AI sekarang lebih sering diterjemahkan Akal Imitasi. Perkembangan AI diprediksi mengalami perkembangan berjuta kali lipat dengan waktu singkat. Rubbish in, rubbish out, pertanyaan salah akan memberi jawaban salah. Pemanfaatan AI dalam penyusunan renungan tidaklah 100% bisa sepenuhnya bisa dijadikan konsumsi jemaat secara copy paste, mengingat konteks sosial, budaya, ekonomi dan spiritual kelokalan jemaat. Literasi digital perlu terus dilakukan agar ada kemampuan kritis tentang nilai iman dan moralitas serta sensitivitas iman.
AI sekarang lebih sering diterjemahkan Akal Imitasi. Perkembangan AI diprediksi mengalami perkembangan berjuta kali lipat dengan waktu singkat. Rubbish in, rubbish out, pertanyaan salah akan memberi jawaban salah. Pemanfaatan AI dalam penyusunan renungan tidaklah 100% bisa sepenuhnya bisa dijadikan konsumsi jemaat secara copy paste, mengingat konteks sosial, budaya, ekonomi dan spiritual kelokalan jemaat. Literasi digital perlu terus dilakukan agar ada kemampuan kritis tentang nilai iman dan moralitas serta sensitivitas iman.