MISTERI KERAJAAN KANDIS, Jejak Kerajaan Tertua di Nusantara!

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 21 гру 2024

КОМЕНТАРІ • 13

  • @HerlanHerliana-n5d
    @HerlanHerliana-n5d 17 днів тому

    ya suka history

  • @HerlanHerliana-n5d
    @HerlanHerliana-n5d 17 днів тому

    assalamualaikum kisah cerita sejarah tertua di Nusantara dari channel kak Nova mustikasari podkast ok siap nyimak mantep

    • @NovaMustikaS
      @NovaMustikaS  17 днів тому

      Waalaikumsalam kak😊
      Makasih sudah hadir😁

  • @ImranHf-i7q
    @ImranHf-i7q 17 днів тому

    Wow keren bunda aku suka sejarah Bun?

  • @EriOrson
    @EriOrson 17 днів тому

    Tatapan mbaknyah ngeri

    • @NovaMustikaS
      @NovaMustikaS  17 днів тому

      Waduhh😅

    • @F5Sffw
      @F5Sffw 17 днів тому

      Cantik kok ngeri, mukamu yang ngeri 😝

    • @NovaMustikaS
      @NovaMustikaS  17 днів тому

      Hahaha lagi mode serius kak🤣

  • @F5Sffw
    @F5Sffw 17 днів тому

    Kak...
    Sama dong, saya juga suka sejarah...
    Kerajaan Martadipura di Kutai Kartanegara ini ada bukti primernya yakni
    1. Prasasti Yupa, batu bertulis yang menurut para ahli arkiolog batu andesit itu dari abad ke 4 M
    2. Merdasarkan aksara di batu Yupa yang mirip dengan aksara di uang logam yang beredar di India pada abad ke 4 M
    Berdasarkan Bahasa Sansekerta Klasik yang menurut para ahli linguistik bahasa itu digunakan pada awal abad 3 hingga ke 5 M.
    Sedangkan Kerajaan Kandis itu tidak ada bukti Primer.
    Hanya berdasarkan asumsi dan cerita.
    Begitu kakak sayang...
    ❤🥰🥰

    • @NovaMustikaS
      @NovaMustikaS  17 днів тому

      Wahhh keren banget kak, bener banget itu kak👍
      Kerajaan kandis memang tidak memiliki bukti yang konkrit. Makanya kerajaan kutai dipercaya sebagai kerajaan pertama.

    • @F5Sffw
      @F5Sffw 17 днів тому +1

      @NovaMustikaS Kak.. bahas kerajaan Kutai Martadipura itu juga, tetapi dari sisi yang berbeda.
      Menurut pribadi saya terjemahan prasasti Yupa yang berasal dari kolonial Belanda itu banyak kelirunya. Contohnya,
      1. Di dalam terjemahan prasasti Yupa menyebutkan ada kata "Brahmana," padahal dari 7 Yupa tersebut tidak ada Bahasa Sansekertanya yang menyebut kata "Brahmana," yang ada adalah "Vibra" yang berarti tokoh agama atau rohaniawan. Dengan kalimat "yupo 'yan stahapito vipraih" artinya "Yupa ini didirikan oleh para Vibra."
      Kak.. Vibra atau Tokoh agama/Rohaniawan itu memiliki banyak arti bisa jadi Basir atau Mantir (tokoh agama dalam agama Kaharingan di Kalimantan), bahkan Bante atau Biksu (tokoh agama Buddha), Pandeta, dan alim ulama juga bisa disebut Vibra. Dengan kata lain, Vibra belum tentu Brahmana tetapi Brahmana sudah pasti Vibra. Jadi, semestinya diterjemahkan sesuai dengan kata aslinya.
      Kata Anshuman dalam prasasti Yupa yang diterjemahkan dewa Matahari, padahal diprsasti itu menyebutkan bahwa Aswawarman adalah wangsakerta yang seperti Anshuman.
      Wangsakerta artinya "membangun dinasti" dan Aswawarman membangun dinasti seperti Anshuman. Anshuman disini bukan seperti terjemahan Colonial Belanda yang mengartikan sebagai dewa Matahari. Amsuman adalah nama seorang raja dari kalangan Dinasti Surya atau Suryawangsa. Ia merupakan putra dari Asamanja, dan cucu dari Raja Sagara. Ia memerintah Kerajaan Kosala dengan pusat pemerintahan di Ayodhya. Kisah ini ada di dalam wiracarita Ramayana. Dahulu Anshuman membangun dinastinya dengan melakukan Aswamedha, Adapun caranya adalah melepas kuda-kuda dan membiarkannya berlari dan berhenti di tempat terjauh. Pelepasan kuda-kuda ini akan diikuti oleh prajurit kerajaan. Tempat terjauh kuda itu berhenti diklaim sebagai batas terluas wilayah dari kerajaan yang melepasnya, apabila memasuki wilayah kerajaan lain maka kerajaan itu akan ditaklukkan. Nah, Aswawarman raja Kutai Martapura disebutkan membangun dinasti seperti Anshuman.
      3. Saya yakin Mulawarman memiliki anak perempuan hal ini jarang diketahui karena terjemahan dari kolonial Belanda tidak menterjemahkan kata jivadanam dengan benar. Dalam prasasti Yupa disebutkan bahwa Mulawarman melakukan upacara besar dengan kalimat prasasti
      "bahudana jivadanam, sakalpavrksam sabhumidanan"
      Ada kata "Jivadanam" yang berarti memberikan harta warisan kepada anak perempuan tanpa boleh digugat oleh anak laki-laki"
      Banyak say... Kalau mau dijelaskan disini kekeliruan terjemahannya, bahkan cara membacanya. Ironinya, banyak UA-camr yang membuat konten mengikuti terjemahan yang tidak sepenuhnya benar itu. Oh yaaa Say... Saya bisa membaca aksara itu lho.
      😘

    • @NovaMustikaS
      @NovaMustikaS  17 днів тому

      Wahhh keren banget kak penjelasannya, banyak banget info baru yang aku baru tau juga. Iya kak di beberapa artikel tidak menjelaskan informasi ini. Terimakasih banyak kak infonya😁
      Siap kak next kita bahas kerajaan kutai😁😁