Benar sekali. Gus itu dijawa sebutan untuk anak/trah kyai. Tepat sekali penjelasan pak sobari. Krn sy pernah hidup dilingkungan pesantren. Terimakasih pak sobari
@@mawarsita646 semua org punya nama masa kecil itu bagus.setelah sukses bsa ganti nama masa depan yg bisa meraih ke suksesan. Di msa kecil masih jadi org biasa, di masa tua sdah jdi mentri atw per siden ya ganti nama ga msalah salam masa depan yg cemerlang👍🙏
@@mawarsita646__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@MatrowiAwi__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Sehat terus kang Sobari... mantab ulasan nya.... Sejak awal 90 an saat sy di jogja sdh menjadi penikmat segala tulisan2 n dialog2 kang sobari....teruslah kritis kang....❤
Saya minoritas mempunyai orang tua angkat seorang Kyai di Pandegelang, beliau mengajarkan untuk menghormati orang lain tanpa memandang status sosialnya...❤ Begitu melihat kotbahnya Gus Miftah yang merendahkan orang lain, hati ini miris, kecewa, sedih, sepertinya orang yang status sosialnya ada dibawahnya, tidak punya harga dirinya Dimata Miftah...😢😢😢
Masih mending meng Hina ... Ngomong jorok ...saat ceramah... Metal ....m ....gatal ....sebut kelamin perempuan....ada vdo nya di u tube ... I lupa channel nya
@@madesuryawan4061 __ Pendakwah kontroversial Miftah Maulana Habiburrahman (MifthakhuL Annam / Ta'im) me-ngaku² sebagai keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari. Terkait video pengakuannya yang merupakan keturunan ulama Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Muhammad Besari "Seumpama Miftah ke sini, saya berani bilang, "Kamu bukan silsilah (Keturunan) Pendiri Pesantren Tegalsari". Saya berani bilang, karena itu bohong, wong dia asli Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis.," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Miftah (Turut / Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Raden Kunto Pramono (65), generasi ke-8 dari Kiai Ageng Besari meragukan pengakuan Miftah. Lantaran, dirinya telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari. Miftah dalam silsilah tidak ada. Kunto mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa, nanti akan ketemu. Di cek kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto. Kunto ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa," imbuh Kunto. Kunto sendiri enggan mengomentari permasalahan yang dihadapi Miftah. Menurutnya, bukan ranahnya untuk berkomentar. Namun, terkait pengakuan keturunan, Kunto pun berharap ada kejelasan silsilah. "Kalau memang Miftah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, mohon ditunjukkan secara valid. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Kanjeng Hasan Besari. Kalau memang iya (Keturunan), Kunto ikut bangga sebagai dzurriynyah (Keturunan) Tegalsari. "Setelah dicek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Ilyas salah satu putra Kiai Ageng Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari. Urutan Silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari hingga Generasi ke-8 dibeberkan Raden Kunto Pramono : 1. Kiai Ageng Muhammad Besari 2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas 3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari 4. Kiai Kasan Anom I 5. Kiai Kasan Anom II 6. Eyang Gatut Muhammad Ismail 7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo 8. R. Kunto Pramono
Mungkin Miftah merasa statusnya lebih tinggi dari orang2 yg di rendahkan... Padahal status di Dunia tidak ada gunanya dihadapan Allah SWT kalau kita tdk bertaqa kepada Allah SWT. Kalau mungkin bangga atas kekayaanya, lebih banyak Milyader2 yg jauh lebih kaya dan Dermawan juga tidak Sombong .. sebenarnya tidak ada yg perlu kita sombongkan di hadapan Allah SWT.
@pujowiyono901 __ Yoo miftha'uL annam aLias miftha maulana sink wes suGeeh (keRe munggaH baLe) lali yen dewek e yoo soko kluarga ora suGeh tpi sama org yg status sosiaL e dibawah seoLah se-mena² mbi wonk ra nduwe (pedagang²)
Kita yakin masih lebih banyak rakyat yg berakal sehat... tidak suka pernyataan2 yg merendahkan orang lain lewat candaan kasar , meskipun oleh seorang tokoh sekalipun ,apa lagi oleh orang yg cuma pinter pidato tanpa adab !
si Taim Mitfah itu pngen jd ulama mknya di mulai dng ngaku2 GUS dlu.. trus br lanjut ke ustads n seterus nya ke ulama....kyai.. ITU MAU NYA si Taim Mitfah
Untuk zaman sekarang Gus Baha' Gus Qoyyum yang sangat valid menjadi cerminan "the Real Gus". Ilmu dan sanadnya original dan tidak diragukan lagi. Beliau bukan cuma putra kiai dan cucu kiai tapi trah kiai.
Salam Hormat Kang Sobary Saya Mengenal Sosok Kang Sobary Sejak Tahun 95, Sampai Sekarang Masih Konsisten. Dengan Idealismenya Statementnya Berlandaskan Data Dan Fakta. Teruslah Bersuara Dan Mengedukasi Anak Bangsa Tentang Pluralisme Demokarasi Dan Kebenaran.
Pernah ketemu langsung dengan Prof. Sobary, pada Seminar Nasional di UGM th 95. Pembicaranya Prof. Moeladi (Rektor Undip), Prof. Amien Rais, Pak Sobary dan Andi Arief (masih aktivis mhs). Temanya "Reformasi Politik Orde Baru, ". Padahal waktu itu Pak Harto masih kuat-kuatnya. Pak Sobary dan Andi Arief sangat kritis banget terhadap rezim Orba pada waktu itu.
Baru kali ini mendengar paparan dari nara sumber yang bukan kaleng kaleng, bahasa nya sederhana mudah dimengerti dan sangat substansial , apalagi closing nya mak jleb..." Miftah bagusnya jangan ceramah agama karena dianggap tidak faham agama mending dagang saja"... luar biasa trimakasih Kang sobari dan pak eko sudah mengundang beliau....
Guyonan mas Eko Kuntadi dan mas sobary memang gak ada lawan, penghianat demokrasi dan konstitusi sekarang mau kemana gak urus,kami muak jijik dan mau muntah,❤❤❤ PDIP dan simpatisan, 🔥🔥🔥 abangku, merdeka 🇮🇩🇮🇩🇮🇩👍🙏.
lama sekali tidak bikin video berdua, Bapak Kang Sobary dan Bang Eko Kuntadhi , sangat rindu acara ini, sebab kasih pengetahuan terkini juga ada ilmu kehidupan, kebijaksanaan bersosial, tapi disajikan dengan humor, jadi senang mengikuti videonya. 👍👍👍
kang sobary q liat dr awal ngomongnya sentimennya terhdp person terliat banget,,krn di sebabkan perbedaaan politik,,smpe segitunya terhdp gus miftah,,,smoga kang sobary mendapat pencerahan..
Benar sebagaian utk si pemain kuda kepang Miftah...tp buat Gus Nur dan Habib Rizieq, jelas si Sobari ini oon bin koplak...jgn² engk pernah Jumatan ini si sobari😅😅😅
Tahukah kang Sobari & mas Eko bhw pesantren miftah (ora aji) yg mewah/megah dibangun oleh menteri Basuki atas perintah mulyono/konco miftah yg 'hobby'nya sama2 penCITRAan..! Semoga pmbangunan pesantren itu tdk pake dana APBN yah; semoga...
Saya anak abah, kali ini setuju sama mas eko, mmg sekarang banyak orang Islam merusak keislaman itu sendiri, tdk melaksanakan nya dgn kafah, malah memperburuk citra islam itu sendiri.
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@Monitzabanii __ Pendakwah kontroversial Miftah Maulana Habiburrahman (MifthakhuL Annam / Ta'im) me-ngaku² sebagai keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari. Terkait video pengakuannya yang merupakan keturunan ulama Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Muhammad Besari "Seumpama Miftah ke sini, saya berani bilang, "Kamu bukan silsilah (Keturunan) Pendiri Pesantren Tegalsari". Saya berani bilang, karena itu bohong, wong dia asli Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis.," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Miftah (Turut / Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Raden Kunto Pramono (65), generasi ke-8 dari Kiai Ageng Besari meragukan pengakuan Miftah. Lantaran, dirinya telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari. Miftah dalam silsilah tidak ada. Kunto mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa, nanti akan ketemu. Di cek kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto. Kunto ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa," imbuh Kunto. Kunto sendiri enggan mengomentari permasalahan yang dihadapi Miftah. Menurutnya, bukan ranahnya untuk berkomentar. Namun, terkait pengakuan keturunan, Kunto pun berharap ada kejelasan silsilah. "Kalau memang Miftah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, mohon ditunjukkan secara valid. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Kanjeng Hasan Besari. Kalau memang iya (Keturunan), Kunto ikut bangga sebagai dzurriynyah (Keturunan) Tegalsari. "Setelah dicek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Ilyas salah satu putra Kiai Ageng Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari. Urutan Silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari hingga Generasi ke-8 dibeberkan Raden Kunto Pramono : 1. Kiai Ageng Muhammad Besari 2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas 3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari 4. Kiai Kasan Anom I 5. Kiai Kasan Anom II 6. Eyang Gatut Muhammad Ismail 7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo 8. R. Kunto Pramono
Mohon maaf sebelumnya, saya memang sudah mengagumi Gus Dur bisa disebut fan berat sejak saya mendengar radio Australia tahun 80 yg mendengarkan acara persepektif Gus Dur, sejak saat itu saya selalu mencari berita dari Gus Dur.
Nama aslinya Miftakhul annam bkn Miftah Maulana Habiburrahman orang tuanya Miftah itu ngasih namanya Miftakhul annam panggilan ta'im,....adiknya ta'im nama nya Miftakhul Khoirot panggilannya mas tajib.... asale Tanjung Jabung Lampung Timur orang tuanya transmigrasi dr dukuh Bantengan.....
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari. Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu. Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari. "Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari. Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari. "Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@Antobemi9 __ Pendakwah kontroversial Miftah Maulana Habiburrahman (Miftha'im / Ta'im) me-ngaku² sebagai keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari. Terkait video pengakuannya yang merupakan keturunan ulama Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut. Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut. Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Muhammad Besari "Seumpama Miftah ke sini, saya berani bilang, "Kamu bukan silsilah (Keturunan) Pendiri Pesantren Tegalsari". Saya berani bilang, karena itu bohong, wong dia asli Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis.," ungkap Nur Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo. Nur menyebut kakek Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi). Nur dengan ayah Miftah (Turut / Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah. Raden Kunto Pramono (65), generasi ke-8 dari Kiai Ageng Besari meragukan pengakuan Miftah. Lantaran, dirinya telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari. Miftah dalam silsilah tidak ada. Kunto mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa, nanti akan ketemu. Di cek kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto. Kunto ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa," imbuh Kunto. Kunto sendiri enggan mengomentari permasalahan yang dihadapi Miftah. Menurutnya, bukan ranahnya untuk berkomentar. Namun, terkait pengakuan keturunan, Kunto pun berharap ada kejelasan silsilah. "Kalau memang Miftah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, mohon ditunjukkan secara valid. Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Kanjeng Hasan Besari. Kalau memang iya (Keturunan), Kunto ikut bangga sebagai dzurriynyah (Keturunan) Tegalsari. "Setelah dicek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto. Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran Kunto juga meminta Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Ilyas salah satu putra Kiai Ageng Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya. "Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya. Dengan tidak ditemukannya nama Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari. Urutan Silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari hingga Generasi ke-8 dibeberkan Raden Kunto Pramono : 1. Kiai Ageng Muhammad Besari 2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas 3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari 4. Kiai Kasan Anom I 5. Kiai Kasan Anom II 6. Eyang Gatut Muhammad Ismail 7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo 8. R. Kunto Pramono
Sosok wali² termasuk Sunan Kali Jogo tidak diceritakan dalam sejarah, bagaimana sosok beliau. Jadi penggambaran sosok Sunan Kali Jaga di gambar² maupun film² hanyalah imajinasi saja. Sebutan gus, kyai, ajengan, ulama adalah gelar yang diberikan oleh umat kepada seseorang setelah melihat track record nya. Bukan dengan jalan memplokamirkan diri, karena memang tidak ada sertifikatnya.
Sy pribadi sangat respek ke beliau Gus Miftah,hanya yg namanya gus miftah yg berani mendatangi ,memberi pencerahan terhadap mereka yg kotor,yg nggak ngerti sama ALLAH swt,untuk gus miftah sabar saja ,biar para kyai,gus pada merendahkan ALLAH swt punya rencana ,sabar gus👍👍👍
Baru kali ini saya dapat pencerahan yang bagus soal gelar Gus, Kiyai dan Yai. Miris memang kalau ada yg menodai gelar ini yg tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Baru tamat mondok lalu buat pondok sendiri tiga kelas, eh besoknya sudah dipanggil Kiyai.
Miftah alias Ta'im memang 'cerdik', dia pake gelar "Gus", padahal dia bukan Gus, dia pake gelar "Gus" karena dia tau gelar Gus itu sangat dihormati dinegeri ini, dan dgn gelar Gus nya dia bisa dpt jama'ah, kmdn jualan agamanya jd laris manis dan tarif nya jadi mahal dan akhirnya dikultuskan oleh pengikut/pemujanya, bhkn blankon nya saja pernah dilelang smp 900 juta, pdhl blankon nya ya biasa saja nggak ada karomah dan keistimewaannya, sama saja dgn blankon pada umumnya.
Kata ALIM itu bahasa Arab, dan ALIM itu artinya adalah PENGETAHUAN, jadi orang yg bner2 menguasai pengetahuan/ilmu agama adalah layak disebut orang ALIM.
Ha ha ha Sobari memang is the best..dengan ucapan beliau..mari kita buka mata hati untuk menerima kebenaran..beliau sosok sederhana sewaktu jadi menteri dijaman Gus Dur..(Fana Al Fana)
sejak tahun 1980 an ' saya sdh membaca tulisan2 di majalah Tempo, Dll. tukisannya sungguh memukau nurani' klo bicara saat ini selalu apa adanya ' faktual. nyali mu luar biasa dan gak munafik kaya toko sebelah 😂😂😂
Pa SOBARI Budayawan terbaik di indonesia ,, tegas , jelas, tak cari sensasi ,apa adanya, tegakan kebenar ,jelas pendiriannya , tak mencla mencle. Aku ""KAGUM ""
Benar sekali. Gus itu dijawa sebutan untuk anak/trah kyai. Tepat sekali penjelasan pak sobari. Krn sy pernah hidup dilingkungan pesantren. Terimakasih pak sobari
Tdk ada trah kyai
Yang ada anak dan keturunan kyai, dan bergerak di dunia dakwah, agama Islam.,..
Betul sekali kata BPK sobari
Baru tahu, urutan nya: Gus, kyai, Mbah,...
ketahuan banget kalo kang miftah ikutin gurunya sbg muk hibin biar keren ngaku keturun an Kyai kharismatik yg terkenal klasnya sama bahar demit
Informasi yg tpt untk kita pahami krn Nara Sumber memahami Etika sbg GUS.👍🙏.Mtr Swn.
Kang Sobari Budayawan yang sangat Oke dan bicara Kebenaran, Terus berjuang dan memberi Edukasi
Bukan ngedukasi ... tapi ngomongke orang lain semu ngeledek.....
Kebenaran dari mana bung
Obate entek 😅
Tobato sampean iku Wak ? Ojo ngelek ngelek wong liyo , dapurmu Dewe durung mesti bener , grayaono jitokmu Dewe oke hahaha
Orang cerdas, kadang bicaranya memakai satire
Keren, ilmu nya, sederhana tapi, mudah dipahami. Terimakasih. Seru nih.... Asyik bgt... Natural bgt. ❤❤❤
Mbh Sobari. . Memang joozzz ilmunya . . bicara cees pleng. . apa ada nya. . Mifta yg sdh di jatuh kan oleh ALLAH SWT. . .
Taaiiim aja itu kan nama aslinya pak
@@mawarsita646 semua org punya nama masa kecil itu bagus.setelah sukses bsa ganti nama masa depan yg bisa meraih ke suksesan. Di msa kecil masih jadi org biasa, di masa tua sdah jdi mentri atw per siden ya ganti nama ga msalah salam masa depan yg cemerlang👍🙏
Kiyai NU di jatuhkan oleh Allah???? Waduh mengerikan pengikut NU...
@@mawarsita646__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@MatrowiAwi__ @didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Sehat terus kang Sobari... mantab ulasan nya....
Sejak awal 90 an saat sy di jogja sdh menjadi penikmat segala tulisan2 n dialog2 kang sobari....teruslah kritis kang....❤
Salut sama Embah Sobari ini, beluau kritis dari jaman Suharto...terus Semangat Mbah....🙏🙏🙏🙏
Benar sekali Kang Sobari. Pelajaran yang dapat kita ambil, hiduplah dg jujur dan berbuat sesuai dengan kapasitas kita
Saya minoritas mempunyai orang tua angkat seorang Kyai di Pandegelang, beliau mengajarkan untuk menghormati orang lain tanpa memandang status sosialnya...❤
Begitu melihat kotbahnya Gus Miftah yang merendahkan orang lain, hati ini miris, kecewa, sedih, sepertinya orang yang status sosialnya ada dibawahnya, tidak punya harga dirinya Dimata Miftah...😢😢😢
Masih mending meng Hina ... Ngomong jorok ...saat ceramah... Metal ....m ....gatal ....sebut kelamin perempuan....ada vdo nya di u tube ... I lupa channel nya
@@madesuryawan4061 __ Pendakwah kontroversial Miftah Maulana Habiburrahman (MifthakhuL Annam / Ta'im) me-ngaku² sebagai keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari.
Terkait video pengakuannya yang merupakan keturunan ulama Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Muhammad Besari
"Seumpama Miftah ke sini, saya berani bilang, "Kamu bukan silsilah (Keturunan) Pendiri Pesantren Tegalsari".
Saya berani bilang, karena itu bohong, wong dia asli Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis.," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Miftah (Turut / Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Raden Kunto Pramono (65), generasi ke-8 dari Kiai Ageng Besari meragukan pengakuan Miftah. Lantaran, dirinya telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Miftah dalam silsilah tidak ada. Kunto mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa, nanti akan ketemu. Di cek kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto.
Kunto ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa," imbuh Kunto.
Kunto sendiri enggan mengomentari permasalahan yang dihadapi Miftah. Menurutnya, bukan ranahnya untuk berkomentar. Namun, terkait pengakuan keturunan, Kunto pun berharap ada kejelasan silsilah.
"Kalau memang Miftah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, mohon ditunjukkan secara valid.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Kanjeng Hasan Besari.
Kalau memang iya (Keturunan), Kunto ikut bangga sebagai dzurriynyah (Keturunan) Tegalsari.
"Setelah dicek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Ilyas salah satu putra Kiai Ageng Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Urutan Silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari hingga Generasi ke-8 dibeberkan Raden Kunto Pramono :
1. Kiai Ageng Muhammad Besari
2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas
3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari
4. Kiai Kasan Anom I
5. Kiai Kasan Anom II
6. Eyang Gatut Muhammad Ismail
7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo
8. R. Kunto Pramono
Mungkin Miftah merasa statusnya lebih tinggi dari orang2 yg di rendahkan... Padahal status di Dunia tidak ada gunanya dihadapan Allah SWT kalau kita tdk bertaqa kepada Allah SWT.
Kalau mungkin bangga atas kekayaanya, lebih banyak Milyader2 yg jauh lebih kaya dan Dermawan juga tidak Sombong .. sebenarnya tidak ada yg perlu kita sombongkan di hadapan Allah SWT.
@pujowiyono901 __ Yoo miftha'uL annam aLias miftha maulana sink wes suGeeh (keRe munggaH baLe) lali yen dewek e yoo soko kluarga ora suGeh tpi sama org yg status sosiaL e dibawah seoLah se-mena² mbi wonk ra nduwe (pedagang²)
Sesungguhnya Allah bersama orang yang bersabar ..
Trimakasih pencerahannya , kang sobari memang bicara apa adanya dan gamblang, sehingga mudah dipahami dan dimngerti.👍👍
Keren kang Sobari, komentar nya cukup memberikan pencerahan bagi orang awam. Sukses selalu buat Kang Sobari
Peh...kang sobariiii .hebat cocok dg isi atiku kang....terima kasih menyambung lidah suasana hati masyarakat .....lugas tegas dan puenak dipahami bhs kang sobari
Kita yakin masih lebih banyak rakyat yg berakal sehat... tidak suka pernyataan2 yg merendahkan orang lain
lewat candaan kasar , meskipun oleh seorang tokoh sekalipun ,apa lagi oleh orang yg cuma pinter pidato tanpa adab !
Mantap ini , ya Gus ,Sobari ya kenalah aku wong ngapak Banyumas cocok mas.
Ucapan pak Sobari sangat di terima akal 😀
Kreen pak 👍👍
si Taim Mitfah itu pngen jd ulama mknya di mulai dng ngaku2 GUS dlu..
trus br lanjut ke ustads n seterus nya ke ulama....kyai..
ITU MAU NYA si Taim Mitfah
Selalu ada yang baru dari kang Sobari 🎉🎉
Saya suka bahasanya yang sederhana
Pak Sobari orangnya jujur dan mencerahkan umat dia sosik orang yg jujur dan tidak mau dibohongi.
Alhamdulilah msh ada orang" spt heri pras .eko kuntadhi. Kang sobari. ..lanjutkan perjuangan kalian
Kang Sobari mantap ulasanya,salam buat Mas Eko❤❤❤.
Untuk zaman sekarang Gus Baha' Gus Qoyyum yang sangat valid menjadi cerminan "the Real Gus". Ilmu dan sanadnya original dan tidak diragukan lagi. Beliau bukan cuma putra kiai dan cucu kiai tapi trah kiai.
Seneng cara bicara nya kang sobari
Salam Hormat Kang Sobary Saya Mengenal Sosok Kang Sobary Sejak Tahun 95, Sampai Sekarang Masih Konsisten. Dengan Idealismenya Statementnya Berlandaskan Data Dan Fakta. Teruslah Bersuara Dan Mengedukasi Anak Bangsa Tentang Pluralisme Demokarasi Dan Kebenaran.
Kang Sobari selalu memberikan perspektif baru dlm memandang suatu hal
KANG SOBARI MEMANG JOSSSS...TANPA BASA BASI KALAU BICARA....KARENA ILMUNYA CUKUP LENGKAP....
Gus sobari & gus kuntadi karomahnya luar biasa di dunia media sosial...
Kang Sobari sy tahu dr Th 1987 sdh dia sederhana tapi orang Pintar🙏🙏🙏☝️
Seumur hidup baru kali ini sy dukung eko kuntadi d chanell youtube ini hehehe
Sma..biasanya sy org paling kontra dengan dia,dlm hati kok tumben😅
Karena si miftah beda haluan dengan si eko!
Ketika si miftah masih penyembah PDI-P.. Mereka satu juga!
Dulu koncone... Ade A, abu jondo, deny s
@Turunankidul2606 njiihh mase hehe
@@Raa-ws4jk iyo koq iki tumben
Smga Sehat selalu pak Sobari,,
Pernah ketemu langsung dengan Prof. Sobary, pada Seminar Nasional di UGM th 95. Pembicaranya Prof. Moeladi (Rektor Undip), Prof. Amien Rais, Pak Sobary dan Andi Arief (masih aktivis mhs). Temanya "Reformasi Politik Orde Baru, ". Padahal waktu itu Pak Harto masih kuat-kuatnya. Pak Sobary dan Andi Arief sangat kritis banget terhadap rezim Orba pada waktu itu.
aaaaaaaap
Mbah sobari emang mantap lantang gaungkan pencerahan ,,sehat selalu mbah ? Dunia butuh orang orang macam lho Mbah
Suka banget dg Eko Kuntadi. Masjo Pray nnDenny siregar. Omongannya selalu benar. Cokro TV kabarnya giman?
Mantan bazzer jokowi😂😂😂
TV COKRO MEDIA PASUKAN TERNAK PROJO YANG SEKARANG BUBAR KARENA SUDAH TIDAK DAPAT ALIRAN DANA LAGI DARI JUNJUNGAN NYA SI MULYONO😂
Objektif saja. Tidak selalu benar. Tidak orang yang selalu benar. Apalagi kalau bicaranya pesanan sponsor. Dibayar, to??
Pretttt
Omongan manusia yg sekelas yg anda katangan ini GK ada yg benar😂😂😂
Salut sama bapak ini,cerdas dan logis 👍🙏
Nah sy sependapat dgn pak Sobari..ini baru pencerahan yg masuk di akal...salut buat pak Sobari..🙏🙏🙏
Baru kali ini mendengar paparan dari nara sumber yang bukan kaleng kaleng, bahasa nya sederhana mudah dimengerti dan sangat substansial , apalagi closing nya mak jleb..." Miftah bagusnya jangan ceramah agama karena dianggap tidak faham agama mending dagang saja"... luar biasa trimakasih Kang sobari dan pak eko sudah mengundang beliau....
UWih menurut saya mantap banget pak sobari ini ❤❤❤
Guyonan mas Eko Kuntadi dan mas sobary memang gak ada lawan, penghianat demokrasi dan konstitusi sekarang mau kemana gak urus,kami muak jijik dan mau muntah,❤❤❤ PDIP dan simpatisan, 🔥🔥🔥 abangku, merdeka 🇮🇩🇮🇩🇮🇩👍🙏.
Wkwkwk tercerahkan dgn yg asik nih dr mbah Sobari... sehat selalu yo mbah🤲🙏
lama sekali tidak bikin video berdua, Bapak Kang Sobary dan Bang Eko Kuntadhi , sangat rindu acara ini, sebab kasih pengetahuan terkini juga ada ilmu kehidupan, kebijaksanaan bersosial, tapi disajikan dengan humor, jadi senang mengikuti videonya.
👍👍👍
Kang Sobari dan Pak Eko sehat sllu,,siiap kritisi dan kupas semua fenomenal sosial🤣💪💪💪🇮🇩🇮🇩
Semua.masarakat.lndonesia.inilah.sejatinya.orang.yg.benar.mengarti.sekarang.banyak.yg.tertipu..dengan.namanya.gus.buatan.biyar.paham.semua.orang
Lebihbaik.biyarmuntur.biyarmasarakat.kecil.senang
Alhamdulillah matur suwun,, atas pencerahannya,,,
Masih ada orang sperti kang Sobari,,kita kita dpet rasa adem enak berisi dn berseri🙏🙏🇲🇨🇲🇨
kang sobary q liat dr awal ngomongnya sentimennya terhdp person terliat banget,,krn di sebabkan perbedaaan politik,,smpe segitunya terhdp gus miftah,,,smoga kang sobary mendapat pencerahan..
Siapa yg setuju angkat jempol gelar Gus Miftah palsu. ❤
Dari awal sampek akhir keterangan dari mbah Sobari memang benar semua menurut pengetahuan saya...👍👍👍👍👍jos mbah Sobari
Benar sebagaian utk si pemain kuda kepang Miftah...tp buat Gus Nur dan Habib Rizieq, jelas si Sobari ini oon bin koplak...jgn² engk pernah Jumatan ini si sobari😅😅😅
Apapun yg di ulas Kang Sobari smox sesuai fakta adanya, Salam sehat M Eko & Kang Sobari. . 🇲🇨🙏🙏
Okembahsobari adapencerahan
Cara pandang, analisa dan penjabaran Kang Sobari tentang kultur budaya kepesantrenan jawa menurut saya baik dan gamblang.
Tahukah kang Sobari & mas Eko bhw pesantren miftah (ora aji) yg mewah/megah dibangun oleh menteri Basuki atas perintah mulyono/konco miftah yg 'hobby'nya sama2 penCITRAan..! Semoga pmbangunan pesantren itu tdk pake dana APBN yah; semoga...
😱😱😱😱
Nah informasi yg bagus ini..
Terima kasih 😊
Buktikan jgn FITNAH.. Tp klo PEMBENCI pasti jauh dr Kebenaran alias HOAK🫵
Haaa kasus nih 😂😂😂
Thanks infonya .
Saya anak abah, kali ini setuju sama mas eko, mmg sekarang banyak orang Islam merusak keislaman itu sendiri, tdk melaksanakan nya dgn kafah, malah memperburuk citra islam itu sendiri.
Mantaap...kajian Ustadz Sobari,begitu lugas & sedikit lucu dan bikin terkekeh kekeh di forumx Gus Kuntadi...lanjut for next EPISODE...Madura hadir😂😂😂
Salam sehat Kang Sobari& mas Eko Kuntadi.
Karakter seseorang sulit dirubah..,teguran ,belajar dari kesalahan..,tp orgnya juga bayak berbuat baik .,banyak yg jadi mualaf..
Kangen sama bang Deni mana suaranya 😂😂😂
OOO GITU TRAH GUS-GUS YG SEBENARNYA TO MBAH SOBARI, MAAKAASIIH SEMOGA SEHAT PANJANG USIA.❤❤❤
Betul betul betul pak? Gak layak Miftah disebut gus
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
@@Monitzabanii __ Pendakwah kontroversial Miftah Maulana Habiburrahman (MifthakhuL Annam / Ta'im) me-ngaku² sebagai keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari.
Terkait video pengakuannya yang merupakan keturunan ulama Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Muhammad Besari
"Seumpama Miftah ke sini, saya berani bilang, "Kamu bukan silsilah (Keturunan) Pendiri Pesantren Tegalsari".
Saya berani bilang, karena itu bohong, wong dia asli Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis.," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Miftah (Turut / Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Raden Kunto Pramono (65), generasi ke-8 dari Kiai Ageng Besari meragukan pengakuan Miftah. Lantaran, dirinya telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Miftah dalam silsilah tidak ada. Kunto mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa, nanti akan ketemu. Di cek kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto.
Kunto ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa," imbuh Kunto.
Kunto sendiri enggan mengomentari permasalahan yang dihadapi Miftah. Menurutnya, bukan ranahnya untuk berkomentar. Namun, terkait pengakuan keturunan, Kunto pun berharap ada kejelasan silsilah.
"Kalau memang Miftah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, mohon ditunjukkan secara valid.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Kanjeng Hasan Besari.
Kalau memang iya (Keturunan), Kunto ikut bangga sebagai dzurriynyah (Keturunan) Tegalsari.
"Setelah dicek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Ilyas salah satu putra Kiai Ageng Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Urutan Silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari hingga Generasi ke-8 dibeberkan Raden Kunto Pramono :
1. Kiai Ageng Muhammad Besari
2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas
3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari
4. Kiai Kasan Anom I
5. Kiai Kasan Anom II
6. Eyang Gatut Muhammad Ismail
7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo
8. R. Kunto Pramono
Ta'im mending pulang kampung, minta maaf kepada dua orang tuanya.
Banyak yang mengaku gus gus dan menfaatin nya buat kepentingan pribadi
Berkedok dakwah modern, ujung ujungnya hanya mengejar duniawi. Hidup bermewah-mewah
Mohon maaf sebelumnya, saya memang sudah mengagumi Gus Dur bisa disebut fan berat sejak saya mendengar radio Australia tahun 80 yg mendengarkan acara persepektif Gus Dur, sejak saat itu saya selalu mencari berita dari Gus Dur.
Nama aslinya Miftakhul annam bkn Miftah Maulana Habiburrahman orang tuanya Miftah itu ngasih namanya Miftakhul annam panggilan ta'im,....adiknya ta'im nama nya Miftakhul Khoirot panggilannya mas tajib.... asale Tanjung Jabung Lampung Timur orang tuanya transmigrasi dr dukuh Bantengan.....
Itu orangtuanya Miftah bukan bos??
@didik-ku9tb __ Pemilik nama Miftah Maulana Habiburrahman (miftha'im) tersebut adalah keturunan Kiai Ageng Besari.
Raden Kunto Pramono, menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari itu.
Meski PBNU telah menyatakan bahwa Gus Miftah memang keturunan seorang kiai, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Gus Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Hasan Besari.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Gus Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Gus Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Gus Miftah (Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Ageng Hasan Besari.
Salah satu keturunan kedelapan Kiai Ageng Besari (Raden Kunto Pramono), menegaskan tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dengan pendiri Pesantren Tegalsari.
"Setelah saya cek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Gus Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ilyas, salah satu putra Kiai Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Gus Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Gus Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
😂😂😂😂😂
@@Antobemi9 __ Pendakwah kontroversial Miftah Maulana Habiburrahman (Miftha'im / Ta'im) me-ngaku² sebagai keturunan ulama besar Kiai Ageng Muhammad Besari.
Terkait video pengakuannya yang merupakan keturunan ulama Kiai Ageng Muhammad Besari, banyak pihak tetap meragukan klaim tersebut.
Nur Syahid, warga Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo, yang satu buyut dengan Turut / Murodhi (bapak Miftah), dengan tegas membantah hubungan silsilah tersebut.
Menurutnya, Miftah tidak mempunyai silsilah langsung dengan Kiai Ageng Muhammad Besari
"Seumpama Miftah ke sini, saya berani bilang, "Kamu bukan silsilah (Keturunan) Pendiri Pesantren Tegalsari".
Saya berani bilang, karena itu bohong, wong dia asli Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis.," ungkap Nur
Nur Syahid menjelaskan, silsilah keluarga Miftah berasal dari Mbah Kariman, pendiri kawasan Bantengan, Mojorejo.
Nur menyebut kakek Miftah (Boniran), memiliki empat anak : 1. Dulsalam, 2. Bakin, 3. Bares, dan 4. Turut (Murodhi).
Nur dengan ayah Miftah (Turut / Murodhi), kerap mengunjungi Mojorejo terutama sebelum melaksanakan ibadah haji / umrah.
Raden Kunto Pramono (65), generasi ke-8 dari Kiai Ageng Besari meragukan pengakuan Miftah. Lantaran, dirinya telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari.
Miftah dalam silsilah tidak ada. Kunto mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa, nanti akan ketemu. Di cek kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto.
Kunto ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri keberapa," imbuh Kunto.
Kunto sendiri enggan mengomentari permasalahan yang dihadapi Miftah. Menurutnya, bukan ranahnya untuk berkomentar. Namun, terkait pengakuan keturunan, Kunto pun berharap ada kejelasan silsilah.
"Kalau memang Miftah keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari, mohon ditunjukkan secara valid.
Bantahan juga datang dari pihak keluarga Kiai Kanjeng Hasan Besari.
Kalau memang iya (Keturunan), Kunto ikut bangga sebagai dzurriynyah (Keturunan) Tegalsari.
"Setelah dicek, tidak ada nama Miftah Maulana Habiburrahman dalam daftar nasab Kiai Ageng Muhammad Besari," kata Kunto.
Kunto menambahkan bahwa pengecekan silsilah ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan, melainkan memastikan kebenaran
Kunto juga meminta Miftah memberikan klarifikasi detail jika benar mengklaim sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Ilyas salah satu putra Kiai Ageng Besari, dengan menyebutkan dari istri mana garis keturunannya.
"Kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, itu dari istri keberapa," tegasnya.
Dengan tidak ditemukannya nama Miftah di buku silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari, Kunto menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan nasab antara Miftah dan pendiri Pesantren Tegalsari.
Urutan Silsilah Kiai Ageng Muhammad Besari hingga Generasi ke-8 dibeberkan Raden Kunto Pramono :
1. Kiai Ageng Muhammad Besari
2. Kiai Ageng Muhammad Ilyas
3. Kiai Kanjeng Bagus Hasan Besari
4. Kiai Kasan Anom I
5. Kiai Kasan Anom II
6. Eyang Gatut Muhammad Ismail
7. R. Hartawan Cokroadisiswoyo
8. R. Kunto Pramono
Betul saya juga orang Lampung Timur
Super memang obrolan ini👃
Guuuus...lg ngetren...orang tua ...anak muda..pinter dkt..lngsg..dpt panggilan..gus.....
Gus permainan NU...
Apa salahnya miftah pake nama Gus...toh gus gus yg lain tidak jauh beda bahkan mungkin ada yg lebih parah dari dia...
Tahun ini tahunnya AGUS, tapi negatif semua
Aku pilih panggil weDUS
Cak Afik tuh yg dipanggil Gus muwafik... Ngatain nabi rembes
Gus itu sebutan kehormatan dari masarakat untuk anak dari keturunan tokoh yg sangat di hormati
Sosok wali² termasuk Sunan Kali Jogo tidak diceritakan dalam sejarah, bagaimana sosok beliau. Jadi penggambaran sosok Sunan Kali Jaga di gambar² maupun film² hanyalah imajinasi saja.
Sebutan gus, kyai, ajengan, ulama adalah gelar yang diberikan oleh umat kepada seseorang setelah melihat track record nya. Bukan dengan jalan memplokamirkan diri, karena memang tidak ada sertifikatnya.
Ada di ceritakan ciri2nya. Di film itu pengambilannya tidak sembarangan
Ustadz paling gua idolakan di Indonesia adalah
1-USTADZ ADI HIDAYAT
2-USTADZ ABDUL SHOMAD
Mantab pembahasannya ..
Trima kasih kang Sobari, luar biasa pencerahannya
dari silsilah nasabny saja sdah palsu, sehingga bicarany ta'im alias miftah itu Aspal ( asli tapi palsu )😃😃😃
Sy pribadi sangat respek ke beliau Gus Miftah,hanya yg namanya gus miftah yg berani mendatangi ,memberi pencerahan terhadap mereka yg kotor,yg nggak ngerti sama ALLAH swt,untuk gus miftah sabar saja ,biar para kyai,gus pada merendahkan ALLAH swt punya rencana ,sabar gus👍👍👍
Gus anak seorang alim ulama dan kyai, dibesarin di pesantren seperti Gus Dur ,Gus Baha .
Baru kali ini saya dapat pencerahan yang bagus soal gelar Gus, Kiyai dan Yai. Miris memang kalau ada yg menodai gelar ini yg tidak sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Baru tamat mondok lalu buat pondok sendiri tiga kelas, eh besoknya sudah dipanggil Kiyai.
Miftah alias Ta'im memang 'cerdik', dia pake gelar "Gus", padahal dia bukan Gus, dia pake gelar "Gus" karena dia tau gelar Gus itu sangat dihormati dinegeri ini, dan dgn gelar Gus nya dia bisa dpt jama'ah, kmdn jualan agamanya jd laris manis dan tarif nya jadi mahal dan akhirnya dikultuskan oleh pengikut/pemujanya, bhkn blankon nya saja pernah dilelang smp 900 juta, pdhl blankon nya ya biasa saja nggak ada karomah dan keistimewaannya, sama saja dgn blankon pada umumnya.
yap... Blangkon beli Online aja di Toped banyak...
2045 TV Bagus aku nyimak hadir 👍🙏❤️
betul itu fufufafa cium tangannya, mending cium tangan gue 😂 jaman sekarang banyak yg ngaku Gus dan Habib, jadi cuekin aja
Saya tak pernah silau terhadap titel,sebab kita berasa sederajat
cium tangan ke ortu aja ngapain nyiumin tangane orang lain ibu bapak kita juga bukan
Cocok sekali Mbah,, sy mndukung mu..
Sungguh alangkah rapuh hidup dalam kendali gaya " by kang Sobari
Kata ALIM itu bahasa Arab, dan ALIM itu artinya adalah PENGETAHUAN, jadi orang yg bner2 menguasai pengetahuan/ilmu agama adalah layak disebut orang ALIM.
Jos
Saya orang sunda ga ngeti gus itu apa baru tau di sini terimasih bang infomasi nya salam sehat selau banyak rezekinya Aamiin.
Betul pak Sobari
Kang Sobari ...orang jujur yg berbicara apa adanya ..luar biasa
Masuk Mas Eko dan Kang Sobari. Miftah engak berhak menyandang Gus.
Yesss....w syukkkkkaaaaa podcast yang ini ...😂😂😂❤❤❤
Satu persatu pendukung Jokowi mulai di permalukan Allah SWT, mulai dari Fufufafa sampai nanti.......tapi Jokowi gak pernah punya malu
Ngk nyambung,piye to iki,
Dungu jangan d piara dong
Urat malunya jkw kan udah putus
HELLEH .
Kang Sobari love You
Kritik tts kang Sobari
Sehat2 sll kang Sobari
Aamiin
Mulyono bapaknye fufufafa dulu sama mentri basukiew bangun pesantren miftaim diperkirakan pakai uang negara
Fufufafa...orng ga tau malu
Ya iya lah
Assalamu'alaikum, ayo kang Sobari, laporkan Mulyono ijazah palsu, tangkap dan penjarakan
Abah Sobary mantul
Denger nyimak vidio ini pingin ngakak lucu. Dicium Tongan nya IKout pak gusdur sehatbarokah pak sukssslalu hadir arab
Dirinya sendiri di bohongi apalagi orang lain😂😂😂😂Taim, Taim.
Hahaha 🤣
Ingat... Tarifnya tinggi lho😊
@Admaja69 semakin tinggi tarifnya semakin berhasil dan sukses tipuannya. 😂😂😂
@@DidikHarianto-dn9ge yg jelas semakin kaya 😃😃
@@Admaja69 rambut nya aja laku 🤣
Miftehhh aset bangsa.....tttttttttt
Ha ha ha Sobari memang is the best..dengan ucapan beliau..mari kita buka mata hati untuk menerima kebenaran..beliau sosok sederhana sewaktu jadi menteri dijaman Gus Dur..(Fana Al Fana)
RIZIEQ , BAHAR & SOMAD ngomong jorok ngomong kasar menebar kebencian kok nasibnya ga kayak miftah siihh ?????😢😥
gus mimtah tetep semangat ber dakwah
Karena Miftah pejabat negara yang di bayar dengan rakyat. Maka netizen meminta mundur karena netizen ikut bayar
@ninikharyati2300
Opone Ta'im meneh Iki ?
Mantap nie 2 sosok penyadar warga Konoha
MIFTA HALU ....
sejak tahun 1980 an ' saya sdh membaca tulisan2 di majalah Tempo, Dll. tukisannya sungguh memukau nurani' klo bicara saat ini selalu apa adanya ' faktual. nyali mu luar biasa dan gak munafik kaya toko sebelah 😂😂😂
Muantaaappp, kang Sobari sangat menghibur namun analisisnya mendalam
Kang Sobari pandangannya obyektif tdk membabi buta membela Miftah sekalipun sama2 jamaah NU👍
Gus itu panggilan dari putranya kyai yg pny pondok pesantren, yg jd santri n ilmunya bs di andalkan
Lanjutkan kang Sobari,, mantap biar masyarakat awam lebih ngerti lagi ,,,,
Pa SOBARI Budayawan terbaik di indonesia ,, tegas , jelas, tak cari sensasi ,apa adanya, tegakan kebenar ,jelas pendiriannya , tak mencla mencle. Aku ""KAGUM ""
Kang Sobari komentarnya sangat bagus dan masuk akal terus komen kang biar generasi tidak mudah dibohongi oleh tikus tikus itu
mbah Sobari sosok nya sederhana namun wawasannya sangat luas ,tinggkatannya setara kyai...