Bismillahirrahmanirrahim. berikut adalah catatan yg saya buat semoga bermanfaat. mohon koreksi jika ada yg salah atau kurang. salah satu adab menuntut ilmu: al-muroqobah : merasa diawasi oleh Allah karna inti dr ilmu adalah ibadah hati, bukan kecerdasan, bukan retorika,
cara menumbuhkan muroqobatullah: 1. senantiasa mengevaluasi diri dan memperhatikan diri di setiap keadaan, sering2 nasehati diri/jiwa sendiri sebelum melakukan sesuatu ajak bicara diri sendiri "saya ikhlas gak, ini Allah ngawasin gak, Allah dengerin gak"
Bilal bin Saad mengatakan "jangan lihat dosa anda tp anda hrs liat siapa yg anda maksiati (Allah)"
Al-Imam Khalid berkata: 2 mata di muka utk melihat perkara2 duniawi manusia punya 2 mata lagi di hatinya digunakan utk melihat perkara2 akhirat dampaknya: maksiat besar bisa dicancel in last minute
Kisah penuntut ilmu, beliau memiliki semangat nya para ulama, ia adalah salah satu "kompetitor" dalam perlombaan yang Allah subhaanahu wa ta'aala selenggarakan, fastabiqul khoirot, beliau adalah seorang yang duduk bersama di majelis yang sama di kitab yang sama dengan pengasuh ustadz yang sama. Ternyata masih ada semangat seperti ini di zaman yang kita hidup didalamnya akhi, berikut kisah yang dituturkan oleh ustadzuna hafidzahullah: Awalnya Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc. hfidzahullah hanya bercerita sekilas tentang seorang ikhwah yang hadir di kajian kitab "Tadzkiratus Saami'..." setiap Sabtu malam, yang mana ikhwah tersebut berasal dari Palembang. Berangkat dari Palembang ke Jakarta penerbangan pagi atau siang hari Sabtu, sampai Jakarta pesan hotel, kemudian malamnya ikut kajian rutin, nginap hotel kemudian hari Ahad siang kembali ke Palembang. . ikhwah tersebut juga mengikuti kajian rutin manasik Haji pada pagi hari Ahadnya selain mengikuti kajian sabtu malam. . Pernah suatu ketika (pas orang-orang masih musim mudik) kajian sabtu malam dan kajian manasik sudah mulai aktif, beliau tidak menyadari bahwa saat itu masih musim arus balik lebaran. Sampai siang/sore hari beliau tidak mendapatkan tiket pada hari Sabtu, akhirnya beliau putuskan berangkat ke Jakarta naik mobil (di saat seperti ini jika kita yang mengalami mungkin kita sudah mengatakan 'ini udzur syar'i'). Beliau berpikir bahwa kajian Sabtu malam sudah tidak mungkin dapat, tapi in sya Allah kajian manasik Haji masih bisa dikejar. . Akhirnya beliau berangkat dari Palembang ke Jakarta naik mobil dan nyetir sendiri, tidak tanggung-tanggung, beliau ajak serta keluarga. Asumsi beliau perjalanan lancar dan bisa sampai pas jam 9 atau 10 ketika kajian manasik Haji dimulai. Namun qadarullah terjadi macet panjang menjelang penyeberangan Selat Sunda, namun beliau tidak patah arang untuk melanjutkan perjalanan (saat di mana mungkin jika itu kita alami, kita akan memilih untuk putar balik dan menganggap tidak akan keburu, dan merasa mendapat udzur syar'i). Singkat cerita, alhamdulillah sampai di tempat kajian itu pas, pas Zhuhur dan kajian pun sudah selesai. . Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc. pun kaget ketika melihat beliau selesai shalat, karena tadi pas kajian ikhwah Palembang tersebut tidak hadir. Sampailah cerita kepada Ustadz tentang usaha ikhwah Palembang tersebut untuk sampai kajian. . Akhirnya Ustadz mengajak beliau makan siang bareng satu meja, dan berbincang. Terlihat wajah lelah perjalanan, semalaman nyetir 'tanpa istirahat'. Ustadz awalnya sungkan untuk menawari ikut kajian siang hari tersebut, kebetulan Ustadz ada jadwal mengisi kajian. Namun akhirnya Ustadz mengajak ikhwah tersebut, ternyata reaksi ikhwah tersebut luar biasa, wajah yang letih dan lelah tersebut berubah berbinah-binar bahagia dan semangat untuk ikut majlis ilmu Ustadz. Singkat cerita selesai kajian ikhwah Palembang tersebut pulang kembali ke daerah beliau. . Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menyampaikan; Mungkin beliau tidak mendapatkan kajian-kajian yang ikhwah Palembang itu incar, tapi banyak hikmah dan pastinya pahala in sya Allah. Ngaji itu butuh 'effort', bukan dikit-dikit udzur syar'i, dikit-dikit udzur syar'i. Setidaknya beliau (ikhwah Palembang tersebut) mendapatkan beberapa hikmah: . Alhamdulillah bisa mendapatkan kesempatan bisa makan siang satu meja, dan bisa berkesempatan bertanya permasalahan-permasalahan agama yang hendak ditanyakan. Alhamdulillah bisa ikut kajiannya di siang hari, yang mana mungkin jika tidak ada kejadian ini maka sulit untuk bisa ikut majlis tersebut. Cerita perjuangan beliau bisa menjadi tambahan motivasi bagi teman-teman yang lain untuk bersemangat mendatangi majlis ilmu, setiap cerita tentang beliau disampaikan dan ternyata ada yang termotivasi, maka pahala akan mengalir in sya Allah. Pelajaran berharga untuk keluarga beliau, beliau secara langsung mengajarkan kepada mereka bahwa; "Ngaji itu butuh 'effort'". Mereka akan melihat bahwa untuk meraih ilmu itu butuh perjuangan, sebagaimana yang diusahakan oleh ayah mereka. . Dengan mendengar cerita ini, menjadi kembali mengingat para As-Salaf dahulu berjuang melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu, dan nyatanya masih ada orang-orang yang seperti mereka. Bukan dianggap sebagai dongeng dan cerita, tapi diaplikasikan di dunia nyata dalam dunia ilmu. . Harapannya kita semakin semangat mendengar atau membaca kisah beliau, hadir dalam hati; "Beliau aja bisa, masa' gw gk bisa" yang akhirnya tambah lagi pengorbanan dan usaha kita dalam dunia ilmu. . Semoga Allah membalas beliau dengan banyak kebaikan, dan semoga Allah selalu menjaga keikhlasan beliau. . .
Al-Imam Al-Jariri رحمه الله berkata : Seluruh urusan kita itu dibangun atas dua hal, engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, yabg kedua ilmu itu tegak di atas dirimu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Al-Qur'an surah At-Takatsur ayat 8)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. (Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 186)
Muroqobatullah ( merasa diawasi oleh Allah SWT ) Al Imam ibn Qoyyim : Ilmu seorg hamba yg permanen dan keyakinannya bhw Allah senantiasa memprhtikan dan mengawasi dirinya baik zohir maupun batinnya.
Al-Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata : Ilmu seorang hamba yang permanen, dan keyakinannya bahwa Allah senantiasa memperhatikan dan mengawasi dirinya baik zahirnya maupun batinnya.
Bismillahirrahmanirrahim.
berikut adalah catatan yg saya buat semoga bermanfaat.
mohon koreksi jika ada yg salah atau kurang.
salah satu adab menuntut ilmu: al-muroqobah : merasa diawasi oleh Allah
karna inti dr ilmu adalah ibadah hati, bukan kecerdasan, bukan retorika,
cara menumbuhkan muroqobatullah:
1. senantiasa mengevaluasi diri dan memperhatikan diri di setiap keadaan, sering2 nasehati diri/jiwa sendiri
sebelum melakukan sesuatu ajak bicara diri sendiri "saya ikhlas gak, ini Allah ngawasin gak, Allah dengerin gak"
Bilal bin Saad mengatakan "jangan lihat dosa anda tp anda hrs liat siapa yg anda maksiati (Allah)"
Al-Imam Khalid berkata:
2 mata di muka utk melihat perkara2 duniawi
manusia punya 2 mata lagi di hatinya digunakan utk melihat perkara2 akhirat
dampaknya: maksiat besar bisa dicancel in last minute
hati itu dinamakan qalb karna labilnya luar biasa
konsepnya: hati harus terus diajak bicara
Afwan jangan di singkat swt untuk allah
Syukran
Kho nangis bacanya....
Jazakallah khoir ustadz dan team
Akhirnya yang ditunggu" jazakamullah khairan
ust favorit,,krn ilmu qiyas nya yg mudah sngat di pahami utk pemula sperti sy
Maa Syaa Allah dibela2in dari Palembang- Jakarta... salut dengan semangat beliau :')
Amin
Masyaallah
menit ke brp?
Barangsiapa yang fase awalnya dibakar, maka fase akhirnya akan bersinar.
Kisah penuntut ilmu, beliau memiliki semangat nya para ulama, ia adalah salah satu "kompetitor" dalam perlombaan yang Allah subhaanahu wa ta'aala selenggarakan, fastabiqul khoirot, beliau adalah seorang yang duduk bersama di majelis yang sama di kitab yang sama dengan pengasuh ustadz yang sama. Ternyata masih ada semangat seperti ini di zaman yang kita hidup didalamnya akhi, berikut kisah yang dituturkan oleh ustadzuna hafidzahullah:
Awalnya Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc. hfidzahullah hanya bercerita sekilas tentang seorang ikhwah yang hadir di kajian kitab "Tadzkiratus Saami'..." setiap Sabtu malam, yang mana ikhwah tersebut berasal dari Palembang. Berangkat dari Palembang ke Jakarta penerbangan pagi atau siang hari Sabtu, sampai Jakarta pesan hotel, kemudian malamnya ikut kajian rutin, nginap hotel kemudian hari Ahad siang kembali ke Palembang.
.
ikhwah tersebut juga mengikuti kajian rutin manasik Haji pada pagi hari Ahadnya selain mengikuti kajian sabtu malam.
.
Pernah suatu ketika (pas orang-orang masih musim mudik) kajian sabtu malam dan kajian manasik sudah mulai aktif, beliau tidak menyadari bahwa saat itu masih musim arus balik lebaran. Sampai siang/sore hari beliau tidak mendapatkan tiket pada hari Sabtu, akhirnya beliau putuskan berangkat ke Jakarta naik mobil (di saat seperti ini jika kita yang mengalami mungkin kita sudah mengatakan 'ini udzur syar'i'). Beliau berpikir bahwa kajian Sabtu malam sudah tidak mungkin dapat, tapi in sya Allah kajian manasik Haji masih bisa dikejar.
.
Akhirnya beliau berangkat dari Palembang ke Jakarta naik mobil dan nyetir sendiri, tidak tanggung-tanggung, beliau ajak serta keluarga. Asumsi beliau perjalanan lancar dan bisa sampai pas jam 9 atau 10 ketika kajian manasik Haji dimulai. Namun qadarullah terjadi macet panjang menjelang penyeberangan Selat Sunda, namun beliau tidak patah arang untuk melanjutkan perjalanan (saat di mana mungkin jika itu kita alami, kita akan memilih untuk putar balik dan menganggap tidak akan keburu, dan merasa mendapat udzur syar'i). Singkat cerita, alhamdulillah sampai di tempat kajian itu pas, pas Zhuhur dan kajian pun sudah selesai.
.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc. pun kaget ketika melihat beliau selesai shalat, karena tadi pas kajian ikhwah Palembang tersebut tidak hadir. Sampailah cerita kepada Ustadz tentang usaha ikhwah Palembang tersebut untuk sampai kajian.
.
Akhirnya Ustadz mengajak beliau makan siang bareng satu meja, dan berbincang. Terlihat wajah lelah perjalanan, semalaman nyetir 'tanpa istirahat'. Ustadz awalnya sungkan untuk menawari ikut kajian siang hari tersebut, kebetulan Ustadz ada jadwal mengisi kajian. Namun akhirnya Ustadz mengajak ikhwah tersebut, ternyata reaksi ikhwah tersebut luar biasa, wajah yang letih dan lelah tersebut berubah berbinah-binar bahagia dan semangat untuk ikut majlis ilmu Ustadz. Singkat cerita selesai kajian ikhwah Palembang tersebut pulang kembali ke daerah beliau.
.
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menyampaikan; Mungkin beliau tidak mendapatkan kajian-kajian yang ikhwah Palembang itu incar, tapi banyak hikmah dan pastinya pahala in sya Allah. Ngaji itu butuh 'effort', bukan dikit-dikit udzur syar'i, dikit-dikit udzur syar'i. Setidaknya beliau (ikhwah Palembang tersebut) mendapatkan beberapa hikmah:
.
Alhamdulillah bisa mendapatkan kesempatan bisa makan siang satu meja, dan bisa berkesempatan bertanya permasalahan-permasalahan agama yang hendak ditanyakan.
Alhamdulillah bisa ikut kajiannya di siang hari, yang mana mungkin jika tidak ada kejadian ini maka sulit untuk bisa ikut majlis tersebut.
Cerita perjuangan beliau bisa menjadi tambahan motivasi bagi teman-teman yang lain untuk bersemangat mendatangi majlis ilmu, setiap cerita tentang beliau disampaikan dan ternyata ada yang termotivasi, maka pahala akan mengalir in sya Allah.
Pelajaran berharga untuk keluarga beliau, beliau secara langsung mengajarkan kepada mereka bahwa; "Ngaji itu butuh 'effort'". Mereka akan melihat bahwa untuk meraih ilmu itu butuh perjuangan, sebagaimana yang diusahakan oleh ayah mereka.
.
Dengan mendengar cerita ini, menjadi kembali mengingat para As-Salaf dahulu berjuang melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu, dan nyatanya masih ada orang-orang yang seperti mereka. Bukan dianggap sebagai dongeng dan cerita, tapi diaplikasikan di dunia nyata dalam dunia ilmu.
.
Harapannya kita semakin semangat mendengar atau membaca kisah beliau, hadir dalam hati; "Beliau aja bisa, masa' gw gk bisa" yang akhirnya tambah lagi pengorbanan dan usaha kita dalam dunia ilmu.
.
Semoga Allah membalas beliau dengan banyak kebaikan, dan semoga Allah selalu menjaga keikhlasan beliau.
.
.
afwan izin copas akh, Masya Allah sangat menginspirasi ana
Ampunilah kami ya.. Rabb
Semoga bahagia, sehat ya Ustadz Nuzul beserta keluarganya. Jazakallah Khairan
Al-Imam Al-Jariri رحمه الله berkata : Seluruh urusan kita itu dibangun atas dua hal, engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, yabg kedua ilmu itu tegak di atas dirimu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Sesungguhnya Allah senantiasa mengawasi kalian. (Al-Qur'an surah An-Nisa' ayat 1)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Al-Qur'an surah At-Takatsur ayat 8)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. (Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 186)
Barakallahu fikum, untuk ustadz dan tim
Muroqobatullah ( merasa diawasi oleh Allah SWT )
Al Imam ibn Qoyyim : Ilmu seorg hamba yg permanen dan keyakinannya bhw Allah senantiasa memprhtikan dan mengawasi dirinya baik zohir maupun batinnya.
Akhirnya tayang alhamdulillaah
Al-Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata : Ilmu seorang hamba yang permanen, dan keyakinannya bahwa Allah senantiasa memperhatikan dan mengawasi dirinya baik zahirnya maupun batinnya.
Jazakallahu khoiron ustadz ...
Alhamdulillaah ada yang full nya jazaakumullahu khayr
Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi رحمه الله berkata : Inti dari ilmu adalah amalan hati.
barakallahu fiik,,,
jazakallahu khairan tadz ijiin download kajian.
Jazakumullahu khairan. Afwan ingin memberi saran, suara video nya terlalu pelan, semoga video selanjutnya suara bisa lebih keras. Terima kasih.
Kisah-Kisah Heroik Para Ulama.
Jazaakumullah.khair
Barakallah
Barokaallahufikum....
Mohon maaf video kajian ini kenapa tidak dimasukan dalam playlist?
Assalamualaykum Warohmatullah
wa alaikum salam, lamongan mana bro?
Pucuk mas
Iman terurai :'(
Al-Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri رحمه الله berkata : Bermajelis tanpa membawa kitab adalah kehinaan.
00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000p00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000p0000000000000000000000000000000000000000000000000
Barakallah