PERBEDAAN FAKIR DALAM ILMU FIQIH DAN TASAWUF‼️ Ustadz Buya arrazy hasim,

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 7 лис 2024
  • Dalam konteks tasawuf dan fikih, istilah "fakir" memiliki makna yang berbeda berdasarkan sudut pandang kedua disiplin tersebut:
    1. **Dalam Ilmu Tasawuf**:
    Dalam tasawuf, "fakir" merujuk kepada kondisi spiritual seseorang yang merasa sepenuhnya membutuhkan Allah dan menyadari ketidakberdayaannya di hadapan-Nya. Fakir dalam tasawuf bukan hanya tentang kondisi fisik atau materi, melainkan lebih pada pengakuan kelemahan dan ketergantungan mutlak kepada Allah. Seorang fakir dalam tasawuf adalah seseorang yang selalu rendah hati, memiliki hati yang bersih, dan berusaha mengosongkan dirinya dari segala keterikatan duniawi untuk mendekat kepada Allah. Kondisi fakir ini dipandang sebagai langkah untuk mencapai ma'rifatullah (pengenalan mendalam tentang Allah) dan meleburkan diri dalam kehendak-Nya.
    2. **Dalam Ilmu Fikih**:
    Dalam fikih, istilah "fakir" mengacu pada seseorang yang tidak memiliki cukup harta untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Fakir dalam fikih adalah bagian dari kategori orang yang berhak menerima zakat, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an (QS. At-Taubah: 60). Dalam pandangan fikih, fakir adalah mereka yang tidak memiliki sumber penghasilan atau memiliki penghasilan yang sangat sedikit sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di sini, istilah fakir lebih bersifat ekonomi, dan pendekatannya adalah memberi bantuan finansial untuk meringankan kesulitan hidup mereka.
    Dari perbedaan ini, dapat disimpulkan bahwa *fakir dalam tasawuf* lebih bersifat spiritual dan psikologis, sementara *fakir dalam fikih* lebih bersifat material dan ekonomi.
    1. Fakir dalam tasawuf
    2. Fakir dalam fikih
    3. Perbedaan fakir tasawuf dan fikih
    4. Fakir menurut Buya Arrazy Hasim
    5. Ketergantungan pada Allah
    6. Tasawuf dan kehampaan diri
    7. Kategori fakir dalam zakat
    8. Fakir sebagai kondisi spiritual
    9. Buya Arrazy Hasim tentang tasawuf
    10. Ma'rifatullah dan fakir
    11. Fakir dan kesadaran akan Allah
    12. Fikih dan bantuan kepada fakir
    13. Kesadaran diri dalam tasawuf
    14. Kebutuhan dasar dalam fikih
    15. Mencapai fakir dalam tasawuf
    16. Fakir dan ketenangan batin
    17. Tasawuf dan pengenalan Allah
    18. Zakat untuk fakir dalam Islam
    19. Kelembutan hati dalam tasawuf
    20. Pengosongan diri dari dunia
    21. Makna tasawuf menurut Buya Arrazy
    22. Fikih dan keadilan sosial
    23. Kondisi spiritual dalam Islam
    24. Peranan tasawuf dalam akhlak
    25. Pengertian zakat fakir miskin
    26. Relasi manusia dengan Allah
    27. Hakikat fakir dalam Islam
    28. Tasawuf sebagai perjalanan batin
    29. Fakir dan ikhlas dalam tasawuf
    30. Fakir dalam Islam

КОМЕНТАРІ •