LAPAK BAMBU BISNIS TERTUA DI CILIWUNG
Вставка
- Опубліковано 28 сер 2024
- Hai semua apa kabarnya? Tema kali ini merupakan remake dari konten sebelumnya yang sudah pernah saya rilis pada tanggal 14 November 2021. Mengapa harus saya remake? Itu karena banyaknya informasi baru yang cukup signifikan untuk diabaikan serta kali ini saya sudah sertakan narasi agar membuat konten ini makin informatif. Selain itu juga saya sisipkan data baru yaitu tentang Masjid Langgar Tinggi serta hadirnya Pasar Bambu di Batavia. Seperti biasa hal istimewa pada konten kali ini adalah berlimpahnya dokumentasi yang tersedia. Jadi kita semua bakal dimanjakannya. Yuukk…langsung kita mulai saja ya…
Siapa yang tidak kenal dengan tanaman bambu? Saya yakin pada umumnya semua orang tahu akan jenis tumbuhan yang batangnya bisa panjang sekali dan berdaun "langsing" ini. Ya, tanaman bambu banyak kita temui tumbuh subur di kebun, hutan serta lokasi di pinggir sungai.
Bambu ini adalah tergolong material kayu yang sangat banyak manfaatnya seperti untuk furniture, perabotan dapur, rumah, steger, jembatan, sebagai pipa air bersih, rakit, sarana MCK di pinggir kali, alat musik, alat kebersihan seperti pengki, dan masih banyak lainnya. Bahkan oleh pegiat kuliner tunas bambu atau rebung bisa dijadikan kudapan yang nikmat. Belum lagi setiap menikmati sate atau mie ayam pasti ada tusuk sate atau sumpit hadir pada pinggan di depan kita. Terakhir, selesai makan maka ada sebagian dari kita yang butuh pertolongan tusuk gigi. Itu semuanya terbuat dari bambu ya...
Di wilayah Bojong - Bogor tepatnya di hulu Sungai Ciliwung banyak terdapat hutan bambu. Bahkan ada dokumentasi jenis bambu raksasa yang tumbuh di Kebun Raya Bogor. Nah... hasil bambu dari Bojong inilah yang dikirim ke kota Batavia sejak jaman kolonial untuk memenuhi besarnya permintaan pasar akan bambu. Pertanyaannya adalah di masa itu bagaimana sih cara para pemasok mengirim bambu yang utuh dengan panjang hingga sepuluh meter? Begini penjelasannya.
Diawali dengan menyortir bambu dengan diameter tertentu. Para pemilik kebun bambu dengan dibantu oleh orang-2 suruhannya mendatangi kebun produksi untuk menyortir serta menebang bambu. Kemudian bambu hasil tebangan dalam bentuk gelondongan ini di bawa ke tepi Kali Ciliwung menggunakan gerobak kecil yang ditarik oleh manusia.
Bambu utuh atau gelondongan yang siap kirim itu sengaja dibuat atau disatukan menjadi suatu rakit dengan cara belasan batang bambu disusun secara "side by side" atau melebar ke samping. Supaya batang-batang bambu tersebut tidak cerai berai maka disatukan dengan menggunakan potongan bambu secara melintang dan dipaku atau diikat dengan bantuan "tali" yang dibuat dari irisan batang bambu. Beberapa rakit mungkin bisa mencapai sepuluh unit disambungkan secara tandem dengan cara diikat menggunakan tali antara rakit di depan dengan yang dibelakangnya hingga menjadi suatu rangkaian.
Mantap Otografi vlog
MantaB Mas Bro, lapak bambu Jatinegara skrg bergeser ke area belakang jalan Slamet Riyadi, masih ada sampai skrg...
#
di dalam pasar lama posisi sebelah kiri ada vihara tertua di Jatinegara Mas Bro, dulu nama aslinya Klenteng Fu De Gong, lalu berganti menjadi Klenteng Jok Tek Ceng Sin, lalu berganti nama lagi menjadi Vihara Amurva Bhumi, vihara aliran Tao, yang berdiri ditahun 1688.
#
(dari ajaran Tri Dharma / Tiga Kebajikan, aliran Tao adalah yang tertua, kemudian Kong Hu Cu / Confucius, dan yang terakhir Budha), tiap tahun dilakukan upacara pelepasan arwah / cioko setiap tanggal 15 bulan ke 7 kalender tionghoa (festival cioko / festival hantu/ghost festival), acara barongsai juga yang mengadakan adalah vihara yang ini...
#
kalau vihara Avalokitesvara yang dekat rumah saya (terminal kampung Melayu), itu jauh lebih muda usianya...
Lapak bambu sekarang ada di seberang Jl. Slamet Riyadi. Masih tetap di tepi Kali Ciliwung dekat jembatan.
Mas request pembahasan weltevreden 😁
Maksudnya kawasan Lapangan Banteng, (Pecinan) Senen, Kwitang, Prapatan, Monas dan Jl. Veteran ya?
saya lihat dari foto jaman dulu ini aja, kalau orang asia itu kurang menghargai sungai ya. Itu foto 13.22 itu kelihatan kumuh, tapi kalau di bagian kali molenvliet (yang belanda style gitu) itu bersih, rapi, dihargai. Mungkin dari kebudayaan asia itu sungai itu tempat sampah kali ya?