Saya Asperger, bukan hanya Asperger, saya juga perempuan dan minoritas. Dimana kombinasi semua faktor tersebut membuat saya dianggap aneh, dibully dan dijauhi sejak kecil. Ditambah lagi Asperger dan Autisme pada perempuan cenderung tidak terdeteksi atau misidentifikasi jadi diagnosis lain (misalnya skizofrenia, bipolar, dll), karena perempuan Asperger/Autisme cenderung lebih bisa meniru kemampuan sosial dari film2 dan orang sekitarnya, juga stereotip Asperger/Autisme yang cenderung berfokus pada sifat laki-laki. Saya masih terus berusaha untuk bisa berkomunikasi dan melakukan interaksi sosial dengan optimal. Tapi ada hal yang membuat saya unggul karena saya Asperger. Saya bisa memandang hal dari berbagai perspektif bahkan tanpa bias emosional. Saya cenderung bisa lebih bisa mengerti hal-hal baru dimana orang kurang mengerti dan kurang memperhatikan. Saya bisa sangat fokus dengan suatu hal, terutama hal yang saya minati seperti sains dan teknologi (Gak semua autis/Asperger suka saintek, ada yang suka hal lain seperti seni dan sastra, bahkan banyak juga tertarik dengan psikologi dan ilmu sosial karena ingin mengatasi kesulitan sosialnya). Pada saya, kemampuan melihat dan merotasi gambar 3D dalam pikiran juga sangat tinggi berdasarkan psikotes. Tambahan lagi: Perempuan dengan Autisme/Asperger memliki kecenderungan untuk sangat feminin karena berusaha mengikuti norma sosial untuk bisa diterima orang-orang (Ya betul, autis/asperger juga masih merasa butuh teman dan relasi seperti orang pada umumnya, tapi kesulitan untuk mendapatkannya) ATAU menjadi tomboy/maskulin karena proses otaknya cenderung maskulin/netral dan tidak begitu terpengaruh dengan tuntutan sosial (atau bisa juga karena dikecewakan, misalnya sudah berusaha sesuai tuntutan/norma sosial tetap saja dibully dan dijauhin). Riset-riset di negara maju juga menunjukkan autisme/asperger memliki kemampuan memahami sistem yang lebih tinggi, contohnya pemrograman dan kehidupan satwa, sehingga meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah. Asperger dan Autisme juga merupakan hasil dari variasi genetik. Di mana variasi genetik tersebut itulah yang membedakan manusia modern dengan manusia purba (contohnya Neanderthal). Salah satu faktor inilah terdapat lingkup keberagaman baru, yaitu Neurodiversitas. Note: terapi dan obat mungkin perlu jika memang terhambat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bukan semata-mata karena "aneh", terapi dan obat juga harus aman dan efektif. Oh iya untuk referensi film bisa tonton: > Temple Grandin (ini Biografi Profesor autistik di bidang peternakan. Menginspirasi banget! Beliau berhasil membuat peternakan yang lebih baik "humane" bagi hewan atau peternaknya (meningkatkan hasil ternak). Perspektif Temple Grandin yang unik mengenai hewan sapi yang membuatnya bisa merevolusi bidang peternakan) > The Good Doctor (Aslinya versi Korea, dan sudah diadaptasi versi Jepang dan Amerika) > Detektif Sonya Cross dalam film The Bridge > Alan Turing dalam film The Imitation Game (diadaptasi dari kisah dan tokoh nyata, Akan Turing adalah salah satu pelopor Computer Science) > The Accountant
Saya Asperger, bukan hanya Asperger, saya juga perempuan dan minoritas. Dimana kombinasi semua faktor tersebut membuat saya dianggap aneh, dibully dan dijauhi sejak kecil.
Ditambah lagi Asperger dan Autisme pada perempuan cenderung tidak terdeteksi atau misidentifikasi jadi diagnosis lain (misalnya skizofrenia, bipolar, dll), karena perempuan Asperger/Autisme cenderung lebih bisa meniru kemampuan sosial dari film2 dan orang sekitarnya,
juga stereotip Asperger/Autisme yang cenderung berfokus pada sifat laki-laki.
Saya masih terus berusaha untuk bisa berkomunikasi dan melakukan interaksi sosial dengan optimal.
Tapi ada hal yang membuat saya unggul karena saya Asperger.
Saya bisa memandang hal dari berbagai perspektif bahkan tanpa bias emosional.
Saya cenderung bisa lebih bisa mengerti hal-hal baru dimana orang kurang mengerti dan kurang memperhatikan.
Saya bisa sangat fokus dengan suatu hal, terutama hal yang saya minati seperti sains dan teknologi (Gak semua autis/Asperger suka saintek, ada yang suka hal lain seperti seni dan sastra, bahkan banyak juga tertarik dengan psikologi dan ilmu sosial karena ingin mengatasi kesulitan sosialnya).
Pada saya, kemampuan melihat dan merotasi gambar 3D dalam pikiran juga sangat tinggi berdasarkan psikotes.
Tambahan lagi:
Perempuan dengan Autisme/Asperger memliki kecenderungan untuk sangat feminin karena berusaha mengikuti norma sosial untuk bisa diterima orang-orang (Ya betul, autis/asperger juga masih merasa butuh teman dan relasi seperti orang pada umumnya, tapi kesulitan untuk mendapatkannya) ATAU menjadi tomboy/maskulin karena proses otaknya cenderung maskulin/netral dan tidak begitu terpengaruh dengan tuntutan sosial (atau bisa juga karena dikecewakan, misalnya sudah berusaha sesuai tuntutan/norma sosial tetap saja dibully dan dijauhin).
Riset-riset di negara maju juga menunjukkan autisme/asperger memliki kemampuan memahami sistem yang lebih tinggi, contohnya pemrograman dan kehidupan satwa, sehingga meningkatkan kemampuan dalam pemecahan masalah.
Asperger dan Autisme juga merupakan hasil dari variasi genetik. Di mana variasi genetik tersebut itulah yang membedakan manusia modern dengan manusia purba (contohnya Neanderthal).
Salah satu faktor inilah terdapat lingkup keberagaman baru, yaitu Neurodiversitas.
Note: terapi dan obat mungkin perlu jika memang terhambat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, bukan semata-mata karena "aneh", terapi dan obat juga harus aman dan efektif.
Oh iya untuk referensi film bisa tonton:
> Temple Grandin (ini Biografi Profesor autistik di bidang peternakan. Menginspirasi banget! Beliau berhasil membuat peternakan yang lebih baik "humane" bagi hewan atau peternaknya (meningkatkan hasil ternak). Perspektif Temple Grandin yang unik mengenai hewan sapi yang membuatnya bisa merevolusi bidang peternakan)
> The Good Doctor (Aslinya versi Korea, dan sudah diadaptasi versi Jepang dan Amerika)
> Detektif Sonya Cross dalam film The Bridge
> Alan Turing dalam film The Imitation Game (diadaptasi dari kisah dan tokoh nyata, Akan Turing adalah salah satu pelopor Computer Science)
> The Accountant
Asperger lelaki lbh menyiksa krn secara lelaki dituntut untuk lbh aktif dalam segala hal dan bknnya pasif
Lah malah bawa bawa minoritas,lawak padahal minoritas hidup tentram dari dulu
@@ilmanarema5695 jujur bang sebagai pengidap saya sangat tersiksa akan hal yg saya rasakan..apalagi sebelum saya sadari apa yg saya idap ini...
0000
@@overthinking-c2l minoritas bukan?.. ayolah apa yang di rasakan orang pasti berbeda2 dalam situasi dan kondisi yang berbeda.
Terimakasih sharing nya. Bagus lukisannya adek Ruben👌👍💪💪
Anak ku berumur 4 thn d diagnosa terkena ASD sampe sekarang ngomongy blom lancar dan tdk mao berintrakasi 😢
Bagus sekali kontennya...terima kasih
Gue pertama kali terdiagnosis Sindrom Asperger di usia 7,5 tahun 😔😔
terima kasih untuk infonya
Saya sering liat orang sulit komusikasi tapi gatau dia kenapa
Saya juga.
Dan smp skrg sudah 25 tahun sangat sadar saya memang Asperger,
Saya kira sy introvert tp ternyata lebih jauh saya mmg asd
@Rasyid K. Mahri sama bang, setiap beli apa atau tempat yang belum pernah, suka ga berani sama ga bisa ngomong
Sama bang, aku baru ketahuan ketika usia 21 🥺
@@tazkianadiyarahmah9868 diagnosa psikolog kak?
@@fhissa periksa dimana?
@@nabilaizza314 periksa di psikiater Deket rumah
Tahun depannya beneran kejadian Barack obama makan bakso sama nasgor bareng jokowi awokawoka