KH Idrus Ramli (1975) Prof. Abdul Somad, Lc., M.A., Ph.D. (1977) Buya DR Arrazy Hasyim, Lc, MA (1986) rujukan belajar agama islam / almusnadmediauser92
وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ *Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan*. AL AN AM AYAT 116
Alhamdulillahi Robbil Alamin, Kajian tentang ilmu Tasawuf memberikan semangat utk melaksanakan Amal Ibadah dg harapan mendapatkan Rahmat dan Ampunan ALLAH SWT, dan dg Rahmat dan Ampunan ALLAH tsb mudah "an ALLAH SWT memberkati mencapai kesucian jiwa/hati . Aamiin Allahumma Aamiin 🤲 Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Aliihi Wa Shohbihi Ajma'in 💚🌹🇮🇩🌟
Terimakasih banyak ilmu2 nya, adem nontonin penjelasan nya. Keakraban nya terasa bgt. Semoga orang2 baik ini selalu di jaga oleh Allah SWT, saya sangat menantikan bincang-bincang seperti ini antara Buya Arrazi dan Ust Adi Hidayat
Yaa rob....sungguh besar mikmat mu yg di di berikan kepada kami..sehingga masih banyak guru2 yg alim adem cerdas yg bisa menuntun kami ke jalan yg terang ..
❤❤❤❤ Masyallah ke 3 nya yg di butuhkan para penuntut ilmu pengetahuan dari pada allah swt Dengan melalui orang 2 YG di dalamnya para ustadz bertiga itu banyak nya yg banyak bermanfaat untuk umat❤❤dan yg di butuhkan umat yang suka dgn ilmu pengetahuan ALLAH swt ❤❤ sht2 sllu Mudah2an Allah swt panjangnya umur2nya semuanya Amiin ya allah ❤
Bahagia nya sya melihat dgn mata hati ini berkumpul nya para ulama yng sya cinta'i termasuk buya arzi hasyim meski saya tdak bisa baca al'kora'an tpi sya bahagia mndengar kata kata buya.... arzi idah..
Allahuakbar... indahnya mutiara tak sebanding dengan indahnya melihat para ulama yg duduk satu meja, berbagi ilmu saling belajar. Bukan untuk menunjukan keahlian ilmu dgn saling membid'ahkan dgn logika liar yg miskin qalbu..
*GARA-GARA KITAB INDUK TASAWUF* Di Islam itu ada ilmu fikih, juga ada ilmu tasawuf. Ilmu fikih ada kitab induknya bernama kitab *al-Umm* dari Imam Syafii, sedangkan ilmu tasawuf kitab induknya yang masyhur namanya kitab *Ihya' Ulumuddin* dari Imam Ghazali. Kitab induk tasawuf *Ihya Ulumuddin* terjemahannya bisa dibeli di toko-toko kitab. Di Gramedia juga ada. Bahkan beli online juga bisa. Imam Ghazali sendiri dalam fikih bermadzab Syafii. *Imam Hasan al-Bashri pemimpin tasawuf di masa Tabi'in* Di kitab induk tasawuf tersebut (Ihya' Ulumuddin) ajarannya merujuk kepada Imam Hasan al-Basri. Beliau adalah imamnya tasawuf dimasa tabi'in. Imam Hasan Basri juga dianggap imamnya tabi'in dimasanya karena, menurut Ibnu Hibban berguru kepada 120 sahabat nabi terutama sahabat Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al-Asy'ari, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah and Abdullah bin Umar. Imam Hasan Basri yang dirujuk dalam berbagai kitab tasawuf, pada masa kecilnya juga belajar agama kepada Ummu Salamah istri Nabi. Bahkan pada masa bayinya, karena ibunya bekerja untuk Ummu Salamah, jika ibunya itu sedang sibuk bekerja dan Hasan Basri menangis, maka Ummu Salamah-lah yang menyusuinya. Dalam _Siyar A'lam an-Nubala'_ Adz-Dzahabi dikatakan, istri Nabi tersebut sering memohon berulang-ulang berdoa kepada Allah, agar anak yang disusuinya itu kelak menjadi contoh yang baik bagi banyak manusia. Ketika Nabi Muhammad SAW berkunjung ke Ummu Salamah beliau bertemu Hasan Bashri kecil dan mendoakannya agar dilimpahi berkah. Bahkan dikesempatan lain, Hasan Basri kecil meminum air dari wadah milik Nabi. Mengetahui air minumnya telah habis, Nabi akhirnya mengetahui bahwa Hasan lah yang telah meminumnya. Nabi kemudian berkata bahwa anak kecil itu akan mendapatkan pengetahuan Nabi sebanding dengan air yang telah diminumnya. Demikianlah kisah dari tarikh sejarah dari imam tasawuf dan imamnya tabi'in dimasanya, Imam Hasan Bashri. *Imam Syafii dan Tasawuf* Tentang Imam Syafii yang berhubungan dengan tasawuf, sering dikutip tidak lengkap oleh golongan .... yang sukanya "memanipulasi" dan "memelintir" kitabnya ulama salaf terdahulu. Sukanya mengatasnamakan Imam Syafii dari kitabnya Imam Baihaqi. Tetapi setelah dicek ternyata cuma sepotong-potong sesuai selera, dipelintir, dikutip tidak lengkap *tidak sampai pesan yang dimaksud Imam Syafii.* Lebih jelasnya, silahkan juga membeli kitabnya Imam Baihaqi yang sering dikutipnya itu judulnya *Manakib Imam Syafii.* Sedangkan di kitab *Diwan Imam Syafii* disebutkan Imam Syafii menciptakan sebuah syair yang juga sama dengan perkataan Imam Malik, _"Berusahalah engkau menjadi seorang yg mempelajari ilmu fiqih dan menjalani tasawwuf, janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yag hanya mempelajari ilmu fiqih namun tidak mau menjalani tasawwuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan taqwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawwuf namun tidak mau mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik._ [Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47] *Penyebaran Agama Islam melalui Saluran Tadawuf* Dokumen-dokumen sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara, termasuk Malaisya, Singapura, Thailand atau di negeri-negeri Benua Asia lain, bahkan juga Benua Afrika siapa yang menyebarkan agama Islamnya kalau bukan tokoh tasawuf? *Sebutkan satu saja,* coba diantara para penyebar agama Islam di negeri-negeri diatas para wali atau ulamanya yang bukan tokoh tasawuf? Dengan kata lain, penyebaran agama Islam diberbagai belahan Benua Asia dan Afrika disebarkan oleh para sufi melalui saluran tasawuf. 🏝️
Bersukur kita kepada Allah karna guru" kita ini sdh bisa ngumpul dan saling memberikan ilmunya masing".mudah"an semua para mursyid itu sll saling bertemu dan memberikan pencerahan bersama.,.insyaallah....
MasyaAllah 💚 Nikmat sekali mengikuti kajian ini. Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita. Alfatihah.
@@irwansoleh499 subhanallah. Mas Irwan Soleh. Semoga Allah menjaga kita semua dari hal yang buruk, melimpahkan kebaikan dan rahmat Nya, dicukupkan dari segala kebutuhan, sehat dan berkah ya mas.
@@irwansoleh499 Namanya teramat indah ( Soleh ) mo ga sesuai dengan 'amalnya yang so leh. Jangan disia -- siakan nama muti ara kenang2an dari ortu tercinta. Kalo tidak, apalah arti sebuah nama. Sa ma aje itu bokong. e h bohong.
Ya Allah berikanlah perlindungan kepada Ulama-ulama kami. Serta kami memohon ya Rabb wahai penguasa langit & Bumi jadikan Negara kami, Negara yg berkah, Negara yg aman, Negara yang sejahtera, & jauhkanlah kami dari marabahaya Aamiin
Alhamdulillah Terima Kasih atas ilmunya Kyai, Tuan Guru dan Buya. Semoga Kyai, Tuan Guru dan Buya sentiasa didlm perlindungan dan rahmatNya. Aamiin Yaa Allah 🤲🏻❤️
Subhanallah..saya seneng banget adem ayem rasanya hati dan fikiran lihat para tokoh ulama Aswaja , semoga Allah selalu menjaga mereka semua beserta keluargany, Amiin ya robbal Al-Amin.
masya Allah❤❤❤ 3 mutiara berkumpul. sungguh indah melihatnya. semoga guru2 kita ini dipanjangkan umurnya. disehatkan. dan selalu dalam lindungan Allah Swt. sollu alannabi Muhammad s.a.w
@@muslimmagasani7129 itu gerombolsn ahli syubahat yg kebingungan golongan yg tidak bisa di percaya urusan masalah agama merka ahli dusta termasok sik rozi
Tidak akan pernah ada orang dzolim yg melebihi kedzaliman orang yg menyeru bertasawuf kpd orang Islam. وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.
Dari ke 3 guru kita ini, sy dpt simpulkan. Ustadz Idrus mengajar di level elementri, ustadz Abdul Somad di medium level, n Buya Arrazy di advanced level. Sekarang tergantung kemampuan nalar kita, ada di level mana.. Semoga para guru kita ini diberi kesehatan shg dpt membagi ilmu kpd umat. Aamiin..
Tidak akan pernah ada orang dzolim yg melebihi kedzaliman orang yg menyeru bertasawuf kpd orang Islam. وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.
Saya yakin tidak ada agama selain islam yang membahas persoalan agama sedemikian detail sedetail detail nya seperti umat muslim mendalamai Persoalan Agama nya sendiri. Masya Allah bangga jadi Muslim
sehat selalu guru² , alim ulama. ❤❤ buya arrazy sering buat merinding ceramah nya. ustadz UAS mudah di fahami kajian nya kh idrus, saya blom mengikuti kajian nya
@@hamdanidani8061kalau anda tidak tau tentang itu. Coba anda bertabayun kepada mereka. Jangan bisanya berbicara di media sosial. Berbicara disini hanya mengotori hati mu saja. Kita boleh beda pandangan.
Hanya orang nDesa yg awam yg mengatakan, " Apanya yg mulia ? buta mata buta hati ...lihat yg kelas dari 3 guru2mu itu.. apa ada nabi menyuruh belajar tasawuf ?)"
Naaaaaaaah iniiiii baru guru guru besar ummat muslim INDONESIA , yg patut kita akui dn kita agungiiii semua fatwa fatwanya WAHAI MUSLIM MUSLIM INDONESIA
*Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda,* بدأَ الإسلامُ غريبًا، وسيعودُ كما بدأَ غريبًا، فطوبى للغرباءِ *“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba (orang-orang yang asing)” [HR. Muslim no. 145*
49.09 penjelasan berulang² dari UAS. Jadi intinya kata beliau² ini bahwa tasawwuf itu sebenarnya baik dan kalo ada sufi yg menyimpang berarti itu adalah oknum yg mengatasnamakan tasawuf.
Saya dari Malaysia, mengalir air mata terharu seronok melihat Ustad Abd Samad dan Buya AlRazzy dudok bersama sama bermuzakaroh dan menjawab semua soalan . Alhamdullilah hirabbil aalamin . Shukran . InsyaAllah Tasawuf di Malaysia terpelihara dibawah pimpinan Perdana Mentri kami DSAI.
Alhamdulillah para ulama cerdas wawawasan luas ....sejuk,menyentuh hati,tiada ketegangan ,enak didengar dan dipahami....inilah rahmatan ilalamin.....👍👍👍👍👍👍👍👍 I
Syaikh Ahmad Salam dalam karyanya “Maa ana ‘Alaihi wa Ashabi” (Daar Ibnu Hazm cet. I, hal. 194 dst) menukil beberapa pernyataan Muhammad al-Ghazali dari beberapa tulisannya antara lain : “Mengaitkan diri dengan Salaf merupakan tujuan para pelaku perbaikan pada zaman kita sekarang…Tetapi apa yang kini disebut Salafiyah serta apa yang ditawarkannya sebagai jalan kembali, sungguh merupakan sesuatu yang mengherankan, sebab penawaran itu memuat sejumlah besar persoalan yang bersifat kekanak-kanakan yang semestinya harus mati, dan generasi umat sekarang tidak perlu dibebani untuk mempelajarinya” [dinukil oleh Syaikh Ahmad Salam dari kitab karya Muhammad al-Ghazali: Dustur al-Wihdah ats-Tsaqafiyah hal. 130] Pada kitab lain Muhammad al-Ghazali mengatakan : “Para da’i umat Islam, baik salaf maupun khalaf seharusnya berpegang pada metodologi al-Qur’an dalam memaparkan persoalan-persoalan aqidah. Mereka hendaknya menyibukkan diri dengan mengemukakan upaya-upaya solusi Islami bagi problem-problem masa kini serta krisis-krisis moril dan materiil yang muncul. Sebab itulah sesungguhnya yang telah dikerjakan oleh generasi Salaf yang pertama, sehingga hal itu sangat membantu bagi penaklukan-penaklukan negeri-negeri Timur dan Barat. Adapun orang-orang yang kini menyibukkan diri dengan mengumandangkan perang melawan Jahmiyah, Mu’tazilah dan Asy’ariyah, maka bisa jadi mereka hanya memelihara kemenangan di medan yang tidak ada musuhnya, kemenangan dalam khayalan belaka dan tidak akan memperoleh apa-apa kecuali bayangan saja…” [dinukil dari kitab Muhammad al-Ghazali “Humum ad-Da’iyah” hal. 136]. Seterusnya dalam kitab Ma’allah hal. 347-348 (sesuai dengan penukilan Syaikh Ahmad Salam), Muhammad al-Ghazali mengatakan : “Merupakan keharusan bagi seorang peneliti (Muslim) manapun untuk senang melakukan ijtihad, selama ijtihadnya dipagari dengan ikatan-ikatan kokoh yang bersumber dari pendapat yang mantap dan dari luasnya pemahaman. Seseorang di antara kita ketika bersendirian saja memasuki lautan atsar yang luas, akan mendapatkan dirinya terpaksa bersandar kepada nash dan berupaya melakukan ta’wil lain atau akan mengabaikan sanadnya. Sementara sebagian orang yang lain melakukan cara sebaliknya. Menurut saya : Sesungguhnya hal pertama yang terbaik adalah mempelajari nash-nash semuanya, kemudian mempelajari semua pendapat fikih yang diwariskan dari empat imam madzhab yang masyhur serta dari ahli-ahli fikih kekinianlainnya, juga dari Khawarij, Zaidiyah, (Syi’ah) Imamiyah, Zhahiriyah dan seterusnya. Dengan catatan bahwa belajar perbandingan ini harus bebas mutlak dan sesudahnya harus diperbolehkan bagi seorang Muslim manapun untuk memilih apa yang disukainya dari pendapat-pendapat fikih di atas, atau kalau tidak, memegangi sikap taklid kepada seorang mujtahid tertentu”. Dari pemaparan di atas, dapat terlihat betapa kasar Muhammad al-Ghazali menyerang Ahlul Haq yang menyatakan perang terhadap ahli-ahli bid’ah seperti Jahmiyah, Mu’tazilah dan Asy’ariyah. Menurutnya, itu hanyalah medan perang khayalan belaka. Tetapi pada saat yang sama mengajak membuka pintu lebar-lebar untuk menampung masukan dari pendapat-pendapat Khawarij, Rafidhah (syi’ah), Zhahiriyah dan Imam madzhab yang empat, untuk kemudian bebas memilih atau taklid. Kesimpulan dari apa yang dikatakan oleh Muhammad al-Ghazali ialah : Bahwa mengikuti jejak Salaf hanyalah dalam masalah takut kepada Allah, ikhlas, mementingkan akhirat serta dalam prinsip-prinsip keadilan dan prinsip-prinsip musyawarah serta prinsip-prinsip lainnya. Bahwa Salaf tidak mengurusi masalah fiqih furu’. Memang demikianlah yang dikatakan oleh al-Ghazali. Dan ini salah besar. Bahwa Salafiyah yang ada sekarang ini, tidak lain hanyalah persoalan-persoalan kekanak-kanakan, mestinya tidak perlu ada. Para da’i hendaknya berpegang dengan tatacara al-Qur’an dalam maalah aqidah. Adalah mungkin untuk memilih pendapat Khawarij, Syi’ah atau Zaidiyah, atau madzhab-madzhab lain, memalui belajar banding yang bebas mutlak terhadap nash-nash yang ada. Bahkan sangat mungkin untuk bertaklid kepada firqah-firqah serta madzhab-madzhab di atas. Bahwa membongkar penyimpangan Jahmiyah, Asy’ariyah dan Mu’tazilah merupakan perang yang bersifat khayalan. Hanya akan menghasilkan bayangan-bayangan kosong. (Syeikh Ahmad Salam dalam “Maa ana ‘alaihi wa Ashabi” dengan disadur secara bebas, hal. 194-196). Demikianlah Muhammad al-Ghazali. Dan dari kesimpulan nomor no. 4, terutama jika dihubungkan dengan pernyataan-pernyataannya yang lain, terlihat bahwa ia menolak hadits sebagai sumber aqidah (khususnya hadits Ahad atau yang menurutnya bertentangan dengan akalnya). Tokoh lain selain Muhammad al-Ghazali, misalnya adalah Yusuf al-Qardhawi. Ia hampir sama dengan Muhammad al-Ghazali dalam banyak hal, begitu pula dalam penolakan terhadap hadits-hadits yang dirasa bertentangan dengan akalnya. Ini disebabkan oleh manhaj yang ditempuh keduanya sama. Hanya saja Yusuf al-Qardhawi lebih pandai dan halus caranya daripada Muhammad al-Ghazali. [Lihat al-Aqlaniyun Afrakh al-Mu’tazilah al-Ashriyun, karya Syeikh Ali bin Hasan al-Atsari, cet. I Maktabah al-Ghuraba’ al-Atsariyah, Madinah, KSA. Hal. 71, 72, 73]. Masih banyak tokoh-tokoh lain yang senada. Sementara contoh-contoh para penolak sebagian Sunnah yang berbentuk jama’ah, bisa disebutkan di sini secara garis besar, di ataranya : Hizbut Tahrir (HT) yang didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani. Mereka secara tegas menolak hadits Ahad sebagai pedoman dalam beraqidah. Kelompok Isa Bugis, juga banyak menolak hadits-hadits yang bertentangan dengan akal jahil mereka. Majelis Tafsir al-Quran pun tidak mendasarkan pemahaman aqidahnya melalui nash-nash hadits, sehingga banyak persoalan aqidah yang diyakini secara keliru. Manhajnya dalam memahami Islam tidak sejalan dengan manhaj Salaf. Misalnya, keyakinan bahwa orang yang masuk neraka tidak akan masuk sorga. Mudah-mudahan pemahaman ini hanya karena ketidak mengertian, sehingga bila sudah mengerti akan berubah pemahamannya menjadi benar. Dan di sana masih banyak kelompok pergerakan, baik atas nama perorangan maupun atas nama kelompok yang sadar atau tidak sadar, telah menolak hadits-hadits Nabi n hanya karena akal mereka yang dangkal tidak bisa menerimanya, padahal hadits-hadits itu telah diterima secara penuh oleh kaum Muslimin. Sebagai gambaran bahwa pengaruh ingkarus Sunnah sudah merambah berbagai lapisan umat Islam, tampaknya contoh-contoh di atas sudah mencukupi. Wallahu a’lam. PENUTUP Demikianlah perjalanan sejarah ingkarus Sunnah secara ringkas hingga kini. Terlepas apakah gerakan ingkarus Sunnah di Indonesia ada atau tidak hubungannya secara bentuk atau secara perserikatan / perhimpunan dengan ingkarus Sunnah di manca negara, namun kesemuanya berpangkal dari hawa nafsu, syubhat dan kedangkalan pemahaman tentang ajaran Islam. Disadari atau tidak, ketika seorang perorangan tertentu atau suatu kelompok tertentu membantah Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara serampangan, niscaya akan terjebak pada pengingkaran terhadap Sunnah. Suka atau tidak suka, orang-orang yang demikian memiliki titik kesamaan (meskipun tidak keseluruhan) dengan firqah-firqah kaum Muslimin yang sesat seperti Khawarij, Mu’tazilah, Syi’ah dll. Bahkan mungkin menjadi penyambung lidah atau menjadi kelompok golongan-golongan sesat tersebut. Karenanya, semestinya orang berhati-hati dan bertakwa kepada Allah agar dirinya selamat dari ancaman siksa Allah di akhirat. Kaum Muslimin harus meluangkan waktunya untuk mempelajari ajaran Islam yang benar agar akhirnya bisa kembali kejalan yang benar. Ini bukan kegiatan yang bersifat kekanak-kanakan seperti yang dituduhkan oleh Muhammad al-Ghazali. Kaum Msulimin harus menghormati Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara benar dan harus menjunjung tinggi Sunnah-nya. Sedangkan Sunnah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salalm juga merupakan Sunnah beliau yang harus dihormati. Ayat berikut ini cukup sebagai bukti nyata dan qath’i agar umat mentaati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءامَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِى اْلأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. [An-Nisa’/4 : 59]. Mentaati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam berarti mengikuti sunnahnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ Wajib bagi kalian berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa’ur Rasyidun, orang-orang yang mendapat petunjuk. Gigit (pegang)lah Sunnah itu dengan gigi geraham kalian. [Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dll. Lihat Shahih at-Tirmidzi karya Syeikh al-Albani II/341-342]. Jadi, tidak ada lagi dibalik kebenaran kecuali kesesatan. Wallahu Waliyyu at-Taufiq.
PERKEMBANGAN INGKARUS SUNNAH DI INDIA Ternyata gerakan ingkarus Sunnahpun sampai ke India. Ada faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya gerakan ini, yang terpenting (menurut Khadim Husain dalam al-Qur’aniyun hal. 19,20, 21, 22 dst.) di antaranya adalah : 1. Sebagai akibat logis dari benih-benih gerakan yang ditebarkan oleh anggauta kelompok Sayyid Ahmad Khan, anak seorang tokoh Muslim terkemuka India, namun sepeninggal ayahnya ia berkembang mengikuti kekagumannya pada Inggris dan akhirnya melahirkan berbagai pemikiran aneh. 2. Akibat pengaruh penjajahanBarat. Maka mulai tahun 1902 muncullah seorang pendiri gerakan Qur’aniyun bernama Ghulam Nabi yang dikenal dengan nama Abdullah Jakralawi. Ia memulai kegiatan-kegiatan rusaknya dengan mengingkari seluruh Sunnah Nabi n . Pusat kegiatannya di sebuah Masjid di Lahore (sekarang masuk wilayah Pakistan) bernama Masjid Jiniyan Wali. Sebenarnya, gerakan Qur’aniyun di India mula-mula dipelopori oleh dua orang yang memiliki satu sumber perguruan, dalam waktu bersamaan ; pertama, Muhibbul Haq Azhim Abadi di daerah Bahar, India bagian timur. Kedua Abdullah Jakralawi di Lahore. Hanya saja, secara lahir orang yang pertama tidak menyelisihi kebiasaan umumnya kaum Muslimin. Ia tetap melakukan kegiatan-kegiatan Islam seperti orang Islam umumnya, namun dengan mengambil istinbath hukum hanya berdasarkan al-Qur’an tanpa merujuk kepada hadits. Hal ini menyebabkan kegiatan serta gagasannya tidak terlalu menyentakkan perhatian kaum Muslimin. Sementara orang kedua (yaitu Abdullah Jakralawi), sejak kemunculan pertamanya sudah menyelisihi umumnya kaum Muslimin. Hal pertama yang sangat mencolok adalah perbedaan dalam masalah shalat, hingga akhirnya membentuk sebuah firqah baru dengan nama Ahli dzikir wal Qur’an. Demikianlah seterusnya, semakin lama terjadi perbedaan yang semakin lebar antara pengikut Qur’aniyun (ingkarus Sunnah) dengan kaum Muslimin. Dan gerakan ingkarus Sunnah murni di India, yang dipelopori oleh Abdullah Jakralawi bukan saja dianut sebagai faham perorangan, tetapi merupakan faham suatu jama’ah. Jama’ah sesat dan kufur. Di sana masih banyak tokoh ingkarus Sunnah lainnya di India, namun cukuplah apa yang disebutkan di sini sebagai contoh gambaran perkembangan Ingkarus sunnah. INGKARUS SUNNAH DI INDONESIA Tidak banyak yang bisa disampaikan tentang ingkarus Sunnah di Indonesia, namun pada tahun delapan puluhan dan sebelumnya pernah meledak kepermukaan sebuah gerakan ingkarus Sunnah dengan tokohnya antara lain Nazwar Syamsu. Mereka mempunyai tata cara shalat sendiri. Shalat menurut mereka sama dengan dzikir. Dengan demikian jika sekelompok orang duduk dalam majelis ilmu, sudah mereka anggap melaksanakan shalat karena majelis ilmu merupakan majelis dzikir. Ini tentu akibat pengingkaran mereka terhadap Sunnah atau akibat hawa nafsu dan kejahilan mereka. Sebab di dalam al-Qur’an, menurut mereka tidak terdapat tata cara shalat secara khusus. Mengingkari Sunnah secara demikian berarti telah mengingkari wahyu Allah dan itu adalah kufur. Allah Babhanahu wa Ta’ala telah berfirman: فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rosul (sunnahnya). [An-Nisa/4 : 59]. وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوحَي Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). [An-Najm/53 : 3-4]. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : أَلاَ إِنِّي أُوْتِيْتُ الْقُرْآنَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ Ketahuilah, bahwa aku telah diberi wahyu al-Qur’an dan yang semisal al-Qur’an (yakni Sunnah) datang bersamanya. [HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim dan Ahmad dengan sanad yang shahih. Lihat al-Hadits Hujjatun binafsihi fi al-‘Aqaid wal Ahkam, Syeikh al-Albani, yang di kitabkan oleh Muhammad Id al-Abbasi, ad-Daar as-Salafiyah, cet. I 1406 H/1986 M. hal. 32-33, juga pada muqadimah hal. 25]. Jadi mereka adalah golongan orang yang sebenarnya menentang al-Qur’an al-Karim. Gerakan ini hingga kini masih ada, hanya suaranya tak begitu bergema. La haula wala Quwwata illa Billah. Semoga kita dilindungi dari kejahatan-kejahatan gerakan semacam ini. BENTUK-BENTUK INGKARUS SUNNAH Inggkarus Sunnah seperti telah diisyaratkan di atas, ada yang berbentuk keseluruhan, yaitu menolak Sunnah secara keseluruhan. Dan ada yang berbentuk sebagian, yaitu hanya menolak sebagian Sunnah, di antaranya hadits-hadits Ahad yang berkaitan dengan masalah aqidah atau hadits-hadits yang menurut tolok ukur akal mereka tidak masuk akal. Kelompok penolak sebagian Sunnah ini tidak menamakan diri sebagai kaum ingkar Sunnah, bahkan menolak sebutan demikian. Bentuk Ingkarus Sunnah secara keseluruhan sudah dapat terbaca gerakannya semenjak zaman Imam Syafi’i rahmahullah (seperti telah dipaparkan serba sedikit di atas) hingga zaman sekarang. Beberapa tokohnyapun sudah dipaparkan. Jika di Mesir lebih banyak bersifat perorangan, maka di India dan Indonesia lebih merupakan gerakan jama’ah yang terorganisir. Tetapi masing-masing memiliki daya sesatnya sendiri-sendiri. Karena itu, dibawah ini hanya akan dipaparkan beberapa bentuk gerakan secara garis besar yang sebenarnya merupakan bagian dari ingkarus Sunnah, namun yang tentu menolak jika disebut ingkarus Sunnah. Sebab mereka beranggapan bahwa mereka tidak menolak Sunnah. Hanya karena mereka bersandar pada akal, maka mereka menolak banyak Sunnah dengan anggapan bahwa Sunnah tersebut mustahil berasal dari Nabi n . Jika diperhatikan, penolakan terhadap Sunnah jenis ini, ada yang berbentuk perorangan dan ada pula yang berbentuk jama’ah. Secara perorangan, gerakan ini dipelopori antara lain oleh tokoh-tokoh pergerakan seperti yang telah dikemukakan di atas. Meskipun sebenarnya tokoh-tokoh tersebut juga mewakili suatu jama’ah dan pada kenyatannya jama’ah yang dipimpinnyapun menggunakan pola-pola tokoh-tokohnya ketika berbicara tentang Islam dan perjuangan. Misalnya adalah Muhammad al-Ghazali, seorang tokoh pergerakan kekinianyang dilihat sepintas sepertinya ingin mengikatkan diri pada cara-cara Salaf. Namun setelah diperhatikan ternyata berlawanan dengan cara-cara salaf, bahkan manhajnya terlihat sangat bebas dan menghilangkan batas-batas pemisah antara haq dan bathil. Di satu sisi sepertinya ingin mengembalikan pada manhaj al-Qur’an, tetapi di sisi lain ternyata menghantam Sunnah dan Ahlu Sunnah.
Bismillah… Bentuk-Bentuk Ingkarus Sunnah BENTUK-BENTUK INGKARUS SUNNAH PENDAHULUAN Qur’aniyun bentuknya bermacam-macam. Di Indonesia ada yang secara tegas memakai sebutan Ingkarus Sunnah untuk menyatakan bahwa pegangan satu-satunya adalah al-Qur’an. Sebenarnya gerakan ingkarus Sunnah sudah lama muncul ke permukaan, sejalan dengan munculnya firqah-firqah umat Islam. Dalam sejarah, firqah yang dari segi waktu disebutkan oleh Ulama sebagai yang muncul pertama kali di tengah umat Islam adalah Khawarij, di susul kemudian dengan kemunculan Syi’ah. Keduanya muncul pada zaman kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Hanya saja, Syi’ah waktu itu masih sangat terselubung. (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah XIII/32,33 dan 49). Khawarij sejak pertama kemunculannya merupakan sekelompok orang yang terkesan sangar, pemberani dan tanpa basa basi. Sedangkan Syi’ah adalah sekelompok orang yang terkenal sangat licik, salah satu aqidahnya adalah menipu. Aqidah “menipu” ini mereka istilahkan dengan taqiyah. Namun baik khawarij maupun syi’ah, sama sama jahat, kejam dan bengis terhadap lawan-lawannya, khususnya terhadap Ahlu Sunnah dan tokoh-tokohnya. Bahkan syi’ah lebih jahat lagi. (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah XXVIII/478,479,480 dst). Sejalan dengan kemunculan firqah-firqah itulah, penolakan terhadap sunnah berhembus kencang. Bahkan penolakan terhadap sunnah itulah yang menjadi pemicu lahirnya firqah-firqah. Baik penolakan secara keseluruhan, maupun penolakan secara sepenggal-sepenggal, dalam arti; yang sesuai dengan hawa nafsu diterima, sedangkan yang tidak cocok dengan hawa nafsu ditolak. Khawarij menolak berpegang kepada Sunnah jika menurut mereka tidak sesuai dengan zhahirnya nash al-Qur’an. (Majmu’ Fatawa XIII/48-49). Sedangkan Syi’ah menolak banyak Sunnah yang shahih hanya karena mengikuti kaidah hawa nafsu mereka. Mereka adalah makhluk terjahat di muka bumi. Mereka tidak saja menolak Sunnah, bahkan juga al-Qur’an. [Majmu’ Fatawa XXVIII/480,481,482] Begitu pulalah seterusnya, mu’tazilah serta firqah-firqah lain, adalah kelompok-kelompok yang tidak menerima Sunnah sepenuhnya. Bahkan kemudian ada kelompok yang menolak Sunnah secara keseluruhan. SEJARAH INGKARUS SUNNAH Sebenarnya bisa difahami bahwa benih-benih ingkarus Sunah sudah muncul bersamaan dengan lahirnya firqah-firqah di atas. Hanya saja saat itu mereka tidak dikenal sebagai gerakan ingkarus Sunnah, sebab memang bukan itulah spesifikasi kesesatannya. Tetapi firqah-firqah itulah sejatinya yang memelopori lahirnya gerakan spesifik ingkarus Sunnah, bahkan gerakan-gerakan menyimpang lain yang memiliki unsur pengingkaran terhadap Sunnah, meskipun tidak secara keseluruhan, tetapi hanya secara sebagian. Khadim Husain Ilahi Najasy, seorang dosen pada fakultas Tarbiyah, Univ. Ummul Qura di Thaif, dalam kitabnya menyebutkan bahwa pada akhir abad kedua Hijriyah, telah lahir gerakan yang menyerukan dihilangkannya Sunnah secara keseluruhan dan bahwa Sunnah tidak boleh dijadikan sandaran dalam pensyari’atan hukum-hukum Islam. Ini katanya, akibat pengaruh syubhat yang diwariskan oleh syi’ah, khawarij dan mu’tazilah. Ia membuktikannya dengan peristiwa percakapan yang terjadi antara Imam Syafi’i rahimahullah melawan salah seorang pendukung gerakan itu. Kisah itu ia nukil dari Kitab Jama’ al-Ilmi yang diterbitkan bersama Kitab al-Umm karya Imam Syafi’i. Namun menurut kesimpulannya, kemungkinan terkuat orang yang mendebat Imam Syafi’i tersebut berasal dari kelompok khawarij nyelene /ekstrimis, bukan dari kelompok mu’tazilah seperti yang disimpulkan oleh Musthafa as-Siba’i dalam as-Sunnah wa Makanatuha dan Khudhari Bik dalam Tarikh at-Tasyri’ al-Islami. [Lihat al-Qur’aniyun wa Syubuhatuhum haula as-Sunnah, karya Khadim Husain Ilahi Najasy, dibawah bab judul : Mauqif al-Qur’aniyin as-Sabiqin min as-Sunnah]. Khawarij memang cenderung mengembalikan segala perkara kepada al-Qur’an saja, bahkan menuntut agar orang mengikuti al-Qur’an, tetapi mereka keluar dari Sunnah dan jama’ah (maksudnya, pemahamannya tidak mengikuti jama’ah kaum Muslimin yang ditokohi para sahabat g ). (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah XIII/208). Berbeda dengan mu’tazilah yang tidak menolak Sunnah secara keseluruhan. Golongan yang terakhir ini, kesukaannya mengotak-atik nash-nash al-Qur’an maupun Sunnah supaya selaras dengan akal pikiran mereka yang dangkal. PERKEMBANGAN INGKARUS SUNNAH Menurut Khadim Husain Ilahi Najasy dalam kitabnya “al-Qur’aniyun” (terbitan Maktabah ash-Shiddiq, cet. I Th. 1409 H/1989 M) hal. 99, bahwa semenjak peristiwa percakapan Imam Syafi’i dengan salah seorang anggauta kelompok yang menuntut disingkirkannya Sunnah sebagai sumber hukum, sampai kurang lebih sebelas abad kemudian, tidak terdengar dalam catatan sejarah adanya orang atau kelompok yang menyerukan agar Sunnah disingkirkan dari kedudukannya sebagai sumber hukum. Baru pada abad ke tiga belas Hijriyah mulai terdengar kembali adanya bencana pengingkaran terhadap Sunnah. Disebutkan, kemunculannya diawali diwilayah yang penduduknya berbicara bahasa Arab, ada yang mengatakan di Irak, ada pula yang mengatakan di Mesir. Namun menurut Khadim Husain Ilahi Najasy, Mesir lebih mendekati kebenaran. Kemudian berkembang dan babur di India. (Lihat al-Qur’aniyun hal. 99 dan seterusnya). Pertumbuhan ingkarus Sunnah di Mesir sendiri berawal dari pengaruh-pengaruh gerakan westernisasi, disusul kemudian dengan kemunculan Jamaludin al-Afghani. Ia membikin wadah perbincangan yang di dalamnya berkumpul tokoh-tokoh pergerakan seperti Muhammad Abduh, Abdul Karim Salman, Sa’ad Zaghlul dan lain-lain. Jamaludin al-Afghani adalah orang pertama yang mencetuskan gagasan nasionalisme Mesir hingga kuatnya ikatan kebangsaan dapat menggantikan ikatan agama. Akhirnya Mesir bukan merupakan negara agama, tetapi menjadi negara bangsa Mesir yang komposisinya terdiri dari kaum Muslimin, Yahudi dan Nasroho/Kristen. Jamaludin percaya dengan persatuan antar tiga agama. Kondisi parah ini diperparah dengan perkembangan politik di Mesir dan penjajahan Inggris. Begitulah secara ringkas, sehingga akhirnya muncul gerakan ingkarus Sunnah, baik ingkar secara keseluruhan, maupun ingkar terhadap sebagian Sunnah. Namun Ingkarus Sunnah di negeri yang berbahasa Arab ini tidak bersifat jama’ah, tetapi lebih bersifat perorangan. Beberapa tokoh perorangan yang memelopori ingkarus Sunnah murni (keseluruhan) ialah : dr. Muhammad Taufiq Shidqi (Th. 1298 - 1338 H/sekitar Th. 1880-1920 M), Mahmud Abu Rayyah, dr. Abu Syadi Ahmad Zaki (1892-1955 M), Dr. Isma’il Adham (1911-1940 M) dll. Sementara orang-orang yang menolak sebagian Sunnah, tokoh-tokohnya antara lain : Ahmad Amin, Ahmad Fauzi, Muhammad Bakhit dan lain-lain. (Lihat al-Qur’aniyun hal. 112-203) Wallahu a’lam. Tentu Madrasah Ishlahiyah, sebagai wadah gerakan Aqlaniyah (pengagungan terhadap akal) moderen di Mesir, merupakan gerakan yang turut serta meramaikan berkembangnya penolakan terhadap hadits Ahad. Madrasah ini didirikan pada suatu masa di tengah penjajahanInggris terhadap Mesir. Ajaran-ajarannya mulai menonjol di tangan Jamaludin al-Irani (yang kemudian menjadi terkenal dengan sebutan Jamaludin al-Afghani). Kemudian ajaran-ajaran Madrasah tersebut semakin tersohor dan mengakar pada masa kepemimpinan Muhammad Abduh. Begitulah seterusnya. Tokoh-tokoh gerakan Madrasah Islahiyah (Aqlaniyah) moderen ini antara lain; Sa’ad Zaghlul, Muhammad Farid Wajdi, Qasim Amin, Ali Abdur Raziq, Luthfi Sayyid, Mahmud Syaltut, Musthafa al-Maraghi (penyusun Tafsir al-Maraghi-pen), dan belakangan Hasan at-Turabi, Muhammad al-Ghazali, Yusuf al-Qardhawi, Fahmi Huwaidi serta Muhammad Imarah. (Lihat Maa ana ‘alaihi wa Ashabi karya Ahmad Salam, cet. I th. 1415H/1995 M, terbitan Daar Ibni Hazm hal. 33-34). Sebenarnya akibat akhir dari perjalanan kaum Aqlaniyun (para pengagung akal) ini adalah pengingkaran terhadap wahyu dan penolakan terhadap agama, suka ataupun tidak. (Al-Aqlaniyun Afraakh al-Mu’tazilah al-Ashriyun, karya Syeikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid al-Atsari, cet. I th. 1413 H/1993 M, Maktabah al-Ghuraba’ al-Atsariyah, Madinah, KSA hal. 74).
Ketika para ulama berkumpul satu ruangan saling mnghormati bidang nya masing2 tdk saling mncela rasanya bikin adem jiwa mnusia
Coba si jawas hadir ditengah2 mereka... Pasti bid'ah semuanya...🤣🤣
@@ibrutibrut8134 wkwkwkwkwkw . .
وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ
*Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan*.
AL AN AM AYAT 116
😂😂😂😂 ahlul hawa itu keliatan aman tapi hati merka itu pecah akibat kesesatan pemahannya
@@ibrutibrut8134😂😂😂 dasar dongok
Mantap adem euy liatnya
Alhamdulillahi Robbil Alamin,
Kajian tentang ilmu Tasawuf memberikan semangat utk melaksanakan Amal Ibadah dg harapan mendapatkan Rahmat dan Ampunan ALLAH SWT, dan dg Rahmat dan Ampunan ALLAH tsb mudah "an ALLAH SWT memberkati mencapai kesucian jiwa/hati . Aamiin Allahumma Aamiin 🤲 Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Aliihi Wa Shohbihi Ajma'in 💚🌹🇮🇩🌟
Adem dngernya
Terimakasih banyak ilmu2 nya, adem nontonin penjelasan nya. Keakraban nya terasa bgt. Semoga orang2 baik ini selalu di jaga oleh Allah SWT, saya sangat menantikan bincang-bincang seperti ini antara Buya Arrazi dan Ust Adi Hidayat
Alhamdulillah penjelasan terang juga di fahami ,
Yaa rob....sungguh besar mikmat mu yg di di berikan kepada kami..sehingga masih banyak guru2 yg alim adem cerdas yg bisa menuntun kami ke jalan yg terang ..
Adem seadem adem nya Masya Allah
SubhanAllah 3 mutiara sedang berbagi ilmu..Semoga sehat selalu panjang umur.. Aamiinn..YRA...🤲🤲
با رك الله
Ulama yang seperti ini mesti di ikuti jangan salah . semoga Indonesia makin menjadi baldatun toyyibah wa gofuur🤲
Sya sgt mncintai semuanya krn sy bnyak bljar jg dri ustat yg d sni semua
Allahumma sholi'ala sayyidina Muhammad wa'ala Ali sayyidina Muhammad.. 🤲🙏
Allah Humma Sholli Wasallim Alaihi
Wasalim tas lima...
Allahumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik Alaihi 🤝💚🌹🇮🇩🌟
Inilah guru sebenar² guru. Msyaallh,,tabarakallah,,
❤❤❤❤
Masyallah ke 3 nya yg di butuhkan para penuntut ilmu pengetahuan dari pada allah swt
Dengan melalui orang 2 YG di dalamnya para ustadz bertiga itu banyak nya yg banyak bermanfaat untuk umat❤❤dan yg di
butuhkan umat yang suka dgn ilmu pengetahuan ALLAH swt ❤❤ sht2 sllu Mudah2an Allah swt panjangnya umur2nya semuanya Amiin ya allah ❤
Bangga bisa sepakat mencari kebenaran
subhanallah...hati merasa senang melihat para ulama' bersama dalam kajian keilmuan...barakallah...
Bahagia nya sya melihat dgn mata hati ini berkumpul nya para ulama yng sya cinta'i termasuk buya arzi hasyim meski saya tdak bisa baca al'kora'an tpi sya bahagia mndengar kata kata buya.... arzi idah..
Barokallah Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Alaa Aliihi Wa Shohbihi Ajma'in 🤲💚🌹🇮🇩🌟
MasyaaALLAh menakjubkan Ky bagi kami baarokal Loohu fiikum wajazaakumul Loohu fiddaaroin wanafa'anii bi'uluumikum AAmiin ya rabbal 'aalamiin
@@alijafar5519 😊
bahagia dr mn bung..
klo mereka dudukbareng sama basalamh ato ZA.atao firanda ..barulah senang..
bs ga mereka spt itu
Sehat selalu Ustadz
Allahuakbar... indahnya mutiara tak sebanding dengan indahnya melihat para ulama yg duduk satu meja, berbagi ilmu saling belajar. Bukan untuk menunjukan keahlian ilmu dgn saling membid'ahkan dgn logika liar yg miskin qalbu..
Subahanallah para master brkumpul
Masya Allah para ulama Istiqomah..semoga sehat selalu para guru .
Sehat selalu para tuan guru❤
Perumpamaan UAS, sangat... Sangat, jelas dan mudah untuk di fahami..
3 org ini tukang fitnah besar
ua-cam.com/users/shorts30h6i5lelI4?si=H3t--My5hTt-jV4v
Alhamdulillah ke 3 ustadz ini yg baju hitam ketetapan hatinya sangat tenang damai
*GARA-GARA KITAB INDUK TASAWUF*
Di Islam itu ada ilmu fikih, juga ada ilmu tasawuf. Ilmu fikih ada kitab induknya bernama kitab *al-Umm* dari Imam Syafii, sedangkan ilmu tasawuf kitab induknya yang masyhur namanya kitab *Ihya' Ulumuddin* dari Imam Ghazali.
Kitab induk tasawuf *Ihya Ulumuddin* terjemahannya bisa dibeli di toko-toko kitab. Di Gramedia juga ada. Bahkan beli online juga bisa. Imam Ghazali sendiri dalam fikih bermadzab Syafii.
*Imam Hasan al-Bashri pemimpin tasawuf di masa Tabi'in*
Di kitab induk tasawuf tersebut (Ihya' Ulumuddin) ajarannya merujuk kepada Imam Hasan al-Basri. Beliau adalah imamnya tasawuf dimasa tabi'in. Imam Hasan Basri juga dianggap imamnya tabi'in dimasanya karena, menurut Ibnu Hibban berguru kepada 120 sahabat nabi terutama sahabat Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al-Asy'ari, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah and Abdullah bin Umar.
Imam Hasan Basri yang dirujuk dalam berbagai kitab tasawuf, pada masa kecilnya juga belajar agama kepada Ummu Salamah istri Nabi. Bahkan pada masa bayinya, karena ibunya bekerja untuk Ummu Salamah, jika ibunya itu sedang sibuk bekerja dan Hasan Basri menangis, maka Ummu Salamah-lah yang menyusuinya. Dalam _Siyar A'lam an-Nubala'_ Adz-Dzahabi dikatakan, istri Nabi tersebut sering memohon berulang-ulang berdoa kepada Allah, agar anak yang disusuinya itu kelak menjadi contoh yang baik bagi banyak manusia.
Ketika Nabi Muhammad SAW berkunjung ke Ummu Salamah beliau bertemu Hasan Bashri kecil dan mendoakannya agar dilimpahi berkah. Bahkan dikesempatan lain, Hasan Basri kecil meminum air dari wadah milik Nabi. Mengetahui air minumnya telah habis, Nabi akhirnya mengetahui bahwa Hasan lah yang telah meminumnya. Nabi kemudian berkata bahwa anak kecil itu akan mendapatkan pengetahuan Nabi sebanding dengan air yang telah diminumnya.
Demikianlah kisah dari tarikh sejarah dari imam tasawuf dan imamnya tabi'in dimasanya, Imam Hasan Bashri.
*Imam Syafii dan Tasawuf*
Tentang Imam Syafii yang berhubungan dengan tasawuf, sering dikutip tidak lengkap oleh golongan .... yang sukanya "memanipulasi" dan "memelintir" kitabnya ulama salaf terdahulu. Sukanya mengatasnamakan Imam Syafii dari kitabnya Imam Baihaqi. Tetapi setelah dicek ternyata cuma sepotong-potong sesuai selera, dipelintir, dikutip tidak lengkap *tidak sampai pesan yang dimaksud Imam Syafii.* Lebih jelasnya, silahkan juga membeli kitabnya Imam Baihaqi yang sering dikutipnya itu judulnya *Manakib Imam Syafii.* Sedangkan di kitab *Diwan Imam Syafii* disebutkan Imam Syafii menciptakan sebuah syair yang juga sama dengan perkataan Imam Malik, _"Berusahalah engkau menjadi seorang yg mempelajari ilmu fiqih dan menjalani tasawwuf, janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yag hanya mempelajari ilmu fiqih namun tidak mau menjalani tasawwuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan taqwa. Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawwuf namun tidak mau mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik._
[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]
*Penyebaran Agama Islam melalui Saluran Tadawuf*
Dokumen-dokumen sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara, termasuk Malaisya, Singapura, Thailand atau di negeri-negeri Benua Asia lain, bahkan juga Benua Afrika siapa yang menyebarkan agama Islamnya kalau bukan tokoh tasawuf? *Sebutkan satu saja,* coba diantara para penyebar agama Islam di negeri-negeri diatas para wali atau ulamanya yang bukan tokoh tasawuf? Dengan kata lain, penyebaran agama Islam diberbagai belahan Benua Asia dan Afrika disebarkan oleh para sufi melalui saluran tasawuf. 🏝️
Ajib Ajib ...
Bersukur kita kepada Allah karna guru" kita ini sdh bisa ngumpul dan saling memberikan ilmunya masing".mudah"an semua para mursyid itu sll saling bertemu dan memberikan pencerahan bersama.,.insyaallah....
K.h.Idrus Romli mantab.
MasyaAllah 💚
Nikmat sekali mengikuti kajian ini. Semoga kita senantiasa mendapat Ridlo dari Allah, Syafaat dari Rasullullah, Karomah para Waliyullah, Barokah para Kiai dan Habaib serta wasilah doa orang tua kita.
Alfatihah.
Sampah qo nikmat.. Ya lalat lah 😁
@@irwansoleh499 subhanallah. Mas Irwan Soleh. Semoga Allah menjaga kita semua dari hal yang buruk, melimpahkan kebaikan dan rahmat Nya, dicukupkan dari segala kebutuhan, sehat dan berkah ya mas.
@@irwansoleh499
CANGKEM ELEK WAHABI
Persis ky sutad2 nya 😊
@@irwansoleh499kamu ngaku sendiri klau dirimu sampah
@@irwansoleh499
Namanya teramat
indah ( Soleh ) mo
ga sesuai dengan
'amalnya yang so
leh. Jangan disia --
siakan nama muti
ara kenang2an dari
ortu tercinta. Kalo
tidak, apalah arti
sebuah nama. Sa
ma aje itu bokong. e h
bohong.
❤❤❤
Ya Allah berikanlah perlindungan kepada Ulama-ulama kami.
Serta kami memohon ya Rabb wahai penguasa langit & Bumi jadikan Negara kami, Negara yg berkah, Negara yg aman, Negara yang sejahtera, & jauhkanlah kami dari marabahaya Aamiin
nyaman dipandang KE3 guru ini bersatu.
Masya Allah TabarakAllah
Senang melihat nya dan mendengar kajian2 nya
Mantab jawaban prof.Dr.Abdus Somat.
Alhamdulillah Terima Kasih atas ilmunya Kyai, Tuan Guru dan Buya. Semoga Kyai, Tuan Guru dan Buya sentiasa didlm perlindungan dan rahmatNya. Aamiin Yaa Allah 🤲🏻❤️
Subhanallah..saya seneng banget adem ayem rasanya hati dan fikiran lihat para tokoh ulama Aswaja , semoga Allah selalu menjaga mereka semua beserta keluargany, Amiin ya robbal Al-Amin.
Aamiin
ALHAMDULILLAH...
Subhanallah kalau ulama2, kyai2, ustad2 berkumpul sangat adem tentrem & memberikan pencerahan hati serta edukasi2 yg positif. Terima kasih yai 🙏
Semoga Alloh, Sang Penguasa Jagat Raya selalu menjaga, melindunggi dan Meridhoi Guru - Guru 🙏💖💖💖🙏
❤😊
masya Allah❤❤❤ 3 mutiara berkumpul.
sungguh indah melihatnya. semoga guru2 kita ini dipanjangkan umurnya. disehatkan. dan selalu dalam lindungan Allah Swt. sollu alannabi Muhammad s.a.w
3 mutiara yg menyesatkan umat
@@MarwanMc-yz2vmlu bisa ngaji gak?
@@muslimmagasani7129 🤣🤣🤣🤣
@@muslimmagasani7129 itu gerombolsn ahli syubahat yg kebingungan golongan yg tidak bisa di percaya urusan masalah agama merka ahli dusta termasok sik rozi
Hanya orang yg hasad
bilang ke 3 ust menye
satka umat
Para tuan guru mudah mudahan sehat selalu Istiqomah dlm menjalankan syariat Islam..... aamiin
🌹🌹 Aamiiin Aamiiin Aamiiin 🌹🌹
Alhamdulillah....
InsyaAllah menjadi ilmu bermanfaat utk memperkuat ikhtiar menjernihkan qolbu...
Aamiin
Masyaallah kumpul kekasih kekasih Allah 🤍
Adab ustadz abd somad top, sy suka
Allahumma Yahdik
Semoga beliau2 slalu sehat,berkah umur panjang dan dlm lindungan Allah.swt.bgt jg kt semua,Aamiin🤲agar kt bisa nimba ilmu kpd guru2 kt🙏
Ulama3 muda garis lurus,semuga sihat selalu, Malaysia hadir,
Masih kalah jauh dengan ustadz abu janda, SAS, Marzuki Mustamar, ustadz jamaah ya jamaah dll
Wallahuaklam bissowab
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
Alloh senantiasa mencintai pada hamba nya yang ber MA'RIFAT
Bismillah.👍🏻 Betul.. saudaraku.
وعليكم السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saat para ulama saling puji dan tersenyum ♥️
Tidak akan pernah ada orang dzolim yg melebihi kedzaliman orang yg menyeru bertasawuf kpd orang Islam.
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.
✔️👍🏻💯♥️♥️♥️
Alhamdulillah, semoga ulama2 indonesia diberikan panjang umur dan kesehatan, umatnya bersatu pantang diadu domba
Bener banget 💯
Subhanallah uas ilmunya luas banget...
Memang klo yg namanya subhat itu indah ke dengaran nya,, kaya iya , kaya bener tapi hakekatnya salah,😢😢😢
Guru2 yg sangat kami ikuti fatwanya NU garis lurus
Buya Arrazy 😊
Dari ke 3 guru kita ini, sy dpt simpulkan. Ustadz Idrus mengajar di level elementri, ustadz Abdul Somad di medium level, n Buya Arrazy di advanced level. Sekarang tergantung kemampuan nalar kita, ada di level mana.. Semoga para guru kita ini diberi kesehatan shg dpt membagi ilmu kpd umat. Aamiin..
bagi saya Penjelasan yg paling lugas dan jelas adalah pendapat Prof Ustadz UAS
setuju banget, selama ini saya hanya mengikuti ceramah Buya Arrazy,dr ketiga mereka....Buya cerdas,jelas, ilmunya tinggi sih menurt saya yaaa....
@@gustampribadiBetull banget
Keren 🎉😊
Sy gk suka banding2in org dgn org, krn sy juga gk suka dibanding2in dgn org lain.
Salam Hakiki Belahan Timur Ustad.
Bismillah Al Ilmu Nurung Firaesihi....
Numpang Nyimak aja ... 👍🙏
Masya Allah.. islam jadi indah jika dudk bareng, sama sama ngaji, semoga sehat para guru guru, ustadz ❤
Tidak akan pernah ada orang dzolim yg melebihi kedzaliman orang yg menyeru bertasawuf kpd orang Islam.
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.
Ini lah guru kita ini lah islam yang baik ini lah yang patut kita tiru . klo wahabi siah hati2 itu sesat menyestkan
Subhanallah.... Semoga amalan thariqah sebagai salah satu pilar agama yg dibawa oleh Rasullullah SWT semakin kuat di Indonesia, amin
Paling jelas penjelasan nya dari Ustadz Abdussamad,,,
Saya yakin tidak ada agama selain islam yang membahas persoalan agama sedemikian detail sedetail detail nya seperti umat muslim mendalamai Persoalan Agama nya sendiri.
Masya Allah bangga jadi Muslim
😊😊😊😅😂❤
P0t0ng tangan k0rupt0r !!!!
JANGAN BINGUNG2, IKUTI KAPAL YANG DINAKHODAI OLEH RASULULLAH. JANGAN MENGIKUTI TORIKOT/ JALAN YANG BENGKOK. LIHAT QS. 6/ AL AN'AAM: 153.
Klo khawarij
Alhamdulillah liat guru guru ini berkumpul senang rasanya semaga kita semua dipertemukan di suranya allah, Aamiin
Amiin🤲
Masya allah lihat tiga sumber ilmu jadi hiang rasa sumpek.
sehat selalu guru² , alim ulama. ❤❤
buya arrazy sering buat merinding ceramah nya.
ustadz UAS mudah di fahami kajian nya
kh idrus, saya blom mengikuti kajian nya
Bersatu dalam perbedaan karena keterpaksaan,,,
Ulama yang menjaga bangsa Indonesia Menuju bangsa yg Kuat Beradab,,
Adsalamualikum wr. Wb mohon smpun mohon masp fan monon redo
Beruntung nya warga Indonesia punya, Generasi Syeikh&ustaz yg punyai ilmu seluas Lautan juga sifat yg Tawaduk berkumpul bersama...
Terimakasih Admin telah meng upload video ini.. Sangat berharga ini.. Terimakasih juga kepada Guru guru yg menjelaskan ❤👍
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ ❤️
Assalamualaikum, Maaf, klo buat saya, yg penting gk merasa benar, dan gk menjelek jelekan agama lain, itu baru islam yang indah. Wasalam.
Orang orang mulia berkumpul adem 🥰🥰🥰
Apanya yg mulia?buta mata buta hati... lihat yg jelas dari 3 guru2mu itu..apa ada nabi menyuruh belajar tasawuf?)
@@hamdanidani8061 dari ke tiga guru itu apa ilmu mu lebih hebat dari mereka
@@hamdanidani8061kalau anda tidak tau tentang itu. Coba anda bertabayun kepada mereka. Jangan bisanya berbicara di media sosial. Berbicara disini hanya mengotori hati mu saja. Kita boleh beda pandangan.
@@hamdanidani8061
TRI TAUHID tidak ada di zaman Nabi, tidak pula diajarkan ulama Salaf 😊
Hanya orang nDesa yg
awam yg mengatakan,
" Apanya yg mulia ? buta
mata buta hati ...lihat yg
kelas dari 3 guru2mu itu..
apa ada nabi menyuruh
belajar tasawuf ?)"
CariLah kebenaran.
Bukan mencari pembenaran.
Alhamdulillah , semoga beliau-beliau sehat selalu ya Allah
Ooooh baru tau Sy NU itu sufi oke Terima kasih infonya
Naaaaaaaah iniiiii baru guru guru besar ummat muslim INDONESIA , yg patut kita akui dn kita agungiiii semua fatwa fatwanya WAHAI MUSLIM MUSLIM INDONESIA
kl ulama Nu yg bengkong jgn diikuti ya...apalagi yg nyelonong ke israel
@@enchanxalanshar8412 emang kanaoa kalo mereka ke israel
Ibadat itu contoh pada Rasulullah. Rasul tidak memerintahkan dalam hadist dan Alqur.an unt ber tarikah . Baik itu tariqat .tasauf. itu da ada di syiah
Alhamdullilah 👍👍, pokoknya keren , smoga para 3 guru kita sehat2 dan panjang umur , Amiin YRA🤲
asiknyaNgumpul
37:12 subhanallah, Smoga guru2 kami slalu diberi kesehatan dan keberkahan. Amin
assalamu'alaikum
*Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda,*
بدأَ الإسلامُ غريبًا، وسيعودُ كما بدأَ غريبًا، فطوبى للغرباءِ
*“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba (orang-orang yang asing)” [HR. Muslim no. 145*
allah.
49.09 penjelasan berulang² dari UAS. Jadi intinya kata beliau² ini bahwa tasawwuf itu sebenarnya baik dan kalo ada sufi yg menyimpang berarti itu adalah oknum yg mengatasnamakan tasawuf.
belajar toriqoh itu wajib tertuang di alquran
MASYAALLAH adem,dapat ilmu dr para guru dan Mursyid saya Abuya Arrazy Hasyim.semoga para Guru" kita ini selalu dalam lindungan ALLAH SWT.Aamiin
Hati hati ! saja
Saya dari Malaysia, mengalir air mata terharu seronok melihat Ustad Abd Samad dan Buya AlRazzy dudok bersama sama bermuzakaroh dan menjawab semua soalan . Alhamdullilah hirabbil aalamin . Shukran . InsyaAllah Tasawuf di Malaysia terpelihara dibawah pimpinan Perdana Mentri kami DSAI.
Alhamdulillaaah Gerbang ilmu perdana bulanan di Kediaman Perdana Menteri..
Alhamdulillah terimakasih
Alhamdulillah para ulama cerdas wawawasan luas ....sejuk,menyentuh hati,tiada ketegangan ,enak didengar dan dipahami....inilah rahmatan ilalamin.....👍👍👍👍👍👍👍👍
I
Modah modahan para ulama terus sperti ini sangat indah islam
Alhamdulillahi Robbil Alamin.
Ajang silaturahmi memperkuat ukhuwah islamiah tali pengikat persaudaraan sesama muslim,akhlak beliau mjd tauladan bagi kt semua.Insyallah
Smoga dapat hidayah..
Aminn
Kagum...salut...dan bahagia melihat para Ulama yg telah rela membagikan ilmunya..semoga beliau beliau tetap sehat dan panjang umurnya.
Syaikh Ahmad Salam dalam karyanya “Maa ana ‘Alaihi wa Ashabi” (Daar Ibnu Hazm cet. I, hal. 194 dst) menukil beberapa pernyataan Muhammad al-Ghazali dari beberapa tulisannya antara lain :
“Mengaitkan diri dengan Salaf merupakan tujuan para pelaku perbaikan pada zaman kita sekarang…Tetapi apa yang kini disebut Salafiyah serta apa yang ditawarkannya sebagai jalan kembali, sungguh merupakan sesuatu yang mengherankan, sebab penawaran itu memuat sejumlah besar persoalan yang bersifat kekanak-kanakan yang semestinya harus mati, dan generasi umat sekarang tidak perlu dibebani untuk mempelajarinya” [dinukil oleh Syaikh Ahmad Salam dari kitab karya Muhammad al-Ghazali: Dustur al-Wihdah ats-Tsaqafiyah hal. 130]
Pada kitab lain Muhammad al-Ghazali mengatakan : “Para da’i umat Islam, baik salaf maupun khalaf seharusnya berpegang pada metodologi al-Qur’an dalam memaparkan persoalan-persoalan aqidah. Mereka hendaknya menyibukkan diri dengan mengemukakan upaya-upaya solusi Islami bagi problem-problem masa kini serta krisis-krisis moril dan materiil yang muncul. Sebab itulah sesungguhnya yang telah dikerjakan oleh generasi Salaf yang pertama, sehingga hal itu sangat membantu bagi penaklukan-penaklukan negeri-negeri Timur dan Barat. Adapun orang-orang yang kini menyibukkan diri dengan mengumandangkan perang melawan Jahmiyah, Mu’tazilah dan Asy’ariyah, maka bisa jadi mereka hanya memelihara kemenangan di medan yang tidak ada musuhnya, kemenangan dalam khayalan belaka dan tidak akan memperoleh apa-apa kecuali bayangan saja…” [dinukil dari kitab Muhammad al-Ghazali “Humum ad-Da’iyah” hal. 136].
Seterusnya dalam kitab Ma’allah hal. 347-348 (sesuai dengan penukilan Syaikh Ahmad Salam), Muhammad al-Ghazali mengatakan : “Merupakan keharusan bagi seorang peneliti (Muslim) manapun untuk senang melakukan ijtihad, selama ijtihadnya dipagari dengan ikatan-ikatan kokoh yang bersumber dari pendapat yang mantap dan dari luasnya pemahaman. Seseorang di antara kita ketika bersendirian saja memasuki lautan atsar yang luas, akan mendapatkan dirinya terpaksa bersandar kepada nash dan berupaya melakukan ta’wil lain atau akan mengabaikan sanadnya. Sementara sebagian orang yang lain melakukan cara sebaliknya.
Menurut saya : Sesungguhnya hal pertama yang terbaik adalah mempelajari nash-nash semuanya, kemudian mempelajari semua pendapat fikih yang diwariskan dari empat imam madzhab yang masyhur serta dari ahli-ahli fikih kekinianlainnya, juga dari Khawarij, Zaidiyah, (Syi’ah) Imamiyah, Zhahiriyah dan seterusnya. Dengan catatan bahwa belajar perbandingan ini harus bebas mutlak dan sesudahnya harus diperbolehkan bagi seorang Muslim manapun untuk memilih apa yang disukainya dari pendapat-pendapat fikih di atas, atau kalau tidak, memegangi sikap taklid kepada seorang mujtahid tertentu”.
Dari pemaparan di atas, dapat terlihat betapa kasar Muhammad al-Ghazali menyerang Ahlul Haq yang menyatakan perang terhadap ahli-ahli bid’ah seperti Jahmiyah, Mu’tazilah dan Asy’ariyah. Menurutnya, itu hanyalah medan perang khayalan belaka. Tetapi pada saat yang sama mengajak membuka pintu lebar-lebar untuk menampung masukan dari pendapat-pendapat Khawarij, Rafidhah (syi’ah), Zhahiriyah dan Imam madzhab yang empat, untuk kemudian bebas memilih atau taklid.
Kesimpulan dari apa yang dikatakan oleh Muhammad al-Ghazali ialah :
Bahwa mengikuti jejak Salaf hanyalah dalam masalah takut kepada Allah, ikhlas, mementingkan akhirat serta dalam prinsip-prinsip keadilan dan prinsip-prinsip musyawarah serta prinsip-prinsip lainnya.
Bahwa Salaf tidak mengurusi masalah fiqih furu’. Memang demikianlah yang dikatakan oleh al-Ghazali. Dan ini salah besar.
Bahwa Salafiyah yang ada sekarang ini, tidak lain hanyalah persoalan-persoalan kekanak-kanakan, mestinya tidak perlu ada.
Para da’i hendaknya berpegang dengan tatacara al-Qur’an dalam maalah aqidah.
Adalah mungkin untuk memilih pendapat Khawarij, Syi’ah atau Zaidiyah, atau madzhab-madzhab lain, memalui belajar banding yang bebas mutlak terhadap nash-nash yang ada.
Bahkan sangat mungkin untuk bertaklid kepada firqah-firqah serta madzhab-madzhab di atas.
Bahwa membongkar penyimpangan Jahmiyah, Asy’ariyah dan Mu’tazilah merupakan perang yang bersifat khayalan. Hanya akan menghasilkan bayangan-bayangan kosong. (Syeikh Ahmad Salam dalam “Maa ana ‘alaihi wa Ashabi” dengan disadur secara bebas, hal. 194-196).
Demikianlah Muhammad al-Ghazali. Dan dari kesimpulan nomor no. 4, terutama jika dihubungkan dengan pernyataan-pernyataannya yang lain, terlihat bahwa ia menolak hadits sebagai sumber aqidah (khususnya hadits Ahad atau yang menurutnya bertentangan dengan akalnya).
Tokoh lain selain Muhammad al-Ghazali, misalnya adalah Yusuf al-Qardhawi. Ia hampir sama dengan Muhammad al-Ghazali dalam banyak hal, begitu pula dalam penolakan terhadap hadits-hadits yang dirasa bertentangan dengan akalnya. Ini disebabkan oleh manhaj yang ditempuh keduanya sama. Hanya saja Yusuf al-Qardhawi lebih pandai dan halus caranya daripada Muhammad al-Ghazali. [Lihat al-Aqlaniyun Afrakh al-Mu’tazilah al-Ashriyun, karya Syeikh Ali bin Hasan al-Atsari, cet. I Maktabah al-Ghuraba’ al-Atsariyah, Madinah, KSA. Hal. 71, 72, 73]. Masih banyak tokoh-tokoh lain yang senada.
Sementara contoh-contoh para penolak sebagian Sunnah yang berbentuk jama’ah, bisa disebutkan di sini secara garis besar, di ataranya : Hizbut Tahrir (HT) yang didirikan oleh Taqiyuddin an-Nabhani. Mereka secara tegas menolak hadits Ahad sebagai pedoman dalam beraqidah.
Kelompok Isa Bugis, juga banyak menolak hadits-hadits yang bertentangan dengan akal jahil mereka.
Majelis Tafsir al-Quran pun tidak mendasarkan pemahaman aqidahnya melalui nash-nash hadits, sehingga banyak persoalan aqidah yang diyakini secara keliru. Manhajnya dalam memahami Islam tidak sejalan dengan manhaj Salaf. Misalnya, keyakinan bahwa orang yang masuk neraka tidak akan masuk sorga. Mudah-mudahan pemahaman ini hanya karena ketidak mengertian, sehingga bila sudah mengerti akan berubah pemahamannya menjadi benar.
Dan di sana masih banyak kelompok pergerakan, baik atas nama perorangan maupun atas nama kelompok yang sadar atau tidak sadar, telah menolak hadits-hadits Nabi n hanya karena akal mereka yang dangkal tidak bisa menerimanya, padahal hadits-hadits itu telah diterima secara penuh oleh kaum Muslimin.
Sebagai gambaran bahwa pengaruh ingkarus Sunnah sudah merambah berbagai lapisan umat Islam, tampaknya contoh-contoh di atas sudah mencukupi. Wallahu a’lam.
PENUTUP
Demikianlah perjalanan sejarah ingkarus Sunnah secara ringkas hingga kini. Terlepas apakah gerakan ingkarus Sunnah di Indonesia ada atau tidak hubungannya secara bentuk atau secara perserikatan / perhimpunan dengan ingkarus Sunnah di manca negara, namun kesemuanya berpangkal dari hawa nafsu, syubhat dan kedangkalan pemahaman tentang ajaran Islam.
Disadari atau tidak, ketika seorang perorangan tertentu atau suatu kelompok tertentu membantah Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara serampangan, niscaya akan terjebak pada pengingkaran terhadap Sunnah.
Suka atau tidak suka, orang-orang yang demikian memiliki titik kesamaan (meskipun tidak keseluruhan) dengan firqah-firqah kaum Muslimin yang sesat seperti Khawarij, Mu’tazilah, Syi’ah dll. Bahkan mungkin menjadi penyambung lidah atau menjadi kelompok golongan-golongan sesat tersebut.
Karenanya, semestinya orang berhati-hati dan bertakwa kepada Allah agar dirinya selamat dari ancaman siksa Allah di akhirat. Kaum Muslimin harus meluangkan waktunya untuk mempelajari ajaran Islam yang benar agar akhirnya bisa kembali kejalan yang benar. Ini bukan kegiatan yang bersifat kekanak-kanakan seperti yang dituduhkan oleh Muhammad al-Ghazali. Kaum Msulimin harus menghormati Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara benar dan harus menjunjung tinggi Sunnah-nya. Sedangkan Sunnah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salalm juga merupakan Sunnah beliau yang harus dihormati.
Ayat berikut ini cukup sebagai bukti nyata dan qath’i agar umat mentaati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءامَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِى اْلأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ
Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. [An-Nisa’/4 : 59].
Mentaati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam berarti mengikuti sunnahnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذ
Wajib bagi kalian berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa’ur Rasyidun, orang-orang yang mendapat petunjuk. Gigit (pegang)lah Sunnah itu dengan gigi geraham kalian. [Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dll. Lihat Shahih at-Tirmidzi karya Syeikh al-Albani II/341-342].
Jadi, tidak ada lagi dibalik kebenaran kecuali kesesatan. Wallahu Waliyyu at-Taufiq.
PERKEMBANGAN INGKARUS SUNNAH DI INDIA
Ternyata gerakan ingkarus Sunnahpun sampai ke India. Ada faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya gerakan ini, yang terpenting (menurut Khadim Husain dalam al-Qur’aniyun hal. 19,20, 21, 22 dst.) di antaranya adalah :
1. Sebagai akibat logis dari benih-benih gerakan yang ditebarkan oleh anggauta kelompok Sayyid Ahmad Khan, anak seorang tokoh Muslim terkemuka India, namun sepeninggal ayahnya ia berkembang mengikuti kekagumannya pada Inggris dan akhirnya melahirkan berbagai pemikiran aneh.
2. Akibat pengaruh penjajahanBarat.
Maka mulai tahun 1902 muncullah seorang pendiri gerakan Qur’aniyun bernama Ghulam Nabi yang dikenal dengan nama Abdullah Jakralawi. Ia memulai kegiatan-kegiatan rusaknya dengan mengingkari seluruh Sunnah Nabi n . Pusat kegiatannya di sebuah Masjid di Lahore (sekarang masuk wilayah Pakistan) bernama Masjid Jiniyan Wali.
Sebenarnya, gerakan Qur’aniyun di India mula-mula dipelopori oleh dua orang yang memiliki satu sumber perguruan, dalam waktu bersamaan ; pertama, Muhibbul Haq Azhim Abadi di daerah Bahar, India bagian timur. Kedua Abdullah Jakralawi di Lahore. Hanya saja, secara lahir orang yang pertama tidak menyelisihi kebiasaan umumnya kaum Muslimin. Ia tetap melakukan kegiatan-kegiatan Islam seperti orang Islam umumnya, namun dengan mengambil istinbath hukum hanya berdasarkan al-Qur’an tanpa merujuk kepada hadits. Hal ini menyebabkan kegiatan serta gagasannya tidak terlalu menyentakkan perhatian kaum Muslimin.
Sementara orang kedua (yaitu Abdullah Jakralawi), sejak kemunculan pertamanya sudah menyelisihi umumnya kaum Muslimin. Hal pertama yang sangat mencolok adalah perbedaan dalam masalah shalat, hingga akhirnya membentuk sebuah firqah baru dengan nama Ahli dzikir wal Qur’an.
Demikianlah seterusnya, semakin lama terjadi perbedaan yang semakin lebar antara pengikut Qur’aniyun (ingkarus Sunnah) dengan kaum Muslimin.
Dan gerakan ingkarus Sunnah murni di India, yang dipelopori oleh Abdullah Jakralawi bukan saja dianut sebagai faham perorangan, tetapi merupakan faham suatu jama’ah. Jama’ah sesat dan kufur.
Di sana masih banyak tokoh ingkarus Sunnah lainnya di India, namun cukuplah apa yang disebutkan di sini sebagai contoh gambaran perkembangan Ingkarus sunnah.
INGKARUS SUNNAH DI INDONESIA
Tidak banyak yang bisa disampaikan tentang ingkarus Sunnah di Indonesia, namun pada tahun delapan puluhan dan sebelumnya pernah meledak kepermukaan sebuah gerakan ingkarus Sunnah dengan tokohnya antara lain Nazwar Syamsu. Mereka mempunyai tata cara shalat sendiri. Shalat menurut mereka sama dengan dzikir. Dengan demikian jika sekelompok orang duduk dalam majelis ilmu, sudah mereka anggap melaksanakan shalat karena majelis ilmu merupakan majelis dzikir. Ini tentu akibat pengingkaran mereka terhadap Sunnah atau akibat hawa nafsu dan kejahilan mereka. Sebab di dalam al-Qur’an, menurut mereka tidak terdapat tata cara shalat secara khusus.
Mengingkari Sunnah secara demikian berarti telah mengingkari wahyu Allah dan itu adalah kufur. Allah Babhanahu wa Ta’ala telah berfirman:
فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rosul (sunnahnya). [An-Nisa/4 : 59].
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلاَّ وَحْيٌ يُوحَي
Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). [An-Najm/53 : 3-4].
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ إِنِّي أُوْتِيْتُ الْقُرْآنَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ
Ketahuilah, bahwa aku telah diberi wahyu al-Qur’an dan yang semisal al-Qur’an (yakni Sunnah) datang bersamanya. [HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim dan Ahmad dengan sanad yang shahih. Lihat al-Hadits Hujjatun binafsihi fi al-‘Aqaid wal Ahkam, Syeikh al-Albani, yang di kitabkan oleh Muhammad Id al-Abbasi, ad-Daar as-Salafiyah, cet. I 1406 H/1986 M. hal. 32-33, juga pada muqadimah hal. 25].
Jadi mereka adalah golongan orang yang sebenarnya menentang al-Qur’an al-Karim. Gerakan ini hingga kini masih ada, hanya suaranya tak begitu bergema. La haula wala Quwwata illa Billah. Semoga kita dilindungi dari kejahatan-kejahatan gerakan semacam ini.
BENTUK-BENTUK INGKARUS SUNNAH
Inggkarus Sunnah seperti telah diisyaratkan di atas, ada yang berbentuk keseluruhan, yaitu menolak Sunnah secara keseluruhan. Dan ada yang berbentuk sebagian, yaitu hanya menolak sebagian Sunnah, di antaranya hadits-hadits Ahad yang berkaitan dengan masalah aqidah atau hadits-hadits yang menurut tolok ukur akal mereka tidak masuk akal. Kelompok penolak sebagian Sunnah ini tidak menamakan diri sebagai kaum ingkar Sunnah, bahkan menolak sebutan demikian.
Bentuk Ingkarus Sunnah secara keseluruhan sudah dapat terbaca gerakannya semenjak zaman Imam Syafi’i rahmahullah (seperti telah dipaparkan serba sedikit di atas) hingga zaman sekarang. Beberapa tokohnyapun sudah dipaparkan. Jika di Mesir lebih banyak bersifat perorangan, maka di India dan Indonesia lebih merupakan gerakan jama’ah yang terorganisir. Tetapi masing-masing memiliki daya sesatnya sendiri-sendiri.
Karena itu, dibawah ini hanya akan dipaparkan beberapa bentuk gerakan secara garis besar yang sebenarnya merupakan bagian dari ingkarus Sunnah, namun yang tentu menolak jika disebut ingkarus Sunnah. Sebab mereka beranggapan bahwa mereka tidak menolak Sunnah. Hanya karena mereka bersandar pada akal, maka mereka menolak banyak Sunnah dengan anggapan bahwa Sunnah tersebut mustahil berasal dari Nabi n .
Jika diperhatikan, penolakan terhadap Sunnah jenis ini, ada yang berbentuk perorangan dan ada pula yang berbentuk jama’ah.
Secara perorangan, gerakan ini dipelopori antara lain oleh tokoh-tokoh pergerakan seperti yang telah dikemukakan di atas. Meskipun sebenarnya tokoh-tokoh tersebut juga mewakili suatu jama’ah dan pada kenyatannya jama’ah yang dipimpinnyapun menggunakan pola-pola tokoh-tokohnya ketika berbicara tentang Islam dan perjuangan.
Misalnya adalah Muhammad al-Ghazali, seorang tokoh pergerakan kekinianyang dilihat sepintas sepertinya ingin mengikatkan diri pada cara-cara Salaf. Namun setelah diperhatikan ternyata berlawanan dengan cara-cara salaf, bahkan manhajnya terlihat sangat bebas dan menghilangkan batas-batas pemisah antara haq dan bathil. Di satu sisi sepertinya ingin mengembalikan pada manhaj al-Qur’an, tetapi di sisi lain ternyata menghantam Sunnah dan Ahlu Sunnah.
Bismillah…
Bentuk-Bentuk Ingkarus Sunnah
BENTUK-BENTUK INGKARUS SUNNAH
PENDAHULUAN
Qur’aniyun bentuknya bermacam-macam. Di Indonesia ada yang secara tegas memakai sebutan Ingkarus Sunnah untuk menyatakan bahwa pegangan satu-satunya adalah al-Qur’an. Sebenarnya gerakan ingkarus Sunnah sudah lama muncul ke permukaan, sejalan dengan munculnya firqah-firqah umat Islam. Dalam sejarah, firqah yang dari segi waktu disebutkan oleh Ulama sebagai yang muncul pertama kali di tengah umat Islam adalah Khawarij, di susul kemudian dengan kemunculan Syi’ah. Keduanya muncul pada zaman kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Hanya saja, Syi’ah waktu itu masih sangat terselubung. (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah XIII/32,33 dan 49). Khawarij sejak pertama kemunculannya merupakan sekelompok orang yang terkesan sangar, pemberani dan tanpa basa basi. Sedangkan Syi’ah adalah sekelompok orang yang terkenal sangat licik, salah satu aqidahnya adalah menipu. Aqidah “menipu” ini mereka istilahkan dengan taqiyah. Namun baik khawarij maupun syi’ah, sama sama jahat, kejam dan bengis terhadap lawan-lawannya, khususnya terhadap Ahlu Sunnah dan tokoh-tokohnya. Bahkan syi’ah lebih jahat lagi. (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah XXVIII/478,479,480 dst).
Sejalan dengan kemunculan firqah-firqah itulah, penolakan terhadap sunnah berhembus kencang. Bahkan penolakan terhadap sunnah itulah yang menjadi pemicu lahirnya firqah-firqah. Baik penolakan secara keseluruhan, maupun penolakan secara sepenggal-sepenggal, dalam arti; yang sesuai dengan hawa nafsu diterima, sedangkan yang tidak cocok dengan hawa nafsu ditolak.
Khawarij menolak berpegang kepada Sunnah jika menurut mereka tidak sesuai dengan zhahirnya nash al-Qur’an. (Majmu’ Fatawa XIII/48-49). Sedangkan Syi’ah menolak banyak Sunnah yang shahih hanya karena mengikuti kaidah hawa nafsu mereka. Mereka adalah makhluk terjahat di muka bumi. Mereka tidak saja menolak Sunnah, bahkan juga al-Qur’an. [Majmu’ Fatawa XXVIII/480,481,482]
Begitu pulalah seterusnya, mu’tazilah serta firqah-firqah lain, adalah kelompok-kelompok yang tidak menerima Sunnah sepenuhnya. Bahkan kemudian ada kelompok yang menolak Sunnah secara keseluruhan.
SEJARAH INGKARUS SUNNAH
Sebenarnya bisa difahami bahwa benih-benih ingkarus Sunah sudah muncul bersamaan dengan lahirnya firqah-firqah di atas. Hanya saja saat itu mereka tidak dikenal sebagai gerakan ingkarus Sunnah, sebab memang bukan itulah spesifikasi kesesatannya. Tetapi firqah-firqah itulah sejatinya yang memelopori lahirnya gerakan spesifik ingkarus Sunnah, bahkan gerakan-gerakan menyimpang lain yang memiliki unsur pengingkaran terhadap Sunnah, meskipun tidak secara keseluruhan, tetapi hanya secara sebagian.
Khadim Husain Ilahi Najasy, seorang dosen pada fakultas Tarbiyah, Univ. Ummul Qura di Thaif, dalam kitabnya menyebutkan bahwa pada akhir abad kedua Hijriyah, telah lahir gerakan yang menyerukan dihilangkannya Sunnah secara keseluruhan dan bahwa Sunnah tidak boleh dijadikan sandaran dalam pensyari’atan hukum-hukum Islam. Ini katanya, akibat pengaruh syubhat yang diwariskan oleh syi’ah, khawarij dan mu’tazilah. Ia membuktikannya dengan peristiwa percakapan yang terjadi antara Imam Syafi’i rahimahullah melawan salah seorang pendukung gerakan itu. Kisah itu ia nukil dari Kitab Jama’ al-Ilmi yang diterbitkan bersama Kitab al-Umm karya Imam Syafi’i. Namun menurut kesimpulannya, kemungkinan terkuat orang yang mendebat Imam Syafi’i tersebut berasal dari kelompok khawarij nyelene /ekstrimis, bukan dari kelompok mu’tazilah seperti yang disimpulkan oleh Musthafa as-Siba’i dalam as-Sunnah wa Makanatuha dan Khudhari Bik dalam Tarikh at-Tasyri’ al-Islami. [Lihat al-Qur’aniyun wa Syubuhatuhum haula as-Sunnah, karya Khadim Husain Ilahi Najasy, dibawah bab judul : Mauqif al-Qur’aniyin as-Sabiqin min as-Sunnah].
Khawarij memang cenderung mengembalikan segala perkara kepada al-Qur’an saja, bahkan menuntut agar orang mengikuti al-Qur’an, tetapi mereka keluar dari Sunnah dan jama’ah (maksudnya, pemahamannya tidak mengikuti jama’ah kaum Muslimin yang ditokohi para sahabat g ). (Lihat Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah XIII/208). Berbeda dengan mu’tazilah yang tidak menolak Sunnah secara keseluruhan. Golongan yang terakhir ini, kesukaannya mengotak-atik nash-nash al-Qur’an maupun Sunnah supaya selaras dengan akal pikiran mereka yang dangkal.
PERKEMBANGAN INGKARUS SUNNAH
Menurut Khadim Husain Ilahi Najasy dalam kitabnya “al-Qur’aniyun” (terbitan Maktabah ash-Shiddiq, cet. I Th. 1409 H/1989 M) hal. 99, bahwa semenjak peristiwa percakapan Imam Syafi’i dengan salah seorang anggauta kelompok yang menuntut disingkirkannya Sunnah sebagai sumber hukum, sampai kurang lebih sebelas abad kemudian, tidak terdengar dalam catatan sejarah adanya orang atau kelompok yang menyerukan agar Sunnah disingkirkan dari kedudukannya sebagai sumber hukum. Baru pada abad ke tiga belas Hijriyah mulai terdengar kembali adanya bencana pengingkaran terhadap Sunnah.
Disebutkan, kemunculannya diawali diwilayah yang penduduknya berbicara bahasa Arab, ada yang mengatakan di Irak, ada pula yang mengatakan di Mesir. Namun menurut Khadim Husain Ilahi Najasy, Mesir lebih mendekati kebenaran. Kemudian berkembang dan babur di India. (Lihat al-Qur’aniyun hal. 99 dan seterusnya). Pertumbuhan ingkarus Sunnah di Mesir sendiri berawal dari pengaruh-pengaruh gerakan westernisasi, disusul kemudian dengan kemunculan Jamaludin al-Afghani. Ia membikin wadah perbincangan yang di dalamnya berkumpul tokoh-tokoh pergerakan seperti Muhammad Abduh, Abdul Karim Salman, Sa’ad Zaghlul dan lain-lain. Jamaludin al-Afghani adalah orang pertama yang mencetuskan gagasan nasionalisme Mesir hingga kuatnya ikatan kebangsaan dapat menggantikan ikatan agama. Akhirnya Mesir bukan merupakan negara agama, tetapi menjadi negara bangsa Mesir yang komposisinya terdiri dari kaum Muslimin, Yahudi dan Nasroho/Kristen. Jamaludin percaya dengan persatuan antar tiga agama. Kondisi parah ini diperparah dengan perkembangan politik di Mesir dan penjajahan Inggris. Begitulah secara ringkas, sehingga akhirnya muncul gerakan ingkarus Sunnah, baik ingkar secara keseluruhan, maupun ingkar terhadap sebagian Sunnah. Namun Ingkarus Sunnah di negeri yang berbahasa Arab ini tidak bersifat jama’ah, tetapi lebih bersifat perorangan.
Beberapa tokoh perorangan yang memelopori ingkarus Sunnah murni (keseluruhan) ialah : dr. Muhammad Taufiq Shidqi (Th. 1298 - 1338 H/sekitar Th. 1880-1920 M), Mahmud Abu Rayyah, dr. Abu Syadi Ahmad Zaki (1892-1955 M), Dr. Isma’il Adham (1911-1940 M) dll.
Sementara orang-orang yang menolak sebagian Sunnah, tokoh-tokohnya antara lain : Ahmad Amin, Ahmad Fauzi, Muhammad Bakhit dan lain-lain. (Lihat al-Qur’aniyun hal. 112-203) Wallahu a’lam.
Tentu Madrasah Ishlahiyah, sebagai wadah gerakan Aqlaniyah (pengagungan terhadap akal) moderen di Mesir, merupakan gerakan yang turut serta meramaikan berkembangnya penolakan terhadap hadits Ahad. Madrasah ini didirikan pada suatu masa di tengah penjajahanInggris terhadap Mesir. Ajaran-ajarannya mulai menonjol di tangan Jamaludin al-Irani (yang kemudian menjadi terkenal dengan sebutan Jamaludin al-Afghani). Kemudian ajaran-ajaran Madrasah tersebut semakin tersohor dan mengakar pada masa kepemimpinan Muhammad Abduh. Begitulah seterusnya. Tokoh-tokoh gerakan Madrasah Islahiyah (Aqlaniyah) moderen ini antara lain; Sa’ad Zaghlul, Muhammad Farid Wajdi, Qasim Amin, Ali Abdur Raziq, Luthfi Sayyid, Mahmud Syaltut, Musthafa al-Maraghi (penyusun Tafsir al-Maraghi-pen), dan belakangan Hasan at-Turabi, Muhammad al-Ghazali, Yusuf al-Qardhawi, Fahmi Huwaidi serta Muhammad Imarah. (Lihat Maa ana ‘alaihi wa Ashabi karya Ahmad Salam, cet. I th. 1415H/1995 M, terbitan Daar Ibni Hazm hal. 33-34).
Sebenarnya akibat akhir dari perjalanan kaum Aqlaniyun (para pengagung akal) ini adalah pengingkaran terhadap wahyu dan penolakan terhadap agama, suka ataupun tidak. (Al-Aqlaniyun Afraakh al-Mu’tazilah al-Ashriyun, karya Syeikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid al-Atsari, cet. I th. 1413 H/1993 M, Maktabah al-Ghuraba’ al-Atsariyah, Madinah, KSA hal. 74).
Alhamdulillah.ilmu bermanfaat Amin...