**PANCOR: DULU DITINGGAL, SEKARANG DIKEJAR.** Pancor dulu ditinggalkan seperti desa mati. Mereka menyebutnya Pancor kelabu. Madrasah dijarah. Fasilitas, kas keuangan, dokumen penting, hingga para santri semua dibawa lari. Tak ada yang tersisa kecuali kursi yang rusak bersama reruntuhan tembok yang tak layak. Mereka lari membawa semuanya ke Desa Anjani. Pancor benar-benar telah mati. Rasa-rasanya sulit dibangun untuk dihidupkan kembali. Sitti Rauhun sebagai putri pertama pendiri memilih tinggal dan menghidupkan kembali madrasah NWDI. Dibantu oleh putra-putrinya dan beberapa guru yang tinggal di Pancor, mereka perlahan membangun sedikit demi sedikit. Membangun kembali dari nol. Gak gampang. Tak ada kas yang tersisa. Hanya bermodal yakin, ikhlas, sabar, dan istiqomah, madrasah kembali dihidupkan dengan aktivitas pembelajaran. Sitti Rauhun menggaji para guru kala itu dengan uang pribadinya. Perhiasan yang dimilikinya dijual habis untuk operasional pendidikan di Madrasah Pancor yang dibangkitkannya. Anak-anak beliau membantu melalui perannya masing-masing, melalui jalan dan caranya masing-masing. Perlahan, Allah memberikan banyak jalan kemudahan. Desa pancor yang dulu mati, kini hidup kembali dan dipenuhi oleh santri dan jamaah yang datang berbondong-bondong dari penjuru negeri. Gedung madrasah yang dulu runtuh dan rusak, kini mentereng dan menjulang megah. Mungkin ini yang disebut BERKAH dari buah sabar dan istiqomah. Baru-baru ini, kita dikejutkan oleh mereka yang menuntut ingin merebut pancor kembali. Aset dan bangunan madrasah yang megah itu katanya haknya, miliknya. Halloooo, siapa yang menanam ialah yang memetik. Kemana saja selama ini? Lari meninggalkan Pancor adalah pilihan mereka sendiri. Dulu ditinggal, malah sekarang dikejar-kejar. Entahlah! Entah apa yang sedang merasukimu.
![[SINEMATIK] PENGAJIAN BARISAN HIZBULLAH NW](http://i.ytimg.com/vi/nBuc9nG-E7k/mqdefault.jpg)
Masyallah,
Luar biasa👍 maju terus kampus tercintaa
Msaallah
Berkah anjani
❤️❤️❤️
**PANCOR: DULU DITINGGAL, SEKARANG DIKEJAR.**
Pancor dulu ditinggalkan seperti desa mati. Mereka menyebutnya Pancor kelabu. Madrasah dijarah. Fasilitas, kas keuangan, dokumen penting, hingga para santri semua dibawa lari. Tak ada yang tersisa kecuali kursi yang rusak bersama reruntuhan tembok yang tak layak. Mereka lari membawa semuanya ke Desa Anjani.
Pancor benar-benar telah mati. Rasa-rasanya sulit dibangun untuk dihidupkan kembali.
Sitti Rauhun sebagai putri pertama pendiri memilih tinggal dan menghidupkan kembali madrasah NWDI. Dibantu oleh putra-putrinya dan beberapa guru yang tinggal di Pancor, mereka perlahan membangun sedikit demi sedikit. Membangun kembali dari nol. Gak gampang. Tak ada kas yang tersisa. Hanya bermodal yakin, ikhlas, sabar, dan istiqomah, madrasah kembali dihidupkan dengan aktivitas pembelajaran.
Sitti Rauhun menggaji para guru kala itu dengan uang pribadinya. Perhiasan yang dimilikinya dijual habis untuk operasional pendidikan di Madrasah Pancor yang dibangkitkannya. Anak-anak beliau membantu melalui perannya masing-masing, melalui jalan dan caranya masing-masing. Perlahan, Allah memberikan banyak jalan kemudahan.
Desa pancor yang dulu mati, kini hidup kembali dan dipenuhi oleh santri dan jamaah yang datang berbondong-bondong dari penjuru negeri. Gedung madrasah yang dulu runtuh dan rusak, kini mentereng dan menjulang megah. Mungkin ini yang disebut BERKAH dari buah sabar dan istiqomah.
Baru-baru ini, kita dikejutkan oleh mereka yang menuntut ingin merebut pancor kembali. Aset dan bangunan madrasah yang megah itu katanya haknya, miliknya.
Halloooo, siapa yang menanam ialah yang memetik.
Kemana saja selama ini? Lari meninggalkan Pancor adalah pilihan mereka sendiri. Dulu ditinggal, malah sekarang dikejar-kejar.
Entahlah! Entah apa yang sedang merasukimu.
Orang" seperti itu tidak tau diri sok paling benar tanpa memikirkan akibat nya sekarang mau di kejar lagi apa apa an itu??????
Tulisan Sinematik itu salah dalam penulisan judul, yang benar itu CINEMATIC bukan pake si, sekelas akun besar masa sampe salah dalam penulisan judul 😌
TGB ZAINUL MAJDI PANCOR HARGA MATI.