Gak bisa juga seperti itu. Itu perayaan iman tidak bisa direduksi hanya karena sesuatu hal....Gereja Katolik punya Masa Adven, Masa Persiapan untuk merayakan Natal, bukan malah rayakan Natal, kelahiran Yesus sebelum waktunya. Itu bukan soal like and dislike, suka atau tidak suka. Ini bukan perayaan hanya ikut selera.
Tetapi kalau dalam konteks bersukacita untuk mempersiapkan Natal, kelahiran Yesus Kristus dengan mengemas acara tertentu, saya kira sangat Oke, tetapi bukan merayakan Natal sebelum waktunya. Analoginya, tidak mungkin seorang merayakan HUT Kelahirannya sebelum waktunya. Rasanya aneh dan sukacita menjadi semakin berkurang. Ini analogi sederhana
Tetapi kalau dalam konteks bersukacita untuk mempersiapkan Natal, kelahiran Yesus Kristus dengan mengemas acara tertentu, saya kira sangat Oke, tetapi bukan merayakan Natal sebelum waktunya. Analoginya, tidak mungkin seorang merayakan HUT Kelahirannya sebelum waktunya. Rasanya aneh dan sukacita menjadi semakin berkurang. Ini analogi sederhana
Perayaan Natal secara liturgis sakramental tidak bisa dirayakan sebelum waktunya. Bersukacita atau bergembira menyongosong Natal, bersukacita bersama untuk membahagiakan Oma silahkan, tapi bukan merayakan Natal secara liturgis. Suasana sukacita menyongsong Natal bisa diciptakan sebelum Natal supaya mempersiapkan hati dengan penuh sukacita menyongsong Malam Natal (Vigili Natal) 24 Desember dan HARI RAYA NATAL 25 Desember....
Semua lagu rohani termasuk lagu natal boleh aja dinyanyikan kapan saja. Untuk memuliakan nama Tuhan
Slmt Mlm Romo Trmkasih Atas Sering Iman Katolik.❤🙏
shalom you romo muda cerdas bijak amin sgalom semua family
Betul sekali romo, Protestan merayakan Natal d pertengahan bulan Desember.
shalom cristmas semuanya amin mbah
adveent masa penantian merindui yang kudus bukan dunia fana amin romo
Masa itu masa adventis, masa untuk bertobat, bukan masa
eforia yang berlebihan.
Yang penting isi arti dari natal itu, kalau karena sesuatu hal gpp rayakan natal sebelum atau sesudah tgl 25 Desember.
Gak bisa juga seperti itu. Itu perayaan iman tidak bisa direduksi hanya karena sesuatu hal....Gereja Katolik punya Masa Adven, Masa Persiapan untuk merayakan Natal, bukan malah rayakan Natal, kelahiran Yesus sebelum waktunya. Itu bukan soal like and dislike, suka atau tidak suka. Ini bukan perayaan hanya ikut selera.
Tetapi kalau dalam konteks bersukacita untuk mempersiapkan Natal, kelahiran Yesus Kristus dengan mengemas acara tertentu, saya kira sangat Oke, tetapi bukan merayakan Natal sebelum waktunya. Analoginya, tidak mungkin seorang merayakan HUT Kelahirannya sebelum waktunya. Rasanya aneh dan sukacita menjadi semakin berkurang. Ini analogi sederhana
Tetapi kalau dalam konteks bersukacita untuk mempersiapkan Natal, kelahiran Yesus Kristus dengan mengemas acara tertentu, saya kira sangat Oke, tetapi bukan merayakan Natal sebelum waktunya. Analoginya, tidak mungkin seorang merayakan HUT Kelahirannya sebelum waktunya. Rasanya aneh dan sukacita menjadi semakin berkurang. Ini analogi sederhana
Perayaan Natal secara liturgis sakramental tidak bisa dirayakan sebelum waktunya. Bersukacita atau bergembira menyongosong Natal, bersukacita bersama untuk membahagiakan Oma silahkan, tapi bukan merayakan Natal secara liturgis. Suasana sukacita menyongsong Natal bisa diciptakan sebelum Natal supaya mempersiapkan hati dengan penuh sukacita menyongsong Malam Natal (Vigili Natal) 24 Desember dan HARI RAYA NATAL 25 Desember....
Biasanya setelah atau pas epiphany hiasan2 natal disimpan lagi utk tahun depan.