Detik - detik Memasuki Bulan 7 (Imlek)

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 29 лип 2019
  • Jangan Lupa SUBSCRIBE 🙏
    dan Nyalakan Lonceng nya 🔔
    Suka 👍 dan Bagikan 🌏
    Agar teman-teman juga dapat Menyaksikan.
    Terima Kasih ya ...
    Festival Cio Ko (鬼節 / Gui jie) / Sembahyang Arwah Umum, adalah sebuah tradisi perayaan dalam kebudayaan Tionghoa.
    Festival ini juga sering disebut
    (中元 zhong yuan).
    Suku Hakka menamakannya Chiong Si Ku yang jatuh pada pertengahan bulan ke-7
    (Chit Nyiat Pan).
    Ritual ini sering dikaitkan dengan hari Raya Khonghucu, Tao & Buddha.
    Perayaan ini jatuh pada tanggal 15 bulan 7 Penanggalan Tionghua.
    Bulan ke-7 Imlek juga dikenal sebagai Bulan Hantu (Chinese ghost month)
    di mana ada kepercayaan bahwa dalam kurun waktu satu bulan ini, pintu alam baka terbuka dan hantu-hantu di dalamnya dapat bersuka ria berpesiar ke alam manusia.
    Demikian halnya sehingga pada pertengahan bulan 7 diadakan perayaan dan sembahyang sebagai penghormatan kepada hantu-hantu tersebut.
    Tradisi ini sebenarnya merupakan produk masyarakat agraris pada zaman dahulu yang bermula dari penghormatan kepada leluhur serta Shenming Para Suci, dewa-dewa supaya panen yang biasanya jatuh di musim gugur dapat terberkati dan berlimpah.
    Adanya pengaruh Buddhisme memunculkan kepercayaan mengenai hantu-hantu kelaparan (makhluk Preta) yang perlu dijamu pada masa kehadiran mereka di dunia manusia.
    Di dalam Buddhisme, tradisi ini disebut sebagai Ulambana yang juga dirayakan dan eksis dalam kebudayaan Jepang,
    Vietnam dan Korea.
    Namun, Ulambana tidak dapat diartikan langsung sebagai Festival Hantu dan sebaliknya juga.
    Terlepas dari semua mitologi religius di atas, hikmah dari perayaan ini sebenarnya adalah penghormatan kepada leluhur dan penjamuan Fakir Miskin.
    Pada hari itu diadakan pembacaan doa dan pesembahan untuk roh-roh gentayangan yang tidak berkeluarga atau yang ditelantarkan oleh keluarganya.
    Sebab itu, perayaan ini secara umum dikenal dengan nama Sembahyang Rebutan (Cioko).
    Setelah perayaan selesai, barang-barang persembahan (makanan yang dipersembahkan) diberikan kepada fakir miskin.
    FACEBOOK | @pakinsingkawang
    INSTAGRAM | pakinsingkawang

КОМЕНТАРІ •