Bisa di pahami bahwa naskah i lagaligo di tulis oleh pelaku sejarah itu sendiri yaitu lagaligo*putra dari Sawerigading* di mana sejak lahir & besarnya ada di ale cina (tanah wajo) sekarang dengan kultur Bugis, sedangkan sang ayah Sawerigading adalah pengembara dari Ale Luwu. jadi boleh di kata Luwu adalah adalah Bugis atau sebaliknya
ini yang tidak banyak di fahami orang karna di bahas dari sawerigading jadi di klaim luwu namun di tulisnya itu di kerajaan wajo karna penulisnya adalah lagaligo raja wajo
Di perjalanan menuju ke cina tepatnya di Shen Zhen pasukan Sawerigading sempat bertempur dengan pasukan kerajaan malaka.dan itu diceritakan pula pada cerita kerajaan Malaka.
Salam Santun Dr Bone🙏 Leluhurku Dari Keraja,an Luwu, Wajo, Bone, Sbg Tanda² Keturunan Raja. Kami Di Berikan Warisan Benda Pusaka Berupa Pedang Keraja,an Dr Luwu' Keris Keraja,an Dr Bone🙏
Kami orang sulawesi tenggara di pulau buton di sebutkan dalam naska lama sampai saat ini tntang la galigo adalah di raja ular terbesar pada zamanya raja itu namanya lagaligo. Makanya orang buton klau lihat ular dan menyebut nama lagaligo ular itu akan lari dan tdak akan perna muncul di muka bumi jika masih muncul dia akan mati sendiri tanpa di bunuh. Klau lihat ular sebut nama rajanya dan suru mereka pergi insya allah dia akan pergi dan takan pernah kembali lagi
Di Ongka kecamatan Ongka Malino hususnya di tanjung santigi ada..jejak kaki yang konon kabarnya adalah milik Saweri gading..itu artinya Kapal Sawerigading sempat melewati laut teluk Tomini
Bedanya I La Galigo dengan epik nya Homerus, Mahabaratha dan Ramayana, lebih ke makanannya. Dalam epik Homerus ada pembuat keju dari susu domba yang hidup di dalam gua2, juga ada gandum dan roti. Sama juga halnya dalam epik Mahabaratha dan Ramayana, ada pembuat mentega dari susu sapi, dan diceritakan betapa Khrisna waktu kanak2 suka sekali mencicipi mentega di dapur keluarga2 tetangganya yang menyimpan mentega mereka dalam kendi2 yang di gantung di dapur. Dalam epik I La Galigo yang ada adalah kisah asal mula padi atau Sangiyangserri, dan ada kisah penyebaran sangiyangserri dari Luwu ke danau tempe sampai ke wilayah pinggiran laut di wilayah Segerin, ada pula tata cara upacara pembuatan nasi dari beras dan penyajiannya. Bahkan masih ada disimpan sampai sekarang, peninggalan masyarakat berbudaya I La Galigo, berupa alat bajak sawah dari kayu yang sangat besar yang biasa di tarik kerbau di sawah. Alat bajak kayu besar tsb di percaya masyarakat berbudaya I La Galigo sebagai benda yang turun dari langit, pemberian dewa, bukan buatan manusia.
menurut saya pribadi bukan hanya sastra tapi lebih dari itu...ini mengandung sejarah di sulawesi...adapun sisi kepercayaan saat itu bisa di anggap mitos sebab kita sekarang sudah menganut agama islam.
Setelah agama islam datang sudah banyak perubahan/pengaruh bugis sehingga meninggalkan kepercayaannya,sama halnya pengikut taurat dan sabur yg sampaikan para nabi,bahkan banyak bugis yg kurang mengetahui dan mengenal sejarah lagaligo yg hebat/bagus
Kitab I LAGA LIGO adalah kitab yg kuno yg terpanjang di dunia dan ceritanya sangat detail dan jejaknya masih ada sampai sekarang dan di akui dunia, Bugis the best EWAKOOO 💪👍❤️🏆
@@icalmalik9089 La galigo adalah putra saweregading yg lahir dan besar di kerajaan cina ( sekarang menjadi bone,soppeng dan wajo). kalo yg di bicarakan adalah saweregading..memang benar dia berasal dari luwu tapi sayangnya yg di bicarakan adalah la galigo yg lahir dan menetap di kerajaan cina pammana. satu lagi...luwu bukan suku tapi nama tempat (sekarang nama kabupaten) seperti luwu timur,luwu utara dan luwu raya...
@@dergaagung6142 luwu ato palopo itu suku bro, sama dng toraja nama provinsi tp ttp sebuah suku, sama dng jawa tengah, jawa timur tp ttp suku nya jawa..jngn mentang2 di luwu bnyk orng bugis trus suku bugis mau mengaku2 bhwa luwu itu nama tmpt...suku bugis yg di luwu itu hnya lh pendatng dr nenek moyang mereka terdahulu yg sudh berabad abad lama nya....
@@icalmalik9089 ketidaktahuan dan kebodohan tidak akan mampu merubah sejarah... silahkan saja jika ingin menganggap luwu itu suku... untuk apa orang Bugis mengklaim bahwa luwu adalah suku Bugis ? .... sejarah Bugis terbentang di belahan Nusantara ini dan juga di luar negeri bahkan sampai sekarang masih di temukan jejaknya.... sedangka luwu dan saweregading hanyalah kisah prasejarah lampau yg di tulis oleh la galigo yg kebetulan adalah nenek moyangnya orang bugis... apa yg harus di banggakan dan apa yg perlu kami klaim dari luwu...?
@@dergaagung6142 kok tanya sama saya, tnya lh pada diri anda sendiri ngapain suku orng di anggap suku bugis..ga sekalian kedatuan luwu di anggap kedatuan bugis...seandai ny itu malaysia ada di daerah sulsel mungkin sudh dianggap asli bugis x suku nya...lagaligo aj di anggap orng bugis....kn lucu sekali anda, lagaligo itu dr luwu bos ku....aku aj punya mertua orng malangke pun jg bilng bahwa nenek moyang buyut mereka itu pendatng dr sengkang....susah si anak jman now terlalu bnyk baca google translate yg menyesat kn.....
ILagaLigo.. Tersimpan dgn baik di Leyden dlm bentuk tulisan Lontarak diatas Pelepah Lontar yg diambil Belanda ditangan Raja Goa(Gowa) dn hx Salokoa yg dikembalikan tahun 1936 dn Lontarak Ilagaligo masih ada di Leyden...
Raja² di kedatuan luwu dari suku bugis. Budaya dan adat istiadat di kerajaan luwu adalah budaya suku bugis. Luwu bukan nama suku... tapi nama sebuah wilayah/daerah atau nama sebuah kerajaan bugis tertua di sulsel
@@NardinSempamappadang la dongo...hayalan kamu terlalu tinggi....sejak kapan bugis adalah ciptaan luwu ? orang bugis memang mengakui luwu adalah asal nenek moyangnya...tetapi itu luwu kuno di era batara guru....kalo luwu yg sekarang heheh tidak pantas mendapat kehormatan itu....lagian luwu kuno sekarang daerahnya sdh masuk provinsi sulawesi tengah....luwu yg sekarang hanyalah sisa kepingan sejarah.
@@NardinSempamappadang apa maksudnya dgn kalimat ''seakan akan kita sederajat'' itu..? apakah karena luwu di sebut ke datuan luwu ? tampa kerajaan2 Bugis luwu tdk akan di anggap ke datuan...karena luwu yg sekarang hanyalah kepingan sejarah.... lagian yg kami hargai itu bukan kalian orang luwu ataupun kerajaan luwu yg sekarang...tetapi Batara guru dan luwu kuno/lampau....jadi jangan terlalu GeEr dan sombong...karena ini samakali tdk berhubungan dgn kalian....hehehe....dan luwu kuno itu wilayahnya sekarang sdh masuk sulawesi tengah...
apakah sama batara guru di jawa, dibali dan di cerita ini?? kalau di bali batara guru adalah dewa ciwa itu sendiri, mohon pencerahannya sodaraku senusantara
Memang sering suku bugis mengklaim bahwa Luwu itu bagian dr suku Bugis namun sebenarnya Luwu itu sebuah kerajaan dan suku utamanya adalah suku Lu' atau Luwu. Jd mhn malu ki sedikt ya jgn samakan Luwu dgn suku bugis. Memang sejarah kerajaan luwu itu luar biasa sehingga byk org yg merusak nama baik Luwu bahkan tdk malu malu mengklaimnya sebagai suku Bugis. Raja datu pertama di Luwu itu datu Patta Labunga dan tdk ada yg menggantikannya dr keturunannya. Namun di ganti dan diduduki oleh datu Batara Lattu sebagai raja datu Kedua Luwu dan digantikan putranya datu Sawerigading.mrk lah para raja luwu ini yg mendapat restu dr tuhan dan para dewa di langit utk menjdi penguasa di alam tengah khusunya di Luwu. Setelah datu Sawerigading sekeluarga menjdi burik atau penguasa laut tdk ada lg dr keturunan datu batara Lattu menjdi datu di Luwu hingga sekarang. Adapun di Luwu masa transisi yg menjadi datu Luwu sampai sekarang bukan dr baik Ketrunan datu Patta Labunga maupun keturunan datu Batara Lattu.
Luwu bukan nama suku malainkan nama sebuah daerah/wilayah/kerajaan. Luwu adalah salah satu kerajaan bugis tertua di sulsel. Bahasa, budaya dan adat istiadat di kedatuan luwu serba bugis. Semua raja² luwu berdarah bugis dan bernama bugis.
Kerajaan tertua pertama sebenarnya di Sulawesi Selatan itu adalah Di Toraja kerajaan Sangalla manurung pertama Puang Tamboro Langi yg membawa ajaran aluk todolo sanda saratu. Kemudian kerajaan kedua kerajaan Makassar di bawah pimpinan seorang karaeng ayah dr karaeng Tata Lolo. Kerajaan yg sama masa berdirinya yaitu Luwu dan Bone yg di pimpin oleh anak dr Laki padada.
@@SukarmanRealme sejak kapan ada kerajaan toraja ?... nama toraja itu berasal dari sebutan orang bugis TO RIAJA yg maksudnya orang di atas gunung.... saweregading hanya memiliki satu putra yaitu LA GALIGO yg menjadi moyangnya suku bugis.... tidak perna suku bugis mengklaim luwu adalah bugis....tapi sejarah yg mengatakan kalo saweregading berasal dari luwu dan tinggal menetap di kerajaan cina pammana. lantas kamu siapa..? jangan2 kamu berbahasa tae....orang yg berbahasa tae yg berada di luwu itu hanya pendatang dari toraja...bukan penduduk asli luwu...penduduk asli luwu itu to ware dan kaili.
@@dergaagung6142 anda benar benar ngarang dan tdk tahu asal usul kerajaan pertama di Sulawesi Selatan seperti kerajaan besar Toraja, Luwu, Bugis dan Makassar. Satu lg perlu kamu ketahui bahwa sebutan kata Toraja itu bukan dr suku bugis yg memberinya nama namun nama Toraja itu memang di bawah oleh nenek moyang org Toraja yaitu Puang Tambora Langi. Nah org org bugis lah yg pd masa lampau menyebutnya To riaja bahkan mrk org bugis sering berdagang di Toraja. Kamu itu lucu sekali. Ha....ha.....ha...... Nenek moyang org bugis itu Lasatumpugi sejak kapan nenek moyangmu Sawerigading ngawur kamu asal bicara sj. Sawerigading itu Datu Luwu menggantikan Ayahnya Datu Batara Lattu hanya sesekali sj biasanya dia bermukim di Bone bangsa bugis pd waktu itu dikenal dgn sebutan Cina Ri Lau, begitu jg Laga Ligo tdk pernah menetap terus di Cina Ri Lau.Hal ini tdk mengherankan krn Datu Sawerigading memperistri We Cudai putri dr Lasatumpugi sehingga biasa sesekali tinggal di Cina Ri Lau wilayah Bone sekarang. Namun tdk pernah menetap di Bugis Cina Ri lau krn Datu Sawerigading hrs memimpin kedatuan nya di Ware pusat istana kedatuan Luwu pd waktu itu. Ware/istana Luwu berlokasi di Ussu kec. Malili sekarang.
@@dergaagung6142 kerajaan toraja itu sdh ada jauh sebelum adanya kerajaan kerajaan yg ada di Sulawesi Selatan. Berdirinya kerajaan Toraja itu raja pertama kali di pimpin oleh To Manurung Puang Tambora langi yg bergelar Puang To matasak pertama krn beliau di masa pemerintahannya tdk pernah pindah kerajaannya di Sangalla/beliau menetap di Sangalla. Kemudian sy tegaskan sebutan Toraja itu bukan suku bugis yg memberinya nama. Toraja itu berasal dr kata To berarti orang dan Raja berarti Raja jd Toraja artinya Orang Raja.kemudian anda pintar membolak balikan fakta menyatakan tdk pernah suku bugis mengklaim Luwu adalah bugis namun kenyataannya byk beredar di medsos kalian menyatakan luwu itu suku bugis. Anda hrs ketahui jg justru org Toraja itulah yg Asli org Luwu krn Raja pertama yg memerintah di Luwu itu berdarah Toraja anak dr Laki Padada yg bernama Datu Patta Labunga bergelar Payung Ri Luwu. Memerintah di Ware/istana kedatuan pertama berlokasi di Ussu kecamatan Malili sekarang pd waktu itu disebut Ware. Bahkan perlu anda ketahui seperti yg telah sy sebutkan bahwa semua raja pertama berdirinya 4 kerajaan besar seperti Toraja, Luwu, Bone dan Makassar di Sulawesi Selatan ini asalnya dr Toraja. Perlu ki mengklarifikasi kembali sejarah. Jgn asal ngomong sj dgn menghilangkan sejarah yg benar hanya krn memenuhi hawa nafsu di masa sekarang ini agar keinginannya terpenuhi. Contoh mendirikan sebuah kerajaan di Luwu Timur pd masa sekarang dan asal usul kerajaannya tdk pernah ada. Sehingga dipertahankan dgn berbagai alasan yg tdk benar.🙏
YANG ASLINYA I LA GALIGO ITU ADALAH MEREKA PEMILIK NAMA "LA"DI HADAPAN NAMANYA.yang kedua,MEREKA itu BERKETURUNAN MATA SEPET😊hasil perkahwinan CAMPUR sama "WE CUDAI😊😅jangan gaduh2 tentang LUWU dan BUGIS ya😊😅😂😅ini dua POINTS yang paling kuat ISINYA😊😅😂😅😅😊😅😂😅😊
Kitab Laga Ligo karya sastra milik Suku Lu' atau Luwu kisah utamanya Datu Sawerigading nama kitabnya di ambil dr nama anak datu Sawerigading. meskipun bahasa yg digunakan pd kitab Laga Ligo menggunakan bahasa yg sedikit mirip bhs Luwu dan Bugis.namun hal itu tdk mengherankan krn istri datu Sawerigading seorang putri bugis sedangkan Sawerigading putra Luwu. Kemudian kitab Laga Ligo memang di ciptakan di Luwu. Jd jelasnya dan pastinya kitab tersebut karya sastra Luwu.
sureq la galigo di tulis oleh la galigo makannya di namakan sureq la galigo. dalam sureq la galigo...dia mengisahkan tentang sejarah nenek moyangnya dan juga sejarah perjalanan bapaknya yaitu saweregading. la galigo lahir,besar dan tinggal di kerajaan cina pammana (bone,soppeng dan wajo) itulah mengapa sureq la galigo berbahasa bugis.
@@dergaagung6142kitab laga ligo tdk dinamakan sureq melainkan kitab I laga ligo. Kitab I laga ligo diciptakan berkisar pd abad 16/ 1600 M. Salah satu kisah di dalamnya menceritakan kisah Cinta Sawerigading hendak menikahi sepupunya yg bernama We Cudai yg berada di negeri Cina Ri Lau/ daerah Bone sekarang.
@@SukarmanRealme karya sastra la galigo itu di beri nama Sureq La galigo yg artinya pesan2 la galigo...bukan kitab la galigo sebab la galigo belum tau bahasa indonesi (kitab) dan juga la galigo bukan nabi yg membawa kitab....harus dibedakan...dan harus sesuai dengan aslinya...jgn asal mengarang...
@@dergaagung6142yg menyatakan nabi siapa, kitab laga ligo tdk di kenal dgn sebutan sureq kata sureq ini bersumber dr bugis yg sok tahu karya sastra milik suku Luwu.
@@SukarmanRealme itu wajar jika orang berbahasa Tae tdk mengenal kata Sureq...karena kata Sureq itu bahasa Bugis yg berarti surat atau pesan.... begitupun isi sureq la galigo tdk akan di fahami orang berbahasa Tae...karena sureq la galigo berbahasa Bugis. dan juga sureq ini bukan di tulis oleh saweregading tapi oleh putranya...yaitu la galigo yg lahir dan besar di tanah bugis...makannya bahasanya bahasa Bugis bukan bahasa tae... apa yg di kisahkan oleh la galigo hanyalah kisah masa lampau dan juga asal usul nenek moyangnya....
Intinya Luwu pd masa lalu adlh sebuah negara yg di huni berbagai suku,.Harusnya saling bergandeng tangan memperjuangkn & mengekspos i la Galigo ,apalagi sd di akui UNESCO
Maaf yg masih salah pahan tentang panggilan para bangsawan di sulselra adalah La untuk Laki-laki, we untuk Wanita jadi Buton, Raha kendari itu yg benar sebutan buat turunan para bangsawan era dulu Buton, Raha, Kendari, Kolaka, sampai gorong Talo dan sekitarnya semua bekas wilayah kerajaan luwu dan masih bersaudara.
Saya bukan ahli sejarah tapi yg saya tau Panggilan la untuk laki2 & i untuk prempuan Panggilan ini bebas aja tdk ada istilah darah biru atau darah kotor Itupun istilah La & i itu dulu hanya untuk anak2
@@datujamal2383 jelas2 istilah La itu identik dengan orang Bugis tertulis jelas di lontara karangan ilagaligo we cudai itu ibu ilagaligo Itulah istilah yg kalian gunakan Istilah itu semua dari sulsel Karna sultra pecahan sulsel Jadi warisan yg kalian pakai itu masih warisan dari bugis
Admin dan seluruh Bangsa Indonesia harus tau bahwa Suku Bugis Dan bangsa luwu berbeda, bahasa pun juga beda, Asal mula cerita Sawerigading yg di beri nama la Galigo berasall dari Tanah Luwu bukan bugis
@@nurchannel6153ada banyak versi bro, yg sekarang itu versi tinggal versi Bugis yg ditulis ulang oleh orang Belanda di bantu orang lokal, yg versi tae nya udah terlupakan
@@nurchannel6153 di Kerajaan luwu ada banyak suku yg menulis jadi jangan mengklaim klau kitab i laga ligo milik suku Bugis, yg tepat nya Ilaga ligo karya sastra dari Kerajaan luwu, banyak banyak belajar sejarah bosku biar ndak dongo, ahirnya mengklaim sesuatu yg bukan milik nya
Btul itu, saya jg tidak Terima klau i laga ligo di sebut karya dari suku Bugis, yg lebih tepatnya itu klau di sebut dari Kerajaan luwu, karena kitab Ilaga ligo ada banyak versi karena dalam Kerajaan luwu ada banyak suku penulis dari kitab Ilaga ligo tersebut, dan yg sekarang yg di tulis ulang oleh orang Belanda di bantu orang lokal (suku Bugis) dan menggunakan lontara Bugis kuno, yg versi bahasa tae nya terlupakan
Itu nama asli bangsawan di sulsel bila pria di panggil La depan namanya bila wanita disebut We contoh La Galigo, We Tenri Abeng, toraja Puang, Datu dst panggilan Andi itu hanya pemberian dari belanda untuk mengkotakan anak bangsawan yg pernah mengecam pendidikan contoh Andi Mattalatta, seharusnya La Mattalatta, La Djemma Datu Luwu
Sawerigading itu sdh beragama islam sebelum islam msk pd abad 16 di bawah oleh muballiq dr Aceh. Sebenarnya beliau beragama islam setelah pencariannya mengenal Dewata Seuwae yg ternyata Dewata Seuwae itu adlah Allah Swt. Berdasrkan petunjuk Dewata ketika ia bertapa/bersemedih naik ke kayangan bertemu dgn kakeknya batara guru kemudian batara guru memberi petunjuk agar bertemu dewata yg mengetahui perihal Dewata Seuwae. secara diam-diam mrk sekeluarga menganut agama islam dan meninggalkan agama animesmi sebelumnya. Pd waktu Sawerigading memburik/penguasa lautan di tahun 1603 M. Datanglah muballiq Aceh tiga org mengislamkan Luwu dan mrk mulai mengislamkan datu pada waktu itu kedatuan yg di jabat oleh masa transisi bukan keluarga Sawerigading, setelah kedatuan Sawerigading
Suku atau penduduk asli luwu itu berbeda dengan suku bugis bagaimana kisahnya sampai Tulisan /aksara lontara dilagaligo bertuliskan tulisan bugis kuno?mohon pencarahan.karena wilayah bugis itu notabenenya ada dibone.wajo.sidrap.dll.bukan ditanah luwu yang sukunya bermacam macam yang menggunakan rumpun bahasa ingkar🙏
Luwu itu bukan nama suku, tapi nama suatu daerah/wilayah/kerajaaan. Sedangkan bugis itu nama sebuah suku. Jadi naskah laga ligo adalah naskah yg berasal dari suku bugis yg ada di daerah/wilayah/kerajaan luwu.
Maaf, Bahasanya Bukan Bahasa bugis kuno, sampai skarang belum Di Ketahui Bahasa Apa yg digunakan dari kitab laga ligo yg menggunakan aksara lontara, Dan di luwu itu ada beragam bahasa daerah.
Kalau bkan bahasa Bugis kau tdk mampu jawab.. Sampe skrg belum ada yg bisa buktikan kalau ilagaligo bukan bahasa Bugis.. Naskah di musium Belanda belum bisa di bantah dgn naskah lain selain bahasa bugis
Bahasa yang digunakan adalah bahasa tinggi sastra Toraja contonya To Patotoe artinya Puang Matua yang memberikan kekuatan itu Bukti sastra Toraja yang digunakan kemudian dari dulu Suku Toraja banyak yang di beri nama Galigo nanti keluar dari Toraja baru diberi nama La Galigo
Luwu itu bukan nama suku, tapi nama suatu daerah/wilayah/kerajaaan. Sedangkan bugis itu nama sebuah suku. Jadi naskah laga ligo itu naskah yg berasal dari suku bugis yg ada di daerah/wilayah/kerajaan luwu. Paham?
sureq la galigo itu tersebar dan menyebar kemasyarakat itu secara lisan (dari mulut kemulut) dan itu berlansung secara turun temurung....dan juga ada banyak versi cerita dan versi bahasa tergantung suku yg menyimpannya....(masing2 suku memiliki versinya sendiri). kebetulan yg di kumpulkan oleh orang belanda itu adalah versi bugis ...karena mungkin pencariannya hanya di tanah bugis ....maka yg di salin itu adalah yg beredar di masyarakat bugis...makanya berbahasa bugis dan di sebut juga sastra Bugis.(versi Bugis) nah...mungkin luwu punya versi tersendiri yg berbahasa tae yg di simpan masyarakat luwu sana...cobalah kumpulkan juga ..sekalian di terjemahkan kebahasa Indonesia...lalu di sebar di medsos atau di laporkan ke dinas kebudayaan atau di meseum luwu... karena saya juga penasaran seperti apa versi luwu...karena setiap suku ada yg menyimpannya dan memiliki versinya sendiri.... saya juga tau...seperti apa versi ceritanya...menggunakan bahasa apa...seperti apa bentuk sastra nya....dan bagaimana panjangnya...menggunakan huruf apa...(saya yakin banyak orang lain yg juga penasaran). daripada sibuk mempermasalahkan versi Bugis...bukankah lebih baik kalian juga bergerak mengumpulkan versi luwu yg berbahasa tae.... begitupun dgn suku lain yg juga menyimpan versinya sendiri....cobalah muat juga di medsos agar orang kebanyakan juga tau versi suku lain.(sebab versi bugis hanya 1/3 yg diterjemahkan).
Brarti luwuk islam gelar datu heran sy kanapa makassar ada aksaranya sama dengan bugis padahal aksara dari kerjaan luwu bln ada kerjaan makassar ..luwu nenek moyang bugis tanah saurigading🙏🙏🙏
yang ciptakan aksara lontara adalah daeng pamatte dr Gowa, kemudian Bugis memakai aksara lontara dgn menambahkan 3 huruf yg baru,dgn kata lain aksara lontara di ciptakan oleh Gowa (Makassar) dan Bugis (+3huruf)pertanyaan nya Luwu punya aksara gak???i la Galigo di tulis PK aksara lontara di zaman Belanda , makanya di sebut epos
@@nurhidayatdayat102 Tidak ada dasarnya dg pamatte yg ciptakan aksara lontara. Tidak ada bukti dan faktanya. Kalau hanya sekedar asumsi tanpa ada dasarnya tidak bisa dijadikan patokan. Jadi tidak benar kalau dg pamatte yg ciptakan aksara lontara, hoax.
@@Makr-og5xe asumsi tp tertulis dalam lontara itu itu sendiri, sekarang saya tanya,penemu lontara selain daeng pamatte, tahun berapa dan kerajaan mn???
Tukang aku-aku.Sejak kapan Orang Luwu di sebut orang Bugis?Kalau Orang Bugis di sebut orang Luwu pasti iya,krn Kakek orang Bugis itu La Sattung Paugi Putra Datu Luwu.
@@AkifahNaylah-q3f mana mau orang Bugis di sebut orang Luwu,Bugis ya Bugis bukan Luwu Kalau orang Jawa di Luwu itu baru Jawa Luwu Coba merantau kalau kamu bilang orang Luwu pasti orang bertanya²di mna itu Tapi kalau bilang Bugis pasti orang itu jawab sendri bahwa dari Sulawesi
@@M_basri93kami asli Luwu Tdk gila akan ketenaran asal kalian tahu suku Bugis masih di bawah org Luwu jangan bandingkan kami dengan kalian kalian Tdk ada apa apanya
Cerita Lagaligo adlh cerita fiktif , byk menceritakan ttg bugis bkn luwu , ini tdk msk akal krn klau bicara kerajaan biasax berpengaruh di budaya , bahasa adat , ttp bhs dan adat org luwu sdh berbeda . Klau kita amati Luwu itu campuran suku bugis dan toraja . Masing2 mpy .kerajaan sendiri2 .
💌🌏I La Galigo Salah Satu KITAB KEHIDUPAN UMMAT MANUSIA Yg Di Abaikan Oleh Anak" Cucunya🥺.Berawal dri Nene TO MANURUNG BATARA GURU, SAWERIGADING, Memiliki Kuasa Kerjaan/Wilayah pada masanya hingga Ke berbagai MANCANEGARA /DUNIA,sesuai Kodratnya SEBAGAI MANUSIA DI UTUS KE BUMI. NMN sejahtera tdk berpihak Kpda To Luwu/Sangallah Akan Kisah Beliau Pendahulu Kita🥺🙏
Disebut bugis luwu karena dia orang bugis yg berasal dari daerah luwu. Disebut bugis wajo karena dia orang bugis yang berasal dari daerah wajo. Jadi luwu itu bukan nama suku, tapi nama sebuah daerah/wilayah di sulsel
sureq la galigo itu tersebar dan menyebar kemasyarakat itu secara lisan (dari mulut kemulut) dan itu berlansung secara turun temurung....dan juga ada banyak versi cerita dan versi bahasa tergantung suku yg menyimpannya....(masing2 suku memiliki versinya sendiri). kebetulan yg di kumpulkan oleh orang belanda itu adalah versi bugis ...karena mungkin pencariannya hanya di tanah bugis ....maka yg di salin itu adalah yg beredar di masyarakat bugis...makanya berbahasa bugis dan di sebut juga sastra Bugis.(versi Bugis) nah...mungkin luwu punya versi tersendiri yg berbahasa tae yg di simpan masyarakat luwu sana...cobalah kumpulkan juga ..sekalian di terjemahkan kebahasa Indonesia...lalu di sebar di medsos atau di laporkan ke dinas kebudayaan atau di meseum luwu... karena saya juga penasaran seperti apa versi luwu...karena setiap suku ada yg menyimpannya dan memiliki versinya sendiri.... saya juga ingin tau...seperti apa versi ceritanya...menggunakan bahasa apa...seperti apa bentuk sastra nya....dan bagaimana panjangnya...menggunakan huruf apa...(saya yakin banyak orang lain yg juga penasaran). daripada sibuk mempermasalahkan versi Bugis...bukankah lebih baik kalian juga bergerak mengumpulkan versi luwu yg berbahasa tae.... begitupun dgn suku lain yg juga menyimpan versinya sendiri....cobalah muat juga di medsos agar orang kebanyakan juga tau versi suku lain.(sebab versi bugis hanya 1/3 yg diterjemahkan).
Tidak ada itu yg namanya suku Luwu, suku Bone, suku Wajo, suku Soppeng dll.... semua itu adalah kerjaan yg punya teritori dan pemerintahan sendiri. Di Sulawesi Selatan/Barat itu hanya ada 4 suku besar: Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar.... istilah suku itu untuk menyebut satu kawasan atau wilayah yg mempunyai budaya dan adat istiadat yg sama atau serupa secara umum. Jadi menurut ahli sejarah mengelopokkan suku Bugis itu meliputi wilayah; Luwu, Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Barru, Pare2, Pinrang, Enrekang, Sinjai, sebagian Bulukumba, sebagian Maros..... fahami dulu definisi istilah suku.
untuk membedakan penduduk di luwu dengan pendatang itu cukup mudah... sebelum era kolonial raja luwu menyatakan masuk islam yg di ikuti masyarakatnya.... sementara di era kolonial...satu2 suku di sulsel yg di kristenkan belanda adalah suku Toraja... jadi orang di luwu yg berbahasa tae dan beragama kristen....100% pasti pendatang dari toraja.
Bugis kuno nenek mu ompong luwu itu ada sebelum bugis ada kok seakan akan bugis duluan ada org bugis aja ngak bisa dia aggap dirinya andi atau opu atau puang klw tdk ada dara sangallanya dari tanah luwu lucu admintaek
Faktanya memang demikian. I La Galigo menceritakan kisah orang² bugis dari daerah luwu dan dari daerah bugis lainnya. Tidak usah mempersoalkan antara bugis dan luwu, mana yg duluan. Masalahnya tdk akan ketemu. Karena luwu nama daerah sedangkan bugis nama suku. Jadi tidak bisa dibandingkan. Kalau orang luwu yg berbahasa ta'e tidak bisa membaca sureq Galigo karena ditulis dalam aksara bugis. Hanya orang bugis yg punya tulisan.
Laga Ligo asalnya dari bangsa tanah LUWU tp knapa ya daerah diluar LUWU di SULSEL yg besar kepalanya.Bahkan merasa lebih memiliki dari pada bangsa LUWU sendiri.
kamu tulis saja yg versi tae juga lalu sebarkan di internet juga bahwa ini versi tae nya....begitupun yg lain kalo punya versi bahasa apa saja silahkan buat juga versinya sesuai bahasa masing2...agar semuanya puas... colliq pujie menulis dan menerjemahkannya selama 20 tahun....nah silahkan habiskan umur kamu entah berpa puluh tahun terserah....buatlah versimu sendiri... jangan kerjanya hanya mengakui hasil kerja dan usaha orang lain....
sureq la galigo itu tersebar dan menyebar kemasyarakat itu secara lisan (dari mulut kemulut) dan itu berlansung secara turun temurung....dan juga ada banyak versi cerita dan versi bahasa tergantung suku yg menyimpannya....(masing2 suku memiliki versinya sendiri). kebetulan yg di kumpulkan oleh orang belanda itu adalah versi bugis ...karena mungkin pencariannya hanya di tanah bugis ....maka yg di salin itu adalah yg beredar di masyarakat bugis...makanya berbahasa bugis dan di sebut juga sastra Bugis.(versi Bugis) nah...mungkin luwu punya versi tersendiri yg berbahasa tae yg di simpan masyarakat luwu sana...cobalah kumpulkan juga ..sekalian di terjemahkan kebahasa Indonesia...lalu di sebar di medsos atau di laporkan ke dinas kebudayaan atau di meseum luwu... karena saya juga penasaran seperti apa versi luwu...karena setiap suku ada yg menyimpannya dan memiliki versinya sendiri.... saya juga ingin tau...seperti apa versi ceritanya...menggunakan bahasa apa...seperti apa bentuk sastra nya....dan bagaimana panjangnya...menggunakan huruf apa...(saya yakin banyak orang lain yg juga penasaran). daripada sibuk mempermasalahkan versi Bugis...bukankah lebih baik kalian juga bergerak mengumpulkan versi luwu yg berbahasa tae.... begitupun dgn suku lain yg juga menyimpan versinya sendiri....cobalah muat juga di medsos agar orang kebanyakan juga tau versi suku lain.(sebab versi bugis hanya 1/3 yg diterjemahkan).
Dari dulu aku paling suka sama pelajaran sejarah dan budaya 😍
Salut! Terima kasih untuk menyajikan La Galigo
Luar biasa ceritanya
Bisa di pahami bahwa naskah i lagaligo di tulis oleh pelaku sejarah itu sendiri yaitu lagaligo*putra dari Sawerigading* di mana sejak lahir & besarnya ada di ale cina (tanah wajo) sekarang dengan kultur Bugis, sedangkan sang ayah Sawerigading adalah pengembara dari Ale Luwu. jadi boleh di kata Luwu adalah adalah Bugis atau sebaliknya
ini yang tidak banyak di fahami orang karna di bahas dari sawerigading jadi di klaim luwu namun di tulisnya itu di kerajaan wajo karna penulisnya adalah lagaligo raja wajo
@@Netizenugalugalanlagaligo itu anaknya siapa? Sawerigading kawin dg sepupunya I We Cudai lahirlah Lagaligo....
Wah ini sangat bermanfaat sekali tentang pelajaran budaya saling toleransi beragama semoga sukses
Aku jawa...... Aku bangga jadi warga Indonesia. Aku bangga banyak sejarah lokal di tiap daerah. Yg masih di pegang turun temurun.
Bisa di pelajari nih terimakasih
Mantab critanya
Keren nih
Semangat terus di tunggu video selanjutnya
kreatif banget
Intinya ibu bapak manusia itu, adam dan hawa.🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Perbanyak video seperti ini gan, sippp 👍
Bagus cerita ini awal mulai sawerigading
Konten bagus
Pengetahuan yang sangat bermanfaat❤
Keren bang mnambaah wawasan
Nambah wawasan ni ka
Keren bgt certanya
Menarik bgt
Nice kk
keren banget kak
Menarik sekali
Di perjalanan menuju ke cina tepatnya di Shen Zhen pasukan Sawerigading sempat bertempur dengan pasukan kerajaan malaka.dan itu diceritakan pula pada cerita kerajaan Malaka.
Smngt bng 👍
Pembelajaran sejarah
Sastramya keren
Sukses sllu gan🙏👍
Hadir bang🎉
Semangat ngontennya kak
Salam Santun Dr Bone🙏
Leluhurku Dari Keraja,an Luwu, Wajo, Bone,
Sbg Tanda² Keturunan Raja.
Kami Di Berikan Warisan Benda Pusaka Berupa Pedang Keraja,an Dr Luwu'
Keris Keraja,an Dr Bone🙏
Klu cerita aslinya sangat bagus
Mntp 🔥
Sukses terus untuk channel ny🔥👍🇦🇪🤝🇮🇩 Free Palestine
Hadir tangerang
Mantabs🎉
bukan we milik timo tapi WE NYILIK TIMO
we tenri abeng, we cudai nama2 yg unik dan cantik.
Mantap
Kami orang sulawesi tenggara di pulau buton di sebutkan dalam naska lama sampai saat ini tntang la galigo adalah di raja ular terbesar pada zamanya raja itu namanya lagaligo. Makanya orang buton klau lihat ular dan menyebut nama lagaligo ular itu akan lari dan tdak akan perna muncul di muka bumi jika masih muncul dia akan mati sendiri tanpa di bunuh. Klau lihat ular sebut nama rajanya dan suru mereka pergi insya allah dia akan pergi dan takan pernah kembali lagi
Di Ongka kecamatan Ongka Malino hususnya di tanjung santigi ada..jejak kaki yang konon kabarnya adalah milik Saweri gading..itu artinya Kapal Sawerigading sempat melewati laut teluk Tomini
Pengetahuan
Jososo
Alhamdulillah
Lain ko jg ceritanya y admin
wow
Bangga jadi org bugis bone❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Luwu itu kota ku
Di prop.shenzhen ada kab.lowu dan rumah kerajaannya sama dengan rumah adat langkanae di Palopo.
mohon maaf shen shen itu prov dari negara mana
💌 Bukti Yang Tak Bisa Di Tolak Faktanya Oleh Siapapun🙏
@@AndisamsirMaskan-uu4uqchina gak sih
Bedanya I La Galigo dengan epik nya Homerus, Mahabaratha dan Ramayana, lebih ke makanannya. Dalam epik Homerus ada pembuat keju dari susu domba yang hidup di dalam gua2, juga ada gandum dan roti. Sama juga halnya dalam epik Mahabaratha dan Ramayana, ada pembuat mentega dari susu sapi, dan diceritakan betapa Khrisna waktu kanak2 suka sekali mencicipi mentega di dapur keluarga2 tetangganya yang menyimpan mentega mereka dalam kendi2 yang di gantung di dapur. Dalam epik I La Galigo yang ada adalah kisah asal mula padi atau Sangiyangserri, dan ada kisah penyebaran sangiyangserri dari Luwu ke danau tempe sampai ke wilayah pinggiran laut di wilayah Segerin, ada pula tata cara upacara pembuatan nasi dari beras dan penyajiannya. Bahkan masih ada disimpan sampai sekarang, peninggalan masyarakat berbudaya I La Galigo, berupa alat bajak sawah dari kayu yang sangat besar yang biasa di tarik kerbau di sawah. Alat bajak kayu besar tsb di percaya masyarakat berbudaya I La Galigo sebagai benda yang turun dari langit, pemberian dewa, bukan buatan manusia.
Menrut pendapat saya Naska Galigo meyakinkan bahwa itu adalah sebuah Sastra yang bagus tetapi hanyalah sebatas sastra tidak lebih dari itu
menurut saya pribadi bukan hanya sastra tapi lebih dari itu...ini mengandung sejarah di sulawesi...adapun sisi kepercayaan saat itu bisa di anggap mitos sebab kita sekarang sudah menganut agama islam.
Setelah agama islam datang sudah banyak perubahan/pengaruh bugis sehingga meninggalkan kepercayaannya,sama halnya pengikut taurat dan sabur yg sampaikan para nabi,bahkan banyak bugis yg kurang mengetahui dan mengenal sejarah lagaligo yg hebat/bagus
Hadir
Bulu citta adalah bilu/bukit yg di tarik Zarewerigading,bukit in terletak di Bone, bukit itu dipanggil bulu pitue/ bukit tujuh👍👍✌️✌️✌️
Laingtosi caritanna
History
Kitab I LAGA LIGO adalah kitab yg kuno yg terpanjang di dunia dan ceritanya sangat detail dan jejaknya masih ada sampai sekarang dan di akui dunia, Bugis the best EWAKOOO 💪👍❤️🏆
I lagaligo kn suku luwu bro bukan bugis....
@@icalmalik9089 La galigo adalah putra saweregading yg lahir dan besar di kerajaan cina ( sekarang menjadi bone,soppeng dan wajo).
kalo yg di bicarakan adalah saweregading..memang benar dia berasal dari luwu tapi sayangnya yg di bicarakan adalah la galigo yg lahir dan menetap di kerajaan cina pammana.
satu lagi...luwu bukan suku tapi nama tempat (sekarang nama kabupaten) seperti luwu timur,luwu utara dan luwu raya...
@@dergaagung6142 luwu ato palopo itu suku bro, sama dng toraja nama provinsi tp ttp sebuah suku, sama dng jawa tengah, jawa timur tp ttp suku nya jawa..jngn mentang2 di luwu bnyk orng bugis trus suku bugis mau mengaku2 bhwa luwu itu nama tmpt...suku bugis yg di luwu itu hnya lh pendatng dr nenek moyang mereka terdahulu yg sudh berabad abad lama nya....
@@icalmalik9089 ketidaktahuan dan kebodohan tidak akan mampu merubah sejarah...
silahkan saja jika ingin menganggap luwu itu suku...
untuk apa orang Bugis mengklaim bahwa luwu adalah suku Bugis ? .... sejarah Bugis terbentang di belahan Nusantara ini dan juga di luar negeri bahkan sampai sekarang masih di temukan jejaknya....
sedangka luwu dan saweregading hanyalah kisah prasejarah lampau yg di tulis oleh la galigo yg kebetulan adalah nenek moyangnya orang bugis...
apa yg harus di banggakan dan apa yg perlu kami klaim dari luwu...?
@@dergaagung6142 kok tanya sama saya, tnya lh pada diri anda sendiri ngapain suku orng di anggap suku bugis..ga sekalian kedatuan luwu di anggap kedatuan bugis...seandai ny itu malaysia ada di daerah sulsel mungkin sudh dianggap asli bugis x suku nya...lagaligo aj di anggap orng bugis....kn lucu sekali anda, lagaligo itu dr luwu bos ku....aku aj punya mertua orng malangke pun jg bilng bahwa nenek moyang buyut mereka itu pendatng dr sengkang....susah si anak jman now terlalu bnyk baca google translate yg menyesat kn.....
ILagaLigo.. Tersimpan dgn baik di Leyden dlm bentuk tulisan Lontarak diatas Pelepah Lontar yg diambil Belanda ditangan Raja Goa(Gowa) dn hx Salokoa yg dikembalikan tahun 1936 dn Lontarak Ilagaligo masih ada di Leyden...
Saya setuju suku bugis dan suku luwu itu berbeda dan masing masing memiliki bahasa dan budaya dan adat istiadat masing masing
Raja² di kedatuan luwu dari suku bugis. Budaya dan adat istiadat di kerajaan luwu adalah budaya suku bugis. Luwu bukan nama suku... tapi nama sebuah wilayah/daerah atau nama sebuah kerajaan bugis tertua di sulsel
Siapa bilang Luwu suku klw bicara yg sesuai sejarah kalian org Bugis seakan akan kita sederajat kalian itu ciptaan dari Luwu...
memang betul luwu (kerajaan) bukan suku tapi suatu wilayah yg didiami oleh berbagai suku salah satunya suku bugis dst.
@@NardinSempamappadang la dongo...hayalan kamu terlalu tinggi....sejak kapan bugis adalah ciptaan luwu ? orang bugis memang mengakui luwu adalah asal nenek moyangnya...tetapi itu luwu kuno di era batara guru....kalo luwu yg sekarang heheh tidak pantas mendapat kehormatan itu....lagian luwu kuno sekarang daerahnya sdh masuk provinsi sulawesi tengah....luwu yg sekarang hanyalah sisa kepingan sejarah.
@@NardinSempamappadang apa maksudnya dgn kalimat ''seakan akan kita sederajat'' itu..? apakah karena luwu di sebut ke datuan luwu ? tampa kerajaan2 Bugis luwu tdk akan di anggap ke datuan...karena luwu yg sekarang hanyalah kepingan sejarah....
lagian yg kami hargai itu bukan kalian orang luwu ataupun kerajaan luwu yg sekarang...tetapi Batara guru dan luwu kuno/lampau....jadi jangan terlalu GeEr dan sombong...karena ini samakali tdk berhubungan dgn kalian....hehehe....dan luwu kuno itu wilayahnya sekarang sdh masuk sulawesi tengah...
apakah sama batara guru di jawa, dibali dan di cerita ini?? kalau di bali batara guru adalah dewa ciwa itu sendiri, mohon pencerahannya sodaraku senusantara
Bahasa bugis tahuku "mandre olo" Sja😂
semua berasal dari Batara guru.cerita ini dan nama di sesuaikan dgn zamanya
Orang menggunakan pelepah serta daun lontar ngambil dimana? Karena ditanah Luwu jenis palem ini tidak bisa tumbuh 🙏
Memang sering suku bugis mengklaim bahwa Luwu itu bagian dr suku Bugis namun sebenarnya Luwu itu sebuah kerajaan dan suku utamanya adalah suku Lu' atau Luwu. Jd mhn malu ki sedikt ya jgn samakan Luwu dgn suku bugis. Memang sejarah kerajaan luwu itu luar biasa sehingga byk org yg merusak nama baik Luwu bahkan tdk malu malu mengklaimnya sebagai suku Bugis. Raja datu pertama di Luwu itu datu Patta Labunga dan tdk ada yg menggantikannya dr keturunannya. Namun di ganti dan diduduki oleh datu Batara Lattu sebagai raja datu Kedua Luwu dan digantikan putranya datu Sawerigading.mrk lah para raja luwu ini yg mendapat restu dr tuhan dan para dewa di langit utk menjdi penguasa di alam tengah khusunya di Luwu. Setelah datu Sawerigading sekeluarga menjdi burik atau penguasa laut tdk ada lg dr keturunan datu batara Lattu menjdi datu di Luwu hingga sekarang. Adapun di Luwu masa transisi yg menjadi datu Luwu sampai sekarang bukan dr baik Ketrunan datu Patta Labunga maupun keturunan datu Batara Lattu.
Luwu bukan nama suku malainkan nama sebuah daerah/wilayah/kerajaan. Luwu adalah salah satu kerajaan bugis tertua di sulsel. Bahasa, budaya dan adat istiadat di kedatuan luwu serba bugis. Semua raja² luwu berdarah bugis dan bernama bugis.
Kerajaan tertua pertama sebenarnya di Sulawesi Selatan itu adalah Di Toraja kerajaan Sangalla manurung pertama Puang Tamboro Langi yg membawa ajaran aluk todolo sanda saratu. Kemudian kerajaan kedua kerajaan Makassar di bawah pimpinan seorang karaeng ayah dr karaeng Tata Lolo. Kerajaan yg sama masa berdirinya yaitu Luwu dan Bone yg di pimpin oleh anak dr Laki padada.
@@SukarmanRealme sejak kapan ada kerajaan toraja ?...
nama toraja itu berasal dari sebutan orang bugis TO RIAJA yg maksudnya orang di atas gunung....
saweregading hanya memiliki satu putra yaitu LA GALIGO yg menjadi moyangnya suku bugis....
tidak perna suku bugis mengklaim luwu adalah bugis....tapi sejarah yg mengatakan kalo saweregading berasal dari luwu dan tinggal menetap di kerajaan cina pammana.
lantas kamu siapa..? jangan2 kamu berbahasa tae....orang yg berbahasa tae yg berada di luwu itu hanya pendatang dari toraja...bukan penduduk asli luwu...penduduk asli luwu itu to ware dan kaili.
@@dergaagung6142 anda benar benar ngarang dan tdk tahu asal usul kerajaan pertama di Sulawesi Selatan seperti kerajaan besar Toraja, Luwu, Bugis dan Makassar. Satu lg perlu kamu ketahui bahwa sebutan kata Toraja itu bukan dr suku bugis yg memberinya nama namun nama Toraja itu memang di bawah oleh nenek moyang org Toraja yaitu Puang Tambora Langi. Nah org org bugis lah yg pd masa lampau menyebutnya To riaja bahkan mrk org bugis sering berdagang di Toraja. Kamu itu lucu sekali. Ha....ha.....ha...... Nenek moyang org bugis itu Lasatumpugi sejak kapan nenek moyangmu Sawerigading ngawur kamu asal bicara sj. Sawerigading itu Datu Luwu menggantikan Ayahnya Datu Batara Lattu hanya sesekali sj biasanya dia bermukim di Bone bangsa bugis pd waktu itu dikenal dgn sebutan Cina Ri Lau, begitu jg Laga Ligo tdk pernah menetap terus di Cina Ri Lau.Hal ini tdk mengherankan krn Datu Sawerigading memperistri We Cudai putri dr Lasatumpugi sehingga biasa sesekali tinggal di Cina Ri Lau wilayah Bone sekarang. Namun tdk pernah menetap di Bugis Cina Ri lau krn Datu Sawerigading hrs memimpin kedatuan nya di Ware pusat istana kedatuan Luwu pd waktu itu. Ware/istana Luwu berlokasi di Ussu kec. Malili sekarang.
@@dergaagung6142 kerajaan toraja itu sdh ada jauh sebelum adanya kerajaan kerajaan yg ada di Sulawesi Selatan. Berdirinya kerajaan Toraja itu raja pertama kali di pimpin oleh To Manurung Puang Tambora langi yg bergelar Puang To matasak pertama krn beliau di masa pemerintahannya tdk pernah pindah kerajaannya di Sangalla/beliau menetap di Sangalla. Kemudian sy tegaskan sebutan Toraja itu bukan suku bugis yg memberinya nama. Toraja itu berasal dr kata To berarti orang dan Raja berarti Raja jd Toraja artinya Orang Raja.kemudian anda pintar membolak balikan fakta menyatakan tdk pernah suku bugis mengklaim Luwu adalah bugis namun kenyataannya byk beredar di medsos kalian menyatakan luwu itu suku bugis. Anda hrs ketahui jg justru org Toraja itulah yg Asli org Luwu krn Raja pertama yg memerintah di Luwu itu berdarah Toraja anak dr Laki Padada yg bernama Datu Patta Labunga bergelar Payung Ri Luwu. Memerintah di Ware/istana kedatuan pertama berlokasi di Ussu kecamatan Malili sekarang pd waktu itu disebut Ware. Bahkan perlu anda ketahui seperti yg telah sy sebutkan bahwa semua raja pertama berdirinya 4 kerajaan besar seperti Toraja, Luwu, Bone dan Makassar di Sulawesi Selatan ini asalnya dr Toraja. Perlu ki mengklarifikasi kembali sejarah. Jgn asal ngomong sj dgn menghilangkan sejarah yg benar hanya krn memenuhi hawa nafsu di masa sekarang ini agar keinginannya terpenuhi. Contoh mendirikan sebuah kerajaan di Luwu Timur pd masa sekarang dan asal usul kerajaannya tdk pernah ada. Sehingga dipertahankan dgn berbagai alasan yg tdk benar.🙏
YANG ASLINYA I LA GALIGO ITU ADALAH MEREKA PEMILIK NAMA "LA"DI HADAPAN NAMANYA.yang kedua,MEREKA itu BERKETURUNAN MATA SEPET😊hasil perkahwinan CAMPUR sama "WE CUDAI😊😅jangan gaduh2 tentang LUWU dan BUGIS ya😊😅😂😅ini dua POINTS yang paling kuat ISINYA😊😅😂😅😅😊😅😂😅😊
Kitab Laga Ligo karya sastra milik Suku Lu' atau Luwu kisah utamanya Datu Sawerigading nama kitabnya di ambil dr nama anak datu Sawerigading. meskipun bahasa yg digunakan pd kitab Laga Ligo menggunakan bahasa yg sedikit mirip bhs Luwu dan Bugis.namun hal itu tdk mengherankan krn istri datu Sawerigading seorang putri bugis sedangkan Sawerigading putra Luwu. Kemudian kitab Laga Ligo memang di ciptakan di Luwu. Jd jelasnya dan pastinya kitab tersebut karya sastra Luwu.
sureq la galigo di tulis oleh la galigo makannya di namakan sureq la galigo.
dalam sureq la galigo...dia mengisahkan tentang sejarah nenek moyangnya dan juga sejarah perjalanan bapaknya yaitu saweregading.
la galigo lahir,besar dan tinggal di kerajaan cina pammana (bone,soppeng dan wajo) itulah mengapa sureq la galigo berbahasa bugis.
@@dergaagung6142kitab laga ligo tdk dinamakan sureq melainkan kitab I laga ligo. Kitab I laga ligo diciptakan berkisar pd abad 16/ 1600 M. Salah satu kisah di dalamnya menceritakan kisah Cinta Sawerigading hendak menikahi sepupunya yg bernama We Cudai yg berada di negeri Cina Ri Lau/ daerah Bone sekarang.
@@SukarmanRealme karya sastra la galigo itu di beri nama Sureq La galigo yg artinya pesan2 la galigo...bukan kitab la galigo sebab la galigo belum tau bahasa indonesi (kitab) dan juga la galigo bukan nabi yg membawa kitab....harus dibedakan...dan harus sesuai dengan aslinya...jgn asal mengarang...
@@dergaagung6142yg menyatakan nabi siapa, kitab laga ligo tdk di kenal dgn sebutan sureq kata sureq ini bersumber dr bugis yg sok tahu karya sastra milik suku Luwu.
@@SukarmanRealme itu wajar jika orang berbahasa Tae tdk mengenal kata Sureq...karena kata Sureq itu bahasa Bugis yg berarti surat atau pesan....
begitupun isi sureq la galigo tdk akan di fahami orang berbahasa Tae...karena sureq la galigo berbahasa Bugis.
dan juga sureq ini bukan di tulis oleh saweregading tapi oleh putranya...yaitu la galigo yg lahir dan besar di tanah bugis...makannya bahasanya bahasa Bugis bukan bahasa tae...
apa yg di kisahkan oleh la galigo hanyalah kisah masa lampau dan juga asal usul nenek moyangnya....
Harusnya i la Galigo mendapatkan exposure setara Mahabarata..tapi sayangnya Luwu bukan Jawa...
Bagaimana mau di expos ,klu sibuk berdebat dgn kesukuan
Intinya Luwu pd masa lalu adlh sebuah negara yg di huni berbagai suku,.Harusnya saling bergandeng tangan memperjuangkn & mengekspos i la Galigo ,apalagi sd di akui UNESCO
Lagaligo berasal dari luwu bukan dari bugis ...moga admin paham
Cerita Sunggokong.
Maaf yg masih salah pahan tentang panggilan para bangsawan di sulselra adalah La untuk Laki-laki, we untuk Wanita jadi Buton, Raha kendari itu yg benar sebutan buat turunan para bangsawan era dulu Buton, Raha, Kendari, Kolaka, sampai gorong Talo dan sekitarnya semua bekas wilayah kerajaan luwu dan masih bersaudara.
Buton punya gk lontara.. Krn di Bugis punya huruf lontara
Saya bukan ahli sejarah tapi yg saya tau
Panggilan la untuk laki2 & i untuk prempuan
Panggilan ini bebas aja tdk ada istilah darah biru atau darah kotor
Itupun istilah La & i itu dulu hanya untuk anak2
kahar mudzakkar julukannya la domeng,,krn suka main kartu,,tp kahar mudzakkar bukan orang sultra hehehe
@@datujamal2383 jelas2 istilah La itu identik dengan orang Bugis tertulis jelas di lontara karangan ilagaligo we cudai itu ibu ilagaligo
Itulah istilah yg kalian gunakan
Istilah itu semua dari sulsel
Karna sultra pecahan sulsel
Jadi warisan yg kalian pakai itu masih warisan dari bugis
Kalau dipikir2 harus peradaban tulis menulis sdh ada jauh sebelum i la galigo menulis.
Percaya atau tidak kisah lagaligo ad peradaban ras raksasa.
Admin dan seluruh Bangsa Indonesia harus tau bahwa Suku Bugis Dan bangsa luwu berbeda, bahasa pun juga beda, Asal mula cerita Sawerigading yg di beri nama la Galigo berasall dari Tanah Luwu bukan bugis
Perlu baca sejarah dan baca i la galigo secara utuh, maka akan paham
Pertanyaanya, teks, lagaligo pke lontara apa.. Lontara Bugis kuno.. Bukan lontara Luwu..
@@nurchannel6153ada banyak versi bro, yg sekarang itu versi tinggal versi Bugis yg ditulis ulang oleh orang Belanda di bantu orang lokal, yg versi tae nya udah terlupakan
@@nurchannel6153 di Kerajaan luwu ada banyak suku yg menulis jadi jangan mengklaim klau kitab i laga ligo milik suku Bugis, yg tepat nya Ilaga ligo karya sastra dari Kerajaan luwu, banyak banyak belajar sejarah bosku biar ndak dongo, ahirnya mengklaim sesuatu yg bukan milik nya
Btul itu, saya jg tidak Terima klau i laga ligo di sebut karya dari suku Bugis, yg lebih tepatnya itu klau di sebut dari Kerajaan luwu, karena kitab Ilaga ligo ada banyak versi karena dalam Kerajaan luwu ada banyak suku penulis dari kitab Ilaga ligo tersebut, dan yg sekarang yg di tulis ulang oleh orang Belanda di bantu orang lokal (suku Bugis) dan menggunakan lontara Bugis kuno, yg versi bahasa tae nya terlupakan
Kalahnya Sawerigading di tanah Dampelass..
Itu nama asli bangsawan di sulsel bila pria di panggil La depan namanya bila wanita disebut We contoh La Galigo, We Tenri Abeng, toraja Puang, Datu dst panggilan Andi itu hanya pemberian dari belanda untuk mengkotakan anak bangsawan yg pernah mengecam pendidikan contoh Andi Mattalatta, seharusnya La Mattalatta, La Djemma Datu Luwu
Anda ndaknusah sok tauw bugis yah bugis suku luwu ya suku luwu masing masing ada bahasa,budaya dan adat istiadat masing masibg
Kisah i laga ligo itu adlah warisan leluhur suku luwu
@@pencarinafkah3328 Sawerigading bukan La Galigo
@@pencarinafkah3328 Orang² luwu banyak menggunakan budaya dan adat istiadat suku bugis. Ada juga yg memakai budaya dan adat istiadat suku toraja.
Sawerigading itu sdh beragama islam sebelum islam msk pd abad 16 di bawah oleh muballiq dr Aceh. Sebenarnya beliau beragama islam setelah pencariannya mengenal Dewata Seuwae yg ternyata Dewata Seuwae itu adlah Allah Swt. Berdasrkan petunjuk Dewata ketika ia bertapa/bersemedih naik ke kayangan bertemu dgn kakeknya batara guru kemudian batara guru memberi petunjuk agar bertemu dewata yg mengetahui perihal Dewata Seuwae. secara diam-diam mrk sekeluarga menganut agama islam dan meninggalkan agama animesmi sebelumnya. Pd waktu Sawerigading memburik/penguasa lautan di tahun 1603 M. Datanglah muballiq Aceh tiga org mengislamkan Luwu dan mrk mulai mengislamkan datu pada waktu itu kedatuan yg di jabat oleh masa transisi bukan keluarga Sawerigading, setelah kedatuan Sawerigading
Suku atau penduduk asli luwu itu berbeda dengan suku bugis bagaimana kisahnya sampai Tulisan /aksara lontara dilagaligo bertuliskan tulisan bugis kuno?mohon pencarahan.karena wilayah bugis itu notabenenya ada dibone.wajo.sidrap.dll.bukan ditanah luwu yang sukunya bermacam macam yang menggunakan rumpun bahasa ingkar🙏
Beginilah kalau orang nulis sejarah padahal bukan ahli sejarah yg tau betul.
semua berasal dari Batara guru
Luwu itu bukan nama suku, tapi nama suatu daerah/wilayah/kerajaaan. Sedangkan bugis itu nama sebuah suku. Jadi naskah laga ligo adalah naskah yg berasal dari suku bugis yg ada di daerah/wilayah/kerajaan luwu.
Sebagian Orang Luwu Percaya Bahwa Lontar Datuk Seriwigading itu di curi Belanda
I laga ligo lahir dari bapak seorang raja luwuk dan seorang ibu dari kerajaan cina sempugi
Maaf, Bahasanya Bukan Bahasa bugis kuno, sampai skarang belum Di Ketahui Bahasa Apa yg digunakan dari kitab laga ligo yg menggunakan aksara lontara, Dan di luwu itu ada beragam bahasa daerah.
Kalau bukan bhs Bugis kuno lalu bhs apa kalau begitu
Kalau bkan bahasa Bugis kau tdk mampu jawab.. Sampe skrg belum ada yg bisa buktikan kalau ilagaligo bukan bahasa Bugis.. Naskah di musium Belanda belum bisa di bantah dgn naskah lain selain bahasa bugis
Bahasa yang digunakan adalah bahasa tinggi sastra Toraja contonya To Patotoe artinya Puang Matua yang memberikan kekuatan itu Bukti sastra Toraja yang digunakan kemudian dari dulu Suku Toraja banyak yang di beri nama Galigo nanti keluar dari Toraja baru diberi nama La Galigo
@@osinusonggi327adakah aksara lontara yg berbahasa toraja?
@@osinusonggi327ngawur, nama toraja sendiri itu dari bahasa Bugis, to riaja
I lagaligo adalah nm org tp di jadikan sastra / lontra bagi org bugis
Ceritanya dari awal aja ga masuk logika 😂😂😂
Naska lagaligo tu bukan bugis tpi luwu yg punya....ngawur aja yg posting ni...klo ga tau ga usah sok tau...
Luwu itu bukan nama suku, tapi nama suatu daerah/wilayah/kerajaaan. Sedangkan bugis itu nama sebuah suku. Jadi naskah laga ligo itu naskah yg berasal dari suku bugis yg ada di daerah/wilayah/kerajaan luwu. Paham?
sureq la galigo itu tersebar dan menyebar kemasyarakat itu secara lisan (dari mulut kemulut)
dan itu berlansung secara turun temurung....dan juga ada banyak versi cerita dan versi bahasa tergantung suku yg menyimpannya....(masing2 suku memiliki versinya sendiri).
kebetulan yg di kumpulkan oleh orang belanda itu adalah versi bugis ...karena mungkin pencariannya hanya di tanah bugis ....maka yg di salin itu adalah yg beredar di masyarakat bugis...makanya berbahasa bugis dan di sebut juga sastra Bugis.(versi Bugis)
nah...mungkin luwu punya versi tersendiri yg berbahasa tae yg di simpan masyarakat luwu sana...cobalah kumpulkan juga ..sekalian di terjemahkan kebahasa Indonesia...lalu di sebar di medsos atau di laporkan ke dinas kebudayaan atau di meseum luwu...
karena saya juga penasaran seperti apa versi luwu...karena setiap suku ada yg menyimpannya dan memiliki versinya sendiri.... saya juga tau...seperti apa versi ceritanya...menggunakan bahasa apa...seperti apa bentuk sastra nya....dan bagaimana panjangnya...menggunakan huruf apa...(saya yakin banyak orang lain yg juga penasaran).
daripada sibuk mempermasalahkan versi Bugis...bukankah lebih baik kalian juga bergerak mengumpulkan versi luwu yg berbahasa tae....
begitupun dgn suku lain yg juga menyimpan versinya sendiri....cobalah muat juga di medsos agar orang kebanyakan juga tau versi suku lain.(sebab versi bugis hanya 1/3 yg diterjemahkan).
Brarti luwuk islam gelar datu heran sy kanapa makassar ada aksaranya sama dengan bugis padahal aksara dari kerjaan luwu bln ada kerjaan makassar ..luwu nenek moyang bugis tanah saurigading🙏🙏🙏
yang ciptakan aksara lontara adalah daeng pamatte dr Gowa, kemudian Bugis memakai aksara lontara dgn menambahkan 3 huruf yg baru,dgn kata lain aksara lontara di ciptakan oleh Gowa (Makassar) dan Bugis (+3huruf)pertanyaan nya Luwu punya aksara gak???i la Galigo di tulis PK aksara lontara di zaman Belanda , makanya di sebut epos
@@nurhidayatdayat102 hemmm...la dongo juga muncul di sini...
@@nurhidayatdayat102 Tidak ada dasarnya dg pamatte yg ciptakan aksara lontara. Tidak ada bukti dan faktanya. Kalau hanya sekedar asumsi tanpa ada dasarnya tidak bisa dijadikan patokan. Jadi tidak benar kalau dg pamatte yg ciptakan aksara lontara, hoax.
@@Makr-og5xe asumsi tp tertulis dalam lontara itu itu sendiri, sekarang saya tanya,penemu lontara selain daeng pamatte, tahun berapa dan kerajaan mn???
mitos terpanjang
Tukang aku-aku.Sejak kapan Orang Luwu di sebut orang Bugis?Kalau Orang Bugis di sebut orang Luwu pasti iya,krn Kakek orang Bugis itu La Sattung Paugi Putra Datu Luwu.
@@AkifahNaylah-q3f mana mau orang Bugis di sebut orang Luwu,Bugis ya Bugis bukan Luwu
Kalau orang Jawa di Luwu itu baru Jawa Luwu
Coba merantau kalau kamu bilang orang Luwu pasti orang bertanya²di mna itu
Tapi kalau bilang Bugis pasti orang itu jawab sendri bahwa dari Sulawesi
@@AkifahNaylah-q3f ceritax tu da jauh dri cerita raja2 luwu terdahulu cerita lasettung tu cerita belakangan da bkn asli luwu ngawur aja kmu orang...
@@M_basri93kami asli Luwu Tdk gila akan ketenaran asal kalian tahu suku Bugis masih di bawah org Luwu jangan bandingkan kami dengan kalian kalian Tdk ada apa apanya
Org Bugis mau putar balikan fakta sorry kami keturunan asli Luwu Tdk bodoh akan sejarah nenek kami
@@AkifahNaylah-q3f orng bugis tu kiriman atw suruhan dri raja luwu utk memimpin daerah bugis bkn anak dri raja luwu...ngawur aja orng bugis ni...🤣🤣🤣
Tanti abe anak dari natara guru kawin dengan siapa jelaskan
Cerita Lagaligo adlh cerita fiktif , byk menceritakan ttg bugis bkn luwu , ini tdk msk akal krn klau bicara kerajaan biasax berpengaruh di budaya , bahasa adat , ttp bhs dan adat org luwu sdh berbeda . Klau kita amati Luwu itu campuran suku bugis dan toraja .
Masing2 mpy .kerajaan sendiri2 .
La galigo bukanya itu perkataannya org buton ya ??
💌🌏I La Galigo Salah Satu KITAB KEHIDUPAN UMMAT MANUSIA Yg Di Abaikan Oleh Anak" Cucunya🥺.Berawal dri Nene TO MANURUNG BATARA GURU, SAWERIGADING, Memiliki Kuasa Kerjaan/Wilayah pada masanya hingga Ke berbagai MANCANEGARA /DUNIA,sesuai Kodratnya SEBAGAI MANUSIA DI UTUS KE BUMI. NMN sejahtera tdk berpihak Kpda To Luwu/Sangallah Akan Kisah Beliau Pendahulu Kita🥺🙏
@@wah_yudi-g1v ya kemana2 wilayahnya kan di dunia gk ada orang cuma 6 orang, mati satu jadi padi mati lagi yg sepasang
La Galigo itu nama anaknya Sawerigading
TULISAN I LA GALIGO berasal dari kitab Taurat dan Zabur.penulisannya seakan2😂
ngaeur
ngawur lagi
Kenapa bugis luwu klw bugis ya bugis klw luwu ya luwu.
Disebut bugis luwu karena dia orang bugis yg berasal dari daerah luwu. Disebut bugis wajo karena dia orang bugis yang berasal dari daerah wajo.
Jadi luwu itu bukan nama suku, tapi nama sebuah daerah/wilayah di sulsel
sureq la galigo itu tersebar dan menyebar kemasyarakat itu secara lisan (dari mulut kemulut)
dan itu berlansung secara turun temurung....dan juga ada banyak versi cerita dan versi bahasa tergantung suku yg menyimpannya....(masing2 suku memiliki versinya sendiri).
kebetulan yg di kumpulkan oleh orang belanda itu adalah versi bugis ...karena mungkin pencariannya hanya di tanah bugis ....maka yg di salin itu adalah yg beredar di masyarakat bugis...makanya berbahasa bugis dan di sebut juga sastra Bugis.(versi Bugis)
nah...mungkin luwu punya versi tersendiri yg berbahasa tae yg di simpan masyarakat luwu sana...cobalah kumpulkan juga ..sekalian di terjemahkan kebahasa Indonesia...lalu di sebar di medsos atau di laporkan ke dinas kebudayaan atau di meseum luwu...
karena saya juga penasaran seperti apa versi luwu...karena setiap suku ada yg menyimpannya dan memiliki versinya sendiri.... saya juga ingin tau...seperti apa versi ceritanya...menggunakan bahasa apa...seperti apa bentuk sastra nya....dan bagaimana panjangnya...menggunakan huruf apa...(saya yakin banyak orang lain yg juga penasaran).
daripada sibuk mempermasalahkan versi Bugis...bukankah lebih baik kalian juga bergerak mengumpulkan versi luwu yg berbahasa tae....
begitupun dgn suku lain yg juga menyimpan versinya sendiri....cobalah muat juga di medsos agar orang kebanyakan juga tau versi suku lain.(sebab versi bugis hanya 1/3 yg diterjemahkan).
Tidak ada itu yg namanya suku Luwu, suku Bone, suku Wajo, suku Soppeng dll.... semua itu adalah kerjaan yg punya teritori dan pemerintahan sendiri. Di Sulawesi Selatan/Barat itu hanya ada 4 suku besar: Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar.... istilah suku itu untuk menyebut satu kawasan atau wilayah yg mempunyai budaya dan adat istiadat yg sama atau serupa secara umum. Jadi menurut ahli sejarah mengelopokkan suku Bugis itu meliputi wilayah; Luwu, Bone, Soppeng, Wajo, Sidrap, Barru, Pare2, Pinrang, Enrekang, Sinjai, sebagian Bulukumba, sebagian Maros..... fahami dulu definisi istilah suku.
Termasuk sebagaian Sinjai
💌TAK BAHAYA TA😁
Ceritax ngaur kenapa ad tiba2 ad bibix muncul😂😂😂jangan asal bicara dengan adax sejarah
Kitab lagaligo itu berbahasa buton yg bersumber dari petua bataraguru
ini satu lagi ngawur tabe
Sutradarax jauh lebih awal dari sejarahx
Salah ceritanya tidak ada pangeran
TABE, YANG MERASA BUGIS ASLI LUWU... TANYA DAN GALI NENEK MOYANGMU LELUHUR KALIAN TAHUN BERAPA MIGRAN KETANAH LUWU 😂. JANGAN SOK TA, ASLI BUGIS LUWU,
untuk membedakan penduduk di luwu dengan pendatang itu cukup mudah...
sebelum era kolonial raja luwu menyatakan masuk islam yg di ikuti masyarakatnya....
sementara di era kolonial...satu2 suku di sulsel yg di kristenkan belanda adalah suku Toraja...
jadi orang di luwu yg berbahasa tae dan beragama kristen....100% pasti pendatang dari toraja.
Bugis kuno nenek mu ompong luwu itu ada sebelum bugis ada kok seakan akan bugis duluan ada org bugis aja ngak bisa dia aggap dirinya andi atau opu atau puang klw tdk ada dara sangallanya dari tanah luwu lucu admintaek
Faktanya memang demikian. I La Galigo menceritakan kisah orang² bugis dari daerah luwu dan dari daerah bugis lainnya.
Tidak usah mempersoalkan antara bugis dan luwu, mana yg duluan. Masalahnya tdk akan ketemu. Karena luwu nama daerah sedangkan bugis nama suku. Jadi tidak bisa dibandingkan. Kalau orang luwu yg berbahasa ta'e tidak bisa membaca sureq Galigo karena ditulis dalam aksara bugis. Hanya orang bugis yg punya tulisan.
Yg saya takutnya orang2 tae yg merasa kalau dirinya adalah suatu suku malah di anggap pendatang di tanah luwu
Laga Ligo asalnya dari bangsa tanah LUWU tp knapa ya daerah diluar LUWU di SULSEL yg besar kepalanya.Bahkan merasa lebih memiliki dari pada bangsa LUWU sendiri.
kamu tulis saja yg versi tae juga lalu sebarkan di internet juga bahwa ini versi tae nya....begitupun yg lain kalo punya versi bahasa apa saja silahkan buat juga versinya sesuai bahasa masing2...agar semuanya puas...
colliq pujie menulis dan menerjemahkannya selama 20 tahun....nah silahkan habiskan umur kamu entah berpa puluh tahun terserah....buatlah versimu sendiri...
jangan kerjanya hanya mengakui hasil kerja dan usaha orang lain....
sureq la galigo itu tersebar dan menyebar kemasyarakat itu secara lisan (dari mulut kemulut)
dan itu berlansung secara turun temurung....dan juga ada banyak versi cerita dan versi bahasa tergantung suku yg menyimpannya....(masing2 suku memiliki versinya sendiri).
kebetulan yg di kumpulkan oleh orang belanda itu adalah versi bugis ...karena mungkin pencariannya hanya di tanah bugis ....maka yg di salin itu adalah yg beredar di masyarakat bugis...makanya berbahasa bugis dan di sebut juga sastra Bugis.(versi Bugis)
nah...mungkin luwu punya versi tersendiri yg berbahasa tae yg di simpan masyarakat luwu sana...cobalah kumpulkan juga ..sekalian di terjemahkan kebahasa Indonesia...lalu di sebar di medsos atau di laporkan ke dinas kebudayaan atau di meseum luwu...
karena saya juga penasaran seperti apa versi luwu...karena setiap suku ada yg menyimpannya dan memiliki versinya sendiri.... saya juga ingin tau...seperti apa versi ceritanya...menggunakan bahasa apa...seperti apa bentuk sastra nya....dan bagaimana panjangnya...menggunakan huruf apa...(saya yakin banyak orang lain yg juga penasaran).
daripada sibuk mempermasalahkan versi Bugis...bukankah lebih baik kalian juga bergerak mengumpulkan versi luwu yg berbahasa tae....
begitupun dgn suku lain yg juga menyimpan versinya sendiri....cobalah muat juga di medsos agar orang kebanyakan juga tau versi suku lain.(sebab versi bugis hanya 1/3 yg diterjemahkan).