Pesan IBHRS Kepada Pembatal Nasab & Raja Dangdut

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 1 лют 2025

КОМЕНТАРІ • 4

  • @christinakheksy4425
    @christinakheksy4425 7 годин тому

    Ba Alwi bahaya buat Indonesia,cucu palsu, apa pun bisa di palsukan contoh makam,hati hati kaum pribumi Nusantara

    • @muhasabahmd
      @muhasabahmd  4 години тому

      Hrus objektif klo komen

    • @suhardi8855
      @suhardi8855 3 години тому

      3 Doktrin sesat Habib agar di Cintai dan di Muliakan oleh para Muhibin ...
      DOKTRIN PERTAMA : "Kami para Habaib adalah Ahlul Baitnya Nabi" ... dalilnya (dalil Imam Mahdi) :
      “Andaikan dunia tinggal sehari lagi, Allah Taala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdillah). Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penindasaan.” (HR Abu Dawud, No 9435, dan dishohihkan oleh al Albani, Shohih al Jami’ as Shoghir, No 5304).
      Para Habib mendoktrin para Muhibin bahwa mereka (para Habaib) adalah Ahlul Baitnya Nabi karena Imam Mahdi juga Ahlul Bait Nabi ...
      Padahal di hadits tersebut Nabi tidak berkata imam mahdi "dia ahlul baitku" bila berkata demikian maka habis urusan tidak perlu ada perdebatkan lagi tapi Nabi malah berkata bahwa Imam Mahdi itu "dari Ahlul Baitku" dimana bila ada kata "dari" di depan suatu kata artinya bukan tapi hanya berasal ,contoh :
      1. Nabi Adam dari Tanah jelas walau Nabi Adam dari Tanah Nabi Adam bukan Tanah hanya berasal saja,
      2. Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam jelas Hawa bukan tulang rusuk apalagi bukan Nabi Adam,
      3. Iblis dari nyala Api jelas Iblis bukan Api,
      4. Malaikat dari Cahaya jelas Malaikat bukan cahaya,
      5. Ayam dari telur jelas ayam bukan Telur dan bukan bagian dari Telur.
      Jadi sangat jelas kalau Nabi bilang kalau Imam Mahdi bukan Ahlul Baitnya tapi hanya punya hubungan nasab keturunan dimana jalur asalnya berasal dari Ahlul Baitnya yaitu dari Fatimah sebagai Ahlu Bait Nabi ...
      Lalu siapakah Ahlul Baitnya Nabi ???
      Ahlul Bait (Ahli Rumah) bermakna Penguasa/Penghuni Rumah (orang rumah) atau juga keluarga yg terdiri dari kepala (Suami/ayah sebagai pemilik rumah/bait) yg berkewajiban mendidik, melindungi, memberi makan, memberi tempat tinggal kepada anggota keluarganya yaitu Istri dan anak-anaknya yg memiliki hak dan mereka tentu saja hidup sejaman dan hidup seatap di dalam suatu rumah ... artinya yg tidak pernah hidup satu atap atau tidak sejaman walau memiliki hubungan darah tidak termasuk Ahlul Bait (penghuni rumah) atau Keluarga karena sang kepala keluarga yaitu Nabi tidak berkewajiban memberi tempat tinggal kepada yg bukan anggota keluarga (Ahlul Bait) dan dianggap orang asing ...
      Contoh sederhana yaitu Saya adalah keturunan Nabi Adam tapi saya bukan Ahlul Baitnya Nabi Adam yg termasuk Ahlul Baitnya Nabi Adam hanya keluarganya saja yaitu istri dan anak-anak Nabi Adam yg jelas sejaman dan jelas hidup satu atap bersama Nabi Adam ... Saya walau keturunan Nabi Adam saya tidak bisa mengaku sebagai keluarganya dan tidak punya hak untuk tinggal bersama dan pastinya akan di usir dari Baitnya Nabi Adam dan dianggap orang asing di keluarga Nabi Adam ...
      DOKTRIN KEDUA : "Kami para Habaib adalah Itrah Ahlul Bait Nabi yg harus diikuti" ... dalilnya (hadits tsaqolain) :
      “Dari sahabat Abu Said Al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh, aku meninggalkan dua hal penting di tengah kalian sesuatu yang jika berpegang pada keduanya, kalian tidak akan tersesat sepeninggalku. Yang satu lebih besar dari yang lain. Pertama, kitab Allah, sebuah tali panjang dari langit ke bumi. kedua, yaitu itrah ahli baitku. Ketahuilah, keduanya takkan terpisah sampai keduanya melewati telagaku,’” (HR Imam Ahmad).
      Itrah dalam bahasa Arab yaitu kerabat dekat contohnya : Ayah, Ibu, Kakak, Adik, Kakek, Nenek, Cucu, Buyut, cicit, Paman, Bibi, keponakan dan sepupu ...
      Lalu siapa yg disebut Itrah Ahlul Bait ??? ...
      Itrah Ahlul Bait yaitu orang-orang diluar keluarga tapi menjadi keluarga terdekat dan menjadi itrah karena memiliki hubungan yaitu disatukan sebab pernikahan dengan para Ahlul bait (istri dan anak) ... contohnya :
      • Istri memiliki itrah yaitu orang tuanya dan juga saudara-saudara dimana setelah menikah orang tua istri disebut mertua dan saudara-saudara (kakak dan adik) disebut ipar,
      • Anak-anak memiliki itrahnya setelah menikah yaitu suami/istri yg kita sebut menantu dan orang tuanya juga saudara-saudara menantu kita sebut besan ...
      Dan yg menjadi itrahnya Ahlul Bait Nabi adalah para besannya Nabi yaitu para Mertua dan para menantu Nabi, contohnya :
      1. Abu Bakkar sebagai mertua Nabi karena Nabi menikah dengan Aisyah bin Abu Bakkar,
      2. Umar bin Khatab sebagai mertua Nabi karena Nabi menikahi putrinya yaitu Hafsah bin Umar,
      3. Utsman bin affan sebagai menantu Nabi dan dijuluki pemilik dua cahaya karena menikahi dua putri Nabi yaitu Rukayyah dan Ummi kultsum,
      4. Ali bin abi Thalib selain sebagai itrah yaitu keponakan Nabi juga menjadi itrah Ahlul Bait karena menjadi menantu Nabi setelah menikahi putri Nabi yaitu Fatimah.
      Dimana ke 4 orang diatas adalah yg dipegang oleh Ahlus Sunnah yaitu para Khulafaur Rasyidin dan setiap ketetapannya menjadi sunnah dan siapapun yg membenci mereka telah terlepas dari peninggalan Nabi yaitu "Tsaqolain itrah Ahlul bait Nabi (para mertua dan menantu2 Nabi") ...
      DOKTRIN KETIGA : "Kami para Habaib itu disucikan dari dosa alias Maksum" dalilnya (surah Al-Ahzab 33) :
      " ... Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab : 33)"
      Padahal ayat yg dipakainya itu Textual hanya sepotong ayat saja bahkan hanya 1/4 bagian dari ayat yg sebenarnya sehingga menyebabkan salah tafsir (Tafsir versi Syiah) ...
      Tetapi ketika dipahami secara ayat lengkap (satu ayat full) ditambah dengan ayat sebelumnya yaitu ayat 32 juga melihat Asbanun Nujul (sebab turunnya) di Tafsir Ibnu Katsir jelas ayatnya sama sekali tidak ditujukan bagi para Ahlul Bait KW (Habaib) tapi bagi Ahlul Bait Ori (istri2 dan anak2 Nabi) ...
      "Hai wanita (isteri2 & putri2) Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik, dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab : 32-33)
      Jadi ayatnya sangat jelas yaitu bagi istri2 Nabi karena sesuai Asbabun Nujul (silahkan baca tafsir ibnu katsir) karena di ayat lengkapnya disebutkan kalimat "dan hendaklah tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias" dimana kalimat ini jelas khusus bagi wanita ...
      Jadi Ahlul Bait Nabi (yg ori) saja tidak Maksum tapi bisa Suci dengan syarat yg diberikan Allah yaitu jangan berperilaku Jahiliyah (keluyuran dan berdandan) dan harus Bertakwa (menjalankan perintah Allah dan menjauhi apa yg dilarang Allah) agar bisa Suci ...
      Tapi para Habib sekarang merasa paling Suci dan merasa Maksum padahal kelakuan mereka seperti orang jahiliyah yaitu suka keluyuran dan berdandan, berkata buruk (berdusta, pencaci dan merendahkan orang) bahkan mengangungkan nasab (Aku keturunan Rosulullah !!!) dan jelas kata Nabi mengagungkan nasab adalah praktek Jahiliyah ...
      Karena Alquran itu bersifat global (untuk seluruh manusia) sehingga pesannya bukan hanya untuk Ahlul Bait Nabi saja tapi pesannya berlaku juga bagi setiap wanita mukmin yg menjadi Ahlul bait di keluarganya masing-masing yaitu agar tidak berperilaku Jahiliyah (keluyuran sambil berhias) dan perintah bertakwa agar bisa Suci dari dosa ...​@@muhasabahmd