Sampai sini gara-gara puisi G30s PKI, salut cara bacanya sadis, keren, luar biasa. Edit: pada bocah2 yang ga faham maksud gw, gw perjelas ya. 1. GW ga peduli judul asli Puisinya apa, penulisnya siapa karena itu bukan poin aku di sini ya. 2. Poinku adalah Gw sampai ke sini gara gara video yang saat aku tonton Judulnya G30S PKI ( mungkin sudah dirubah ) perkara judul asli puisinya itu bukan urusan gw dan gw ga peduli, gw cuma tertarik terhadap cara penyampaiannya makanya gw lanjut ke Video ini, Faham kalian ? kalau belum faham coba hidup sampai dewasa buktikan kalian bisa sukses dan bisa didik anak2 kalian baru kalau mau sok pintar, OK 👍👌
Ekspresi dan mimik nya dapat banget. Well penonton bereaksi sesuai porsinya dan itu wujud kalo penampil berhasil menarik. Semoga makin jaya sastra indonesia aamiin
Terlihat simple, tapi percayalah. Demi apa Melatih suara bulat dan bermain intonasi sangatlah sulit. Dan saya rasa Abang memang punya kharismatik sebagai seorang sastrawan. Mantap bang aselii..
Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu. Takkan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Aku bernyanyi di kamar mandi tubuhku yang elok bersih kucuci. O, abang, kekasihku kutunggu kau di tikungan berbaju renda berkain baru). Nasibmu sudah lumayan. Dari babu jadi selir kepala jawatan. Apa lagi? Nikah padaku merusak keberuntungan. Masa depanku terang repot. Sebagai copet nasibku untung-untungan. Ini bukan ngesah. Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Mentari nggloyor muntah di laut mabuk napas orang Jakarta. O, angin. O, abang. Sarapku sudah gemetar mentari lidahmu ‘njilati tubuhku). Cintamu padaku tak pernah kusangsikan. Tapi cinta cuma nomor dua. Nomor satu carilah keselamatan. Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu. Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu. Kuraslah hartanya. Supaya hidupmu nanti sentosa. Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi. Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya. Maling menipu maling itu biasa. Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu. Yang utama kelicinan. Nomor dua keberanian. Nomor tiga keuletan. Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta. Inilah ilmu hidup masyarakat maling. Jadi janganlah ragu-ragu. Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Hari ini kamu mesti kulewatkan kerna lelakiku telah tiba. Malam ini badut yang tolol bakal main akrobat di dalam ranjangku). Usahakanlah selalu menanjak kedudukanmu Usahakan kenal satu menteri dan usahakan jadi selirnya. Sambil jadi selir menteri tetaplah jadi selir lelaki yang lama. Kalau ia menolak kau rangkap sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya itu berarti ia tak tahu diri, lalu depak saja dia. Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya. Ini selalu menarik seorang menteri. Ngomongmu ngawur tak jadi apa asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan. Kerna begitulah cermin seorang menteri. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Kenangku melayang ke saat itu di tengah asyik nonton pawai kau meremas pantatku demikianlah kita lalu berkenalan yalah setelah kutendang kakimu. Dan sekarang setiap sore bagaikan pisang yang ranum aku rindu tanganmu untuk mengupasku). Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti. Siang malam jagalah ia. Kemungkinan besar ia lelaki. Ajarlah berkelahi dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang. Jangan boleh menilai orang dari wataknya. Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan. Kawan bisa baik sementara. Sedang lawan selamanya jahat nilainya. Ia harus diganyang sampai sirna. Inilah hakikat ilmu selamat. Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi. Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru. Itu celaka, uangnya tak ada. Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara supaya tak usah beli beras kerna dapat dari negara. Dan dengan pakaian seragam dinas atau tak dinas haknya selalu utama. Bila ia nanti fasih merayu saperti kamu dan wataknya licik seperti saya-nah! Ini kombinasi sempurna. Artinya ia berbakat masuk politik. Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen. Atau bahkan jadi menteri. Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Opelet-opelet memasang lampu. Perempuan-perempuan memasang gincu. Dan, abang, pesankan padaku di mana kita bakal bertemu). WS Rendra Buku: Stanza dan Blues - Blues Untuk Bonnie Saksikan pembacaan puisinya
Sumpah ni puisi ya? Ni karakter gue bnget. Aku prnah deklamasiin puisi didepan senior eh katanya aku malah kaya orasi. Ternyata ada juga yang gayanya tegas dan lugas nggak pake lenggak lenggok gitu hehehe. Idola banget deh nih, karakter gue banget
Pesan Pencopet Pada Pacarnya Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu. Takkan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu. Nasibmu sudah lumayan. Dari babu jadi selir kepala jawatan. Apa lagi? Nikah padaku merusak keberuntungan. Masa depanku terang repot. Sebagai copet nasibku untung-untungan. Ini bukan ngesah. Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung. Cintamu padaku tak pernah kusangsikan. Tapi cinta cuma nomor dua. Nomor satu carilah keselamatan. Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu. Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu. Kuraslah hartanya. Supaya hidupmu nanti sentosa. Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi. Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya. Maling menipu maling itu biasa. Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu. Yang utama kelicinan. Nomor dua keberanian. Nomor tiga keuletan. Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta. Inilah ilmu hidup masyarakat maling. Jadi janganlah ragu-ragu. Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu. Usahakanlah selalu menanjak kedudukanmu Usahakan kenal satu menteri dan usahakan jadi selirnya. Sambil jadi selir menteri tetaplah jadi selir lelaki yang lama. Kalau ia menolak kau rangkap sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya itu berarti ia tak tahu diri, lalu depak saja dia. Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya. Ini selalu menarik seorang menteri. Ngomongmu ngawur tak jadi apa asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan. Kerna begitulah cermin seorang menteri. Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti. Siang malam jagalah ia. Kemungkinan besar ia lelaki. Ajarlah berkelahi dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang. Jangan boleh menilai orang dari wataknya. Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan. Kawan bisa baik sementara. Sedang lawan selamanya jahat nilainya. Ia harus diganyang sampai sirna. Inilah hakikat ilmu selamat. Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi. Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru. Itu celaka, uangnya tak ada. Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara supaya tak usah beli beras kerna dapat dari negara. Dan dengan pakaian seragam dinas atau tak dinas haknya selalu utama. Bila ia nanti fasih merayu saperti kamu dan wataknya licik seperti saya-nah! Ini kombinasi sempurna. Artinya ia berbakat masuk politik. Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen. Atau bahkan jadi menteri. Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta.
Gue udah lama banget liat abang ini di story2 whatsapp, atau di postingan2 instagram. Baru kali ini nemu yt channel nya. Cuma mau bilang, bang kamu keren banget pas baca puisi.
Salam kenal kang. Nuhun Semoga perjuanganmu selalu di hargai. Selalu menginspirasi generasi selanjutnya #salamperubahan Seniman itu spesial & nikmat Tuhan
Sitti, kini aku makin ngerti keadaanmu. Takkan lagi aku membujukmu untuk nikah padaku dan lari dari lelaki yang miaramu. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Aku bernyanyi di kamar mandi tubuhku yang elok bersih kucuci. O, abang, kekasihku kutunggu kau di tikungan berbaju renda berkain baru). Nasibmu sudah lumayan. Dari babu jadi selir kepala jawatan. Apa lagi? Nikah padaku merusak keberuntungan. Masa depanku terang repot. Sebagai copet nasibku untung-untungan. Ini bukan ngesah. Tapi aku memang bukan bapak yang baik untuk bayi yang lagi kau kandung. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Mentari nggloyor muntah di laut mabuk napas orang Jakarta. O, angin. O, abang. Sarapku sudah gemetar mentari lidahmu ‘njilati tubuhku). Cintamu padaku tak pernah kusangsikan. Tapi cinta cuma nomor dua. Nomor satu carilah keselamatan. Hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu. Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu. Kuraslah hartanya. Supaya hidupmu nanti sentosa. Sebagai kepala jawatan lelakimu normal suka disogok dan suka korupsi. Bila ia ganti kau tipu itu sudah jamaknya. Maling menipu maling itu biasa. Lagi pula di masyarakat maling kehormatan cuma gincu. Yang utama kelicinan. Nomor dua keberanian. Nomor tiga keuletan. Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta. Inilah ilmu hidup masyarakat maling. Jadi janganlah ragu-ragu. Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Hari ini kamu mesti kulewatkan kerna lelakiku telah tiba. Malam ini badut yang tolol bakal main akrobat di dalam ranjangku). Usahakanlah selalu menanjak kedudukanmu Usahakan kenal satu menteri dan usahakan jadi selirnya. Sambil jadi selir menteri tetaplah jadi selir lelaki yang lama. Kalau ia menolak kau rangkap sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya itu berarti ia tak tahu diri, lalu depak saja dia. Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya. Ini selalu menarik seorang menteri. Ngomongmu ngawur tak jadi apa asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan. Kerna begitulah cermin seorang menteri. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Kenangku melayang ke saat itu di tengah asyik nonton pawai kau meremas pantatku demikianlah kita lalu berkenalan yalah setelah kutendang kakimu. Dan sekarang setiap sore bagaikan pisang yang ranum aku rindu tanganmu untuk mengupasku). Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti. Siang malam jagalah ia. Kemungkinan besar ia lelaki. Ajarlah berkelahi dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang. Jangan boleh menilai orang dari wataknya. Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan. Kawan bisa baik sementara. Sedang lawan selamanya jahat nilainya. Ia harus diganyang sampai sirna. Inilah hakikat ilmu selamat. Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi. Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru. Itu celaka, uangnya tak ada. Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara supaya tak usah beli beras kerna dapat dari negara. Dan dengan pakaian seragam dinas atau tak dinas haknya selalu utama. Bila ia nanti fasih merayu saperti kamu dan wataknya licik seperti saya-nah! Ini kombinasi sempurna. Artinya ia berbakat masuk politik. Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen. Atau bahkan jadi menteri. Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta. (Lelawa terbang berkejaran tandanya hari jadi sore. Opelet-opelet memasang lampu. Perempuan-perempuan memasang gincu. Dan, abang, pesankan padaku di mana kita bakal bertemu). WS Rendra Buku: Stanza dan Blues - Blues Untuk Bonnie
haduuuhhh .. bang kece banget si, suaranya itu loh :D Ekspresinya itu loh :D senyumnya itu loh :D haduh haduh haduh sini bang masuk ke Teater Tepas aje biar makin semangat latihannya :D
Sitiiii ! Siti ! Siti ! Kini aku makin ngerti keadaanmu siti takkan lagi aku membujkmu untuk menikah padaku, dan lari dari lelaki yang miaramu, karena hidupmu sudah lumayan siti dari babu jadi selir kepala jawatan
Sampai sini gara-gara puisi G30s PKI, salut cara bacanya sadis, keren, luar biasa.
Edit: pada bocah2 yang ga faham maksud gw, gw perjelas ya.
1. GW ga peduli judul asli Puisinya apa, penulisnya siapa karena itu bukan poin aku di sini ya.
2. Poinku adalah Gw sampai ke sini gara gara video yang saat aku tonton Judulnya G30S PKI ( mungkin sudah dirubah ) perkara judul asli puisinya itu bukan urusan gw dan gw ga peduli, gw cuma tertarik terhadap cara penyampaiannya makanya gw lanjut ke Video ini, Faham kalian ? kalau belum faham coba hidup sampai dewasa buktikan kalian bisa sukses dan bisa didik anak2 kalian baru kalau mau sok pintar, OK 👍👌
Sama heuheu
Sama he
Sama wkwk
Itu bukan tentang pki bang itu tentang petani yg di fitnah di bojongsari
Puisi Sengkon Karta nyet
Namparnya alus banget buat koruptor. Haha fixxx fans banget sih
sangat inspiratif =)
salam kanggo kang iman soleh
Salut sama abang ini bisa menyatukan puisi dengan komedi sukses selalu bang 👍
Ketinggalan 7thn bg :v sama 🗿
Sehat slalu dan sukses dalam berkarya bang,baru nonton video abang langsung subscribe.
Rasanya ini lebih ke monolog dari pada puisi. Mimik, artikulasi, dan pendalaman karakter abang sangat mantap👍
Ekspresi dan mimik nya dapat banget. Well penonton bereaksi sesuai porsinya dan itu wujud kalo penampil berhasil menarik. Semoga makin jaya sastra indonesia aamiin
kesini gara gara cuplikan ttg g30s, kenappaa selama ini tak kutau beradamu mas Peri, berbakatttt ! Terinspirasi!!
Terlihat simple, tapi percayalah. Demi apa Melatih suara bulat dan bermain intonasi sangatlah sulit. Dan saya rasa Abang memang punya kharismatik sebagai seorang sastrawan. Mantap bang aselii..
Meski agak lambat melihat, seorang pegiat puisi baru kali ini menemukan pemdeklamasi sehenat ini. Mas peri memang hebat !
Coba tontonan Sosiawan Leak
agak mirip si.sosiawan lea versi muda wkwkwkw
Plagiat?
ua-cam.com/video/TcbdfF-Z6gM/v-deo.html😱😱😱
@@ridhojay1484 pegiat Bambang
Suka banget sma penerjamahan puisi melalui teatrikal nya😄,siti adalah pengalihan isu dari pesan yang hendak di sampaikan 😍
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu.
Takkan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Aku bernyanyi di kamar mandi
tubuhku yang elok bersih kucuci.
O, abang, kekasihku
kutunggu kau di tikungan
berbaju renda
berkain baru).
Nasibmu sudah lumayan.
Dari babu jadi selir kepala jawatan.
Apa lagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan.
Masa depanku terang repot.
Sebagai copet nasibku untung-untungan.
Ini bukan ngesah.
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Mentari nggloyor muntah di laut
mabuk napas orang Jakarta.
O, angin.
O, abang.
Sarapku sudah gemetar
mentari lidahmu
‘njilati tubuhku).
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan.
Tapi cinta cuma nomor dua.
Nomor satu carilah keselamatan.
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu.
Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu.
Kuraslah hartanya.
Supaya hidupmu nanti sentosa.
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi.
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya.
Maling menipu maling itu biasa.
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu.
Yang utama kelicinan.
Nomor dua keberanian.
Nomor tiga keuletan.
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta.
Inilah ilmu hidup masyarakat maling.
Jadi janganlah ragu-ragu.
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Hari ini kamu mesti kulewatkan
kerna lelakiku telah tiba.
Malam ini
badut yang tolol bakal main akrobat
di dalam ranjangku).
Usahakanlah selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya.
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama.
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya
itu berarti ia tak tahu diri,
lalu depak saja dia.
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya.
Ini selalu menarik seorang menteri.
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan.
Kerna begitulah cermin seorang menteri.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Kenangku melayang ke saat itu
di tengah asyik nonton pawai
kau meremas pantatku
demikianlah kita lalu berkenalan
yalah setelah kutendang kakimu.
Dan sekarang setiap sore
bagaikan pisang yang ranum
aku rindu tanganmu
untuk mengupasku).
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti.
Siang malam jagalah ia.
Kemungkinan besar ia lelaki.
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang.
Jangan boleh menilai orang dari wataknya.
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan.
Kawan bisa baik sementara.
Sedang lawan selamanya jahat nilainya.
Ia harus diganyang sampai sirna.
Inilah hakikat ilmu selamat.
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi.
Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru.
Itu celaka, uangnya tak ada.
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara.
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama.
Bila ia nanti fasih merayu saperti kamu
dan wataknya licik seperti saya-nah!
Ini kombinasi sempurna.
Artinya ia berbakat masuk politik.
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen.
Atau bahkan jadi menteri.
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Opelet-opelet memasang lampu.
Perempuan-perempuan memasang gincu.
Dan, abang, pesankan padaku
di mana kita bakal bertemu).
WS Rendra
Buku: Stanza dan Blues - Blues Untuk Bonnie
Saksikan pembacaan puisinya
Aku merasa terpanggil baca bagian terakhir komen ini 😂
Makasih ya
Apal banget... gila!
Kok bisa hapal
IQ diatas rata-rata ini mah
Keren
Ya Allah, saya dari kls 1 SMP sampai kls 2 SMP, sering nonton Chanel ini gak bosan-bosan. Bikin ngakak sendiri
Setahun doang dong? Atau bertahun-tahun?
Seminggu kk. Org bsokny nrima RAPOR
Gua dri chanel ini blum ada, udah sering nonton chanel ini 😊
Saya dari kemarin nonton ini samoe ketagihan udah berapa tahun aku nonton ini sejak kemarin
hahahah sok lama lu😂
Sumpah ni puisi ya? Ni karakter gue bnget. Aku prnah deklamasiin puisi didepan senior eh katanya aku malah kaya orasi. Ternyata ada juga yang gayanya tegas dan lugas nggak pake lenggak lenggok gitu hehehe. Idola banget deh nih, karakter gue banget
Iyah bang padahal baca puisi bebas gak kayak berpidato di acara resmi 🤣
pembawaan yg luar biasa dan audience yg antusias. kolaborasi yg mantap dan sangat berkesan. sukses nya kang
WS Rendra memang legend. Puisi dan Sajaknya mantapp
setelah 7 tahun gua baru sadar ada puisi dengan pembawaan seperti ini,semangat terus untuk berkarya mas
Pesan Pencopet Pada Pacarnya
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu.
Takkan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu.
Nasibmu sudah lumayan.
Dari babu jadi selir kepala jawatan.
Apa lagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan.
Masa depanku terang repot.
Sebagai copet nasibku untung-untungan.
Ini bukan ngesah.
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung.
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan.
Tapi cinta cuma nomor dua.
Nomor satu carilah keselamatan.
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu.
Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu.
Kuraslah hartanya.
Supaya hidupmu nanti sentosa.
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi.
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya.
Maling menipu maling itu biasa.
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu.
Yang utama kelicinan.
Nomor dua keberanian.
Nomor tiga keuletan.
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta.
Inilah ilmu hidup masyarakat maling.
Jadi janganlah ragu-ragu.
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu.
Usahakanlah selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya.
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama.
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya
itu berarti ia tak tahu diri,
lalu depak saja dia.
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya.
Ini selalu menarik seorang menteri.
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan.
Kerna begitulah cermin seorang menteri.
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti.
Siang malam jagalah ia.
Kemungkinan besar ia lelaki.
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang.
Jangan boleh menilai orang dari wataknya.
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan.
Kawan bisa baik sementara.
Sedang lawan selamanya jahat nilainya.
Ia harus diganyang sampai sirna.
Inilah hakikat ilmu selamat.
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi.
Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru.
Itu celaka, uangnya tak ada.
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara.
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama.
Bila ia nanti fasih merayu saperti kamu
dan wataknya licik seperti saya-nah!
Ini kombinasi sempurna.
Artinya ia berbakat masuk politik.
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen.
Atau bahkan jadi menteri.
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta.
Bagi wa kak😂
Gue udah lama banget liat abang ini di story2 whatsapp, atau di postingan2 instagram. Baru kali ini nemu yt channel nya. Cuma mau bilang, bang kamu keren banget pas baca puisi.
Oh
Banggalah punya anak muda kaya gini !!!
Maju terus bang 👍
Kekuatan narasi dari Alm. WS Rendra memang powerfull. Patut dicontoh dan ditiru. Bagus kalau dibuat kelas untuk publik.
Sitiiiii.... Terkenal banget di facebook kata-kata ini sitiiiii
Salam kenal kang. Nuhun
Semoga perjuanganmu selalu di hargai. Selalu menginspirasi generasi selanjutnya #salamperubahan
Seniman itu spesial & nikmat Tuhan
maap telat 7tahun
Kayanya paling bener sistem kalau ada yang puisi (itu monolog) ga usah ditanggepin wahai penonton, jadi mengganggu
benerr
Pada menit ke 05.33 - 06.08 momentnya epic banget...keren bang peri sandi👌🏻
setelah 6 tahun berlalu. kini youtube memberitahu saya tentang vidio ini lewat beranda.
Sitti,
kini aku makin ngerti keadaanmu.
Takkan lagi aku membujukmu
untuk nikah padaku
dan lari dari lelaki yang miaramu.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Aku bernyanyi di kamar mandi
tubuhku yang elok bersih kucuci.
O, abang, kekasihku
kutunggu kau di tikungan
berbaju renda
berkain baru).
Nasibmu sudah lumayan.
Dari babu jadi selir kepala jawatan.
Apa lagi?
Nikah padaku merusak keberuntungan.
Masa depanku terang repot.
Sebagai copet nasibku untung-untungan.
Ini bukan ngesah.
Tapi aku memang bukan bapak yang baik
untuk bayi yang lagi kau kandung.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Mentari nggloyor muntah di laut
mabuk napas orang Jakarta.
O, angin.
O, abang.
Sarapku sudah gemetar
mentari lidahmu
‘njilati tubuhku).
Cintamu padaku tak pernah kusangsikan.
Tapi cinta cuma nomor dua.
Nomor satu carilah keselamatan.
Hati kita mesti ikhlas
berjuang untuk masa depan anakmu.
Janganlah tanggung-tanggung menipu lelakimu.
Kuraslah hartanya.
Supaya hidupmu nanti sentosa.
Sebagai kepala jawatan lelakimu normal
suka disogok dan suka korupsi.
Bila ia ganti kau tipu
itu sudah jamaknya.
Maling menipu maling itu biasa.
Lagi pula
di masyarakat maling kehormatan cuma gincu.
Yang utama kelicinan.
Nomor dua keberanian.
Nomor tiga keuletan.
Nomor empat ketegasan, biarpun dalam berdusta.
Inilah ilmu hidup masyarakat maling.
Jadi janganlah ragu-ragu.
Rakyat kecil tak bisa ngalah melulu.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Hari ini kamu mesti kulewatkan
kerna lelakiku telah tiba.
Malam ini
badut yang tolol bakal main akrobat
di dalam ranjangku).
Usahakanlah selalu menanjak kedudukanmu
Usahakan kenal satu menteri
dan usahakan jadi selirnya.
Sambil jadi selir menteri
tetaplah jadi selir lelaki yang lama.
Kalau ia menolak kau rangkap
sebagaimana ia telah merangkapmu dengan istrinya
itu berarti ia tak tahu diri,
lalu depak saja dia.
Jangan kecil hati lantaran kurang pendidikan
asal kau bernafsu dan susumu tetap baik bentuknya.
Ini selalu menarik seorang menteri.
Ngomongmu ngawur tak jadi apa
asal bersemangat, tegas, dan penuh keyakinan.
Kerna begitulah cermin seorang menteri.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Kenangku melayang ke saat itu
di tengah asyik nonton pawai
kau meremas pantatku
demikianlah kita lalu berkenalan
yalah setelah kutendang kakimu.
Dan sekarang setiap sore
bagaikan pisang yang ranum
aku rindu tanganmu
untuk mengupasku).
Akhirnya aku berharap untuk anakmu nanti.
Siang malam jagalah ia.
Kemungkinan besar ia lelaki.
Ajarlah berkelahi
dan jangan boleh ragu-ragu memukul dari belakang.
Jangan boleh menilai orang dari wataknya.
Sebab hanya ada dua nilai: kawan atau lawan.
Kawan bisa baik sementara.
Sedang lawan selamanya jahat nilainya.
Ia harus diganyang sampai sirna.
Inilah hakikat ilmu selamat.
Ajarlah anakmu mencapai kedudukan tinggi.
Jangan boleh ia nanti jadi profesor atau guru.
Itu celaka, uangnya tak ada.
Kalau bisa ia nanti jadi polisi atau tentara
supaya tak usah beli beras
kerna dapat dari negara.
Dan dengan pakaian seragam
dinas atau tak dinas
haknya selalu utama.
Bila ia nanti fasih merayu saperti kamu
dan wataknya licik seperti saya-nah!
Ini kombinasi sempurna.
Artinya ia berbakat masuk politik.
Siapa tahu ia bakal jadi anggota parlemen.
Atau bahkan jadi menteri.
Paling tidak hidupnya bakal sukses di Jakarta.
(Lelawa terbang berkejaran
tandanya hari jadi sore.
Opelet-opelet memasang lampu.
Perempuan-perempuan memasang gincu.
Dan, abang, pesankan padaku
di mana kita bakal bertemu).
WS Rendra
Buku: Stanza dan Blues - Blues Untuk Bonnie
Makasih bang
haduuuhhh .. bang kece banget si, suaranya itu loh :D Ekspresinya itu loh :D senyumnya itu loh :D haduh haduh haduh
sini bang masuk ke Teater Tepas aje biar makin semangat latihannya :D
Kalo berkenan mampir juga ke channel puisiku ya
Ka media biasa latihan dimana?
Aku juga sering bikin video puisi, tapi gak sekeren ini sih..😅
Mantap bang terus berkarya..💪
Momennya pas ternyata. Pas saya lihat video ini ada tetangga yang namanya siti. 😂
Tapi lakinya maling hasil sawit didaerah sini 😅
Waris tahta memang ada didepan mata ....al fatihah untuk sang mastro WS. RENDRA 🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Udah berapa tahun sejak pertama kali nonton ini. Terima kasih sudah ningkatin minat saya ke sastra sampe saya di level yang sekarang.
Wow keren, pesan yang sangat menohokk
Sekarang terimakasih sudah 2.2M
Betul sekali.. heuheu.. syaaaps
Yang nonton di jaman vaksin like
backsoundnya kok anak2nya?! hahaaa tapi keren! ekspresif bgt!
baru muncul di branda saya, ada yg satu server??
Saya
pesan puisi dong bang judulnya "MAHASISWA JANGAN APATIS"
Maaf telat 10 tahun
Sastrawan milenial ya kaya gini, ga cuma harus bagus tulisannya tapi ekspresi menyampaikannya. Kerenn
Dari dulu juga emang udah begitu kalo puisi/sajak
Maaf bang saya telat, pdhal udh 7 thn yg lalu🗿🙏
Suka banget 😁😁😁😁 ekspresi, intonasi, semuanya luar biasa 👏👏 bersyukur nemu ini video 😀
pa dosen ijin mau promo channel tapi malu. mampir yuk yang suka puisi
I'm fall in love with him.. omg
So am'i
Siti maunya kamu punya ninja 250 cc
sebuah puisi yang sangat menginspirasi, thanks bang sudah menghadirkan karya terbaik ini.
Jadi anak dikandungan Siti itu anaknya si Pencopet ?
Bang gw ngefans sama lu. pgn jd kayak lu sebagai pembawa puisi. ini lebih dr sekedar puisi. Tapi pembawaanya serasa masuk kedalam ceritanya 🔥
Baru tahu, kalau baca puisi tidak harus marah marah.
Dari jaman lomba FLS2N kelas 7 SMP sampe sekarang udah kuliah, kalau mau liat video puisi ya pasti ke sini
The best banget deh
Wahh sudah lama ternyata vidiony!!.
Sitiiii ! Siti ! Siti ! Kini aku makin ngerti keadaanmu siti takkan lagi aku membujkmu untuk menikah padaku, dan lari dari lelaki yang miaramu, karena hidupmu sudah lumayan siti dari babu jadi selir kepala jawatan
Maaf telat 8 tahun
Bang teruslah berpuisi
Sebab aku sdh mulai kagum
Untung namaku bukan siti
Malu bgt eh wkwkwkwkk
dari snap whatsapp teman bisa sampai disini. Merinding euy. Apalagi puisi sengkun karta 🙁 KEREN BGT ❤
Anda membuat saya percaya...bahwa puisi memang indah
Keren bangett! Pingin lihat langsung jadinya. Pasti keren kalau dicombine ala teater. Semangat terus Kak!
Siti = tanah/bumi. (Kalangan bawah)
sisi humornya dapet banget, ekspresif, tapi tidak lebay. good job
BG minta ajarin intonasi membaca puisi dan peletakan mimik wajah sesuai dengan isi puisi
sudah lama tapi betah nonton ini
ws rendra sastrawan yg buat saya paham puisi..semoga anda bisa melanjutkan...
Makna tersiratnya menteri ada saja yg korupsi. 👍
Ni orang yg suka Gak jelas teriak2 ya?
Dah berapa kali ya, saya nonton nih puisi dan gak bosen",,keren deh buat abang yang bacain, menjiwai sekalii 😊😊👍
Gw tau WS Rendra grgr pelajaran Bahasa Indonesia, guru gw nampilin video beliau buat pelajaran materi puisi 😁
keren...keren...keren... ekspresi selalu aku kagumi...
Kang izin bawain mata luka sengkon karta, nanti malam dalam memperingati hari pahlawan, hatur nuhun 🙏🙏🙏
Keren banget bang :D nyerempet² nyindir hihi
Harus nya kaya gini yg viral
Ada makna yg tersirat yg mungkin hanya bisa dipahami oleh orang-orang sastrawan
Nongol di beranda,ini keren serius
Rendra selalu memiliki pilihan kata yg hidup meski dibacakan oleh siapa saja.
Penonton mengganggu penikmat online .
Mantap bang peri.. salam sobat literasi💪
Terima kasih algoritma yutub yg random. Video keren ini muncul di berandal tgl 12 September 2021
Keren banget bang :D nyerempet² nyindir hihi
Baru nongol di beranda ni 🔥✌🏿
sae pomadena.... kumaha CCL aman kang Peri?
Mas aku pengen tolong bawain PAMAN DOBLANG
Tidak ada dikanal UA-cam yg membawakannya. Semoga trending mas
you are amazing mas peri
Nice
Hai aku datang dari masa depan:)
Ini yang seharusnya. Puisi itu perlu bebas dibaca jangan dibuat bentuk bentuk yang tidak boleh berevolusi. Salute. Salam dari Malaysia
Anjirr gk kerasa gua dulu nonton pas Upload nya baru 3 bulan 😂😂 gk kerasa udah 6 tahunnn 😂😂 dari anak gua baru lahir
udah kek lenong aja, masa orang bersajak di komentarin si
Ga usah alay, mengomentari puisi ga harus dengan anggun diem matung... Penonton bisa ber ekspresi
bocah bocah 😂
Kira kira anak anak yg pd nonton itu pd paham gak ya maknyanya 😂
suaranya, ekspresinya, kamu keren Kang
Aku dulu pernah lomba teater dan ketemu mas perii,baikk ganteng jugaa,dia juga memuji vokal ku yang katanyaa bagus,makinn melayang aku wkwkw
👏🏻 👏🏻 👏🏻
❤️❤️❤️ Semangat terus kawan
oi Pemerintah..bikin 2 April sebagai Hari Puisi Indonesia...jangan lupa jadiin tanggal merah..
Kenapa penontonnya agak norak ya. Sorry to say.
Ini puisi, bukan pantunan yg berbalasan.
Oh...siti.
Kamu lebih memilih menteri drpd copet,kamu pinternya lebih dari profesor.
The crowd is amazing
Pembawaannya lugas. Jujur baru pertama lihat, tapi keren ini
👏👏👏
Gue nonton Oktober 2021 🙏😂
Dia sedang bersajak kenapa kau anggap sedang berlaga layak komedian wahai penikmat nada