Perjalanan Awal Konservasi Penyu Desa Nanga Bere Manggarai Barat

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 16 жов 2024
  • Desa Nanga Bere memiliki beragam potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi produk ekowisata. Selain itu, letak geografis Desa Nanga Bere yang berada di pesisir selatan Manggarai Barat dan masuk dalam area Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu yang memiliki ragam biota laut, menjadikan sebagian kawasannya sebagai sarang penyu bertelur. Sejak dikenal sebagai pantai yang disinggahi oleh penyu untuk bertelur, pantai ini berkembang menjadi kawasan yang mengusahakan konservasi penyu. Mulanya tidak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat lokal yang masih mengonsumsi telur dan daging penyu untuk dimakan. Demikian juga pendapat bahwa menangkap penyu untuk dijual utuh dianggap tidak menyalahi aturan.
    Namun sejak hadirnya pihak BKKPN Kupang di desa pada 2017, masyarakat perlahan mulai sadar bahwa penyu termasuk dalam satwa langka yang perlu dilindungi dan diatur dalam undang-undang sehingga konsumsi pun dihentikan dan masyarakat mulai beralih untuk menjadi pelindung penyu. Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu melakukan kegiatan monitoring penyu dan penyelamatan telur penyu dengan memindahkan ke penangkaran sederhana guna menjaga penyu dari kepunahan. Tercatat hingga saat ini sebanyak 700-an tukik telah dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.
    Akhir kata, perjalanan pertama ini sukses atas kerjasama kawan2 IPPK : Fadil, Dandi, Talis, dan Edis. U rock, Guys! Thanks!

КОМЕНТАРІ • 2