saya punya seperti itu persis. tp y karena drop parah tetap g ngaruh. apa emang udah mau rusak gt y.pemakaian sekitar setahun. dr stabilizer nya aja keluaran nya sama saja dengan input. listrik rumah 180v pas d cek dr itu juga sama 180 alias kaya ga berfungsi stabilizer nya. 😢
Terimakasih pak sudah nonton video nya, Kalau 200volt menurut saya masih lumayan bagus pak , untuk peralatan rumah tangga mungkin masih toleransi, tapi untuk di gedung dimana banyak system electronic yang lebih sensitive 200V sudah perlu adanya stabilizer
@@g3channel60 iya min, ini masih nunggu matsunaga 3000va datang ke rumah (udah on going seminggu barang blm datang)... Tgangan 200v udah makan korban UPS dan VGA
Waduh iya bang klo Ada perangkat electronic banyak mending harus pakai stabilizer, kebetulan saya kerja engineering building, dulu pernah 215volt aja juga ups ada yg kena, langsung taping trafo Di pindah, karena ternyata tegangan supply PLN turun, kita tidak ngeh sudah di kasih selebaran..
Saya juga punya masalah yang sama,,udah lapor P*N dan belum ada solusi,yang saya tanyakan kenapa kita yang harus kumpulin data warga,bukan kah harusnya P*N ada maintenance berkala,,pasti sudah tau dong masalahnya dimana? Klau kita yang ngumpulin data warga terdampak listrik drop,,belum tentu setiap warga mau di cek listriknya oleh kita..walaupun kita bawa voltmeter,,tau kode cek voltase kwh ,mengerti kelistrikan dlsb…harusnya P*N kan yaa yang ngecek dan kumpilin datanya.. Alasan nya bebannya udah berlebih di daerah tsb..installasi jalur kabel P*N yang sudah lama (diameter kabel perlu upgrade),,birokrasi pengadaan barang,,oknum2 yang asal pasang sambung baru tanpa menghitung beban daya trafo induk dlsb Intinya klau satu perusahaan negara memonopoli hajat hidup orang banyak,,,yaaaa kita bisa apa?🙏🏽🙏🏽 (listrik,bbm) kita harus cari solusi sndri klau mau cepat..
@@rahmanhadi182 Wah terimakasih banget komen yg sangat baik Dan membangun, Saya yakin sekali bahwa P*N punya data tersebut, bahwa di beberapa daerah untuk standard tegangan di tiap konsumen memang ada yang belum 220volt apalagi di pedalaman, disini saya di daerah Ciputat Timur yg berbatasan dgn Jakarta (Ibukota negara) bisa bayangkan sdra2 kita yg di pedalaman, Sebenarnya seandainya swasta ikut campur total mengenai pembangkit sampai dengan jaringan distribusi Dan penjualan ke pemakaian saya kira akan lebih bagus, P*N perusahaan besar namun seperti m*n*poli, Ratusan juta rumah, belum ribuan kawasan properti Dan industri
@@g3channel60 bukan seperti monopoli pak,,memang memonopoli..terus terang kalau denger berita masalah perusahaan negara yang “memonopoli” bilang RUGI..dengan alasan subsidi dlsb sangat2 jengkel,,logika orang jualan,untung 1 rupiah pun klau tidak ada saingan (swasta) yaaa tetep gak bakal rugi,harga suka2,konsumen 80-90% beli ma dia,,,dimana logika rumus hitung2annya,,,klau bener rugi yaaa tidak lain dan tidak bukan “dimakan” oknum di dalam donk.. Kebetulan saya di pusat pemerintahan kabupaten yg dimna terdapat kompleks pemerintahan,,termasuk kantor bupati,polres dlsb..gak paham lagi saya kalau di pedalaman yang jauh.. Kembali ke stabilizer..🤣🙏🏽 akhirnya saya pasang grounding sendiri (yg sebelumnya diputus P*N,krn perpindahan KWH meter digital) plus pasang stabilizer dan ups untuk komputer pribadi Terimakasih konten nya,,salfok ma fluke nya…hahahahaha🙏🏽🙏🏽🤣
Biaya listrik sama saja pak, kita memperbaiki tegangan, untuk mengamankan Electronic dirumah yg sensitif dengan tegangan kerja, saya beli sekitar 1jt an
ijin bertanya stavolt dinyalakan tp MCB PLN lgsung trip/jeglek itu penyebabnya apa,Bang
saya punya seperti itu persis. tp y karena drop parah tetap g ngaruh. apa emang udah mau rusak gt y.pemakaian sekitar setahun. dr stabilizer nya aja keluaran nya sama saja dengan input. listrik rumah 180v pas d cek dr itu juga sama 180 alias kaya ga berfungsi stabilizer nya. 😢
Kurang lebih hampir 2 tahun, punya saya juga sudha tidak bisa di pakai pak, saya tidak tahu apakah itu tergolong awet atau tidak
ada setelan volt di dalam jika volt drop / over tinggal putar pakai obeng sesuai sesuai stadart di 210 / 220volt.
Itu pas 200 volt udah naikin ke 220 ga ya? Mau beli tapi takut kaya merek sebelah harus nunggu di bawah 200 volt 😢
Terimakasih pak sudah nonton video nya, Kalau 200volt menurut saya masih lumayan bagus pak , untuk peralatan rumah tangga mungkin masih toleransi, tapi untuk di gedung dimana banyak system electronic yang lebih sensitive 200V sudah perlu adanya stabilizer
@@g3channel60 iya min, ini masih nunggu matsunaga 3000va datang ke rumah (udah on going seminggu barang blm datang)... Tgangan 200v udah makan korban UPS dan VGA
mesti ane cek dlu ke ahliny
Waduh iya bang klo Ada perangkat electronic banyak mending harus pakai stabilizer, kebetulan saya kerja engineering building, dulu pernah 215volt aja juga ups ada yg kena, langsung taping trafo Di pindah, karena ternyata tegangan supply PLN turun, kita tidak ngeh sudah di kasih selebaran..
@@iikatinggangsengii2471 kemana kak ?
Udah pernah komplain ke kantor PLN langsung, bawa data beberapa rumah yg drop?
Belum pernah bang, saya ukur di tetangga juga turun, tetangga juga akan pasang
Saya juga punya masalah yang sama,,udah lapor P*N dan belum ada solusi,yang saya tanyakan kenapa kita yang harus kumpulin data warga,bukan kah harusnya P*N ada maintenance berkala,,pasti sudah tau dong masalahnya dimana?
Klau kita yang ngumpulin data warga terdampak listrik drop,,belum tentu setiap warga mau di cek listriknya oleh kita..walaupun kita bawa voltmeter,,tau kode cek voltase kwh ,mengerti kelistrikan dlsb…harusnya P*N kan yaa yang ngecek dan kumpilin datanya..
Alasan nya bebannya udah berlebih di daerah tsb..installasi jalur kabel P*N yang sudah lama (diameter kabel perlu upgrade),,birokrasi pengadaan barang,,oknum2 yang asal pasang sambung baru tanpa menghitung beban daya trafo induk dlsb
Intinya klau satu perusahaan negara memonopoli hajat hidup orang banyak,,,yaaaa kita bisa apa?🙏🏽🙏🏽 (listrik,bbm) kita harus cari solusi sndri klau mau cepat..
@@rahmanhadi182 Wah terimakasih banget komen yg sangat baik Dan membangun, Saya yakin sekali bahwa P*N punya data tersebut, bahwa di beberapa daerah untuk standard tegangan di tiap konsumen memang ada yang belum 220volt apalagi di pedalaman, disini saya di daerah Ciputat Timur yg berbatasan dgn Jakarta (Ibukota negara) bisa bayangkan sdra2 kita yg di pedalaman,
Sebenarnya seandainya swasta ikut campur total mengenai pembangkit sampai dengan jaringan distribusi Dan penjualan ke pemakaian saya kira akan lebih bagus,
P*N perusahaan besar namun seperti m*n*poli, Ratusan juta rumah, belum ribuan kawasan properti Dan industri
@@g3channel60 bukan seperti monopoli pak,,memang memonopoli..terus terang kalau denger berita masalah perusahaan negara yang “memonopoli” bilang RUGI..dengan alasan subsidi dlsb sangat2 jengkel,,logika orang jualan,untung 1 rupiah pun klau tidak ada saingan (swasta) yaaa tetep gak bakal rugi,harga suka2,konsumen 80-90% beli ma dia,,,dimana logika rumus hitung2annya,,,klau bener rugi yaaa tidak lain dan tidak bukan “dimakan” oknum di dalam donk..
Kebetulan saya di pusat pemerintahan kabupaten yg dimna terdapat kompleks pemerintahan,,termasuk kantor bupati,polres dlsb..gak paham lagi saya kalau di pedalaman yang jauh..
Kembali ke stabilizer..🤣🙏🏽 akhirnya saya pasang grounding sendiri (yg sebelumnya diputus P*N,krn perpindahan KWH meter digital) plus pasang stabilizer dan ups untuk komputer pribadi
Terimakasih konten nya,,salfok ma fluke nya…hahahahaha🙏🏽🙏🏽🤣
tanya bang...kalo pakai stavolt biaya listrik tambah mahal gak ?
Biaya listrik sama saja pak, kita memperbaiki tegangan, untuk mengamankan Electronic dirumah yg sensitif dengan tegangan kerja, saya beli sekitar 1jt an
Kaluk yang pakek stavoll cuma tv, yang lain gak pakek apakah bisa pak
@@nanangkikik3154 bisa aja bang.. Lebih baik di grouping lagi utk jalur Electronic yg perlu di pakai stabilizer
harga brp itu bang
Itu matsunaga buatan cina ya om?
Made in Indonesia klo labelnya..