Semua impian saya sudah dibunuh oleh keluarga dan lingkungan saya.sekerang saya tak tahu apa tujuan hidup saya.setelah menonton ini,menguatkan saya untuk datang ke psikiater,meskipun keluarga saya dan lingkungan saya menghalangi saya.saya akan melakukan apapun agar saya bisa memutuskan jalan mana yang saya pilih.sebuah jalan dimana saya bisa bahagia.
Ayo, semangat bro... Sy jg berada di posisi yg sama. Dimana klo sdh begini percuma sy patuhi perintah ortu demi gengsinya klo akhirnya sy sendiri yg bertanggung jwb dg jalan hidup sy. Sy bertanggung jwb dg kebahagiaan sy sendiri. Benar kan,bro ? Bahagia selalu ya,bro^_^
Impian saya sudah dibunuh oleh keluarga dan lingkungan saya sekarang saya tidak tahu apa tujuan hidup saya Me : Tujuan hidupmu sekarang adalah, bunuh balik impian mereka !!
Pesan yang disampaikan film ini sangat bagus yaitu mari kita sebut "Ideologi Freedom Thinking"... jika tujuan hidupmu mengejar kebahagiaan dan kepuasan EMOSIONAL. tapi jika tujuan hidupmu untuk bertahan hidup atau bisa kita sebut kebahagiaan dan kepuasan FISIK.. freedom thinking tidak akan membantumu mendapatkannya. Dan di filmnya pun tidak memberi tahu kita keuntungan para dead poets society setelah menganut ideologi tersebut selain kebebasan diri mereka belaka. (kecuali si knox overstreet si pengejar wanita) Jadi apakah pesan "Ideologi Freedom Thinking" salah?...Tidak Jadi apakah hidup sesuai lajur yang ditentukan orang lain benar?... Tidak juga Nah disini kita menyadari ada dualisme yang eksis secara berdampingan, setiap sisi nya ada + - nya.. tapi sebaiknya kita brusaha untuk memegang dualisme tersebut bersamaan. Kepuasan emosional dapet kepuasan fisik juga dapat. Tidak seperti Neil yang memegang erat satu sisi saja.. dengan perbuatannya ia tidak sadar ia telah menyakiti orang tua nya yang juga telah berkorban besar untuk kebaikannya. Yang saya sayangkan dari film ini.. ia tidak meng-capture aspek dualisme tersebut tapi hanya berfokus pada satu sisi saja. Terima kasih
2 tahun yg lalu aku ada di posisi yg selalu menyalahkan keadaan, "kalo aja dulu orgtuaku sanggup untuk memfasilitasi dan aku ambil kesempatan itu, mungkin sekarang aku ga gini". Dan alhamdulillah sekarang aku sudah berdamai dengan itu semua, dengan mensyukuri dan menjalani sepenuh hati apa yg diberikan Allah saat ini kepadaku. Kuncinya perbanyaklah bersyukur.
Nih buat yg ngerasa di kekang keluarga , saran saya bertahan aja nanti juga ada saatnya orang terdekat gak akan begitu peduli dengan kita, atau kita dinilai sudah cukup kuat untuk bertahan dengan keluarga, buat yang dikekang sistem tahan dulu aja sampai ada cukup modal untuk bisa hidup lebih bebas, banyakin doa dan usaha, dan pahami aja beberapa hal itu memang di luar kendali kita, tapi segak-adil apapun itu keputusan dan kejadiannya, beberapa hal masih bisa di nego, hal hal buruk dalam hidup kita masih ditawar, bahkan impact setelahnya masih bisa kita modifikasi sesuai dengan ingin kita, atau mendekati ekspetasi kita
Idealis boleh, tapi jangan lupa dengan kemampuan serta kondisi. Jangan rebel jadi orang, kalau masih ada keraguan. Jangan nanggung. Kalau mau dan merasa mampu untuk melawan arus, ya silahkan asal bertanggung jawab. NEK WANI OJO WEDI-WEDI, NEK WEDI OJO WANI-WANI. Tidak ada yang salah dengan pilihan anda, yang salah adalah anda tidak bertanggung jawab atas pilihan anda. KAREP, MADEP, NGAREP, MANCEP.
Gw tau dan sadar apa yang dipilihkan orang tua itu adalah sesuatu yang 'terbaik', bagi mereka sih lebih tepatnya. Penyesalan gw diumur 25 Tahun ini tuh kurangnya petualangan, yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan yang gw butuhkan. Kalau boleh jujur gw mau salahkan ibu gw, dia melarang gw untuk mencoba sesuatu hanya karena perasaannya. Karena dari kecil gw Dilatih untuk menjaga perasaannya, yah gw tetep kalah. Sesaat sebelum gw lulus SD pernah gw ngomong ke ibu gw mau masuk pesantren, tapi dilarang karena di pesantren itu katanya harus bisa mandiri. "Loh bagaimana bisa mandiri kalau gak belajar? Dan bagaimana bisa tau kalau tidak mencoba" itu gumam gw dalam hati. Setelah lulus sekolah gw berkeinginan pergi magang ke Jepang, tapi lagi2 ibu gw melarang dengan alasan "Jepang itu jauh, kalau kamu sakit siapa yang ngurusin". Lagi-lagi gw kalah dengan kata-kata ibu gw, sambil nahan kesal dan sedih gw pun pergi keluar untuk menenangkan diri. "Aaahhh,, gw harus gimana Ya Allah" keluh gw. Tidak berhenti sampai disitu, bahkan ayah gw sendiri juga meremehkan gw di depan temen gw tentang apakah gw bisa kerja di pabrik. Saat itu gw lagi dipulang dulu ke rumah karena ada yang ketinggalan, kebetulan itu momen sebelum lulus SMK. Sambil gw cari barang yang ketinggalan, ayah dan temen gw ngobrol di depan pintu. Ayah gw tanya ke temen gw tentang rencana kerja dia, yang dimana pertanyaan itu sendiripun gak pernah di tanyakan ke gw. Singkat cerita gw selesai ambil barang yang ketinggalan dan keluar. "Kamu hebat yah, saya sendiri ragu sama anak saya apa bisa dia kerja". Seketika gw kesal dan langsung pergi ke sekolah. Temen gw itupun malah cerita ke semua teman kelas tentang omongan ayah gw itu, yang membuat gw malu. Karena kejadian itu gw jadi apatis ke ayah gw, selama lebih dari dua tahun gw gak ngobrol dengan ayah gw kalaupun ditanya cuma tiga jawaban gw "iya", "gak" dan "gak tau" (biarpun gw tau). Kalau mau di ceritakan, masih banyak pengalaman yang gak mengenakan dirumah. Sampai gw berfikir untuk ingin cepat keluar dari rumah dengan alasan apapun. Mungkin disini juga orang tua gw gak bermaksud buruk atau mungkin gw yang salah. Tapi gw belajar bagaimana seharusnya nanti jika gw sudah menjadi orang tua yang lebi baik dan bijak. Bukan berarti orang tua gw gak baik, mungkin hanya salah dalam arahan. Sekian
I feel you bro, persis itu, bahkan pencapaianku gak pernah kek diperhatiakan, tapi ya sudahlah, aku sudah dewasa mereka ga mungkinakan trus sama kita, jadi kita harus tentukan jalan kita sendiri sembari bijaksana dalam menanggapi omongan
i feel that to bro., apa yang harus perlu kita dengar ya kita DENGARKAN SAJA. agar menambah kualitas diri kita di fase itu. Selebihnya gk usah didengarkan kalau perlu TINGGALKAN SAJA. kita hidup di poros kita masing-masing dengan tekanan dan beban hidup yang berbeda dari zamannya orang tua DULU. so, lanjutkan saja, gapai keinginan dengan resiko yang sudah kita antisipasi dalam proses menuju suksesnya kita secara pribadi. #likekelima5
Ketika qlc melanda, gua selalu inget Filosofi hidup Taosism ala Forrest gump yg pernah di bahas dichanel ini juga, kadang kita ingin sekali jadi Sosok yang ingin diliat, menjadi Sorotan, tapi percayalah lebih tenang jika tidak menjadi Sorotan, bukan berarti kita Tenggelam, hidup secukupnya, sesuai Porsi, berbuat baik itu yg penting, mau dibawah tekanan atau beban di hari esok, gas ajah tabrakin ajah , seperti forrest , apapun takdirnya, apapun bebannya , dijalanin ajah "Hidup seperti sekotak coklat, kau tak pernah tau isi didalamnya"
Buat intovert hal tsb sangat mudah dijalani, tapi buat ekstrovert sepertinya rada susah karena hidupnya haus perhatian..., Jd sepertinya yg lebih susah penyembuhan QLC itu org2 ekstrovert..,
@@akur131 yaaa mau ga mau, harus switch up ke introvert, tapi tidak dengan paksaan, mereka yg terlahir ekstroovert, harus paham gimana rasanya Ga jadi sorotan , tidak berambisi, namun harus sampai ke tujuan dengan cara perlahan2, cepat atau lambat mereka akan mengerti :)
Saya dulu diajarkan orangtua, masyarakat, dan banyak motivator tentang tujuan hidup yaitu A, B, C, D,E,X,Y,Z hingga diriku terlempar ke dunia spiritual dan bertemu guru guru...salah seorang guru kutanyai. Tujuan hidup itu apa, blio menjawab : Tujuan hidup ya HIDUP. sesederhana itu jawabannya, dan butuh waktu berhari hari untuk ku renungkan guna mendapatkan pencerahan.
Udah 23 dan udah ngerasa lewatin QLC. Berat bgt emng, terutama di bagian bandingin hidup sendiri sama hidup teman sebaya yg lebih cepat berprogres dan sukses. Kawan-kawan dah pada lulus S1 gw masih proposal skripsi. Tapi bener sih. QLC itu berfase. Kita yg nentuin mau sampai kapan terjebak di fase-fase itu. Intinya hidup harus berlanjut. Bangkit dan bertindak untuk membuat perubahan, itu yg terpenting kalau memang kita ngerasa ada yg kurang di hidup kita
Lu belum ngalamin qlc sih lebih tepatnya. Cobaan qlc yg sebenarnya adalah nanti setelah lulus kuliah dan mulai kerja (bukan pas nyari kerja lho ya, tapi justru pas udah kerja). Ketika lu punya duit, punya kerjaan bagus, tapi hidup lu somehow tetap berasa hampa
Coba lu perhatikan hal-hal yg disebut di menit ke 6:40. Ketiga hal tsb adalah hal-hal yg akan direnggut dari lu ketika lu nanti kerja. Dan itulah yg membuat lu depresi dan mulai mikir "ternyata semua hal yg gw anggap berat semasa kuliah dulu itu gak ada apa-apanya", lalu mulailah lu mengalami segala macam krisis dalam diri lu
@@thanosal-titan thanks bro walau pun gue masih nggangur setelah lulus kuliah sekarang gue merasa qls dan mungkin pas dapat kerja aku gak tau apakah sesusah itu kehidupan setelah dapat kerja
Lagi berada difase life is big B***s***t Mimpi-mimpi yg terbuang sia2, trauma2 yg mulai menjangkiti pikiran, kesalahan2 yg slalu dicari2 kepada setiap org diluar diri kita. Hingga akhirnya sampai pada fase just life don't die. Saat diceritakan kondisi kita kpd org tua, keluarga, sahabat, teman terdekat jawabannya hanya berupa pembandingan nasib atau kurang iman dan rasa syukur kepada Tuhan. Dan akhirnya muak kepada semua org untuk memberikan pengertian tentang kondisi sebenarnya kita. Jadi cara satu2nya utk saat ini saya pasrahkan segalanya kpd yg menciptakan kita. Karena hanya Dialah yg tau tentang kita, mksd kita, tujuan kita hidup dan maksud diciptakan kita hidup. Semoga teman2 yg berada sama di fase ini agar dimudahkan, dilancarkan segala urusannya. Aamiin
Alhamdulillah gw bisa melewati quarter life crisis yg dulu gw rasain setelah menikah & (alhamdulillah dikasih) punya anak. Dimana gw akhirnya ngejalanin rutinitas kerja di satu perusahaan dengan enjoy & perasaan damai, yang rutinitas kaya ini sama sekali bukan mimpi & cita-cita gw, bahkan cenderung ngejauhin buat jadi orang yg kaya gw sekarang ini, karena dulu gw akuin ego gw besar banget yg maunya cuma ngejalanin apa yg namanya passion. Dan akhirnya setelah gw punya anak, gw mau anak gw serba lebih dari gw, ga cerai & anak gw jadi ngerasain broken home, akhirnya gw harus bergerak ke "jalan lain" yg sama sekali itu bukan passion gw. Tapi selagi anak-anak senang, gw juga senang. Passion tetap gw jalani walaupun ga se "gencar" dulu. Dan gw bisa berdamai sama kehidupan. Pointnya, Buat teman-teman, hidup jangan terlalu dibawa berat ya, tetap semangat jalanin apa yg mau kalian jalanin ya, selagi itu positive. Sampe kalian nemuin jawaban dari semuanya 😉🙏🏻
Gw punya abang, dia orang yg berharga dalam hidup gw, namun abang meninggal di umur yg sangat muda (21thn), kejadian itu membuat mental gw down bgt, diikuti dengan kematian temen² gw, sampai kakek gw meninggal, semenjak itu gw memandang hidup dengan cara berbeda. Apa artinya hidup jika kita gk memberikan arti dalam hidup ini, karna kematian itu ga pasti, sebaikny kita segera membuat arti dalam hidup, sehingga kita akan mati tanpa penyesalan nantiny.
karena kebahagiaan dan kesengsaraan itu tidak bisa bertahan lama, seperti makanan yang ita makan karena lapar, lalu kenyang dan makan lagi, seperti saat kita sedang bersemangat tapi ga akan bertahan lama karena ada namanya lelah.. baik dan buruk ,Yin n Yang...hidup terus bergerak maju sampai titik nafas penghabisan
Saya baru saja selesai nonton Dead Poets Society beberapa menit yang lalu (Ketika saya menulis komen ini), dan saya harus bilang kalau filosofi dan ajaran-ajaran di filmnya memang sangat bermanfaat, sih, tapi mungkin memang benar juga kalau filosofi "Carpe Diem", seperti halnya filosofi-filosofi yang lain, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun begitu, saya harus bilang kalau itu telah menjadi filosofi favorit saya karena saya rasa itu sangat cocok untuk saya selama saya terapkan dengan benar. Saya tapi harus bilang sih, ketika Abang menyebut bagian mengenai masa sekolah, dimana kebanyakan murid paling hanya akan bergaul dengan satu sama lain, saya kurang setuju dengan hal itu secara pribadi, karena sebagai remaja 16 tahun, yang sekarang ini sekolah SMK, saya merasa lingkungan saya kurang mendukung bagi saya, sih. Saya bisa dibilang berbeda dibanding yang lain, jadi saya kurang bisa bergaul seperti yang lain, jadi saya biasanya lebih sering menyendiri. Saya tapi sekali-sekali ngobrol dengan teman sekelas saya, sih, tapi tidak begitu sering karena kita tidak memiliki topik yang disukai satu sama lain. Yang pasti, banyak orang yang bilang kalau saya cukup dewasa untuk umur saya, apalagi karena saya selalu berpikir ke masa depan, dan walaupun akan ada yang berpikir kalau itu hal buruk, saya merasa tidak demikian, karena saya juga membayangkan hal-hal positif mengenai masa depan saya, termasuk cita-cita saya - yang itu sendiri berasal dari kemauan saya sendiri. Saya bisa dibilang cukup selfish, tapi saya tidak merasa itu selalu hal yang buruk. Saya memang lebih memprioritaskan diri saya daripada orang lain, dan saya tidak menemukan kesalahan dalam hal tersebut, apalagi karena banyak orang yang juga berpikir demikian (Justru saya dengar itu hal yang disarankan, karena pada akhir hari, kalian akan menghidupi kehidupan kalian sendiri, bukan orang lain - setidaknya itu yang pernah saya dengar).
Sepemikiran sih, saya juga sering mengasingkan diri dilingkungan sekolah saya, bukan karena ansos, sombong atau apa pun itu. Hanya saja tidak semua orang punya pemikiran yang sama, sepertinya memang lebih baik sendirian tapi menjadi diri sendiri ketimbang memaksakan diri untuk diterima dikelompokkan sosial dengan menggunakan topeng
Kalau dilihat dri caramu mengetik, sptnya kamu tipe org yg kurang pede, koreksi kalau salah. Bagaimanapun, percayalah. Membangun relasi juga penting selama di sekolah atau kuliah.
@@ismisyr perbedaan pemikiran terjadi cuma karena kita belum pernah merasakan hal yang sama, percayalah bersosialisasi lebih baik dari pada menyendiri , berhenti membenarkan menjadi ansos dengan alasan teman palsu , dll , kamu cuma tidk percaya diri, aku pernah di posisi ansos juga
Intinya ini adalah dukungan bg anak muda untuk mencoba sesuatu yg memang ia damba2kan baik nantinya itu hal itu akan berakhir baik atau buruk, namun tetaplah mencoba sebelum qt sampai pada tahap tidak muda lg namun menyesal kenapa tidak mencoba apa yg didamba2 kan krn pada tahapan umur 40 an kita sudah tidak bs mencoba2 lg krn pada tahapan itu kita harus sudah berkehidupan yg stabil
MGKIN TERLALU BAGUS VIDEOMU YG INI, SAMPE AKU TONTON BERULANG2 BANG. Cara penyampaiannya mudah dipahami, di kombinasi dgn film yg relate dengan kata2 yg mudah dicerna, apalagi ini masalah yg banyak dialami anak muda skrg jadi makin nyambung. makasi udah buat video yg bermanfaat ini bang. Good luck untuk kedepannya. Rate for this video 9,9/10.
gw mampir kesini karena ini film kesukaan temen gw. temen gw yang sekarang udah gak deket lagi sama gw. gw pikir ini kayak spoiler dan coba nangkep apa yang menarik di film ini. karena sejujurnya gw udah pernah nonton tapi somehow nggak tau apa meaningnya. gw suka pembahasan quarter life crisis yang jadi kesimpulan dan kena banget sih, menurut gw sedikit banyak kayak circle yang sebenernya berulang cuma saat lu udah menakhlukan yang pertama seterusnya lu akan lebih kalem buat ngehadepin crisis" yang ada di hidup lu. sebenernya relate sama neil itu mirip sama temen gw, tenang dia baik" aja sekarang harusnya. cuma agak sama aja case nya. cuma bedanya gw yang mencoba belajar dari banyak hal dengan menghadapi semua hal" di depan gw tapi temen gw selalu punya batasan yang internal dan eksternal. gw mungkin punya privilege seperti didikan ortu gw yang terbiasa bebas ngomong dan ngelakuin apa aja asal bertanggung jawab sama ortu gw. yah gw tau diomelin, dimarahin ya biasa lah dan apapun itu bikin gw nggak mau kehilangan momentum apapun di hidup gw. jadi saat ada hal apapun di hidup lu bisa aja lu panik, bisa aja lu hilang kesabaran bisa aja lu marah sama diri lu atau bisa aja lu malu mungkin sama gini gini aja tapi heii... lu udah ada saat ini dan saat lu nengok kebelakang dengan ngeliat jejak" peperangan dan pertempuran yang lu hadapin jaman dulu harusnya lu puas karena lu pernah ada di titik itu.
Sangat relate sama sikon saya saat ini,beberapa kali liat video di channel ini dan akhirnya subscribe juga. Semoga makin banyak video-video yang bermanfaat buat semuanya, terimakasih bang sotoy
Mungkin saya agak hoki, di sekitar akhir SMA di 2012, saya sudah dapat insight-insight soal self development, tsaqafah, dll. Jadi nggak terlalu lebay mempersoalkan quarter life crisis. Arah saya sudah jelas, jadi pusingnya lebih ke soal strategic, taktis, & teknis aja.
Biasanya tanpa menonton filmnya dulu gue bisa tangkap penjelasan lu Bang. Tapi baru kali ini kayanya dari penjelasan lu aja gak cukup, perlu nonton langsung biar lebih paham apa yang lu sampein Bang. Terima kasih Bang recommend filmnya dan pelajaran yang bisa diambil dari film yang Abang ceritakan. Good luck
Mnrt gw hidup emg membosankan kok ndk ada kebahagian abadi setelah gw ngelakuin semua hal kebahagian itu terletak ketika lo punya keluarga yang sayang sama lo, lo ngehbaisin waktu sama mereka itu bener2 kebahagian dengan disertakan ketakwaan ya
Filmnya ingetin gue waktu SMA , ada 1 guru seni rupa yang bisa dibilang dia berbeda dengan guru lain .Dia dulunya punya band dan dia punya tato , dia juga sambil kerja di statsiun tv .Tapi yang bikin beda adalah dia membebaskan kelasnya untuk makan minum saat pembelajaranya berlangsung ,Keren waktu itu gue ngeliatnya (sosoknya) .Tapi ada guru yang gk suka sama dia lalu dikeluarin , itu yang gue dengar . Dia Mr Kaeting in real life
Untuk saat ini aku gak punya impian apapun ,& ketika aku mengadu kepada Tuhan “Semoga yang Tuhan takdirkan kepada saya ,semoga itu selalu mendekatkan kepada-Nya “.Dan hari yang saya jalani hanya menjadi 1% lebih baik misal konsisten belajar yang menurut saya relevan dan perlu dilakukan
Umur gue 37. 22 th merantau jauh dr orgtua dari awal SMA. Tamat kuliah gue kerjaaaa terus sprt robot. Skrg gue merasa hampa banget... Apa yg disebut di video ini lg dirasain smua 🥺🥺
Manusia kebingungan, pdhl udah ada inti dan resume kehidupan itu sendiri, firman2 dari sang pencipta. Segala permasalahan udah ada blue print jalan keluarnya baik dgn contoh sejarah, dan pribadi dari sang pembawa pesan. Kaya raya, miskin, suami istri, anak, ekonomi, perang, bermasyarakat, hidup sehat bersih, penyakit hati, makanan yg baik dll. Udah ada semua di kitab tuhan.
Klo aq iri dengan ekosistem pendidikan yg ada dalam kelas tersebut, kelas yg hidup, kelas yang menghayati pelajarannya (sastra), kelas yg saling memahamai, pembelajaran 2 arah. Jauh berbeda dengan suasana pembelajaran di Indonesis; kosong ; jenuh; tertekan ; terdikte; dead as fuck. Hingga setelah srkarang pun, masih ada rasa dendam dgn dunia pendidikan di Indonesia a.k.a penjara anak-anak muda Indonesia.
Gue lebih kearah kita udah belajar dan dijejali begitu banyak namun pas gue kuliah dan kerjapun hanya sedikit dari yang gue pelajari itu terpakai. Gue berpikir apa gue yang salah atau selama ini gue cuma buang2 waktu aja untuk paham sesuatu yang useless
@@yuwanaputra5211 aku tertarik dgn "dijejali". bagiku mau tak mau pun dunia pendidikan pasti menjejali murid2nya, mengikuti apa saja yang pasar minta, terlebih sekolah-kampus juga jd salah satu penyedia sdm. nah, disitu yg salah, jatuhnya pembelajaran jd terkesan memaksakan, mendikte, menutup ruang gerak ilmu pengetahuan, menutup berkembangnya siswa karena tolak ukurnya disesuaikan dgn pasar. klo saya bilang, tak semua yg agan pelajari itu useless, pasti ada tempat untuk menaungi apa yg agan udah pelajari. yg susah itu mengaplikasikan apa saja yg terjejalkan di kepala kita selama kuliah, suka atau tidak, mau tak mau.
@@napalegeK yup gak semuanya useless, ada beberapa yang berguna dan buatku terlalu detail dan major dari yang kita pelajari di sekolah. Gue bersyukur gue anak yang bisa dikatakan lumayan dalam hal pemikiran dan mudahnya pemahaman (pinter lha) tapi gue malah kasihan sama temen2 gue yang gak seberuntung gue. Gue yang pinter gini aja males dengan standard dan sistem yang sebegitu banyak dan detail ini and sometimes it's too old school to be applicated in real life or work life.
Live for the death, rayakanlah kehidupan untuk menjemput kematian. Cukup aneh jika kita merencanakan apa yang akan kita tapaki di masa depan. Benar bahwa yang kita lakukan hari ini merenda jalan yang kita lalui di masa depan. Tapi, bukankah yang pertama harus kita rencanakan dan persiapkan adalah hal-hal yang pasti? Apa yang lebih pasti selain kematian? Bukankah setiap kita beranjak tidur, kita harus siap jika esok pagi kita tidak akan bangun lagi? Maka, Carpe Diem, seize the day, jalanilah setiap harimu sedemikian rupa sehingga di kasur pembaringan menjelang tidurmu, engkau mampu dengan kerelaan penuh berbisik kepada Tuhan, "Wahai Tuhan Pembimbing dan Pengayomku, terima kasih atas segalanya. Hamba telah melakukan semua yang terbaik. Jika esok pagi Engkau memulangkan hamba ke pangkuanMu, pulangkanlah hamba dengan jiwa yang tenteram. Jika Engkau masih memberi hamba kesempatan hidup sekali lagi, mampukanlah hamba untuk mendedikasikan diri kepadaMu dengan menjalani kehidupan yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin makhluk".
Saya komen saat baru nonton video ini 2 menit 30 dtk. Kok saya ga pernah punya mimpi kaya gitu ya bang. Kerja prestis, gaji gede. Mimpi saya dari dulu hidup yg berdaulat atas diri sendiri. Hidup tanpa bergantung pln utk listrik, pam utk air. Bikin kebun dan ladang utk makan saya sehari2. Its my dream mas!! Ya walaupun kalo dipikir2 lg, utk kayak gitu harus punya duit yg banyak. Wkwk.
Mau ambil jurusan seni, sama ortu dilarang karena kebanyakan lulusan sana jd pengangguran, gua harus ngubur impian gua dan minat gua. Sekarang berakhir jd guru. Yah mau gmna lagi. Klw udah basah kenapa gk nyebur aja sekalian.
Ahh iyaalagi nyari makna hidup Akhir2 ini cuman nyelesain rutinitas aja bangun tidur beberes rumah pulang pergi kerja Jujur bosan aja, mau mati tapi masih banyak dosa
Bang request film The Machinist dong buat di bahas btw aktornya Christian Bale, mungkin saya butuh penjelasan endingnya dan tokohnya tsb krn msh agak bingung. Terimaksih✌
Follow Instagram (@mengapa.demikian) 👇
instagram.com/mengapa.demikian
Join Discord 👇
discord.gg/TsBXPvE7fp
Semua impian saya sudah dibunuh oleh keluarga dan lingkungan saya.sekerang saya tak tahu apa tujuan hidup saya.setelah menonton ini,menguatkan saya untuk datang ke psikiater,meskipun keluarga saya dan lingkungan saya menghalangi saya.saya akan melakukan apapun agar saya bisa memutuskan jalan mana yang saya pilih.sebuah jalan dimana saya bisa bahagia.
stop playing victim,
Samaaa
Ayo, semangat bro... Sy jg berada di posisi yg sama.
Dimana klo sdh begini percuma sy patuhi perintah ortu demi gengsinya klo akhirnya sy sendiri yg bertanggung jwb dg jalan hidup sy. Sy bertanggung jwb dg kebahagiaan sy sendiri. Benar kan,bro ?
Bahagia selalu ya,bro^_^
Ente aja yang malas
Impian saya sudah dibunuh oleh keluarga dan lingkungan saya sekarang saya tidak tahu apa tujuan hidup saya
Me : Tujuan hidupmu sekarang adalah, bunuh balik impian mereka !!
Pesan yang disampaikan film ini sangat bagus yaitu mari kita sebut
"Ideologi Freedom Thinking"... jika tujuan hidupmu mengejar kebahagiaan dan kepuasan EMOSIONAL.
tapi jika tujuan hidupmu untuk bertahan hidup atau bisa kita sebut kebahagiaan dan kepuasan FISIK.. freedom thinking tidak akan membantumu mendapatkannya.
Dan di filmnya pun tidak memberi tahu kita keuntungan para dead poets society setelah menganut ideologi tersebut selain kebebasan diri mereka belaka.
(kecuali si knox overstreet si pengejar wanita)
Jadi apakah pesan "Ideologi Freedom Thinking" salah?...Tidak
Jadi apakah hidup sesuai lajur yang ditentukan orang lain benar?... Tidak juga
Nah disini kita menyadari ada dualisme yang eksis secara berdampingan, setiap sisi nya ada + - nya.. tapi sebaiknya kita brusaha untuk memegang dualisme tersebut bersamaan. Kepuasan emosional dapet kepuasan fisik juga dapat. Tidak seperti Neil yang memegang erat satu sisi saja.. dengan perbuatannya ia tidak sadar ia telah menyakiti orang tua nya yang juga telah berkorban besar untuk kebaikannya.
Yang saya sayangkan dari film ini.. ia tidak meng-capture aspek dualisme tersebut tapi hanya berfokus pada satu sisi saja. Terima kasih
Betul banget ini
I agree
2 tahun yg lalu aku ada di posisi yg selalu menyalahkan keadaan, "kalo aja dulu orgtuaku sanggup untuk memfasilitasi dan aku ambil kesempatan itu, mungkin sekarang aku ga gini". Dan alhamdulillah sekarang aku sudah berdamai dengan itu semua, dengan mensyukuri dan menjalani sepenuh hati apa yg diberikan Allah saat ini kepadaku. Kuncinya perbanyaklah bersyukur.
Nih buat yg ngerasa di kekang keluarga , saran saya bertahan aja nanti juga ada saatnya orang terdekat gak akan begitu peduli dengan kita, atau kita dinilai sudah cukup kuat untuk bertahan dengan keluarga, buat yang dikekang sistem tahan dulu aja sampai ada cukup modal untuk bisa hidup lebih bebas, banyakin doa dan usaha, dan pahami aja beberapa hal itu memang di luar kendali kita, tapi segak-adil apapun itu keputusan dan kejadiannya, beberapa hal masih bisa di nego, hal hal buruk dalam hidup kita masih ditawar, bahkan impact setelahnya masih bisa kita modifikasi sesuai dengan ingin kita, atau mendekati ekspetasi kita
Idealis boleh, tapi jangan lupa dengan kemampuan serta kondisi.
Jangan rebel jadi orang, kalau masih ada keraguan. Jangan nanggung. Kalau mau dan merasa mampu untuk melawan arus, ya silahkan asal bertanggung jawab.
NEK WANI OJO WEDI-WEDI, NEK WEDI OJO WANI-WANI.
Tidak ada yang salah dengan pilihan anda, yang salah adalah anda tidak bertanggung jawab atas pilihan anda.
KAREP, MADEP, NGAREP, MANCEP.
sekarng lu udh jdi apa bang?
@@rzafebriann belum jadi Orang, tapi bisa idup.
Gw tau dan sadar apa yang dipilihkan orang tua itu adalah sesuatu yang 'terbaik', bagi mereka sih lebih tepatnya. Penyesalan gw diumur 25 Tahun ini tuh kurangnya petualangan, yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan yang gw butuhkan. Kalau boleh jujur gw mau salahkan ibu gw, dia melarang gw untuk mencoba sesuatu hanya karena perasaannya. Karena dari kecil gw Dilatih untuk menjaga perasaannya, yah gw tetep kalah.
Sesaat sebelum gw lulus SD pernah gw ngomong ke ibu gw mau masuk pesantren, tapi dilarang karena di pesantren itu katanya harus bisa mandiri. "Loh bagaimana bisa mandiri kalau gak belajar? Dan bagaimana bisa tau kalau tidak mencoba" itu gumam gw dalam hati. Setelah lulus sekolah gw berkeinginan pergi magang ke Jepang, tapi lagi2 ibu gw melarang dengan alasan "Jepang itu jauh, kalau kamu sakit siapa yang ngurusin". Lagi-lagi gw kalah dengan kata-kata ibu gw, sambil nahan kesal dan sedih gw pun pergi keluar untuk menenangkan diri. "Aaahhh,, gw harus gimana Ya Allah" keluh gw.
Tidak berhenti sampai disitu, bahkan ayah gw sendiri juga meremehkan gw di depan temen gw tentang apakah gw bisa kerja di pabrik. Saat itu gw lagi dipulang dulu ke rumah karena ada yang ketinggalan, kebetulan itu momen sebelum lulus SMK. Sambil gw cari barang yang ketinggalan, ayah dan temen gw ngobrol di depan pintu. Ayah gw tanya ke temen gw tentang rencana kerja dia, yang dimana pertanyaan itu sendiripun gak pernah di tanyakan ke gw. Singkat cerita gw selesai ambil barang yang ketinggalan dan keluar. "Kamu hebat yah, saya sendiri ragu sama anak saya apa bisa dia kerja". Seketika gw kesal dan langsung pergi ke sekolah. Temen gw itupun malah cerita ke semua teman kelas tentang omongan ayah gw itu, yang membuat gw malu. Karena kejadian itu gw jadi apatis ke ayah gw, selama lebih dari dua tahun gw gak ngobrol dengan ayah gw kalaupun ditanya cuma tiga jawaban gw "iya", "gak" dan "gak tau" (biarpun gw tau).
Kalau mau di ceritakan, masih banyak pengalaman yang gak mengenakan dirumah. Sampai gw berfikir untuk ingin cepat keluar dari rumah dengan alasan apapun. Mungkin disini juga orang tua gw gak bermaksud buruk atau mungkin gw yang salah. Tapi gw belajar bagaimana seharusnya nanti jika gw sudah menjadi orang tua yang lebi baik dan bijak. Bukan berarti orang tua gw gak baik, mungkin hanya salah dalam arahan. Sekian
I feel you bro, persis itu, bahkan pencapaianku gak pernah kek diperhatiakan, tapi ya sudahlah, aku sudah dewasa mereka ga mungkinakan trus sama kita, jadi kita harus tentukan jalan kita sendiri sembari bijaksana dalam menanggapi omongan
i feel that to bro., apa yang harus perlu kita dengar ya kita DENGARKAN SAJA. agar menambah kualitas diri kita di fase itu. Selebihnya gk usah didengarkan kalau perlu TINGGALKAN SAJA. kita hidup di poros kita masing-masing dengan tekanan dan beban hidup yang berbeda dari zamannya orang tua DULU. so, lanjutkan saja, gapai keinginan dengan resiko yang sudah kita antisipasi dalam proses menuju suksesnya kita secara pribadi. #likekelima5
Ketika qlc melanda, gua selalu inget Filosofi hidup Taosism ala Forrest gump yg pernah di bahas dichanel ini juga, kadang kita ingin sekali jadi Sosok yang ingin diliat, menjadi Sorotan, tapi percayalah lebih tenang jika tidak menjadi Sorotan, bukan berarti kita Tenggelam, hidup secukupnya, sesuai Porsi, berbuat baik itu yg penting, mau dibawah tekanan atau beban di hari esok, gas ajah tabrakin ajah , seperti forrest , apapun takdirnya, apapun bebannya , dijalanin ajah "Hidup seperti sekotak coklat, kau tak pernah tau isi didalamnya"
Nice, setuju bgt 👍🏼
Buat intovert hal tsb sangat mudah dijalani, tapi buat ekstrovert sepertinya rada susah karena hidupnya haus perhatian..., Jd sepertinya yg lebih susah penyembuhan QLC itu org2 ekstrovert..,
@@akur131 yaaa mau ga mau, harus switch up ke introvert, tapi tidak dengan paksaan, mereka yg terlahir ekstroovert, harus paham gimana rasanya Ga jadi sorotan , tidak berambisi, namun harus sampai ke tujuan dengan cara perlahan2, cepat atau lambat mereka akan mengerti :)
Saya dulu diajarkan orangtua, masyarakat, dan banyak motivator tentang tujuan hidup yaitu A, B, C, D,E,X,Y,Z
hingga diriku terlempar ke dunia spiritual dan bertemu guru guru...salah seorang guru kutanyai.
Tujuan hidup itu apa, blio menjawab : Tujuan hidup ya HIDUP.
sesederhana itu jawabannya, dan butuh waktu berhari hari untuk ku renungkan guna mendapatkan pencerahan.
@@putrakudus5198 Terus gimana bg, kelanjutannya
Udah 23 dan udah ngerasa lewatin QLC. Berat bgt emng, terutama di bagian bandingin hidup sendiri sama hidup teman sebaya yg lebih cepat berprogres dan sukses. Kawan-kawan dah pada lulus S1 gw masih proposal skripsi. Tapi bener sih. QLC itu berfase. Kita yg nentuin mau sampai kapan terjebak di fase-fase itu. Intinya hidup harus berlanjut. Bangkit dan bertindak untuk membuat perubahan, itu yg terpenting kalau memang kita ngerasa ada yg kurang di hidup kita
Lu belum ngalamin qlc sih lebih tepatnya. Cobaan qlc yg sebenarnya adalah nanti setelah lulus kuliah dan mulai kerja (bukan pas nyari kerja lho ya, tapi justru pas udah kerja). Ketika lu punya duit, punya kerjaan bagus, tapi hidup lu somehow tetap berasa hampa
Coba lu perhatikan hal-hal yg disebut di menit ke 6:40. Ketiga hal tsb adalah hal-hal yg akan direnggut dari lu ketika lu nanti kerja. Dan itulah yg membuat lu depresi dan mulai mikir "ternyata semua hal yg gw anggap berat semasa kuliah dulu itu gak ada apa-apanya", lalu mulailah lu mengalami segala macam krisis dalam diri lu
Yup betul sekali.... Rasanya gx bisa di ungkapan..
Saat lu kehilangan semangat makna dan motifasi dalam sekejap kaya hambar hidup sumpah
@@thanosal-titan thanks bro walau pun gue masih nggangur setelah lulus kuliah sekarang gue merasa qls dan mungkin pas dapat kerja aku gak tau apakah sesusah itu kehidupan setelah dapat kerja
Lagi berada difase life is big B***s***t
Mimpi-mimpi yg terbuang sia2, trauma2 yg mulai menjangkiti pikiran, kesalahan2 yg slalu dicari2 kepada setiap org diluar diri kita.
Hingga akhirnya sampai pada fase just life don't die. Saat diceritakan kondisi kita kpd org tua, keluarga, sahabat, teman terdekat jawabannya hanya berupa pembandingan nasib atau kurang iman dan rasa syukur kepada Tuhan.
Dan akhirnya muak kepada semua org untuk memberikan pengertian tentang kondisi sebenarnya kita. Jadi cara satu2nya utk saat ini saya pasrahkan segalanya kpd yg menciptakan kita. Karena hanya Dialah yg tau tentang kita, mksd kita, tujuan kita hidup dan maksud diciptakan kita hidup.
Semoga teman2 yg berada sama di fase ini agar dimudahkan, dilancarkan segala urusannya. Aamiin
Perbanyak baca buku kak, baca man search for meaning its good
Kak disetiap kesulitan ada kemudahan, sadari nasib akan berputar it's okey you can
@@viaaini2629 udah kebanyakan buku kak. Malah keblinger wkwkw
Skrg lagi istiqomah, rada sulit emg tantangan iman dijaman skrg
@@sadewa7863 Q. S. Al insyirah ayat 5-6
I know that feel bro...🙂 Lagi di fase seperti itu juga
Alhamdulillah gw bisa melewati quarter life crisis yg dulu gw rasain setelah menikah & (alhamdulillah dikasih) punya anak. Dimana gw akhirnya ngejalanin rutinitas kerja di satu perusahaan dengan enjoy & perasaan damai, yang rutinitas kaya ini sama sekali bukan mimpi & cita-cita gw, bahkan cenderung ngejauhin buat jadi orang yg kaya gw sekarang ini, karena dulu gw akuin ego gw besar banget yg maunya cuma ngejalanin apa yg namanya passion. Dan akhirnya setelah gw punya anak, gw mau anak gw serba lebih dari gw, ga cerai & anak gw jadi ngerasain broken home, akhirnya gw harus bergerak ke "jalan lain" yg sama sekali itu bukan passion gw. Tapi selagi anak-anak senang, gw juga senang. Passion tetap gw jalani walaupun ga se "gencar" dulu. Dan gw bisa berdamai sama kehidupan.
Pointnya, Buat teman-teman, hidup jangan terlalu dibawa berat ya, tetap semangat jalanin apa yg mau kalian jalanin ya, selagi itu positive. Sampe kalian nemuin jawaban dari semuanya 😉🙏🏻
Intinya Duid dulu baru passion ya..? Ok..
@@akur131 akhirnya setelah ngejalanin 😀
Gw punya abang, dia orang yg berharga dalam hidup gw, namun abang meninggal di umur yg sangat muda (21thn), kejadian itu membuat mental gw down bgt, diikuti dengan kematian temen² gw, sampai kakek gw meninggal, semenjak itu gw memandang hidup dengan cara berbeda. Apa artinya hidup jika kita gk memberikan arti dalam hidup ini, karna kematian itu ga pasti, sebaikny kita segera membuat arti dalam hidup, sehingga kita akan mati tanpa penyesalan nantiny.
karena kebahagiaan dan kesengsaraan itu tidak bisa bertahan lama, seperti makanan yang ita makan karena lapar, lalu kenyang dan makan lagi, seperti saat kita sedang bersemangat tapi ga akan bertahan lama karena ada namanya lelah.. baik dan buruk ,Yin n Yang...hidup terus bergerak maju sampai titik nafas penghabisan
Saya baru saja selesai nonton Dead Poets Society beberapa menit yang lalu (Ketika saya menulis komen ini), dan saya harus bilang kalau filosofi dan ajaran-ajaran di filmnya memang sangat bermanfaat, sih, tapi mungkin memang benar juga kalau filosofi "Carpe Diem", seperti halnya filosofi-filosofi yang lain, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun begitu, saya harus bilang kalau itu telah menjadi filosofi favorit saya karena saya rasa itu sangat cocok untuk saya selama saya terapkan dengan benar. Saya tapi harus bilang sih, ketika Abang menyebut bagian mengenai masa sekolah, dimana kebanyakan murid paling hanya akan bergaul dengan satu sama lain, saya kurang setuju dengan hal itu secara pribadi, karena sebagai remaja 16 tahun, yang sekarang ini sekolah SMK, saya merasa lingkungan saya kurang mendukung bagi saya, sih. Saya bisa dibilang berbeda dibanding yang lain, jadi saya kurang bisa bergaul seperti yang lain, jadi saya biasanya lebih sering menyendiri. Saya tapi sekali-sekali ngobrol dengan teman sekelas saya, sih, tapi tidak begitu sering karena kita tidak memiliki topik yang disukai satu sama lain. Yang pasti, banyak orang yang bilang kalau saya cukup dewasa untuk umur saya, apalagi karena saya selalu berpikir ke masa depan, dan walaupun akan ada yang berpikir kalau itu hal buruk, saya merasa tidak demikian, karena saya juga membayangkan hal-hal positif mengenai masa depan saya, termasuk cita-cita saya - yang itu sendiri berasal dari kemauan saya sendiri. Saya bisa dibilang cukup selfish, tapi saya tidak merasa itu selalu hal yang buruk. Saya memang lebih memprioritaskan diri saya daripada orang lain, dan saya tidak menemukan kesalahan dalam hal tersebut, apalagi karena banyak orang yang juga berpikir demikian (Justru saya dengar itu hal yang disarankan, karena pada akhir hari, kalian akan menghidupi kehidupan kalian sendiri, bukan orang lain - setidaknya itu yang pernah saya dengar).
Sepemikiran sih, saya juga sering mengasingkan diri dilingkungan sekolah saya, bukan karena ansos, sombong atau apa pun itu. Hanya saja tidak semua orang punya pemikiran yang sama, sepertinya memang lebih baik sendirian tapi menjadi diri sendiri ketimbang memaksakan diri untuk diterima dikelompokkan sosial dengan menggunakan topeng
Kalau dilihat dri caramu mengetik, sptnya kamu tipe org yg kurang pede, koreksi kalau salah.
Bagaimanapun, percayalah. Membangun relasi juga penting selama di sekolah atau kuliah.
@@mcalveygaming setuju bang, kebanyakan orang berpikir seperti itu ketika tidak punya kepercayaan diri dalam membangun relasi
@@ismisyr perbedaan pemikiran terjadi cuma karena kita belum pernah merasakan hal yang sama, percayalah bersosialisasi lebih baik dari pada menyendiri , berhenti membenarkan menjadi ansos dengan alasan teman palsu , dll , kamu cuma tidk percaya diri, aku pernah di posisi ansos juga
Intinya ini adalah dukungan bg anak muda untuk mencoba sesuatu yg memang ia damba2kan baik nantinya itu hal itu akan berakhir baik atau buruk, namun tetaplah mencoba sebelum qt sampai pada tahap tidak muda lg namun menyesal kenapa tidak mencoba apa yg didamba2 kan krn pada tahapan umur 40 an kita sudah tidak bs mencoba2 lg krn pada tahapan itu kita harus sudah berkehidupan yg stabil
MGKIN TERLALU BAGUS VIDEOMU YG INI, SAMPE AKU TONTON BERULANG2 BANG.
Cara penyampaiannya mudah dipahami, di kombinasi dgn film yg relate dengan kata2 yg mudah dicerna, apalagi ini masalah yg banyak dialami anak muda skrg jadi makin nyambung. makasi udah buat video yg bermanfaat ini bang. Good luck untuk kedepannya. Rate for this video 9,9/10.
Ada dua hal yang jadi tujuan kita, dan konsep ini di gunakan dalam kehidupan sosial dan spiritual, yaitu "selamat dan bahagia".
gw mampir kesini karena ini film kesukaan temen gw. temen gw yang sekarang udah gak deket lagi sama gw. gw pikir ini kayak spoiler dan coba nangkep apa yang menarik di film ini. karena sejujurnya gw udah pernah nonton tapi somehow nggak tau apa meaningnya. gw suka pembahasan quarter life crisis yang jadi kesimpulan dan kena banget sih, menurut gw sedikit banyak kayak circle yang sebenernya berulang cuma saat lu udah menakhlukan yang pertama seterusnya lu akan lebih kalem buat ngehadepin crisis" yang ada di hidup lu. sebenernya relate sama neil itu mirip sama temen gw, tenang dia baik" aja sekarang harusnya. cuma agak sama aja case nya. cuma bedanya gw yang mencoba belajar dari banyak hal dengan menghadapi semua hal" di depan gw tapi temen gw selalu punya batasan yang internal dan eksternal. gw mungkin punya privilege seperti didikan ortu gw yang terbiasa bebas ngomong dan ngelakuin apa aja asal bertanggung jawab sama ortu gw. yah gw tau diomelin, dimarahin ya biasa lah dan apapun itu bikin gw nggak mau kehilangan momentum apapun di hidup gw. jadi saat ada hal apapun di hidup lu bisa aja lu panik, bisa aja lu hilang kesabaran bisa aja lu marah sama diri lu atau bisa aja lu malu mungkin sama gini gini aja tapi heii... lu udah ada saat ini dan saat lu nengok kebelakang dengan ngeliat jejak" peperangan dan pertempuran yang lu hadapin jaman dulu harusnya lu puas karena lu pernah ada di titik itu.
Uang tidak menjamin kebahagiaan. Tetapi tidak punya uang lebih tidak terjamin lagi.
Udah pernah gak punya uang?
Sangat relate sama sikon saya saat ini,beberapa kali liat video di channel ini dan akhirnya subscribe juga. Semoga makin banyak video-video yang bermanfaat buat semuanya, terimakasih bang sotoy
Mungkin saya agak hoki, di sekitar akhir SMA di 2012, saya sudah dapat insight-insight soal self development, tsaqafah, dll. Jadi nggak terlalu lebay mempersoalkan quarter life crisis.
Arah saya sudah jelas, jadi pusingnya lebih ke soal strategic, taktis, & teknis aja.
Biasanya tanpa menonton filmnya dulu gue bisa tangkap penjelasan lu Bang. Tapi baru kali ini kayanya dari penjelasan lu aja gak cukup, perlu nonton langsung biar lebih paham apa yang lu sampein Bang. Terima kasih Bang recommend filmnya dan pelajaran yang bisa diambil dari film yang Abang ceritakan. Good luck
Bisa ditonton di disney hotstar 👍🏼bagus bgt filmnya. Thank you sob!
Mnrt gw hidup emg membosankan kok ndk ada kebahagian abadi setelah gw ngelakuin semua hal kebahagian itu terletak ketika lo punya keluarga yang sayang sama lo, lo ngehbaisin waktu sama mereka itu bener2 kebahagian dengan disertakan ketakwaan ya
suka sih pemilihan judulnya, penjelasan film tapi ditambahin sesuatu yg relate di kehidupan sehari-hari 👍
Filmnya ingetin gue waktu SMA , ada 1 guru seni rupa yang bisa dibilang dia berbeda dengan guru lain .Dia dulunya punya band dan dia punya tato , dia juga sambil kerja di statsiun tv .Tapi yang bikin beda adalah dia membebaskan kelasnya untuk makan minum saat pembelajaranya berlangsung ,Keren waktu itu gue ngeliatnya (sosoknya) .Tapi ada guru yang gk suka sama dia lalu dikeluarin , itu yang gue dengar . Dia Mr Kaeting in real life
Untuk saat ini aku gak punya impian apapun ,& ketika aku mengadu kepada Tuhan “Semoga yang Tuhan takdirkan kepada saya ,semoga itu selalu mendekatkan kepada-Nya “.Dan hari yang saya jalani hanya menjadi 1% lebih baik misal konsisten belajar yang menurut saya relevan dan perlu dilakukan
Umur gue 37. 22 th merantau jauh dr orgtua dari awal SMA. Tamat kuliah gue kerjaaaa terus sprt robot. Skrg gue merasa hampa banget... Apa yg disebut di video ini lg dirasain smua 🥺🥺
Punya suami?
Aku kira cuma aku yg berada di fase tersebut, ternyata memang kondisi yg bisa dialami semua orang
Iya betul banget kak memang ada fasenya tersendiri
Manusia kebingungan, pdhl udah ada inti dan resume kehidupan itu sendiri, firman2 dari sang pencipta. Segala permasalahan udah ada blue print jalan keluarnya baik dgn contoh sejarah, dan pribadi dari sang pembawa pesan. Kaya raya, miskin, suami istri, anak, ekonomi, perang, bermasyarakat, hidup sehat bersih, penyakit hati, makanan yg baik dll. Udah ada semua di kitab tuhan.
Klo aq iri dengan ekosistem pendidikan yg ada dalam kelas tersebut, kelas yg hidup, kelas yang menghayati pelajarannya (sastra), kelas yg saling memahamai, pembelajaran 2 arah. Jauh berbeda dengan suasana pembelajaran di Indonesis; kosong ; jenuh; tertekan ; terdikte; dead as fuck. Hingga setelah srkarang pun, masih ada rasa dendam dgn dunia pendidikan di Indonesia a.k.a penjara anak-anak muda Indonesia.
Gue lebih kearah kita udah belajar dan dijejali begitu banyak namun pas gue kuliah dan kerjapun hanya sedikit dari yang gue pelajari itu terpakai. Gue berpikir apa gue yang salah atau selama ini gue cuma buang2 waktu aja untuk paham sesuatu yang useless
@@yuwanaputra5211 aku tertarik dgn "dijejali". bagiku mau tak mau pun dunia pendidikan pasti menjejali murid2nya, mengikuti apa saja yang pasar minta, terlebih sekolah-kampus juga jd salah satu penyedia sdm. nah, disitu yg salah, jatuhnya pembelajaran jd terkesan memaksakan, mendikte, menutup ruang gerak ilmu pengetahuan, menutup berkembangnya siswa karena tolak ukurnya disesuaikan dgn pasar. klo saya bilang, tak semua yg agan pelajari itu useless, pasti ada tempat untuk menaungi apa yg agan udah pelajari. yg susah itu mengaplikasikan apa saja yg terjejalkan di kepala kita selama kuliah, suka atau tidak, mau tak mau.
@@napalegeK yup gak semuanya useless, ada beberapa yang berguna dan buatku terlalu detail dan major dari yang kita pelajari di sekolah. Gue bersyukur gue anak yang bisa dikatakan lumayan dalam hal pemikiran dan mudahnya pemahaman (pinter lha) tapi gue malah kasihan sama temen2 gue yang gak seberuntung gue. Gue yang pinter gini aja males dengan standard dan sistem yang sebegitu banyak dan detail ini and sometimes it's too old school to be applicated in real life or work life.
Live for the death, rayakanlah kehidupan untuk menjemput kematian. Cukup aneh jika kita merencanakan apa yang akan kita tapaki di masa depan. Benar bahwa yang kita lakukan hari ini merenda jalan yang kita lalui di masa depan. Tapi, bukankah yang pertama harus kita rencanakan dan persiapkan adalah hal-hal yang pasti? Apa yang lebih pasti selain kematian? Bukankah setiap kita beranjak tidur, kita harus siap jika esok pagi kita tidak akan bangun lagi? Maka, Carpe Diem, seize the day, jalanilah setiap harimu sedemikian rupa sehingga di kasur pembaringan menjelang tidurmu, engkau mampu dengan kerelaan penuh berbisik kepada Tuhan, "Wahai Tuhan Pembimbing dan Pengayomku, terima kasih atas segalanya. Hamba telah melakukan semua yang terbaik. Jika esok pagi Engkau memulangkan hamba ke pangkuanMu, pulangkanlah hamba dengan jiwa yang tenteram. Jika Engkau masih memberi hamba kesempatan hidup sekali lagi, mampukanlah hamba untuk mendedikasikan diri kepadaMu dengan menjalani kehidupan yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin makhluk".
Saya komen saat baru nonton video ini 2 menit 30 dtk.
Kok saya ga pernah punya mimpi kaya gitu ya bang. Kerja prestis, gaji gede. Mimpi saya dari dulu hidup yg berdaulat atas diri sendiri. Hidup tanpa bergantung pln utk listrik, pam utk air. Bikin kebun dan ladang utk makan saya sehari2. Its my dream mas!!
Ya walaupun kalo dipikir2 lg, utk kayak gitu harus punya duit yg banyak. Wkwk.
Ah keren banget, gue suka konten konten pelajaran hidup gini, apalagi pembawaan channel ini yang berbeda, yang topiknya mengangkat dari sebuah film
film ini jadi tugas pertama dari dosen sastra waktu dulu kuliah di sastra inggris
Mau ambil jurusan seni, sama ortu dilarang karena kebanyakan lulusan sana jd pengangguran, gua harus ngubur impian gua dan minat gua. Sekarang berakhir jd guru. Yah mau gmna lagi. Klw udah basah kenapa gk nyebur aja sekalian.
Terimakasih min. Ini relate banget sama keadaan yang gw alami dari SMA sampai sekarang 👍
Ahh iyaalagi nyari makna hidup
Akhir2 ini cuman nyelesain rutinitas aja bangun tidur beberes rumah pulang pergi kerja
Jujur bosan aja, mau mati tapi masih banyak dosa
i love the way you reviewed movie .... such as a story tale inside story, fabulous ...
Gini nih channel yg gua cari selama ini
ALHAMDULILLAH chanel MENGAPA DEMIKIAN semakin baik dan berkembang...
semoga chanel mimin tambah sukses lagi, dan semakin berkualitass... AMIIINNN
Hanya bisa bertahan hidup , di zaman yg sulit mengais rupiah , sulit mempunyai apa pun
Jangan bergantung terhadap rupiah atau mata uang lain sekalipun dollar
Videonya selalu menginspirasi, terima kasih banyak bro utk effortnya buat konten yg berkualitas
Dead Poets Society... 🔥🔥🔥🔥🔥
🔥🔥🔥
duh bisa ga aku berharap movie ini jangan tenar di IndoT.T
ntar dibuat JJ dan merusak vibes dark academia nyaT.T
bro ini konten lu bagus bangettttttt, terus berkarya broo , gw suka bangett
Makasih banyak bang postingannya, bermanfaat banget.
rasanya gw butuh mentor dalam hal yg ingin gw kejar atau mentor untuk hidup
O Captain, my Captain!
Mantep bener dah , next bahas tentang film good will hunting 😉
Thanks requestnya. Siap kami coba garap dulu materinya 👍🏼
Bismilah aku sedang fase cold. Lagi mikir rencana pondasi. Juga aku sarankan baca bukunya 1%
Buku apa itu bro?
Narasi prolognya nice…
umur belasan ngelihat dunia ni kek gampang, umur 20an peninggggggg
Sangat mantap kak. Terimakasih.
Ini vidio muncul pas banget gw baru lulus SMA langsung kena quarter life crisis
Channel bagus nih.. deserve more subs 👍🏼
Selalu ada pesan-pesan penting di setiap video bang sotoy😂
Pas liat judulnya lgsg di klik, krn lg di fase ini
18 tahun belum punya penghasilan apa2 itu wajar atau nggak sih?
klo mindset lu g terkontaminasi tiktod wajar aj
Jujuŕ agak kecewa setelah lulus sma namun tak bisa kuliah
Gak sendiri, gw juga gak lanjut kuliah
out of context bang. sesekali bahas film indo bang, mau yg udah lama atau yg baru kaya mencuri raden saleh. 👍🏽👍🏽
Bang request film The Machinist dong buat di bahas btw aktornya Christian Bale, mungkin saya butuh penjelasan endingnya dan tokohnya tsb krn msh agak bingung. Terimaksih✌
Thanks bro you really changed my mind
Thank you!
O Captain, My Captain!
Carpe diem, quam minumum credula pastero
Bang, bahasa ending life of pi dong,. Kayaknya pesan filosofis di film itu
Bahas "Catch me if you can" Atau "find me guilty" bg
Nice video
Salah satu film terbaik, film ini jadi bagian dari hidup gua hhh
bahas the perks of being wallflower
Parah banget ini chanell. Daging parah🥰🥰🥰🥰🤩😭🤩🤩
Fase macam apa ini.. Rasanya aneh banget cok... Bantu saya keluar dari fase ini tolong... Rasanya gax bisa di ungkapin
bukan keluar dari fase itu, tapi memang harus dilewatin fasenya hahaha
Fase kaya gini nyampe berapa bulan kak..? Hidup kaya hambar gx ada tujuan hidup mau dibawa kemana..?
Filosofinya keren
bahas filosofi stoik di film gladiator bang🙏
Menghela nafas
Bang bahas the equalizer,,
Aktor "Denzel Washington"
Damn!. Ini channel gokil sih. Dari konsep, pembahasan, dan penyampaian nya.
Manteb banget!
Semangat terus bang 🔥🔥
thank u bgsotoy salah satu penyemangat di hidup gue🧡💚
Letsgo!
Sebelum nonton ini langsung nonton filemnya emang bagus 🥺🥺
Next video the truman show bang. Sama directornya sama DPS
Dead poets society mirip" 3 nen a gumi film japan
bang sekali2 bahas film animasi dong. kaya soul & inside out
NT keren banget
Mau kemana bro? Pertanyaan ini telah menghantui ku selama 2 tahun...
gw pengen jadi bos,tapi selalu diremehkan 😅
cukup disayangkan kalo sang aktor di film ini meninggal bunuh diri di dunia nyata
Sarapan pagiyg lezat
Mirip rianto astono
mantep min, coba bahas filosofi dari seri evangelion min
min bahas film scarface, ada al pacino sebagai tony montana.
say hello to my little friend
Sayangnya Robbi Williams sendiri bundir
Parah, sedih bgt bro. O captain my captain 🥺
Min, bikin tentang film Point Break (1991/2015) 🙏✌
Bahas karakter lou bloom bang dri film nightcrawler
Mas narator orang bali ya? Adsenya sama kaya kakak sya
Kalau kasus nya gak pernah sekolah gimana bang?
request penjelasan fallen angels dong bang
nice info
Gw merasa dijabarin disini 😂
mantap
Bang, punya akun letterboxd ga? Kalo iya apa namanya bang?
pengen mati tapi takut mati, ini wajar kah?