Mengenai komentar di postingan kali ini benar yang dikatakan Pak Agus, mereka memahami melalui satu atau dua jalur, ada yang mistis, ada yang secara ilmiah dst, tapi memang pembahasan model Pak Agus lebih mendalam, logis dan tak terbantahkan.
Yang sempurna adalah secara komprehensif seperti yg di sampaikan pak Agus, karena sesungguhnya nabi Muhammad juga secara komprehensif dalam menyampaikan ke sahabat, umat, namun dari abad ke abad menjadi terkotak-kotak, ada yg ambil syariat saja, ada yg ambil spiritual saja, ada yg ambil sains saja, di saat sekarang bila ada manusia yg berjalan seperti yg di ajarkan nabi Muhammad yaitu secara komprehensif maka akan dikatakan sesat, sakit jiwa
Makin diSimak tiap episode, kajian ini makin Masuk Akal. Pak Agus tlong dibahas juga Hadist" Yg tdk Singkrong dgn Al'qur'an. Yg Selama ini Sudah diYakini tapi ternyata tdk Ada Dlm Alqur 'an. Selain itu masih bnyak dikalangan Umat kita Mnganggap Bahwa Hadist Sama Posisix dgn Al'qur'an. Sama" Pedoman Hidup. Klo itu dari Rasulullah ya bisa saja diPedomani, tp bgaimna Klo itu bukan dari Rasulullah tp hanya dari Periwayat Kemudian diSampaikan Secara turun temurun Sampai Saat ini.
Saya paling suka channel ini karena dikaji mendasar dari ayat2 Quran yg pasti dijamin kebenarannya dan ditambah dgn ilmu pengetahuan pak Ustad yg luas dan ditambah dgn hadits2 yg tdk menyimpang dari induknya yaitu Al Quran sendiri. Bukti empiris dan kejadian2 nyata yg terjadi di sekeliling kita juga menjadi dasar yg bisa diterima. Jadi pak Ustad tdk sekedar asbun saja alias asal bunyi maupun pendapat personifikasi saja. Iman saja tanpa ilmu tdk akan sempurna, sedangkan ilmu tdk didasari iman juga tidak berguna di mata Allah.
Justru karena channel ini menggunakan refrensi firman Allah , channel ini termasuk channel yg paling saya sukai , tentunya channel pak Agus Mustofa bukan cuma ini .
Al Qur'an tidak pasti benar apalagi Cocoklogi dengan Sains memaksakan supaya terlihat hebat padahal bikin ngakak cuma pembenaran....banyak kesalahan Al Qur'an satu diantaranya bukti adanya ayat-ayat perbudakan di Al Qur'an. Perbudakan bertolak belakang dengan hati nurani semua manusia tidak ada satupun manusia yang mau dijadikan budak.
blangkonbiru. Anda berarti harus belajar agama banyak lagi, supaya tdk ada salah tafsir kalam Allah di hati anda. Belajar formal paling tidak 16 tahunlah plus pmus 5 tahun non-formal.
@@MisterOjongono *_Buktikan saja kalau Al Qur'an benar memperbudak sesama manusia, budak dapat diperjual belikan sama dengan binatang ternak tidak dapat perlindungan Hukum Negara !!!???_* Larangan Hukum Perbudakan: *_1) Raja Faisal Arab Saudi tahun 1976 melarang secara hukum._* *_2) HAM melarang perbudakan secara Hukum._* *_3) Presiden Abraham Lincoln Amerika Serikat tahun 1865 melarang pernbudakan secara hukum._* Kalau Al Qur'an pasti benar pastilah selaras dengan kehidupan manusia tidak ada larangan Hukum Perbudakan, kenyataannya Al Qur'an tidak pasti benar tapi kemungkinan salah.
@@MisterOjongono *_Buktikan saja kalau Al Qur'an benar memperbudak sesama manusia, budak dapat diperjual belikan sama dengan binatang ternak tidak dapat perlindungan Hukum Negara !!!???_* Larangan Hukum Perbudakan: *_1) Raja Faisal Arab Saudi tahun 1976 melarang secara hukum._* *_2) HAM melarang perbudakan secara Hukum._* *_3) Presiden Abraham Lincoln Amerika Serikat tahun 1865 melarang pernbudakan secara hukum._* Kalau Al Qur'an pasti benar pastilah selaras dengan kehidupan manusia tidak ada larangan Hukum Perbudakan, kenyataannya Al Qur'an tidak pasti benar tapi kemungkinan salah.
Alhamdulillah, subhanalloh, betapa manusia dihidupkan Alloh dan diturunkan Al Qur'an hanya untuk mentaukhidkan Nya, terimakasih pak Agus sudah mengantarkan utk terus memahami ttg kehidupan yg sebenarnya
Assalamu alaikum wr wb. Setuju Pak Ustadz. Minta ijin melengkapi... "Setiap jiwa akan merasakan mati" Sering kita mendengar atau membaca kalimat ini. Namun jiwa sendiri tidak mati. Jiwa inilah yang dimintai pertanggung jawaban. Semua kata itu mempunyai penekanan, termasuk kata kata "akan merasakan" ( ذَآئِقَةُ ), yang menjadi predikat pada kalimat itu. Ingat buku "Life after life" , yang mengungkap bagaimana orang2 itu bercerita bagaimana mereka merasakan ketika jiwa mereka meninggalkan tubuh mereka. Mereka mengalami "file audio video" tentang diri mereka diputar kembali. File ini ada di dalam suduur. sebuah "cloud" di dalam jiwa kita. Bisa mengembang (luas) dan juga bisa menyempit. Qulubuhum adalah tempat untuk menganalisa, atau sebagai prosesor untuk memahami. Kedua nya (qulubuhum dan Suduur) ada di dalam Fuaad. Fuaad , sam a dan abshoro , ketiga nya adalah bagian dari jiwa. Ketiga nya adalah yang diberikan oleh Allah SWT ke dalam jiwa kita, agar kita yang tadinya tidak mengetahui menjadi mengetahui. Ketika tubuh kita telah sempurna, maka ditiupkanlah Ruh. Ketika Ruh ini bertemu dengan tubuh yang sempurna (sempurna prosesnya). Maka pada saat itulah terbentuk jiwa. Ketika terjadi kematian , Ruh melindungi Jiwa, hingga kemudian akan bertemu dengan hardware nya kembali (tubuh baru yang mengandung DNA tubuh lama) , yang dibangkitkan. Sam a , abshoro dan fuaad, adalah software dari perangkat keras nya otak manusia. Membaca fungsinya, kita akan mengenali bahwa mereka masing2 menempati lobus temporal, lobus oksipital dan lobus frontal. Dan satu lagi...yaitu software juludukum, ini ada di lobus parietal. (silahkan buka web ttg struktur otak manusia di yankes.kemkes.go.id) Sekali lagi, Jiwa sendiri tidak mati. Jiwa dilindungi oleh ruh, agar tetap hidup. Jiwa ini yang akan dimintai pertanggungjawaban. Semua rekaman hidupnya yang ada di dalam suduur, akan dicocokan dengan kitab catatan sijiin (kitab catatan keburukan) dan kitab catatan Illiyin (kitab catatan kebaikan), yang dicatat oleh malaikat. ---- Sebaiknya tidak mengikuti apa yang tidak diketahui ttg hal diatas, karena sam a, abshoro dan fuaad kita akan dimintai pertanggungjawaban. Jadi verifikasikanlah dengan Al Qur'an , kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. Kitab untuk seluruh alam semesta (manusia dan Jin). Sempatkanlah waktu untuk mengkajinya. Semoga kita bukanlah yang termasuk sebagai orang2 yang jiwanya dikunci qolbu nya dan sam a nya oleh Nya, sementara abshoro kita juga ditutup oleh Nya. "Bertakwalah kepada-Ku, wahai orang - orang yang mempunyai akal sehat !". (Al baqarah 2 ayat 197). Jadi, dipersilahkan untuk mengkaji sendiri, membuat catatan atau note , menggunakan metode tematik ( maudhu'i).
Mau pakai dalil ayat Al Qur'an mana pun, maka yg dimaksud dg 'nafs' ialah ' diri(individu) manusia' atau 'jati diri nanusia' Klo kemudian diketahui, bahwa nafs itu memiliki sifat, karakter, kecerdasan dsb, itu sudah pasti
Ass, Pak imam bagaimana dengan ayat quran yang menggunakan kata hati yakni Qs Qaf ayat 16 (apa yg di bisikan di dalam hati) QS Al hajj ayat 46 (tidaklah hati mereka dapat memahami) dan sederet ayat lain. Yang kemudian menggambarkan hati berfugsi seperti otak juga, mohon pencerahannya Pak Imam?
Ini lah suatu fakta dan kesungguhan betapa AM menyempat hidup mengabdi menelusuri maksud isi alquran di semua aspek multi dimensi dg sains . Ini tidak ( belum) dimiliki oleh para ulama tasawuf lain nya . Juga para yg mengaku darah biru ( habib) belum ada yg dg jelas tentang sains. Mungkin “kitab kuning “belum ( tidak ada ) memuat masalah yg sama seperti Agus musatafa. Maha besar Allah dengan segala keluasan. !
dulu ada penelitian pd org yg punya penyakit epilepsi,,,para dokter mencoba memutus jaringan syaraf yg menghubungkan otak kanan dan otak kiri,,,hasilnya operasinya sukses menghilangkan epilepsi,,..namun ada efek samping perubahan pd kepribadian si pasien,,dimana dalam satu badan ada 2 kepribadian yg terpisah,,yg sebelumnya tidak dialami si pasien.. yg kemudian di simpulkan ada kepribadian otak kanan dan kepribadian otak kiri.. sejak dilakukan operasi pemutusan jaringan penghubung ,,,,,dari hasil tes respon,,otak kanan tidak mengetahui apa yg terjadi pd otak kiri ,,begitu pula sebaliknya.. dari hasil penelitian mereka , saya coba menyimpulkan ,bahwa kepribadian tidaklah bersifat tunggal...namun gabungan dari beberapa kepribadian yg mewakili bagian organ tertentu.... mungkin inilah alasan dalam beberapa kasus ada orang yg punya kepribadian ganda atau lebih,,, kita bisa ambil contoh pd orang yg kehilangan fungsi organ tertentu misal pendengaran..... keadaan itu akan merubah kepribadiannya secara drastis.. yg sebelumnya mampu mendengar dan menilai bagus tidaknya suatu nada pd musik.. .maka sejak tidak berfungsinya pendengaran, maka saat itu pula kepribadian yg menyukai musik akan memudar bahkan hilang..
ROH DAN AKAL MINDA DUDUK DI TEMPAT YANG SAMA, DI ATAS PARAS MATA... KEBANYAKKAN ORANG, YANG TIDAK MEMPUNYAI GURU YANG BENAR, MEREKA AKAN MEMBUKA PINTU AKAL MINDA, BUKAN ROH.. BUKAN SENANG MAHU MENCARI GURU YANG BENAR, PAKAR CINTA, YANG BOLEH MEMBUKA PINTU ROH, BUKAN AKAL MINDA.. BILA PINTU ROH YANG BENAR DI BUKA, KEDENGARAN BUNYI BUNYIAN.. BUNYIAN PERTAMA BUNYI LOCENG DAN SETERUS NYA
KEKUATAN WAHYU SETIAP UGAMA UGAMA TERLETAK DALAM BUNYI BUNYIAN.. BUNYI BUNYIAN YANG MEREKA BERJAYA MENERIMA DALAM ZIKIR MEREKA.. AKHIRAT SEBENAR NYA ADA LAH SEKARANG, BUKAN SESUATU YANG KENA DI NANTI NANTI
Alhamdulillah, Medan hadir pak Agus ! Dari penjelasan diatas saya ter fokus dengan ayat yg berhubungan dengan Sakaratul maut , dikatakan " keluarkan jiwamu (nyawa) " Di ayat yg lain dlm kitab juga dikatakan : Allah menahan jiwa manusia disaat tidur . Apakah itu bisa diartikan bahwa orang yg sedang tidur : jiwanya keluar dari jasadnya ? Bagaimana dengan orang yg bermimpi (mengigau) yg terkesan jiwanya masih berada didalam jasadnya. Dimana orang mati tidak lagi bernafas dan tidak memiliki denyut jantung/nadi , sedangkan orang tidur adalah sebaliknya . Apakah jiwa (tubuh halus) manusia didalam ajaran Al-Qur'an juga berlapis , dimana dlm spiritual dinyatakan tubuh memiliki lapisan : pisik , eteric (gelombang), astral (emosional) , mental , spiritual, kebahagiaan (moksa/nibbana) . Apakah batin itu adalah gabungan pikiran dan perasaan, dimana perasaan itu meliputi hati (perasaan) dan reaksi kimia tubuh (hormon) yg sedikit banyak berhubungan emosi/reaksi seseorang atau batin itu cukup diartikan dengan hati/perasaan saja . Jika saat tidur jiwa manusia digenggam oleh Allah, bagaimana dengan orang yg mimpi , sadar dalam mimpi , ataupun peristiwa jiwa keluar dari tubuh yg dlm spiritual sering di singkat OBE (out off body experience) dimana jiwa keluar dari jasad lalu melihat tubuh sendiri. Atau dlm istilah lain adalah mati suri. Apakah benar jiwa manusia berada didalam otak tepatnya di area fineal gland , atau di bagian lain di otak . Dan apakah hubungan jiwa dengan intuisi ?
pertanyaan yg sangat bagus. menurut sy secanggih apapun sains tidak akan dapat membuktikan dimana jiwa manusia itu berada. karena memang tidak ada, manusia hanya bisa merasakan "serasa" ada. begitu juga dengan yg lainnya yg anda sebutkan spt ruh, jiwa, emosional, mental, spiritual, perasaan, kehendak bebas dll. semua itu ilusi yg dibentuk oleh persepsi terhadap diri sendiri dari otak manusia berdasarkan dna, pengalaman & lingkungan.
Kalo tidur... jasad masih mendukung untuk bisa bangun kembali... kalau maut jasad sudah tidak mendukung... dan kepribadian manusia tidak pernah berubah saat bangun tersebut... begitulah saat hari kebangkitan bro.. kita diberikan jasad yg baru... tentu kepribadian kita akan sama... untuk itulah didunia ini kita dilatih terus menurus untuk menjadi insan yg bertaqwa, beriman, dan saleh... sebagai sarat mutlak hidup di janah akhirat...👍
Perdalam pemahaman ttg relativitas einstein dan mekanika kuantum ( eksoteristik ) Esoteristiknya dg cara " mengheningkan Cipta dan sejenisnya " Dan konfirmasikan dg Al Quran
Tidur berjalan ( lbh mendalam dr hanya sekedar mengigau ) ,rogo sukmo ( astral projection ) ,Lucid dream ( sadar / bangun " Di " dalam alam mimpi ) ,tidur dan lalu bermimpi di dlm alam mimpi dsb adalah fenomena nyata yg bisa mjd bahan renungan dan penelitian .
Harap lebih cermat lagi nemaknai Surat Al An'am 93 Bukan "Keluarkanlah nyawamu" melainkan : "Bebaskanlah dirimu dg daya upayamu sendiri dari derita siksa sakratul maut ini (Bukankah selama ini kamu tdk pernah menganggap ada peran Alloh dlm hidupmu)?" Lihat juga Ghofir 11, Al Hajj 22 dan ayat2 lain yg hampir serupa والله اعلم
Jiwa adalah esensi dari manusia, dialah sang pejalan, dia ada sebelum tubuh fisik ini ada dan akan tetap ada ketika tubuh fisiknya sudah tiada, Ketika menempati tubuh fisik , jiwa hidup dg kesadaran ragawinya yg berpusat di otak, dia bisa merasakan seluruh fenomena hormonal tubuh ( cemas bahagia,jatuh cinta dst), termasuk mengakses seluruh fungsi otak ( analisa, observasi, memori, persepsi dsb) Nyawa adalah yg mengikat jiwa dg tubuh fisik, nyawa adalah bio listrik yg berasal dari 4 unsur bumi : api air tanah dan udara yg diperoleh lewat bernafas, makan, minum dan paparan sinar matahari. Jadi ini terkait dg metabolisme yg pada akhirnya menjelma menjadi ADENOSIN TRIFOSFAT (ATP) yg merupakan sumber energi utama ditingkat seluler, Selama manusia bisa terus terhubung dg 4 energi dari bumi dan 4 energi ini terus mengalir dlm tubuh, maka nyawa akan terus ada. Tetapi ketika karena satu dan lain hal baik krn manusia dihambat keterhubungan ya dg 4 sumber energi bumi maupun karena ada organ vital yg rusak, nyawa berhenti bergerak dan sel2 tubuh akan mengalami kerusakan bahkan kematian. Tetapi jiwa akan tetap hidup di dimensi lain karena jiwa disokong oleh sistem hidup yg lain.
Jiwa sendiri punya berlapis2 tubuh halus ( berbahan baku material halus partikel debu kosmik yg memendarkan cahaya) Semua lapisan tubuh halus jiwa akan merekam seluruh pikiran perkataan dan perbuatan dalam bentuk energi, Pikiran perkataan dan perbuatan yg tidak selaras ( tidak sesuai tuntunan Gusti) akan direkam sbg jejak noda dalam tubuh halus yg mengeruhkan tubuh halus/ pendaran cahayanya mjd redup, Seseorang yg banyak dosanya bisa dilihat dari kekeruhan tubuh karmanya, demikian juga seseorang yg penuh ilusi, maka tubuh persepsinya akan keruh / suram cahayanya dst..
Jiwa dilengkapi alat kecerdasan sendiri yg disebut rasa sejati, ( bukan perasaan/ sense) Kelenjar Pineal selain berfungsi scr biologis, dia juga berfungsi sbg penghubung manusia dg dimensi metafisika. Ketika kelenjar Pineal/mata ketiga aktif ( terhubung dg Cakra ajna ditengah kening), manusia bisa mendengar, melihat, merasakan dan mengerti realitas metafisik, Kemampuan ini muncul ketika kelenjar Pineal menghasilkan DMT (dimethyltryhptamine) zat kimia yg menghubungkan realitas fisik dan nonfisik. Jiwa dilingkupi oleh realitas yg merupakan emanasi/ pengejowantahan dari sang sumber / tuhan yg maha esa yg disebut dg banyak nama dlm berbagai tradisi spt sang diri sejati, sang guru sejati, sang dewa Ruci, sang ruh Kudus dll. Inilah yg menghidupi jiwa sekaligus yg menuntun jiwa kepada jalan kebenaran, Dialah representasi tuhan yg nyata yg bisa ditemui dan didengar segala firman-nya, yg tak pernah terpisah dg sang jiwa semenjak mengada.
Meditasi/ laku hening adalah langkah mengintegrasikan otak, Pineal gland dan rasa sejati mjg satu kesatuan utuh, shg apapun yg saksikan di dunia metafisik dan segala yg dirasakan oleh rasa sejati akan bisa di dideskripsikan oleh otak dan bisa di sampaikan ke khalayak lewat ucapan maupun tulisan. Termasuk pengalaman menyatu dg diri sejati dan terus tenggelam dlm keheningan dan sampai pada titik mengalami manunggaling kawulo Gusti, menyatu dg kekosongan absolut dimana yg ada hanya keheningan, kegelapan yg absolut, otak tetap bisa mendeskripsikan pengalaman itu shg bisa diceritakan ulang kpd pihak lain, tetapi sensasi yg dirasakan tentu tak akan pernah bisa dideskripsikan scr akurat.kecuali ketika merasakannya sendiri. Terkadang seluruh pengetahuan kita yg kita anggap sbg puncak pengetahuan bisa jungkir balik / gak ada artinya/ ketahuan benar salahnya hanya dg aktifnya Pineal gland kita, apalagi jika sudah bisa menjangkau rasa sejati dimana kebenaran hakiki terungkap tanpa bias. Kita akan disingkapkan realitas sebenarnya dari segala hal yg selama kita percayai,akan tampak jelas mana yg benar dan mana yg cuma sekedar prasangka.. Paparan spt ini jelas bersifat subyektif tetapi sesungguhnya sama Nilanya dg informasi darimanapun ketika belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Saya menawarkan cara pembuktiannya yaitu dg laku hening/ meditasi, Lalu bagaiman cara membuktikan seluruh ajaran agama yg bersifat ghaib ?
Lewat keheningan barulah bisa kita ketahui bahwa sejatinya tuhan adalah kekosongan absolut yg mjd sumber dari segala yg ada, Tuhan sbg kekosongan absolut hanya bisa disadari melalui satu momen yg disebut momen suwung, sebuah momen meditatif dimana kita merasakan kemenyatuan dg kekosongan absolut. Dalam pengalaman ini kita merasakan tubuh kita luruh, jagat raya luruh tiada apa2 lagi, yg ada hanyalah kesadaran murni, kita masih sadar bahwa kita ada, tetapi keberadaan kita tak lagi berupa, tak lagi mjd sosok yg terbatasi ruang dan waktu, kita hanya mjd sang sadar yg luruh dg kekosongan absolut. Tuhan pada tataran ini adalah kesunyian yg agung, tak ada sosok tak ada sabda dan tak ada seluruh atribut yg mgkin dipikirkan oleh manusia, Tuhan dan segala titahnya baru bisa dimengerti ketika Dia telah beremanasi / bermanifestasi, Ketika dari kekosongan absolut muncul jagad raya dan segala dinamikanya barulah kita bisa memberi segala atribut kepadaNya. Saat menyaksikan Sistem komputasi jagat raya yg maha canggih, maka kita menjulukiNya sbg sang kecerdasan tertinggi di balik sgl yg ada. Demikian pula atribut2 lain kita sematkan seiring penyaksian akan keagunganNya di jagat raya spt yg maha pengasih dll.
Hening dan Jalan Keselamatan Hening yang dijalankan dengan cara yang tepat, dengan ketulusan, kesungguhan dan konsisten, pasti membuahkan kesadaran bahwa setiap orang memiliki Penuntun Agung di relung hatinya. Saat otak terhubung dengan Rasa Sejati, maka bisa diketahui keberadaan Penuntun Agung di dalam diri yang dijuluki juga sebagai Guru Sejati. Lalu niscaya diketahui tuntunan atau petunjuk yang membawa pada keselamatan dari Sang Sumber Hidup. Hening menjadi prakondisi bagi komunikasi antara diri kita dengan Tuhan Yang Maha Esa yang mempribadi di dalam diri kita sebagai Guru Sejati. TuntunanNya bisa muncul sebagai firman atau sabda yang jelas bisa kita dengar tapi tentu bukan oleh telinga fisik tapi Rasa Sejati. Data dari Rasa Sejati ini masuk diolah oleh otak, bisa muncul sebagai sebentuk pengertian, dan bisa juga berbentuk gambar yang kemudian harus diterjemahkan maknanya. Hening juga memastikan petunjuk dari relung hati itu tidak terbiaskan oleh apapun. Kenapa sebagian orang malah mendapatkan petunjuk yang keliru atau tak mengetahui petunjuk sama sekali? Inilah jawabannya. Secara faktual, beginilah keadaan banyak orang. Mayoritas tak bisa mendengar tuntunan Agung dari relung hatinya karena otak dan Rasa Sejati nggak nyambung. Termasuk yang tak mengakui adanya Rasa Sejati atau tak bisa membedakan Rasa Sejati dengan rasa, perasaan dan prasangka. Banyak yang merasa mendengar tuntunan Tuhan dari relung hati padahal keliru karena dibiaskan oleh ilusinya, oleh prasangkanya, dan juga oleh dark force (demit, siluman, iblis, dll) yang menyusup ke dalam tubuhnya. Tak jarang seseorang sanubarinya diduduki iblis sehingga yang selalu menuntun adalah iblis ini. Pada kasus lain, Gusti menuntun A tapi dark force di badannya membiaskan sehingga yang terdengar adalah B atau C. Ada juga orang yang merasa mendapatkan dawuh leluhur padahal itu adalah penyamaran dari beragam siluman. Jadi sebenarnya perkara mendengar/mengetahui tuntunan Tuhan dari relung hati sangat tidak sederhana. Kebenaran dari tuntunan ini tergantung dari kualitas dan intensitas hening sekaligus tergantung dari tingkat kemurnian jiwa seseorang. Kebenaran dalam perkara ini tentu hanya bisa dipastikan oleh siapapun yang Rasa Sejatinya telah terdayagunakan dan dirinya telah jernih secara emosi, persepsi, karma maupun energi. Kejelasan tuntunan Tuhan dan keterbebasannya dari pembiasan dalam segala bentuknya sangat tergantung pada LoC (Level of Consciousness). saat hasrat egoistik begitu kuat, ia akan memproduksi Tuntunan Tuhan yang bias atau imajinatif. Tetapi itu terjadi sebelum seseorang tercerahkan jika SDH tercerahkan, ego telah luruh atau gampang dikenali dan dikelola sehingga tidak lagi membuat ketidakjelasan pada Sabda Diri Sejati.Dibutuhkan kerja keras dan bimbingan org yg tepat agar setiap orang terlatih dan menjadi ahli dalam membedakan tuntunan yang benar, keliru atau cuma khayalan. Validasi dari pembimbing merupakan cara untuk membuat pembelajar mengerti cara membedakan kebenaran sebuah tuntunan dari vibrasinya. Kemandirian yang berdasarkan keahlian dalam memvalidasi kebenaran tuntunan atau pesan dari relung hati sangatlah penting karena pasti ada masa kita harus putuskan semua sendiri. Tapi selama Anda punya pembimbing/guru yang tercerahkan sementara Anda belum ahli, berendah hatilah untuk meminta validasi atas pengalaman spiritual Anda termasuk ketika Anda mendengar tuntunan dari Gusti. Tantangan bagi siapapun yang telah bisa mendengar atau menangkap pesan/titah Tuhan dari relung hati, adalah patuh atau setia total kepadanya. Yang tak mudah adalah tak selamanya pesan/titah Gusti itu menyenangkan, mengenakkan, atau sesuai dengan kebenaran/norma yang dipercaya banyak orang. Sebagian titah/pesan itu bisa meresikokan nyawa atau menghabiskan uang di rekening. Yang juga tak mudah adalah mengkomunikasikan sebuah titah/pesan Tuhan kepada orang dekat kita, pasangan atau anak-anak kita. Apalagi jika ada gap yg lebar di tingkat kesadaran dari pasangan kita. Bagaimana jika seseorang belum bisa mendengar tuntunan Tuhan dari relung hatinya? Tak usah repot, gunakan otak Anda, ikuti akal sehat Anda. Sambil Anda terus belajar hening hingga terbimbing sepenuhnya oleh Sang Diri Sejati.
Aku GK prcy dngn cerita dn sejarah dr alkur,an,,aku butuh yg nyata dn PST bukti y Allah GK sanggup memenuhi dia ku capek berdoa trus dh lebih dr 5thn,,pdhl aku sholat bersedekah dn nolong orng
OBYEKTIF scr definisi berarti tidak dipengaruhi oleh perasaan ataupun pendapat pribadi, tidak memihak dan tidak bias, Ketika bicara anatomi bisa dikategorikan obyektif karena jurnalnya sdh tersedia dan sdh dijadikan SOP kedokteran, Tetapi ketika memasukkan unsur jiwa yg metafisik jelas tak bisa dikatakan obyektif lagi, sains tidak mengenal jiwa yg metafisik, meskipun ada ilmu jiwa dan rumah sakit jiwa. maka jelas pembahasan ini adalah pembahasan yg subyektif khusus bagi yg percaya akan adanya jiwa. Itu yg pertama, yg kedua, jika merujuk Qur'an sbg sumbernya jelas itu subyektif, hanya khusus utk org Islam saja, apalagi ditambah penafsiran yg berbeda2 dari setiap mufassir, menjadikannya subyektif kuadrat.... Contoh penggunaan kata Dia Aku Kami dlm Qur'an sbg ganti tuhan, jelas gak bisa diterima scr tatabahasa oleh org diluar Islam, tetapi umat Islam dg segala argumennya memakluminya, ini jelas super subyektif, Termasuk penggunaan kata nafs utk dua makna yaitu jiwa dan nyawa, atau penggunaan kata ruh utk Qur'an,malaikat dan ruh manusia, jelas tafsir yg subyektif, yg gak bakal diterima oleh org diluar Islam dari segi tatabahasa, Kesimpulan jiwa ada di otak juga pendapat subyektif, itu hanya cocokologi dan tidak mjd kesepakatan umat Islam. Jadi obyektifitas yg mana yg dimaksud ?
Mungkin anda perlu beberapa kali mengulang nyimak penjelasan Pak AM utk paham objektif yg dimaksud...gamblang banget itu mas...tidak keluar dari SOP kedokteran kok,tentu pak AM berdasarkan Alquran dlm mengkajinya sebagai seorang muslim kalo soal perbedaan penafsiran ya tergantung kemampuan ilmu dan iman...😊
@@realisvembri3548apa gak kebalik... Dirimu yg gak paham dg komen saya dan perlu mengulang2 mbaca komennya, yg bilang keluar dari SOP kedokteran siapa? Darimana kesimpulan itu kau dapat ? Dari komenmu jelas dirimu gak tahu poin utama kritik saya dimana,
@@AkunBodong-bl3ji lah kan udh dijelasin Pak AM...ijin nanya laku hening atau meditasi yg anda tawarkan/maksud itu apa berlaku utk semua org ya?misal org yg tak pernah belajar agama tiba² disuruh laku hening meditasi apa bisa bertemu Tuhan sperti dikomen anda sampe mengjungkir balik kebenaran yg kita pahami?kalo pemahaman yg sy dpt dari kajian² Pak AM bhw kita(jiwa) itu mesti berproses/diupgrade ada ilmu yaqin,ainul yaqin dan haqul yaqin utk mengenalNya yg lebih dekat dari urat leher kita...sy bertanya karna sy memang tdk tau ada cara lain/ pengalaman sperti yg anda maksud dlm mengenalNya.
Klo mau berbicara tntng " jiwa " maka ketahui dulu arti " jiwa " dngn benar, klo tidak maka berbicara jiwa itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman, Yg terjadi itu pasti ada sebab, klo sebab trsbt diteruskan maka pasti ke sebab pertama/penyebab utama, itu pasti, sebab pertama itulah yg dinamakan Tuhan oleh orang2, sebab pertama itulah yg menyebabkan semuanya, sebab pertama itulah yg menyebabkan segala sesuatu tercipta/terjadi secara otomatis, sebab pertama itulah Pencipta, Pencipta itu tentu tak berawal, sdngkn ciptaan itu berawal, yg berawal itu bisa berakhir, supaya tidak berakhir maka dibuatlah sistem/aturan, bisa dibilang Tuhan itu menciptakan sistem, dari sistem itulah segala sesuatu terjadi secara otomatis, dan ciptaan itu pada dasarnya berada diantara dua sisi, diantara Tuhan dan Zatnya, Manusia itu ciptaan yg diciptakan dari tanah, dan keturunannya diciptakan diantara 2 sisi, diantara tanah dan air, diantara sel sperma dan sel telur, diantara jasad dan ruh, diantara akal dan hawa nafsu, ketika ruh dan jasad itu bercampur maka muncul lah jiwa, jiwa itu ada 3, yaitu hati, akal dan hawa nafsu, itulah yg disebut nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammaroh
@@rudiibnuanwar3848 Itu bukan prasangka sbnrnya, saya mengatakan itu berdasar bukti/referensi, bukan berdasar asumsi, bukan berdasar anggapan/sangkaan, Yg saya katakan itu logis, dan blm ada yg menyalahkannya kecuali....
@@AliMustofaz Tuhan itu bukan sistem, sistem hanya lah ciptaan/aturan, sistem itu suatu kesatuan yg terbentuk dari komponen dan element yg dibuat untuk mengatur, contoh sistem itu seperti sistem pada komputer/hp yg dikenal sistem operasi, sistem pada tubuh manusia seperti sistem pencernaan dan yg lain, dan sistem pada mesin yg cara keduanya kdng disebut sebagai mekanisme, Tuhan itu diatas segalanya yg ga akan bisa diketahui dngn pasti wujudnya kecuali Tuhan itu sendiri, Ada yg bilang klo Tuhan itu seperti Tempat, semuanya/segala sesuatu itu pasti di suatu tempat kecuali Tuhan/tempat itu sendiri, Tuhan itu tak terikat ruang dan waktu, ruang dan waktu itu bagian dari Nya, atau hanya lah ciptaan Nya, begitu juga dngn Alam Semesta
@@HusinGonim Jd kesimpulannya apa jiwa itu berada dm diri itu sendiri krn sifatnya yg abstrak krn didalam diri itulah berkumpul nafsu lauwamah, supiah, mutmainah, amarah ... ?
TERNYATA KONTEN INI DI CUPLIK DARI PENGIKUT ATHEISME YAITU BUKU THE GOD DELUSION . KOK BISA YA ORANG ATHEISME DI JADIKAN REFERENSI P AGUS MUSTOFA INI 😂😂😂😂
WAHYU MENDALAM 5 BUNYI BUNYIAN, NAMA YANG KE 100, NAMA YANG TIDAK ADA BENTUK, TIDAK BOLEH DI SEBUT DAN DI TULIS,, TIDAK ADA LANGSUNG DALAM ISLAM.. YANG INI SEBENAR NYA MAKANAN UNTUK ROH, ISLAM TAK ADA WAHYU NYA. YANG ADA BUNYI BUNYIAN LOCENG SAHAJA, SATU BUNYIAN SAHAJA YANG DATANG MELALUI MALAIKAT.. YANG INI BUKAN DARI TUHAN YANG BENAR.. INI DARI RAJA AKAL MINDA ( Raja 3 Alam).. NAMA YANG ISLAM ADA IA LAH YANG 99 ITU SAHAJA.. YANG ITU MAKANAN UNTUK AKAL MINDA SAHAJA, IA ADA BENTUK, IA BUKAN UNTUK ROH.. ROH MEMERLUKAN NAMA YANG KE 100, SEBAGAI MAKANAN NYA, TETAPI ISLAM TIDAK ADA.. APA YANG ISLAM TAK ADA, AKAN DI CAMPAK KE TONG SAMPAH AKHIRAT. ISLAM TELAH MENGAMBIL BADAN PALSU, SEBAGAI DIRI YANG SEBENAR NYA. INI KESILAPAN YANG BESAR.. MELALUI NAMA YANG KE 100, KITA MENDAPATI DALAM KELAHIRAN MANUSIA, MANUSIA DI BERIKAN 6 JENIS BADAN BADAN..
Jika ada makhluk hidup yg berjiwa tp tak berotak 😂 maka tentu jiwanya tidak bersemayam di otak makhluk tsb krn tk pny otak, ga hrs sama kan???yg di kaji ini kan makhluk yg bernama mns yg jelas2 berotak
Alhamdullilah nemu chanel ini....gampang dicerna dan maauk akal.
Bahasan AM sudah menyading analisa sains menjadikan kita lebih memahami ilmu dari alquran yg masih langka pembahasan yg seperti ini . Sangat menarik !
Mengenai komentar di postingan kali ini benar yang dikatakan Pak Agus, mereka memahami melalui satu atau dua jalur, ada yang mistis, ada yang secara ilmiah dst, tapi memang pembahasan model Pak Agus lebih mendalam, logis dan tak terbantahkan.
Yang sempurna adalah secara komprehensif seperti yg di sampaikan pak Agus, karena sesungguhnya nabi Muhammad juga secara komprehensif dalam menyampaikan ke sahabat, umat, namun dari abad ke abad menjadi terkotak-kotak, ada yg ambil syariat saja, ada yg ambil spiritual saja, ada yg ambil sains saja, di saat sekarang bila ada manusia yg berjalan seperti yg di ajarkan nabi Muhammad yaitu secara komprehensif maka akan dikatakan sesat, sakit jiwa
Makin diSimak tiap episode, kajian ini makin Masuk Akal. Pak Agus tlong dibahas juga Hadist" Yg tdk Singkrong dgn Al'qur'an. Yg Selama ini Sudah diYakini tapi ternyata tdk Ada Dlm Alqur 'an. Selain itu masih bnyak dikalangan Umat kita Mnganggap Bahwa Hadist Sama Posisix dgn Al'qur'an. Sama" Pedoman Hidup. Klo itu dari Rasulullah ya bisa saja diPedomani, tp bgaimna Klo itu bukan dari Rasulullah tp hanya dari Periwayat Kemudian diSampaikan Secara turun temurun Sampai Saat ini.
Sudah pernah dibahas pak🙏, cobe dicek di episode lain..🙏
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh, hadir lamongan trimakasih atas ulmunya, semoga pak agus sehat dan terjaga.
Saya paling suka channel ini karena dikaji mendasar dari ayat2 Quran yg pasti dijamin kebenarannya dan ditambah dgn ilmu pengetahuan pak Ustad yg luas dan ditambah dgn hadits2 yg tdk menyimpang dari induknya yaitu Al Quran sendiri. Bukti empiris dan kejadian2 nyata yg terjadi di sekeliling kita juga menjadi dasar yg bisa diterima. Jadi pak Ustad tdk sekedar asbun saja alias asal bunyi maupun pendapat personifikasi saja. Iman saja tanpa ilmu tdk akan sempurna, sedangkan ilmu tdk didasari iman juga tidak berguna di mata Allah.
Justru karena channel ini menggunakan refrensi firman Allah , channel ini termasuk channel yg paling saya sukai , tentunya channel pak Agus Mustofa bukan cuma ini .
Al Qur'an tidak pasti benar apalagi Cocoklogi dengan Sains memaksakan supaya terlihat hebat padahal bikin ngakak cuma pembenaran....banyak kesalahan Al Qur'an satu diantaranya bukti adanya ayat-ayat perbudakan di Al Qur'an. Perbudakan bertolak belakang dengan hati nurani semua manusia tidak ada satupun manusia yang mau dijadikan budak.
blangkonbiru. Anda berarti harus belajar agama banyak lagi, supaya tdk ada salah tafsir kalam Allah di hati anda. Belajar formal paling tidak 16 tahunlah plus pmus 5 tahun non-formal.
@@MisterOjongono *_Buktikan saja kalau Al Qur'an benar memperbudak sesama manusia, budak dapat diperjual belikan sama dengan binatang ternak tidak dapat perlindungan Hukum Negara !!!???_*
Larangan Hukum Perbudakan:
*_1) Raja Faisal Arab Saudi tahun 1976 melarang secara hukum._*
*_2) HAM melarang perbudakan secara Hukum._*
*_3) Presiden Abraham Lincoln Amerika Serikat tahun 1865 melarang pernbudakan secara hukum._*
Kalau Al Qur'an pasti benar pastilah selaras dengan kehidupan manusia tidak ada larangan Hukum Perbudakan, kenyataannya Al Qur'an tidak pasti benar tapi kemungkinan salah.
@@MisterOjongono *_Buktikan saja kalau Al Qur'an benar memperbudak sesama manusia, budak dapat diperjual belikan sama dengan binatang ternak tidak dapat perlindungan Hukum Negara !!!???_*
Larangan Hukum Perbudakan:
*_1) Raja Faisal Arab Saudi tahun 1976 melarang secara hukum._*
*_2) HAM melarang perbudakan secara Hukum._*
*_3) Presiden Abraham Lincoln Amerika Serikat tahun 1865 melarang pernbudakan secara hukum._*
Kalau Al Qur'an pasti benar pastilah selaras dengan kehidupan manusia tidak ada larangan Hukum Perbudakan, kenyataannya Al Qur'an tidak pasti benar tapi kemungkinan salah.
Alhamdulillah, subhanalloh, betapa manusia dihidupkan Alloh dan diturunkan Al Qur'an hanya untuk mentaukhidkan Nya, terimakasih pak Agus sudah mengantarkan utk terus memahami ttg kehidupan yg sebenarnya
Syukran Ustadz Agus , Sy baru membuka yutube ini , *Syukran Pak Agus*
Saya dari tebing tinggi Medan,salam hormat saya utk Pak Agus...
Bismillah alhamdulillah terima kasih guru yang baik hati
Terima kasih pak Ustadz Profesor Agus Mustafa atas penjelasan ini
Alhamdulillah
Baru ikut pertama kajian
Benar benar masuk akal
Saya subscribe
Trimakasi Pak AM
Aamiin Aamiin Aamiin Alhamdullillah terima kasih Pak Agus mustofa
Sy hadir daripada Malaysia. Saya juga suka channel ini. Terima kasih Ayah Agus
Kajian yg luar biasa yg memberikan pemahaman sy uzstad, semoga sehat dan berkah selalu menyertai
Cilacap hadir,komen saya MANTAP SEKALI PENJELASANNYA .maju terus SEMANGAT Pak Agus
Cangkir tasawuf semakin bagus agaknya .
Salam 1 jiwa ....
Luar biasa terimakasih pak prof atas kajianya yang dalam hal ini mencerdaskan umat🙏 alhamdulillah
Assalamu’alaikum Wr Wb. Alhamdulillah. Menyimak dari Jakarta. Terima kasih pak Agus Mustofa atas pendalamannya tentang diri kita: manusia. Wassalam
Nyimak ustadz....
Dari Kerinci Jambi menyimak
Nihnyo kajin uhang tuo tanggong.
Assalamualaikum medan hadir saya selalu menyimak diskusi bapak bahkan saya memiliki buku bapak jujur pemikiran pak agus seperi buya syakur
Majalengka jabar hadir
Alhamdulillah,terimakasih Pak Agus Mustofa ats kajiannya...luarbiasa membantu dlm memahami letak jiwa bersemayam dikaji secara simultan,salam🙏
Slalu nyamak kajian pak Agus ,
Saya suka bagt kajianny pak agus saya juga puny bukuny ada lima
Dari kota palembang menyimak pak agus.
Alhamdulillah .. dari Cijawura - Bandung corét, saya menyimak kajian Pak Kyai Agus. ❤
Assalamualaikum Wr. Wb Ustad Agus Mustofa Lombok NTB menyimak
Wa alaikumussalam warokhmatullahi wabarokatuh...masya Allah...Aamiin...🤲🤲🙏🙏
Assalamualaikum wr wb.. Pekanbaru menyimak...
Hadir...Nyimak..
Prof
Bismillah Bandung nyimak 🤲
Alhamdulillah...
Bamdung Barat menyimak..🙏🙏
Ngawi selalu nyimak. Matur nuwun pak Agus
Assalamualaikum Pak Agus Mustofa •
Moga tambah manfaat buat ummat, salam sehat p. Agus.❤
Bumi kartini hadir
Matur suwun pak 🙏
Cilacap Jateng Hadir
Alhamdulillah panjen nyimak ustad
Alhamdulillah.terima Kaseh pak agos.❤❤❤
Awsbrt pk agus,, padang nyimak,,, ❤
InsyaAllah menyimak ustad
Bagus banget jadi di otak lah jiwa kita jika kt mati jasad hancur roh di kumpulkan di suatu tempat, jiwa lah yg di alam Barza benar begitu kah
Nyimak pak Agus..
Siap Bangkalan menyimak
Hadir boyolali
Bkeren
DEMAK KOTA WALI rawuh teng pengaosan mriki,mugio anggadai barokah 🙏
Aamiin.
Amiiin🙏🙏
Aamiin.
@@MuhammadTaufik-iq9qi
Pertanyaan @ alindra kenapa nggak sampeyan jawab?😂
@@MuhammadTaufik-iq9qi
Jawab aja jujur...?aku orangnya gimana?coba jawab disini.aku pingin tau jawabanmu pak?🙈
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Nyimak Bapak Ustadz, sambil menghadiri malam syukuran Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79.
@@IbuSalmaem
Waalaikum salam.
Hmmmm.....
@@IbuSalmaem
Sabtu Minggu biasanya off .
Besok malah berangkat ...weleh ..weleh.....🙈🤣
@@RoroJonggrang854Kapok ora?.😂😂.
Panggung di depan rumah, jadi malah seperti jadi tuan rumah.😊😊😊
@@IbuSalmaem
Oh...depan rumah ibu ada panggung nya.....yassalam(pinjem bahasanya Iwan Ramli alias @ kong kali kong)😂
@@IbuSalmaem
Berarti malam ini ramai dong ibu😁ada pengajian nya gitu ya ibu?🤭
KLO disini zippinan di masjid.suaranya kedengeran sampai rumah🤪
Bahas sejarah lagi pak Agus
Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh,nyumak pak AM🙏🙏
Ustadz bisa bahas hadist yang mengatakan kalau bahasa di Surga pakai bahasa Arab?.
Assalamu alaikum wr wb.
Setuju Pak Ustadz. Minta ijin melengkapi...
"Setiap jiwa akan merasakan mati"
Sering kita mendengar atau membaca kalimat ini.
Namun jiwa sendiri tidak mati. Jiwa inilah yang dimintai pertanggung jawaban.
Semua kata itu mempunyai penekanan, termasuk kata kata "akan merasakan" ( ذَآئِقَةُ ), yang menjadi predikat pada kalimat itu.
Ingat buku "Life after life" , yang mengungkap bagaimana orang2 itu bercerita bagaimana mereka merasakan ketika jiwa mereka meninggalkan tubuh mereka.
Mereka mengalami "file audio video" tentang diri mereka diputar kembali.
File ini ada di dalam suduur.
sebuah "cloud" di dalam jiwa kita. Bisa mengembang (luas) dan juga bisa menyempit.
Qulubuhum adalah tempat untuk menganalisa, atau sebagai prosesor untuk memahami.
Kedua nya (qulubuhum dan Suduur) ada di dalam Fuaad.
Fuaad , sam a dan abshoro , ketiga nya adalah bagian dari jiwa.
Ketiga nya adalah yang diberikan oleh Allah SWT ke dalam jiwa kita, agar kita yang tadinya tidak mengetahui menjadi mengetahui.
Ketika tubuh kita telah sempurna, maka ditiupkanlah Ruh.
Ketika Ruh ini bertemu dengan tubuh yang sempurna (sempurna prosesnya). Maka pada saat itulah terbentuk jiwa.
Ketika terjadi kematian , Ruh melindungi Jiwa, hingga kemudian akan bertemu dengan hardware nya kembali (tubuh baru yang mengandung DNA tubuh lama) , yang dibangkitkan.
Sam a , abshoro dan fuaad, adalah software dari perangkat keras nya otak manusia.
Membaca fungsinya, kita akan mengenali bahwa mereka masing2 menempati lobus temporal, lobus oksipital dan lobus frontal.
Dan satu lagi...yaitu software juludukum, ini ada di lobus parietal.
(silahkan buka web ttg struktur otak manusia di yankes.kemkes.go.id)
Sekali lagi, Jiwa sendiri tidak mati. Jiwa dilindungi oleh ruh, agar tetap hidup.
Jiwa ini yang akan dimintai pertanggungjawaban.
Semua rekaman hidupnya yang ada di dalam suduur, akan dicocokan dengan kitab catatan sijiin (kitab catatan keburukan) dan kitab catatan Illiyin (kitab catatan kebaikan), yang dicatat oleh malaikat.
----
Sebaiknya tidak mengikuti apa yang tidak diketahui ttg hal diatas, karena sam a, abshoro dan fuaad kita akan dimintai pertanggungjawaban.
Jadi verifikasikanlah dengan Al Qur'an , kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Kitab untuk seluruh alam semesta (manusia dan Jin).
Sempatkanlah waktu untuk mengkajinya. Semoga kita bukanlah yang termasuk sebagai orang2 yang jiwanya dikunci qolbu nya dan sam a nya oleh Nya, sementara abshoro kita juga ditutup oleh Nya.
"Bertakwalah kepada-Ku, wahai orang - orang yang mempunyai akal sehat !".
(Al baqarah 2 ayat 197).
Jadi, dipersilahkan untuk mengkaji sendiri, membuat catatan atau note , menggunakan metode tematik ( maudhu'i).
Alhamdulillah bisa menyimak dg jelas pemahaman Al-Qur'an terjemahan dg bhs Indonesia Insya Allah jiwa menjadi tenang Aamiin.
21:32
Mau pakai dalil ayat Al Qur'an mana pun, maka yg dimaksud dg 'nafs' ialah ' diri(individu) manusia' atau 'jati diri nanusia'
Klo kemudian diketahui, bahwa nafs itu memiliki sifat, karakter, kecerdasan dsb, itu sudah pasti
Ass, Pak imam bagaimana dengan ayat quran yang menggunakan kata hati yakni Qs Qaf ayat 16 (apa yg di bisikan di dalam hati) QS Al hajj ayat 46 (tidaklah hati mereka dapat memahami) dan sederet ayat lain.
Yang kemudian menggambarkan hati berfugsi seperti otak juga, mohon pencerahannya Pak Imam?
Ini lah suatu fakta dan kesungguhan betapa AM menyempat hidup mengabdi menelusuri maksud isi alquran di semua aspek multi dimensi dg sains . Ini tidak ( belum) dimiliki oleh para ulama tasawuf lain nya . Juga para yg mengaku darah biru ( habib) belum ada yg dg jelas tentang sains. Mungkin “kitab kuning “belum ( tidak ada ) memuat masalah yg sama seperti Agus musatafa. Maha besar Allah dengan segala keluasan. !
dulu ada penelitian pd org yg punya penyakit epilepsi,,,para dokter mencoba memutus jaringan syaraf yg menghubungkan otak kanan dan otak kiri,,,hasilnya operasinya sukses menghilangkan epilepsi,,..namun ada efek samping perubahan pd kepribadian si pasien,,dimana dalam satu badan ada 2 kepribadian yg terpisah,,yg sebelumnya tidak dialami si pasien..
yg kemudian di simpulkan ada kepribadian otak kanan dan kepribadian otak kiri..
sejak dilakukan operasi pemutusan jaringan penghubung ,,,,,dari hasil tes respon,,otak kanan tidak mengetahui apa yg terjadi pd otak kiri ,,begitu pula sebaliknya..
dari hasil penelitian mereka , saya coba menyimpulkan ,bahwa kepribadian tidaklah bersifat tunggal...namun gabungan dari beberapa kepribadian yg mewakili bagian organ tertentu....
mungkin inilah alasan dalam beberapa kasus ada orang yg punya kepribadian ganda atau lebih,,,
kita bisa ambil contoh pd orang yg kehilangan fungsi organ tertentu misal pendengaran..... keadaan itu akan merubah kepribadiannya secara drastis..
yg sebelumnya mampu mendengar dan menilai bagus tidaknya suatu nada pd musik.. .maka sejak tidak berfungsinya pendengaran, maka saat itu pula kepribadian yg menyukai musik akan memudar bahkan hilang..
Mohon tanya pak ustad Agus...kalau jiwa/nyawa di organ otak...knapa orang yg sakit kancer kandungan meninggal..apa yg berpengaruh ke otak ?..🙏
ROH DAN AKAL MINDA DUDUK DI TEMPAT YANG SAMA, DI ATAS PARAS MATA...
KEBANYAKKAN ORANG, YANG TIDAK MEMPUNYAI GURU YANG BENAR, MEREKA AKAN MEMBUKA PINTU AKAL MINDA, BUKAN ROH..
BUKAN SENANG MAHU MENCARI GURU YANG BENAR, PAKAR CINTA, YANG BOLEH MEMBUKA PINTU ROH, BUKAN AKAL MINDA..
BILA PINTU ROH YANG BENAR DI BUKA, KEDENGARAN BUNYI BUNYIAN.. BUNYIAN PERTAMA BUNYI LOCENG DAN SETERUS NYA
KEKUATAN WAHYU SETIAP UGAMA UGAMA TERLETAK DALAM BUNYI BUNYIAN.. BUNYI BUNYIAN YANG MEREKA BERJAYA MENERIMA DALAM ZIKIR MEREKA..
AKHIRAT SEBENAR NYA ADA LAH SEKARANG, BUKAN SESUATU YANG KENA DI NANTI NANTI
Alhamdulillah, Medan hadir pak Agus !
Dari penjelasan diatas saya ter fokus dengan ayat yg berhubungan dengan Sakaratul maut , dikatakan " keluarkan jiwamu (nyawa) "
Di ayat yg lain dlm kitab juga dikatakan : Allah menahan jiwa manusia disaat tidur .
Apakah itu bisa diartikan bahwa orang yg sedang tidur : jiwanya keluar dari jasadnya ?
Bagaimana dengan orang yg bermimpi (mengigau) yg terkesan jiwanya masih berada didalam jasadnya.
Dimana orang mati tidak lagi bernafas dan tidak memiliki denyut jantung/nadi , sedangkan orang tidur adalah sebaliknya .
Apakah jiwa (tubuh halus) manusia didalam ajaran Al-Qur'an juga berlapis , dimana dlm spiritual dinyatakan tubuh memiliki lapisan : pisik , eteric (gelombang), astral (emosional) , mental , spiritual, kebahagiaan (moksa/nibbana) .
Apakah batin itu adalah gabungan pikiran dan perasaan, dimana perasaan itu meliputi hati (perasaan) dan reaksi kimia tubuh (hormon) yg sedikit banyak berhubungan emosi/reaksi seseorang atau batin itu cukup diartikan dengan hati/perasaan saja .
Jika saat tidur jiwa manusia digenggam oleh Allah, bagaimana dengan orang yg mimpi , sadar dalam mimpi , ataupun peristiwa jiwa keluar dari tubuh yg dlm spiritual sering di singkat OBE (out off body experience) dimana jiwa keluar dari jasad lalu melihat tubuh sendiri. Atau dlm istilah lain adalah mati suri.
Apakah benar jiwa manusia berada didalam otak tepatnya di area fineal gland , atau di bagian lain di otak . Dan apakah hubungan jiwa dengan intuisi ?
pertanyaan yg sangat bagus. menurut sy secanggih apapun sains tidak akan dapat membuktikan dimana jiwa manusia itu berada. karena memang tidak ada, manusia hanya bisa merasakan "serasa" ada. begitu juga dengan yg lainnya yg anda sebutkan spt ruh, jiwa, emosional, mental, spiritual, perasaan, kehendak bebas dll. semua itu ilusi yg dibentuk oleh persepsi terhadap diri sendiri dari otak manusia berdasarkan dna, pengalaman & lingkungan.
Kalo tidur... jasad masih mendukung untuk bisa bangun kembali... kalau maut jasad sudah tidak mendukung... dan kepribadian manusia tidak pernah berubah saat bangun tersebut... begitulah saat hari kebangkitan bro.. kita diberikan jasad yg baru... tentu kepribadian kita akan sama... untuk itulah didunia ini kita dilatih terus menurus untuk menjadi insan yg bertaqwa, beriman, dan saleh... sebagai sarat mutlak hidup di janah akhirat...👍
Perdalam pemahaman ttg relativitas einstein dan mekanika kuantum ( eksoteristik )
Esoteristiknya dg cara " mengheningkan Cipta dan sejenisnya "
Dan konfirmasikan dg Al Quran
Tidur berjalan ( lbh mendalam dr hanya sekedar mengigau ) ,rogo sukmo ( astral projection ) ,Lucid dream ( sadar / bangun " Di " dalam alam mimpi ) ,tidur dan lalu bermimpi di dlm alam mimpi dsb adalah fenomena nyata yg bisa mjd bahan renungan dan penelitian .
Tidur berjalan ane belum pernah mengalami tp jd saksi .tapi yg 2 lainnya ane pelaku dan sekaligus saksi
Harap lebih cermat lagi nemaknai Surat Al An'am 93
Bukan "Keluarkanlah nyawamu" melainkan : "Bebaskanlah dirimu dg daya upayamu sendiri dari derita siksa sakratul maut ini
(Bukankah selama ini kamu tdk pernah menganggap ada peran Alloh dlm hidupmu)?"
Lihat juga Ghofir 11, Al Hajj 22 dan ayat2 lain yg hampir serupa
والله اعلم
Jiwa adalah esensi dari manusia, dialah sang pejalan, dia ada sebelum tubuh fisik ini ada dan akan tetap ada ketika tubuh fisiknya sudah tiada,
Ketika menempati tubuh fisik , jiwa hidup dg kesadaran ragawinya yg berpusat di otak, dia bisa merasakan seluruh fenomena hormonal tubuh ( cemas bahagia,jatuh cinta dst), termasuk mengakses seluruh fungsi otak ( analisa, observasi, memori, persepsi dsb)
Nyawa adalah yg mengikat jiwa dg tubuh fisik, nyawa adalah bio listrik yg berasal dari 4 unsur bumi : api air tanah dan udara yg diperoleh lewat bernafas, makan, minum dan paparan sinar matahari.
Jadi ini terkait dg metabolisme yg pada akhirnya menjelma menjadi ADENOSIN TRIFOSFAT (ATP) yg merupakan sumber energi utama ditingkat seluler,
Selama manusia bisa terus terhubung dg 4 energi dari bumi dan 4 energi ini terus mengalir dlm tubuh, maka nyawa akan terus ada.
Tetapi ketika karena satu dan lain hal baik krn manusia dihambat keterhubungan ya dg 4 sumber energi bumi maupun karena ada organ vital yg rusak, nyawa berhenti bergerak dan sel2 tubuh akan mengalami kerusakan bahkan kematian.
Tetapi jiwa akan tetap hidup di dimensi lain karena jiwa disokong oleh sistem hidup yg lain.
Jiwa sendiri punya berlapis2 tubuh halus ( berbahan baku material halus partikel debu kosmik yg memendarkan cahaya)
Semua lapisan tubuh halus jiwa akan merekam seluruh pikiran perkataan dan perbuatan dalam bentuk energi,
Pikiran perkataan dan perbuatan yg tidak selaras ( tidak sesuai tuntunan Gusti) akan direkam sbg jejak noda dalam tubuh halus yg mengeruhkan tubuh halus/ pendaran cahayanya mjd redup,
Seseorang yg banyak dosanya bisa dilihat dari kekeruhan tubuh karmanya, demikian juga seseorang yg penuh ilusi, maka tubuh persepsinya akan keruh / suram cahayanya dst..
Jiwa dilengkapi alat kecerdasan sendiri yg disebut rasa sejati, ( bukan perasaan/ sense)
Kelenjar Pineal selain berfungsi scr biologis, dia juga berfungsi sbg penghubung manusia dg dimensi metafisika.
Ketika kelenjar Pineal/mata ketiga aktif ( terhubung dg Cakra ajna ditengah kening), manusia bisa mendengar, melihat, merasakan dan mengerti realitas metafisik,
Kemampuan ini muncul ketika kelenjar Pineal menghasilkan DMT (dimethyltryhptamine) zat kimia yg menghubungkan realitas fisik dan nonfisik.
Jiwa dilingkupi oleh realitas yg merupakan emanasi/ pengejowantahan dari sang sumber / tuhan yg maha esa yg disebut dg banyak nama dlm berbagai tradisi spt sang diri sejati, sang guru sejati, sang dewa Ruci, sang ruh Kudus dll.
Inilah yg menghidupi jiwa sekaligus yg menuntun jiwa kepada jalan kebenaran,
Dialah representasi tuhan yg nyata yg bisa ditemui dan didengar segala firman-nya, yg tak pernah terpisah dg sang jiwa semenjak mengada.
Meditasi/ laku hening adalah langkah mengintegrasikan otak, Pineal gland dan rasa sejati mjg satu kesatuan utuh, shg apapun yg saksikan di dunia metafisik dan segala yg dirasakan oleh rasa sejati akan bisa di dideskripsikan oleh otak dan bisa di sampaikan ke khalayak lewat ucapan maupun tulisan.
Termasuk pengalaman menyatu dg diri sejati dan terus tenggelam dlm keheningan dan sampai pada titik mengalami manunggaling kawulo Gusti, menyatu dg kekosongan absolut dimana yg ada hanya keheningan, kegelapan yg absolut, otak tetap bisa mendeskripsikan pengalaman itu shg bisa diceritakan ulang kpd pihak lain, tetapi sensasi yg dirasakan tentu tak akan pernah bisa dideskripsikan scr akurat.kecuali ketika merasakannya sendiri.
Terkadang seluruh pengetahuan kita yg kita anggap sbg puncak pengetahuan bisa jungkir balik / gak ada artinya/ ketahuan benar salahnya hanya dg aktifnya Pineal gland kita, apalagi jika sudah bisa menjangkau rasa sejati dimana kebenaran hakiki terungkap tanpa bias.
Kita akan disingkapkan realitas sebenarnya dari segala hal yg selama kita percayai,akan tampak jelas mana yg benar dan mana yg cuma sekedar prasangka..
Paparan spt ini jelas bersifat subyektif tetapi sesungguhnya sama Nilanya dg informasi darimanapun ketika belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Saya menawarkan cara pembuktiannya yaitu dg laku hening/ meditasi,
Lalu bagaiman cara membuktikan seluruh ajaran agama yg bersifat ghaib ?
Lewat keheningan barulah bisa kita ketahui bahwa sejatinya tuhan adalah kekosongan absolut yg mjd sumber dari segala yg ada,
Tuhan sbg kekosongan absolut hanya bisa disadari melalui satu momen yg disebut momen suwung, sebuah momen meditatif dimana kita merasakan kemenyatuan dg kekosongan absolut.
Dalam pengalaman ini kita merasakan tubuh kita luruh, jagat raya luruh tiada apa2 lagi, yg ada hanyalah kesadaran murni,
kita masih sadar bahwa kita ada, tetapi keberadaan kita tak lagi berupa, tak lagi mjd sosok yg terbatasi ruang dan waktu, kita hanya mjd sang sadar yg luruh dg kekosongan absolut.
Tuhan pada tataran ini adalah kesunyian yg agung, tak ada sosok tak ada sabda dan tak ada seluruh atribut yg mgkin dipikirkan oleh manusia,
Tuhan dan segala titahnya baru bisa dimengerti ketika Dia telah beremanasi / bermanifestasi,
Ketika dari kekosongan absolut muncul jagad raya dan segala dinamikanya barulah kita bisa memberi segala atribut kepadaNya.
Saat menyaksikan Sistem komputasi jagat raya yg maha canggih, maka kita menjulukiNya sbg sang kecerdasan tertinggi di balik sgl yg ada.
Demikian pula atribut2 lain kita sematkan seiring penyaksian akan keagunganNya di jagat raya spt yg maha pengasih dll.
Hening dan Jalan Keselamatan
Hening yang dijalankan dengan cara yang tepat, dengan ketulusan, kesungguhan dan konsisten, pasti membuahkan kesadaran bahwa setiap orang memiliki Penuntun Agung di relung hatinya. Saat otak terhubung dengan Rasa Sejati, maka bisa diketahui keberadaan Penuntun Agung di dalam diri yang dijuluki juga sebagai Guru Sejati. Lalu niscaya diketahui tuntunan atau petunjuk yang membawa pada keselamatan dari Sang Sumber Hidup.
Hening menjadi prakondisi bagi komunikasi antara diri kita dengan Tuhan Yang Maha Esa yang mempribadi di dalam diri kita sebagai Guru Sejati. TuntunanNya bisa muncul sebagai firman atau sabda yang jelas bisa kita dengar tapi tentu bukan oleh telinga fisik tapi Rasa Sejati. Data dari Rasa Sejati ini masuk diolah oleh otak, bisa muncul sebagai sebentuk pengertian, dan bisa juga berbentuk gambar yang kemudian harus diterjemahkan maknanya.
Hening juga memastikan petunjuk dari relung hati itu tidak terbiaskan oleh apapun. Kenapa sebagian orang malah mendapatkan petunjuk yang keliru atau tak mengetahui petunjuk sama sekali? Inilah jawabannya. Secara faktual, beginilah keadaan banyak orang. Mayoritas tak bisa mendengar tuntunan Agung dari relung hatinya karena otak dan Rasa Sejati nggak nyambung. Termasuk yang tak mengakui adanya Rasa Sejati atau tak bisa membedakan Rasa Sejati dengan rasa, perasaan dan prasangka. Banyak yang merasa mendengar tuntunan Tuhan dari relung hati padahal keliru karena dibiaskan oleh ilusinya, oleh prasangkanya, dan juga oleh dark force (demit, siluman, iblis, dll) yang menyusup ke dalam tubuhnya. Tak jarang seseorang sanubarinya diduduki iblis sehingga yang selalu menuntun adalah iblis ini. Pada kasus lain, Gusti menuntun A tapi dark force di badannya membiaskan sehingga yang terdengar adalah B atau C. Ada juga orang yang merasa mendapatkan dawuh leluhur padahal itu adalah penyamaran dari beragam siluman.
Jadi sebenarnya perkara mendengar/mengetahui tuntunan Tuhan dari relung hati sangat tidak sederhana. Kebenaran dari tuntunan ini tergantung dari kualitas dan intensitas hening sekaligus tergantung dari tingkat kemurnian jiwa seseorang.
Kebenaran dalam perkara ini tentu hanya bisa dipastikan oleh siapapun yang Rasa Sejatinya telah terdayagunakan dan dirinya telah jernih secara emosi, persepsi, karma maupun energi.
Kejelasan tuntunan Tuhan dan keterbebasannya dari pembiasan dalam segala bentuknya sangat tergantung pada LoC (Level of Consciousness). saat hasrat egoistik begitu kuat, ia akan memproduksi Tuntunan Tuhan yang bias atau imajinatif. Tetapi itu terjadi sebelum seseorang tercerahkan jika SDH tercerahkan, ego telah luruh atau gampang dikenali dan dikelola sehingga tidak lagi membuat ketidakjelasan pada Sabda Diri Sejati.Dibutuhkan kerja keras dan bimbingan org yg tepat agar setiap orang terlatih dan menjadi ahli dalam membedakan tuntunan yang benar, keliru atau cuma khayalan. Validasi dari pembimbing merupakan cara untuk membuat pembelajar mengerti cara membedakan kebenaran sebuah tuntunan dari vibrasinya. Kemandirian yang berdasarkan keahlian dalam memvalidasi kebenaran tuntunan atau pesan dari relung hati sangatlah penting karena pasti ada masa kita harus putuskan semua sendiri. Tapi selama Anda punya pembimbing/guru yang tercerahkan sementara Anda belum ahli, berendah hatilah untuk meminta validasi atas pengalaman spiritual Anda termasuk ketika Anda mendengar tuntunan dari Gusti.
Tantangan bagi siapapun yang telah bisa mendengar atau menangkap pesan/titah Tuhan dari relung hati, adalah patuh atau setia total kepadanya.
Yang tak mudah adalah tak selamanya pesan/titah Gusti itu menyenangkan, mengenakkan, atau sesuai dengan kebenaran/norma yang dipercaya banyak orang. Sebagian titah/pesan itu bisa meresikokan nyawa atau menghabiskan uang di rekening. Yang juga tak mudah adalah mengkomunikasikan sebuah titah/pesan Tuhan kepada orang dekat kita, pasangan atau anak-anak kita.
Apalagi jika ada gap yg lebar di tingkat kesadaran dari pasangan kita.
Bagaimana jika seseorang belum bisa mendengar tuntunan Tuhan dari relung hatinya? Tak usah repot, gunakan otak Anda, ikuti akal sehat Anda. Sambil Anda terus belajar hening hingga terbimbing sepenuhnya oleh Sang Diri Sejati.
Aku GK prcy dngn cerita dn sejarah dr alkur,an,,aku butuh yg nyata dn PST bukti y Allah GK sanggup memenuhi dia ku capek berdoa trus dh lebih dr 5thn,,pdhl aku sholat bersedekah dn nolong orng
Berdoa sambil berusaha.......
Gk percaya ya udah . Allah tidak butuh do'a mu dan tidak butuh sholat mu. Karena di dalam hatimu masih ada keraguan. Terhadap Allah itu sendiri.
Nafs/jiwa itu badan mental/nafsani
OBYEKTIF scr definisi berarti tidak dipengaruhi oleh perasaan ataupun pendapat pribadi, tidak memihak dan tidak bias,
Ketika bicara anatomi bisa dikategorikan obyektif karena jurnalnya sdh tersedia dan sdh dijadikan SOP kedokteran,
Tetapi ketika memasukkan unsur jiwa yg metafisik jelas tak bisa dikatakan obyektif lagi, sains tidak mengenal jiwa yg metafisik, meskipun ada ilmu jiwa dan rumah sakit jiwa.
maka jelas pembahasan ini adalah pembahasan yg subyektif khusus bagi yg percaya akan adanya jiwa.
Itu yg pertama,
yg kedua, jika merujuk Qur'an sbg sumbernya jelas itu subyektif, hanya khusus utk org Islam saja, apalagi ditambah penafsiran yg berbeda2 dari setiap mufassir, menjadikannya subyektif kuadrat....
Contoh penggunaan kata Dia Aku Kami dlm Qur'an sbg ganti tuhan, jelas gak bisa diterima scr tatabahasa oleh org diluar Islam, tetapi umat Islam dg segala argumennya memakluminya, ini jelas super subyektif,
Termasuk penggunaan kata nafs utk dua makna yaitu jiwa dan nyawa, atau penggunaan kata ruh utk Qur'an,malaikat dan ruh manusia, jelas tafsir yg subyektif, yg gak bakal diterima oleh org diluar Islam dari segi tatabahasa,
Kesimpulan jiwa ada di otak juga pendapat subyektif, itu hanya cocokologi dan tidak mjd kesepakatan umat Islam.
Jadi obyektifitas yg mana yg dimaksud ?
Mungkin anda perlu beberapa kali mengulang nyimak penjelasan Pak AM utk paham objektif yg dimaksud...gamblang banget itu mas...tidak keluar dari SOP kedokteran kok,tentu pak AM berdasarkan Alquran dlm mengkajinya sebagai seorang muslim kalo soal perbedaan penafsiran ya tergantung kemampuan ilmu dan iman...😊
@@realisvembri3548apa gak kebalik... Dirimu yg gak paham dg komen saya dan perlu mengulang2 mbaca komennya, yg bilang keluar dari SOP kedokteran siapa? Darimana kesimpulan itu kau dapat ?
Dari komenmu jelas dirimu gak tahu poin utama kritik saya dimana,
@@AkunBodong-bl3ji inti kritikan anda itu jelas gamblang dikaji Pak AM kalo anda jujur mau mencari ilmu dan hikmah maka nya sy bilang nyimak ulang😊
@@realisvembri3548 sekarang kita bahas satu issu saja : jiwa ada di otak.
Dimana letak obyektifnya ?
@@AkunBodong-bl3ji lah kan udh dijelasin Pak AM...ijin nanya laku hening atau meditasi yg anda tawarkan/maksud itu apa berlaku utk semua org ya?misal org yg tak pernah belajar agama tiba² disuruh laku hening meditasi apa bisa bertemu Tuhan sperti dikomen anda sampe mengjungkir balik kebenaran yg kita pahami?kalo pemahaman yg sy dpt dari kajian² Pak AM bhw kita(jiwa) itu mesti berproses/diupgrade ada ilmu yaqin,ainul yaqin dan haqul yaqin utk mengenalNya yg lebih dekat dari urat leher kita...sy bertanya karna sy memang tdk tau ada cara lain/ pengalaman sperti yg anda maksud dlm mengenalNya.
Klo mau berbicara tntng " jiwa " maka ketahui dulu arti " jiwa " dngn benar, klo tidak maka berbicara jiwa itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman,
Yg terjadi itu pasti ada sebab, klo sebab trsbt diteruskan maka pasti ke sebab pertama/penyebab utama, itu pasti, sebab pertama itulah yg dinamakan Tuhan oleh orang2, sebab pertama itulah yg menyebabkan semuanya, sebab pertama itulah yg menyebabkan segala sesuatu tercipta/terjadi secara otomatis, sebab pertama itulah Pencipta, Pencipta itu tentu tak berawal, sdngkn ciptaan itu berawal, yg berawal itu bisa berakhir, supaya tidak berakhir maka dibuatlah sistem/aturan, bisa dibilang Tuhan itu menciptakan sistem, dari sistem itulah segala sesuatu terjadi secara otomatis, dan ciptaan itu pada dasarnya berada diantara dua sisi, diantara Tuhan dan Zatnya,
Manusia itu ciptaan yg diciptakan dari tanah, dan keturunannya diciptakan diantara 2 sisi, diantara tanah dan air, diantara sel sperma dan sel telur, diantara jasad dan ruh, diantara akal dan hawa nafsu, ketika ruh dan jasad itu bercampur maka muncul lah jiwa, jiwa itu ada 3, yaitu hati, akal dan hawa nafsu, itulah yg disebut nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammaroh
Saya yakin yg kamu sampaikan itu bukan tuhan itu hanya prasangka mu. Maaf🙏☺️
@@rudiibnuanwar3848 Itu bukan prasangka sbnrnya, saya mengatakan itu berdasar bukti/referensi, bukan berdasar asumsi, bukan berdasar anggapan/sangkaan,
Yg saya katakan itu logis, dan blm ada yg menyalahkannya kecuali....
JIWA ADALAH RASA YG TERBUNGKUS ROHANI.SISTEM MENYEBABKAN RASA ITU HIDUP
SISTEM ITULAH TUHAN ITU SENDIRI 😊😊
@@AliMustofaz Tuhan itu bukan sistem, sistem hanya lah ciptaan/aturan, sistem itu suatu kesatuan yg terbentuk dari komponen dan element yg dibuat untuk mengatur, contoh sistem itu seperti sistem pada komputer/hp yg dikenal sistem operasi, sistem pada tubuh manusia seperti sistem pencernaan dan yg lain, dan sistem pada mesin yg cara keduanya kdng disebut sebagai mekanisme,
Tuhan itu diatas segalanya yg ga akan bisa diketahui dngn pasti wujudnya kecuali Tuhan itu sendiri,
Ada yg bilang klo Tuhan itu seperti Tempat, semuanya/segala sesuatu itu pasti di suatu tempat kecuali Tuhan/tempat itu sendiri, Tuhan itu tak terikat ruang dan waktu, ruang dan waktu itu bagian dari Nya, atau hanya lah ciptaan Nya, begitu juga dngn Alam Semesta
@@HusinGonim
Jd kesimpulannya apa jiwa itu berada dm diri itu sendiri krn sifatnya yg abstrak krn didalam diri itulah berkumpul nafsu lauwamah, supiah, mutmainah, amarah ... ?
TERNYATA KONTEN INI DI CUPLIK DARI PENGIKUT ATHEISME YAITU BUKU THE GOD DELUSION . KOK BISA YA ORANG ATHEISME DI JADIKAN REFERENSI P AGUS MUSTOFA INI 😂😂😂😂
WAHYU MENDALAM 5 BUNYI BUNYIAN, NAMA YANG KE 100, NAMA YANG TIDAK ADA BENTUK, TIDAK BOLEH DI SEBUT DAN DI TULIS,, TIDAK ADA LANGSUNG DALAM ISLAM.. YANG INI SEBENAR NYA MAKANAN UNTUK ROH, ISLAM TAK ADA WAHYU NYA.
YANG ADA BUNYI BUNYIAN LOCENG SAHAJA, SATU BUNYIAN SAHAJA YANG DATANG MELALUI MALAIKAT.. YANG INI BUKAN DARI TUHAN YANG BENAR.. INI DARI RAJA AKAL MINDA ( Raja 3 Alam)..
NAMA YANG ISLAM ADA IA LAH YANG 99 ITU SAHAJA.. YANG ITU MAKANAN UNTUK AKAL MINDA SAHAJA, IA ADA BENTUK, IA BUKAN UNTUK ROH.. ROH MEMERLUKAN NAMA YANG KE 100, SEBAGAI MAKANAN NYA, TETAPI ISLAM TIDAK ADA.. APA YANG ISLAM TAK ADA, AKAN DI CAMPAK KE TONG SAMPAH AKHIRAT.
ISLAM TELAH MENGAMBIL BADAN PALSU, SEBAGAI DIRI YANG SEBENAR NYA. INI KESILAPAN YANG BESAR..
MELALUI NAMA YANG KE 100, KITA MENDAPATI DALAM KELAHIRAN MANUSIA, MANUSIA DI BERIKAN 6 JENIS BADAN BADAN..
Opo kui ? Ora jelas tata bahasanya
apabila ruh & jiwa ada di otak, kenapa makhluk lain (misal mikroorganisme atau tumbuhan) yg tidak mempunyai otak, bisa mempunyai ruh & jiwa?
Yg di kaji baru jiwa lhoh, lum bahas Ruh sama sekali
Jika ada makhluk hidup yg berjiwa tp tak berotak 😂 maka tentu jiwanya tidak bersemayam di otak makhluk tsb krn tk pny otak, ga hrs sama kan???yg di kaji ini kan makhluk yg bernama mns yg jelas2 berotak
@@Suprayogi1612 pa agus membicarakan tentang nyawa & kematian, bukankah berkaitan dengan ruh?
@@Suprayogi1612 ya, itu yg ingin sy ditanyakan. kenapa makhluk yg tidak punya otak mempunyai ruh/nyawa & jiwa.
@@mahdihidayah tp beliau tidak mngatakan bhw ruh itu ada di otak ya, bkn membela tp sekedar obyektif ja 😊
Jiwa itu tdk ada. Ryu hasan. Neuro science . Gmna
Menurut anda yang ada itu apa ?
Terus apa yg ada dlm hati ? Apakah hati nurani atau mata hati ?
Bahasan AM sudah menyading analisa sains menjadikan kita lebih memahami ilmu dari alquran yg masih langka pembahasan yg seperti ini . Sangat menarik !