Amalam Malam Satu Suro ( Malam 1 Muharram ) - KH. Abdul Ghofur

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 4 жов 2024
  • Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur memulai pendidikannya dengan dengan belajar di TK Tarbiyatut Tholabah di daerah Kranji, Lamongan pada tahun 1956. Beliau melanjutkan jenjang pendidikan SD dan SMP di daerah yang sama, dan menambah pendidikan agama melalui Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah.
    Pada tahun 1965, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Manba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur yang pada waktu itu diasuh oleh KH. Bisri Syansuri. Setelah tamat di salah satu pesantren tertua di Indonesia tersebut, beliau melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur diajar oleh KH. Musthofa Lekok
    Selepas itu, beliau kembali melanjutkan pendalaman belajar agama di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Jawa Tengah selama 1 tahun yang pada saat itu sudah diasuh oleh KH. Maimoen Zubair.
    Tidak hanya itu, beliau kemudian belajar ke Pondok Pesantren Lirboyo, Pondok Pesantren Tertek dibawah asuhan KH. Ma’ruf Zuwaini, serta Pondok Pesantren Raudhotul Qur’an di Kediri, Jawa Timur pada rentang tahun 1970-an.
    GELAR PENDIDIKAN
    Dalam perjalan pendidikannya, kerap kali Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur mendapat gelar doktor honoris causa dari universitas dalam dan luar negeri karena pengabdiannya yang luar biasa untuk masyarakat, seperti penganugerahan Doktor HC di bidang Ekonomi Kerakyatan dari American Institute of Management Hawaii, Amerika. Tanpa melalui proses belajar di kampus, beliau berhasil meneliti “Khasiat Buah Mengkudu dan Pelestarian Tanaman” yang akhirnya beliau juga mendapat gelar profesor.
    MENJADI PENGASUH PESANTREN
    Setelah wafat ayahnya, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur melanjutkan kepengasuhan pondok pesantren ayahnya. Saat ini, Pondok Pesantren Sunan Drajat telah memiliki memiliki kurang lebih 12.000 santri, dan memiliki berbagai pendidikan baik formal maupun nonformal, dalam berbagai jenis dan jenjang, seperti: TK Muslimat, MI, MTs, SLTPN 2 Paciran, MA, Madrasah Mu’allimin Mu’allimat, SMK NU 1, SMK NU 2, Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), Madrasah Diniyah, dan Madrasatul Qur’an serta Pendidikan Tinggi degan nama Institut Pesantren Sunan Drajat (INSUD).
    Hampir setiap hari beliau kedatangan banyak tamu dari berbagai wilayah di Indonesia dan luar negeri (umumnya Malaysia dan India). Beliau menerima tamu tersebut sebagai tempat keluh kesah berbagai permasalahan hidup. Kemudian beliau akan memberikan nasehat serta solusinya.
    Mungkin berbagai prestasi dan kelebihan beliau tidaklah penting bagi beliau sendiri mengingat pribadinya yang low profile. Akan tetapi yang lebih utama adalah ajaran-ajaran beliau yang menyentuh hati dan sangat disarankan untuk didengarkan dan diaplikasikan.
    SOSOK PENGUSAHA
    KH. Abdul Ghofur selain sebagai seorang ulama’, ilmuwan, dan pesilat, beliau juga merupakan sosok pengusaha yang sukses.
    Selama kepemimpinannya yang merintis Pondok Pesantren Sunan Drajat sejak tahun 1977, beliau menjadikan pesantren dapat mandiri membiayai biaya hidup sehari-hari ribuan santrinya secara gratis dengan menjalankan berbagai perusahaan, misalnya penambangan kapur, penggalangan kapal laut, usaha pengrajin kayu, industri pupuk, peternakan sapi, usaha bordir dan konveksi kain, pembuatan air mineral “Aidrat”, jus “Mengkudu Sunan”, perkebunan mengkudu, pembudidayaan ikan lele, pembuatan madu asma “Tawon Bunga”, pembuatan minyak kayu putih, garam “Samudera”, radio Persada FM 97.2 MHz, Persada TV dan usaha-usaha lainnya. #amalan1suro #satumuharam #1suro #amalan1suro
    #khabdulghofur #ngajiulamanu #khabdulghofurlamongan #amalan #doa

КОМЕНТАРІ • 2