Apakah Deuterokanonika tidak termasuk dalam Alkitab? Umat Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa kitab-kitab deuterokanonika disebut kitab-kitab Apokrif dan seharusnya tidak menjadi bagian dari Kitab Suci. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita pegang: 1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif” Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus. Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul. 2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome]. Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit, tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3 kutipan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani. 3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah: Tobit Yudit Tambahan kitab Ester Kebijaksanaan Sirakh Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia Tambahan kitab Daniel 1 Makabe 2 Makabe Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan). 4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus - yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”, kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci? Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka. Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka. Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi.
Gereja katolk adalah gereja apostolik gereja yang mewarisi tradisi para rasul Para raaul dan bapa gereja memakai saptuaginta. Jadi kristen purba sudah mengakui deutarokanonika kenapa setelah 1500 tahun ada sebagian umat kristen yg tidak mengakui??
Apakah Deuterokanonika tidak termasuk dalam Alkitab? Umat Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa kitab-kitab deuterokanonika disebut kitab-kitab Apokrif dan seharusnya tidak menjadi bagian dari Kitab Suci. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita pegang: 1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif” Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus. Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul. 2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome]. Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit, tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3 kutipan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani. 3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah: Tobit Yudit Tambahan kitab Ester Kebijaksanaan Sirakh Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia Tambahan kitab Daniel 1 Makabe 2 Makabe Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan). 4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus - yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”, kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci? Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka. Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka. Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi.
J S , bukan menuduh, silahkan anda baca tulisan saya di atas! Pada Awalnya protestant itu juga berasal dari katolik yg kitab pertamanya adalah kitab katolik
J S , dalam jaman para rasul belum ada alkitab yg ada adalah potongan2 tulisan, yg belum tersusun seperti sekarang, oleh karena Rob kuduslah dalam Gereja katolik menyusun potongan kitab2 itu menjadi sebuah buku yg kita kenal sekarang dengan sebutan Alkitab.
J S , mana dasarnya jika katolik sekarang berbeda dengan yg sekarang, justru katolik beribadah sesuai dengan gereja perdana, dan katolik sendiri di dirikan oleh Yesus melalui petrus sebagai batu karang, yg tdk bisa di musnahkan sampai akhir jaman, nah coba kita lihat gereja yg di dirikan oleh luter sekarang memiliki aliran yg berbeda2 karena apa ide pemikirannya salah... dalam mengimani dan memahami Ajaran kristus
J S , Sejarah perang salib saja anda tdk tahu dan memahami nya dengan jelas... Apalagi tentang Indulgensi. Apa yg melatar belakangi parang salib yg anda ketahui? Dan apa itu Indulgensi, silahkan anda cari di Katolisitas untuk tau selengkapnya, agar anda tdk salah paham dengan postingan yg tdk memiliki dasar yg bermutu, salah satu senjata yg sering di gunakan oleh protestant dan Islam dan agama non katolik pasti menuju pada parang salib dan di salah pahami serta di bolak balik ceritanya....
Apapun arti terselubung dri kitab deuterokanonika yang tertera pada Alkitab Katolik dan tidak disertakn dalam Alkitab Agama lain buat saya itu tidak masalah ...karena Selagi dIdalamnya mengandung kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus dan kebesaran Allah Bapa...itu cukup...entah dia ditaruh diperjanjian lama atau baru..yang penting membawa pencerahan .karena kitab Deutrokanonika dIsertakan di Alkitab pasti àda alasan yang kuat dan beberapa kesaksian mata meski kemudian terjadi penafsiran .
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
mnurut saya ini gunanya umat kristiani saling bertukar pikiran dan pendapat, saling menguatkan satu sama lain, lalu selanjutnya pekerjaan Roh Kudus menuntun kita kejalan yg benar. Menurut saya baik protestan dan katolik kita tdk boleh saling memecah belah, mengatakan yg 1 benar dan yg lain salah. Karena, kita yg disini pun sebenarnya pun kurang paham dengan segala sejarah yg beriringan dengan agama dll. (Sebagai contoh, kita bahkan blum seutuhnya mendalami benar setiap yg dituliskan di alkitab, tapi kita sudah mengomentari 1 sama lain). Salah satu cara untuk mengetahui yg benar adalah dengan mempelajari secara teliti alkitab dan sejarahnya. Lalu meminta Tuhan yg menuntun kita ke jalan yg benar. Semangat persatuan teman teman. Tuhan Yesus berkati
Jelas.... Yesus tidak ubah Alkitab perjanjian lama. Ia datang untuk menggenapi Perjanjian Lama. Tidak ada yg berubah. Termasuk deuterokanonika. Itu saja sederhananya.
Saya Kristen Protestan,menurut saya sih bukan berarti kita harus anti atau membuang kitab Deuterokanonika dan kitab Apokrif yang lain tapi kita harus pelajari karena dari kitab tersebut dapat membantu dalam menjelaskan Iman Kristen dan sejarah kepada saudara kita yang lain.
Siapa yg mempunyai otorittas menentukan deuterokanonika itu Apokrifa ? KANON YG SAH DAN BENAR ITU 7 KITAB ITU MASUK DALAM KANON ALKITAB ( BUKAN KANON YAHUDI) PADA ABAD KE 3 OLEH GEREJA KATOLIK YG DIKANON OLEH PAUS DAMASKUS 1 .. DENGAN JUMLAH 73 KITAB...
Buat teman2 protestan, cobalah kalian baca deutrokanonika sebelum comment. Terkhusus kitab "Sirakh", saya sangat sering membaca kitab yg satu ini, kitab sirakh memberi kita petunjuk, tuntunan hidup, nasehat, dan kebijaksanaan dalam berbagai problematika hidup saat ini. Kitab ini mirip dengan amsal tapi penilaian sy pribadi, kitab sirakh lebih detail.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Kitab DEUTEROKANONIKA sudah masuk di dalam Kitab Perjanjian Lama sejak sekitar 200 tahun sebelum Yesus lahir ke dunia ini, karena sudah diterjemahkan kedalam bahasa Yunani, yang selanjutnya disebut kitab SEPTAGUINTA, yang didalamnya termasuk Kitab Perjanjian Baru. Gereja-Gereja Protestan juga menggunakan Kitab SEPTAGUINTA, termasuk Martin Luther, John Calvin dst-nya .... dll-nya, sampai sekitar tahun 1820 Masehi. Contohnya adalah a.l. King James version terbitan tahun 1611 Masehi, yang didalamnya masih termasuk Kitab-Kitab DEUTEROKANONIKA, dan juga Kitab-Kitab Perjanjian Lama lainnya terbitan sebelum tahun 1820 M. Perbedaannya terletak pada Kitab Perjanjian Lama yang berbahasa Ibrani saja yang didalamnya TIDAK TERMASUK KITAB DEUTEROKANONIKA. Untuk PERBANDINGAN, Gereja Orthodox Ethiopia, Kitab Perjanjian Lama-nya berjumlah 58 kitab, TERMASUK kitab-kitab DEUTEROKANONIKA didalamnya; Gereja-Gereja Orthodox Timur lainnya, jumlah Kitab Perjanjian Lamanya berjumlah 51 kitab, termasuk kitab-kitab DEUTEROKANONIKA JUGA; Demikian juga Gereja Katholik Roma yang awalnya disebut Gereja Orthodox Barat ( bukan Timur) juga menggunakan kitab-kitab DEUTEROKANONIKA, sehingga jumlah Kitab Perjanjian Lama Katholik itu 46 kitab. Jadi pihak Gereja-Gereja Protestan (Reformasi) - lah yang mengeluarkan Kitab-Kitab DEUTEROKANONIKA dari Alkitab (Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru), yang awalnya, seluruhnya berjumlah 73 (tujuh puluh tiga) keseluruhannya), yang disebabkan BAHASA Aslinya, yaitu bahasa Ibrani. Itu meski orang-orang Yahudi dengan agama Yudaisme-nya JUSTRU TIDAK MENGAKUI YESUS sebagai MESIAS, atau PENYELAMAT.
Deuterokanonika sudah digunakan sejak jaman Yesus dan para rasul. Bahkan kitab itu juga dikutip dalam Injil perjanjian baru. Ajaran Martin Luther bertentangan dengan kitab deuterokanonika, misalnya kitab makhabe yg mengandung ajaran mendoakan orang yang sudah mati. Martin Luther tidak meyakini bahwa mendoakan orang mati itu berguna. Makanya kitab tersebut nggak dipakai.
Koreksi ya Deuterokanonika itu tidak pernah dianggap kanon kedua oleh katolik. Di indonesia krn alasan teknis praktis, maka kitab deutero itu dipisah susunannya dr PL, jadi bagi protestan tidak perlu diprint, bagi katolik diprint. Coba NRSV catholic edition, disitu deuterokanon dicampur dgn PL, atau christian community bible, disitu juga dicampur. Satu lagi, yg mengakui deuterokanonika sbg bagian dr kitab suci bukan cuma katolik, tp juga orthodox, semua gereja apostolik purba mengakui deuterokanonika. Terkait dengan pernyataan katolik yg mengatakan mengapa orang kristen tdk boleh mengikuti kesepakatan orang yahudi, hal ini benar adanya, anda lupa menyertakan fakta bahwa sebelum konsili javneh menetapkan kanon yahudi, umat yahudi memiliki pandangan berbeda2 mengenaik kanon kitab suci mereka, belum ada kesepakatan diantara rabi2 yahudi, baru pd tahun 90 (+/- 60 thn setelah yesus disalib) mereka menetapkan kanon. Dan ingat, hingga kinipun umat yahudi itu menganggap yesus adalah mesias palsu terbesar sepanjang sejarah dan kristen adalah agama sesat. Disini bisa disimpulkan bahwa PL adalah kitab suci yahudi sekaligus kristen yg teksnya sama tapi tafsirnya beda. Jadi apa alasannya orang kristen harus mengikuti kanon yahudi yg jelas2 menolak yesus sbg mesias sejati. Bahasa pergaulan (lingua franca) yg dipakai saat itu adalah bahasa yunani, kitab suci yahudi yg dipakai pada masa itu sdh diterjemahkan dlm bahasa yunani (termasuk didalamnya deuterokanonika atau yg disebut septuaginta), jadi kitab PL yg dipegang oleh para rasul adalah septuaginta ini, krn bahasa ibrani kala itu terbatas digunakan dlm peribadatan saja.
Terima kasih penjelasannya deuterokanonika menjadi satu kesatuan kitab semua tergantung cara pandang org menilai misteri Tuhan tidak bisa dijelaskan secara logika
Alkitab menjadi kanon resmi Gereja Katolik (waktu gereja masih satu) sekitar th 390 melalui suatu Konsili (sinode) para uskup dengan Uskup Roma (pengganti Petrus) waktu itu Paus Damasus I. Kanon resmi berupa Perjanjian Lama (termasuk yang dinamakan Deuterokanonika) dan Perjanjian Baru. Kitab-kitab yang sekarang dinamakan deuterokanonika bukanlah kumpulan kitab-kitab yang dikelompokkan sendiri tetapi tersisip diantara kitab-kitab para nabi yang kita kenal sekarang. Tahun 1517, Martin Luther menyingkirkan kitab-kitab tsb (termasuk surat Yakobus dari Perjanjian Baru). Luther mengambil referensi sidang para rabi Yahudi di Yamnia sekitar 200. Dalam sidang tsb para rabi hanya mengakui kitab-kitab yang naskah ibrani-nya masih ada, sedangkan yang kemudian disebut deuterokanonika tidak diakui karena naskah ibrani-nya tidak ada. Gereja Katolik sejak awal menggunakan kitab-kitab berbahasa Yunani, karena sejak zaman para Rasul, bahasa Yunani sudah menjadi bahasa pengantar. Injil saja ditulis dalam bahasa Yunani (kecuali Matius ada ibrani-nya), juga kitab dan surat lainnya dalam Perjanjian Baru. Kesimpulan: Alkitab itu (include "deuterokanonika") sudah dipakai Gereja sejak awal. 1500 tahun kemudian Luther membuang deuterokanonika + surat Yakobus. Akibatnya Katolik dan Protestan menjadi berbeda pandangan teologisnya.
@@MichaelNoel-12 Bukan cuma Ibrani dan Yakobus eekkk nih saya lengkapi biar kamu pintar.. Ada 4 surat/kitab yg akan di hapus oleh martin Luther karena dianggap bertentangan dengan teologi SOLASCRIPTURA yaitu Surat Ibrani, Yakobus, Yudas dan kitab Wahyu... Ke empat kitab/surat ini akan dihilangkan tetapi dicegat oleh rekan rekannya... Gitu dekk
Saya Protestan, saya percaya yg Katolik. Deuterokanonika adalah sangat kanon. Knapa harus ikut konsili Yahudi yg trjadi nya baru setelah zaman Yesus? Krna dlm kitab2 itu banyak nubutan ttg Tuhan Yesus
Klu urusan PL lm saya masih lbh percaya pengetahuan Yahudi dr pd Kristen sendiri... Krn apa???Krn Yahudi tu sangat hati2 dlm meneliti firman Tuhan, bkn sprt Kristen yg masih byk menggunakan pikiran masing2, sbgai bukti, ga smua Kristen sama persepsi tentang Firman Tuhan itu sendiri, sbgai cntoh, ada yg blng blh mkn darah, ada yg melarang, ada yg blng bunda Maria manusia suci yg bisa perantara doa, ada yg ga percaya... So... Klu urusan PL, jujur saya lbh prcaya Yahudi... Tp untuk PB jls saya lbh prcaya Kristen, Krn Yahudi ga akui Kristus....
@@niksonsimatupang7099 lalu kenapa semua Kristen kecuali Protestan menggunakan kitab Deuterokanonika? Baru di abad XVI Martin luther menghilangkan kitab Deuterokanonika
@@umbulhardjo8821 mkny bc sejarah bos, dan bc alasan yahudi membuang kitab itu, ingat y, yahudi ga sembarang membuang kitab, mrk sangat ketat... Dan apa yg jd alasan yahudi membuang kitab itu, itulh yg menjadi alasan Martin L membuang kitab itu jg.... Dan saya stlh saya baca sejarahnya, saya pribadi lbh percaya pendapat Yahudi dan ML, agar kitab tu dikeluarkn....
@@niksonsimatupang7099 makanya belajar jg kekristenan yg bener boss... Apa Yahudi percaya bahwa Yesus itu Tuhan dan juruselamat?? Sedangkan Deuterokanonika masuk dalam kitab Yahudi SEBELUM konsili Yahudi Jamnia... Kenapa jadi mengikuti konsili Yahudi? Jadi Yahudi pada awalnya menggunakan kitab itu lho... Kemungkinan pada waktu Yesus didunia kitab tsb masih menjadi kitab suci umat Yahudi... Belajar jg ttg protokanonika... Belajar jg siapa yg mengkanonkan Alkitab hingga menjadi kitab yg skrg ini... Semoga tercerahkan
@@umbulhardjo8821 ga usah ceramahi saya bos, tunjukkn satu aja ayat dlm kitab PB yg mengutip kitab deutro.... Jd jgn asal blng y bos, pernah bc kitabnya kn???apa ga ngerasa dikitab tu ada ayat yg ga lazim??? Tp iy jg sih, gmn pun ini hanya cm debat kusir, krn gmnpun pst anda bela mati2an...
Maaf yah admin buatlah pengajaran yg bijaksana jgn sampai pengajaran itu menjadi "propaganda". Khususnya ttg Alkitab/ Firman Tuhan. Datanglah ke gereja Catholic temui imam2 di sana, jangan malu bertanya. Ingat Catholic itu Kristen (pengikut Kristus) tetapi tdk semua Kristen adalah Catholic. Jgn malu bertanya yah admin, minta agar Hikmat Tuhan akan menyertai kamu. God bless you all the time. Amen.
Belajarlah sejarah! Pengunggah video ini dangkal ilmunya. Sekitar abad 3 sebelum Masehi, Raja Mesir menyuruh para rabi Yahudi untuk menerjemahkan perjanjian lama (waktu itu perjanjian lama belum di kanon kecuali kitab Musa) kedalam bahasa Yunani yg merupakan bahasa internasional pada waktu itu. Itu disebabkan banyak orang Yahudi yg sudah tidak mengenali bahasa Ibrani/Aram karena merupakan keturunan orang Yahudi yg berabad sebelumnya sudah tinggal di luar tanah Israel. Hasil terjemahan dalam bahasa Yunani tersebut memuat seluruh kitab perjanjian lama termasuk deuterokanonika. Kitab itu disebut septuaginta. Yesus dan para rasul pun menggunakan septuaginta. Pada tahun 90 an Masehi, para rabi Yahudi membuat kanon PL dan tidak memasukkan kitab deuterokanonika. Jadi mana yg harus diikuti? Kitab yg digunakan oleh Yesus dan para rasul atau kitab yg digunakan oleh para rabi Yahudi yang jelas-jelas menolak Yesus? Apakah kalian percaya bahwa para rabi Yahudi yang jelas-jelas menolak Yesus dan ajarannya lebih diterangi oleh Roh Kudus daripada para rasul dan para penggantinya? Jaditerokanonika itu bukan kitab yg ditambahkan.
Yes betul, orang2 yahudi berusaha menyingkirkan deutero karena kebanyakan murid yesus dan yesus sendiri banyak mengutip kitab2 deutero... Usaha itu toh gagal, umat nasrani semakin banyak...
Adminnya kan protestan, jadi sejarah yg mereka tahu ya sejarah sejak tahun 1500an sampai sekarang saja. Mereka tidak ada sejak abad pertama seperti Gereja Katolik yg adalah pelaku sejarah sejak abad pertama. Jadi wajar saja, kita hargai pendapat mereka.
@@RobertHarp maaf, saya kurang setuju penggunaan kata nasrani di peruntukkan untuk kekristenan ... menurut sejarah, orang orang nazarethlah yang justru banyak membusukkan kekristenan ... bahkan natanael pun berkata, adakah sesuatu yang baik datang dari nazareth?, dari kata kata ini saja sudah membuktikan bahwa kondisi lingkungan nazaret pada saat itu memang buruk akhlak dalam menilai status sosial ... bahkan, di ktav negri tetangga sendiri lebih jelas mengungkapkan kondisi nazareth saat yesus remaja beranjak dewasa yang tidak kita temui sendiri di eungelion, penghujatan itu sangatlah jelas ... salah satunya sebutan anak haram & yang tidak kalah mengerikannya, yesus memakai turunan ibu, isa ibn maryam, ini benar benar pelecehan kaum bangsa ... bagi orang yang engga tau adat istiadat meng iyakan yesus dari nasab perempuan, berarti secara tidak langsung mengganggap yesus tidak lebih dari binatang ... Inilah alasan mengapa yahudi sering melecehkan yesus dengan sangat parah, bahkan sampai kepada sekarangpun, mereka selalu mengungkapkan yesus sebagai sepupu ... tau arti ''sepupu sepupuan" ? bentuk ungkapan halus dari kata yang sebenarnya yaitu pelacur atau gigolo saya ...inilah kerasnya adat istiadat yahudi tersebut Tidak banyak dari antara kita yang mengetahui betapa sakralnya adat istiadat yahudi mengenai pentingnya nasab (turunan) bagi kaum kaum bangsa pendahulu mereka yaitu ibrani Oleh karena hilangnya status atau identitas inilah imam Besar pada jaman itu berkata, alangkah lebih baik satu orang mati buat bangsa daripada merusak tatanan keluhuran berbangsa
J S , Wikipedia tdk dapat dipercaya sepenuhnya kebenarannya... Kita dapat mengetahui tentang ajaran itu harus dari asal nya agar bisa dengan jelas di pahami, jika anda penasaran silahkan cari di katolisitas.org Tulisaja kata Kunci misalnya Tentang Api penyucian katolisitas. Trims...
J S , setiap org yg sudah berpulang harus melalui penyucian agar bisa masuk dalam surga, sebab Surga itu suci jadi tdk boleh ada sedikitpun noda kotor... Yesus memang sudah memberi materia keselamatan bagi kita melalui salib, tapi kita belum sepenuhnya menerima nya, karena banyak dari kita yg tdk mau menerima nya dengan sungguh2, dan tdk sepenuhnya.Kita melakukan perintah nya, sehingga perbuatan kita juga menjadi salah satu dari tugas kita untuk bisa menginjak surga
J S , justru itu kita perlu di murnikan, maka dari itu doa kita di perlukan oleh arwah dalam Api penyucian, melalui doa itu lah kita mohon belas kasih dan kerahiman Dari Allah, di sini lah Allah menunjukan belaskasihannya pada kita bahwa Allah itu sangat mencintai kita, jadi Allah tdk begitu saja membuang kita dalam apa kekal karena setiap manusia, ada yg memiliki Dias berat dan dosa ringan, dosa berat itu berarti memang sudah melawan Allah sedangkan dosa ringan dia percaya tapi tdk melaksanakannya dengan sepenuh hati artinya dia membiarkan iman itu, nah di sini lah kita tau bahwa Allah itu maha kasih dengan memberikan Api penyucian agar kita di murnikan lagi.
J S , tdk ada yg memaksa kehendak saya, hendaklah kita saling mendoakan kuncinya itu... Untuk lebih lanjut untuk mengetahui tentang api penyucian silahkan cari di Google, di alamat katolisitas, tulis saja kata kunci api penyucian katolisitas, di Google. Ya mungkin dalan protestant manusia yg hidup tdk perlu mendoakan org yg sudah mati karena sudah tdk ada hubungan nya tapi beda dengan katolik manusia yg masih berjiarah di dunia perlu mendoakan org yg sudah mati khusus nya bagi mereka yg dalam api penyucian yg memerlukan doa kita.
sekedar informasi, kitab deuterokanonika mendapat tempat secara terpisah karna kitab-kitab di Indonesia pertama kali diterjemahkan oleh Kristen protestan (terjemahannya tidak mengikutsertakan deuterokanonik), tetapi di kemudian hari, sebagai bentuk kerjasama antara katolik dengan agama kristen protestan, terbentuklah istilah kitab deuterokanonik, di mana sebenarnya di negara lain yang mayoritas katolik, tidak ditemukan bagian-bagian tersebut secara terpisah, misalnya kitab deuterokanik tambahan daniel. tidak ada istilah tambahan tapi menjadi satu kesatuan dengan kitab daniel.
Dibuang oleh Marthin Luther untuk menyesatkan umat agar masing2 orang bisa menafsirkan isi alkitab sesuka hati dan pada akhirnya melahirkan perdebatan2 yg sangat tidak baik..
1. Yang mempunyai kuasa untuk membuat (jilid) alkitab adalah bapak2 gereja: para uskup. Krg lbh tahun 382 M Paus Damasus, dg dekrit, menetapkan alkitab dengan Deuterokanonikanya. Inilah yang diakui Gereja. Dan disini Gereja, menunjukan Powernya/otoritasnya/kuasanya. Artinya apa yang bunda gereja putuskan, sbg pemerintahan "suci", itulah yang dipakai. Tanpa ada pemimpin, penguasa, kita pasti kacau dan kita atur sesuka hati apa yang kita mau. 2. Alkitab itu hanya 1 yaitu alkitab yang disahkan oleh Gereja Katolik. Tidak ada alkitab protestan. Luther itu eks pastor dan tidak pernah tulis alkitab. 3. Kenapa protestan mencabut deuterokanonika, itu putusan pribadi luther utk menggolkan ajaran ajarannya bukan putusan gereja universal. Apakah dg itu ia (Luther) adalah paling benar, sama sekali tidak. Dia buat apa yang menurut yg dia pikir benar. Jadi, sesuai pengalaman, jika saat ini byk protestan yg bilang katolik itu sesat: mendoakan orang mati misalnya dianggap sesat, krn mmg mereka tdk miliki kitab deuterokanonika. Lebih lucu lagi kalau ada protestan yg teriak teriak kami sangat alkitabiah, dan sebagainya, tapi lupa terima kasih kepada gereja katolik yang menjilid buku itu sampai ada ditangannya.
Gereja Katolik yang meng KANON Kitab Suci di abad ke 4 dipimpin oleh Paus Damasus I. Jadi sudah selayak dan sepantasnya lah setiap umat yang mengaku diri KRISTEN menggunakan Kitab Suci yg di KANON oleh Gereja Katolik.
Firman Tuhan adalah roti yg hidup. Yg mengenyangkan umat percaya. Ke-66 kitab dalam Alkitab melambangkan 12 roti sajian yang harus diletakan di tempat roti sajian di mana penempatannya 6 roti di sebelah kiri dan 6 roti di sebelah kanan. Jadi saya yakin kalo hanya ke-66 kitab yg ada dlm bible saat ini lah yg berkenan pada Tuhan.
Nyatanya hanya kalian yg ngakui itu,, secara gereja mula-mula sperti ortodoks, katolik, greja Syiria bahkan Yahudi mengakui deutrokanonika,, banyak yg menyayangkan kitab deutrokanonika itu tdk ada di kitab protestan koq
Jangankan deutero, bahkan kitab Yakobus pun sempat ingin dihilangkan oleh PS. Luther, karena apa? Karena tidak sesuai dengan ajaran SOLAnya, wkwkwk, lucu
@@bintangjatuh4018 ya benar saudara Dalam Kitab perjanjian Baru Martin Luther telah menambah perkataan saja yg didalam alkitab Bahasa aslinya perkataan saja enggak Ada ini bertujuan supaya sesuai dengan doktrin beliau utk memperolehi keselamatan cukup dengan beran saja nah itu perkataan yg ditambah
Alkitab adalah Firman Tuhan yang tertulis dan melalui Alkitab Kita mengenal Tuhan serta kehendak-Nya. Ucapkanlah syukur kerana Tuhan yang Maha Mulia berkenan menyatakan diri-Nya kepada Kita melalui Alkitab.
Salam damai utk semua Kristen. Soal Kitab Deuterokanonika , prtanyaanya siapa yg mengurangi, siapa yg mnambah ? jawabannya : sudah terimplisit, terimplementasi dlm jawaban2 Org Kristen sendiri kpd agama lain yg tdk mengakui Kristen dan sejarah Kristen. Deuterukanonika juga senjata yg mematikan.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Secara logika y,,, Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan...dan mrka sangat ketat dlam menjaga tradisinya...dan sdah pasti lebih mengetahui kitab mereka...jdi mnurut sya sah2 sja klu mereka sendri yg koreksi kitab mereka..
Deuterokanonika di tolak pada jamanya Martin Luter jadi tidak ada yang salahnya atas kitab ini, yang berbeda itu adalah sudut pandang manusia. intinya semuanya bagian dari karya Tuhan.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Sudah sudah jangan ribut,kita kan dianjurkan hidup dalam kasih,kita sesama umat Kristen percaya kepada Allah harus saling merangkul dan mencintai dalam nama Yesus Kristus
Kasih tau kpada orang islam mengenai malaikat bawah dan hal hal yang berkaitan mengenai kita berfikir secara akal dan rasa kita sebagaimana sekarang manusia saling menyelesaikan masalah manusia melalui otak tindakan dan ucapan kita.
Kanon ke2, itu sebagai tambahan penjelasan. Perjanjian Baru saja menuliskan bhw msh sgt byk yg dilakukan oleh Tuhan Yesus sblm naik ke Surga tp tdklah dituliskan semua dlm PB, demikian halx dgn PL tdk semua kitab tambahan ttg kisah org2 kudus dimasukkan oleh org Yahudi ke dlm PL,
Salah, kanon Alkitab pertama dikanon GK lengkap, istilah Deuterokanonika hanyalah istilah Luther, Luther tidak mempunyai otoritas menghilangkan 7 kitab PL, ada 2 alasan : 1. Alasan Luther, tidak sesuai dengan ajarannya SOLA FIDE 2. Disamakan dengan "konsili" Jamnia padahal konsili itu bukanlah konsili hanyalah sekumpulan orang yahudi..yang aneh adalah mengikutinya..karena jelas jelas orang yahudi membenci Yesus, dan 7 kitab dalam PL itu sudah ada sejak pertama kali dikanon YANG LEBIH MEMALUKAN ADALAH SESUNGGUHNYA LUTHER INGIN MENGHILANGKAN SURAT IBRANI, KITAB WAHYU, DAN SURAT YAKOBUS..APAKAH ANDA TAHU? Untung teman temannya mencegahnya..MENGAPA LUTHER INGIN MENGHILANGKAN SURAT IBRANI, KITAB WAHYU DAN SURAT YAKOBUS TIDAK SESUAI DENGAN AJARANNYA SUDAH BANYAK TEMUAN DILAUT MATI DALAM BAHASA IBRANI..KITAB YANG YANG DIANGGAP APOKRIF TERSEBUT
Mau masuk atau tidak, adalah hal yang tidak perlu dibahas. Yang penting selalu percaya pada Tuhan Yesus dan menerapkan kasih-Nya, sehingga kerajaan Allah benar-benar hadir di dunia ini
Tidak berarti ketika kita meminta sesuatu hrs dikabulkan, Krn Tuhan kita Bapa, Putra dan Roh kudus yg punya otoritas/kehendak sendiri Krn Dia lebih tau apa yg kita perlu. Demikian pendapat saya Trimakasih
pendiri agama protestan kan Marthen Luther. lah siapa Marthen L. ini? Dia kan awalnya katolik, berarti kitab yg benar adalah kitab yg sdh ada sebelum marthen luther mendirikan agama baru. " waspadalah,, sebab akan muncul guru palsu." ehhh beneran muncul pria yg sok hebat menyalahi bapa2 gereja mula2. jgn2 si luther ini di ilhami oleh jin gua hira juga.
@@cheflow3538 Intinya gini ja bang, yang muncul 1400 tahun lalu ja palsu apalagi yang baru muncul sekitar 500an tahun lalu, pasti lebih palsu lagi, buktinya skrang cabangnya bertebaran di mana", sperti anak ayam kehilangan induk, siapa saja boleh membuat dan mendirikan gereja baru sesuka hati, memalukan.
Kitab Deutero kanon menjelaskan dengan terperinci bagaimana Nabi Yeremia membawa keluar Tabut Perjanjian untuk disembunyikan. Kitab ini juga mencatatkan peristiwa yang sangat penting semasa Israel hidup dalam pembuangan. Selayaknyalah Kitab Deutero Kanonika ini ditempatkan dalam Alkitab.
Mungkin kitab Deuterokanonika tidak perlu di buang, tapi bisa di jadikan pembelajaran buat yang ingin mendalami Alkitab.. contohnya Api Penyucian yang kalo nggak salah ada di dalam kitab deuterokanonika.. kalo orang Kristen Protestan tidak percaya dengan hal ini karena kita percaya bahwa keselamatan hanyalah lewat Yesus Kristus bukan lewat doa2, dll, begitu juga dengan surat Indulgensia yang dimana kita percaya bahwa dosa2 kita di tebus oleh Kristus bukan lewat surat pengampunan dosa..
Maksud saya disini, kitab deuterokanonika itu bisa dijadikan bahan pembelajaran dan bukan menjadi sumber utama. Sumber utama itu tentu saja Alkitab. Juga, apakan isi dari kitab deuterokanonika itu semuanya salah? Tidak kan. Mungkin ada hal-hal yang bisa kita ambil untuk membangun iman kita dari kitab deuterokaninika, tapi kalo mau baca kitab deuterokanonika kita juga harus membandingkannya dengan Alkitab. Jika sesuai dengan Alkitab, kita bisa gunakan tapi jika tidak sesuai, maka tidak harus kita gunakan. Manfaat lain juga, jika menjadi seorang peneliti teologi, Kitab deuterokanonika bisa digunakan juga kan untuk diteliti. Jika para teolog harus mempelajari kitab agama lain, mengapa kita deuterokanonika yang merupakan kanon ke 2 tidak di pelajari?
Saya mensupport channel ini walau mungkin ada beberapa perbedaan kepercayaan tapi kita harus tetap bersatu, lagipula ini channel nya melakukan riset, membuat Vidio ga kayak channel yg ngaku "Dakwah" tapi di aktifkan iklan dan banyak watermark kiri kanan dan reuploader
Yesus sendiri ketika masih berkarya di dunia mennggunakan kitab deutrokanonika yang satu kesatuan dgn kitab taurat. Perbedaannya Luther pada masa nya (1500an) mengikuti Konsili Yahudi yang membuang kitab deutrokanonika yang notabene orang yahudi ketika masa itu adalah mereka yang masih belum menerima Yesus sebagai Mesias.
Syalom Admin terkasih didalam Yesus Kristus, semoga jawaban ini membantu, kebetulan masih ada lanjutannya nanti. 1. Kitab Deuterokanonika memang merupakan satu kesatuan dengan Kitab Perjanjian Lama Kitab Deuterokanonika memang merupakan satu kesatuan dengan Kitab Perjanjian Lama (yang terdiri dari 46 kitab). Dalam edisi Vulgate (kitab Suci yang ditulis berdasarkan Septuagint, yaitu yang memuat kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani pada tahun 250- 125 BC) Kitab Deuterokanonika termasuk di dalamnya, inilah yang dipakai oleh Gereja Katolik sampai sekarang. Maka benar bahwa di dalam Alkitab Katolik versi bahasa Inggris, memang kitab Deuterokanonika ini disatukan di dalam Perjanjian Lama. Jika di versi bahasa Indonesia dipisahkan, saya rasa itu kemungkinan karena pertimbangan kemudahan percetakan, dengan menggunakan dasar versi yang sudah ada dan diterima secara umum oleh semua umat Kristen di Indonesia. 2. Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16 Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16, yang artinya adalah yang termasuk dalam kanon kedua. Istilah ini dipakai untuk membedakan dengan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya yang diterima oleh gereja Protestan, yang disebut sebagai proto-canon. Namun sebenarnya Kitab Deuterokanonika ini telah termasuk dalam kanon Septuaginta, yaitu Kitab Suci yang dipergunakan oleh Yesus dan para Rasul. Dengan berpegang pada Tradisi Para Rasul, Magisterium Gereja Katolik memasukkan kitab Deuterokanonika dalam kanon Kitab Suci, seperti yang telah ditetapkan oleh Paus Damasus I (382) dan kemudian oleh Konsili Hippo (393) dan Konsili Carthage (397). Kita percaya mereka diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk menentukan keotentikan kitab-kitab ini, berdasarkan ajaran- ajaran yang terkandung di dalamnya. Kitab- kitab Deuterokanonika ini, bersamaan dengan kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB, dikutip oleh para Bapa Gereja di abad- abad awal untuk pengajaran iman, dan prinsip- prinsip pengajaran pada kitab Deoterokanonika ini berada dalam kesatuan dengan PL dan PB. 3. Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika Sebenarnya, Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika. Luther memasukkan kitab-kitab Deuterokanonika itu di dalam terjemahan kitab suci-nya yang pertama dalam bahasa Jerman. Kitab Deuterokanonika juga terdapat di dalam edisi pertama dari King James version (1611) dan cetakan Kitab Suci pertama yang disebut sebagai Guttenberg Bible (yang dicetak satu abad sebelum Konsili Trente 1546. Kenyataannya, kitab-kitab Deuterokanonika ini termasuk di dalam hampir semua Kitab Suci sampai Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society memotongnya pada tahun 1825. Sampai sebelum saat itu, setidaknya kitab Deuterokanonika masih termasuk dalam appendix dalam Alkitab Protestan. Maka secara historis dapat dibuktikan, bahwa bukan Gereja Katolik yang menambahkan kitab Deuterokanonika, namun gereja Protestan yang membuangnya. Namun demikian memang diketahui bahwa Luther cenderung menilai kitab-kitab dalam Kitab suci seturut dengan penilaiannya sendiri. Misalnya, ia melihat kitab Ibrani, Yakobus, Yudas dan Wahyu sebagai kitab-kitab yang lebih rendah dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Demikian juga dalam debatnya dengan Johannes Eck (1519) tentang Api Penyucian, maka ia merendahkan bukti yang diajukan oleh Eck yaitu kitab 2 Makabe 12, dengan merendahkan kitab-kitab Deuterokanonika secara keseluruhan. Ia juga mengatakan bahwa ketujuh kitab dalam Deuterokanonika tidak dikutip secara langsung di dalam PB. Namun jika ini acuannya, maka ada kitab-kitab yang lain dalam PL yang juga tidak dikutip dalam PB, seperti contohnya kitab Ezra, Nehemia, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung, tetapi apakah kita akan membuang semua kitab-kitab itu? Tentu tidak bukan. Lagipula meskipun tidak ada kutipan langsung, namun ada banyak kutipan dalam PB yang mengacu pada apa yang tertulis dalam kitab Deuterokanonika. Contohnya, Ibr 11:35 tentang “Ibu-ibu yang menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab telah dibangkitkan. Beberapa disiksa dan tidak mau menerima pembebasan supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik….” ini mengacu kepada kisah seorang ibu yang menyerahkan ketujuh anak- anaknya dan akhirnya dirinya sendiri untuk disiksa, demi mempertahankan ketaatan mereka kepada hukum Taurat, seperti dikisahkan dalam kitab 2 Makabe 7. Kisah ini tidak ada di dalam kitab- kitab PL lainnya. Atau ayat 1 Korintus 2:10-11 yang mengajarkan bahwa manusia tidak dapat menyelami hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah yang telah ditulis dalam Yudith 8:14. 4. Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab yang mengisahkan hal yang sama/ serupa. Adanya kaitan ayat- ayat ini membuktikan bahwa kitab- kitab Deuterokanonika bukanlah kitab-kitab yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dengan kitab-kitab lainnya baik yang ada di PL maupun PB. Bahwa ada rujukan ke PL artinya ayat- ayat dalam kitab- kitab Deuterokanonika tersebut tersebut mengajarkan hal yang sama/ serupa dengan kitab- kitab PL lainnya, dan bahwa ada rujukan ke PB artinya pengajaran pada ayat- ayat kitab-kitab Deuterokanonika tersebut juga dikutip oleh para pengarang kitab- kitab PB, meskipun secara tidak langsung; atau prinsip pengajarannya diambil dan diajarkan kembali dalam PB. Pada Alkitab The Jerusalem Bible, 1966, terbitan Dayton, Longman & Todd, Ltd dan Double Day, tercantum cukup banyak catatan pada ayat- ayat Kitab Deuterokanonika yang mengacu kepada ayat- ayat kitab-kitab lainnya di PL dan PB. Semua ini sungguh menjadi bukti yang kuat bahwa kitab-kitab Deuterokanonika ini sama-sama diinspirasikan oleh Roh Kudus, sama seperti kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB. 5. PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kitab Deuterokanonika Jika diperhatikan maka kita ketahui bahwa ayat- ayat di PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kita Deuterokanonika. Ada yang dikutip sama persis, atau ada juga yang kemudian diperjelas ataupun disempurnakan. Dalam konteks inilah kita melihat nubuat pembunuhan kanak- kanak pada Keb 11:7, yang kemudian diperjelas dalam Mat 2:16 tentang pembunuhan bayi-bayi dan kanak-kanak di bawah umur 2 tahun pada jaman kaisar Herodes. Sedangkan contoh yang lain pada Mat 6:19-20 yang mengajarkan agar kita tidak menaruh perhatian kepada mengumpulkan harta dunia yang bermakna kosong, melainkan kepada harta surgawi, itu secara prinsip telah diajarkan dalam PL, yaitu Sir 29:8-12, Ayb 22:24-26; Mzm 62:10, Tob 4:9, selain juga diajarkan di PB, yaitu Yak 5:2-3, ataupun di ayat paralelnya pada Injil Lukas 12:33-34. Contoh- contoh semacam ini banyak sekali. Maka, jika anda tertarik mempelajarinya, saya menganjurkan anda membeli buku the Jerusalem Bible, dan anda dapat melihatnya dengan lebih detail. 6. Alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal. Sebenarnya alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal. Yang dimaksud di sini mungkin adalah bahwa kanon Ibrani yang ditetapkan oleh para rabi Yahudi dalam konsili Javneh/ Jamnia sekitar tahun 100, hanya memuat 39 kitab PL, sedangkan Gereja Katolik berpegang pada Septuagint yang memuat 46 kitab (termasuk Deuterokanonika). Para rabi itu adalah orang -orang yang menolak Kristus, mereka tidak percaya kepada Kristus bahkan sampai saat ini. Bagaimanakah mereka dapat menentukan bagi Gereja, mana kitab yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, dan mana yang tidak? Mereka (para rabi itu) menolak Kristus (kalau tidak menolak, mereka sudah jadi umat Kristiani), lalu bagaimana sekarang kita dapat mengatakan bahwa para rabi itu dipenuhi Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci bagi Gereja? Lagipula, jika kita mau secara obyektif melihat, selayaknya kita melihat pada penjelasan para pengarang Protestan yang bernama Gleason Archer dan G.C. Chirichigno membuat daftar yang menyatakan bahwa Perjanjian Baru mengutip Septuagint sebanyak 340 kali, dan hanya mengutip kanon Ibrani sebanyak 33 kali. ((Gleason Archer dan G. C. Chirichigno, Old Testament Quotations in the New Testament: A Complete Survey (Chicago, IL: Moody Press, 1983), xxv-xxxii.)) Dengan demikian, kita ketahui bahwa dalam Perjanjian Baru, terjemahan Septuagint dikutip sebanyak lebih dari 90%. Jangan lupa, seluruh kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Dan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Yunani inilah yang ditolak oleh para Rabi Yahudi. Tetapi apakah kitab-kitab PL yang tertulis dalam bahasa Yunani ini berarti tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus? Tentu tidak bukan. Meskipun ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, kitab-kitab tersebut tetap orisinil dan asli, sebab memang pada saat itu bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Yunani. Salam dari : Katolisitas (Ini pendapat mereka, bukan saya). Salam Damai :)
1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif” Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus. Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul. 2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome]. Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit, tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3 kutipan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani. 3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah: Tobit Yudit Tambahan kitab Ester Kebijaksanaan Sirakh Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia Tambahan kitab Daniel 1 Makabe 2 Makabe Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan). 4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus - yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”, kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci? Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka. Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka. Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi. Sekian admin, mungkin nanti tolong dipelajari kembali secara benar dan teliti mengenai sejarah deuterokanonika itu sendiri, tidak cukup mempelajari alkitab hanya 1,2,3,4,5 Tahun, butuh waktu dan proses yang sangat lama untuk mengimani dan mengamalkan ajaran alkitab itu sendiri.
Intinya Kitab deuteronika itu sejak awal tidak pernah menjadi bagian mutlak PL, Perjanjian Lama adalah segala sesuatu yg ada sebelum Yesus Lahir, kitab yg digunakan oleh Tuhan Yesus(seorang yahudi) jadi aneh jika kita anggap kitab PL versi bapak gereja(yang muncul setelah kematian Tuhan Yesus) menjadi sesuatu yg dipakai Yesus ketika mengajar :). Sudah pasti Yesus mengajarkan menggunakan PL versi orang Yahudi, karena pada saat Yesus datang kedunia belum ada gereja maupun bapa bapa gereja maupun para rasul, jadi LOGIKA saja 😊
vintor monang Oh begitu ya mas ? Mari saya telaah dulu argumen anda yang “kitab Deuterokanonika itu sejak awal TIDAK pernah menjadi bagian MUTLAK PL”.. Layaknya para Pencetus Aliran Protestan Lainnya, argumen anda sangatlah SEPIHAK.. Pertama, anda tidak menjelaskan ukuran kuantitas dari KELAYAKAN Deuterokanonika itu sendiri. Sejarah mengenai data, informasi, dan validitasnya pun tidak anda uraikan.. Lagi dan lagi alasan klasik para penganut Protestan lainnya, tidak mendasar dan tidak absolut :) Kedua, yang membuat saya semakin bingung dan aneh ialah penjelasan anda yang bahwasanya Deuterokanika tidak pernah menjadi bagian MUTLAK PL, lain kali mas kalau mau menjelaskan jangan tengah2 dong ah :), Jangan ngomong MUTLAK dong ah, ukurannya bukan MUTLAK atau Bukan, tapi PASTI atau TIDAK PASTI, saya lihat kata2 nya masih terkandung jalan tengah dan cari “aman”.. Berikutnya yang lebih tidak masuk akal lagi ialah pernyataan anda yang mengatakan bahwa BAPA GEREJA ada sebelum Kematian Yesus.. HAHAHAHAHA.. Pertanyaannya : Yang bilang Bapa Gereja ada sebelum kematian Tuhan Yesus sopo mas ? Ngawur anda ah, coba baca argumen saya diatas, baca hati2 dan analisa kata per kata, baris per baris.. Jangan asal comot ah, entar ada penistaan nama baik.. Saya rasa tidak baca secara seksama, Bapa Gereja justru memelihara secara utuh kitab Deuterokanonika itu sendiri, bukan menambahkan atau melebihkan seenak jidat mereka.. Kenapa ? PL itu berisi tentang ramalan, nubuat, dan perjanjian yang akan diperbaharui nanti ketika Tuhan Yesus datang ke Dunia ini, Deuterokanonika itu bagian dari PL mas (46 Kitab totalnya, asli dibuat dalam bahasa Yunani (Septuaginta), ramalan itu tertuang di berbagai nabi kecil hingga nabi besar, seperti Daniel, Hosea, Amos, Daud, Salomo, Musa, Yehezkiel, Yeremia, hingga Yesaya (baca dong kitabnya ah, disitu nubuatnya banyak mas).. Rujukan Deuterokanonika itu sepenuhnya berasal dari PL kok, masa iya sih mesti DIBUANG, DIPISAHKAN, dan DITELANTARKAN ?! Berarti anda menolak dong kebenaran Firman Allah ?! Waduh bahaya mas, jangan gitu.. Ingat, kitab Deuterokanonika itu menjadi kitab “kanon kedua” karena ulah siapa ? Katolik ? Enggak dong ah.. Itu ulah para Rabi Yahudi yang menentang akan kedatangannya sang Mesias yang diramalkan di PL dan digenapi di PB, wong mereka memang membenci Tuhan kita Yesus Kristus kok, makanya mereka buang sebahagian Surat Kitab yang mereka anggap tidak “penting” itu, konyolnya lagi Para Pencetus Aliran Protestan itu menggunakan egonya yang sangat tinggi untuk mengeksklusifkan diri dengan cara ikut membuangnya.. Sekarang saya tanya ke pertanyaan pertama saya, dari mana anda tahu dan bisa menentukan KEMUTLAKAN bagian Deuterokanonika bukan kitab PL ? Dari pendeta dan istrinya? Dari para penginjil ke rumah rumah ? Dari Martin Luther dan John Calvin ? Dari Para pengarang buku Kristen Protestan dari berbagai aliran ? Yang mana semua dari mereka berniat ingin menjatuhkan ajaran orisinalitas Gereja Katolik.. Karena statement anda itu bagus, iya saya hargai, tapi sayang sekali tidak ada hubungan kausal sebab akibat, bahkan melenceng dari topik yang saya sampaikan.. Makanya saya tidak temukan kerelevansian dan kekuatan pernyataan yang anda sampaikan.. Tujuan Gereja Katolik itu sangat mulia, kami tidak ingin apa yang seharusnya utuh dan sempurna itu terjaga, tiba2 datang angin dan petir entah darimana meluluhlantakkan dan memecah-belah persatuan dan kesatuan di dalam Tubuh Kristus dengan asumsi yang tidak masuk akal dan keliru hanya karena ingin “menciptakan” aliran baru.. Sekehendaknya Tuhan Yesus lah nanti yang menentukan, bukan anda atau saya.. Sekian saudaraku, Salam Kasih, Salam Damai.. Tuhan beserta kita, Amin.. #DEUSVULT #ADMAIOREMDEIGLORIAM
Parasian Manurung sorry bang tapi anda yg gagal paham, mksd saya kitab deuteronika anda itu tak ada dalam Alkitab saya. dan sejak awal juga baru ada setelah kematian Yesus, sebelum kematian Yesus anda bilang telah dipakai Yesus mengajar saya rasa itu cuma pendapat agama katolik, karena saya tak mengimaninya tentu saja saya tak percaya. Yesus org yahudi, tentu saja Yesus mengajar dengan kitab PL yahudi, kalau ada kitab deuteronika dalam PL setelah kematian Yesus, tentu saja aneh kalau dibilang Yesus mengajar dgn kitab itu. Tapi ya jelas, imanmu yg menyelamatkanmu saudara ^_^ Aku secara pribadi merasa alkitab yang ada sekrng sudah sempurna, kitab kitab apapun dari kepercayaan apapun tidak perlu lagi menambh dan menimbulkan kontroversi dalam Alkitab saat ini. Dengan Alkitab saat ini saja buktinya semakin banyak org percaya Yesus dan mengakuinya sebagai Tuhan dan Juruselamat, jadi tanpa kitab kitab itu orang Kristen tetap ada dan tetap berkembang, jika kebaikan dan kebenaran Kristus yg mankin dinyatakan diseluruh dunia tanpa kitab kitab itu maka tentulah Alkitab sekarang ini sudah sempurna 😊. Sekali lagi imanmu yg menyelamatkanmu, Tuhan Yesus Memberkati
Ragil Dimas Pamungkas hrus tau kanon itu apa? dmua almita kristen skrng ini ada krna oeran dri Magisterium Gereja Katolik yg dipimpin Paus Pius. jdi smua catatan para rasul dikumpulkan dan dicari mana tulisan yg diilhami roh kudus. shingga jadilah alkitab. sejarah sprti itu. bkan meyakinisbtas kanon atau standar berbeda dgn yahudi. toh yahudi menolak PL, menolak Yesus jdi buat apa mengikuti mereka yg menghapus deutrokanonika di konsili yahudi mereka
lihatlah orang protestan membela agamanya, sampe berbohongpun di lakukannya. yg tidak terima balas komen saya. tapi saratnya otak harus ada dikepala. woi andmin, tanggung jawab lu yg bikin fitnah.
Kitab deuterokanonika itu sudah ada sebelum masehi. Tapi abad 15 marthin luther membuangnya, sekaligus harapannya juga kitab Yakobus. Alasannya adalah karena kitab Yakobus dan deuterokanonika sangat menekankan untuk berbuat baik. Marthin luther menentang ini karena ia menekankan iman. Keselamatan hanya karena percaya. Tidak perlu berbuat baik. Mathin luther marah dengan apapun tentang kebaikan. Karena marthin luther suka membunuh banyak orang. Muhammad adalah hitler abad ke 7. Sedangkan Marthin luther adalah hitler abad ke 15. Marthin luther biasa membunuhi puluhan ratusan ribu orang kristen aliran baptis. Karena dianggapnya sebagai saingan. Dan marthin luther benci dengan apapun tentang ajaran kebaikan. Makanya deuterokanonika dan yakobus hendak dihapusnya.
Min, DENGAN SEGALA HORMAT, kamu mengajak agar kita bisa menjawab dengan bijak, tapi kamu sendiri yang tidak bijak. Jangan memberi pernyataan yang menggiring bahwa kitab deuterokanonika ini kitab revisi / tidak original dan dengan patokan "orang Yahudi saja menolak ini".. Sepertinya kamu fanatik sekali ya.. Tidak usah mencampuri keyakinan Katolik, urusi saja agama Kristen Protestan mu sendiri. Ini bukan ranah kamu dan kamu tidak ada kapasitas untuk menjelaskan apa itu kitab deuterokanonika.. Dari kontennya saja ini bukan menjelaskan apa itu deuterokanonika. Kamu hanya menjelaskan terjemahan dari kata deuterokanonika itu apa dan kenapa kita harus tidak percaya dengan alkitab ini karena menurutmu tidak original, dengan kata lain tujuan video ini hanya untuk mendiskreditkan kitab Katolik.. Kamu sama saja mengatakan kitab Katolik itu sesat.. Kamu merasa tersinggung saat agamamu dijelaskan oleh penganut agama lain kan?? Sepertinya kita sama2 merasakannya sebagai sesama Nasrani, jadi jangan seperti itu. Jangan membenarkan agamamu dengan cara menyalahkan keyakinan agama lain.. Penganut Kristen macam apa kamu, orang2 seperti kamu yang memecah belah negeri ini..bertobatlah dan minta maaf lah ke pemuka agama Katolik. Maaf dan terimakasih
Steffi Hari Murtiyo bro dgn segala hormat saya katolik, dan betul kata anda, admin sedikit menggiring opini publik. saya sarankan coba tonton OpenBiblica ttg hal deutrokanonika. menurut saya, penjelasan OpenBiblica lebih dapat dipahami.
Klo mau Konsisten umat Kristen non Katolik juga seharusnya membuang kitab2 Perjanjian Baru. Kan mereka beralasan umat Yahudi nggak pake Deuterokanonika, nah umat Yahudi juga nggak ngakuin tuh seluruh² Kitab² Perjanjian Baru.
Jujur saya juga bingun mengenai case ini. namun satu hal yang pasti dan saya imani. jika kitab deutrokanonika mengajaran kebaikan dan mengarahkan kita hidup berbaikan dengan Allah Bapa, kenapa harus dibuang ? malahan harus ditambahkan pada kitab, TETAPI jika isi dari kitab deutrokanonika itu ada yang selisih (atau eksistensinya mulai melenceng dari perjanjian lama) maka sebaiknya harus diteliti kembali penulisan dari kitab tersebut dan Minta BANTUAN ROH KUDUS untuk diberikan hikmat. karena jujur saja ini seperti duri dalam daging jika umat Allah Bapa, Anak, & Roh Kudus terpecah hanya karena persoalan eksistensi dari Kitab kanon Perjanjian Lama. GB all
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
rapat untuk mendiskusikan fatwa, seperti apakah yesus itu ada sejak awal mula bersamaan dengan bapa (tuhan selevel bapa), atau baru ada setelah keberadaannya dikehendaki oleh bapa (tuhan dibawah level bapa).
Deoterokanonika..itu sangat benar.. karna bagian Alkitab.. dan banyk mimpi sy yg menjadi kenyataan dalam kitab itu..dan sy stres kalau punya Alkitab tdak ada deuterokanonika... banyak pelajaran yg di ambil disana..
Menurut saya tidak ada namanya api pencucian tetapi penebusan dosa hanyalah lewat kristus, bukan Lewat api pencucian(yg terdapat di kitab katolik), Dan di Wahyu pasal terakhir dan ayat terakhir di jelaskan bahwa tidak boleh menambah nambahkan apapun kedalam kitab suci(Alkitab) Jesus bless you All💓
Pertanyaannya adalah siapa yang menambah dan mengurangi??? Apakah Katolik dan Orthodox yang menambah kitab Deutrokanonika ke dalam kanon Alkitab, ataukah aliran Protestan yang menguranginya dari dalam Kanon kitab mereka??? Jika anda belajar sejarah Gereja, anda akan tau bahwa kitab suci orang Kristen itu sampai sebelum Martin Luther memang terdapat kitab Deutrokanonika
jonathan abel katolik tidak menambahkan kitab deuterokanonik... Dalam septuaginta edisi vulgata deuterokanonika sudah ada dan dipakai juga oleh yesus... Cek alkitab ortodoks juga.... Tidak ada yg menambahkannya sejak semula memang ada.... Hanya saja protestant yang membuangnya
@@stopmenghinastopmemfitnah918 ,,, kitab Deuterakanonika adalah bagian dr kitab perjanjian lama. dan kitab perjanjian lama adalah kitab sebelum Tuhan datang keplanet bumi. jika kitab itu salah tentu Tuhan yesus menolaknya.
1.Kitab Deuterokanonika memang merupakan satu kesatuan dengan Kitab Perjanjian Lama (yang terdiri dari 46 kitab). Dalam edisi Vulgate (kitab Suci yang ditulis berdasarkan Septuagint, yaitu yang memuat kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani pada tahun 250- 125 BC) Kitab Deuterokanonika termasuk di dalamnya, inilah yang dipakai oleh Gereja Katolik sampai sekarang. Maka benar bahwa di dalam Alkitab Katolik versi bahasa Inggris, memang kitab Deuterokanonika ini disatukan di dalam Perjanjian Lama. Jika di versi bahasa Indonesia dipisahkan, saya rasa itu kemungkinan karena pertimbangan kemudahan percetakan, dengan menggunakan dasar versi yang sudah ada dan diterima secara umum oleh semua umat Kristen di Indonesia. 2. Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16 Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16, yang artinya adalah yang termasuk dalam kanon kedua. Istilah ini dipakai untuk membedakan dengan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya yang diterima oleh gereja Protestan, yang disebut sebagai proto-canon. Namun sebenarnya Kitab Deuterokanonika ini telah termasuk dalam kanon Septuaginta, yaitu Kitab Suci yang dipergunakan oleh Yesus dan para Rasul. Dengan berpegang pada Tradisi Para Rasul, Magisterium Gereja Katolik memasukkan kitab Deuterokanonika dalam kanon Kitab Suci, seperti yang telah ditetapkan oleh Paus Damasus I (382) dan kemudian oleh Konsili Hippo (393) dan Konsili Carthage (397). Kita percaya mereka diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk menentukan keotentikan kitab-kitab ini, berdasarkan ajaran- ajaran yang terkandung di dalamnya. Kitab- kitab Deuterokanonika ini, bersamaan dengan kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB, dikutip oleh para Bapa Gereja di abad- abad awal untuk pengajaran iman, dan prinsip- prinsip pengajaran pada kitab Deoterokanonika ini berada dalam kesatuan dengan PL dan PB. 3. Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika Sebenarnya, Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika. Luther memasukkan kitab-kitab Deuterokanonika itu di dalam terjemahan kitab suci-nya yang pertama dalam bahasa Jerman. Kitab Deuterokanonika juga terdapat di dalam edisi pertama dari King James version (1611) dan cetakan Kitab Suci pertama yang disebut sebagai GutenbergBible (yang dicetak satu abad sebelum Konsili Trente 1546). Kenyataannya, kitab-kitab Deuterokanonika ini termasuk di dalam hampir semua Kitab Suci sampai Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society memotongnya pada tahun 1825. Sampai sebelum saat itu, setidaknya kitab Deuterokanonika masih termasuk dalam appendix dalam Alkitab Protestan. Maka secara historis dapat dibuktikan, bahwa bukan Gereja Katolik yang menambahkan kitab Deuterokanonika, namun gereja Protestan yang membuangnya. Namun demikian memang diketahui bahwa Luther cenderung menilai kitab-kitab dalam Kitab suci seturut dengan penilaiannya sendiri. Misalnya, ia melihat kitab Ibrani, Yakobus, Yudas dan Wahyu sebagai kitab-kitab yang lebih rendah dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Demikian juga dalam debatnya dengan Johannes Eck (1519) tentang Api Penyucian, maka ia merendahkan bukti yang diajukan oleh Eck yaitu kitab 2 Makabe 12, dengan merendahkan kitab-kitab Deuterokanonika secara keseluruhan. Ia juga mengatakan bahwa ketujuh kitab dalam Deuterokanonika tidak dikutip secara langsung di dalam PB. Namun jika ini acuannya, maka ada kitab-kitab yang lain dalam PL yang juga tidak dikutip dalam PB, seperti contohnya kitab Ezra, Nehemia, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung, tetapi apakah kita akan membuang semua kitab-kitab itu? Tentu tidak bukan. Lagipula meskipun tidak ada kutipan langsung, namun ada banyak kutipan dalam PB yang mengacu pada apa yang tertulis dalam kitab Deuterokanonika. Contohnya, Ibr 11:35 tentang “Ibu-ibu yang menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab telah dibangkitkan. Beberapa disiksa dan tidak mau menerima pembebasan supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik….” ini mengacu kepada kisah seorang ibu yang menyerahkan ketujuh anak- anaknya dan akhirnya dirinya sendiri untuk disiksa, demi mempertahankan ketaatan mereka kepada hukum Taurat, seperti dikisahkan dalam kitab 2 Makabe 7. Kisah ini tidak ada di dalam kitab- kitab PL lainnya. Atau ayat 1 Korintus 2:10-11 yang mengajarkan bahwa manusia tidak dapat menyelami hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah yang telah ditulis dalam Yudith 8:14. 4. Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab yang mengisahkan hal yang sama/ serupa. Adanya kaitan ayat- ayat ini membuktikan bahwa kitab- kitab Deuterokanonika bukanlah kitab-kitab yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dengan kitab-kitab lainnya baik yang ada di PL maupun PB. Bahwa ada rujukan ke PL artinya ayat- ayat dalam kitab- kitab Deuterokanonika tersebut tersebut mengajarkan hal yang sama/ serupa dengan kitab- kitab PL lainnya, dan bahwa ada rujukan ke PB artinya pengajaran pada ayat- ayat kitab-kitab Deuterokanonika tersebut juga dikutip oleh para pengarang kitab- kitab PB, meskipun secara tidak langsung; atau prinsip pengajarannya diambil dan diajarkan kembali dalam PB. Pada Alkitab The Jerusalem Bible, 1966, terbitan Dayton, Longman & Todd, Ltd dan Double Day, tercantum cukup banyak catatan pada ayat- ayat Kitab Deuterokanonika yang mengacu kepada ayat- ayat kitab-kitab lainnya di PL dan PB. Semua ini sungguh menjadi bukti yang kuat bahwa kitab-kitab Deuterokanonika ini sama-sama diinspirasikan oleh Roh Kudus, sama seperti kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB. 5. PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kitab Deuterokanonika Jika diperhatikan maka kita ketahui bahwa ayat- ayat di PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kita Deuterokanonika. Ada yang dikutip sama persis, atau ada juga yang kemudian diperjelas ataupun disempurnakan. Dalam konteks inilah kita melihat nubuat pembunuhan kanak- kanak pada Keb 11:7, yang kemudian diperjelas dalam Mat 2:16 tentang pembunuhan bayi-bayi dan kanak-kanak di bawah umur 2 tahun pada jaman kaisar Herodes. Sedangkan contoh yang lain pada Mat 6:19-20 yang mengajarkan agar kita tidak menaruh perhatian kepada mengumpulkan harta dunia yang bermakna kosong, melainkan kepada harta surgawi, itu secara prinsip telah diajarkan dalam PL, yaitu Sir 29:8-12, Ayb 22:24-26; Mzm 62:10, Tob 4:9, selain juga diajarkan di PB, yaitu Yak 5:2-3, ataupun di ayat paralelnya pada Injil Lukas 12:33-34. Contoh- contoh semacam ini banyak sekali. Maka, jika anda tertarik mempelajarinya, saya menganjurkan anda membeli buku the Jerusalem Bible, dan anda dapat melihatnya dengan lebih detail. 6. Alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal. Sebenarnya alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal. Yang dimaksud di sini mungkin adalah bahwa kanon Ibrani yang ditetapkan oleh para rabi Yahudi dalam konsili Javneh/ Jamnia sekitar tahun 100, hanya memuat 39 kitab PL, sedangkan Gereja Katolik berpegang pada Septuagint yang memuat 46 kitab (termasuk Deuterokanonika). Para rabi itu adalah orang -orang yang menolak Kristus, mereka tidak percaya kepada Kristus bahkan sampai saat ini. Bagaimanakah mereka dapat menentukan bagi Gereja, mana kitab yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, dan mana yang tidak? Mereka (para rabi itu) menolak Kristus (kalau tidak menolak, mereka sudah jadi umat Kristiani), lalu bagaimana sekarang kita dapat mengatakan bahwa para rabi itu dipenuhi Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci bagi Gereja? Lagipula, jika kita mau secara obyektif melihat, selayaknya kita melihat pada penjelasan para pengarang Protestan yang bernama Gleason Archer dan G.C. Chirichigno membuat daftar yang menyatakan bahwa Perjanjian Baru mengutip Septuagint sebanyak 340 kali, dan hanya mengutip kanon Ibrani sebanyak 33 kali. ((Gleason Archer dan G. C. Chirichigno, Old Testament Quotations in the New Testament: A Complete Survey (Chicago, IL: Moody Press, 1983), xxv-xxxii.)) Dengan demikian, kita ketahui bahwa dalam Perjanjian Baru, terjemahan Septuagint dikutip sebanyak lebih dari 90%. Jangan lupa, seluruh kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Dan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Yunani inilah yang ditolak oleh para Rabi Yahudi. Tetapi apakah kitab-kitab PL yang tertulis dalam bahasa Yunani ini berarti tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus? Tentu tidak bukan. Meskipun ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, kitab-kitab tersebut tetap orisinil dan asli, sebab memang pada saat itu bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Yunani. Demikian yang dapat saya tuliskan untuk pertanyaan anda no 1 sampai 6. Jawaban no.7 dan 8-nya menyusul, karena topiknya juga berbeda dengan yang telah disampaikan di atas. Kalau ada yang menuduh Gereja Katolik itu sesat, janganlah sampai membuat kita marah atau membalas. Janganlah kita menghakimi mereka ataupun mengatakan hal-hal yang negatif tentang mereka, sebab bisa jadi memang mereka mengatakan demikian karena mereka diajarkan demikian oleh para pengajar mereka (mereka tahu-nya demikian). Maka yang terpenting, menurut hemat saya, adalah kita sebagai orang Katolik mempelajari iman kita agar kita dapat menemukan kebenaran. Jadi, kalau ada orang yang bertanya pada kita, kita tahu bagaimana harus memberikan pertanggungjawaban iman kita. Biar bagaimanapun Kebenaran itu akan kelihatan dengan sendirinya, dan membuktikan bahwa Gereja Katolik, yang setia berpegang kepadanya, tidak sesat seperti yang dituduhkan.
setuju bro, banyak saudara2 protestan yg tidak tahu dan tidak pernah diberi tahu dasar ilmiah /sejarah gereja, mereka cuma menerima apa yang pendeta2 ajarkan
yup setuju bro....kanonisasi Kitab Suci termasuk septuaginta/deutrokanika thn 393-397 melalui konsili Hippo dan konsili Chartage,sedangkn ML sndri lahir 10 nov 1948 di Eilben, ini fakta sejarah yg tdk bisa dipungkiri, dan terbukti Gereja Katolik yg satu,kudus,katolik dan apostolik telah teruji selama ribuan masih tetap berdiri kokoh. salve,berkah dalem,syalom🙏
yup setuju bro....kanonisasi Kitab Suci termasuk septuaginta/deutrokanika thn 393-397 melalui konsili Hippo dan konsili Chartage,sedangkn ML sndri lahir 10 nov 1948 di Eilben, ini fakta sejarah yg tdk bisa dipungkiri, dan terbukti Gereja Katolik yg satu,kudus,katolik dan apostolik telah teruji selama ribuan tahun masih tetap berdiri kokoh. salve,berkah dalem,syalom🙏
Apa yang membuatkan seseorang itu menjadi pengikut Kristus ialah dia yakin dan percaya segala ajaran Kristus melalui bimbingan Roh Kudus yang dianugerahkan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada setiap individu yang percaya. Roh Kudus lah yang memberikan kekuatan dan pemahaman di dalam segala ayat-ayat yang tersurat di Alkitab walaupun sukar untuk difahami. Tanpa Roh Kudus manusia akan menilai dan bersandar kepada pemahaman manusiawi itu sendiri dan akhirnya sesat dan kontradik dengan interpretasi yang cuba dijelaskan kepada sesama atau kepada orang yang belum mengenali Yesus sebagai Juruselamat. Salam Damai semua! Tuhan memberkati. 🙏🏻🌹❤️
Admin, kalau boleh saya mau request topik yang menurut saya bisa makin menguatkan iman kita kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Mungkin kira2 judulnya seperti ini "Mengapa orang Kristen bernyayi?" dan saya mempunyai jawaban tertulis dalam Matius 26:30. Mungkin admin bisa mengolah dengan baik topik yg saya request, atau mungkin ada ayat tambahan yang bisa makin menguatkan iman kita di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita. Terima kasih sebelumnya min.
Ada beberapa informasi yang tidak akurat dari video ini yg perlu diluruskan: 1. Yang mengakui deuterokanonika sebagai bagian PL bukan hanya gereja katolik roma. Denominasi gereja lain yang lebih tua dari protestan (contoh: ortodoks timur) juga menerima deuterokanonika sebagai bagian dari kanon PL. 2. Dalam berbagai terjemahan alkitab yg diterbitkan oleh konferensi uskup katolik di luar negeri, deuterokanonika tidak dibuat dalam bundle terpisah melainkan satu kesatuan dengan bundle PL. Di Indonesia, untuk mempromosikan gerakan ekumenisme, alkitab terbitan LBI menempatkannya dalam bundle terpisah sehingga sebagian umat awam katolik dan komunitas gerejawi nonkatolik sering salah sangka mengira gereja katolik mengakui lebih dari 2 perjanjian alkitab. 3. Tidak ada alasan kuat bagi gereja untuk mengikuti orang yahudi setelah zaman Yesus dan para rasul awal yg mengeluarkan deuterokanonika dari kanon PL. Apalagi terdapat banyak bukti sejarah yg menunjukkan Yesus, para rasul, dan jemaat mula2 menggunakan alkitab Septuaginta dan tidak pernah menolak satupun kitab d dalamnya. Artinya, mrk semua mengakui deuterokanonika sbg bagian dr kanon PL. Maka, tidak ada alasan valid bagi gereja utk mengeluarkan deuterokanonika dari PL, dan justru mengikuti kanon hasil sidang para rabi yahudi yang jelas2 menolak karya pelayanan yesus dan para rasulnya.
Ditulis orang2 yahudi di negeri pembuangan. Mengingat-ngingat lagi apa yang diketahui supaya anak cucu bisa membacanya. Perlui diketahui bangsa yahudi tidak pernah tenang hidup di israel karena selalu dimusuhi/dibuang ke mana2. Mereka berpikir kitab Pl itu sudah dimusnahkan oleh penjajah atau rusak karena umur. Maka lahirlah deuterokanonika itu. Katolik hebat mau melestarikan tulisan karya agung Tuhan itu. Kami katolik tidak akan membuangnya,karena tidak bisa diukur dengan apapun.
Septuaginta adalah kitab2 PL berbahasa Yunani bagi kaum yahudi diaspora hasil konsili Alexandria. Dijaman Yesus pun dipakai kitab2 PL Septuaginta. Dikemukakan hari orang yahudi mengadakan konsili Jamniah di Yerusalem. Mulai mengkanonkan PL diantara syaratnya teks aslinya berbahasa ibrani. Kitab2 deuterokanonika pun di keluarkan karena teks ibrani nya tdk ad. Mungkin juga karena kitab2 ini mendukung kebenaran akan Yesus. Itu yg saya faham...
Yang meng-kanon-kan Alkitab adlh bapak bapak gereja orthodoks pada konsili di karthago 372 AD.... bagaimana mungkin kita suruh percaya gereja protestan yg baru ada 1200 tahun sesudahnya ???.... kalau mau tahu tentang Alkitab ya tanya pada gereja orthodoks
Seperti yang kita ketahui para rosul menggunakan alkitab yahudi bahasa yunani, dan jika orang protes menggunakan akitab yahudi bahasa ibrani ya silahkan, klau orang katolik menggunakan alkitab yahudi bahasa yunani, karena kita mengikuti para rosul menggunakan alkitab yahudi bahsa yunani dan di dalam alkitab tsb itu agak tebal sedikit karena ada deuterokanonikanya!!! Kalau di bahasa ibrani ngak ada!!!! . Kalau protes ngak mengakui ya terserah, toh kanon bapa gereja awal juga di terima ma protes, ngak ada tuh yg menolak. . Nahhh
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah sama dengan = Firman Allah = Semua perkataan Kristus, perbuatan dan Karya Kristus di dunia. Bukan Tradisi nenek moyang lu bambang,, 🤦♀️🤦♀️
Gereja Katolik mengajarkan bahwa kitab deuterokanonika adalah kitab suci... kalau di Indonesia kitab deuterokanonika berada di tengah tengah antara perjanjian lama dan perjanjian baru itu karena Gereja Katolik Indonesia bekerja sama dengan Gereja kristen Indonesia dalam menyusun Alkitab LAI, sehingga Gereja katolik Indonesia 'mengalah" dengan cara memasukan kitab deuterokanonika di tengah tengah antara perjanjian lama dan perjanjian baru agar lebih mudah dicetak dan juga mempercepat proses percetakan Alkitab. Kalau anda melihat Alkitab Katolik di Eropa dan Amerika maka Kitab deuterokanonika berada sesuai dengan tempatnya artinya adalah kitab deuterokanonika berada di dalam Alkitab perjanjian lama bukan diletakkan / diselipkan di akhir perjanjian lama. Mengapa Gereja Katolik menerima kitab deuterokanonika itu karena : 1. Seharusnya Gereja Katolik lah yang menentukan kitab sucinya sendiri bukan agama Yahudi yang menentukannya... 2. Kitab deuterokanonika di tulis dalam bahasa Yunani, pada waktu itu bahasa Yunani bahasa internasional sehingga tujuan dari penulisan kitab deuterokanonika adalah agar umat Yahudi bisa membaca kitab suci dengan lebih baik. Ketika Yesus memberikan pengajaran dan perumpamaan kepada murid Nya atau kepada ahli ahli taurat ada beberapa kutipan perkataan Yesus yang hanya ada di dalam kitab deuterokanonika.
Salah satu Alasan protestan menolak Kita deutrokanonika adalah sebab dlm Kita tersebut menekankan perbuatan baik boleh menyelamaykan mereka lupa dlm.kitab injil juga menekankan Iman Tampa perbuatan adalah mati
Menurutku kitab Deuterokanika should be in the Bible since buku2 itu sudah dikumpulkan oleh Gereja awal dengan bantuan Roh Kudus. Martin Luther juga pengen buang Yakobus, Wahyu, Jude and Hebrews (lupa bahasa Indonya apa) dari Alkitab dan ini adalah bukti bahawa Martin cuman membuang2 buku yang ga sejalan sama ajarannya dia ketika itu- sola scriptura. Itu menurut saya ya..
Mengapa disebut deuterokanonika yang artinya kalau tidak salah kanon kedua , berarti itu tambahan, Greja Katholik yang menambah bukan Greja kristen yangmengurangi. Nalarnya kan begitu
Jika isi deuterokanonika dianggap tidak sesuai dengan protokanonika, maka untuk apa masih ditulis/dicetak dalam satu buku bersama-sama dengan protokanonika? malah akan membuat umat menjadi bingung. Jadi keputusan yang diambil oleh kaum kristen, menurut saya sudah tepat "Deuterokanonika tidak perlu dicetak dalam alkitab". Namun, untuk kalangan peneliti alkitab, mungkin saja deuterokanonika bisa dibaca sebagai referensi sejarah saja.
Tuhan Yesus dan juga para Rasul mengajar pakai Kitab Deuterokanonika. Jadi yang membuang Kitab Deuterokanonika adalah pengikut iblis Luther goblok,, 🤮🤮
Katolik percaya bahwa Deuterokanonika bagian dari KItab Suci, seharusnya tidak dihilangkan. Saya yakin dan percaya Bapa Bapa Gereja sudah mempelajari dan meneliti dengan cermat. Sementara Kristen Protestan tidak mengakui dan menghilangkannya dari Kitab Suci, karena tidak sesuai dengan landasan iman Sola Fide, Sola Scriptura dan Sola Gracia.
Trio Kenyol bhsa yg benar bkan terpecah menjadi katolik dan protestan. tpi tpecah dri katolik menjadi muncul/ada protestan. dan protestan terbagi2 lgi. yaa akan muncul nabi2 palsu dgn ajarannya
Orang diluar katolik mengatakan bahwa deuterokanonika adalah tambahan utk kitab katolik. Apakah benar demikian? Seharusnya pertanyaannya seperti ini, Kenapa kitab diluar katolik mengurangi isi kitabnya? Karena sebenarnya bahwa kitab deuterokanonika itu sudah ada sejak tahun 200. Nah kenapa kitab diluar kitab katolik tidak menambahkannya didalam kitabnya?. Bahkan beberapa surat Paulus, Yakobus, Ibrani dan Wahyu sempat mau dihilangkan?
Tidak perlu di buang karna jika sudah tertulis yasudah biarkan kalo memang dibuang maka akan di anggap merevisi dan tetangga akan lebih merasa paling benar . Biarkan yg ada sebagai bukti adanya sejarah penulisan apa adanya .
Menurut saya Kitab Deutrokanonika adalah kitab transisi antara perjanjian lama ke perjanjian baru. Ada sejarah yang tidak cocok dengan kepentingan agama Yahudi sehingga ditolak keberadaannya namun oleh Katolik diyakini sebagai informasi sejarah transisi yang seharusnya ada namun ditiadakan selama ini sehingga terjadi loncatan dari PL ke PB tanpa tahu informasi apa yang ada di antara rentang kedua kitab PL dan PB. Untuk itu di Katolik dimasukan sebagai kitab kanon Deutrokanonika setelah PL kemudian baru masuk ke PB karena di rentang itu ada sejarah yang harus juga diinformasikan sebagai bagian dari proses perjalanan iman mulai dari Adam sampai kepada Yesus.
Kitab Deuterokanonika adalah bagian dari Kitab Suci Perrjanjian Lama yang di pakai oleh Yesus dan par Rasul dalam mengajar? Yang membuang/mengurangi firman Allah demi kepentingan politik, duniawi, per sepuluhan adalah kaum pengikut iblis,, 🤮🤮
Kenapa semua pengajaran agama di youtube komennya ada aja yg bertengkar karena perbedaan keyakinan. Kita semua diciptakan Tuhan itu berbeda dan unik. Kalau kita kristen semua terus apa keunikannya utk dunia? Sedangkan yg diciptakan Allah itu tdk terbatas seperti yg kita pikirkan. Agamamu agamaku,Tuhan kita sama apabila kita melakukan sesuai dengan kehendakNya(kebaikan dan kasih). Shalom aleichem.
Jangan lupa, para rasul memakai kitab2 yg disebut deuterokanonika itu yg berbahasa yunani itu, org yahudi hanya yg menggunakan kitzb yg berbahasa yshudi saja.Gereja katolik adalah gereja para rasul. Gereja katolik adalah kontinuitas ( melanjutkan) dan diskontinuitas ( menghentikan yg tidak sesuai dng Yesus dsn penerusnya/para rasul) tradisi yahudi. Gereja kristen mengikuti tradisi yahudi. Katolik mengikuti tradisi yg mengikutsertakan KS yg tak hanya berbahasa yahudi tpi juga berbahasa Yunani, yg digunakan oleh para rasul. Trims.
Jadi bagaimana menurut kalian?
Tanya Alkitab min bahas dong tentang pertentangan dalam alkitab.soalnya muslim di grup fb banyak bilang alkitab banyak kontradiksi.
Apakah Deuterokanonika tidak termasuk dalam Alkitab?
Umat Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa kitab-kitab deuterokanonika disebut kitab-kitab Apokrif dan seharusnya tidak menjadi bagian dari Kitab Suci. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita pegang:
1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif”
Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul.
2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia
Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome].
Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit, tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3 kutipan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani.
3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika
Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah:
Tobit
Yudit
Tambahan kitab Ester
Kebijaksanaan
Sirakh
Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia
Tambahan kitab Daniel
1 Makabe
2 Makabe
Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan).
4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika
Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus - yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”, kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci?
Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka.
Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka.
Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi.
Tanya Alkitab kerennnnnnn
Lorensius Daut Nyuakng cukup menarik dan membukakan. Trims penjelasannya..
Lorensius Daut Nyuakng : trmkasih banyak atas penjelasannya. Sangat mencerahkan. JLU
Gereja katolk adalah gereja apostolik gereja yang mewarisi tradisi para rasul
Para raaul dan bapa gereja memakai saptuaginta. Jadi kristen purba sudah mengakui deutarokanonika kenapa setelah 1500 tahun ada sebagian umat kristen yg tidak mengakui??
Mereka adalah kumpulan kambing sesat... 😂😂😂😂
Mungkin mereka mau bermetamorfosis dari domba jadi keledai..
Hehehe.. salam damaiKristus.. 😃
@@Putra-bv8fn pengikut Yesus begini yah sifatnya😅😅
@@Putra-bv8fn jangan menghakimi bro saling mengasih hormat menghormati.. Kok kristen kaya bgini ada diajarin menghina antara satu sama lain ?
Kristen hanya percaya tulisan nabi2 dan rasul2,,
Apakah Deuterokanonika tidak termasuk dalam Alkitab?
Umat Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa kitab-kitab deuterokanonika disebut kitab-kitab Apokrif dan seharusnya tidak menjadi bagian dari Kitab Suci. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita pegang:
1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif”
Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul.
2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia
Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome].
Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit, tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3 kutipan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani.
3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika
Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah:
Tobit
Yudit
Tambahan kitab Ester
Kebijaksanaan
Sirakh
Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia
Tambahan kitab Daniel
1 Makabe
2 Makabe
Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan).
4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika
Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus - yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”, kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci?
Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka.
Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka.
Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi.
J S , bukan menuduh, silahkan anda baca tulisan saya di atas!
Pada Awalnya protestant itu juga berasal dari katolik yg kitab pertamanya adalah kitab katolik
J S , dalam jaman para rasul belum ada alkitab yg ada adalah potongan2 tulisan, yg belum tersusun seperti sekarang, oleh karena Rob kuduslah dalam Gereja katolik menyusun potongan kitab2 itu menjadi sebuah buku yg kita kenal sekarang dengan sebutan Alkitab.
J S , mana dasarnya jika katolik sekarang berbeda dengan yg sekarang, justru katolik beribadah sesuai dengan gereja perdana, dan katolik sendiri di dirikan oleh Yesus melalui petrus sebagai batu karang, yg tdk bisa di musnahkan sampai akhir jaman, nah coba kita lihat gereja yg di dirikan oleh luter sekarang memiliki aliran yg berbeda2 karena apa ide pemikirannya salah... dalam mengimani dan memahami Ajaran kristus
J S justru protestant lah yg jauh dari ajaran gereja perdana dan para rasul terdahulu
J S , Sejarah perang salib saja anda tdk tahu dan memahami nya dengan jelas...
Apalagi tentang Indulgensi.
Apa yg melatar belakangi parang salib yg anda ketahui?
Dan apa itu Indulgensi, silahkan anda cari di Katolisitas untuk tau selengkapnya, agar anda tdk salah paham dengan postingan yg tdk memiliki dasar yg bermutu, salah satu senjata yg sering di gunakan oleh protestant dan Islam dan agama non katolik pasti menuju pada parang salib dan di salah pahami serta di bolak balik ceritanya....
Apapun arti terselubung dri kitab deuterokanonika yang tertera pada Alkitab Katolik dan tidak disertakn dalam Alkitab Agama lain buat saya itu tidak masalah ...karena Selagi dIdalamnya mengandung kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus dan kebesaran Allah Bapa...itu cukup...entah dia ditaruh diperjanjian lama atau baru..yang penting membawa pencerahan .karena kitab Deutrokanonika dIsertakan di Alkitab pasti àda alasan yang kuat dan beberapa kesaksian mata meski kemudian terjadi penafsiran .
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
semuanya kita percaya degan iman karna iman bisa menjelaskan segalanya dan trimakasih atas ilmunya
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
mnurut saya ini gunanya umat kristiani saling bertukar pikiran dan pendapat, saling menguatkan satu sama lain, lalu selanjutnya pekerjaan Roh Kudus menuntun kita kejalan yg benar. Menurut saya baik protestan dan katolik kita tdk boleh saling memecah belah, mengatakan yg 1 benar dan yg lain salah. Karena, kita yg disini pun sebenarnya pun kurang paham dengan segala sejarah yg beriringan dengan agama dll. (Sebagai contoh, kita bahkan blum seutuhnya mendalami benar setiap yg dituliskan di alkitab, tapi kita sudah mengomentari 1 sama lain). Salah satu cara untuk mengetahui yg benar adalah dengan mempelajari secara teliti alkitab dan sejarahnya. Lalu meminta Tuhan yg menuntun kita ke jalan yg benar. Semangat persatuan teman teman. Tuhan Yesus berkati
Jelas....
Yesus tidak ubah Alkitab perjanjian lama. Ia datang untuk menggenapi Perjanjian Lama.
Tidak ada yg berubah. Termasuk deuterokanonika.
Itu saja sederhananya.
Joooos pendek mengena, Tuhan Yesus juga baca, mengajar dan menggenapi Taurat sebelum diutak atik Yahudi th 90 AC.
Saya Kristen Protestan,menurut saya sih bukan berarti kita harus anti atau membuang kitab Deuterokanonika dan kitab Apokrif yang lain tapi kita harus pelajari karena dari kitab tersebut dapat membantu dalam menjelaskan Iman Kristen dan sejarah kepada saudara kita yang lain.
Siapa yg mempunyai otorittas menentukan deuterokanonika itu Apokrifa ?
KANON YG SAH DAN BENAR ITU 7 KITAB ITU MASUK DALAM KANON ALKITAB ( BUKAN KANON YAHUDI) PADA ABAD KE 3 OLEH GEREJA KATOLIK YG DIKANON OLEH PAUS DAMASKUS 1 .. DENGAN JUMLAH 73 KITAB...
Tuhan Yesus Memberkati Kita semua:)
Piktoor dan Memberkati mu juga :D
@TanyaAlkitab: makasih min penjelasannya... Tuhan memberkati.
Buat teman2 protestan, cobalah kalian baca deutrokanonika sebelum comment. Terkhusus kitab "Sirakh", saya sangat sering membaca kitab yg satu ini, kitab sirakh memberi kita petunjuk, tuntunan hidup, nasehat, dan kebijaksanaan dalam berbagai problematika hidup saat ini. Kitab ini mirip dengan amsal tapi penilaian sy pribadi, kitab sirakh lebih detail.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Kitab Sirakh juga adalah kitab kebijaksanaan, rugi jika tidak direnungkan.
Benar
Kitab DEUTEROKANONIKA sudah masuk di dalam Kitab Perjanjian Lama sejak sekitar 200 tahun sebelum Yesus lahir ke dunia ini, karena sudah diterjemahkan kedalam bahasa Yunani, yang selanjutnya disebut kitab SEPTAGUINTA, yang didalamnya termasuk Kitab Perjanjian Baru. Gereja-Gereja Protestan juga menggunakan Kitab SEPTAGUINTA, termasuk Martin Luther, John Calvin dst-nya .... dll-nya, sampai sekitar tahun 1820 Masehi. Contohnya adalah a.l. King James version terbitan tahun 1611 Masehi, yang didalamnya masih termasuk Kitab-Kitab DEUTEROKANONIKA, dan juga Kitab-Kitab Perjanjian Lama lainnya terbitan sebelum tahun 1820 M. Perbedaannya terletak pada Kitab Perjanjian Lama yang berbahasa Ibrani saja yang didalamnya TIDAK TERMASUK KITAB DEUTEROKANONIKA. Untuk PERBANDINGAN, Gereja Orthodox Ethiopia, Kitab Perjanjian Lama-nya berjumlah 58 kitab, TERMASUK kitab-kitab DEUTEROKANONIKA didalamnya; Gereja-Gereja Orthodox Timur lainnya, jumlah Kitab Perjanjian Lamanya berjumlah 51 kitab, termasuk kitab-kitab DEUTEROKANONIKA JUGA; Demikian juga Gereja Katholik Roma yang awalnya disebut Gereja Orthodox Barat ( bukan Timur) juga menggunakan kitab-kitab DEUTEROKANONIKA, sehingga jumlah Kitab Perjanjian Lama Katholik itu 46 kitab. Jadi pihak Gereja-Gereja Protestan (Reformasi) - lah yang mengeluarkan Kitab-Kitab DEUTEROKANONIKA dari Alkitab (Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru), yang awalnya, seluruhnya berjumlah 73 (tujuh puluh tiga) keseluruhannya), yang disebabkan BAHASA Aslinya, yaitu bahasa Ibrani. Itu meski orang-orang Yahudi dengan agama Yudaisme-nya JUSTRU TIDAK MENGAKUI YESUS sebagai MESIAS, atau PENYELAMAT.
Ini baru benar, terima kasih penjelasanya Mas, Tuhan Yesus lindungi selalu. 🙏🙏
Deuterokanonika adalah bagian dari Alkitab.
Terima kasih banyak request saya dijawab. Sangat memuaskan. Two thumbs up.
Deuterokanonika sudah digunakan sejak jaman Yesus dan para rasul. Bahkan kitab itu juga dikutip dalam Injil perjanjian baru. Ajaran Martin Luther bertentangan dengan kitab deuterokanonika, misalnya kitab makhabe yg mengandung ajaran mendoakan orang yang sudah mati. Martin Luther tidak meyakini bahwa mendoakan orang mati itu berguna. Makanya kitab tersebut nggak dipakai.
Makasih @tanyaalkitab niat sudqh baik.
Saraan min perbanyak literasi jangan jadi membingungkan orang2 yang haus akan kebenaran.
Koreksi ya
Deuterokanonika itu tidak pernah dianggap kanon kedua oleh katolik. Di indonesia krn alasan teknis praktis, maka kitab deutero itu dipisah susunannya dr PL, jadi bagi protestan tidak perlu diprint, bagi katolik diprint. Coba NRSV catholic edition, disitu deuterokanon dicampur dgn PL, atau christian community bible, disitu juga dicampur.
Satu lagi, yg mengakui deuterokanonika sbg bagian dr kitab suci bukan cuma katolik, tp juga orthodox, semua gereja apostolik purba mengakui deuterokanonika.
Terkait dengan pernyataan katolik yg mengatakan mengapa orang kristen tdk boleh mengikuti kesepakatan orang yahudi, hal ini benar adanya, anda lupa menyertakan fakta bahwa sebelum konsili javneh menetapkan kanon yahudi, umat yahudi memiliki pandangan berbeda2 mengenaik kanon kitab suci mereka, belum ada kesepakatan diantara rabi2 yahudi, baru pd tahun 90 (+/- 60 thn setelah yesus disalib) mereka menetapkan kanon. Dan ingat, hingga kinipun umat yahudi itu menganggap yesus adalah mesias palsu terbesar sepanjang sejarah dan kristen adalah agama sesat. Disini bisa disimpulkan bahwa PL adalah kitab suci yahudi sekaligus kristen yg teksnya sama tapi tafsirnya beda. Jadi apa alasannya orang kristen harus mengikuti kanon yahudi yg jelas2 menolak yesus sbg mesias sejati.
Bahasa pergaulan (lingua franca) yg dipakai saat itu adalah bahasa yunani, kitab suci yahudi yg dipakai pada masa itu sdh diterjemahkan dlm bahasa yunani (termasuk didalamnya deuterokanonika atau yg disebut septuaginta), jadi kitab PL yg dipegang oleh para rasul adalah septuaginta ini, krn bahasa ibrani kala itu terbatas digunakan dlm peribadatan saja.
Mantap
Terima kasih penjelasannya deuterokanonika menjadi satu kesatuan kitab semua tergantung cara pandang org menilai misteri Tuhan tidak bisa dijelaskan secara logika
Kitab deuterokanunika harus dikekalkan agar jangan kita mengulang kesilapan semasa menterjemah alkitab
Alkitab menjadi kanon resmi Gereja Katolik (waktu gereja masih satu) sekitar th 390 melalui suatu Konsili (sinode) para uskup dengan Uskup Roma (pengganti Petrus) waktu itu Paus Damasus I. Kanon resmi berupa Perjanjian Lama (termasuk yang dinamakan Deuterokanonika) dan Perjanjian Baru. Kitab-kitab yang sekarang dinamakan deuterokanonika bukanlah kumpulan kitab-kitab yang dikelompokkan sendiri tetapi tersisip diantara kitab-kitab para nabi yang kita kenal sekarang. Tahun 1517, Martin Luther menyingkirkan kitab-kitab tsb (termasuk surat Yakobus dari Perjanjian Baru). Luther mengambil referensi sidang para rabi Yahudi di Yamnia sekitar 200. Dalam sidang tsb para rabi hanya mengakui kitab-kitab yang naskah ibrani-nya masih ada, sedangkan yang kemudian disebut deuterokanonika tidak diakui karena naskah ibrani-nya tidak ada. Gereja Katolik sejak awal menggunakan kitab-kitab berbahasa Yunani, karena sejak zaman para Rasul, bahasa Yunani sudah menjadi bahasa pengantar. Injil saja ditulis dalam bahasa Yunani (kecuali Matius ada ibrani-nya), juga kitab dan surat lainnya dalam Perjanjian Baru.
Kesimpulan: Alkitab itu (include "deuterokanonika") sudah dipakai Gereja sejak awal. 1500 tahun kemudian Luther membuang deuterokanonika + surat Yakobus. Akibatnya Katolik dan Protestan menjadi berbeda pandangan teologisnya.
Aspek sejarah (extra-biblical) dari Deuterokanonika menarik untuk menambah wawasan kita.
Kalau tidak tahu sejarah Alkitab yg benar nanti NGOMONGNYA NGAWUR KAYAK ADMIN...
@@Abdulmunarwan nama Arab tapi ngeritik berasa jemaat abad 16😂. Sadarlah siapa yang mau ngebuang Ibrani, Yakobus😂
@@MichaelNoel-12
Bukan cuma Ibrani dan Yakobus eekkk nih saya lengkapi biar kamu pintar.. Ada 4 surat/kitab yg akan di hapus oleh martin Luther karena dianggap bertentangan dengan teologi SOLASCRIPTURA yaitu Surat Ibrani, Yakobus, Yudas dan kitab Wahyu... Ke empat kitab/surat ini akan dihilangkan tetapi dicegat oleh rekan rekannya... Gitu dekk
Saya Protestan, saya percaya yg Katolik. Deuterokanonika adalah sangat kanon. Knapa harus ikut konsili Yahudi yg trjadi nya baru setelah zaman Yesus? Krna dlm kitab2 itu banyak nubutan ttg Tuhan Yesus
Klu urusan PL lm saya masih lbh percaya pengetahuan Yahudi dr pd Kristen sendiri...
Krn apa???Krn Yahudi tu sangat hati2 dlm meneliti firman Tuhan, bkn sprt Kristen yg masih byk menggunakan pikiran masing2, sbgai bukti, ga smua Kristen sama persepsi tentang Firman Tuhan itu sendiri, sbgai cntoh, ada yg blng blh mkn darah, ada yg melarang, ada yg blng bunda Maria manusia suci yg bisa perantara doa, ada yg ga percaya...
So...
Klu urusan PL, jujur saya lbh prcaya Yahudi...
Tp untuk PB jls saya lbh prcaya Kristen, Krn Yahudi ga akui Kristus....
@@niksonsimatupang7099 lalu kenapa semua Kristen kecuali Protestan menggunakan kitab Deuterokanonika? Baru di abad XVI Martin luther menghilangkan kitab Deuterokanonika
@@umbulhardjo8821 mkny bc sejarah bos, dan bc alasan yahudi membuang kitab itu, ingat y, yahudi ga sembarang membuang kitab, mrk sangat ketat...
Dan apa yg jd alasan yahudi membuang kitab itu, itulh yg menjadi alasan Martin L membuang kitab itu jg....
Dan saya stlh saya baca sejarahnya, saya pribadi lbh percaya pendapat Yahudi dan ML, agar kitab tu dikeluarkn....
@@niksonsimatupang7099 makanya belajar jg kekristenan yg bener boss... Apa Yahudi percaya bahwa Yesus itu Tuhan dan juruselamat?? Sedangkan Deuterokanonika masuk dalam kitab Yahudi SEBELUM konsili Yahudi Jamnia... Kenapa jadi mengikuti konsili Yahudi?
Jadi Yahudi pada awalnya menggunakan kitab itu lho... Kemungkinan pada waktu Yesus didunia kitab tsb masih menjadi kitab suci umat Yahudi...
Belajar jg ttg protokanonika...
Belajar jg siapa yg mengkanonkan Alkitab hingga menjadi kitab yg skrg ini...
Semoga tercerahkan
@@umbulhardjo8821 ga usah ceramahi saya bos, tunjukkn satu aja ayat dlm kitab PB yg mengutip kitab deutro....
Jd jgn asal blng y bos, pernah bc kitabnya kn???apa ga ngerasa dikitab tu ada ayat yg ga lazim???
Tp iy jg sih, gmn pun ini hanya cm debat kusir, krn gmnpun pst anda bela mati2an...
Maaf yah admin buatlah pengajaran yg bijaksana jgn sampai pengajaran itu menjadi "propaganda". Khususnya ttg Alkitab/ Firman Tuhan. Datanglah ke gereja Catholic temui imam2 di sana, jangan malu bertanya. Ingat Catholic itu Kristen (pengikut Kristus) tetapi tdk semua Kristen adalah Catholic.
Jgn malu bertanya yah admin, minta agar Hikmat Tuhan akan menyertai kamu.
God bless you all the time. Amen.
Setuju
Kak, bilang huruf "r" dong 😁
Btw makasih penjelasannya kak
Hahaha
Belajarlah sejarah! Pengunggah video ini dangkal ilmunya. Sekitar abad 3 sebelum Masehi, Raja Mesir menyuruh para rabi Yahudi untuk menerjemahkan perjanjian lama (waktu itu perjanjian lama belum di kanon kecuali kitab Musa) kedalam bahasa Yunani yg merupakan bahasa internasional pada waktu itu. Itu disebabkan banyak orang Yahudi yg sudah tidak mengenali bahasa Ibrani/Aram karena merupakan keturunan orang Yahudi yg berabad sebelumnya sudah tinggal di luar tanah Israel. Hasil terjemahan dalam bahasa Yunani tersebut memuat seluruh kitab perjanjian lama termasuk deuterokanonika. Kitab itu disebut septuaginta. Yesus dan para rasul pun menggunakan septuaginta. Pada tahun 90 an Masehi, para rabi Yahudi membuat kanon PL dan tidak memasukkan kitab deuterokanonika. Jadi mana yg harus diikuti? Kitab yg digunakan oleh Yesus dan para rasul atau kitab yg digunakan oleh para rabi Yahudi yang jelas-jelas menolak Yesus? Apakah kalian percaya bahwa para rabi Yahudi yang jelas-jelas menolak Yesus dan ajarannya lebih diterangi oleh Roh Kudus daripada para rasul dan para penggantinya? Jaditerokanonika itu bukan kitab yg ditambahkan.
Yes betul, orang2 yahudi berusaha menyingkirkan deutero karena kebanyakan murid yesus dan yesus sendiri banyak mengutip kitab2 deutero...
Usaha itu toh gagal, umat nasrani semakin banyak...
Adminnya kan protestan, jadi sejarah yg mereka tahu ya sejarah sejak tahun 1500an sampai sekarang saja. Mereka tidak ada sejak abad pertama seperti Gereja Katolik yg adalah pelaku sejarah sejak abad pertama.
Jadi wajar saja, kita hargai pendapat mereka.
Thanks Mba. Salam
Benar
@@RobertHarp maaf, saya kurang setuju penggunaan kata nasrani di peruntukkan untuk kekristenan ... menurut sejarah, orang orang nazarethlah yang justru banyak membusukkan kekristenan ... bahkan natanael pun berkata, adakah sesuatu yang baik datang dari nazareth?, dari kata kata ini saja sudah membuktikan bahwa kondisi lingkungan nazaret pada saat itu memang buruk akhlak dalam menilai status sosial ... bahkan, di ktav negri tetangga sendiri lebih jelas mengungkapkan kondisi nazareth saat yesus remaja beranjak dewasa yang tidak kita temui sendiri di eungelion, penghujatan itu sangatlah jelas ... salah satunya sebutan anak haram & yang tidak kalah mengerikannya, yesus memakai turunan ibu, isa ibn maryam, ini benar benar pelecehan kaum bangsa ... bagi orang yang engga tau adat istiadat meng iyakan yesus dari nasab perempuan, berarti secara tidak langsung mengganggap yesus tidak lebih dari binatang ...
Inilah alasan mengapa yahudi sering melecehkan yesus dengan sangat parah, bahkan sampai kepada sekarangpun, mereka selalu mengungkapkan yesus sebagai sepupu ... tau arti ''sepupu sepupuan" ? bentuk ungkapan halus dari kata yang sebenarnya yaitu pelacur atau gigolo saya ...inilah kerasnya adat istiadat yahudi tersebut
Tidak banyak dari antara kita yang mengetahui betapa sakralnya adat istiadat yahudi mengenai pentingnya nasab (turunan) bagi kaum kaum bangsa pendahulu mereka yaitu ibrani
Oleh karena hilangnya status atau identitas inilah imam Besar pada jaman itu berkata, alangkah lebih baik satu orang mati buat bangsa daripada merusak tatanan keluhuran berbangsa
Tuhan memberkati admin Tanya Alkitab selalu. O iya min ada ayat untuk admin, mohon dibaca ya. Filipi 4:18-20
Menurut saya Deuterokanonika perlu dimasukkan karena isi dan pengajarannya tidak bertentangan dengan Alkitab
J S : Apakah boleh minta penjelasannya dari keterangan Bapak/Ibu ttg pertentangan Purgatory?
Trmkasih sebelumnya ya... JLU
J S , Wikipedia tdk dapat dipercaya sepenuhnya kebenarannya...
Kita dapat mengetahui tentang ajaran itu harus dari asal nya agar bisa dengan jelas di pahami, jika anda penasaran silahkan cari di katolisitas.org
Tulisaja kata Kunci misalnya Tentang Api penyucian katolisitas.
Trims...
J S , setiap org yg sudah berpulang harus melalui penyucian agar bisa masuk dalam surga, sebab Surga itu suci jadi tdk boleh ada sedikitpun noda kotor...
Yesus memang sudah memberi materia keselamatan bagi kita melalui salib, tapi kita belum sepenuhnya menerima nya, karena banyak dari kita yg tdk mau menerima nya dengan sungguh2, dan tdk sepenuhnya.Kita melakukan perintah nya, sehingga perbuatan kita juga menjadi salah satu dari tugas kita untuk bisa menginjak surga
J S , justru itu kita perlu di murnikan, maka dari itu doa kita di perlukan oleh arwah dalam Api penyucian, melalui doa itu lah kita mohon belas kasih dan kerahiman Dari Allah, di sini lah Allah menunjukan belaskasihannya pada kita bahwa Allah itu sangat mencintai kita, jadi Allah tdk begitu saja membuang kita dalam apa kekal karena setiap manusia, ada yg memiliki Dias berat dan dosa ringan, dosa berat itu berarti memang sudah melawan Allah sedangkan dosa ringan dia percaya tapi tdk melaksanakannya dengan sepenuh hati artinya dia membiarkan iman itu, nah di sini lah kita tau bahwa Allah itu maha kasih dengan memberikan Api penyucian agar kita di murnikan lagi.
J S , tdk ada yg memaksa kehendak saya, hendaklah kita saling mendoakan kuncinya itu...
Untuk lebih lanjut untuk mengetahui tentang api penyucian silahkan cari di Google, di alamat katolisitas, tulis saja kata kunci api penyucian katolisitas, di Google.
Ya mungkin dalan protestant manusia yg hidup tdk perlu mendoakan org yg sudah mati karena sudah tdk ada hubungan nya tapi beda dengan katolik manusia yg masih berjiarah di dunia perlu mendoakan org yg sudah mati khusus nya bagi mereka yg dalam api penyucian yg memerlukan doa kita.
Mantap ini baru berimbang
sekedar informasi, kitab deuterokanonika mendapat tempat secara terpisah karna kitab-kitab di Indonesia pertama kali diterjemahkan oleh Kristen protestan (terjemahannya tidak mengikutsertakan deuterokanonik), tetapi di kemudian hari, sebagai bentuk kerjasama antara katolik dengan agama kristen protestan, terbentuklah istilah kitab deuterokanonik, di mana sebenarnya di negara lain yang mayoritas katolik, tidak ditemukan bagian-bagian tersebut secara terpisah, misalnya kitab deuterokanik tambahan daniel. tidak ada istilah tambahan tapi menjadi satu kesatuan dengan kitab daniel.
Memang tidak terpisah tapi dalam keterangan tetap dibuatkan bahwa itu tambahan deutrokanonika.
Dibuang oleh Marthin Luther untuk menyesatkan umat agar masing2 orang bisa menafsirkan isi alkitab sesuka hati dan pada akhirnya melahirkan perdebatan2 yg sangat tidak baik..
min kok semua vidionya rada” nggk bener yah dari sisi katolik😩coba deh pelajarin lebih dalam dulu min sebelum buat vidio
Adminnya protestan jadi wajar. Ini kan channel mereka sebenarnya 😁
Nontonlah mea cvlpa. Penjelasan ttg alkitab dan sejarahx ada. Atau father Kenny Ang. mea cvlpa; ua-cam.com/video/yonDRW1iA7g/v-deo.html
Berbahagialah orang yg tidak melihat namun percaya
Pake iman aja, biar Tuhan yg kasi tunjuk melalui setiap Rhema yg kita dapatkan
Iman tanpa perbuatan sama sj gak guna
1. Yang mempunyai kuasa untuk membuat (jilid) alkitab adalah bapak2 gereja: para uskup. Krg lbh tahun 382 M Paus Damasus, dg dekrit, menetapkan alkitab dengan Deuterokanonikanya. Inilah yang diakui Gereja. Dan disini Gereja, menunjukan Powernya/otoritasnya/kuasanya. Artinya apa yang bunda gereja putuskan, sbg pemerintahan "suci", itulah yang dipakai. Tanpa ada pemimpin, penguasa, kita pasti kacau dan kita atur sesuka hati apa yang kita mau.
2. Alkitab itu hanya 1 yaitu alkitab yang disahkan oleh Gereja Katolik. Tidak ada alkitab protestan. Luther itu eks pastor dan tidak pernah tulis alkitab.
3. Kenapa protestan mencabut deuterokanonika, itu putusan pribadi luther utk menggolkan ajaran ajarannya bukan putusan gereja universal. Apakah dg itu ia (Luther) adalah paling benar, sama sekali tidak. Dia buat apa yang menurut yg dia pikir benar. Jadi, sesuai pengalaman, jika saat ini byk protestan yg bilang katolik itu sesat: mendoakan orang mati misalnya dianggap sesat, krn mmg mereka tdk miliki kitab deuterokanonika. Lebih lucu lagi kalau ada protestan yg teriak teriak kami sangat alkitabiah, dan sebagainya, tapi lupa terima kasih kepada gereja katolik yang menjilid buku itu sampai ada ditangannya.
Mantap 👍👍👍
Tepat...
Gereja Katolik yang meng KANON Kitab Suci di abad ke 4 dipimpin oleh Paus Damasus I.
Jadi sudah selayak dan sepantasnya lah setiap umat yang mengaku diri KRISTEN menggunakan Kitab Suci yg di KANON oleh Gereja Katolik.
Firman Tuhan adalah roti yg hidup. Yg mengenyangkan umat percaya. Ke-66 kitab dalam Alkitab melambangkan 12 roti sajian yang harus diletakan di tempat roti sajian di mana penempatannya 6 roti di sebelah kiri dan 6 roti di sebelah kanan. Jadi saya yakin kalo hanya ke-66 kitab yg ada dlm bible saat ini lah yg berkenan pada Tuhan.
Sotoy, nyatanya kami hanya memiliki 5 roti dan 2 ikan
Nyatanya hanya kalian yg ngakui itu,, secara gereja mula-mula sperti ortodoks, katolik, greja Syiria bahkan Yahudi mengakui deutrokanonika,, banyak yg menyayangkan kitab deutrokanonika itu tdk ada di kitab protestan koq
Jangankan deutero, bahkan kitab Yakobus pun sempat ingin dihilangkan oleh PS. Luther, karena apa? Karena tidak sesuai dengan ajaran SOLAnya, wkwkwk, lucu
Kirain artinya 666
@@bintangjatuh4018 ya benar saudara Dalam Kitab perjanjian Baru Martin Luther telah menambah perkataan saja yg didalam alkitab Bahasa aslinya perkataan saja enggak Ada ini bertujuan supaya sesuai dengan doktrin beliau utk memperolehi keselamatan cukup dengan beran saja nah itu perkataan yg ditambah
Alkitab adalah Firman Tuhan yang tertulis dan melalui Alkitab Kita mengenal Tuhan serta kehendak-Nya. Ucapkanlah syukur kerana Tuhan yang Maha Mulia berkenan menyatakan diri-Nya kepada Kita melalui Alkitab.
Salam damai utk semua Kristen. Soal Kitab Deuterokanonika , prtanyaanya siapa yg mengurangi, siapa yg mnambah ? jawabannya : sudah terimplisit, terimplementasi dlm jawaban2 Org Kristen sendiri kpd agama lain yg tdk mengakui Kristen dan sejarah Kristen. Deuterukanonika juga senjata yg mematikan.
Deuterokanonika itu mestinya di masukkan ke perjanjian lama karna gk ada yg salah pada isi injil deuterokanonika.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Secara logika y,,,
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan...dan mrka sangat ketat dlam menjaga tradisinya...dan sdah pasti lebih mengetahui kitab mereka...jdi mnurut sya sah2 sja klu mereka sendri yg koreksi kitab mereka..
Deuterokanonika di tolak pada jamanya Martin Luter jadi tidak ada yang salahnya atas kitab ini, yang berbeda itu adalah sudut pandang manusia. intinya semuanya bagian dari karya Tuhan.
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
Sudah sudah jangan ribut,kita kan dianjurkan hidup dalam kasih,kita sesama umat Kristen percaya kepada Allah harus saling merangkul dan mencintai dalam nama Yesus Kristus
Kasih tau kpada orang islam mengenai malaikat bawah dan hal hal yang berkaitan mengenai kita berfikir secara akal dan rasa kita sebagaimana sekarang manusia saling menyelesaikan masalah manusia melalui otak tindakan dan ucapan kita.
Kanon ke2, itu sebagai tambahan penjelasan. Perjanjian Baru saja menuliskan bhw msh sgt byk yg dilakukan oleh Tuhan Yesus sblm naik ke Surga tp tdklah dituliskan semua dlm PB, demikian halx dgn PL tdk semua kitab tambahan ttg kisah org2 kudus dimasukkan oleh org Yahudi ke dlm PL,
Herice TL kalau saya tidak perlu dikurangi bahkan harus ditambah.supaya orang baca buku. Kualitas otak yg pinter harus dibagikan kepada yg bodoh.
Terima kasih Romo.
Admin tdk tuntas dalam menjelaskan tentang kitab Deutekanonik... tdk ada yg di jelaskan secara jelas justru lebih membuat kedalam banyak pertanyaan...
Johto , hahaha iya juga sih, tapi setidak nya tdk menjadikan banyak pertanyaan tentang kitab Deuterokanonika...
Lorensius Daut Nyuakng krn Tuhan Yesus telah mengajarkannya maka dia tidak mau menyimpulkan.
tp secara samar dia telah mengatakannya diakhir video.
Coba tonton berulang ulang baru mengerti
Kebanyakan ngiklan adminnya.. Bikin durasi makin lama
Tq luar biasa 🌹❤️❤️❤️❤️❤️❤️🕯️🤲😘😘😘😘
Bukan seharusnya. Tetapi memang layak dan sepantasnya di masukan ke Alkitab.
Sungguh2 pantas dan layak jgn dengerin tukang protes,agama itu bukan dari Yesus tapi dari Luther.
yaa kan udah ada di alkitab mu ..
cara terbaik untuk menjawabnya adalah dengan membaca kitab terserbut terlebih dahulu
Salah, kanon Alkitab pertama dikanon GK lengkap, istilah Deuterokanonika hanyalah istilah Luther, Luther tidak mempunyai otoritas menghilangkan 7 kitab PL, ada 2 alasan :
1. Alasan Luther, tidak sesuai dengan ajarannya SOLA FIDE
2. Disamakan dengan "konsili" Jamnia padahal konsili itu bukanlah konsili hanyalah sekumpulan orang yahudi..yang aneh adalah mengikutinya..karena jelas jelas orang yahudi membenci Yesus, dan 7 kitab dalam PL itu sudah ada sejak pertama kali dikanon
YANG LEBIH MEMALUKAN ADALAH SESUNGGUHNYA LUTHER INGIN MENGHILANGKAN SURAT IBRANI, KITAB WAHYU, DAN SURAT YAKOBUS..APAKAH ANDA TAHU? Untung teman temannya mencegahnya..MENGAPA LUTHER INGIN MENGHILANGKAN SURAT IBRANI, KITAB WAHYU DAN SURAT YAKOBUS TIDAK SESUAI DENGAN AJARANNYA
SUDAH BANYAK TEMUAN DILAUT MATI DALAM BAHASA IBRANI..KITAB YANG YANG DIANGGAP APOKRIF TERSEBUT
Mau masuk atau tidak, adalah hal yang tidak perlu dibahas. Yang penting selalu percaya pada Tuhan Yesus dan menerapkan kasih-Nya, sehingga kerajaan Allah benar-benar hadir di dunia ini
penyembahan saat saya berdoa dalam nama allah tidak dikabulkan tapi saat saya berdoa dalam nama yeshua(yahwe) doa saya dikabulkan
Tidak berarti ketika kita meminta sesuatu hrs dikabulkan, Krn Tuhan kita Bapa, Putra dan Roh kudus yg punya otoritas/kehendak sendiri Krn Dia lebih tau apa yg kita perlu.
Demikian pendapat saya Trimakasih
Sangat bermanfaat, ty Admin.
pendiri agama protestan kan Marthen Luther. lah siapa Marthen L. ini? Dia kan awalnya katolik, berarti kitab yg benar adalah kitab yg sdh ada sebelum marthen luther mendirikan agama baru.
" waspadalah,, sebab akan muncul guru palsu." ehhh beneran muncul pria yg sok hebat menyalahi bapa2 gereja mula2. jgn2 si luther ini di ilhami oleh jin gua hira juga.
🤣🤣🤣🤣 Bisa jadi.
Kenapa mereka nggak sekalian aja bikin alkitab baru.agama mereka kan dibuat oleh Luther.dari dulu sampai sekarang kerjaannya protes melulu
@@cheflow3538 Intinya gini ja bang, yang muncul 1400 tahun lalu ja palsu apalagi yang baru muncul sekitar 500an tahun lalu, pasti lebih palsu lagi, buktinya skrang cabangnya bertebaran di mana", sperti anak ayam kehilangan induk, siapa saja boleh membuat dan mendirikan gereja baru sesuka hati, memalukan.
Kitab Deutero kanon menjelaskan dengan terperinci bagaimana Nabi Yeremia membawa keluar Tabut Perjanjian untuk disembunyikan.
Kitab ini juga mencatatkan peristiwa yang sangat penting semasa Israel hidup dalam pembuangan.
Selayaknyalah Kitab Deutero Kanonika ini ditempatkan dalam Alkitab.
Mungkin kitab Deuterokanonika tidak perlu di buang, tapi bisa di jadikan pembelajaran buat yang ingin mendalami Alkitab..
contohnya Api Penyucian yang kalo nggak salah ada di dalam kitab deuterokanonika.. kalo orang Kristen Protestan tidak percaya dengan hal ini karena kita percaya bahwa keselamatan hanyalah lewat Yesus Kristus bukan lewat doa2, dll, begitu juga dengan surat Indulgensia yang dimana kita percaya bahwa dosa2 kita di tebus oleh Kristus bukan lewat surat pengampunan dosa..
Apakah indulgensi terdapat pada deuterokanonika? Tidak, Deuterokanonika tidak pernah mengajarkan tentang indulgensi.
id.wikipedia.org/wiki/Indulgensi
maksud saya di sini adalah surat Indulgensi
Maksud saya disini, kitab deuterokanonika itu bisa dijadikan bahan pembelajaran dan bukan menjadi sumber utama. Sumber utama itu tentu saja Alkitab.
Juga, apakan isi dari kitab deuterokanonika itu semuanya salah? Tidak kan. Mungkin ada hal-hal yang bisa kita ambil untuk membangun iman kita dari kitab deuterokaninika, tapi kalo mau baca kitab deuterokanonika kita juga harus membandingkannya dengan Alkitab. Jika sesuai dengan Alkitab, kita bisa gunakan tapi jika tidak sesuai, maka tidak harus kita gunakan.
Manfaat lain juga, jika menjadi seorang peneliti teologi, Kitab deuterokanonika bisa digunakan juga kan untuk diteliti. Jika para teolog harus mempelajari kitab agama lain, mengapa kita deuterokanonika yang merupakan kanon ke 2 tidak di pelajari?
Sinaga Family
Sayangnya pendeta jaman sekarang khotbahnya mengarah ke duniawi
Ibarat maksud tujuan Marthin Luther menjadi senjata makan tuan sendiri
Saya mensupport channel ini walau mungkin ada beberapa perbedaan kepercayaan tapi kita harus tetap bersatu, lagipula ini channel nya melakukan riset, membuat Vidio ga kayak channel yg ngaku "Dakwah" tapi di aktifkan iklan dan banyak watermark kiri kanan dan reuploader
Kitab deuterokanonika diakui oleh katolik dan ortodoks sedangkan di protestan tidak
Greja Syiria juga
@@chelzpaul11pungis17 yes betul
Anglikan juga mengakui
Maklum, disesatkan oleh dalil2 yg menyesatkan
Hanya ajaran iblis dan pengikut nya yang mengurangi Firman Allah.
Pro setan = Protestan = pengikut Luther = pengikut ajaran ibis,, 🤮🤮
Yesus sendiri ketika masih berkarya di dunia mennggunakan kitab deutrokanonika yang satu kesatuan dgn kitab taurat. Perbedaannya Luther pada masa nya (1500an) mengikuti Konsili Yahudi yang membuang kitab deutrokanonika yang notabene orang yahudi ketika masa itu adalah mereka yang masih belum menerima Yesus sebagai Mesias.
Tapi di Kristen saya juga ada tuh deutarikanonika. Ga cuma katolik doang
Olvia Setiani nah berarti bagus to kristen kamu mengakui deutrokanonika artinya kristen kamu mengakui para bapa Gereja dan tradisi suci
Setau saya mmg semua Kristen pake kok kecuali protestan
Hary Triadi.. Gereja bisa bermakna 1. Gedung 2. Jemaat/pengikut Kristus.
Syalom Admin terkasih didalam Yesus Kristus, semoga jawaban ini membantu, kebetulan masih ada lanjutannya nanti.
1. Kitab Deuterokanonika memang merupakan satu kesatuan dengan Kitab Perjanjian Lama
Kitab Deuterokanonika memang merupakan satu kesatuan dengan Kitab Perjanjian Lama (yang terdiri dari 46 kitab). Dalam edisi Vulgate (kitab Suci yang ditulis berdasarkan Septuagint, yaitu yang memuat kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani pada tahun 250- 125 BC) Kitab Deuterokanonika termasuk di dalamnya, inilah yang dipakai oleh Gereja Katolik sampai sekarang. Maka benar bahwa di dalam Alkitab Katolik versi bahasa Inggris, memang kitab Deuterokanonika ini disatukan di dalam Perjanjian Lama. Jika di versi bahasa Indonesia dipisahkan, saya rasa itu kemungkinan karena pertimbangan kemudahan percetakan, dengan menggunakan dasar versi yang sudah ada dan diterima secara umum oleh semua umat Kristen di Indonesia.
2. Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16
Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16, yang artinya adalah yang termasuk dalam kanon kedua. Istilah ini dipakai untuk membedakan dengan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya yang diterima oleh gereja Protestan, yang disebut sebagai proto-canon. Namun sebenarnya Kitab Deuterokanonika ini telah termasuk dalam kanon Septuaginta, yaitu Kitab Suci yang dipergunakan oleh Yesus dan para Rasul. Dengan berpegang pada Tradisi Para Rasul, Magisterium Gereja Katolik memasukkan kitab Deuterokanonika dalam kanon Kitab Suci, seperti yang telah ditetapkan oleh Paus Damasus I (382) dan kemudian oleh Konsili Hippo (393) dan Konsili Carthage (397). Kita percaya mereka diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk menentukan keotentikan kitab-kitab ini, berdasarkan ajaran- ajaran yang terkandung di dalamnya. Kitab- kitab Deuterokanonika ini, bersamaan dengan kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB, dikutip oleh para Bapa Gereja di abad- abad awal untuk pengajaran iman, dan prinsip- prinsip pengajaran pada kitab Deoterokanonika ini berada dalam kesatuan dengan PL dan PB.
3. Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika
Sebenarnya, Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika. Luther memasukkan kitab-kitab Deuterokanonika itu di dalam terjemahan kitab suci-nya yang pertama dalam bahasa Jerman. Kitab Deuterokanonika juga terdapat di dalam edisi pertama dari King James version (1611) dan cetakan Kitab Suci pertama yang disebut sebagai Guttenberg Bible (yang dicetak satu abad sebelum Konsili Trente 1546. Kenyataannya, kitab-kitab Deuterokanonika ini termasuk di dalam hampir semua Kitab Suci sampai Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society memotongnya pada tahun 1825. Sampai sebelum saat itu, setidaknya kitab Deuterokanonika masih termasuk dalam appendix dalam Alkitab Protestan. Maka secara historis dapat dibuktikan, bahwa bukan Gereja Katolik yang menambahkan kitab Deuterokanonika, namun gereja Protestan yang membuangnya.
Namun demikian memang diketahui bahwa Luther cenderung menilai kitab-kitab dalam Kitab suci seturut dengan penilaiannya sendiri. Misalnya, ia melihat kitab Ibrani, Yakobus, Yudas dan Wahyu sebagai kitab-kitab yang lebih rendah dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Demikian juga dalam debatnya dengan Johannes Eck (1519) tentang Api Penyucian, maka ia merendahkan bukti yang diajukan oleh Eck yaitu kitab 2 Makabe 12, dengan merendahkan kitab-kitab Deuterokanonika secara keseluruhan. Ia juga mengatakan bahwa ketujuh kitab dalam Deuterokanonika tidak dikutip secara langsung di dalam PB. Namun jika ini acuannya, maka ada kitab-kitab yang lain dalam PL yang juga tidak dikutip dalam PB, seperti contohnya kitab Ezra, Nehemia, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung, tetapi apakah kita akan membuang semua kitab-kitab itu? Tentu tidak bukan. Lagipula meskipun tidak ada kutipan langsung, namun ada banyak kutipan dalam PB yang mengacu pada apa yang tertulis dalam kitab Deuterokanonika. Contohnya, Ibr 11:35 tentang “Ibu-ibu yang menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab telah dibangkitkan. Beberapa disiksa dan tidak mau menerima pembebasan supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik….” ini mengacu kepada kisah seorang ibu yang menyerahkan ketujuh anak- anaknya dan akhirnya dirinya sendiri untuk disiksa, demi mempertahankan ketaatan mereka kepada hukum Taurat, seperti dikisahkan dalam kitab 2 Makabe 7. Kisah ini tidak ada di dalam kitab- kitab PL lainnya. Atau ayat 1 Korintus 2:10-11 yang mengajarkan bahwa manusia tidak dapat menyelami hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah yang telah ditulis dalam Yudith 8:14.
4. Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab
Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab yang mengisahkan hal yang sama/ serupa. Adanya kaitan ayat- ayat ini membuktikan bahwa kitab- kitab Deuterokanonika bukanlah kitab-kitab yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dengan kitab-kitab lainnya baik yang ada di PL maupun PB. Bahwa ada rujukan ke PL artinya ayat- ayat dalam kitab- kitab Deuterokanonika tersebut tersebut mengajarkan hal yang sama/ serupa dengan kitab- kitab PL lainnya, dan bahwa ada rujukan ke PB artinya pengajaran pada ayat- ayat kitab-kitab Deuterokanonika tersebut juga dikutip oleh para pengarang kitab- kitab PB, meskipun secara tidak langsung; atau prinsip pengajarannya diambil dan diajarkan kembali dalam PB.
Pada Alkitab The Jerusalem Bible, 1966, terbitan Dayton, Longman & Todd, Ltd dan Double Day, tercantum cukup banyak catatan pada ayat- ayat Kitab Deuterokanonika yang mengacu kepada ayat- ayat kitab-kitab lainnya di PL dan PB. Semua ini sungguh menjadi bukti yang kuat bahwa kitab-kitab Deuterokanonika ini sama-sama diinspirasikan oleh Roh Kudus, sama seperti kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB.
5. PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kitab Deuterokanonika
Jika diperhatikan maka kita ketahui bahwa ayat- ayat di PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kita Deuterokanonika. Ada yang dikutip sama persis, atau ada juga yang kemudian diperjelas ataupun disempurnakan. Dalam konteks inilah kita melihat nubuat pembunuhan kanak- kanak pada Keb 11:7, yang kemudian diperjelas dalam Mat 2:16 tentang pembunuhan bayi-bayi dan kanak-kanak di bawah umur 2 tahun pada jaman kaisar Herodes. Sedangkan contoh yang lain pada Mat 6:19-20 yang mengajarkan agar kita tidak menaruh perhatian kepada mengumpulkan harta dunia yang bermakna kosong, melainkan kepada harta surgawi, itu secara prinsip telah diajarkan dalam PL, yaitu Sir 29:8-12, Ayb 22:24-26; Mzm 62:10, Tob 4:9, selain juga diajarkan di PB, yaitu Yak 5:2-3, ataupun di ayat paralelnya pada Injil Lukas 12:33-34.
Contoh- contoh semacam ini banyak sekali. Maka, jika anda tertarik mempelajarinya, saya menganjurkan anda membeli buku the Jerusalem Bible, dan anda dapat melihatnya dengan lebih detail.
6. Alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal.
Sebenarnya alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal. Yang dimaksud di sini mungkin adalah bahwa kanon Ibrani yang ditetapkan oleh para rabi Yahudi dalam konsili Javneh/ Jamnia sekitar tahun 100, hanya memuat 39 kitab PL, sedangkan Gereja Katolik berpegang pada Septuagint yang memuat 46 kitab (termasuk Deuterokanonika). Para rabi itu adalah orang -orang yang menolak Kristus, mereka tidak percaya kepada Kristus bahkan sampai saat ini. Bagaimanakah mereka dapat menentukan bagi Gereja, mana kitab yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, dan mana yang tidak? Mereka (para rabi itu) menolak Kristus (kalau tidak menolak, mereka sudah jadi umat Kristiani), lalu bagaimana sekarang kita dapat mengatakan bahwa para rabi itu dipenuhi Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci bagi Gereja?
Lagipula, jika kita mau secara obyektif melihat, selayaknya kita melihat pada penjelasan para pengarang Protestan yang bernama Gleason Archer dan G.C. Chirichigno membuat daftar yang menyatakan bahwa Perjanjian Baru mengutip Septuagint sebanyak 340 kali, dan hanya mengutip kanon Ibrani sebanyak 33 kali. ((Gleason Archer dan G. C. Chirichigno, Old Testament Quotations in the New Testament: A Complete Survey (Chicago, IL: Moody Press, 1983), xxv-xxxii.)) Dengan demikian, kita ketahui bahwa dalam Perjanjian Baru, terjemahan Septuagint dikutip sebanyak lebih dari 90%. Jangan lupa, seluruh kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Dan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Yunani inilah yang ditolak oleh para Rabi Yahudi. Tetapi apakah kitab-kitab PL yang tertulis dalam bahasa Yunani ini berarti tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus? Tentu tidak bukan. Meskipun ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, kitab-kitab tersebut tetap orisinil dan asli, sebab memang pada saat itu bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Yunani.
Salam dari : Katolisitas (Ini pendapat mereka, bukan saya). Salam Damai :)
1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif”
Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul.
2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia
Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome].
Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit, tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3 kutipan dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani.
3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika
Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah:
Tobit
Yudit
Tambahan kitab Ester
Kebijaksanaan
Sirakh
Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia
Tambahan kitab Daniel
1 Makabe
2 Makabe
Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan).
4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika
Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus - yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”, kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci?
Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka.
Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka.
Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi.
Sekian admin, mungkin nanti tolong dipelajari kembali secara benar dan teliti mengenai sejarah deuterokanonika itu sendiri, tidak cukup mempelajari alkitab hanya 1,2,3,4,5 Tahun, butuh waktu dan proses yang sangat lama untuk mengimani dan mengamalkan ajaran alkitab itu sendiri.
Parasian Manurung : Terimakasih penjelasannya, Tuhan memberkati
Intinya Kitab deuteronika itu sejak awal tidak pernah menjadi bagian mutlak PL, Perjanjian Lama adalah segala sesuatu yg ada sebelum Yesus Lahir, kitab yg digunakan oleh Tuhan Yesus(seorang yahudi) jadi aneh jika kita anggap kitab PL versi bapak gereja(yang muncul setelah kematian Tuhan Yesus) menjadi sesuatu yg dipakai Yesus ketika mengajar :). Sudah pasti Yesus mengajarkan menggunakan PL versi orang Yahudi, karena pada saat Yesus datang kedunia belum ada gereja maupun bapa bapa gereja maupun para rasul, jadi LOGIKA saja 😊
vintor monang Oh begitu ya mas ? Mari saya telaah dulu argumen anda yang “kitab Deuterokanonika itu sejak awal TIDAK pernah menjadi bagian MUTLAK PL”.. Layaknya para Pencetus Aliran Protestan Lainnya, argumen anda sangatlah SEPIHAK.. Pertama, anda tidak menjelaskan ukuran kuantitas dari KELAYAKAN Deuterokanonika itu sendiri. Sejarah mengenai data, informasi, dan validitasnya pun tidak anda uraikan.. Lagi dan lagi alasan klasik para penganut Protestan lainnya, tidak mendasar dan tidak absolut :) Kedua, yang membuat saya semakin bingung dan aneh ialah penjelasan anda yang bahwasanya Deuterokanika tidak pernah menjadi bagian MUTLAK PL, lain kali mas kalau mau menjelaskan jangan tengah2 dong ah :), Jangan ngomong MUTLAK dong ah, ukurannya bukan MUTLAK atau Bukan, tapi PASTI atau TIDAK PASTI, saya lihat kata2 nya masih terkandung jalan tengah dan cari “aman”.. Berikutnya yang lebih tidak masuk akal lagi ialah pernyataan anda yang mengatakan bahwa BAPA GEREJA ada sebelum Kematian Yesus.. HAHAHAHAHA.. Pertanyaannya : Yang bilang Bapa Gereja ada sebelum kematian Tuhan Yesus sopo mas ? Ngawur anda ah, coba baca argumen saya diatas, baca hati2 dan analisa kata per kata, baris per baris.. Jangan asal comot ah, entar ada penistaan nama baik.. Saya rasa tidak baca secara seksama, Bapa Gereja justru memelihara secara utuh kitab Deuterokanonika itu sendiri, bukan menambahkan atau melebihkan seenak jidat mereka.. Kenapa ? PL itu berisi tentang ramalan, nubuat, dan perjanjian yang akan diperbaharui nanti ketika Tuhan Yesus datang ke Dunia ini, Deuterokanonika itu bagian dari PL mas (46 Kitab totalnya, asli dibuat dalam bahasa Yunani (Septuaginta), ramalan itu tertuang di berbagai nabi kecil hingga nabi besar, seperti Daniel, Hosea, Amos, Daud, Salomo, Musa, Yehezkiel, Yeremia, hingga Yesaya (baca dong kitabnya ah, disitu nubuatnya banyak mas).. Rujukan Deuterokanonika itu sepenuhnya berasal dari PL kok, masa iya sih mesti DIBUANG, DIPISAHKAN, dan DITELANTARKAN ?! Berarti anda menolak dong kebenaran Firman Allah ?! Waduh bahaya mas, jangan gitu.. Ingat, kitab Deuterokanonika itu menjadi kitab “kanon kedua” karena ulah siapa ? Katolik ? Enggak dong ah.. Itu ulah para Rabi Yahudi yang menentang akan kedatangannya sang Mesias yang diramalkan di PL dan digenapi di PB, wong mereka memang membenci Tuhan kita Yesus Kristus kok, makanya mereka buang sebahagian Surat Kitab yang mereka anggap tidak “penting” itu, konyolnya lagi Para Pencetus Aliran Protestan itu menggunakan egonya yang sangat tinggi untuk mengeksklusifkan diri dengan cara ikut membuangnya.. Sekarang saya tanya ke pertanyaan pertama saya, dari mana anda tahu dan bisa menentukan KEMUTLAKAN bagian Deuterokanonika bukan kitab PL ? Dari pendeta dan istrinya? Dari para penginjil ke rumah rumah ? Dari Martin Luther dan John Calvin ? Dari Para pengarang buku Kristen Protestan dari berbagai aliran ? Yang mana semua dari mereka berniat ingin menjatuhkan ajaran orisinalitas Gereja Katolik.. Karena statement anda itu bagus, iya saya hargai, tapi sayang sekali tidak ada hubungan kausal sebab akibat, bahkan melenceng dari topik yang saya sampaikan.. Makanya saya tidak temukan kerelevansian dan kekuatan pernyataan yang anda sampaikan.. Tujuan Gereja Katolik itu sangat mulia, kami tidak ingin apa yang seharusnya utuh dan sempurna itu terjaga, tiba2 datang angin dan petir entah darimana meluluhlantakkan dan memecah-belah persatuan dan kesatuan di dalam Tubuh Kristus dengan asumsi yang tidak masuk akal dan keliru hanya karena ingin “menciptakan” aliran baru.. Sekehendaknya Tuhan Yesus lah nanti yang menentukan, bukan anda atau saya.. Sekian saudaraku, Salam Kasih, Salam Damai.. Tuhan beserta kita, Amin..
#DEUSVULT
#ADMAIOREMDEIGLORIAM
Parasian Manurung sorry bang tapi anda yg gagal paham, mksd saya kitab deuteronika anda itu tak ada dalam Alkitab saya. dan sejak awal juga baru ada setelah kematian Yesus, sebelum kematian Yesus anda bilang telah dipakai Yesus mengajar saya rasa itu cuma pendapat agama katolik, karena saya tak mengimaninya tentu saja saya tak percaya. Yesus org yahudi, tentu saja Yesus mengajar dengan kitab PL yahudi, kalau ada kitab deuteronika dalam PL setelah kematian Yesus, tentu saja aneh kalau dibilang Yesus mengajar dgn kitab itu. Tapi ya jelas, imanmu yg menyelamatkanmu saudara ^_^
Aku secara pribadi merasa alkitab yang ada sekrng sudah sempurna, kitab kitab apapun dari kepercayaan apapun tidak perlu lagi menambh dan menimbulkan kontroversi dalam Alkitab saat ini.
Dengan Alkitab saat ini saja buktinya semakin banyak org percaya Yesus dan mengakuinya sebagai Tuhan dan Juruselamat, jadi tanpa kitab kitab itu orang Kristen tetap ada dan tetap berkembang, jika kebaikan dan kebenaran Kristus yg mankin dinyatakan diseluruh dunia tanpa kitab kitab itu maka tentulah Alkitab sekarang ini sudah sempurna 😊.
Sekali lagi imanmu yg menyelamatkanmu, Tuhan Yesus Memberkati
Dalam Naskah Laut Mati yg ditemukab pada 1947, telah ditemukan Kitab Deuterokanonika dalam Bahasa Ibrani
Betul bgt. Katolik meyakini kanon atau standar yg berbeda dengan Yahudi.
Ragil Dimas Pamungkas hrus tau kanon itu apa? dmua almita kristen skrng ini ada krna oeran dri Magisterium Gereja Katolik yg dipimpin Paus Pius. jdi smua catatan para rasul dikumpulkan dan dicari mana tulisan yg diilhami roh kudus. shingga jadilah alkitab. sejarah sprti itu. bkan meyakinisbtas kanon atau standar berbeda dgn yahudi. toh yahudi menolak PL, menolak Yesus jdi buat apa mengikuti mereka yg menghapus deutrokanonika di konsili yahudi mereka
Emang agama buatan Luther dari dulu sampe sekarang tukang protes aja.sekalian jgn pake alkitab.kenapa juga tdk surur luter bikin alkitab baru
Kristus menyertai kita semua kak. Amin
lihatlah orang protestan membela agamanya, sampe berbohongpun di lakukannya. yg tidak terima balas komen saya. tapi saratnya otak harus ada dikepala. woi andmin, tanggung jawab lu yg bikin fitnah.
bohong yg bagaimana ya
@@michaelwinters1941 bukan berbohong tapi ngeles karna kehabisan cara untuk defends kaya sebelah namanya takiyah. Salam damai✌🙏
@@melkhiormeogego6184 ngeles dibagian mananya ya?
Maklum agama buatan Luter suka protes nggak jelas kayak sales
Kitab deuterokanonika itu sudah ada sebelum masehi. Tapi abad 15 marthin luther membuangnya, sekaligus harapannya juga kitab Yakobus.
Alasannya adalah karena kitab Yakobus dan deuterokanonika sangat menekankan untuk berbuat baik.
Marthin luther menentang ini karena ia menekankan iman.
Keselamatan hanya karena percaya. Tidak perlu berbuat baik.
Mathin luther marah dengan apapun tentang kebaikan. Karena marthin luther suka membunuh banyak orang. Muhammad adalah hitler abad ke 7. Sedangkan Marthin luther adalah hitler abad ke 15. Marthin luther biasa membunuhi puluhan ratusan ribu orang kristen aliran baptis. Karena dianggapnya sebagai saingan.
Dan marthin luther benci dengan apapun tentang ajaran kebaikan. Makanya deuterokanonika dan yakobus hendak dihapusnya.
Admin, belajar lagi yang banyak...
Jangan malu-malu in....
mantap.sdh lebih jekas
Min, DENGAN SEGALA HORMAT, kamu mengajak agar kita bisa menjawab dengan bijak, tapi kamu sendiri yang tidak bijak.
Jangan memberi pernyataan yang menggiring bahwa kitab deuterokanonika ini kitab revisi / tidak original dan dengan patokan "orang Yahudi saja menolak ini"..
Sepertinya kamu fanatik sekali ya..
Tidak usah mencampuri keyakinan Katolik, urusi saja agama Kristen Protestan mu sendiri. Ini bukan ranah kamu dan kamu tidak ada kapasitas untuk menjelaskan apa itu kitab deuterokanonika..
Dari kontennya saja ini bukan menjelaskan apa itu deuterokanonika. Kamu hanya menjelaskan terjemahan dari kata deuterokanonika itu apa dan kenapa kita harus tidak percaya dengan alkitab ini karena menurutmu tidak original, dengan kata lain tujuan video ini hanya untuk mendiskreditkan kitab Katolik..
Kamu sama saja mengatakan kitab Katolik itu sesat..
Kamu merasa tersinggung saat agamamu dijelaskan oleh penganut agama lain kan?? Sepertinya kita sama2 merasakannya sebagai sesama Nasrani, jadi jangan seperti itu. Jangan membenarkan agamamu dengan cara menyalahkan keyakinan agama lain..
Penganut Kristen macam apa kamu, orang2 seperti kamu yang memecah belah negeri ini..bertobatlah dan minta maaf lah ke pemuka agama Katolik.
Maaf dan terimakasih
Steffi Hari Murtiyo bro dgn segala hormat saya katolik, dan betul kata anda, admin sedikit menggiring opini publik. saya sarankan coba tonton OpenBiblica ttg hal deutrokanonika. menurut saya, penjelasan OpenBiblica lebih dapat dipahami.
Klo mau Konsisten umat Kristen non Katolik juga seharusnya membuang kitab2 Perjanjian Baru. Kan mereka beralasan umat Yahudi nggak pake Deuterokanonika, nah umat Yahudi juga nggak ngakuin tuh seluruh² Kitab² Perjanjian Baru.
cetek bro pengetahuan mu,berbahaya kalau anda asal bikin video seperti ini...saya yakin situ hanya mau memanfaat kan video ini untuk mencari uang
Jujur saya juga bingun mengenai case ini. namun satu hal yang pasti dan saya imani. jika kitab deutrokanonika mengajaran kebaikan dan mengarahkan kita hidup berbaikan dengan Allah Bapa, kenapa harus dibuang ? malahan harus ditambahkan pada kitab, TETAPI jika isi dari kitab deutrokanonika itu ada yang selisih (atau eksistensinya mulai melenceng dari perjanjian lama) maka sebaiknya harus diteliti kembali penulisan dari kitab tersebut dan Minta BANTUAN ROH KUDUS untuk diberikan hikmat. karena jujur saja ini seperti duri dalam daging jika umat Allah Bapa, Anak, & Roh Kudus terpecah hanya karena persoalan eksistensi dari Kitab kanon Perjanjian Lama. GB all
Kasihan Protestan, sejak datangnya Luther banyak kebenaran Iman di korupsi. PAdahal di dalam Deoterokanonika banyak berisi nubuatan tentang Yesus jg sengsara Yesus, yg bahkan lebih detail dari nubuatan yg tertera di dalam Kitab Yesaya.
min Konsili gereja itu apa ?
mohon dijwab
Harry Ozora Gamerz
Konsili adalah sidang raya gereja
rapat untuk mendiskusikan fatwa, seperti apakah yesus itu ada sejak awal mula bersamaan dengan bapa (tuhan selevel bapa), atau baru ada setelah keberadaannya dikehendaki oleh bapa (tuhan dibawah level bapa).
Deoterokanonika..itu sangat benar.. karna bagian Alkitab.. dan banyk mimpi sy yg menjadi kenyataan dalam kitab itu..dan sy stres kalau punya Alkitab tdak ada deuterokanonika... banyak pelajaran yg di ambil disana..
Mengapa tidak ada aplikasi Alkitab deuterokanonika? Pasti banyak yg butuh..
Menurut saya tidak ada namanya api pencucian tetapi penebusan dosa hanyalah lewat kristus, bukan Lewat api pencucian(yg terdapat di kitab katolik), Dan di Wahyu pasal terakhir dan ayat terakhir di jelaskan bahwa tidak boleh menambah nambahkan apapun kedalam kitab suci(Alkitab) Jesus bless you All💓
Pertanyaannya adalah siapa yang menambah dan mengurangi??? Apakah Katolik dan Orthodox yang menambah kitab Deutrokanonika ke dalam kanon Alkitab, ataukah aliran Protestan yang menguranginya dari dalam Kanon kitab mereka??? Jika anda belajar sejarah Gereja, anda akan tau bahwa kitab suci orang Kristen itu sampai sebelum Martin Luther memang terdapat kitab Deutrokanonika
jonathan abel katolik tidak menambahkan kitab deuterokanonik... Dalam septuaginta edisi vulgata deuterokanonika sudah ada dan dipakai juga oleh yesus... Cek alkitab ortodoks juga.... Tidak ada yg menambahkannya sejak semula memang ada.... Hanya saja protestant yang membuangnya
Bonifasius Petrus Canisius sukresna ,
dipakai jg oleh Yesus?
Jd kitab2 yg trmsk dlm deuterokanonika selesai ditulis sblm Yesus lahir k dunia?
berarti klo anda mati langsung masuk surga dgn membawa dosa dosamu kesurga? dan hidup kekal disurga bergabung dgn org2 kudus? heloooo? situ sehat?
@@stopmenghinastopmemfitnah918 ,,, kitab Deuterakanonika adalah bagian dr kitab perjanjian lama. dan kitab perjanjian lama adalah kitab sebelum Tuhan datang keplanet bumi. jika kitab itu salah tentu Tuhan yesus menolaknya.
1.Kitab Deuterokanonika memang merupakan satu kesatuan dengan Kitab Perjanjian Lama (yang terdiri dari 46 kitab).
Dalam edisi Vulgate (kitab Suci yang ditulis berdasarkan Septuagint, yaitu yang memuat kitab Perjanjian Lama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani pada tahun 250- 125 BC) Kitab Deuterokanonika termasuk di dalamnya, inilah yang dipakai oleh Gereja Katolik sampai sekarang. Maka benar bahwa di dalam Alkitab Katolik versi bahasa Inggris, memang kitab Deuterokanonika ini disatukan di dalam Perjanjian Lama. Jika di versi bahasa Indonesia dipisahkan, saya rasa itu kemungkinan karena pertimbangan kemudahan percetakan, dengan menggunakan dasar versi yang sudah ada dan diterima secara umum oleh semua umat Kristen di Indonesia.
2. Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16
Deuterokanonika adalah istilah yang dipakai setelah abad ke 16, yang artinya adalah yang termasuk dalam kanon kedua. Istilah ini dipakai untuk membedakan dengan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya yang diterima oleh gereja Protestan, yang disebut sebagai proto-canon. Namun sebenarnya Kitab Deuterokanonika ini telah termasuk dalam kanon Septuaginta, yaitu Kitab Suci yang dipergunakan oleh Yesus dan para Rasul. Dengan berpegang pada Tradisi Para Rasul, Magisterium Gereja Katolik memasukkan kitab Deuterokanonika dalam kanon Kitab Suci, seperti yang telah ditetapkan oleh Paus Damasus I (382) dan kemudian oleh Konsili Hippo (393) dan Konsili Carthage (397). Kita percaya mereka diinspirasikan oleh Roh Kudus untuk menentukan keotentikan kitab-kitab ini, berdasarkan ajaran- ajaran yang terkandung di dalamnya. Kitab- kitab Deuterokanonika ini, bersamaan dengan kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB, dikutip oleh para Bapa Gereja di abad- abad awal untuk pengajaran iman, dan prinsip- prinsip pengajaran pada kitab Deoterokanonika ini berada dalam kesatuan dengan PL dan PB.
3. Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika
Sebenarnya, Martin Luther tidak membuang Kitab- kitab Deuterokanonika. Luther memasukkan kitab-kitab Deuterokanonika itu di dalam terjemahan kitab suci-nya yang pertama dalam bahasa Jerman. Kitab Deuterokanonika juga terdapat di dalam edisi pertama dari King James version (1611) dan cetakan Kitab Suci pertama yang disebut sebagai GutenbergBible (yang dicetak satu abad sebelum Konsili Trente 1546). Kenyataannya, kitab-kitab Deuterokanonika ini termasuk di dalam hampir semua Kitab Suci sampai Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society memotongnya pada tahun 1825. Sampai sebelum saat itu, setidaknya kitab Deuterokanonika masih termasuk dalam appendix dalam Alkitab Protestan. Maka secara historis dapat dibuktikan, bahwa bukan Gereja Katolik yang menambahkan kitab Deuterokanonika, namun gereja Protestan yang membuangnya.
Namun demikian memang diketahui bahwa Luther cenderung menilai kitab-kitab dalam Kitab suci seturut dengan penilaiannya sendiri. Misalnya, ia melihat kitab Ibrani, Yakobus, Yudas dan Wahyu sebagai kitab-kitab yang lebih rendah dibandingkan dengan kitab-kitab yang lain. Demikian juga dalam debatnya dengan Johannes Eck (1519) tentang Api Penyucian, maka ia merendahkan bukti yang diajukan oleh Eck yaitu kitab 2 Makabe 12, dengan merendahkan kitab-kitab Deuterokanonika secara keseluruhan. Ia juga mengatakan bahwa ketujuh kitab dalam Deuterokanonika tidak dikutip secara langsung di dalam PB. Namun jika ini acuannya, maka ada kitab-kitab yang lain dalam PL yang juga tidak dikutip dalam PB, seperti contohnya kitab Ezra, Nehemia, Ester, Pengkhotbah dan Kidung Agung, tetapi apakah kita akan membuang semua kitab-kitab itu? Tentu tidak bukan. Lagipula meskipun tidak ada kutipan langsung, namun ada banyak kutipan dalam PB yang mengacu pada apa yang tertulis dalam kitab Deuterokanonika. Contohnya, Ibr 11:35 tentang “Ibu-ibu yang menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab telah dibangkitkan. Beberapa disiksa dan tidak mau menerima pembebasan supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik….” ini mengacu kepada kisah seorang ibu yang menyerahkan ketujuh anak- anaknya dan akhirnya dirinya sendiri untuk disiksa, demi mempertahankan ketaatan mereka kepada hukum Taurat, seperti dikisahkan dalam kitab 2 Makabe 7. Kisah ini tidak ada di dalam kitab- kitab PL lainnya. Atau ayat 1 Korintus 2:10-11 yang mengajarkan bahwa manusia tidak dapat menyelami hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah yang telah ditulis dalam Yudith 8:14.
4. Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab
Catatan kaki yang terdapat pada kitab Deuterokanonika itu mengacu kepada ayat-ayat lain di dalam Alkitab yang mengisahkan hal yang sama/ serupa. Adanya kaitan ayat- ayat ini membuktikan bahwa kitab- kitab Deuterokanonika bukanlah kitab-kitab yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kesatuan dengan kitab-kitab lainnya baik yang ada di PL maupun PB. Bahwa ada rujukan ke PL artinya ayat- ayat dalam kitab- kitab Deuterokanonika tersebut tersebut mengajarkan hal yang sama/ serupa dengan kitab- kitab PL lainnya, dan bahwa ada rujukan ke PB artinya pengajaran pada ayat- ayat kitab-kitab Deuterokanonika tersebut juga dikutip oleh para pengarang kitab- kitab PB, meskipun secara tidak langsung; atau prinsip pengajarannya diambil dan diajarkan kembali dalam PB.
Pada Alkitab The Jerusalem Bible, 1966, terbitan Dayton, Longman & Todd, Ltd dan Double Day, tercantum cukup banyak catatan pada ayat- ayat Kitab Deuterokanonika yang mengacu kepada ayat- ayat kitab-kitab lainnya di PL dan PB. Semua ini sungguh menjadi bukti yang kuat bahwa kitab-kitab Deuterokanonika ini sama-sama diinspirasikan oleh Roh Kudus, sama seperti kitab-kitab lainnya dalam PL dan PB.
5. PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kitab Deuterokanonika
Jika diperhatikan maka kita ketahui bahwa ayat- ayat di PB memang mengambil banyak referensi kepada pengajaran di PL, termasuk kita Deuterokanonika. Ada yang dikutip sama persis, atau ada juga yang kemudian diperjelas ataupun disempurnakan. Dalam konteks inilah kita melihat nubuat pembunuhan kanak- kanak pada Keb 11:7, yang kemudian diperjelas dalam Mat 2:16 tentang pembunuhan bayi-bayi dan kanak-kanak di bawah umur 2 tahun pada jaman kaisar Herodes. Sedangkan contoh yang lain pada Mat 6:19-20 yang mengajarkan agar kita tidak menaruh perhatian kepada mengumpulkan harta dunia yang bermakna kosong, melainkan kepada harta surgawi, itu secara prinsip telah diajarkan dalam PL, yaitu Sir 29:8-12, Ayb 22:24-26; Mzm 62:10, Tob 4:9, selain juga diajarkan di PB, yaitu Yak 5:2-3, ataupun di ayat paralelnya pada Injil Lukas 12:33-34.
Contoh- contoh semacam ini banyak sekali. Maka, jika anda tertarik mempelajarinya, saya menganjurkan anda membeli buku the Jerusalem Bible, dan anda dapat melihatnya dengan lebih detail.
6. Alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal.
Sebenarnya alasan tidak menerima kitab-kitab Deuterokanonika karena orang-orang Yahudi sendiri menolak kitab-kitab tersebut adalah alasan yang sangat ‘absurd‘/ tidak masuk akal. Yang dimaksud di sini mungkin adalah bahwa kanon Ibrani yang ditetapkan oleh para rabi Yahudi dalam konsili Javneh/ Jamnia sekitar tahun 100, hanya memuat 39 kitab PL, sedangkan Gereja Katolik berpegang pada Septuagint yang memuat 46 kitab (termasuk Deuterokanonika). Para rabi itu adalah orang -orang yang menolak Kristus, mereka tidak percaya kepada Kristus bahkan sampai saat ini. Bagaimanakah mereka dapat menentukan bagi Gereja, mana kitab yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, dan mana yang tidak? Mereka (para rabi itu) menolak Kristus (kalau tidak menolak, mereka sudah jadi umat Kristiani), lalu bagaimana sekarang kita dapat mengatakan bahwa para rabi itu dipenuhi Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci bagi Gereja?
Lagipula, jika kita mau secara obyektif melihat, selayaknya kita melihat pada penjelasan para pengarang Protestan yang bernama Gleason Archer dan G.C. Chirichigno membuat daftar yang menyatakan bahwa Perjanjian Baru mengutip Septuagint sebanyak 340 kali, dan hanya mengutip kanon Ibrani sebanyak 33 kali. ((Gleason Archer dan G. C. Chirichigno, Old Testament Quotations in the New Testament: A Complete Survey (Chicago, IL: Moody Press, 1983), xxv-xxxii.)) Dengan demikian, kita ketahui bahwa dalam Perjanjian Baru, terjemahan Septuagint dikutip sebanyak lebih dari 90%. Jangan lupa, seluruh kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani. Dan kitab-kitab yang tertulis dalam bahasa Yunani inilah yang ditolak oleh para Rabi Yahudi. Tetapi apakah kitab-kitab PL yang tertulis dalam bahasa Yunani ini berarti tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus? Tentu tidak bukan. Meskipun ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, kitab-kitab tersebut tetap orisinil dan asli, sebab memang pada saat itu bahasa yang umum digunakan adalah bahasa Yunani.
Demikian yang dapat saya tuliskan untuk pertanyaan anda no 1 sampai 6. Jawaban no.7 dan 8-nya menyusul, karena topiknya juga berbeda dengan yang telah disampaikan di atas.
Kalau ada yang menuduh Gereja Katolik itu sesat, janganlah sampai membuat kita marah atau membalas. Janganlah kita menghakimi mereka ataupun mengatakan hal-hal yang negatif tentang mereka, sebab bisa jadi memang mereka mengatakan demikian karena mereka diajarkan demikian oleh para pengajar mereka (mereka tahu-nya demikian). Maka yang terpenting, menurut hemat saya, adalah kita sebagai orang Katolik mempelajari iman kita agar kita dapat menemukan kebenaran. Jadi, kalau ada orang yang bertanya pada kita, kita tahu bagaimana harus memberikan pertanggungjawaban iman kita. Biar bagaimanapun Kebenaran itu akan kelihatan dengan sendirinya, dan membuktikan bahwa Gereja Katolik, yang setia berpegang kepadanya, tidak sesat seperti yang dituduhkan.
setuju bro, banyak saudara2 protestan yg tidak tahu dan tidak pernah diberi tahu dasar ilmiah /sejarah gereja, mereka cuma menerima apa yang pendeta2 ajarkan
yup setuju bro....kanonisasi Kitab Suci termasuk septuaginta/deutrokanika thn 393-397 melalui konsili Hippo dan konsili Chartage,sedangkn ML sndri lahir 10 nov 1948 di Eilben, ini fakta sejarah yg tdk bisa dipungkiri, dan terbukti Gereja Katolik yg satu,kudus,katolik dan apostolik telah teruji selama ribuan masih tetap berdiri kokoh.
salve,berkah dalem,syalom🙏
yup setuju bro....kanonisasi Kitab Suci termasuk septuaginta/deutrokanika thn 393-397 melalui konsili Hippo dan konsili Chartage,sedangkn ML sndri lahir 10 nov 1948 di Eilben, ini fakta sejarah yg tdk bisa dipungkiri, dan terbukti Gereja Katolik yg satu,kudus,katolik dan apostolik telah teruji selama ribuan tahun masih tetap berdiri kokoh.
salve,berkah dalem,syalom🙏
Apa yang membuatkan seseorang itu menjadi pengikut Kristus ialah dia yakin dan percaya segala ajaran Kristus melalui bimbingan Roh Kudus yang dianugerahkan oleh Tuhan Yesus sendiri kepada setiap individu yang percaya. Roh Kudus lah yang memberikan kekuatan dan pemahaman di dalam segala ayat-ayat yang tersurat di Alkitab walaupun sukar untuk difahami. Tanpa Roh Kudus manusia akan menilai dan bersandar kepada pemahaman manusiawi itu sendiri dan akhirnya sesat dan kontradik dengan interpretasi yang cuba dijelaskan kepada sesama atau kepada orang yang belum mengenali Yesus sebagai Juruselamat. Salam Damai semua! Tuhan memberkati. 🙏🏻🌹❤️
Admin, kalau boleh saya mau request topik yang menurut saya bisa makin menguatkan iman kita kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Mungkin kira2 judulnya seperti ini "Mengapa orang Kristen bernyayi?" dan saya mempunyai jawaban tertulis dalam Matius 26:30. Mungkin admin bisa mengolah dengan baik topik yg saya request, atau mungkin ada ayat tambahan yang bisa makin menguatkan iman kita di dalam Yesus Kristus, Tuhan kita.
Terima kasih sebelumnya min.
Ada beberapa informasi yang tidak akurat dari video ini yg perlu diluruskan:
1. Yang mengakui deuterokanonika sebagai bagian PL bukan hanya gereja katolik roma. Denominasi gereja lain yang lebih tua dari protestan (contoh: ortodoks timur) juga menerima deuterokanonika sebagai bagian dari kanon PL.
2. Dalam berbagai terjemahan alkitab yg diterbitkan oleh konferensi uskup katolik di luar negeri, deuterokanonika tidak dibuat dalam bundle terpisah melainkan satu kesatuan dengan bundle PL. Di Indonesia, untuk mempromosikan gerakan ekumenisme, alkitab terbitan LBI menempatkannya dalam bundle terpisah sehingga sebagian umat awam katolik dan komunitas gerejawi nonkatolik sering salah sangka mengira gereja katolik mengakui lebih dari 2 perjanjian alkitab.
3. Tidak ada alasan kuat bagi gereja untuk mengikuti orang yahudi setelah zaman Yesus dan para rasul awal yg mengeluarkan deuterokanonika dari kanon PL. Apalagi terdapat banyak bukti sejarah yg menunjukkan Yesus, para rasul, dan jemaat mula2 menggunakan alkitab Septuaginta dan tidak pernah menolak satupun kitab d dalamnya. Artinya, mrk semua mengakui deuterokanonika sbg bagian dr kanon PL. Maka, tidak ada alasan valid bagi gereja utk mengeluarkan deuterokanonika dari PL, dan justru mengikuti kanon hasil sidang para rabi yahudi yang jelas2 menolak karya pelayanan yesus dan para rasulnya.
Ditulis orang2 yahudi di negeri pembuangan.
Mengingat-ngingat lagi apa yang diketahui supaya anak cucu bisa membacanya.
Perlui diketahui bangsa yahudi tidak pernah tenang hidup di israel karena selalu dimusuhi/dibuang ke mana2.
Mereka berpikir kitab Pl itu sudah dimusnahkan oleh penjajah atau rusak karena umur.
Maka lahirlah deuterokanonika itu.
Katolik hebat mau melestarikan tulisan karya agung Tuhan itu.
Kami katolik tidak akan membuangnya,karena tidak bisa diukur dengan apapun.
Septuaginta adalah kitab2 PL berbahasa Yunani bagi kaum yahudi diaspora hasil konsili Alexandria. Dijaman Yesus pun dipakai kitab2 PL Septuaginta. Dikemukakan hari orang yahudi mengadakan konsili Jamniah di Yerusalem. Mulai mengkanonkan PL diantara syaratnya teks aslinya berbahasa ibrani. Kitab2 deuterokanonika pun di keluarkan karena teks ibrani nya tdk ad. Mungkin juga karena kitab2 ini mendukung kebenaran akan Yesus. Itu yg saya faham...
Yang meng-kanon-kan Alkitab adlh bapak bapak gereja orthodoks pada konsili di karthago 372 AD.... bagaimana mungkin kita suruh percaya gereja protestan yg baru ada 1200 tahun sesudahnya ???.... kalau mau tahu tentang Alkitab ya tanya pada gereja orthodoks
Seperti yang kita ketahui para rosul menggunakan alkitab yahudi bahasa yunani, dan jika orang protes menggunakan akitab yahudi bahasa ibrani ya silahkan, klau orang katolik menggunakan alkitab yahudi bahasa yunani, karena kita mengikuti para rosul menggunakan alkitab yahudi bahsa yunani dan di dalam alkitab tsb itu agak tebal sedikit karena ada deuterokanonikanya!!! Kalau di bahasa ibrani ngak ada!!!!
.
Kalau protes ngak mengakui ya terserah, toh kanon bapa gereja awal juga di terima ma protes, ngak ada tuh yg menolak.
.
Nahhh
intinya alkitab itu digunakan untuk suatu kebenaran dan bukan menjadi pembenaran bagi diri sendiri
Yg bilang itu ikut tradisi tapi Tuhan Yesus pernah bilang pokonya tradisi nenek moyang itu harus ditinggalkan
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah sama dengan = Firman Allah = Semua perkataan Kristus, perbuatan dan Karya Kristus di dunia.
Bukan Tradisi nenek moyang lu bambang,, 🤦♀️🤦♀️
Gereja Katolik mengajarkan bahwa kitab deuterokanonika adalah kitab suci...
kalau di Indonesia kitab deuterokanonika berada di tengah tengah antara perjanjian lama dan perjanjian baru itu karena Gereja Katolik Indonesia bekerja sama dengan Gereja kristen Indonesia dalam menyusun Alkitab LAI, sehingga Gereja katolik Indonesia 'mengalah" dengan cara memasukan kitab deuterokanonika di tengah tengah antara perjanjian lama dan perjanjian baru agar lebih mudah dicetak dan juga mempercepat proses percetakan Alkitab. Kalau anda melihat Alkitab Katolik di Eropa dan Amerika maka Kitab deuterokanonika berada sesuai dengan tempatnya artinya adalah kitab deuterokanonika berada di dalam Alkitab perjanjian lama bukan diletakkan / diselipkan di akhir perjanjian lama.
Mengapa Gereja Katolik menerima kitab deuterokanonika itu karena :
1. Seharusnya Gereja Katolik lah yang menentukan kitab sucinya sendiri bukan agama Yahudi yang menentukannya...
2. Kitab deuterokanonika di tulis dalam bahasa Yunani, pada waktu itu bahasa Yunani bahasa internasional sehingga tujuan dari penulisan kitab deuterokanonika adalah agar umat Yahudi bisa membaca kitab suci dengan lebih baik. Ketika Yesus memberikan pengajaran dan perumpamaan kepada murid Nya atau kepada ahli ahli taurat ada beberapa kutipan perkataan Yesus yang hanya ada di dalam kitab deuterokanonika.
Salah satu Alasan protestan menolak Kita deutrokanonika adalah sebab dlm Kita tersebut menekankan perbuatan baik boleh menyelamaykan mereka lupa dlm.kitab injil juga menekankan Iman Tampa perbuatan adalah mati
Next time kasih video isi ringkasan kitab deurterokanonika versi tanya alkitab?
Istilah Deutarokanonika itu baru muncul di abad ke 16 bapak/ibu.
Jangan sampai salah kaprah ya 😊
Menurutku kitab Deuterokanika should be in the Bible since buku2 itu sudah dikumpulkan oleh Gereja awal dengan bantuan Roh Kudus. Martin Luther juga pengen buang Yakobus, Wahyu, Jude and Hebrews (lupa bahasa Indonya apa) dari Alkitab dan ini adalah bukti bahawa Martin cuman membuang2 buku yang ga sejalan sama ajarannya dia ketika itu- sola scriptura. Itu menurut saya ya..
Betul
@Abigail
can you give me your reference about this..i want to know more about this martin luther things. tq.
Mengapa disebut deuterokanonika yang artinya kalau tidak salah kanon kedua , berarti itu tambahan, Greja Katholik yang menambah bukan Greja kristen yangmengurangi. Nalarnya kan begitu
Jika isi deuterokanonika dianggap tidak sesuai dengan protokanonika, maka untuk apa masih ditulis/dicetak dalam satu buku bersama-sama dengan protokanonika? malah akan membuat umat menjadi bingung. Jadi keputusan yang diambil oleh kaum kristen, menurut saya sudah tepat "Deuterokanonika tidak perlu dicetak dalam alkitab". Namun, untuk kalangan peneliti alkitab, mungkin saja deuterokanonika bisa dibaca sebagai referensi sejarah saja.
Tuhan Yesus dan juga para Rasul mengajar pakai Kitab Deuterokanonika.
Jadi yang membuang Kitab Deuterokanonika adalah pengikut iblis Luther goblok,, 🤮🤮
Katolik percaya bahwa Deuterokanonika bagian dari KItab Suci, seharusnya tidak dihilangkan. Saya yakin dan percaya Bapa Bapa Gereja sudah mempelajari dan meneliti dengan cermat. Sementara Kristen Protestan tidak mengakui dan menghilangkannya dari Kitab Suci, karena tidak sesuai dengan landasan iman Sola Fide, Sola Scriptura dan Sola Gracia.
Harusnya yang di pertanyakan..kenapa pengikut Kristus terpecah menjadi Katolik dan Protestan? Dan kenapa Prostestan terbagi2 lagi di dalamnya?
Trio Kenyol bhsa yg benar bkan terpecah menjadi katolik dan protestan. tpi tpecah dri katolik menjadi muncul/ada protestan. dan protestan terbagi2 lgi. yaa akan muncul nabi2 palsu dgn ajarannya
Orang diluar katolik mengatakan bahwa deuterokanonika adalah tambahan utk kitab katolik. Apakah benar demikian? Seharusnya pertanyaannya seperti ini, Kenapa kitab diluar katolik mengurangi isi kitabnya? Karena sebenarnya bahwa kitab deuterokanonika itu sudah ada sejak tahun 200. Nah kenapa kitab diluar kitab katolik tidak menambahkannya didalam kitabnya?. Bahkan beberapa surat Paulus, Yakobus, Ibrani dan Wahyu sempat mau dihilangkan?
Tidak perlu di buang karna jika sudah tertulis yasudah biarkan kalo memang dibuang maka akan di anggap merevisi dan tetangga akan lebih merasa paling benar .
Biarkan yg ada sebagai bukti adanya sejarah penulisan apa adanya .
Menurut saya Kitab Deutrokanonika adalah kitab transisi antara perjanjian lama ke perjanjian baru. Ada sejarah yang tidak cocok dengan kepentingan agama Yahudi sehingga ditolak keberadaannya namun oleh Katolik diyakini sebagai informasi sejarah transisi yang seharusnya ada namun ditiadakan selama ini sehingga terjadi loncatan dari PL ke PB tanpa tahu informasi apa yang ada di antara rentang kedua kitab PL dan PB. Untuk itu di Katolik dimasukan sebagai kitab kanon Deutrokanonika setelah PL kemudian baru masuk ke PB karena di rentang itu ada sejarah yang harus juga diinformasikan sebagai bagian dari proses perjalanan iman mulai dari Adam sampai kepada Yesus.
😑 Katolik engga pernah memasukkan kitab. Itu udh ada sejak dulu sampai akhirnya di abad 16 lah ada orang yg ngurangin
Kitab Deuterokanonika adalah bagian dari Kitab Suci Perrjanjian Lama yang di pakai oleh Yesus dan par Rasul dalam mengajar?
Yang membuang/mengurangi firman Allah demi kepentingan politik, duniawi, per sepuluhan adalah kaum pengikut iblis,, 🤮🤮
Kenapa semua pengajaran agama di youtube komennya ada aja yg bertengkar karena perbedaan keyakinan. Kita semua diciptakan Tuhan itu berbeda dan unik. Kalau kita kristen semua terus apa keunikannya utk dunia? Sedangkan yg diciptakan Allah itu tdk terbatas seperti yg kita pikirkan. Agamamu agamaku,Tuhan kita sama apabila kita melakukan sesuai dengan kehendakNya(kebaikan dan kasih). Shalom aleichem.
Katolik dan Ortodoks mengakui. Cuman aliran abad 15 yang tidak mau mengakuinya.
Boleh saya tanya, siapa ya penulis kitab ,, makabe,,
Jangan lupa, para rasul memakai kitab2 yg disebut deuterokanonika itu yg berbahasa yunani itu, org yahudi hanya yg menggunakan kitzb yg berbahasa yshudi saja.Gereja katolik adalah gereja para rasul. Gereja katolik adalah kontinuitas ( melanjutkan) dan diskontinuitas ( menghentikan yg tidak sesuai dng Yesus dsn penerusnya/para rasul) tradisi yahudi. Gereja kristen mengikuti tradisi yahudi. Katolik mengikuti tradisi yg mengikutsertakan KS yg tak hanya berbahasa yahudi tpi juga berbahasa Yunani, yg digunakan oleh para rasul. Trims.