Daya tahan dan daya adaptasi orang yg merantau lebih tinggi daripada orang yg berdiam di kampung halamannya. Orang tionghoa selain secara jumlah sangat banyak dari negara asalnya, mereka berani merantau dan sabar dalam menjalani proses.
Tapi kunci utamanya adalah Gunung Kawi, parangkusumo dan sejenisnya. sebab banyak perusahaan2 besar, Retail terbesar di NKRI, juga ketempat seperti itu. Dan contoh legenda paling nyata : rokok Retjo Pentung.
Bisnis atau dagang adalah pekerjaan mulia asal tidak untuk menutupi perilaku kolusi morotin anggaran negara dengan kedok tender.. di samping itu jangan pula buka toko buat nutupi kebiasaan judi online dan bisnis2 ilegal ya...duitnya bamyak tokonya sepi ntar dikira pake pesugihan padahal duitnya dr judi online...bahaya kan..😂😂😂
Amerika aja dilibas, Rusia angkat topi, eropa Australia apalagi sudah dibungkam karena China punya lebih dr 1,5 bahkan hingga 2 milyar penduduk yg bersatu dan taat dgn pemimpin mereka termasuk diaspora mereka yg menyebar ke segala penjuru benua termasuk Afrika dan Amerika latin.. masih Yakin sanggup mengalahkan tionghoa dgn cepat atau lambat??? Jauh Lebih baik kendalikan diri sendiri dulu dr tingkat keluarga DPN mata ya sblum coba utk mengalahkan lawan yg jauh di sebrang daratan 😅😂
Jangan terlena dan euforia supaya kita tidak terjebak didunia vuca dan bani ini. Semua ras dan etnis sama. Dunia selalu berputar. Etnis Tionghoa juga yang miskin banyak. Terus belajar, berkarya dan terdidik baik secara ilmu dan moralitas.
padahal pemerintah SDH ikut campur, contohnya si Bahlil yg ,mengharuskan tambang harus ada kongsian sama pribuminya, dibuat undang undang memojokkan tionghoa.. seandainya fair play... tau sendirilah
Mentalnya orang tionghoa beda ama orang2 pribumi indo.. anak2 chindo dimana2 orientasinya berbisnis, sedangkan pribumi bermental pekerja.. pribumi rela gadai sertifikat tanah demi jadi PNS, polisi, tentara sedangkan chindo2 gadai sertifikat buat bangun bisnis..
Saya punya tetangga keturunan etnis Tionghoa, pekerjaannya adalah jualan tahu mentah. Bisnisnya lambat tapi keuntungannya konsisten, dalam berpenampilan mereka tidak menunjukkan sebagai orang kaya. Tetapi pada usia beliau yang ke-50 tahun bisa beli rumah dan dikontrakkan. Maka ada pasif income dari usaha kontrakan rumah tersebut. Kesederhanaan adalah kunci utama untuk membangun kekayaan, saat keuangan masih belum stabil maka membiasakan diri untuk berhemat adalah kunci utamanya. Kemudian seiring waktu kekayaan akan berlipat dan konsisten bertumbuh hingga solid dan kekayaan berubah wujud lain dari yang semula adalah UANG dapat menjadi KETENANGAN, KEDAMAIAN, SYUKUR, dan BERKAH.
Prinsip orang Tionghoa dari lagu populer: "30% dari langit, 70% dari pertaruhan, kalo mau bertaruh baru bisa menang". Org Tionghoa tidak pakai kata "bekerja" tapi "bertaruh", artinya memutar uang / investasi. Org Tionghoa juga punya rasa kesukuan / marga yg kuat. Bukan hanya di Indonesia, rumah perkumpulan marga tersebar di seluruh ASEAN. Orang semarga dan sesuku bantu membantu dalam bisnis, gampang cari pinjaman modal, dll. Contoh dari luar Indonesia, misalnya di Thailand suku terbesar Tionghoa adalah suku TIo Chew, lihat megahnya rumah perkumpulan mereka di Bangkok, bersebelahan dengan kantornya charoen pokphand foods - org terkaya di Thailand. Di Filipina org terkayanya juga Tionghoa, Henry Sy yg dari suku Hokkian, bisnis pertamanya buka toko sepatu. Org Tionghoa tidak takut gagal. Ada istilah "lari malam hari". Kalo hutang sudah tidak bisa bayar, mereka bisa angkut anak istri dan lari di malam hari. Tidak semua org bisnis itu sukses, kebanyakan gagal tapi org Tionghoa punya muka tebal.
Klw ke sukuan mungkin ada beberapa. Tapi banyak juga yang gk gitu. Dari beberapa yang ku kenal bahkan klw ada yang miskin dianggap dikutuk Dewa. Ini real. Banyak juga kok yang miskin. Tapi mereka gigih. Tu yang ku salut
bukan 70% pertaruhan, tapi kerja keras kalimat lengkapnya 三分天注定 七分靠拍拚 (Sān fēn tiān zhùdìng Qī fēn kào pāi pàn), 3 bagian ditentukan langit, 7 bagian tergantung kerja keras
Rahasia nya adalah konsisten Orang berbisnis kalo mentalnya 1 tahun berhenti ya selesai jalan nya Tapi kalo org Tionghoa mau sepi juga pasti dijalanin buka tokonya jaga usahanya
Sbg org chinese wkt gw kecil jg gk paham tp setelah dewasa, di Indonesia jalur yg terbuka utk chinese ya dagang, lulus sarjana pun kl harapin gaji gk seberapa mana cukup, harus rintis usaha lah.
Kembali ke masa lalu dan sampai sekarang, sentimen orang ke chindo membuat mereka tidak bisa masuk sebagai ASN, ASN cenderung di kuasai pribumi, maka dari itu jalan untuk bertahan hidup adalah dg berbisnis
Org Tionghoa berbisnis di Indo itu karena nggak dikasih pilihan waktu jaman Belanda dan orde lama dan baru. Buat survive ya dagang. Kalau masalah sukses itu karena berani menahan kesenangan. Rajin. Cerdas dalam berbisnis. Kumpulin modal biar bisa jadi bos sendiri. Konsisten. Service bagus ke customer. Agak pelit (hitung2 sebelum keluar uang) biar bisa kumpulin modal buat besarin bisnis. Generasi pertama biasanya susah. Terus diwariskan ke anak buat dibesarin. Biasanya tamat di generasi ke 3 karena generasi ke 3 nggak kenal susah. Jadi pakai duit biasanya boros.
Org2 keturunan tionghoa sepertinya memang mental dagangnya ga kenal negara. Di Singapore, aussie meskipun ga ada diskriminasi terhadap ras tionghoa seperti jaman orba, mereka para tionghoa lebih memilih jadi pedagang daripada pekerja
Salah lu bro...orang tionghoa di indonesia pada masa belanda justru di sukai sama orang belanda karena mereka rajin berdagang, makanya banyak orang tionghoa yg jadi pegawai administrasi publik dimasa belanda sehingga memicu kecemburuan sosial orang lokal....makanya sekarang orang tionghoa masih banyak sisa sisa kekayaanya, nah kalau orang tionghoa gak dikasih pilihan itu waktu orde baru...kalau gak percaya gua ada sumbernya
@@BaimaTandurPariLihat di daratan cina sana, mental kerja keras dan memberikan service terbaik memang sudah mendarah daging sampai imigran sekalipun. Dalam berdagang, tokonya tetap buka walaupun toko lain tutup, untung lebih tipis gapapa yang penting pembeli lebih banyak dan loyal, dan beberapa punya mental jujur dan anti korupsi.
Alasan klasik lah: Xenophobia, racism, dan sebagainya Kan dianggap mendominasi ekonomi Indonesia (padahal yg benar adalah mendominasi dunia usaha swasta, bukan perekonomian Indonesia secara keseluruhan) jadi dipercaya kalo dikasih peluang jadi ASN nanti malah mendominasi pemerintahan juga, terus rebut kekuasaan, dan seterusnya. Engga cuma masuk jadi ASN doang dibatasin. Mau masuk TNI Polisi juga susah. Mau kuliah di universitas negeri jg ada kuota nya. Boro-boro ngelamar di BUMN. Jadi yah memang dibatasin jadi pengusaha atau pedagang (atau pemain badminton) Satu lagi alasan kenapa Suharto seakan-akan pilih kasih dan kasih kesempatan cuma ke pengusaha China: Karena Suharto itu pintar. Genius dalam berpolitik. Orang China, mau sekaya apapun, gak bakal bisa menggalang kekuatan untuk ngelawan Suharto. Engga mungkin lah jadi pengkhianat di masa depan. Istilah jadi sapi perah. Duitnya diperah untuk biaya jaringan patronase Cendana (salah satu alasan kenapa Suharto bisa bertahan 30 tahun jadi presiden).
Klo orang kita baru jualan pinggir jalan aja udah dinyiyirin tetangga dibuat malu, klo jualan udah kaya enggak punya gengsi dan rendah dimata orang pribumi padahal belum tau dia omzet bisa ngalahin gaji asn.
Sejak kecil sudah ditanamkan sama ortu utk kedepannya kalau sudah dewasa untuk usaha mandiri /jadi pengusaha, begitu juga dari segi lingkungan, jika kita di lingkungan orang Tionghoa rata" mindsetnya begitu jadi ikut terpapar, dulu... Jadi pegawai dianggap masih orang gagal, kalau sudah jadi pengusaha, buka toko sendiri akan dipuji. Maka dari itu saat silahturahmi antar orang tionghoa misal Imlek, yang ditanya itu "lu bisnis apa", bukan "lu kerja dimana". Cuma belasan tahun belakangan sih udah berkurang yang nanya "lu bisnis apa", sudah mulai berubah jadi "sekarang lagi kerja apa?" Yang lebih universal pertanyaannya, bisa dijawab kerja sendiri atau kerja dengan orang.
Terima kasih infonya, saya juga banyak belajar dari orang tionghoa , karna punya beberapa temen , mindset bekerja buat ngurus bisnis orang lain udah gk ada , diubah jadi lebih baik ngurus bisnis sendiri . Dan Dampaknya sangat besar , jadi lebih mendalami juga suatu bisnis dan lebih banyak menghasilkan pastinya .
Pribumi ada yg saling sikut, saling iri. Warung sebelah laris, di nyindir in, di kasih guna". Lihat aja beberapa berita nya. Tionghoa sukses, eh netijen pada julid.
Saya belajar disiplin dan tekun eh sama tetangga malah di bilang kedunyan/ gila harta katanya harta gk bisa di bawa mati, sombong gk pernah mau kumpul teman, iklas di bilang pelit dll ada banyak perkataan negatifnya
Perinsip orang tionghoa bukan seperti yang kalian bayangkan, artinya anda harus menghadapi banyak resiko faktanya orang tionghoa 80 persen usaha 20 persen hasilnya makanya orang indonesia kalo disuruh usaha 80 persen itu uah pada lemas semua
Ya emang benar sih nomor 10 dia punya banyak pembangkit contoh salah satunya yg di PLTU cilacap dan saya bekerja disitu...dia kaya tpi baik tiap kesini semua pegawai dikasih uang dalam bentuk amplop dan tiap hari ulang tahun selalu ada doorprize yg hadiahnya barang barang lumayan dan itupun hampir semua pegawai dapat..terimakasih IBU DEWI❤
Nabi Muhammad pernah bersabda 90% rizqi ada di perdagangan. makanya ada sahabat nabi paling kaya raya namanya Abdurrahman bin auf beliau sangat sukses dalam berdagang
Org tionghua melongo kalau lihat orang bayar ratusan juta demi masuk jadi tentara / polisi / pns.. gila..ratusan juta klo dibuat dagang bs dapet lebih banyak dr gaji tentara/polisi/pns.. tapi klo udah tambah korupsi.. yg banyakan hasil korupsi lah..
Org Tionghoa sangat jarang bahkan kayaknya nggak pernah ngeluh di sosmed, beda dengan yg lain nggak keterima kerja berkali-kali pelariannya komen curhat yg cenderung ke ngeluh di postingan org, di kasih solusi buat nyari penghasilan lain kayak dagang ngeluh nggak punya modal, di kasih bantuan dan atau solusi ajukan pinjaman ngeluh nggak tau mau usaha apa, di saranin mulai usaha online jualin produk org lain atau promoin produk org katanya gaptek atau nggak punya laptop, susah lah pokoknya ngarahin manusia model ginian
P : Kenapa orang tionghoa suka berbisnis? J : Karena ingin kaya dan sukses. Mereka para perantau memiliki keinginan survive lebih dibanding orang pribumi. Tidak semuaNya bahkan kebanyakan mrka para konglomerat yg sekarang, mengawaliNya dgn mode kacamata kuda dan berkolaborasi dgn penguasa, sebagian rekam jejak itu masih bisa dilihat dari jumlah konsesi hutan yg mrka dpt, dan itu tidak mungkin orang pribumi mau merusakNya karena sangat sadar kalo ini rumah dan tinggalan dari leluhur. Bagi mrka, tidak ada aturan siapapun bahkan tuhanNyapun mampu melarang mrka untuk menjadi kaya, wujudNya banyak tempat2 fenomelal yg menjadi titik awal persembahan para konglomerat2 ini contoh gunung kawi dll, bahkan ada klenteng yg khusus untuk meminta kekayaan, sprti di Tuban. Itulah sedikit pembeda soal pribumi dan tionghoa, soal tekad, kerja keras dan kecerdasan kita tidak akan pernah kalah dari bangsa2 lain karena itu bisa dilihat dari peninggalan2 sejarah dan budaya yg masih bisa kita pelajari. Situs liyangan, candi borobudur, Ratu kaliyamat dan masih banyak lagi.
Nah kbalikan dri org indonesia dong, klo gk kerja atau punya seragam mah gk sukses, tukang goreng yg punya omset 1 gerobak 1 hari 500K - 1000K 1 hari klo berdiri sama ASN yg baju coklat pasti org lebih mandang seragam coklat lebih sukses 😆
Cerita dulu bosku royal bgt sama karyawan, mulai dr ultah dirayain,bikin fam get,lomba Agustusan,acara bukber,makan makan kalo tembus omset, tp semenjak byk penghianatan sekarang jdi ampas :( Kerja di full gebrakan, semua royal mulai di hapus, kecuali bukber sama fam get, di fam getpun hadiah mulai berkurang dan tmbh sedikit rewel .... Orang China paling ga suka sama orang ga Jujur, contohnya itu imbas segelintir org yg anjing, penerus baru yg datang kena dampaknya... Ga heran skrng 1-3 bulan udh ga kuat,agak kasian jg sama anak baru...tp itu hasil dr penghianatan. Jdi pesan tetaplah jujur sama bosmu.... Meskipun gaji belum sesuai yg kamu harapkan.
Mereka pny filosofi hidup yg mengajarkan ttg keutamaan kesuksesan materi sehingga menimbulkan penghargaan tinggi pd kekayaan yg mendorong lahirnya etos kerja tinggi
Relasi sama dengan silaturahmi, semua audah ada di islam, bahkan banyak hadist tentang berdagang, kita umatNya saja yang terlalu takut dan memilih zona nyaman
Kebanyakan stereotip orang China atau Chindo jeleknya itu pelit, sangat perhitungan, mereka merayakan Imlek aja bilangnya gong xi fa chai, tau kan artinya apa, semoga kamu kaya, tetapi bagusnya mereka ulet
ada yang Lupa bang. Dari jaman Leluhur mereka udah punya jiwa berdagang, lu pasti tau dong "JALUR SUTRA" dan cina termasuk wilayah yang menciptakan jalur Sutra, dan diwariskan terus menerus sampe sekarang. Kalo Leluhur Kita kan jiwa Pekerja " ROMUSHA" kerja RODI , korupsi😅😅😅
@@mochamadrizkyramadhan2940 yoi mamen, kebetulan gw tukang ojek pernah nganterin siswa sekolah pelayaran tersohor disemarang, dan gw tanyain "ambil jurusan apa mas?" jawab dia "Nahkoda bang" trus kalo lulus mau kerja dimna? dia jawab "di pelabuhan". gw tanya lagi kenapa gk ikut kapal berlayar? dia jawab " enak dipelabuhan bang duitnya gede bisa mainin wewenang buat kepentingan sendiri( pungli) dan masih banyak celahnya bang" gw tanya lagi berarti masnya mau pungli dan korupsi juga? dia jawab "ya kalo ada kesempatan bang, lagian dari dulu orang indonesia jaman belanda udah korupsi bang, udah jadi adat " pendahulu kita juga gtu bang" biar cepet kaya dan sekolah kita juga banyak ngeluarin duit...
gue mohon admin Dari Suara ...mohon diperbanyakin lagi konten bermutu seperti ini...❤❤❤❤❤...masuk notif...langsung like ..tonton minimal 3x video ini sangkin sukanya ama konten ini...menyala abangku🧨🧨🧨
Yang pasti kegiatan berbisnis itu sudah menjadi kultur dari sejak kecil, hampir semua anggota keluarga berbisnis. Jadinya terbentuk sendiri tuh suasana kompetisinya. Tapi uniknya mereka tidak saling menjatuhkan, yang paling terasa beda ya kemauan mereka utk mereferensikan bisnis teman/keluarganya. Beda dengan orang Indonesia kebanyakan yang segan mereferensikan bisnis teman/keluarganya. Entah karena takut semisal ada konflik. Dan yang pasti Orang Tionghoa kalo bikin apa2 selalu bagus dan pakai bahan terbaik, mungkin supaya tetap direferensikan, jadinya tidak berani menurunkan kualitas produk / pelayanan. Gpp untung kecil tapi repeat
satu hal yang paling penting, bahwa kesuksesan adalah infinity, sehingga hasil sekarang adalah berkat hasil kerja dan kebaikan keturunan sebelumnya, demikian juga perbuatan atau hasil kerja sekarang akan ber-impact ke generasi penerusnya, sehingga usaha skrg pasti akan ada hasilnya walaupun tdk terlihat generasi ini
Orang tionghoa saLing bantu mereka tidak sungkan memberi pinjaman tanpa riba ke sesama Beda dengan orang indonesia, orang tua ke anak saja ratusan kaLi berpikir jika keLuar uang untuk modaL
Orang Tionghoa banyak berbisnis tetutama di wilayah yang Tionghoa nya minoritas dan hanya sedikit kelompok etnis yang menekuni bisnis. Kayak di Indonesia misalnya yang serius bisnis paling etnis minang dan jawa atau etnis lain asal meeka adalah perantau. Tapi kalau di wilayah dimana mereka bukan minoritas seperti di Singapura atau di negara yang kelompok etnis yang ada di dalamny mayoritas a berjiwa bisnis dan peluang karier terbuka untuk semua etnis dan agama seperti di usa. Banyak juga orang Tionghoa yang malah jadi karyawan atau profesional non bisnis bahkan abdi negara seperti pns atau aparat.
Kenapa begini? Salah satunya adalah efek kebijakan Orde Baru yang menekan etnis Tionghoa masuk di sektor pemerintah. Sisanya ya emang bawaan orang China yg suka berdagang walau ga semua China suka dagang. 😊
Konglomerat/ crazy rich di Surabaya kebanyakan orang2 keturunan Tionghoa. Salut sama mereka yg punya pemikiran kalau mau kaya ya berdagang/ berbisnis bukan kerja ikut orang/ perusahaan orang lain. Jujur aja berdagang itu sulit dalam hal mental, harus siap banget datang nya kalimat2 negatif dari orang yg gak suka ketika kita berdagang/ berbisnis.
Itu sebabnya sangat jarang orang Tionghoa yang bekerja di perusahaan,apalagi bekerja di sektor pemerintahan,mereka lebih memilih menjadi penguasa atau bergabung dengan kerabat atau teman untuk berbisnis
Beda sama orang lokal kalo ada tetangga atau orang sukses atau berhasil sirik dan berusaha menjatuhkan😂😂 emang gk punya jiwa kompetitif..kalo lebih suka pamer sama merendahkan kalo tertinggal menjatuhkan😂😂
Banyak yg mau sy tulis, tp kepanjangan. Intinya nenek moyang mereka salah satu penemu peradaban, perdagangan di masanya sangat maju dan itu turunkan ke anak cucu cicit dsbt. Mengakar sampe sekarang. Pengusaha sukses Chinese bukan cuma di Indonesia. Pengusaha Chinese menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Sebagian dari Mereka kaya karena penerima manfaat dari soeharto, dikasi lahan buat eksploitasi ( barito grup, sinarmas, dll) ada juga yang dikasih monopoli trigu (salim group) Coba deh liat list orang2 terkaya di indo rata2 tionghoa generasi lama
Ya wajar suharto jaman dulu ngasih manfaat buat mereka karna mereka itu orang2 yg ahli dalam berbisnis mereka paham, jaman dulu sedikit orang yg berbisnis adapun cuma berdagang kecil2an . Dan mereka punya etos kerja yg tinggi dan mereka berhasil di bidang bisnisnya , kalo orang pribumi mindsetnya rata2 jadi pekerja , bertani , pekerja pabrik , jadi PNS atau masuk militer, mental pekerja kmu kasi lahan akan beda hasilnya sama orang yg udah paham dunia bisnis .
@@sulaimanarif8328 pribumi gabisa bisnis ? Sok tau ! Anda liat deh pemilik paragon grup (keluarga subakat), CT corp (chairul tanjung), Bluebird (djokosuteno) & amman mineral (agus prodjosasmito) dan masih banyak lagi. Gausah menyangkal kalo org2 tionghoa emg kaya karna dikasi lahan eksploitasi, buktinya gaada tionghoa generasi baru yang masuk list forbes
@@faisal4997jadi mnrt kamu yg gk dikasih fasilitas gk berhasil kaya? Mao gampang ya kamu bandingkan persentase orgmu dgn suku minoritas yg kau blg kaya karna dikasih fasilitas, yg lbh makmur yg mana, yg gk mao berusaha dikasih duit tunai pun lgsg gk mao kerja dan rebahan aja, yang rajin gk ada fasilitas apapun tetap bs hidup berkecukupan, tipe org tukang komen dan iri seperti kamu di lempari duit dari langit pun paling dihbskan sambil rebahan aja, klo dah hbs dan balik komen2 iri kembali, jadi budaya kau yg perlu dirubah, bkn sok komentari alasan org lain sukses, mao berduit seperti org lain, kerja sana, jgn rebahan habisin kuota dan ngerokok aja, sampai 2000 thn lagi pun kau akan begini2 aja, dan jgn iri aja kerjamu, CT darimana naik emang kau tahu, menjilat pun kau gk akan dikasih nya duit buat ngerokok, instropeksi diri
Ud terlatih gtu ya mental bisnis, kyk contohnya mrka berani merantau smpe ke US dan negara2 lain nya, krna mrka bs ngeliat peluang, dan berani ngambil peluang itu.
Bisnis jualan,,setiap mns punya kebutuhan,,yg hrs terpenuhi setiap hari. Utk cr psran hra lengkap,harga miring dibanding lainnya,,mk org belanja 1 akan ulang lg,kalau ada perlu,krn murah,dia akan memberi kbr pd org lain,,mk lm2 akan banyak yg tahu,,sinilah cara cari pelanggan. Lainnya msh bisa dijabarkan sendiri.
Intinya sumber pertama kekayaan orang Tionghoa adalah dari rokok...pajak dari rokok saja triliunan apalagi labanya... Dari keuntungan bisnis rokok tsb.. terus mereka kembangkan jadi bisnis2 baru yg jadi kebutuhan pokok masyarakat..dst Terus bikin bank..nah dari Bank2 tsb mereka bantu masyarakat Tiongkok yg belum mampu dengan meminjami uang tanpa bunga misalnya hehehe...terus yg ndak punya rumah dikasih rumah, apartemen dst..lihat saja rumah2 pinggir jalan yg megah2 tsb atau perumahan mewah kebanyakan yg punya orang Tionghoa.. padahal kalo kita perhatikan disekeliling kita mayoritas yg kerja orang pribumi...😊
Secara tidak sadar masyarakat Indonesia turut andil dalam mengkayakan orang Tionghoa yaitu dengan jadi perokok.. orang Tionghoanya sendiri sangat jarang yg merokok.. karena merokok selain merusak kesehatan juga sama saja dengan membakar uang.. Harusnya ulama2 NU menghukumi rokok itu haram.. seperti Ulama2 Salafi yg menghukumi bahwa rokok itu haram😊
Kalau ada banknya orang Tiong Hwa yg mau ngasi kredit tanpa bunga dan ngasi rumah saya daftar duluan Bro...😂😂😂😂😂 kencing aja bayar kok, mana yg gratis didunia ini
@@suparjonugroho5067 barangkali saja.. soalnya yg saya lihat jarang sekali saya melihat orang2 maaf cina yg bekerja kasaran apalagi yg muda kebanyakan atau hampir semua orang yg kerja itu orang pribumi semua.. Sedangkan para orang tua hampir semuanya buka bisnis sendiri.. sedangkan untuk bisnis butuh modal yg tidak sedikit...dan tidak semuanya bisnis mereka itu sukses.. Dan kebanyakan rumah2 mereka itu jarang sekali yg berada dikampung.. kebanyakan di apartemen2 dan perumahan mewah serta pinggir jalan yg harganya tentu saja sangat mahal.. sedangkan yg kita lihat para pemudanya jarang terlihat bekerja...terus ujug2 tuanya sdh punya bisnis sendiri, rumah mewah(untuk ukuran masyarakat kebanyakan)serta mobil .. darimana asalnya uang mereka tsb...
etnis tionghoa dulu jaman orde lama di tekan gak bisa masuk TNI, dll, semuanya di tutup cuma di berikan saja kesempatan buat berdagang itulah kenapa kami kebanyakan jadi pedagang....
Salut sama orang2 tionghoa...meskipun mereka disini ibarat merantau taapi masih ada sopan dan santunnya...gak seperti Oramg Arab Yaman..karakter orang yaman kasar dan minim Odab Sopan santun
Orang China seperti Yahudi di Eropa pada Zaman dulu, tidak diberi Peluang memiliki Sawah, bergabung dalam pemerintahan. Satu2nya peluang yg diberikan pada mereka cuman bidang perdagangan jd disanalah mereka berkembang.
Sebagian Pribumi sulit sukses karena ada yang mabuk agama, ada yang mabuk judi, ada yang mabuk minuman keras, ada yang mabuk wanita, dan ada yang hidup boros, serta ada yang jadi dewa malas.
Mengapa org tionghoa suka bisnis " karena jaman orba org tionghoa tdk punja pilihan ...sebab mw jadi pegawai negeri tdk mungkin bisa ...jadi terpaksa pilihannja jadi pembinis bro ..ini fakta
Karena mereka disini warga rantauan, jadi harus survive lebih kuat
Ke
Dan chindo nggak pernah di manja,dikasih bansos dsb ,mknya survive.
Daya tahan dan daya adaptasi orang yg merantau lebih tinggi daripada orang yg berdiam di kampung halamannya. Orang tionghoa selain secara jumlah sangat banyak dari negara asalnya, mereka berani merantau dan sabar dalam menjalani proses.
Secara umum, perantau memang berlaku demikian biar bisa _survive_ di tempat barunya, karena modal utama mereka ya diri mereka sendiri.
Tapi kunci utamanya adalah Gunung Kawi, parangkusumo dan sejenisnya.
sebab banyak perusahaan2 besar, Retail terbesar di NKRI, juga ketempat seperti itu.
Dan contoh legenda paling nyata : rokok Retjo Pentung.
Dan ikatan komunitas Tionghoa lebih kuat, lingkungan nya sangat mendukung beda dengn masyarakat jawa yg kalau tetangganya sukses malah di santet
Kata Dahlan Iskan.
" ...... dan jgn sering2 pulang kampung.... Jd duit tabungan nya banyak"
Paling cm mudik pas imlek doang
@@hapusakun-gy2eqhahahahahaha jangan di Buka juga kali rahadianya 😂😂
Saya keturunan China walaupun TDK sepenuhnya. Tapi dalam hal pekerjaan saya suka ketekunan, dan kerja cerdas
Mantap
Bisnis atau dagang adalah pekerjaan mulia asal tidak untuk menutupi perilaku kolusi morotin anggaran negara dengan kedok tender.. di samping itu jangan pula buka toko buat nutupi kebiasaan judi online dan bisnis2 ilegal ya...duitnya bamyak tokonya sepi ntar dikira pake pesugihan padahal duitnya dr judi online...bahaya kan..😂😂😂
Zaman Now Semua Etnis Sdh Pintar Dagang
CepatLambat etnis Tionghoa Bakal Mengalah di BumiPertiwi ini👍
Amerika aja dilibas, Rusia angkat topi, eropa Australia apalagi sudah dibungkam karena China punya lebih dr 1,5 bahkan hingga 2 milyar penduduk yg bersatu dan taat dgn pemimpin mereka termasuk diaspora mereka yg menyebar ke segala penjuru benua termasuk Afrika dan Amerika latin.. masih Yakin sanggup mengalahkan tionghoa dgn cepat atau lambat??? Jauh Lebih baik kendalikan diri sendiri dulu dr tingkat keluarga DPN mata ya sblum coba utk mengalahkan lawan yg jauh di sebrang daratan 😅😂
Jangan terlena dan euforia supaya kita tidak terjebak didunia vuca dan bani ini. Semua ras dan etnis sama. Dunia selalu berputar. Etnis Tionghoa juga yang miskin banyak. Terus belajar, berkarya dan terdidik baik secara ilmu dan moralitas.
Liatlah, nvidia terkaya 17 di amerika punya siapa? jensen huang dan seluruh dunia buth chipny, terkaya dikanada, chang peng zhao bos binance
padahal pemerintah SDH ikut campur, contohnya si Bahlil yg ,mengharuskan tambang harus ada kongsian sama pribuminya, dibuat undang undang memojokkan tionghoa.. seandainya fair play... tau sendirilah
@@earthboy8258 sayangnya cz blunder kena tangkap
aku melihat islam di orang cina tapi aku jarang melihat islam di orang muslim
Mentalnya orang tionghoa beda ama orang2 pribumi indo.. anak2 chindo dimana2 orientasinya berbisnis, sedangkan pribumi bermental pekerja.. pribumi rela gadai sertifikat tanah demi jadi PNS, polisi, tentara sedangkan chindo2 gadai sertifikat buat bangun bisnis..
Sedekah Pangkal kaya.
Saya punya tetangga keturunan etnis Tionghoa, pekerjaannya adalah jualan tahu mentah. Bisnisnya lambat tapi keuntungannya konsisten, dalam berpenampilan mereka tidak menunjukkan sebagai orang kaya. Tetapi pada usia beliau yang ke-50 tahun bisa beli rumah dan dikontrakkan. Maka ada pasif income dari usaha kontrakan rumah tersebut. Kesederhanaan adalah kunci utama untuk membangun kekayaan, saat keuangan masih belum stabil maka membiasakan diri untuk berhemat adalah kunci utamanya. Kemudian seiring waktu kekayaan akan berlipat dan konsisten bertumbuh hingga solid dan kekayaan berubah wujud lain dari yang semula adalah UANG dapat menjadi KETENANGAN, KEDAMAIAN, SYUKUR, dan BERKAH.
Prinsip orang Tionghoa dari lagu populer: "30% dari langit, 70% dari pertaruhan, kalo mau bertaruh baru bisa menang". Org Tionghoa tidak pakai kata "bekerja" tapi "bertaruh", artinya memutar uang / investasi. Org Tionghoa juga punya rasa kesukuan / marga yg kuat. Bukan hanya di Indonesia, rumah perkumpulan marga tersebar di seluruh ASEAN. Orang semarga dan sesuku bantu membantu dalam bisnis, gampang cari pinjaman modal, dll. Contoh dari luar Indonesia, misalnya di Thailand suku terbesar Tionghoa adalah suku TIo Chew, lihat megahnya rumah perkumpulan mereka di Bangkok, bersebelahan dengan kantornya charoen pokphand foods - org terkaya di Thailand. Di Filipina org terkayanya juga Tionghoa, Henry Sy yg dari suku Hokkian, bisnis pertamanya buka toko sepatu. Org Tionghoa tidak takut gagal. Ada istilah "lari malam hari". Kalo hutang sudah tidak bisa bayar, mereka bisa angkut anak istri dan lari di malam hari. Tidak semua org bisnis itu sukses, kebanyakan gagal tapi org Tionghoa punya muka tebal.
kelilit hutang biasanya bundir
Klw ke sukuan mungkin ada beberapa. Tapi banyak juga yang gk gitu. Dari beberapa yang ku kenal bahkan klw ada yang miskin dianggap dikutuk Dewa. Ini real. Banyak juga kok yang miskin. Tapi mereka gigih. Tu yang ku salut
Saya dr jawa kak..dan saya angkat Topi secara bisnis orang Tionghoa
mirip sama madura, dua2nya muka tebal
bukan 70% pertaruhan, tapi kerja keras
kalimat lengkapnya 三分天注定 七分靠拍拚 (Sān fēn tiān zhùdìng Qī fēn kào pāi pàn), 3 bagian ditentukan langit, 7 bagian tergantung kerja keras
Rahasia nya adalah konsisten
Orang berbisnis kalo mentalnya 1 tahun berhenti ya selesai jalan nya
Tapi kalo org Tionghoa mau sepi juga pasti dijalanin buka tokonya jaga usahanya
ga konsisten doang sih, konsisten kalo ga improve percuma
Caranya biar laku gimana ?
Pake tuyul @@djackzdjackz7004
Liat sekitar, apa yg market mau itu yg hrs kita jual@@djackzdjackz7004
@@faisalaldiansyah943Aqua gak ada improve tuh, tetap air mineral sja 😂
Rasulullah bersabda juga , kalau kamu ingin banyak uang maka bermuamallah lah atau berdagang
Sbg org chinese wkt gw kecil jg gk paham tp setelah dewasa, di Indonesia jalur yg terbuka utk chinese ya dagang, lulus sarjana pun kl harapin gaji gk seberapa mana cukup, harus rintis usaha lah.
Usaha apa cik
punya toko apa cik
keren cik
Kembali ke masa lalu dan sampai sekarang, sentimen orang ke chindo membuat mereka tidak bisa masuk sebagai ASN, ASN cenderung di kuasai pribumi, maka dari itu jalan untuk bertahan hidup adalah dg berbisnis
Sama kyak orang Padang.
Saya banyak kenalan sama orang padang, rata rata dari mereka suka berbisnis dan punya usaha sendiri. Mereka juga perantau.
Org Tionghoa berbisnis di Indo itu karena nggak dikasih pilihan waktu jaman Belanda dan orde lama dan baru. Buat survive ya dagang. Kalau masalah sukses itu karena berani menahan kesenangan. Rajin. Cerdas dalam berbisnis. Kumpulin modal biar bisa jadi bos sendiri. Konsisten. Service bagus ke customer. Agak pelit (hitung2 sebelum keluar uang) biar bisa kumpulin modal buat besarin bisnis. Generasi pertama biasanya susah. Terus diwariskan ke anak buat dibesarin. Biasanya tamat di generasi ke 3 karena generasi ke 3 nggak kenal susah. Jadi pakai duit biasanya boros.
Up
Org2 keturunan tionghoa sepertinya memang mental dagangnya ga kenal negara. Di Singapore, aussie meskipun ga ada diskriminasi terhadap ras tionghoa seperti jaman orba, mereka para tionghoa lebih memilih jadi pedagang daripada pekerja
Salah lu bro...orang tionghoa di indonesia pada masa belanda justru di sukai sama orang belanda karena mereka rajin berdagang, makanya banyak orang tionghoa yg jadi pegawai administrasi publik dimasa belanda sehingga memicu kecemburuan sosial orang lokal....makanya sekarang orang tionghoa masih banyak sisa sisa kekayaanya, nah kalau orang tionghoa gak dikasih pilihan itu waktu orde baru...kalau gak percaya gua ada sumbernya
@@BaimaTandurPariLihat di daratan cina sana, mental kerja keras dan memberikan service terbaik memang sudah mendarah daging sampai imigran sekalipun. Dalam berdagang, tokonya tetap buka walaupun toko lain tutup, untung lebih tipis gapapa yang penting pembeli lebih banyak dan loyal, dan beberapa punya mental jujur dan anti korupsi.
@@michaeladdd memang orang cina daratan begitu lah
mntap bg, dimana anak negeri cita2 jadi asn, pns abdi negara dll, etnis mata sipit ke atas ini malah lomba2 sukses dalam berdagang
Karna jaman harto orang cina ga bisa jadi asn makanya satu satunya cara hidup ya bisnis
Kenapa ga boleh sn
@@usadabinpekora5841dari dulu sebelum suharto mmg gt
Alasan klasik lah: Xenophobia, racism, dan sebagainya
Kan dianggap mendominasi ekonomi Indonesia (padahal yg benar adalah mendominasi dunia usaha swasta, bukan perekonomian Indonesia secara keseluruhan) jadi dipercaya kalo dikasih peluang jadi ASN nanti malah mendominasi pemerintahan juga, terus rebut kekuasaan, dan seterusnya.
Engga cuma masuk jadi ASN doang dibatasin. Mau masuk TNI Polisi juga susah. Mau kuliah di universitas negeri jg ada kuota nya. Boro-boro ngelamar di BUMN.
Jadi yah memang dibatasin jadi pengusaha atau pedagang (atau pemain badminton)
Satu lagi alasan kenapa Suharto seakan-akan pilih kasih dan kasih kesempatan cuma ke pengusaha China: Karena Suharto itu pintar. Genius dalam berpolitik.
Orang China, mau sekaya apapun, gak bakal bisa menggalang kekuatan untuk ngelawan Suharto. Engga mungkin lah jadi pengkhianat di masa depan.
Istilah jadi sapi perah. Duitnya diperah untuk biaya jaringan patronase Cendana (salah satu alasan kenapa Suharto bisa bertahan 30 tahun jadi presiden).
@@usadabinpekora5841 Bener😂 zaman orba etnis Tionghoa gak bisa jadi PSN / TNI-POLRI😊
Klo orang kita baru jualan pinggir jalan aja udah dinyiyirin tetangga dibuat malu, klo jualan udah kaya enggak punya gengsi dan rendah dimata orang pribumi padahal belum tau dia omzet bisa ngalahin gaji asn.
Sejak kecil sudah ditanamkan sama ortu utk kedepannya kalau sudah dewasa untuk usaha mandiri /jadi pengusaha, begitu juga dari segi lingkungan, jika kita di lingkungan orang Tionghoa rata" mindsetnya begitu jadi ikut terpapar, dulu... Jadi pegawai dianggap masih orang gagal, kalau sudah jadi pengusaha, buka toko sendiri akan dipuji.
Maka dari itu saat silahturahmi antar orang tionghoa misal Imlek, yang ditanya itu "lu bisnis apa", bukan "lu kerja dimana".
Cuma belasan tahun belakangan sih udah berkurang yang nanya "lu bisnis apa", sudah mulai berubah jadi "sekarang lagi kerja apa?" Yang lebih universal pertanyaannya, bisa dijawab kerja sendiri atau kerja dengan orang.
Terima kasih infonya, saya juga banyak belajar dari orang tionghoa , karna punya beberapa temen , mindset bekerja buat ngurus bisnis orang lain udah gk ada , diubah jadi lebih baik ngurus bisnis sendiri . Dan Dampaknya sangat besar , jadi lebih mendalami juga suatu bisnis dan lebih banyak menghasilkan pastinya .
@@sulaimanarif8328 benar, dari dulu mindset ditanamkan bahwa mending urus bisnis sendiri, perbesar bisnis sendiri daripada punya orang
Pribumi ada yg saling sikut, saling iri.
Warung sebelah laris, di nyindir in, di kasih guna".
Lihat aja beberapa berita nya.
Tionghoa sukses, eh netijen pada julid.
Saya belajar disiplin dan tekun eh sama tetangga malah di bilang kedunyan/ gila harta katanya harta gk bisa di bawa mati, sombong gk pernah mau kumpul teman, iklas di bilang pelit dll ada banyak perkataan negatifnya
Jauhi kak orang2 bgtu biasanya tdak Suka kalau hdup kita di atas mrka
Fokus aja kak demi kesuksesan. Jangan dengerin dari orang" negatif, yg penting fokus dan bermanfaat bagi orang lain yg di luaran.
Itulahh penyakitnya..😂😅😂😅pindah dan keluar dari lingkungan seperti itu ..oks...toxix
gak usah didengerin bos.
Ga usah didengar itu, anggap anjing menggonggong yg ta harus kita dengar, tetap semangat 💪💪
Perinsip orang tionghoa bukan seperti yang kalian bayangkan, artinya anda harus menghadapi banyak resiko faktanya orang tionghoa 80 persen usaha 20 persen hasilnya makanya orang indonesia kalo disuruh usaha 80 persen itu uah pada lemas semua
Mmg diakui kalo mau belajar jualan mmg hrs sama orang cina...😊
Ya emang benar sih nomor 10 dia punya banyak pembangkit contoh salah satunya yg di PLTU cilacap dan saya bekerja disitu...dia kaya tpi baik tiap kesini semua pegawai dikasih uang dalam bentuk amplop dan tiap hari ulang tahun selalu ada doorprize yg hadiahnya barang barang lumayan dan itupun hampir semua pegawai dapat..terimakasih IBU DEWI❤
PLTU apa kak ?
Nabi Muhammad pernah bersabda 90% rizqi ada di perdagangan. makanya ada sahabat nabi paling kaya raya namanya Abdurrahman bin auf beliau sangat sukses dalam berdagang
Iya sampai sekarang hotel miliknya makin berkembang, digunakan jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia
Iya betul...
Ada hadis juga
9 dari 10 pintu rezeki ada pada perdagangan..( hadia riwayat ahmad , al bazar )
Dagang crypto termasuk jga gak yaaa
Ustaman bin Affan juga kaya raya, dll.
@@herupratama1032pertanyaanmu mirip dagang miras termasuk ga ya
Org tionghua melongo kalau lihat orang bayar ratusan juta demi masuk jadi tentara / polisi / pns.. gila..ratusan juta klo dibuat dagang bs dapet lebih banyak dr gaji tentara/polisi/pns.. tapi klo udah tambah korupsi.. yg banyakan hasil korupsi lah..
Ya kita menyanjung para pejabat/asn makanya mereka bisa korupsi
Korupsi itu gak layak dibanggakan.....hasilnya kacau balau hidup merana....
Org Tionghoa sangat jarang bahkan kayaknya nggak pernah ngeluh di sosmed, beda dengan yg lain nggak keterima kerja berkali-kali pelariannya komen curhat yg cenderung ke ngeluh di postingan org, di kasih solusi buat nyari penghasilan lain kayak dagang ngeluh nggak punya modal, di kasih bantuan dan atau solusi ajukan pinjaman ngeluh nggak tau mau usaha apa, di saranin mulai usaha online jualin produk org lain atau promoin produk org katanya gaptek atau nggak punya laptop, susah lah pokoknya ngarahin manusia model ginian
Kosisten dan pantang nyerah kaya orang merantau karna berdagang bagi orang tiongha adalah seni jg,seni bertahan hidup.
Bisnis adalah suatu cara yang dijalankan suatu sistem organisasi.
Pelaku usaha di lakukan secara mandiri tanpa ada sistem organisasi yang jelas
P : Kenapa orang tionghoa suka
berbisnis?
J : Karena ingin kaya dan sukses.
Mereka para perantau memiliki keinginan survive lebih dibanding orang pribumi.
Tidak semuaNya bahkan kebanyakan mrka para konglomerat yg sekarang, mengawaliNya dgn mode kacamata kuda dan berkolaborasi dgn penguasa, sebagian rekam jejak itu masih bisa dilihat dari jumlah konsesi hutan yg mrka dpt, dan itu tidak mungkin orang pribumi mau merusakNya karena sangat sadar kalo ini rumah dan tinggalan dari leluhur.
Bagi mrka, tidak ada aturan siapapun bahkan tuhanNyapun mampu melarang mrka untuk menjadi kaya, wujudNya banyak tempat2 fenomelal yg menjadi titik awal persembahan para konglomerat2 ini contoh gunung kawi dll, bahkan ada klenteng yg khusus untuk meminta kekayaan, sprti di Tuban.
Itulah sedikit pembeda soal pribumi dan tionghoa, soal tekad, kerja keras dan kecerdasan kita tidak akan pernah kalah dari bangsa2 lain karena itu bisa dilihat dari peninggalan2 sejarah dan budaya yg masih bisa kita pelajari.
Situs liyangan, candi borobudur, Ratu kaliyamat dan masih banyak lagi.
Jadi menurutlu.. hidup ini untuk jadi kaya atau jadi pintar?
Hidup ini hanya untuk duit ya?
Nah kbalikan dri org indonesia dong, klo gk kerja atau punya seragam mah gk sukses, tukang goreng yg punya omset 1 gerobak 1 hari 500K - 1000K 1 hari klo berdiri sama ASN yg baju coklat pasti org lebih mandang seragam coklat lebih sukses 😆
Fact + True
Gengsi yg lbh diutamakan...🤣🤣🤣
bisnis menengah ke atas di kuasai tionghoa bisnis menengah kebawah di kuasai orang madura😂
9 dari 10 pintu rezeki itu adalah berdagang.
semua orang didunia itu dagang
dagang jasa/jualan tenaga.
dagang barang/jualan barang.
Btul sekali
Tapi gak d ajarin d sekolah..
Artinya kurikulum gak mengajarkan siswa untuk menjadi kaya
Tapi menjadi kuli atau buruh kacung capitalis
Btul sekali
Tapi gak d ajarin d sekolah..
Artinya kurikulum gak mengajarkan siswa untuk menjadi kaya
Tapi menjadi kuli atau buruh kacung capitalis❤
@@antonmedan_ada juga yg modal dagang liur😂😂
Cerita dulu bosku royal bgt sama karyawan, mulai dr ultah dirayain,bikin fam get,lomba Agustusan,acara bukber,makan makan kalo tembus omset, tp semenjak byk penghianatan sekarang jdi ampas :(
Kerja di full gebrakan, semua royal mulai di hapus, kecuali bukber sama fam get, di fam getpun hadiah mulai berkurang dan tmbh sedikit rewel ....
Orang China paling ga suka sama orang ga Jujur, contohnya itu imbas segelintir org yg anjing, penerus baru yg datang kena dampaknya... Ga heran skrng 1-3 bulan udh ga kuat,agak kasian jg sama anak baru...tp itu hasil dr penghianatan.
Jdi pesan tetaplah jujur sama bosmu.... Meskipun gaji belum sesuai yg kamu harapkan.
Mereka pny filosofi hidup yg mengajarkan ttg keutamaan kesuksesan materi sehingga menimbulkan penghargaan tinggi pd kekayaan yg mendorong lahirnya etos kerja tinggi
Sebenarnya orang TIONGHOA adalah manusia yg punya kemampuan menggunakan kesempatan dan memanfaatkan potensi yg ada pada dirinya
Relasi sama dengan silaturahmi, semua audah ada di islam, bahkan banyak hadist tentang berdagang, kita umatNya saja yang terlalu takut dan memilih zona nyaman
Kebanyakan stereotip orang China atau Chindo jeleknya itu pelit, sangat perhitungan, mereka merayakan Imlek aja bilangnya gong xi fa chai, tau kan artinya apa, semoga kamu kaya, tetapi bagusnya mereka ulet
Buktinya?
@@rendyazha4315tanya aja karyawan yg bossnya china
Karena mau jadi pejabat ga bisa. Jadi pns jg susah, jd polisi jg susah. Yah mau ga mau dagang sajalah
Jangan lupa ke ptn aja ampir nga bisa kecuali genius, musti 90% ke atas, bener bener di jepit sampe akademis juga nga bisa.
Menyebarlah ke seluruh dunia....kuasai ekonomi di negeri tsb dgn impor barang dari negeri leluhurmu. Lalu kuasai pejabatnya
ada yang Lupa bang. Dari jaman Leluhur mereka udah punya jiwa berdagang, lu pasti tau dong "JALUR SUTRA" dan cina termasuk wilayah yang menciptakan jalur Sutra, dan diwariskan terus menerus sampe sekarang. Kalo Leluhur Kita kan jiwa Pekerja " ROMUSHA" kerja RODI , korupsi😅😅😅
Sebuah alkisah di negeri konoha ya bang😅
@@mochamadrizkyramadhan2940 yoi mamen, kebetulan gw tukang ojek pernah nganterin siswa sekolah pelayaran tersohor disemarang, dan gw tanyain "ambil jurusan apa mas?" jawab dia "Nahkoda bang"
trus kalo lulus mau kerja dimna? dia jawab "di pelabuhan".
gw tanya lagi kenapa gk ikut kapal berlayar?
dia jawab " enak dipelabuhan bang duitnya gede bisa mainin wewenang buat kepentingan sendiri( pungli) dan masih banyak celahnya bang"
gw tanya lagi berarti masnya mau pungli dan korupsi juga? dia jawab "ya kalo ada kesempatan bang, lagian dari dulu orang indonesia jaman belanda udah korupsi bang, udah jadi adat " pendahulu kita juga gtu bang"
biar cepet kaya dan sekolah kita juga banyak ngeluarin duit...
gue mohon admin Dari Suara ...mohon diperbanyakin lagi konten bermutu seperti ini...❤❤❤❤❤...masuk notif...langsung like ..tonton minimal 3x video ini sangkin sukanya ama konten ini...menyala abangku🧨🧨🧨
Pada tahun 90an indonesia lebih maju dari pada china tapi berkat kerja keras pemerintah dan masyarakatya mereka jauh lebih maju dari pada indonesia
Selanjutnya bahas bang kenapa orang india pintar di bidang IT
Kamu nanya
Krn mereka g sibuk demo dan memperdebatkan Agama
Yang pasti kegiatan berbisnis itu sudah menjadi kultur dari sejak kecil, hampir semua anggota keluarga berbisnis. Jadinya terbentuk sendiri tuh suasana kompetisinya. Tapi uniknya mereka tidak saling menjatuhkan, yang paling terasa beda ya kemauan mereka utk mereferensikan bisnis teman/keluarganya. Beda dengan orang Indonesia kebanyakan yang segan mereferensikan bisnis teman/keluarganya. Entah karena takut semisal ada konflik.
Dan yang pasti Orang Tionghoa kalo bikin apa2 selalu bagus dan pakai bahan terbaik, mungkin supaya tetap direferensikan, jadinya tidak berani menurunkan kualitas produk / pelayanan. Gpp untung kecil tapi repeat
Saya salut sm chinaes hampir semua jd pembisnis
satu hal yang paling penting, bahwa kesuksesan adalah infinity, sehingga hasil sekarang adalah berkat hasil kerja dan kebaikan keturunan sebelumnya, demikian juga perbuatan atau hasil kerja sekarang akan ber-impact ke generasi penerusnya, sehingga usaha skrg pasti akan ada hasilnya walaupun tdk terlihat generasi ini
Orang tionghoa saLing bantu mereka tidak sungkan memberi pinjaman tanpa riba ke sesama
Beda dengan orang indonesia, orang tua ke anak saja ratusan kaLi berpikir jika keLuar uang untuk modaL
konsisten, peluang, pantang menyerah, cerdas adalah kunci kesuksesan
Orang Tionghoa banyak berbisnis tetutama di wilayah yang Tionghoa nya minoritas dan hanya sedikit kelompok etnis yang menekuni bisnis.
Kayak di Indonesia misalnya yang serius bisnis paling etnis minang dan jawa atau etnis lain asal meeka adalah perantau.
Tapi kalau di wilayah dimana mereka bukan minoritas seperti di Singapura atau di negara yang kelompok etnis yang ada di dalamny mayoritas a berjiwa bisnis dan peluang karier terbuka untuk semua etnis dan agama seperti di usa. Banyak juga orang Tionghoa yang malah jadi karyawan atau profesional non bisnis bahkan abdi negara seperti pns atau aparat.
"Berhasil dan gagal itu tergantung pada : Sikap, Usaha & Keyakinan"
Kenapa begini?
Salah satunya adalah efek kebijakan Orde Baru yang menekan etnis Tionghoa masuk di sektor pemerintah.
Sisanya ya emang bawaan orang China yg suka berdagang walau ga semua China suka dagang.
😊
Tapi kan orang Tionghoa asia Tenggara berhasil juga
Konglomerat/ crazy rich di Surabaya kebanyakan orang2 keturunan Tionghoa. Salut sama mereka yg punya pemikiran kalau mau kaya ya berdagang/ berbisnis bukan kerja ikut orang/ perusahaan orang lain.
Jujur aja berdagang itu sulit dalam hal mental, harus siap banget datang nya kalimat2 negatif dari orang yg gak suka ketika kita berdagang/ berbisnis.
Itu sebabnya sangat jarang orang Tionghoa yang bekerja di perusahaan,apalagi bekerja di sektor pemerintahan,mereka lebih memilih menjadi penguasa atau bergabung dengan kerabat atau teman untuk berbisnis
Karena jaman ORBA dahulu, etnis Tionghoa tdk bisa menjadi jadi PNS / TNI-POLRI 😉
Padahal Madura juga pandai banget berdagang loh, tapi kenapa kaya mentok gitu GK bisa terus bertumbuh jadi perusahaan besar
Beda sama orang lokal kalo ada tetangga atau orang sukses atau berhasil sirik dan berusaha menjatuhkan😂😂 emang gk punya jiwa kompetitif..kalo lebih suka pamer sama merendahkan kalo tertinggal menjatuhkan😂😂
Intinya china tau menggunakan uangnya lagi 😂
Thx motivasinya.
Saya tunggu motivasi-motivasi lainnya. 🤝💯👍
Kena apa org tiong hoa suka berbinis ??? Karena jadi tukang tambal ban tdk bisa hahahahaha
Salah satu faktornya adalah mereka minoritas dan pendatang, secara naruli mereka harus survive dan bekerja ekstra di lingkungan mayoritas.
Teh botol nyah kempes kelapa nyah ampar amparan kemaren banyak masih full tank
Keren. Konten video nya bermanfaat, komen komen nya juga bermanfaat.
Dr konten ini akan muncu komenl mindset denial , dan value diri seseorang tsb wkwkw
11 detik pertama di notifikasi. Menyimak dulu. Terima kasih bang. Salam sehat selalu!
Banyak yg mau sy tulis, tp kepanjangan. Intinya nenek moyang mereka salah satu penemu peradaban, perdagangan di masanya sangat maju dan itu turunkan ke anak cucu cicit dsbt. Mengakar sampe sekarang. Pengusaha sukses Chinese bukan cuma di Indonesia. Pengusaha Chinese menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Di mall Surabaya rata rata costumer nya China
cerita sedikit, punya boss slalu org tionghoa..ane perhatiin punya kesamaan, ga ada kata ga bisa buat mreka sblm dicoba smpe bisa.
Sama kayak partner bisnis ku pemikirannya selalu kayak gitu
Vibes videonya bagus banget. Rasanya jadi nyaman nonton smpe abis
Sebagian dari Mereka kaya karena penerima manfaat dari soeharto, dikasi lahan buat eksploitasi ( barito grup, sinarmas, dll) ada juga yang dikasih monopoli trigu (salim group) Coba deh liat list orang2 terkaya di indo rata2 tionghoa generasi lama
Ya wajar suharto jaman dulu ngasih manfaat buat mereka karna mereka itu orang2 yg ahli dalam berbisnis mereka paham, jaman dulu sedikit orang yg berbisnis adapun cuma berdagang kecil2an . Dan mereka punya etos kerja yg tinggi dan mereka berhasil di bidang bisnisnya , kalo orang pribumi mindsetnya rata2 jadi pekerja , bertani , pekerja pabrik , jadi PNS atau masuk militer, mental pekerja kmu kasi lahan akan beda hasilnya sama orang yg udah paham dunia bisnis .
@@sulaimanarif8328 pribumi gabisa bisnis ? Sok tau ! Anda liat deh pemilik paragon grup (keluarga subakat), CT corp (chairul tanjung), Bluebird (djokosuteno) & amman mineral (agus prodjosasmito) dan masih banyak lagi. Gausah menyangkal kalo org2 tionghoa emg kaya karna dikasi lahan eksploitasi, buktinya gaada tionghoa generasi baru yang masuk list forbes
Nah model sirik bgni yg gk bisa maju bos..
@@faisal4997jadi mnrt kamu yg gk dikasih fasilitas gk berhasil kaya? Mao gampang ya kamu bandingkan persentase orgmu dgn suku minoritas yg kau blg kaya karna dikasih fasilitas, yg lbh makmur yg mana, yg gk mao berusaha dikasih duit tunai pun lgsg gk mao kerja dan rebahan aja, yang rajin gk ada fasilitas apapun tetap bs hidup berkecukupan, tipe org tukang komen dan iri seperti kamu di lempari duit dari langit pun paling dihbskan sambil rebahan aja, klo dah hbs dan balik komen2 iri kembali, jadi budaya kau yg perlu dirubah, bkn sok komentari alasan org lain sukses, mao berduit seperti org lain, kerja sana, jgn rebahan habisin kuota dan ngerokok aja, sampai 2000 thn lagi pun kau akan begini2 aja, dan jgn iri aja kerjamu, CT darimana naik emang kau tahu, menjilat pun kau gk akan dikasih nya duit buat ngerokok, instropeksi diri
Yg jujur brp persen ?
Gw sebelum tidur pasti nonron ini chanel
Ud terlatih gtu ya mental bisnis, kyk contohnya mrka berani merantau smpe ke US dan negara2 lain nya, krna mrka bs ngeliat peluang, dan berani ngambil peluang itu.
Menurut gw ya karena satu aja *kerja keras* ❤
Chaebol versi indo
Pencerahan. Saya selalu menunggu video-video barunya, Bang .. thank you, dan semangat, Bang..
lah kalau semua dagang yang beli siapa?
Ya gak mungkin la.... Dagang kan bersaing siapa yang paling kuat dan gak semua orang bisa
Bisnis jualan,,setiap mns punya kebutuhan,,yg hrs terpenuhi setiap hari. Utk cr psran hra lengkap,harga miring dibanding lainnya,,mk org belanja 1 akan ulang lg,kalau ada perlu,krn murah,dia akan memberi kbr pd org lain,,mk lm2 akan banyak yg tahu,,sinilah cara cari pelanggan. Lainnya msh bisa dijabarkan sendiri.
Intinya sumber pertama kekayaan orang Tionghoa adalah dari rokok...pajak dari rokok saja triliunan apalagi labanya...
Dari keuntungan bisnis rokok tsb.. terus mereka kembangkan jadi bisnis2 baru yg jadi kebutuhan pokok masyarakat..dst
Terus bikin bank..nah dari Bank2 tsb mereka bantu masyarakat Tiongkok yg belum mampu dengan meminjami uang tanpa bunga misalnya hehehe...terus yg ndak punya rumah dikasih rumah, apartemen dst..lihat saja rumah2 pinggir jalan yg megah2 tsb atau perumahan mewah kebanyakan yg punya orang Tionghoa.. padahal kalo kita perhatikan disekeliling kita mayoritas yg kerja orang pribumi...😊
Secara tidak sadar masyarakat Indonesia turut andil dalam mengkayakan orang Tionghoa yaitu dengan jadi perokok.. orang Tionghoanya sendiri sangat jarang yg merokok.. karena merokok selain merusak kesehatan juga sama saja dengan membakar uang..
Harusnya ulama2 NU menghukumi rokok itu haram.. seperti Ulama2 Salafi yg menghukumi bahwa rokok itu haram😊
Kalau ada banknya orang Tiong Hwa yg mau ngasi kredit tanpa bunga dan ngasi rumah saya daftar duluan Bro...😂😂😂😂😂 kencing aja bayar kok, mana yg gratis didunia ini
@@suparjonugroho5067 barangkali saja.. soalnya yg saya lihat jarang sekali saya melihat orang2 maaf cina yg bekerja kasaran apalagi yg muda kebanyakan atau hampir semua orang yg kerja itu orang pribumi semua..
Sedangkan para orang tua hampir semuanya buka bisnis sendiri.. sedangkan untuk bisnis butuh modal yg tidak sedikit...dan tidak semuanya bisnis mereka itu sukses..
Dan kebanyakan rumah2 mereka itu jarang sekali yg berada dikampung.. kebanyakan di apartemen2 dan perumahan mewah serta pinggir jalan yg harganya tentu saja sangat mahal.. sedangkan yg kita lihat para pemudanya jarang terlihat bekerja...terus ujug2 tuanya sdh punya bisnis sendiri, rumah mewah(untuk ukuran masyarakat kebanyakan)serta mobil ..
darimana asalnya uang mereka tsb...
Karena orang Tionghoa tidak di Terima kerja di Indonesia, ada sih tapi posisi nya biasanya tinggi.
Karena Cari kerja itu melelahkan, dan jika kerja pun blm tentu kehidupan akan lebih baik......
Maka Bertani atau berdaganglah! 👍
Hoki,karena hebat mencari,mengatur dan menyimpan uangnya.
etnis tionghoa dulu jaman orde lama di tekan gak bisa masuk TNI, dll, semuanya di tutup cuma di berikan saja kesempatan buat berdagang itulah kenapa kami kebanyakan jadi pedagang....
Pantas aja gak ada TNI polri dari orng tionhoa
Salut sama orang2 tionghoa...meskipun mereka disini ibarat merantau taapi masih ada sopan dan santunnya...gak seperti Oramg Arab Yaman..karakter orang yaman kasar dan minim Odab Sopan santun
karena BISNIS itu GAME buat mereka dan mereka harus BISA memainkan GAME itu, BERPIKIR di luar PEMIKIRAN orang lain itu lah KELEBIHAN mereka
Negara yg banyak chinesenya pasti maju ekonominya
Klo di Indonesia orang Tionghoa jaman orba dibatasi, dilarang masuk ke pemerintahan, jdi PNS atau abdi negara, makanya banyak yg jdi pengusaha
SIP
karena mereka bisnis dan hemat juga makanya mereka suksess
Orang Madura juga hobi berdagang
nice info..semoga bermanfaat...
Bang gimana sih caranya bisa ngejelasin seperti Lo?
Itu skills bawaan atau skills latihan
Di buat draft apa yang mau di sampein.. kalo udah mahir cukup pointer nya aja
👍
Mudahan mereka tidak seperti Yahud sirahell yg awalnya minoritas setelah besar menjadi penjajah...hi ngeri 😬😬
Orang China seperti Yahudi di Eropa pada Zaman dulu, tidak diberi Peluang memiliki Sawah, bergabung dalam pemerintahan. Satu2nya peluang yg diberikan pada mereka cuman bidang perdagangan jd disanalah mereka berkembang.
Sebagian Pribumi sulit sukses karena ada yang mabuk agama, ada yang mabuk judi, ada yang mabuk minuman keras, ada yang mabuk wanita, dan ada yang hidup boros, serta ada yang jadi dewa malas.
Mengapa org tionghoa suka bisnis " karena jaman orba org tionghoa tdk punja pilihan ...sebab mw jadi pegawai negeri tdk mungkin bisa ...jadi terpaksa pilihannja jadi pembinis bro ..ini fakta
Hidup ini bukan soal duit doank...
Jiwa pengangguran ya?
tapi sebagian besar butuh duwit
tinggal pribadinya masing2 orang tionghoa yang memiliki ekonomi rendah juga banyak,meskipun jualan sesama keturunan china yang saingan juga banyak
Dan alasan lain krn org tionghoa susah masuk politik ahok dll itu pengecualian
Knp orang Tionghoa jarang yg jadi PNS?
Karna dia malas jadi beban negara buk
Pada rasis semua pribumi
KONTEN INI BAGUS GUA SUBSCRIBE