Tanah Yang Dijanjikan Tuhan Sebenarnya Buat Siapa?
Вставка
- Опубліковано 3 чер 2024
- Memang benar tentang tanah yang dijanjikan Tuhan kepada bani israil.
Dalam Kitab Kejadian: 15 dikatakan bahwa Allah memberi tahu Ibrahim bahwa Dia memberikan tanah kepada Ibrahim sebagai warisan untuk keturunannya selamanya.
Disebut juga dalam Alquran:
“Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka” (QS 7: 137)
dalam Kitab Zabur, yakni ayat Mazmur yang berbunyi, “Orang-orang saleh akan mewarisi Tanah (Suci) dan tinggal di sana selamanya.”
Dalam Alquran surah al-Anbiya ayat 105, Allah menegaskan jawaban. - Розваги
Tuh terbukti tanah tsb di berikan kepada bani ISRAEL, pertanyaannya : Kenapa orang arab PALESTINE masih ngotot tanah tsb punya mereka.?? ( Si Aoooloh Stw di lecehkan oleh umat nya sendiri dong para K-Drone ). 😂😂😂😂😂
Ga bisa membedakanZionis ISRAEL dan Bani ISRAIL
Belajar dl biar ga keliatan oneng.
Tanah yg di janjikan diberikan pada bani israil melalui sebuah perjanjian dan ketika Israil melanggar perjanjian, otomatis perjanjian itu batal....
@@Sitro90 oh ya.?? Coba jelasin bedanya Ndrun.. Ente kan ngaku2 pinter.. Di tunggu loh ini.
@@Bangkenzo333 mana pembatalan perjanjian nya Ndrun.?
Orang saleh nggak mungkin membantai manusia apalagi bayi dan anak kecil.
Ya seperti nya perbuatan si teroris hamas
@@samsym6747 lihat fakta dong
@@samsym6747kasian smartphonenya jatuh ketangan orang ga smart hahhaa
@@samsym6747 bangun woi dari tidur mu
@@samsym6747mana ad hamas bantai bayi anak2 dan wanita.. faktanya israel lah yg berbuat seperti itu ten oten
Dan Oreng orang Saleh itu adalah Rakyat Palestina jdi wajarlah itu Tanah yg di janjikan Allah untuk hambanya yg juga ketururan nabi Ibrahim dan Bani Israil yg damai hidup dg Arab Palestina, sedangkan yg membuat Kerusakan Saat ini adalah keturunan Pengungsi dari eropa yg dulu di tolong oleh rakyat Palestina dan sekarang mereka membalas kebaikan Rakyat palestina dg kejahatan mereka
anak nabi ibrahim ada 2 ishak-ismail, hanya turunan ismail yg shaleh… ☪☝💪
Boleh dibuktikan kalo Muhammad keturunan ismail? 🤣
Bahkan paman Muhammad beserta keluarganya yg orang Quraisy sempat mencari tahu leluhur mereka , tapi hanya terhenti di adnan dan agar dari adnan sampe ke Ismail ada sekitar 30 nenek moyang lagi jaraknya, yakin ke 30 nenek moyang yg gk tau siapa itu adalah keturunan ismail? 😅🤣
Ngimpi atau Halu.?? Beda tipis sih
@@azph3141Umar bin Khattab (sahabad Nabi Muhammad) membebaskan Yerusalem dari Bizantium, beliau juga memberikan hak kepada umat Yahudi untuk kembali ke kota itu dan beribadah di Tembok Ratapan.
Umar bin Khattab merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam, sekaligus pahlawan perjuangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk perjuangan dari Umar bin Khattab adalah misi pembebasan Palestina dan Yerusalem dari cengkeraman Romawi.
Kala itu, Palestina berada dibawah tekanan bangsa Romawi selama ribuan tahun. Lantas, bagaimana kisah Umar bin Khattab dalam pembebasan Palestina dari Cengkeraman Romawi? Simak ulasan berikut ini. Kisah Umar bin Khattab dalam Membebaskan Palestina Sebelum Umar bin Khattab menjadi khalifah, Islam telah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan khalifah pertama Abu Bakar. Namun, Islam masih menghadapi tantangan besar dari dua kekaisaran besar, yaitu Persia dan Bizantium.
Kedua kekaisaran ini memiliki kekuatan militer dan politik yang sangat besar, serta memiliki pengaruh kuat di wilayah Timur Tengah, termasuk Palestina dan Yerusalem. Palestina dan Yerusalem adalah tanah suci bagi tiga agama samawi, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Setelah Abu Bakar wafat pada tahun 634 M,
Umar bin Khattab terpilih menjadi khalifah kedua Islam. Salah satu prioritas beliau adalah melanjutkan perjuangan melawan Bizantium, yang telah menyatakan permusuhan terhadap Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sebuah kota penting yang menjadi target mereka adalah Yerusalem, yang merupakan ibu kota provinsi Palestina di bawah Bizantium.
Kota ini dikenal dengan nama Aelia Capitolina oleh Bizantium, dan al-Quds oleh Muslim. Pasukan Muslim mulai mengepung kota ini pada tahun 637 M. Pengepungan ini berlangsung selama beberapa bulan, dengan beberapa kali terjadi pertempuran sengit antara kedua belah pihak. Akhirnya, pada tahun 638 M, Bizantium menyerah dan bersedia menyerahkan kota itu kepada pasukan Muslim. Namun, ia menolak untuk menyerahkan kota itu kepada siapa pun selain Umar bin Khattab sendiri. Oleh karena itu, Umar bin Khattab meninggalkan Madinah dan melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk menerima penyerahan kota itu secara langsung. Ketika sampai di Yerusalem, Umar bin Khattab disambut dengan hormat oleh pasukan Bizantium.
*Umar bin Khattab kemudian membuat sebuah perjanjian yang dinamakan dengan 'Perjanjian Umar'. Perjanjian ini mengatur hak-hak dan kewajiban penduduk kota, baik Muslim maupun non-Muslim. Perjanjian ini menjamin kebebasan beragama, perlindungan terhadap gereja-gereja dan salib-salib, serta kewajiban membayar pajak. Ketika Umar bin Khattab membebaskan Yerusalem dari Bizantium, beliau juga memberikan hak kepada umat Yahudi untuk kembali ke kota itu dan beribadah di Tembok Ratapan.
*Hal ini merupakan sebuah pengakuan dan penghormatan terhadap umat Yahudi sebagai saudara seiman dari umat Islam. Banyak umat Yahudi yang bersyukur dan mengagumi sikap Umar bin Khattab.*
Bedakan antara Bani Israel dengan Negara/State Israel.
Saleh di mata Dia Sendiri
Merebut Hak Orang Lain Kok Saleh Bukan tetapi Salah... Pelanggaran HAM Berat...
Imigran yang mengusir penduduk setempat
Umar bin Khattab (sahabad Nabi Muhammad) membebaskan Yerusalem dari Bizantium, beliau juga memberikan hak kepada umat Yahudi untuk kembali ke kota itu dan beribadah di Tembok Ratapan.
Umar bin Khattab merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam, sekaligus pahlawan perjuangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk perjuangan dari Umar bin Khattab adalah misi pembebasan Palestina dan Yerusalem dari cengkeraman Romawi.
Kala itu, Palestina berada dibawah tekanan bangsa Romawi selama ribuan tahun. Lantas, bagaimana kisah Umar bin Khattab dalam pembebasan Palestina dari Cengkeraman Romawi? Simak ulasan berikut ini. Kisah Umar bin Khattab dalam Membebaskan Palestina Sebelum Umar bin Khattab menjadi khalifah, Islam telah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan khalifah pertama Abu Bakar. Namun, Islam masih menghadapi tantangan besar dari dua kekaisaran besar, yaitu Persia dan Bizantium.
Kedua kekaisaran ini memiliki kekuatan militer dan politik yang sangat besar, serta memiliki pengaruh kuat di wilayah Timur Tengah, termasuk Palestina dan Yerusalem. Palestina dan Yerusalem adalah tanah suci bagi tiga agama samawi, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Setelah Abu Bakar wafat pada tahun 634 M,
Umar bin Khattab terpilih menjadi khalifah kedua Islam. Salah satu prioritas beliau adalah melanjutkan perjuangan melawan Bizantium, yang telah menyatakan permusuhan terhadap Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sebuah kota penting yang menjadi target mereka adalah Yerusalem, yang merupakan ibu kota provinsi Palestina di bawah Bizantium.
Kota ini dikenal dengan nama Aelia Capitolina oleh Bizantium, dan al-Quds oleh Muslim. Pasukan Muslim mulai mengepung kota ini pada tahun 637 M. Pengepungan ini berlangsung selama beberapa bulan, dengan beberapa kali terjadi pertempuran sengit antara kedua belah pihak. Akhirnya, pada tahun 638 M, Bizantium menyerah dan bersedia menyerahkan kota itu kepada pasukan Muslim. Namun, ia menolak untuk menyerahkan kota itu kepada siapa pun selain Umar bin Khattab sendiri. Oleh karena itu, Umar bin Khattab meninggalkan Madinah dan melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk menerima penyerahan kota itu secara langsung. Ketika sampai di Yerusalem, Umar bin Khattab disambut dengan hormat oleh pasukan Bizantium.
*Umar bin Khattab kemudian membuat sebuah perjanjian yang dinamakan dengan 'Perjanjian Umar'. Perjanjian ini mengatur hak-hak dan kewajiban penduduk kota, baik Muslim maupun non-Muslim. Perjanjian ini menjamin kebebasan beragama, perlindungan terhadap gereja-gereja dan salib-salib, serta kewajiban membayar pajak. Ketika Umar bin Khattab membebaskan Yerusalem dari Bizantium, beliau juga memberikan hak kepada umat Yahudi untuk kembali ke kota itu dan beribadah di Tembok Ratapan.
*Hal ini merupakan sebuah pengakuan dan penghormatan terhadap umat Yahudi sebagai saudara seiman dari umat Islam. Banyak umat Yahudi yang bersyukur dan mengagumi sikap Umar bin Khattab.*
Umar bin Khattab (sahabad Nabi Muhammad) membebaskan Yerusalem dari Bizantium, beliau juga memberikan hak kepada umat Yahudi untuk kembali ke kota itu dan beribadah di Tembok Ratapan.
Umar bin Khattab merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam. Ia adalah khalifah kedua dalam sejarah Islam, sekaligus pahlawan perjuangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk perjuangan dari Umar bin Khattab adalah misi pembebasan Palestina dan Yerusalem dari cengkeraman Romawi.
Kala itu, Palestina berada dibawah tekanan bangsa Romawi selama ribuan tahun. Lantas, bagaimana kisah Umar bin Khattab dalam pembebasan Palestina dari Cengkeraman Romawi? Simak ulasan berikut ini. Kisah Umar bin Khattab dalam Membebaskan Palestina Sebelum Umar bin Khattab menjadi khalifah, Islam telah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan khalifah pertama Abu Bakar. Namun, Islam masih menghadapi tantangan besar dari dua kekaisaran besar, yaitu Persia dan Bizantium.
Kedua kekaisaran ini memiliki kekuatan militer dan politik yang sangat besar, serta memiliki pengaruh kuat di wilayah Timur Tengah, termasuk Palestina dan Yerusalem. Palestina dan Yerusalem adalah tanah suci bagi tiga agama samawi, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristen. Setelah Abu Bakar wafat pada tahun 634 M,
Umar bin Khattab terpilih menjadi khalifah kedua Islam. Salah satu prioritas beliau adalah melanjutkan perjuangan melawan Bizantium, yang telah menyatakan permusuhan terhadap Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sebuah kota penting yang menjadi target mereka adalah Yerusalem, yang merupakan ibu kota provinsi Palestina di bawah Bizantium.
Kota ini dikenal dengan nama Aelia Capitolina oleh Bizantium, dan al-Quds oleh Muslim. Pasukan Muslim mulai mengepung kota ini pada tahun 637 M. Pengepungan ini berlangsung selama beberapa bulan, dengan beberapa kali terjadi pertempuran sengit antara kedua belah pihak. Akhirnya, pada tahun 638 M, Bizantium menyerah dan bersedia menyerahkan kota itu kepada pasukan Muslim. Namun, ia menolak untuk menyerahkan kota itu kepada siapa pun selain Umar bin Khattab sendiri. Oleh karena itu, Umar bin Khattab meninggalkan Madinah dan melakukan perjalanan ke Yerusalem untuk menerima penyerahan kota itu secara langsung. Ketika sampai di Yerusalem, Umar bin Khattab disambut dengan hormat oleh pasukan Bizantium.
*Umar bin Khattab kemudian membuat sebuah perjanjian yang dinamakan dengan 'Perjanjian Umar'. Perjanjian ini mengatur hak-hak dan kewajiban penduduk kota, baik Muslim maupun non-Muslim. Perjanjian ini menjamin kebebasan beragama, perlindungan terhadap gereja-gereja dan salib-salib, serta kewajiban membayar pajak. Ketika Umar bin Khattab membebaskan Yerusalem dari Bizantium, beliau juga memberikan hak kepada umat Yahudi untuk kembali ke kota itu dan beribadah di Tembok Ratapan.
*Hal ini merupakan sebuah pengakuan dan penghormatan terhadap umat Yahudi sebagai saudara seiman dari umat Islam. Banyak umat Yahudi yang bersyukur dan mengagumi sikap Umar bin Khattab.*
Yahudi akan di hukum allah, krn perusak di muka numi, walau menang hari ini, kedepan insha Allah akan di kalahkan oleh umat yg terbaik,
Orang orang yg salah bukan saleh😂😂😂😂
Min.kamu bawa² surah Al A'raf surah 7 : 137, kamu ga terusin ke ayat selanjutnya.. bikin orang yg gau dan ga ngerti heboh mencari pembenaran sendiri.. bahkan baanyan yg menghina Allah SWT. Siap² km pwrtanhhung jawabkan dihadapan Allah di hari kiamat nanti..!
Tenang, Kak. InsyaAllah akan ada lanjutannya.
Yang menghina itu karena mereka memang hina, bukan karena tidak ada lanjutan ayat 😂
Buset cuy, malah pada war semua isi komentar di sini.
Dah gak aneh lah...
Salah...
Jadi olohmu gak tahu prilaku Bani Israel sebelum olohmu mengucapkan kata katanya itu drun????
Otak anda di mana?
Orang bisa berucap kalo tahu.
Mana ada ucapan lebih dulu dari pengetahuan?
Anda terlalu lama menyembah manusia
Oten otak kardus.. g bakalan nyantol kalo dijelasin
Allah Tuhan kita itu sama. Tolong jangan menghina Tuhan Yang Maha Esa.
Sejarah nama allah aja gak tau. Bisa² nya bilang allah berbeda?? Siapa yang memutuskan Tuhan nama sama trus berbeda? 😂
Sejarah nama allah aja gak tau. Bisa² nya bilang allah berbeda?? Siapa yang memutuskan Tuhan nama sama trus berbeda? 😂