Sri Maharaja Balaputradewa, Raja Terbesar Sriwijaya Berasal Dari Jawa

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 11 жов 2024
  • Sriwijaya merupakan kerajaan Budha bercorak maritim terbesar yang pernah ada di Nusantara. Kerajaan ini disebut sebagai nasional state pertama oleh bung karno, sebagai simbol perekat elemen bangsa. Dari sejumlah raja yang pernah memimpin, ada seorang raja yang berhasil membawa Sriwijaya mencapai masa kejayaannya, yakni Raja Balaputradewa. Nama kebesarannya tercatat dalam sejumlah prasasti, salah satunya tersimpan di india hinggga hari ini. yakni prasasti nalanda.
    Nah, siapakah sebenarnya balaputradewa, benarkah ia adalah keturunan jawa? Bagaimana kemudian menjadi raja di sriwijaya? Simak selengkapnya dalam video berikut ini.

КОМЕНТАРІ • 71

  • @Ghssttt
    @Ghssttt Місяць тому +1

    Bahasa melayu kuno dah ad jauh sebelum sriwijaya yaitu abad ke 4 contoh prasasti dong yen chau champa,gelar dapunta juga gelar melayu kuno.sedang sriwijaya baru ada abad ke 7.didalam prasasti sojo merto juga disebutkan dapunta sailendra beragama siwa beda dengan sriwijaya yg budha.diprasasti,sailendra tidak menyebut sriwijaya tapi malah keluarga dan pemujaan kepada siwa,jadi dia berkuasa atas nama sendiri.prasasti sojomerto juga ga menyebut angka bisa jadi malah duluan sailendra ad dijawa sebelum dapunta hyang mendirikan sriwijaya.seiring waktu keturunan sailendra ada yg berpindah agama jadi budha lalu menguasai sumatra hingga indochina,gak heran balaputra dewa mengaku cucu sailendra jawa untuk memperkuat posisinya mengingat saat itu sailendra jawa adalah penguasa terbesar dikawasan.yg jelas wangsa sailendra awalnya adalah pemuja siwa/hindu kemudian menjadi budha lalu menguasai jawa sumatra hingga indochina.

  • @youngalfa8684
    @youngalfa8684 21 день тому

    SRIWIJAYA .... (2) - LANJUTAN
    Sebagai tambahan :
    * Menurut I-Tsing letak Sriwijaya di daerah yang jika siang tidak ada bayang-bayang maksudnya adalah bahwa Sriwijaya berada di daerah tropis, tidak seperti negara I-Tsing (Tiongkok) yang berada lebih ke utara dari Khatulisiwa. Itu cara I-Tsing untuk menjelaskan mengenai daerah Khatulistiwa. Wilayah Palembang juga terletak sangat dekat Khatulistiwa yaitu antara 2º 52' - 3º 5' LS, artinya bayangan benda di tengah hari nyaris bertimpah dengan objek bendanya.
    * Menurut I-Tsing jika angin baik, perjalanan dari Kanton, Tiongkok, ke kedatuan Sriwijaya memakan waktu 20 hingga 30 hari. Sedangkan dari Kanton ke kerajaan Melayu (Jambi) memakan waktu 15 hari. Dan kalo dari Kanton ke Kampar waktunya lebih singkat lagi, kurang dari 15 hari. Artinya bahwa lokasi Kedatuan Sriwijaya itu letaknya lebih ke selatan dari pada Kampar dan Jambi. Artinya bahwa di tahun 671 M (atau sebelum dibuatnya prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M) letak Sriwijaya sudah berada di sekitar wilayah Sumatera Selatan (Palembang). Hal ini juga menunjukkan bahwa sebelum dibuatnya prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M Sriwijaya bukanlah berada di Jambi dan juga bukan di Kampar tetapi sudah ada di Palembang. Dengan kata lain, Kedatuan Sriwijaya bukanlah kerajaan pindahan dari jauh.
    * Penemuan arca besar Budha Mahayana dengan gaya Amarawati peninggalan abad ke-5 (menurut Krom dan Gosch) di Bukit Seguntang, Palembang menunjukkan bahwa pada abad ke-5 Masehi sudah ada kerajaan besar beragama Budha di wilayah Palembang, lebih tua daripada tahun pembuatan prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa prasasti Kedukan Bukit bukanlah prasasti pendirian Kedatuan Sriwijaya.
    * Peninggalan-peninggalan Sriwijaya di wilayah Sumatera Bagian Selatan adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Kota Kapur, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Baturaja yang isinya berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti situs Boom Baru - Palembang dari abad ke-7, Prasasti Bukit Seguntang - Palembang dari abad ke-8, 30 Fragmen Prasasti Situs Sabokingking - Palembang dari abad ke-7 yang isinya juga berkaitan dengan Prasasti Kedukan Bukit, 2 fragmen prasasti Kambang Unglen, Situs Purbakala Kerajaan di Bukit Seguntang - Palembang, Situs Taman Purbakala Sriwijaya di Karanganyar - Palembang, Situs Talang Kikim - Palembang, Situs Tanjung Rawa, Situs Bumi Ayu, Situs Candi Angsoka, Candi Kebayan / Candi Jepara, Situs Candi Lesung Batu, Situs Kapal Sriwijaya di Mariana (Banyuasin), Situs Kambang Unglen, Situs Padang Kapas, Situs Suak Bujang, Situs Ladangsirap - Palembang, Situs Pulau Campaka - Palembang, Arca Budha Situs Tingkip abad ke-7, Arca Budha Awalokiteswara Situs Bingin Jungut abad ke-8, Arca Bodhisattwa Situs Enam Percandian Gedingsuro - Palembang abad ke-9, Arca Emas Budha Sungai Musi - Palembang, Arca Budha Amarawati Bukit Seguntang - Palembang dari abad ke-5, Arca Ganesha masa Sriwijaya di Jl. Mayor Ruslan (Palembang), Arca Bodhisattwa Awalokiteswara abad ke-8 dari situs Sarangwaty (Lemahabang) di Jalan Pendawa - Palembang, Arca Kuwera situs Bukit Seguntang - Palembang dari abad ke-8, Arca Budha Solok Sipin, Arca perunggu Budha Maitreya di daerah Minanga (Komering) dari abad ke-7, Arca Ganesha abad ke-9 situs Candi Angsoka, Kemudi kapal sepanjang 8 meter dari masa Sriwijaya ditemukan di area Sungai Buah - Palembang, Tablet-tablet mantra-mantra Budha situs Sarangwaty (Lemahabang) - Palembang, Pinggan Emas ajaran Budha situs Bukit Seguntang - Palembang dari abad ke-8, Keris jenis Jalak Budho masa Sriwijaya sepanjang 45 cm di Sungai Musi sekitar Pulau Kemaro, Keris jenis Pudhak Sategal masa Sriwijaya sepanjang 40 cm di Sungai Musi.
    * Tahun 1973 ditemukan sejumlah besar arca Budha ukuran kecil dan lebih dari 400 stupika-stupika Budha dari abad ke-7 / ke-8 di area situs Lemahabang - Palembang. Stupika-stupika Budha yang ditemukan di situs Lemahabang - Palembang ini memiliki banyak kesamaannya dengan stupika-stupika Budha yang ditemukan di sekitar Candi Borobudur di Jawa Tengah.
    * Prasasti-prasasti Dinasti Sailendra di Jawa (Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Sojomerto, Prasasti Manjusigraha, Prasasti Gandasuli, Prasasti Kelurak) tidak menggunakan bahasa Jawa kuno, melainkan menggunakan bahasa Melayu kuno yang merupakan bahasa Kedatuan Sriwijaya.
    * Agama Dinasti Sailendra adalah agama Budha sebagaimana agama Kedatuan Sriwijaya. Bukan agama Hindu sebagaimana agama-agama di Jawa pada masa itu.
    * Dengan dukungan Sriwijaya yang besar dan kaya maka Dinasti Sailendra dapat membangun candi agung agama Budha, Borobudur, di wilayah hindu di Jawa. Para penguasa Hindu lokal dan penganut Hindu di Jawa tidak kuasa mencegah pembangunan candi besar agama Budha ini di tanah mereka karena di belakang Dinasti Sailendra ada kerajaan besar Sriwijaya yang melindunginya.
    * Seorang bangsawan dinasti Sailendra yang tersingkir di Jawa dan pergi ke Palembang (yaitu Balaputra Dewa), bisa menjadi raja agung di Kerajaan Besar Sriwijaya hanya bisa dan hanya mungkin bila beliau memiliki garis darah keturunan Sriwijaya. Raja Balaputra Dewa menyingkir dan kembali ke kerajaan ibunya yaitu Kerajaan Sriwijaya. Raja Balaputra Dewa adalah seorang putra dari putri Sriwijaya, yaitu Dewi Tara atau Cucu dari Raja Sriwijaya, yaitu Sri Dharmasetu.
    * Kekalahan Balaputra Dewa di Jawa mengakhiri masa Dinasti Sailendra di Jawa, sedangkan Sriwijaya tetap exist sebagai Kedatuan besar di Sumatera.
    * Sriwijaya telah ada sebelum kekuasaan Sailendra muncul di Jawa. Dan Sriwijaya tetap ada setelah Dinasti Sailendra runtuh.
    * Salah satu warisan terbesar dari kebesaran Sriwijaya adalah bahasa Sriwijaya, yaitu bahasa Melayu kuno, yang menjadi cikal bakal bahasa Lingua Franca di kawasan Asia Tenggara, yang kemudian membentuk bahasa Melayu dan bahasa Indonesia hingga saat ini. Hal ini menjadi indikasi besarnya kekuasaan dan pengaruh Sriwijaya di Asia Tenggara (bukan bahasa Cola, bukan bahasa Majapahit, atau bahasa Khmer atau bahasa Thai yang menjadi bahasa Lingua Franca).
    Dengan demikian :
    DINASTI SAILENDRA DI JAWA ADALAH BERASAL DARI SRIWIJAYA, BAGIAN DARI KELUARGA SRIWIJAYA, DAN TURUNAN DARI KEDATUAN SRIWIJAYA

  • @halhebat2490
    @halhebat2490 8 місяців тому +1

    Saran. Musik latarnya jgn terlalu kencang. Gak enak didengar.

    • @GediguTV
      @GediguTV  8 місяців тому +1

      Siap, terimakasih

  • @jamauddinst77
    @jamauddinst77 6 місяців тому +2

    Raja Balaputrdewa memang lahir di Jawa, tapi leluhurnya (Wangsa Syailendera) berasal dari Sumatera. Sangat wajar jika beliau pulang kampung asal leluhurnya.
    Keturunan Raja Balaputradewa itu salah satunya menurunkan Keratuan Balaw di Lampung.

    • @hkcbagus9212
      @hkcbagus9212 5 місяців тому +1

      WANGSA ( BHASA JAWA : MASA,MONGSO ATAU DINASTI ) .... JELASLAH WANGSA SAYLINDRA ITU ORANG JAWA ..... KETURNAN KERAJAN KALINGGA ..... FIX NO DEBAT

    • @Malyngsiaguoblok
      @Malyngsiaguoblok 5 місяців тому

      Bisa tunjukkan bukti. Tertulis di prasasti situs kitab apa / cm dongeng 😂

    • @failedindonesianpainter6539
      @failedindonesianpainter6539 5 місяців тому +1

      Pasti berdasar prasati sojomerto ya? 😂, prasasti sonomerto di penelitian terbaru berasal dari abad 10, 2 abad setelah balaputradewa

    • @Malyngsiaguoblok
      @Malyngsiaguoblok 5 місяців тому

      Klo cerita mu benar.. Ya gk apa lah .setelah di bantai di Jawa terus kabur ke sumatra..

    • @NurSimah-ff3mf
      @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому

      @@jamauddinst77 benar sekali wangsa Syailendra dari sumatera
      .... karena wangsa Syailendra dan Sanjaya lah yg di tugaskan raja' Sriwijaya sebagai penguasa Jawa...

  • @NurSimah-ff3mf
    @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому +2

    Pembuat cerita palsu ini pasti bukan orang Palembang...kalau mau tau silsilah Sriwijaya datang ke Palembang

    • @XyyyXyyy-gb2cp
      @XyyyXyyy-gb2cp Місяць тому

      Apalagi trah tamadunan kadroen gemar menulis dongeng yg di kuno kunokan😂

  • @pedroalfakir4858
    @pedroalfakir4858 7 місяців тому

    Ya... Balaputradewa dari jawa, dari keluarga wangsa syaelendra. Ketika Ratu Pramodhawardhani memegang takhta Mataram I Bhumi Shambara, Balaputradewa menerima takhta di Sriwijaya peninggalan prabu Dharmasetu, kakeknya.

  • @Malyngsiaguoblok
    @Malyngsiaguoblok 5 місяців тому

    Orang yg lari kabur terbirit birit kocar kacir saat perang di jawa

  • @martadinata2066
    @martadinata2066 13 днів тому

    Jika dia orang jawa kenapa bahasa Melayu yg berkembang hingga ke melayu modern (Indonesia) kenapa bukan Bahasa jawa.
    Kenapa semua kerajaan di Nusantara terkubur itu karena kutukan dari kerajaan Sriwijaya isi kutukan sudah jelas Siapa yg berkhianat dan tidak patuh maka di kutuk dan akan terkubur

  • @Hanjak-1132
    @Hanjak-1132 2 місяці тому

    Prasasti sejomerto di tulis dengan bahasa melayu cuy bukan bahasa jawir

    • @cahkoplaxxx
      @cahkoplaxxx Місяць тому

      Bahasa melayu kuno dah ada jauh sebelum sriwijaya dari abad ke 4 prasasti dong yen chau vietnam,lagipula dapunta sailendra beragama hindu sedang sriwijya budha.di prasasti sojomerto juga ga ad tahun mungkin malah duluan dapunta sailendra dari dapunta hyang.diprasasti juga tidak menyebut sriwijaya tapi silsilah keluarga dan pemujaan kpd siwa jadi dia berkuasa atas nama sendiri.pada kelanjutanya keturuna sailendra ad yg pindah agama sesuai prasasti rajabsangkhara kemudian menguasai sumatra hingga indochina,tak heran balaputra dewa mengaku cucu raja jawa untuk memperkuat kedudukanya karna saat itu sailendra jawa adalah penguasa terbesar di kawasan nusantara.

    • @Ghssttt
      @Ghssttt Місяць тому

      Bahasa melayu kuno dah ad jauh sebelum sriwijaya yaitu abad ke 4 contoh prasasti dong yen chau champa,gelar dapunta juga gelar melayu kuno.sedang sriwijaya baru ada abad ke 7.didalam prasasti sojo merto juga disebutkan dapunta sailendra beragama siwa beda dengan sriwijaya yg budha.diprasasti,sailendra tidak menyebut sriwijaya tapi malah keluarga dan pemujaan kepada siwa,jadi dia berkuasa atas nama sendiri.prasasti sojomerto juga ga menyebut angka bisa jadi malah duluan sailendra ad dijawa sebelum dapunta hyang mendirikan sriwijaya.seiring waktu keturunan sailendra ada yg berpindah agama jadi budha lalu menguasai sumatra hingga indochina,gak heran balaputra dewa mengaku cucu sailendra jawa untuk memperkuat posisinya mengingat saat itu sailendra jawa adalah penguasa terbesar dikawasan.yg jelas wangsa sailendra awalnya adalah pemuja siwa/hindu kemudian menjadi budha lalu menguasai jawa sumatra hingga indochina.

    • @Hanjak-1132
      @Hanjak-1132 Місяць тому

      @@Ghssttt Prasasti dong Yen chau itu berbahasa champa kuno hanya mirip dengan bahasa melayu kuno
      Kemiripan tata bahasa dan kosakata yang digunakan dalam prasasti ini dengan prasasti-prasasti berbahasa Melayu,[11] menyebabkan beberapa peneliti berpendapat bahwa peninggalan ini dapat dipandang sebagai contoh tertua bentuk bahasa Melayu Kuno;[12][13][14] yang bahkan lebih tua tiga abad daripada prasasti terawal Sriwijaya yang ditemukan di Sumatra bagian tenggara.[11] Namun, sebagian besar peneliti berpendapat bahwa prasasti ini ditulis dalam bahasa Cham Kuno.[5] Kesamaan tata bahasa dan kosakata dasar tidak mengherankan,[11] karena bahasa Chamik dan Melayik berkaitan erat dan merupakan dua subkelompok dari kelompok rumpun bahasa Malayik-Chamik,[15] sebagai cabang rumpun bahasa Melayu-Polinesia dari keluarga bahasa Austronesia.

    • @Ghssttt
      @Ghssttt Місяць тому

      @@Hanjak-1132kan masih perdebatan, bisa dibilang ini adalah akar bahasa melayu kuno dan itu abad ke 4 jauh dari sriwijaya abd ke 7,jadi bahasa melayu kuno dah ramai digunakan,dan berkembang sebelum ad sriwijaya.

    • @Hanjak-1132
      @Hanjak-1132 Місяць тому

      @@Ghssttt bahasa champa itu bukan bahasa melayu

  • @NurSimah-ff3mf
    @NurSimah-ff3mf 6 місяців тому

    Balaputra dewa orang Palembang yg lahir di jawa... Syailendra dan Sanjaya adalah panglima Sriwijaya yg berkuasa di pulau Jawa...

    • @failedindonesianpainter6539
      @failedindonesianpainter6539 5 місяців тому +3

      Lah kok bisa yang hanya keturunanan panglima bisa mewarisi tahta kerajaan, apakah orang-orang di istana kerajaan sriwijaya berSDM rendah kah ?

    • @atayuhun850
      @atayuhun850 2 місяці тому

      Jelas jelas disebutkan di prasasti nalanda (india) kalo balaputradewa keturunan jawa 😂

    • @NurSimah-ff3mf
      @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому

      @@atayuhun850 orang Melayu yg menguasai tanah Jawa... balaputra dewa itu keturunan raja Sriwijaya..wajar Dia jadi raja'...perlu saudara ketahui raja' Sriwijaya sekaligus raja Mataram kuno di Jawa kumararungga...jadi perselisihan di Jawa itu perselisihan antara orang Melayu...

    • @NurSimah-ff3mf
      @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому

      @@failedindonesianpainter6539 semua raja Sriwijaya adalah keturunan Melayu Palembang.... balaputra itu keturunan raja Sriwijaya

    • @atayuhun850
      @atayuhun850 2 місяці тому

      @@NurSimah-ff3mf Balaputradewa diyakini oleh para peniliti merupakan orang jawa, dinasty syailendra sendiri juga merupakan orang jawa terbukti dari berbagai prasasti mulai dari Nalanda, Kelurak. Tidak ada dalam catatan manapun yang menyebutkan bahwa balaputradewa adalah orang sumatera. Bahkan balaputradewa sendiri dengan bangga menyebutkan dia keturunan raja jawa di prasasti nalanda bukan keturunan raja sumatra yang berkuasa di jawa 😂

  • @jefrilinto8771
    @jefrilinto8771 8 місяців тому +1

    udah jelas sekalas raja sriwijaya dharmasetu aja BAWAHAN dyah dharanindra(rakai panunggalan/panaraban) dalam prasati klurak😂😂😂...terus menikahi anak Dharmasetu😂😂😂 ..RUMIT SEKALI hidup ini...inilah enaknya jadi BOS.😂😂....wangsa syailendra(raja gunung) emang Op sih...emang kalo manyangkut RAJA GUNUNG di indonesia ...ya emang YAWA DWIPA bukan swarna dwipa...😊😊😊...Raden Wijaya pun menikahi putri dari raja dhamasraya yaitu dara petak😂😂....Brawijaya menikahi putri dwarawati kerajaan champa....emang paling enak jdi BOS😂😂😂😂..tinggal koaen kawin

    • @ade_prambudi
      @ade_prambudi 3 місяці тому +2

      Betul sekali. Sriwijaya itu bawahan medang😂. Buktinya orang Medang Jawa (balaputradewa) mudah menjadi raja Sriwijaya (entah di jaman balaputradewa masih pakai nama Sriwijaya atau bukan karena dari semua peninggalan balaputradewa tidak ada satupun balaputradewa menyebut Sriwijaya dan Melayu).

    • @NurSimah-ff3mf
      @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому

      @@ade_prambudi jelas' di prasasti kota kapur Sriwijaya menyerang Jawa....semua orang tau kerajaan terbesar Sriwijaya.... seluruh tanah Jawa di kuasai Sriwijaya...

    • @NurSimah-ff3mf
      @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому

      @@jefrilinto8771 terbalik.. sudah tau Sriwijaya yg menguasai dan menaklukkan Jawa... prasasti batu kapur lihat

    • @NurSimah-ff3mf
      @NurSimah-ff3mf 2 місяці тому

      @@ade_prambudi bukti Sriwijaya menyerang Jawa ada prasasti batu kapur....it sing pendeta cina mengatakan kerajaan terbesar kerajaan Sriwijaya...jelas Medang bawahan Sriwijaya... balaputra dewa dan kumararungga..raja Sriwijaya sekaligus raka Jawa... karena Jawa di kuasai Melayu Sriwijaya