkap inti dari komen dia atau gimana ya? Soalnya yg gua liat justru inti dari komennya ada secara explisit

    • @vallisinatrya1085
      @vallisinatrya1085 6 років тому +38

      Ro CH Every human need their own educational standards. If not, chaotic would took place. Take an example, if you’re an owner of an innovative company or an advertising manager or any part of a job, and your audiences (community) doesn’t understand about what you’re doing or what you’re campaigning, it would be a major crash on your company. Because logically, they won’t buy or use your products since they don’t have the basic knowledge they require to have.
      The main idea of school to drop the kids while the parents is working is for kids below of -i dunno- maybe 5? But since then, they would need some education to at least able to run a sustainable nation. Because if we don’t have a minimum education within ourselves, who’s gonna develop our nations?
      The point is, education is massively and logically important but due to the heavy assignment and vary subjects, Indonesian student tend to just reach the end of the 12 years mandatory education rather than to reach what 12 years mandatory education students should have.

  • @Benakribo
    @Benakribo 6 років тому +159

    Very nice content and very insightful also. By the way why dont you put it also in a podcast? I’m only listening to the audio of this video while i’m driving.
    If you need help on podcast, you can ask me 👍🏻🔥🔥

  • @anisaendahprastiwi4191
    @anisaendahprastiwi4191 6 років тому +89

    Kak, aku mau rekomendasi topik selanjutnya dong. Tentang org yg kalo ngomong bahasa asing di Indonesia suka di kata2in sok. Padahal kan pen bljr ngmong. Sadarin org2 betapa pentingnya sih bahasa luar (bljr bhs luar bukan berarti gak nasionalis) dan cara terbaik untuk bljrnya adalah dengan praktek. Thank you!

  • @nadyaarumda8898
    @nadyaarumda8898 5 років тому +31

    Menurut gw bagusnya tk sampe sd kelas 3 tuh diajarin pendidikan karakter, bersih2 kelas atau lingkungan, nyanyi lagu anak2, maen game yg mencerdaskan gitu, praktek agama, kejujuran, bhs indo, bhs ing bisa drama, baca buku, story telling, dikenalkan sama budaya indonesia, unggah ungguh, sopan sama yg lebih tua. Budaya indonesia tuh keren loh menurut gw. Bisa diajarin tari ato gamelan. Sd kelas 4-6 baru lebih intensive belajarnya. Bhs ing, bhs indo, seni bagusnya lebih ke praktek sih. Sains ke eksperiment juga eksplor lingkungan jg bagus. Bukan sd sampe sma teori semua wkw. Bahkan bhs indo atau seni kalo ngga teori banyak kosongnya (kalo gw). Dan 1 kelas itu harusnya jangan banyak2 sih org nya. Gw sd orgnya 53 smp 24 sma 40. Jujur lebih efektif dan solid yg 24 org. Yg lebih sedikit gitu orgnya. Perkuliahan pun diperpusnya tuh bukunya ngga update (padahal di univ negeri dan ukt gw 7,5jt) harusnya guru2 ada sistem rotasi setiap 9th jd smw sekolah bisa ngerasain hal yg sama (sd,smp,sma) tapi nyesuaiin kota tempat tinggal deh biar ga ribet. Gurunya jg belajarnya bisa update gitu kek korsel aja rotasi guru setiap 5 th. Guru bk juga hrs lbh dikembangin lagi si. Parahnya lagi pertelevisian Indonesia sih. Padahal penulis novel atau webtoon indonesia tuh bagus loh. Andaikan bisa dibuat filmnya dengan epik mungkin bisa laku di luar negeri juga. Daripada remake drama negara laen atau kebanyakan beli film serial negara lain. Semoga mahasiswa Indonesia dan lain2nya mau mendobrak hal ini sih. Padahal gw jg penggemar film barat yg lagi ngehype wkw. Tapi kan paling ngga tau perkembangan film negara lain sebagus apa wkw. Anak indonesia yg jago siaran atau multimedia kayanya banyak kok 👍. Mau sampe kapan kek gini indonesiaku. Hidup cuma sekali. Mau sampe anak cucu jg ngerasain kek gini:(

    • @afifassihab7953
      @afifassihab7953 5 років тому +3

      1. pendidikan karakter utk anak
      pendidikan karakter seperti di finlandia or jepang cukup bagus sih tp belum tau keefektifannya kalo di terapkan di indonesia
      2. pendidikan yang menekankan praktek daripada teori
      saya sangat setuju dengan pendidikan yang menekankan practical usage dari pada hanya sekedar remembering theory. karena remembering theory otak cuma mampu mengingat pada short term memory beda dengan practical usage yang bakal masuk long term memory dan itu jauh lebih bermanfaat.
      3. jangan terlalu banyak siswa perkelas
      idealnya 1 kelas itu maksimal 30 siswa tapi kenyataanya perkelas bisa sampai 40 siswa. untuk pemerataan siswa perkelas kalo diterapkan di indo menurut saya cukup susah sih. mulai dari pembangunan kelas tambahan, perubahan distribusi guru, etc.
      4. sistem rotasi guru
      rotasi guru seperti di korsel memang bagus tp kalo diterapin di indo cukup sulit. mulai biaya mahal yang bakal di keluarkan, guru yang kurang kompeten yang justru bakal bingung dan malah mengurangi keefektifan mengajar, etc.
      5. pertelevisian di indo
      kalo menurut saya yang paling saya takutkan dari pertelevisian di indo adalah acara mistis & ramalan. yang mungkin bisa mengubah pola pikir anak yang gampang dibodohi, close minded, selalu cemas terhadap masa depan, etc.

  • @radenranggasasana5555
    @radenranggasasana5555 6 років тому +103

    Saat ini saya bekerja sebagai programmer dan memiliki software house sendiri. di kantor banyak yang tak percaya jika saya pernah dapat rank 37 dari 37 siswa hingga saya menunjukkan foto raport saya. dan jujur aja ketika SMA saya dianggap bodoh dengan guru saya sehingga saya sempat benar2 jadi orang bodoh karena di sugestikan oleh keadaan. hingga tamat SMA saya tidak di terima di universitas negeri manapun dan harus masuk kampus dengan akreditasi C di bidang informatika. di jurusan itu saya menemukan hal yang menarik, ketika pembelajaran pemograman saya selalu menyelesaikan kasus lebih cepat di banding yang lain. saat itu saya sadar jika saya diberikan kelebihan di kecerdasan logika. sampai akhirnya saya mendalami pemograman dan menjadi full stack developer untuk .net hingga bisa membuka perusahaan sendiri. Pendidikan di Indonesia mencetak manusia template dan bukan membantu untuk mencari passion dari manusia tersebut. sungguh ironi rasanya ketika saya sadar jika saya menemukan bidang kecerdasan dan passion saya di umur 19 tahun. sangat terlambat untuk seukuran manusia

    • @bossmann7925
      @bossmann7925 6 років тому +13

      dan sekarang mata pelajaran komputer disekolah2 dihapuskan -.- padahal kedepannya dunia teknologi/TI akan semakin berkembang dan berubah-ubah. lulusan 2013 masih ada sekarang tiada :v pembodohan massal zaman NOW

    • @rimastn8401
      @rimastn8401 5 років тому

      @@bossmann7925 pelajaran TIK udh gda?? 😐

    • @mantapslur5136
      @mantapslur5136 5 років тому +1

      Saya sekolah jurusan IPA tapi tidak ada satupun yg minat dari pelajaran exact tersebut , setelah msk kuliah jurusan informatika malahan saya merasakan hal yg berbeda dan menggugah semangat saya dalam mengerjakan project program ,, mungkin ini passion saya

    • @scisss8368
      @scisss8368 4 роки тому +1

      Kau tak sendirian, aku menemukan passion ketika umur 18 tahun bidang perkapalan. Yang, saat tak bisa mengubah jurusan lagi.

    • @HarukaChannel17
      @HarukaChannel17 4 роки тому +1

      Santai, anda tidak sendirian

  • @rezafernanda5467
    @rezafernanda5467 6 років тому +167

    16 pelajaran, berangkat sekolah jam 6 pulang jam 15.30 Abis itu les sampe Maghrib, abis itu ngerjain PR sampe jam 9/10 tergantung banyaknya pr-nya, belum lagi belajar buat ulangan, tidur dan bangun dengan hal yang sama selama 5 hari, Sabtu/Minggu dipakai buat kerja kelompok atau pr yang belum dikerjain, dude kadang ortu juga ngemarahin kalo nilai jelek. Bukan apa-apa, temen saya ada yang bunuh diri karena pusing/ depresi karena sangat lelah dengan sekolah, keluarga, lingkungan. Persetan dengan angkatan atas yang bilang 'gitu aja ngeluh', 'gitu aja stres', Sekolah gak nafsu gak sekolah Madesu. Hahaha 😂😂

    • @adisaul4095
      @adisaul4095 6 років тому

      Reza Fernanda true broo gaha

    • @wizardlvsh1450
      @wizardlvsh1450 6 років тому +14

      Reza Fernanda dan disekolah gua disetiap akhir jam mata pelajaran ada ulangan harian. Jadi, kalo dihari itu ada 4 mapel, ulangan 4 kali yg dadakan. Dan itu tiap hari. "Mau pinter kok ngeluh" kata orang begitu. Terus kalo gua capek, gua gaboleh ngeluh?

    • @matchasg4332
      @matchasg4332 6 років тому

      Reza Fernanda 👍👍👍👍

    • @maharanifaradiba1943
      @maharanifaradiba1943 6 років тому +7

      truee,temen gw juga sama,pengen bunuh diri *gatau si karna apa,kyknya mungkin pelajaran ,paling kesel sih klo dibilang generasi apaan ini ngeluh doank bisanya ,hufftt rasanya cuma bisa hela napas doank nahan esssmosii🤣🤣

    • @garberryberra806
      @garberryberra806 6 років тому +2

      iya sama bro ..ak aja malah dlu SMA hari Sabtu tetap sekolah Minggu libur itu pun y bwt itu tdi..bukan untuk menenangkan pikiran...mana kalau liburan semester itu juga cuman bentar.. 🙄🙄😥

  • @lordearth336
    @lordearth336 6 років тому +13

    kegemaran kita adalah melanggar peraturan, karena sekolah itu ribet ga jelas mau membentuk apa. akhirnya berlanjut di masyarakat, banyak terjadi pelanggaran. syukur orang Indonesia masih punya hati. kalau sampai terjadi full day skolah , pasti banyak siswa yg kehilangan perasaan/ hati.

  • @hikmawatiagustina7146
    @hikmawatiagustina7146 3 роки тому +7

    15:56 "We are studying for thing we're not gonna use" .. i really agree with this statement.. ❤️ and so emotionally when kajo saying it..

  • @vitoraffy
    @vitoraffy 6 років тому +66

    Konten kaya gini yg musti penuhin trending harusnya sih.

    • @galangz575
      @galangz575 6 років тому +1

      vito raffy setuju, bener banget. untuk ngajarin masyarakat kita yg apatis untuk belajar berpikir lebih kritis.

    • @angelinewellvy6632
      @angelinewellvy6632 6 років тому

      but most of Indonesian peoples more interested to those unusefull video :v

    • @rizkykemal
      @rizkykemal 6 років тому

      vito raffy setuju bnget

    • @rizkykemal
      @rizkykemal 6 років тому

      Jeroati Jek yoi

  • @nathania8077
    @nathania8077 6 років тому +77

    kalau kakak mau boker dan butuh bacaan, I recommend u to read this, well maybe
    i once said "kalau aja gua utuber terkenal atau influencer lainnya yg bs beropini seenak jidat dan bs didenger dgn mudah oleh banyak org, the first thing I would like to talk abt is our education system" and I glad u did. aku slalu salut kak sm skinny karna gatau np ya u guys r sooooooooo relatable kek ud gabisa lagi dah nih content kakak tuh berbobot banget dan aku tau aku disini posisinya bukan makbapak kakak tp I wanna thank u for being such a splendid creator.
    aku setuju banget soal critical thinking dan sekolah itu too much karna menurut aku smua hal yg kita pelajarin disekolah tuh 4/8 sampah 2/8 agak sampah 1/8 guna. sekolah tuh bener2 nyerep smua energi dan waktu kita padahal hidup tidak sama dengan sekolah. how are we suppose to find our passion kalo 24/7 waktu kita dipake untuk belajar dan ngerjain tugas. kalau diblg skrg ud gaada lagi yg namanya perbudakan lalu apa kata2 yang bisa lebih cocok mendeskripsikan para pelajar kalau bukan budak.
    students are not some fucking dumbass 21st century robots and our health matters more than our grades.
    menurutku hidup tuh sama dengan passion, dimana harusnya sekolah bisa ngarahin kita menemukan passion kita, bisa ngebimbing kita supaya kita gajadi sebuah kegagalan dan terlebih majuin bangsa. bukannya malah nambah stress gajelas, bikin waktu kita padet gamasuk akal smp gaada waktu untuk ngenalin dunia dan bahkan dirikita sendiri, keluarga kita sendiri dan ngasih asupan informasi yang palingan 2jam setelah denger lupa. harusnya sekolah tuh ngajarin nilai2 kehidupan karna sejatinya hal2 inilah yg kita harus tau. dan terlebih harusnya sekolah tuh ngeseimbangin pelajaran akademik dan non karna both mozart and pythagoras r important. equally
    btw topic selanjutnya bahas ttg budaya malu diindonesia boleh? karna sejujurbya org indonesia itu cenderung malu kalau mereka gapake baju, bukan kalau mereka korupsi

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +9

      orlaniena ini gw baca tapi gak sambil boker. Haha. Thank you for this comment. Really appreciate it. Dan topic membicarakan budaya malu di Indonesia adalah topic yang sangat menarik. Thank you for your suggestion.

    • @sayeupin335
      @sayeupin335 6 років тому

      orlaniena para koruptor itu yg pertama di pikirkan adalah uang(karena sifat maruknya human error) , kedua hukum yaa! That's more important about hukum indonesia yg cenderung lemah dan dapat dibayar dgn uang , jadi koruptor tak perlu pikir panjang masalah hukum ,.. mungkin ada yg bsa nambahin ketiga,keempat,dst saya gatau lg pemikiran mereka karena saya bukan seorang Koruptor.

  • @vickyfebio6700
    @vickyfebio6700 6 років тому +74

    Sedihnya adalah video dengan penuh makna ini, yang mewakili (kayaknya) seluruh korban sistem pendidikan di indonesia ga bakalan sampe ke atas ( re:pemerintah).

  • @JonathanLeman
    @JonathanLeman 6 років тому +80

    I Love Nasi Goreng..!
    I Love this kind of Quality Content Rather Than Only Vlog or Gaming Video..
    Keep it up Guys.. 😍😍😍

  • @amee8205
    @amee8205 6 років тому +11

    Gue gak pinter menghapal dan juga tidak pintar menjilat.. Tetapi IQ gue lebih besar dari temen2 sekelas gue pas sd yaa.. Dan kemungkinan menurun terus krna didikan dan budaya pendidikan di indonesia yg dipaksa untuk kita mengahapal kaya yang jovi bilang. So, mubgkin itu alasannya gue gak growth dan berujung skrg gue punya pemikiran yang terdokrin sama sistem pendidikan mereka and gue itu kelemahan gue, jadilah gue terjebak skrg di keadaan seperti ini saat dewasa.. Krn pendidikan kita budaya kita disaat kecil akan membawa dampak saat kita dewasa 😢

  • @radikaakbar2091
    @radikaakbar2091 6 років тому +195

    We don't have vision because he killed by thanos :(

  • @iqbalramdani2430
    @iqbalramdani2430 6 років тому +79

    part 2 nya bisa nih sama Sabda yg punya Zenius.
    Bakalan ada pemikiran yang beda pasti.
    karna di zenius kita juga diajarin bukan untuk ngafal, tapi untuk analisis.
    konten yg sangat bermanfaat

  • @mr.beurata6855
    @mr.beurata6855 6 років тому +137

    pelajaran yang tidak saya dapatkan dari sekolah.

  • @Arrivealivecampaign
    @Arrivealivecampaign 6 років тому +17

    i fully agree. this is amaizing. im on 9th grade which means i just finished UN. before that, the preparations is A LOT. i woke up at 5 - 6 am, went home from school at 4 pm, and i have to take extra lessons on bimble at 7-9 pm for everyday. And a week before UN, i have to stay up at 1/2 am to study. it felt like hell. the point is i agree that it is "too much" especially we learned hella lot of things and our "smartness" are based on 4 days of test. smh. this is just my opinion btw so if u disagree u don't have to show hate x

  • @luqmanalhakim8560
    @luqmanalhakim8560 6 років тому +11

    Reformasi Politik 1998 udah
    Reformasi Birokrasi on progress
    Ayo Reformasi pendidikan kita, rangkul sesama orang yg peduli, lalu buat perubahan
    Karena negara ini milik kita bersama

  • @yudhisprawira6699
    @yudhisprawira6699 6 років тому +14

    Saya sangat setuju dengan ini, karena memang hampir setiap sekolah di Indonesia diajarkan hapalan bukan untuk berpikir kritis, dan bener juga kalo kita disuruh menghapal terus terusan lalu ketika ulangan kita lupa dan kita bisa saja stres. Dan menurut saya itu yang sulit ketika kita diwajibkan untuk menghapal, karena ilmu hafalan gabakal terpakai di kehidupan nyata.

  • @OOONikitaAmandaTherssa
    @OOONikitaAmandaTherssa 6 років тому +17

    Makasih kajo & ka andovi, ini topik terbaik sih. Gw juga ngerasa hal yg sama. Di sekolah, gw masuk di kelas unggulan, di mana sebagian besar siswanya datang untuk mengejar ranking, berlomba lomba utk mnjd nomor satu, sampai lupa bersosialisasi sm siswa lainnya, parah kan? bahkan tmen gw yg rangking satu, dijagain orgtuanya banget (dijagain disini maksudnya orgtua nya slalu ngikutin anaknya), setiap ada kerja kelompok diluar jam belajar di sekolah, pasti bokapnya ngikut. Orgtuanya slalu menuntut dia utk jd yg terbaik, tau ga yg paling parah apa? kalo nilainya dibawah 90, orgtuanya bakalan datang ke sekolah utk ketemu gurunya. Gw ngeliatnya kasian, kasian karna anaknya ga dikasih kebebasan utk mengeksplor dirinya sndiri, mungkin orgtuanya mau mengarahkan dia, tp mnurut gw caranya salah. Bukan cuma dia sih yg begitu, tp ada bbrp anak lainnya juga. Sebagian besar murid di kelas gw gapunya waktu utk main bareng temen lainnya, karna setiap hari les. Bayangin tiap hari les cuy? apa ga kasian tuh otak dipaksa terus tiap harinya.
    Jadi intinya gw cuma mau bilang, peran orgtua juga penting. Gw berharap sih orangtua lebih membebaskan anak2 nya utk mengekspresikan dirinya sesuai dengan passion nya tapi tetap dalam pengawasan orgtua bukannya malah mengekang dan ngasih patokan harus begini harus begitu😊

  • @achmadilhamrizwani4872
    @achmadilhamrizwani4872 6 років тому +16

    "disini people going for the grades, and they dont go for critical thinking"
    This statement bro, kerasa BANGET.

  • @hardenstephen7626
    @hardenstephen7626 6 років тому +39

    Part 2 nya dong ngundang Bang Sabda P.S foundernya zenius education wkkw XD

  • @RiqSMNN
    @RiqSMNN 6 років тому +6

    And now, the indonesia education is mixed, critical thinking , dan hafalan, i'm a 3rd grader highscooler, and its really stressed me out, i even thinking of working on my dream, and stop school,

  • @rabiatuldemiati1064
    @rabiatuldemiati1064 6 років тому +36

    Murid di Indonesia terlalu di doktrin dengan nilai. Karena pada realitanya masyarakat lebih menghargai anak dengan nilai bagus bagaimana pun cara dia mendapatkan dari pada anak yg jujur.

  • @rejaradifan6666
    @rejaradifan6666 6 років тому +13

    yang gue harapin dari mentri pendidikan,"yuk kita omongin bareng bareng pendidikan indonesia mau dibawa kemana"(ngajak kak imanusman dan anak-anak muda yg bergelut dibidang pendidikan)

  • @grgzjojo
    @grgzjojo 6 років тому +24

    Masih banyak faktor lain di luar sistem pendidikan klo dibandingin sama Finland, Norway, dan Denmark. Salah satunya udah disebutin, jumlah penduduk. Mungkin satu lagi yg cukup penting adalah tingkat pendapatan org Indonesia yg jauh di bawah negara2 tsb. Hal itu berpengaruh sama gizi anaknya. Gizi punya andil juga dalam intelegensi. Sebagus apapun sistem pendidikan klo ngga ditunjang sama intelegensi yg baik, sia2 aja. Jadi ada faktor di luar sistem pendidikan juga yg harus diperhatiin.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +2

      Brilliant and thoughtful comment. Aspek lain memang juga harus diperhatikan.

  • @alpisahrena9321
    @alpisahrena9321 6 років тому

    Aku harap kalian, buat video kayak gini lebih sering lagi, sangat membantu menambahkan pengetahuan dr sudut pandang lain. Thank u so much andovi, jovial, and Imam ..

  • @ngomonginreceh
    @ngomonginreceh 6 років тому +11

    Topiknya Mantap gan,
    bahan nya nyambung banget dgn thread "Kurikulum - Bagian Terlucu dari dunia pendidikan" di kaskus gan....
    Banyak yang mikirin Pendidikan, tp gak bisa take action,
    sedihnya, yang bisa take action, gak mikirin....

  • @jokernew1312
    @jokernew1312 6 років тому +32

    Gua ga tau ini bakal dibaca atau engga.
    Menurut gua peran penting dalam pendidikan salah satunya adalah orang tua, kenapa?
    Gua cerita sedikit tentang diri gua, gua dari SMP udah tau tujuan hidup gua dan bidang apa yang gua minatin.
    Gua sangat tertarik sama yang namanya Proses Kimia dan hal-hal yang berbau tentang Petrokimia. Gua akhirnya konsultasi sama kedua orang tua gua:
    1. Kalau saya mau tau tentang petrokimia, saya harus kemana?
    2. Apakah Dunia Petrokimia adalah hal yang menjanjikan?
    dan saat itu juga gua dan kedua orang tua gua, cari tentang sekolah kimia. sehingga sekarang gua masuk ke Sekolah Menengah Teknologi Industri dan Tujuan gua kedepannya ambil Jurusan Teknik Kimia.
    Disitulah gua banyak belajar tentang kimia secara langsung dan bab-bab apa saja yang ada kaitannya dengan kimia secara mendalam.
    dan jujur menurut gua, ga ada satu pelajaranpun disekolah gua yang sia-sia. kenapa? karena gua udah merasakan yang namanya Prakerin (Praktek Kerja Industri) dimana gua memilih beberapa pabrik petrokimia untuk tempat gua prakerin, disitu gua ngerasain bahwa ilmu yang gua dapat disekolah sangat-sangat digunakan dan tidak ada yang mubazir.
    dan kedepannya ketika gua mau melanjutkan pendidikan ke universitas dengan Jurusan Teknik Kimia, menurut gua itu tidak menyimpang dan mengembangkan ilmu gua.
    Karena refrensi orang tua dan hasil diskusi dengan orang tualah gua bisa tau sekolah ini.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +5

      Joker New semua komen dibaca. Thank you for the input. And yes, salah satu Peran terpenting dalam pendidikan adalah input dari orang tua.

    • @joji2227
      @joji2227 6 років тому +1

      Pas prakerin lu di tanyain siapa raja kedua majapahit ga?

    • @uyhaw__
      @uyhaw__ 6 років тому +8

      the problem is masih banyak orang tua yang gapaham apa apa karenapendidikannya rendah... makanya jarang yang bisa ngarahin...

    • @safruls676
      @safruls676 6 років тому

      I have to disagree. The recent chart produced by The Economist shows that the number of hours parents spent to accompany their children studying or doing homework are higher in developing countries including Indonesia compare to the country with the best performance on PISA such as Japan and Finland. So yeah, Indonesian parents are quite concerned with their children education.

    • @jokernew1312
      @jokernew1312 6 років тому +2

      Safrul S Lauparenta kalau menurut saya peran orang tua itu bukan hanya nemenin atau bahkan ngerjain PR. Lebih ke sharing dan konsultasi masa depan. Tapi hubungan itu tidak akan terjalin jika orang tua dan anaknya sendiri tidak ingin memulai pembicaraan atau saling kekeh sama pendirian masing” tanpa mencari solusi. CMIIW - :) seruu diskusi kayak ginii- guaa ngomong gini bedasarkan Pengalaman pribadi- kalau salah atau ada yang mau sharing cerita masing” akan sangat seru dan baik untuk membuka pandangan baru pada suatu masalah. :)

  • @rayhanfausta7738
    @rayhanfausta7738 6 років тому +43

    Saya personally paham dengan apa yang dibicarakan karena saya bisa dibilang fasih dalam berbahasa Inggris. Topik yang dibahas sangat amat bagus, tetapi kita tau bahwa tidak semua siswa seperti saya fasih dalam berbahasa Inggris. Maka dari itu saya memberi saran untuk mungkin bisa diberi subtitle. Terimakasih. KEEP UP THE GOOD WORK GUYS

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +5

      Rayhan Fausta terima kasih. Atas komen tersebut. Namun dari awal video ini di publish kita sudah menaruh Subtitle.

  • @rifaldierlangga4478
    @rifaldierlangga4478 6 років тому +96

    Please banget next bahas tentang "why does stupid people in indonesia lebih famous dari pada smart people." hal yang benar benar aneh, tapi sedang terjadi di indonesia sekarang. for example, lucinta luna, he does'nt have a skill at singing, but he is a singer, nah pertanyaan saya, kenapa itu terjadi? dan kenapa di setiap konsernya, banyak orang yang nonton? apa yang mereka tonton? dan kenapa mereka mau nonton? :v
    host : deddy corbuzier. hahahaha

    • @rifaldierlangga4478
      @rifaldierlangga4478 6 років тому

      up

    • @imahaza2637
      @imahaza2637 6 років тому +2

      Itu mah ga cuman di indonesia doang di setiap negara pasti ada orang kaya gitu

    • @andreasgiri9399
      @andreasgiri9399 6 років тому

      karena media media serig mem blow up kekonyolan mereka. jadi semakin naik

    • @azkanabihan9708
      @azkanabihan9708 6 років тому

      up

    • @misitaaryani9736
      @misitaaryani9736 6 років тому

      wkwkwk why does stupid people in indonesia fomous dari pada smart people... let's realize, make a video soon !!!

  • @maicee7603
    @maicee7603 6 років тому +1

    I'm a math teacher wannabe, and you guys just opened my eyes, thank you so much.
    every teacher and teacher wannabes like me really need to watch this, they need to know that our system education is wrong, if all teacher knows that the system is wrong and they know what to do, I'm sure even with the current constitution, we can be so much better.

  • @muhamadrenaldyridwan911
    @muhamadrenaldyridwan911 6 років тому

    please banget ya buat di share dan dijadikan trending agar bisa terdengar oleh pemerintah dan masyarakat indonesia agar pemikirannya lebih terbuka, nice topic banget nih, makasih skinnyindonesian24

  • @anisdw
    @anisdw 6 років тому +395

    Ini akan menjadi komen yang panjang...
    Pertama-tama terima kasih karena telah mengangkat topik ini secara serius. Dengan host Iman Usman. i follow him btw. Bukan hanya mengkritik sistem pendidikan, tetapi membuat suatu terobosan dengan Belva, yaitu Ruang Guru.
    Jadi ingat dulu saat makan siang dengan teman-teman wanita, saya pernah bilang bahwa bila saya punya uang, saya akan menyekolahkan anak di sekolah internasional. Lalu mereka berkomentar “ngapain. sekolah di negeri aja juga udah bagus. bisa masuk UI”
    Padahal sebenarnya tujuan saya (suatu saat nanti bila sudah menikah dan punya anak) adalah memberikan yang terbaik untuk anak. Memberikan wadah untuk anak dalam menggapai mimpi dan menjalani hidup sesuai passion. Dan saya rasa menyekolahkan anak di sekolah dengan sistem yang terbaik adalah kuncinya. Walaupun saya sendiri juga tidak tahu apakah sistem pendidikan di sekolah internasional beda dengan sekolah negeri.
    Saya merasa sistem pendidikan di Indonesia memang tidak bagus. Saya tidak pernah riset. Hanya membandingkan melalui adegan-adegan di sekolah dari film-film yang saya tonton. Baik itu drama Jepang, Korea, film Amerika.
    Mungkin untuk next video bisa diundang tamu-tamu untuk sharing pengalaman pendidikan dengan background yang berbeda. Yang sekolah di international school (JIS, BIS,dll), sekolah di negeri, sekolah di swasta. Sehingga kita bisa tahu adakah perbedaan sistem pendidikan antara sekolah nasional dengan sekolah internasional di Indonesia. Baik itu dari matpelnya, biaya nya, sistemnya, dll. Host nya praktisi pendidikan lagi ya. Iman Usman atau mungkin yang lain. Supaya tetap ada hasil riset yang bisa di sharing.
    Baiklah itu saja dari saya. Terima kasih karena telah membuat konten yang berat tapi tetap menarik untuk disimak. 👍🏻

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +68

      Anis Dwiatmajanti walaupun ini komen yang panjang. Justru ini yang komen yang diinginkan.
      Jadi ini akan menjadi reply komen yang panjang juga.
      Our mum did the exact same thing.
      Mama dengan penuh jerit payahnya menyekolahkan kita bertiga, (Andovi, Jovial, Paska) di sekolah International karena mama ingin tiga anak lakinya untuk mendapatkan pendidikan sebaik mungkin.
      And it paid off. Walaupun dari ketiga anak mama hanya satu yang tetap menjalani sesuai pendidikannya, (paska, kedokteran) tetap saja Andovi dan Jovial menjalankan hidup sesuai passionnya.
      We are forever greatful to our mother for this.
      Jadi lain kali kalau ada yang tanya, "ngapain sekolah negeri aja juga udah bagus. Bisa masuk UI". Just smile back at them and realise that as long as you do something in the best interest for your kids, then everything is going to be allright.

    • @andreastogossilalahi4293
      @andreastogossilalahi4293 6 років тому +2

      +skinnyindonesian24 Pertama, jerih payah, bukan jerit payah.
      Kedua, singkat saja, problem Indonesia tentang pendidikan adalah elit pendidikan kurang mampu untuk menyesuaikan sistem pendidikan yang dirancang dengan MINDSET dan HABIT orang Indonesia.

    • @aldozefanya8911
      @aldozefanya8911 6 років тому +4

      maaf nih,Saya cuman bilang kalau di Indonesia,bukan hanga sekolah internasionalnya aja yang bagus
      masih banyak sekolah Swasta,terutama SMA,yang memiliki kualitas yang bagus,seperti SMA Kanisius Jakarta,SMA Ursula,Theresia,Gonzaga,Tarakanita,dan sekolah swasta lainnya yang memiliki standart yang cukup bagus...

    • @marsandoardian3352
      @marsandoardian3352 6 років тому

      saya malah mengalami beberapa kali

    • @yudhomuhammadfadhilah1854
      @yudhomuhammadfadhilah1854 6 років тому

      yeah .. its core is we give education system good for our child, and system that can not get in indonesia ..

  • @HidayatullahYunus
    @HidayatullahYunus 6 років тому +56

    Damn!! Suara Dovi Jovi kebesaran! Itu suara Iman kurang kedengaran. Recheck the sound system before starting the discussion, guys! Love the topic in this session ;)

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +3

      Hidayatullah Yunus we did check the sound system. But thank you for the criticism. Much appreciated.

  • @danieluckyy
    @danieluckyy 6 років тому +14

    @Skinnyindonesian24 , Please invite Iman Usman again into the other session, perhaps still has a connection with indonesia's education, because I know the combination of the three of you is the power that can send positive vibes and become a sound from us, as indonesian student. This video is motivational and inspiring for me and once again, I really really want to see the three of you in the other amazing session together. Last but not least, congratulation for your content, of course this late night nasi goreng session, because this content is a high quality content that is rarely made by the other youtuber, so, Congratulation!👏

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +2

      Thank you so much! And yes we will invite Iman Usman again. Once again thank you for this comment and your support. It means the world to us. Education is something that we all are really passionate to talk about.

  • @deanitanurkhalisa652
    @deanitanurkhalisa652 6 років тому +2

    Thanks a lot guys, i'm literally crying my eyes out. As a freshman in Indonesia's public high school i can relate to all the things you said about Indonesia's education system flaws and finally i found this video with-oddly enough- some of my ideas in it. This is phenomenal. Once again thank you. You guys are incredible.

  • @acepandre3213
    @acepandre3213 6 років тому

    saya kagum dengan konten yang diangkat pada video ini karena mulai dari tema bahasan kontenya sangat kritis dan vital bagi generasi bangsa indonesia mulai dari hostnya Andovi da Lopez & Jovial da Lopez with host Iman Usman (CPO of Ruang Guru) discusses about Indonesian Education System anda-anda ini adalah benar benar manusia yang faham dan kritis dalam membahas topik pendidikan indonesia, karena anda 3 adalah orang yang benar-benar belajar berdasarkan refleksi diri dari pengalaman yang di dapat dalam menempu pendidikan sehingga mampu memiliki pola pikir analisa yang sensitif dan faham apa yang sebenarnya maenjadi kebutuhan kusus dalam pendidikan bangsa ini . Saya juga merasakan pada diri saya sendiri dalam menempuh pendidikan baik dari tingkat SMP, SMA / SMK banyak hal yang sebenarnya tidak terlalu penting di pelajari tapi justru harus dilakukan karena berdasarkan dari apa yang saya alami dari Pelajaran SMP yang jumlahnya 14 itu yang terpakai hanya 4 saja B.inggris , Matematika, B. indonesia, IPA, bahakan budi pekerti yang dulu dianggap sepele justru itu memiliki peran penting untuk memdidik dan menciptakan generasai yang berkarakter, etika baik, jujur dan sepertinya sekarang seperti sudah tidak berguna lagi,tertutupi dengan sistem yang penting nilainya dan akreditasinya, lalu saya masuk ke SMK Penerbangan dan disinalah saya benar benar merasakan adanya sistem yang berbeda dengan apa yang saya alami sebelumnya saya merasakan sistem pendidikan tentang teknik penerbangan di bidang AVIONIC yang cara mengajarnya sama persis dengan apa yang kakak kakak bahas di video pada saat praktik saya di beri manual maintenance book sebagai pengenalan komponen peasawat dan diperlihatkan ke benda aslinya dan di beritugas untuk menjelaskan prinsipkerja nya dan bagaimana bisa berfungsi dan sang instruktur dari TNI AU sendiri yang dulu berpangkat SERKA dan PRATU memberi kan kebebasan bagaimana cara saya untuk menjelaskan yang terpenting adalah konsep dasar dari komponen yang saya baca sudah paham , kemudian di instursikan masuk ke dalam cockpit dan jelasakan bagaimana sistem kerja secara berurutan dari awal sampai alat itu berfungsi bahkan sampai di beri pertanyaan yang memungkinkan ada penyebab faktor lain penyebab kerusakan. saya jelaskan dengan apa yang saya pahami pada saat praktik tetapi itu semua berbeda dengan saat teori di kelas dan gurunya juga beda dari univ negri dia menjelaskan tentang elektronika fundamental yang hasilnya tiap siswa termasuk saya merasakan setiap sesi pembahasan pasti sering timbul ketidak cocokan walaupun sama-sama yang di bahasa elektronika akan tetapi saya dan rekan rekan tetap pada apa yang kami pahami selama praktik dan pada akhirnya saya tetap paten dengan apa yang saya dapatkan sesuai apa yang saya analisa dan pahami walaupun saya dianggap ngeyel dari guru univ itu dan pada akhirnya saya bertanya pada instruktur yang mengampu praktik di skadron yang kebetulan di sekolah dengan maksud supaya faham yang di maksud dari penjelasan guru tersebut, malah dapet komen dari instruktur saya ini guru kayanya cuma retorika dan teori doang entah hafalan atau apa yang pasti bekerjanya suatu sistem dari pesawat itu berbeda dengan yang lainya baik itu kelistrikanya, mekanismenya, fungsinya yang terpenting beri pengajaran kepada siswa sesuai dengan kebutuhan mereka nanti sesui dengan jurusan yang mereka ambil. Saya merasa ini yang harus di ajarkan kepada siswa jangan cuma kritik apa lagi gak nyambung dan tak berdasar tapi tak memberi solusi jadinya malah uring uringan salah-salahan dan menghabiskan waktu yang gak produktif yang seharusnya bisa di manfaatkan untuk lebih mengexplore kemampuan diri sendri ,mencari kekurangan dan memperbaikinya, harus refleksi diri dan berpikir dan membahas permasalahan yang ada secara bersama sama supaya memiliki beragam pandangan dan solusi penyelesaian. Maka untuk Andovi da Lopez , Jovial da Lopez & Iman Usman saya berdoa dan support anda semua sebagai generasi muda yang kritis dan faham akan permasalahan pendidikan di indonesia agar dapat terus berkontribusi lebih banyak lagi untuk bangsa ini .( siapa tau di masa mendatang bisa diangkat jadi DPR RI atau pun KEMENDIKBUD ) bisa berikan perubahan lebih baik. AMIN !!!!!!!!!!!! sekian dari saya terima kasih bagi yang sudah mau membaca komentar saya.

  • @RaihanPramuditama
    @RaihanPramuditama 6 років тому +5

    Terima kasih banyak kajo, kadov, ka iman. Saya selaku salah satu pelajar Indonesia yg saat ini sedang menempuh jenjang SMA merasa keluh kesahnya sudah tersampaikan semua. Semoga pemerintah menonton video ini dan bisa menginteropeksi pendidikan di negara ini:)
    Keep going skinny:)

  • @ezasofiyan
    @ezasofiyan 6 років тому +38

    PART 2 FOR EDUCATION PLEASE!!!!

  • @doubleandry
    @doubleandry 6 років тому +25

    I'm officially your fans now guys! Respect!

  • @ncon6574
    @ncon6574 6 років тому +1

    perbanyak konten kaya gini keren sih UA-cam & Indonesia.. 27 menit ga berasa karena isinya penuh ilmu dan makna, bukan tontonan kosong.. thank you for making this happen skinny bois :)

    • @ncon6574
      @ncon6574 6 років тому

      keep doing it, hopefully Indonesia become better country in the next next next next next next . n year :)

  • @AdeAto
    @AdeAto 6 років тому +145

    saya guru, tapi saya tidak merasa jadi guru. sistem pendidikan is bulshit.
    kita terlalu disibukan dengan sistem. kita tidak punya waktu banyak untuk mendidik murid.

    • @alfieazd3760
      @alfieazd3760 6 років тому +3

      So create something!

    • @Ryakuuza
      @Ryakuuza 6 років тому +3

      guru itu tunduk ama pemerintah :)

    • @sitirohmaniyah3631
      @sitirohmaniyah3631 6 років тому +1

      So am I. And I'm sick of our formal education system 😒 Terutama UN dan Akreditasi Sekolah

    • @h.sepriant6337
      @h.sepriant6337 6 років тому +3

      Bener banget. Belum lagi kurikulum yang suka gonta-ganti. Jaman sekolah dulu sudah berapa kali dapat pergantian kurikulum. Pas kuliah masih KTSP. Giliran udah lulus kurikulum ganti lagi. Sekarang harus ngajar pake kurikulum baru lagi. Tahun depan ganti menteri kayaknya kurikulum minta ganti lagi deh.

    • @kevinsrealm4330
      @kevinsrealm4330 6 років тому +1

      Aduh guru kok ngomong Bullshit (becanda)

  • @kevsam14
    @kevsam14 6 років тому +31

    If you wanna talk about education , i know a great interviewees. He's the principal of SMA 1 PSKD that make a different curriculum in his school. I hope you can meet them and talk about the adducatio. (Sorry kalo grammar gua salah masih belajar)

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +6

      KeSa - very interesting.

    • @paintrick11
      @paintrick11 6 років тому

      you are doing well

    • @rynopahlevi7436
      @rynopahlevi7436 6 років тому

      pskd yang ada jurusan esport bukan sih?

    • @kevsam14
      @kevsam14 6 років тому

      ryno pahlevi yup, terkenal juga tuh sekolah

    • @kevsam14
      @kevsam14 6 років тому

      Jeremy Patrick thanks bro!

  • @zhaif817
    @zhaif817 6 років тому +8

    TERIMA KASIH Skinnyindonesian24 karena telah diberi subtitlenya,aku seneng banget udah ada subtitle, boleh pakai bahasa Inggris tp ada subtitle Indonesia terima kasih

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому

      Sama sama. Give massive props to @sabrinastomo for the subtitling.

    • @zhaif817
      @zhaif817 6 років тому

      skinnyindonesian24
      Oooo m g

  • @easts.nikola
    @easts.nikola 6 років тому +16

    University is where I really START to learn. I get to quench my thirst also thanks to the internet, it's not that hard to seek knowledge anymore. But not everyone has the drive to learn by themselves, sometimes they need a push. That push is early education. It's where you'll get the basis of understanding of your surroundings and the drive to continue learning for the rest of your life.
    P.S. I vote for "glorification of spiritualism" in Indonesia for the next discussion. I wanna hear what kajo and dovi thinks of konsumsi dan ketertarikan public Indonesia tentang segala sesuatu yang berbau mistis. Is it overdone and stupid? Is it actually a culture that we should be proud of?
    Would be awesome if you can invite Roy Kiyoshi who is currenty in the center of this "hype". But I'll settle anytime for just you two.
    Thank you for another great late night nasi goreng session! Always a pleasure to watch.

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +2

      This topic that you suggested is really interesting. Will discuss it further.

    • @TruePeaceSeeker
      @TruePeaceSeeker 6 років тому +1

      Winny Tessalonika Indeed, university is the place where i finally got to feel alive again ever since my early childhood... to be studying curiously with the pure intent of absorbing all valueable information in each and every topic that can be obtained and observed. Not for grades. Not for ranks. But for the knowledge itself
      To me there's a lack of meaning in the education of Indonesia, of course a system will always lack something. But when the core drive of education such as curiosity and understanding is plucked out in exchange of quick memorizing and shortcuts for the sake of good grades, it will soon be meaningless and students will come to class without actually learning something useful when the class is over.

    • @easts.nikola
      @easts.nikola 6 років тому +1

      TheRyanthunder I feel you..all those things we should've known in school.. imagine if they let our imagination and creativity break free.. imagine if our ideas and thoughts are not met with frown just because they stray from the "standard"- unordinary, maybe you and I can be someone different by now. If only we weren't scolded so much for not being able to memorize pages after pages of subject we didn't even like or slapped for getting "nilai merah". But well.. it's never too late to start learning. If we can't then the least we can do is to help the generation after get better education than us. Toast for a better future 🥂

  • @eleazarmoeljono-99
    @eleazarmoeljono-99 6 років тому +3

    Classy.
    Thank you for making this chat happen, Kajo, Andovi. It opens our mind. Now it's time for us to make what we've been talking about HAPPEN! 27 years from now, we'll be the leader of this country. Whether we'll be a president, minister, principal, teacher, or a dad/mom! That's the greatest chance for us to make a change.

  • @yunadayuliantari8027
    @yunadayuliantari8027 5 років тому +5

    This is my story, i born in Indonesia and live in Indonesia and studying in Indonesia. When i was elementary school i really like doodling my book then my teacher saw it and scolded me after that i'm not doodling and drawing anymore because i was afraid. And then in high school i have this friend. He is a bad student always picking fight but he haa a nice and beautifull writting, when i compliment him he really into it. Then this teacher scold him bcs he is stupid so i told the teacher he has a nice writting, and the teacher said "whats the point to have a nice writting you still a fool"

  • @darmaparamarta8513
    @darmaparamarta8513 6 років тому +5

    Love how blunt it is, give these three guys positions in our ministry! 👏👏👏

  • @taufanpriananda2613
    @taufanpriananda2613 6 років тому +4

    B E R K U A L I T A S 🔥🔥🔥
    Perbanyak content bgni biar youtube yg mulai berjalan ke arah tipi balik lgi ke jalur yg LEBIH DARI TV.

  • @adriansyahwardani6056
    @adriansyahwardani6056 6 років тому +11

    Gua niat sekolah sebenernya buat cari hal yang gua sukai..tapi ketika terjun ke dalam sekolah atau dunia pendidikan..kita dipaksa ngikutin sistem iya ga sih.?and then..gw ga srek bgt sama sistem yg ada disini..tapi ketika gw ga suka akan suatu sistem tp gw gabisa bikin sistem yg lebih baik..gw cuman bakal diketawain..kita kan gtu ya.?contohnya lah (kita gaboleh bilang masakan ga enak kalau gabisa masak)
    Dan gw pribadi adalah org yg paling gabisa ngerjain sesuatu yg gw ga suka gitu loh..jadi slama 3 tahun kebelakang gw skolah(smk)..gw ga enjoyed sama sekali..ketika dikasih pr atau tugas yg menurut gw ga masuk akal gw pasti telat ngumpulin...KBM ga enjoy sama skali buat gw pribadi..satu satunya yg gw enjoyed dri skolah cuman waktu brng tmn tmn gw gtu loh..
    Dan yaa balik lagi..sistem..gua sadar bgt ada yg salh sama sistem di kita..cuman gw gatau apa yg salah gtu loh..tp ya emang kerasa bgt..dri siswa siswa yg stress jga harusnya dah cukup ngegambarin sih bahwa ada yg slah sma pendidikan kitaa..
    Dan setelah nntn vidio ini hal yg gw rasakan tapi gabisa gua katakan tentang masalah pendidikan kita ini terwakili bgt..TERIMAKASIH TELAH MEWAKILI UNEG UNEG GW PRIBADI YG GABISA GW KATAKAN TENTANG PENDIDIKAN KITA INI..

    • @afifulf1557
      @afifulf1557 6 років тому +3

      Waktu zaman gw sekolah yang begini namanya "anak malas yang kerjaannya nongkrong doang" gitu loh
      Kalo sekarang yang begini namanya "kesalahan sistem pendidikan nasional" gitu loh

    • @adriansyahwardani6056
      @adriansyahwardani6056 6 років тому

      AFIFUL F that gitu loh😂

    • @gin1373
      @gin1373 6 років тому

      But, bukannya smk itu udah ada jalurnya yah? Misalnya mesin, ya kalau suka mesin masuk ke situ.

    • @adriansyahwardani6056
      @adriansyahwardani6056 6 років тому +1

      GPners Ginanjar bener banget..tapi ketika udah masuk ke jurusan yang kita pengen sekalipun.. sistem belajar tetep ga berubah..ga enjoyable sama sekali..yang pada ujungnya walaupun kita masuk ke jurusan yang kita pengen..kita banyak "dipaksa"ngelakuin hal yang ga kita suka..jadi ketika kita masuk ke hal yang kita sukai pun..tetep aja ada hal yang bikin ga srek dalam belajar dan ujung ujungnya yaa malesin..

  • @alalyah22
    @alalyah22 6 років тому +6

    27 menit yang "Berfaedah" dgn topic yang "Berfaedah" pula tentunya. Tbh, pembahasannya sgt ngena krn kalo ngomongin soal "Pendidikan" we lgsg keinget dgn profesi ibuku yg juga sbg tenaga didik a.k.a Guru SD. Pendidikan dan Sekolah are important things at the same time memang. Tapi.. ya selalu ada tapinya... But anyways, yg terpenting utk saat ini buat dunia Pendidikan di Indonesia bagi saya selaku agen pendidikan di Indonesia adalah kehadiran org2 yg selalu mau berinovasi dan menyumbangkan sedikit waktu, tenaga dan pikirannya (contohnya seperti kalian meskipun hanya lewat sharing session sprt ini) buat didedikasikan hanya untuk memajukan dan mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia di semua sektor dlm hal ini sistem, akreditasi dan semua elemen yg ada di dalamnya. Terakhir, salam agen pendidikan kakak2 sekalian dari saya yg msh belajar ttg "Managemen Pendidikan" yg baik seperti apa utk diterapkan di Indonesia. :)

  • @cesiliarismuharani7350
    @cesiliarismuharani7350 6 років тому +6

    i love this content , i dont want it to stop. I wrote 3 lembar kertas dengan goresan tinta yang mengukir percakapan indah kalian,and I feel they are precious walaupun tulisan acak-acakan.
    And when Ka Jo was talking about the BI System,especially in Denmark,"Mereka bebas open book ,eating,etc.And It takes 4 hours to do a math test" I was thinking like this," I'm here,We're students here in Indonesia,We are here is given a test and We have no idea about the question because Saya/Kita lupa rumus , We are in a stress(stress n strain) for that,so I think thats why cheating is a way,dan dengan cheating Kita tidak bertambah pengetahuan sama sekali,like Ka Jo said,"You are wasting time from Your life,You're studying for nothing,Karena ujung-ujungnya setelah ujian itu all that knowledge is not gonna be used."
    And back to the the test again,Kita diberikan waktu misalnya selama 90 / 120 menit (kalau ujian semester) dan 30/45/60 menit (kalo ulangan harian)for 1 subject,tergantung guru yang bersangkutan juga bisa juga kuis akhir pelajaran,itu Guru memberi soal Kita langsung jawab di kertas selembar itu. So I think ketika Kita ulangan They(students)dont focus on doing the test but stress and busy about asking the answer from Their Friends,sudah takut duluan mengingat apakah akan mampu mengerjakan soal dengan waktu yang sesingkat ini,sehingga ingin ke toilet saja terasa berat, takut tidak selesai walaupun bagi yang mentontet merasa tidak cukup waktu,so Mampukah mengerjakan segini soal with this short time We have?
    But sometimes We regret we were cheating on the test,We have to study next time,bla bla bla ,But we feel like We have no more time for that because many homeworks to do and bla bla ,and ssometimes tidak cukup waktu di Sekolah Kita sabung di sekolah,ada yang menyalin tugas teman ada yang muni karena ingin menyambung di Sekolah ,but ketika Kita membuat Homeworks itu di Sekolah,Kita disalahkan enapa tidak dikerjakan di rumah,dll,while Bu/Pak Saya ingin memahami materi ini sebaik mungkin bukan secepat mungkin mengerjakan ini dan mengumpulkannya kepada Anda without knowing whats in it,Tidak ingin hanya menyalin saja jawaban dari teman atau internet without nothing left in My/Our head.
    Ka Jo said," When Yo go to school,are You there just to follow the system or there to find Your passion?" i thought,"Oh my,here it is,I/We go there to find Our Passion,of course.
    Ka Jo said," so this IB System adapt/menyesuaikan dengan kita(siswa)Kita seperti client/nasabah, Ka Andovi said" and Indonesia System,We are(students) are servicing to the system" Kita yang melayani sistem bukan sistem yang menyesuaikan dengan kita karena,like Ka Iman said," And tidak bisa menyamaratakan setiap anak,every Kid is different,They have different aspiration,They have different conteks,so Thats the challenge","That is the biggest challenge" Ka Andovi said.
    Sorry for the' bla bla bla" hope You understand , Its my experience and im now in SMA Negeri ,just say it,,so I think thats some of My/My Friends experience .Ada banyak yang ingin diutarakan lagi di sini,but My hand is getting tired,and I didnt mean to write a book here so, Thanks for this video I think many people will never bored about this topic,because The Government spend 20% of APBN for Education,too , and Education makes a big impect for Ourself(Sumber Daya Manusia).I come here again to edit because I want to add some things,like sometimes i think," Why do I learn this?Why?Why? Do I have to,guys?c'mon. Is It a must?"And My friends ask the same question too sometimes.
    Thank You xx

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +2

      Thank you for your comment. And we will try our best to never stop making this type of content.

  • @ADRYANNATHA
    @ADRYANNATHA 6 років тому +51

    Mantaaapp, suka banget sama late night nasi goreng :) :)

  • @mutiammara
    @mutiammara 6 років тому +4

    I’m with you guys. thanks for bringing up this kind of topic. btw buat nextnya boleh bahas tentang kejujuran di indonesia? soalnya yang aku liat (ya emang realita sih sebenernya) masyarakat tuh lebih menghargai sebuah nilai (entah itu uang atau apa kek) daripada kejujuran.

  • @kemalnico7196
    @kemalnico7196 6 років тому +24

    Oke itu pendidikannya that's it,itu udah berjalan dari lama and it was a problem so it's enough, Next time gue pengen kalian skinnyindonesian24 bahas tentang the sdm it self,YAP "GENERASI Z INDONESIA" , Menurut survey yang dipublikasikan Varkey Foundation GEN Z Indonesia menjadi yang teratas dalam kategori generasi paling bahagia yang hidup di suatu negara , Mengalahkan Amerika Australia dan China,Dan negara dengan GEN Z yang paling ga bahagia adalah Jepang dan Korea which is termasuk negara maju.so next time instead we talk about problem and the minus , why don't we try to see the solution and the advantages, kalo pun indonesia bukan negara pintar mungkin indonesia bisa jadi negara yang paling kreatif.

  • @muhammadadityahidayat9702
    @muhammadadityahidayat9702 6 років тому

    Terima kasih buat channel skinnyindonesia yang mau ngangkat topik ini.
    Ngeliat komentar yang rame berbagi pengalaman tentang pendidikan indonesia, saya jadi ingin membagi cerita saya juga.
    oke pertama-tama gue mau ngasitau kalo gue adalah anak sma yang baru lulus bulan kmaren. Oke gue gatau gimana pendidikan di atas gue karna emang gue baru sampe tingkat SMA. Tapi bukan berarti gue gak tau apa-apa. Gue sering cari informasi gimana sih kehidupan kuliah, apasih yang dilakukan waktu kuliah, gimana cara belajarnya,apa itu skripsi dan lain-lain. Gue juga sering baca-baca atau nonton video yutub yg ngereview gimana sih pendidikan di luar negeri khususnya negara maju. Dan ternyata apa yang saya pikirkan selama ini. dan setelah nonton video ini saya semakin yakin dengan apa yang saya pikir tentang pendidikan indonesia. Indonesia itu terlalu mengejar nilai dan 0 besar soal pengalaman. Seperti kata jovi, saat kita di berikan materi tentang AxB= C mereka mengerti dengan mudah. tapi saat implementasi ke soal latihan yang meminta Ax....=C gak bisa dijawab. Kita gak pernah dilajarin gimana menganalisis, ya saya rasakan itu. Ada memang beberapa soal HOTS di buku pelajaran yang kita beli. Tapi apa? guru kembali ke jawaban yang hitam diatas putih. Saat niat si pembuat buku itu baik, yaitu ngajarin kita berpikir kritis dan analis, tapi guru itu mengacaukan. Misal nih, dalam materi sejarah sudah disebutkan kapan, penyebab, alasan terjadinya atau terbentuknya VOC. disoal HOTS(High Order Thinking Skill) itu soal yang tersirat artinya tidak tertulis secara jelas di buku. Saya bingung sendiri saat jawab soal seperti ini kenapa? kalo saya berpikir dengan imajinasi saya, dengan bantuan sumber dari google guru itu akan MENYALAHKAN SAYA. Guru itu mengharap jawaban yang SAMA PERSIS SEPERTI KUNCI JAWABAN YANG DIBERIKAN SI PEMBUAT BUKU TERSEBUT. Ini salah satu kendala saya selama 12 tahun sekolah. Saya takut banget buat berimajinasi, menganalisis soal tersebut karena ujuk-ujuk guru meminta jawaban yang sama. Padahal menurut saya, jawaban dengan label HOTS itu biasa bermacam-macam tergantung gimana si penjawab itu berpikir. Hal ini yang memacu kita sebagai siswa apalag satu kelas untuk menjawab soal dengan jawaban yang sama. At least, kalo salah kita salah bareng. daripada kita jawab beda-beda toh salah juga? apalagi guru yang emang anti sama jawaban jarang mereka dengar. itu sih pengalaman buruk gue sekolah di indonesia. Kita gabisa berimajinasi, kita ga boleh menganalisis, kita ga boleh mengira-ngira. DAN KITA GAK BOLEH SALAH.

  • @radityadewandaru2627
    @radityadewandaru2627 6 років тому

    ini konten yang dibutuhkan untuk pendidikan dan masyarakat indonesia, terutama para mentri pejabat dan presiden harus lihat konten ini.

  • @asrisarasti9311
    @asrisarasti9311 6 років тому +3

    Perbanyak session yg kayak gini kak, please!!

  • @bimaasa1817
    @bimaasa1817 6 років тому +51

    gue ranking satu tapi gue tidak menyukai sistem ranking
    -iman usman 👊

  • @rezattamami
    @rezattamami 6 років тому +23

    Via vallen kak, tentang dangdut yg semula diinterpretasikan 'norak' dan sekarang lagi boming

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +10

      Reza attamami ini masukkan yang sangat menarik.

    • @rezattamami
      @rezattamami 6 років тому

      Terima kasih kak, semoga dibuat kontennya :)

  • @adityaprayogo5729
    @adityaprayogo5729 5 років тому +2

    When i was 24 years old, i realized that. Sistem pendidikan yang menekankan penghapalan. I ve passion in english, but my parents doesnt support me. So, till now i decided to work. Tapi saya sadar kebutuhan bahasa inggris akan di dunia kerja. So guys, whoever you are, tidak ada kata terlambat to start your passion. Just do it,

  • @cahyaseptyanto9479
    @cahyaseptyanto9479 6 років тому

    Seriously, i love this topic. I hope Iman Usman can bring Indonesia's Education to the Next Level, to the good thing sure. And I hope Iman Usan can be Menteri Pendidikan. Dan semoga dia jadi Menteri Pendidikan yang sangat baik di masa depan.

  • @apdimass385
    @apdimass385 6 років тому +4

    Indonesia jika ingin menerapkan boleh mengambil 6 mata pelajaran saja, mgkn akan bagus untuk anak, mereka diberikan kebebasan memilih pelajaran yg mereka suka. Namun, masalah baru adalah akan di kemanakan guru yg sedikit dipilih oleh anak? Atau bahkan ada yg tidak dipilih?
    Bisa jadi kita pakai kurikulum yg mengharuskan 14 mata pelajaran adalah untuk memberikan pekerjaan pada guru2 yg sudah terlanjur mengambil fokus utk mengajar di pelajaran tertentu.

  • @divacassie22
    @divacassie22 6 років тому +55

    Talking about memorizing.. in Korea.. the students there need too also memorize, also as long as i know they also dont have thth critical thinkin method there, even the students need to go to school till late nite to get a good score and get to study in univeristy.. but their country is better than us.
    What u guys think?

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому +9

      Very interesting point.

    • @yvonneeliana2935
      @yvonneeliana2935 6 років тому +14

      but then they have critical stress that makes a lot of people there go to suicide. and not only for study, the time that we use also for anything else. like fam's time or play time that's also education but in the mental self education's. and last, i think we're not robot tho that can memorize anythings, that's why i like the education system that andovi's told. but that's my opinion after all.

    • @aninditakinanti9779
      @aninditakinanti9779 6 років тому +2

      if I'm not mistaken, South Korea's rank in PISA is good tho. Doesn't mean that their critical thinking is more than just 'good' ?
      PS: I already checked that and as for 2015, Korea is in 11th dropped from their 2012 PISA rank which is 5

    • @rfaisal139
      @rfaisal139 6 років тому +5

      in many reseach proof that religius country have bad in math and science. Maka sejauh ini dapat disimpulkan sekulerisme merupakan kunci kemajuan

    • @onionic8183
      @onionic8183 6 років тому +6

      Mereka lebih maju karena :
      1. Yang gak mampu mostly bunuh diri,
      2. Sisa yang pinter,
      3. Yang pinter tapi lemah mental, mereka bunuh diri saat akan mengikuti wajib militer,
      4. Best sdm lah sisanya.
      Pendapat gue ajasih

  • @forgetit__
    @forgetit__ 6 років тому +36

    Kak bikin part 2 topiknya sama, yang diundang kak sabda dari zenius :)

  • @asrisarasti9311
    @asrisarasti9311 6 років тому +1

    Tontonan yang berkualitas bgt. Orang2 harus pada nonton inisih ☝☝☝

  • @robbysanro6558
    @robbysanro6558 6 років тому

    the best content skinny indonesia dan peryoutuban indonesia. semua youtuber 80% udah gw unsubcibe 20% nya gk salah satunya skinny indonesia yang kontennya sering beredukasi dan tetep konsist walopun gw liat viewers nya gk byk. but video ini keren bgt gw ngerasa dapet byk ilmu. tetep konsisten dengan konten konten begini ya

  • @bobbyadamsantosa7465
    @bobbyadamsantosa7465 6 років тому +6

    This video must trending on youtube

  • @imanuelwahyu2313
    @imanuelwahyu2313 6 років тому +28

    As far as i know , video ini menitikberatkan dan menyalahkan kurikulum yang salah dari negara ini , well we got 1000 problem in this country , But here is my concern , you only blame the curriculum of this country and education , and guest what? banyak yang menonton video ini dan kebanyakan dari mereka adalah "korban" dari sistem pendidikan ini , tetapi saya pikir konten yang kalian buat ini akan lebih mengajarkan kepada yang menonton untuk bermain "victim card" nya dan menjadikan menyalahkan sistem pendidikan yang kuranglebih memberikan efek persuasif victim mentality kepada pemirsa video ini , saya sedikit skeptis apabila video ini bisa mempunyai dampak yang besar terhadap pemimpin negeri yang mendesain dan memimpin pendidikan ini , tetapi alangkah baiknya untuk mengajarkan pemirsa what should I do if the Education System is bad , not blaming them . Remember , Great video btw, keep up

    • @Sulaeman3333
      @Sulaeman3333 5 років тому +1

      Mantap nih mang, kritik membangun.

    • @adambeckham
      @adambeckham 5 років тому +2

      YA BAGUS,,,, DI SETIAP ADA KRITIK KITA HARUS BISA MEMBERIKAN SOLISINYA LIKE WHAT SHOULD I DO, WHAT THE GOVERMENT SHOULD DO

    • @ibrahimalmbrk189
      @ibrahimalmbrk189 5 років тому +1

      the best answer ever ! ,

    • @windylauedwin8109
      @windylauedwin8109 4 роки тому +1

      I am agree with you bro, pertama Kita harus SATU rasa dulu bahwa pendidikan di Indonesia sebagai industrial atau apa? If we look at education is industri jasa berarti jasa ga lepas pada bisnis thinking so i mean is if you want to talk about internal problem you must knowing what is external problems…kita mau bicarakan internal bisa di umpamakan pertahanan tapi kita harus tau apa dan siapa yang mau menyerang… kita mau nyiapin jebakan betmen dirumah tanpa dipikir matang, rumah kita penuh dengan anak anak dan tamu terhormat bisa gawat jebakan kena muka sendiri dengan kata lain ga pass!! Apa yang kita omongin, permasalahan yang kita bahas ada pendidikan siapa dan apa pendidikan??? Kalau masalah kurikulum, guru, dan sebagainya itu bagian dari jutaan vitamin yang harus di komsumsi seorang ibunda agar dapat melahirkan anak yang lebih sempurna untuk siap menerpa hidup ini kedepan, Perumpamaan ibunda itu adalah lembaga atau industri jasa pendidikan … merekalah yang melahirkan kelulusan bermutu, bagaimana caranya? Semua perlu penelitian dan kajian bukan asal jeplak… hehehe saya rasa pun bagi orang yang ilmu nya laduni bisa membaca strategi bapa presiden Jokowi dalam menyikapi isu ini … YAITU PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DENGAN STRATEGI BISNIS … cara nya dia tempatkan orang yang paham dan berjiwa bisnis sehingga MENTERI DAPAT MENERAPKAN STRATEGI YANG TEPAT PADA SASARAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS KINERJA INDUSTRI PENDIDIKAN TANPA MENGURANGI ARTI PERSAINGAN INDUSTRI SENDIRI… dengan kata lain manage pendidikan di negara ini dengan jiwa bisnis mu pa memteri!! Keep go on!!

  • @jazzlynegunawan8030
    @jazzlynegunawan8030 6 років тому +3

    I honestly love this video so much.It's so informative and so passionate and powerful but yet has just enough light-heartedness through the way it is delivered making it as relatable and understanding as it is. I love the comments and I really would love to see a part 2 of this topic in the future, if not another Late Night Nasi Goreng session on issues and topics that would open up discussions and broaden perspectives on the ways and sectors Indonesia can improve on. - Terrorism, fear and just comfortability of staying in this 'circle' because of the stigma (as per discussed) on innovation, creation, and being different. Though the topic may still touch on things you discussed relating to education (as many other things would), I believe it would help people understand the vitality of acting upon this and being an instigator to that change ihrough the multiple things they can do.
    Thank you for doing what you do.

  • @putimelati1095
    @putimelati1095 6 років тому +1

    SETUJU BGT sama Konten video kali ini !! kita gak perlu takut untuk gak rangking 1 di sekolah karna itu bukan satu2nya alat ukur kecerdasan setiap orang. sekolah untuk membangun karakter dan cara berfikir kita nanti.

  • @seprianitimurtinilimbong4859
    @seprianitimurtinilimbong4859 6 років тому +1

    I totally agree that public-private coordination is promising solution to many problems in Indonesia. please do more in other area in our nation like healthcare, economics, etc. we need more contents like this on youtube. 😊 keep up the good work you guys. God bless.

  • @aprianification
    @aprianification 6 років тому +6

    mungkin di kasi durasi tiap pembicara, biar ada kesempatan jelasin sampe salesai.

  • @newbie8906
    @newbie8906 6 років тому +16

    KONTEN KAYAK GINI PERLU DIPERBANYAK DI UA-cam INDONESIA

  • @rakapermanaputra8396
    @rakapermanaputra8396 6 років тому +6

    REALLY LOVES WITH THIS CONTENT🔥KEEP IT UP SI24

  • @solifaharroyyan3729
    @solifaharroyyan3729 6 років тому

    Smg lebih byk lagi anak2 muda yg hebat seoedti nereka. Hingga suagu saat bisa menajukan adik2nya di indonesia

  • @andisaputra8925
    @andisaputra8925 5 років тому

    Saya baru nonton videonya sekarang setelah upload beberapa lama, saya sangat setuju dengan pemikiran2 anda.. Semoga lbh sering bikin konten sprti ini agar lbh bnyak orang anak muda khususnya yg pikirannya kolotnya kebuka. Terima kasih sudah mengedukasi, sehat selalu 👍

  • @resasatrio2179
    @resasatrio2179 6 років тому +10

    Love this topic! I hope you make another video talking about this topic

  • @arsyads4045
    @arsyads4045 6 років тому +12

    Gua suka yang kek gini

  • @attarkarta
    @attarkarta 6 років тому +3

    LOVE THIS CONTENT SO MUCHH, SERIOUSLY! 💯🔥
    I TOTALLY AGREE WITH ANDOVI, KAJO, IMAN ARGUMENTS....
    please topik selanjutnya, tentang all about NETIZEN INDONESIA in the next discussion :)

  • @tappei_
    @tappei_ 6 років тому +1

    The focus of education in Indonesia is chasing passing score for further "future earnings and assets" rather than taking risks for learning.

  • @marsalf8009
    @marsalf8009 6 років тому

    Semoga jadi menteri pendidikan Indonesia, segera, Iman Usman, anak seorang pendakwah(ortunya ust & ustz), 6 bersaudara, anak terakhir, lahir di Padang
    Semangat Terus...

  • @prasetyoseptianhandoko9671
    @prasetyoseptianhandoko9671 6 років тому +7

    saya guru sejarah SMA, tapi saya paling tidak suka mengajarkan siswa untuk hafalan

  • @arsyads4045
    @arsyads4045 6 років тому +21

    Udah 14 pelajaran terus blm babnya, babnya bisa 8-10 dan satu hal kebanyakan guru indo gak niat untuk memberi ilmu atu pendidikan padahal hampir sebagian besar maslah indo adalah kurangnya pendidikan dan moral contoh masalah buang sampah aja masih sembarangan

    • @samnahiklar5751
      @samnahiklar5751 6 років тому +4

      gw kuliah di pendidikan dan selama 3 bulan gw pernah magang jadi guru di salah satu sekolah.dan man, gila rasanya gw ngerasain jadi guru. ndidik 40 murid yang nakalnya luar biasa, itu baru satu kelas ya belum kelas lainnya, habis gitu bikin tugas pr, bikin tugas latihan, belum ngoreksi tugas yang bejibun, habis itu tiap hari buat RPP? lo tau RPP? Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang tiap bab tiap kelas harus beda. Kalo Gini Siapa Yang Harus Disalahkan?????? Guru?????????

    • @arsyads4045
      @arsyads4045 6 років тому +1

      samna hikla sans gua bilang kebanyakan guru buakn semuanya ya mungkin lu bagus dalam melaksanakan tugas lo sebagai guru tapi yang lain sebagian besar? Bahkan ni gua curhat dikit kaka gua abis un terus mo masuk sekolah negri favorit , dan gru gru di sekolah itu nawarin orang tua murid untuk nyogok 2jt biar bsa langsung di terima, like man are u serious sekolah favorit

    • @ppanduwijaya4049
      @ppanduwijaya4049 6 років тому

      @samna setuju gw jga prnah magang jadi guru di sekolah, prnah ada guru dimarahin sama wali murid karena di buku si murid ga ada catatan sama sekali, padhal muridnya itu emang terkenal nakal n malas. kan kampret!

    • @arsyads4045
      @arsyads4045 6 років тому +1

      puthut pandu wkwkwk men itu masalah pribadi siguru ama wali kelas, bukan kek gitu yang gua maksud. Lah orang mana motau urusan itu, ngerti kan

    • @arsyads4045
      @arsyads4045 6 років тому +1

      samna hiklar yak itu emang resikonya, tapi kan tugas utamanya memberi ilmu kesimurid agar bangsa ini bisa maju

  • @angeliahartanti4964
    @angeliahartanti4964 6 років тому +5

    Great talk!
    Very interesting to share how European education system is.
    One missing point that you have to research more is how the “Kompeni” system affects our education system (as you said that Singapore doesn’t have any natural resources, but they have good Human Resources, IMO one of the reason is they were colonized by England).
    Education in Indonesia is very complex problem. We have the budget for education, but as you said that we don’t learn critical thinking. As result, it makes even harder for our government to established system. Yeah it’s sad (like loop of death)
    Hopefully Iman Usman will be a minister of Education someday !

    • @skinnyindonesian24
      @skinnyindonesian24  6 років тому

      Thank you for the comment! I will research more on the "kompeni" sistem.

  • @seivful
    @seivful 6 років тому +1

    Gw cuma subs ini channel gara-gara "late night nasi goreng"; u give positif side of youtubers

  • @lalathstudio1130
    @lalathstudio1130 6 років тому

    jika anda memutuskan untuk menjadi seorang pendidik dlm pilihan hidup, maka anda sudah memulai dan membuat hubungan kepada anak didik anda untuk selamanya;
    itu pendapat saya setelah merasakan 2 bulan PPL (magang guru) kemarin.
    thanks kak Andovi,Jovi Iman Usman👍👏