Maaf justru saya Pribadi curiga yang Membid'ahkan Maulid Nabi dan Tidak seneng dengan Kelahiran dan Keberadaan Rasulullah Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam justru Mereka yang termakan Konspirasi Yahudi International atau Zionisme…Na’udzubillah Min Dzalik…Lanjutkan Perjuanganmu Gus Sanie Uye…Lawan Konspirasi tersebut Demi Izzul Islam Wal Muslimin di Bumi Nusantara…Allahu Musta’an Wa Lahaula Walaa Quwwata illa Billahil Aliyyil Adhiim…Aamiin 3x:💪🏼👍✅👍💪🏼.
Acara yg isinya baca Al Quran,dzikir ,sholawat, sedekah dan mengenang perjuangan dakwah Rasulullah dan acara tersebut diberi judul " Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW " .... walaupun divonis bidah sesat oleh sekte wahabi...ttp lanjut kang 👍👍👍👍
Argumen Wahabi : mengkhususkan waktunynya yang nggak ada dicontohkan. Respon : sesuatu yang khusus, selalu menjadi bagian dari sesuatu yang umum Amalan amalan tersebut yang sampeyan sebutkan hukumnya tidak berubah dengan "pengkhususan" waktu Sedekah yang dianjurkan tiap hari , tidak bisa dihukumi haram ketika dilakukan pada waktu khusus(dalam hal ini maulid) Dalam hal ini, Wahabi yang ahli bidah, merubah ketetapan hukum suatu perkara dengan alasan pengkhususan. Padahal nabi tidak pernah mengecualikan waktu tertentu dalam ibadah ibadah yang sampen sebutkan di atas
@@namakubento9276 spya lbh mudah menuduh bidah sesat maka oleh wahabi disamakan dulu sprti perayaan natal umat kristen....pokoknya semua yg divonis bidah sesat oleh wahabi akan diasumsikan dulu ke negatif contoh lain salaman stlh selesai sholat spya bisa divonis bidah sesat maka oleh wahabi diasumsikan salaman bagian dari sholat ..itu yg biasa diucapkan kaum wahabi.
🙏 ust Sanie mhn sy usul , , bgmn kalo njenengan menyusun kitab khusus kumpulan *_jawaban atas tuduhan bid'ah dan sesat dr kaum Wahabi Salafi_* krn bagi sy yg awam / TDK pernah mondok / nyantri , kumpulan buku itu bisa dng mudah utk menjawab tuduhan para Salafi Wahabi , ngapunten ini hanya usulan pribadi sy , ,mhn maaf ust , , jawaban njenengan sangat terang dan mencerahkan , , sy selalu mengikuti / sharing tulisan2 njenengan , , mtr swn sanget ust , , slm sehat dan semangat 🤲🤲🤲 mugi2 ada manfaat dan barokah nggih 👍
Sudah kami LIKE n Subscribe Ust SANIE, MAJU terus pantang mundur Ust Dr KH Sanie uye dan Ust2 ASWAJA, Ratusan Juta Ummat Rosululloh AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ini SANGAT MENDUKUNG PENDAPAT Antum Ust
Ulang tahun Istri dan anak saja kita rayakan... apalgi Junjungan Kita Manusia Paripurna Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam... Shallu Alannabii Muhammad
Tapi mereka para wahabi kelihatanya bisa bertanya sama kitab Makanya mereka merasa paham sekali sama kitab Hai kitab apa hukumnya maulidan Lalu kitab menjawab Itu bid,ah tersesat
Ciri bahwa wahaboy di nkri itu ngajinya cuma terjemahan dan doktrin dr sutat2 nya, bhw apapun yg tdk sesuai dgn persepsi dan asumsi mereka itu pasti bid’ah… Ini bukti bhw mereka gak pernah buka kitab ulamanya sprti Karya Ibnu Taymiyah
Akan saya tekankan bagianm ini ; Islam agama sempurna, maksudnya regulasi syariat agama sudah jelas susunannya, termaktub dalam rukun islam yg 5 dan rukun iman yg 6. Tidak lebih dan tdk kurang dr itu. Tak usah ditambah apalagi dikurangi dari semua rukun2 itu. Menambahi atau mengurangi dari semua rukun2 tsb maka tdk sah beragama islamnya. Itulah ahlul bid'ah. Sekali lagi saya tegaskan, Perkara pokok agama (ushûlud dîn) mencakup ushûlul aqîdah dan usuhûlus syarîah. ushûlul aqîdah adalah rukun iman, usuhûlus syarîah adalah rukun Islam. Rukun iman, berdasarkan ijma’ ulama dari hadis Nabi, ada 6 (enam), yaitu iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab yang diturunkan, percaya kepada para rasul, hari kiamat, dan qadha-qadar. Sementara rukun Islam ada 5 (lima) yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. Menambah atau mengurangi, termasuk berimprovisasi dalam perkara pokok ini, berarti bid’ah. Mengimani, mematuhi, dan melaksanakan perkara pokok agama, pada prinsipnya, bersifat ta’abbudi. Tidak perlu bertanya kenapa shalat dhuhur empat raka’at, shalat subuh dua raka’at. Ikuti saja! Tidak usah menambah dua syahadat dengan embel-embel lain. Tidak perlu ‘ngeyel’ kenapa haji harus di kota Mekkah. Tidak perlu kritis kenapa puasa mulai fajar sampai maghrib, bukan sebaliknya. Improvisasi dalam perkara ushul terlarang, karena sifatnya ibadahmahdhah. Menyelisihi ushul (baik ushûlul aqîdah maupun usuhûlus syarîah) akan berdampak langsung terhadap status keimanan dan keislaman seseorang. Mengingkari keberadaan malaikat, rasul, dan kitab-kitab akan menentukan utuh atau tanggalnya iman seseorang. Mengingkari kewajiban shalat, zakat, puasa, dan haji akan menentukan utuh atau tanggalnya Islam seseorang. Namun, dalam furû’ul aqîdah (cabang-cabang aqidah) dan furû’us syarîah (cabang-cabang syariah), terbuka kemungkinan ijtihad tanpa merombak status keimanan dan keislamanan seseorang. Contoh furû’ul aqîdah adalah menetapkan sifat-sifat Allah seperti dibahas dalam ilmu kalam. Saya pengikut imam Asy’ari dan Maturidi seperti diajarkan para masyâyikh di pesantren, tetapi terlarang bagi kami mengkafirkan mu’min penganut madzhab Mu’tazilah, Mujassimah atau Jabbariyyah dalam arti mereka keluar dari agama islam. Paling jauh kita hanya menyebut mereka kufur i'tiqod saja. Abu Hasan al-Asy’ari, salah seorang pendiri mahdzhab sunni dalam aqidah, adalah bekas pengikut Wâshil ibn Atha’, pendiri madzhab Mu’tazilah.Contoh furû’us syarîah adalah haiatus shalât yang mukhtalaf di kalangan para ulama, seperti bacaan Fâtihah dengan bismillah jahr (keras) atau sirr (lirih), subuh dengan qunut atau tidak, posisi tangan sedekap atau tidak, mata kaki harus mepet dalam shaf atau tidak, bilangan salat tarawih, dlsb. Begitu juga manasik haji. Itu semua adalah perkara furu’. Dalam perkara furû’us syarîah, ruang ijtihadnya jauh lebih terbuka, karena itu ambang toleransinya harus lebih tinggi. Imam al-Haramain al-Juwaini, guru Imam Ghazali, menyatakan sebagian besar hukum agama (syariah) lahir dari ijtihad (inna mu’dzamas syarîah shâdara minal ijtihâd). Mengapa? Karena usuhûlus syarîah itu sedikit, selebihnya adalah perkara-perkara furu’ yang bersifat ijtihâdiyyah. Dalam perkara furu’ inilah lahir madzhab-madzhab fikih, ribuan, tetapi kemudian terseleksi oleh zaman ke dalam empat madzhab besar, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali. Jika dalam ibadah mahdloh yang bersifat ta’abbudi tidak boleh ada improvisasi, dalam ibadah muthlaqahjustru terbuka terhadap inovasi. Tidak ada bid’ah, dalam pengertian kullu bid’atin dlalalah, dalam ibadah muthlaqah. Ibadah muthalaqah adalah seluruh amal manusia yang dinilai ibadah karena niat dan illat-nya. Illat adalah faktor yang menentukan hukum (al-hukm yadûru ma’a illatihi wujûdan wa adaman). Ukuran illat adalah maslahat-mudharat. Kesalahan pokok kaum skripturalis adalah ketidakmampuan membedakan usuhûl dan furû, ibadah mahdhoh dengan ibadah muthlaqah. Semua dianggap ibadah mahdhoh, karena itu harus ada dalil dan petunjuknya persis dari Rasulullah. Mereka menolak muludan, tahlilan, yasinan, haul, salawatan dst persis karena tidak dicontohkan Rasulullah. Abu Ishaq as-Syatibi menyatakan, “Hukum asal ibadah (mahdloh) adalah ta’abbud dan mengiringi nash. Sementara hukum asal ‘adat (ibadah muthlaqah) adalah mencari illat dan qiyas (Abû Ishâq as-Syâtibi, al-Muwâfaqat fî Ushûli-s Syarîah, Beirut: Dar -l Kutub al-Ilmiyyah, 1971, Juz 2, hal. 228-35). Maksudnya, adat selagi tidak bertentangan dengan nash dibenarkan tergantung illat-nya. Ini berlaku untuk semua hal. Muludan, tahlilan, yasinan, haul, salawatan bukan ibadah mahdhoh, karena itu berlaku kaidah niat dan illat. Jika niatnya jelek dan menimbulkan mudharat, nilai ibadahnya bisa kurang atau hilang sama sekali. Tetapi jika niatnya bagus dan menimbulkan maslahat (baik secara personal maupun sosial), hukumnya sunnah, bernilai ibadahtinggi. Memakai jubah dan sorban jika niatnya mengikuti Rasulullah bisa bernilai ibadah. Jika murni karena budaya, hukumnya mubah. Tetapi, jika niatnya pamer kesalehan dan dampaknya ujub personal, hukumnya haram karena nilai ibadahnya hilang sama sekali. Dalam ibadah muthlaqah, jangan bertanya mana dalil yang memerintahkannya. Tanyakan dalil mana yang melarangnya? Dalam ibadah muthlaqah, kaidah fikih yang berlaku adalah al-ashlu fil asyyâ’ al-ibâhah hattâ yadulla -d dalîl alâ khilâfih (hukum asal sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang melarangnya). Sementara dalam ibadah mahdloh, kaidah yang berlaku sebaliknya, “al-ashlu fil asyyâ’ at-tahrîm hatta yadulla -d dalîl alal ibâhah” (hukum asal sesuatu itu haram sampai ada dalil yang membolehkannya). Jika ada orang bertanya mana dalil yang memerintahkan muludan, tidak usah sibuk buka kitab mencari justifikasi dalil. Tanyakan balik mana dalil yang melarangnya! Jika ada orang bertanya mana dalil yang memerintahkan tahlilan, tidak usah sibuk buka kitab mencari referensi. Tanyakan balik mana dalil yang melarangnya! Ujung-ujungnya pasti akan kembali kepada qiyas, mencari padanan dalil, karena dalil sharîh, baik yang memerintahkan maupun melarangnya, sama-sama tidak ada. Muktazilah disebut ahlul bid'ah karena mengingkari qada dan qadar, rukun imannya kurang 1. Syi'ah disebut ahlul bid'ah karena syahadatnya 3, yaitu ditambah dengan beriman kepada 12 imam mereka. Berarti rukun imannya nambah 1. Kegiatan seperti tahlilan, maulidan, yasinan tdk termasuk kepada satu pun pelanggaran terhadap rukun iman dan rukun islam. Malah kegiatan2 tsb berkaitan sangat dengan seluruh rukun iman dan rukun islam. Jadi yg disebut ahlul bid'ah itu ya yg menambah dan mengurangi rukun2 iman atau islam, atau kedua2nya. Bukan pelaku tahlilan, maulidan yasinan dsb.
Maulid nabi bid'ah kata orang arab Sedikit cerita ulamak arab pernah datang ke indonesia dan di undang ke maulid nabi oleh ulamak indonesia namun ualamak arab tersebut gk sadar bahwa dia ada di acara maulid nabi setelah acara maulid nabi selesai kemudian sama ulamak indonesia tadi di beri tahu Wahai syeh apakah anda sadar bahwa acara yang syeh ikuti tadi itu adalah acara maulid nabi Kemudian syeh itu kaget apa benar itu maulid nabi jawab ulamak indonesia tadi iya syeh itu yang di sebut dengan maulid nabi Terus syeh nya bilang Mana bid'ah nya sedangkan isinya maulid nabi itu baca fatihah mendoakan oraang yang sudah meninggal kemudian baca Al quran Di susul dengan pembacaan sholawat nabi Dan di teruskan dengan ceramah agama tentang ke istimawaan nya nabi Dan di tutup dengan do'a Kemudian syeh nya bilang sama ulamak indonesia tadi Silahkan teruskan maulid nabi ini Mungkin sebelum nya syeh nya itu sudah terdoktrin bahwa maulid nabi itu isinya mabuk2 teriak2 joged2 Jadi sipapun itu kalo belum tahu dan belum mengalami sendiri Jangan mudah mengatakan bid'ah
Bukannya sy mengatakan NU itu paling benar..ttpi tentang ibadah wajib/sunnah apapun jika msh ragu tanyakan kpd ulama2 NU yg ilmunya lengkap..jangan blm ngerti tp sdh ngatakan bid'ab..bahaya itu..maaf.
Wahabab ayat diguna selective yg mereka Rasa sesuai untuk faham mereka.sebab Tu tak pernah bersambung akal mereka.ayat tak cukup sifat boleh buat orang sesat
@abuasmaa3298 Maulid sunnah bukan bid'ah... Bid'ah merubah atau menambah syariat.. Maulid tidak merubah atau menambah syari'at Alasan maulid sunnah 1. Nabi memperingati maulid dg puasa sunnah hari senin 2. Shahabat dan penduduk madinah selalu menanti menyambut gembira ke datangan nabi ketika pulang dari jihad dan ketika nabi datang dari kota Mekkah di madinah 3. Alloh memerintahkan untuk gembira dengan kedatangan anugrah dan rahmatNya 4. Umat islam ingin merasakan kegembiraan kedatangan nabinya 5. Shahabat hasan bin Tsabit melantunkan syair pujian kepada nabi di hadapan beliau 6. Maulid tidak mengikat dengan ketentuan waktu , tempat, syarat dan rukun ( bebas sebebas sedekah tidak mengikat dg ketentuan seperti zakat, hari raya, puasa, haji dan umroh) 7. Bahkan maulid sering di isi dg Dengan amalan2 sunnah, sholawat, sedekah, baca quran dan nasehat agama dan cerita perjuangan, akhlaq dan kehidupan sang baginda nabi.
😂 tapi kagak berani tatapan muka dg yg di bantah. Kalau heri praz langsung tabayun nyamperin .malah di timpuk sama oknum NU😂 KOCAK. di sini kelihatan mana hati yg tulus. Dan mana hati yg di penuhi syahwat
Mereka Takut Jika sudah berhadapan dengan Gus Sany Uye…Kalah Dalil dan Kalah Pinter…Allahu A’lam Wa Allahu Mustaan…Allahumma Shlolli Wa Sallim Wa Baariik Alaih…Allahumma Aamiin:👍✅👍.
Pokonya maulid zaman nabi dan sahabat gak ada.... Baca alqur ' an..gak ada ??? Baca sholawat gak ada..??? Baca kelahiran nabi gak ada..??? Wahabi main mu kurang jauh......
Lanjut peringatam maulid nabi muhammad shollallahu alaihi wasallam
Barokallahufik ustaz sanie uye hafizhakallahuta'alaa,, terima kasih atas pencerahannya,,, 😊❤
Tks ustadz, ilmu yg sangat bermanfaat bagi orang awam seperti saya.
Siapa yg tdk senang dgn lahirnya seorang pembawa cahaya terang , ....selain yg sdh tertutup hatinya ,untuk menerima kebenaran
Maaf justru saya Pribadi curiga yang Membid'ahkan Maulid Nabi dan Tidak seneng dengan Kelahiran dan Keberadaan Rasulullah Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam justru Mereka yang termakan Konspirasi Yahudi International atau Zionisme…Na’udzubillah Min Dzalik…Lanjutkan Perjuanganmu Gus Sanie Uye…Lawan Konspirasi tersebut Demi Izzul Islam Wal Muslimin di Bumi Nusantara…Allahu Musta’an Wa Lahaula Walaa Quwwata illa Billahil Aliyyil Adhiim…Aamiin 3x:💪🏼👍✅👍💪🏼.
Garut,hadir
Acara yg isinya baca Al Quran,dzikir ,sholawat, sedekah dan mengenang perjuangan dakwah Rasulullah dan acara tersebut diberi judul " Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW " .... walaupun divonis bidah sesat oleh sekte wahabi...ttp lanjut kang 👍👍👍👍
Argumen Wahabi : mengkhususkan waktunynya yang nggak ada dicontohkan.
Respon : sesuatu yang khusus, selalu menjadi bagian dari sesuatu yang umum
Amalan amalan tersebut yang sampeyan sebutkan hukumnya tidak berubah dengan "pengkhususan" waktu
Sedekah yang dianjurkan tiap hari , tidak bisa dihukumi haram ketika dilakukan pada waktu khusus(dalam hal ini maulid)
Dalam hal ini, Wahabi yang ahli bidah, merubah ketetapan hukum suatu perkara dengan alasan pengkhususan.
Padahal nabi tidak pernah mengecualikan waktu tertentu dalam ibadah ibadah yang sampen sebutkan di atas
@@namakubento9276 spya lbh mudah menuduh bidah sesat maka oleh wahabi disamakan dulu sprti perayaan natal umat kristen....pokoknya semua yg divonis bidah sesat oleh wahabi akan diasumsikan dulu ke negatif contoh lain salaman stlh selesai sholat spya bisa divonis bidah sesat maka oleh wahabi diasumsikan salaman bagian dari sholat ..itu yg biasa diucapkan kaum wahabi.
@@jowosamarinda5067 Fatwa ulamanya sendiri diabaikan padahal belajar di arab saudi harusnya mengikuti fatwa ulama arab saudi
Sangat bermanfaat ilmunya
Karawang hadir ❤
BONGKAR Teruuuss KEDOK KEBOHONGAN dan KESOMBONGAN serta KEKUR ANG AJARNYA WAHABI Ust Dr KH Sanie uye
terima kasih gus atas pencerahannyan, semoga panjenengan selalu di jaga oleh Allah
❤ Allohumma Sholli 'Ala Sayyidina Muhammad, Wa 'Ala Ali Sayyidina Muhammad ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
🙏 ust Sanie mhn sy usul , , bgmn kalo njenengan menyusun kitab khusus kumpulan *_jawaban atas tuduhan bid'ah dan sesat dr kaum Wahabi Salafi_* krn bagi sy yg awam / TDK pernah mondok / nyantri , kumpulan buku itu bisa dng mudah utk menjawab tuduhan para Salafi Wahabi , ngapunten ini hanya usulan pribadi sy , ,mhn maaf ust , , jawaban njenengan sangat terang dan mencerahkan , , sy selalu mengikuti / sharing tulisan2 njenengan , , mtr swn sanget ust , , slm sehat dan semangat 🤲🤲🤲 mugi2 ada manfaat dan barokah nggih 👍
Setuju usulannya
Betul kang, saya setuju
Jember tetangganya syafiq basalamah nyimak kang.... Hajar trus 💪💪
Jakarta hadir
Sudah kami LIKE n Subscribe Ust SANIE, MAJU terus pantang mundur Ust Dr KH Sanie uye dan Ust2 ASWAJA, Ratusan Juta Ummat Rosululloh AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ini SANGAT MENDUKUNG PENDAPAT Antum Ust
Aswaja Nganjuk HDR .
Nganjuk timur kota nyimak lur..
Lor e waduk pacal hadirrr bosss
Nabi isa memperingati maulid nabi Muhammad jauh sebelum kelahiran nabi
Maulid Bid'ah tapi Ibnu Taimiyah boleh Maulid
Ulang tahun Istri dan anak saja kita rayakan... apalgi Junjungan Kita Manusia Paripurna Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam... Shallu Alannabii Muhammad
Sangat jelas kajian Santri Sanie Oye.lanjut Gus.
Pengikut wahabi mana bisa baca kitab apalagi ilmu nahwu balagoh tafsir alqur'an..mereka cuma memahami terjemah..
Bener Ms bro...
GK kebayang kl Alquran GK ada harokatnya...
Pst tak satupun sutad Wahabi bs membacanya...
Tapi mereka para wahabi kelihatanya bisa bertanya sama kitab
Makanya mereka merasa paham sekali sama kitab
Hai kitab apa hukumnya maulidan
Lalu kitab menjawab
Itu bid,ah tersesat
Hadir
Ciri bahwa wahaboy di nkri itu ngajinya cuma terjemahan dan doktrin dr sutat2 nya, bhw apapun yg tdk sesuai dgn persepsi dan asumsi mereka itu pasti bid’ah…
Ini bukti bhw mereka gak pernah buka kitab ulamanya sprti Karya Ibnu Taymiyah
Akan saya tekankan bagianm ini ;
Islam agama sempurna, maksudnya regulasi syariat agama sudah jelas susunannya, termaktub dalam rukun islam yg 5 dan rukun iman yg 6. Tidak lebih dan tdk kurang dr itu. Tak usah ditambah apalagi dikurangi dari semua rukun2 itu. Menambahi atau mengurangi dari semua rukun2 tsb maka tdk sah beragama islamnya. Itulah ahlul bid'ah.
Sekali lagi saya tegaskan, Perkara pokok agama (ushûlud dîn) mencakup ushûlul aqîdah dan usuhûlus syarîah. ushûlul aqîdah adalah rukun iman, usuhûlus syarîah adalah rukun Islam. Rukun iman, berdasarkan ijma’ ulama dari hadis Nabi, ada 6 (enam), yaitu iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab yang diturunkan, percaya kepada para rasul, hari kiamat, dan qadha-qadar. Sementara rukun Islam ada 5 (lima) yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji bagi yang mampu. Menambah atau mengurangi, termasuk berimprovisasi dalam perkara pokok ini, berarti bid’ah. Mengimani, mematuhi, dan melaksanakan perkara pokok agama, pada prinsipnya, bersifat ta’abbudi. Tidak perlu bertanya kenapa shalat dhuhur empat raka’at, shalat subuh dua raka’at. Ikuti saja! Tidak usah menambah dua syahadat dengan embel-embel lain. Tidak perlu ‘ngeyel’ kenapa haji harus di kota Mekkah. Tidak perlu kritis kenapa puasa mulai fajar sampai maghrib, bukan sebaliknya. Improvisasi dalam perkara ushul terlarang, karena sifatnya ibadahmahdhah. Menyelisihi ushul (baik ushûlul aqîdah maupun usuhûlus syarîah) akan berdampak langsung terhadap status keimanan dan keislaman seseorang. Mengingkari keberadaan malaikat, rasul, dan kitab-kitab akan menentukan utuh atau tanggalnya iman seseorang. Mengingkari kewajiban shalat, zakat, puasa, dan haji akan menentukan utuh atau tanggalnya Islam seseorang. Namun, dalam furû’ul aqîdah (cabang-cabang aqidah) dan furû’us syarîah (cabang-cabang syariah), terbuka kemungkinan ijtihad tanpa merombak status keimanan dan keislamanan seseorang.
Contoh furû’ul aqîdah adalah menetapkan sifat-sifat Allah seperti dibahas dalam ilmu kalam. Saya pengikut imam Asy’ari dan Maturidi seperti diajarkan para masyâyikh di pesantren, tetapi terlarang bagi kami mengkafirkan mu’min penganut madzhab Mu’tazilah, Mujassimah atau Jabbariyyah dalam arti mereka keluar dari agama islam. Paling jauh kita hanya menyebut mereka kufur i'tiqod saja. Abu Hasan al-Asy’ari, salah seorang pendiri mahdzhab sunni dalam aqidah, adalah bekas pengikut Wâshil ibn Atha’, pendiri madzhab Mu’tazilah.Contoh furû’us syarîah adalah haiatus shalât yang mukhtalaf di kalangan para ulama, seperti bacaan Fâtihah dengan bismillah jahr (keras) atau sirr (lirih), subuh dengan qunut atau tidak, posisi tangan sedekap atau tidak, mata kaki harus mepet dalam shaf atau tidak, bilangan salat tarawih, dlsb. Begitu juga manasik haji. Itu semua adalah perkara furu’. Dalam perkara furû’us syarîah, ruang ijtihadnya jauh lebih terbuka, karena itu ambang toleransinya harus lebih tinggi. Imam al-Haramain al-Juwaini, guru Imam Ghazali, menyatakan sebagian besar hukum agama (syariah) lahir dari ijtihad (inna mu’dzamas syarîah shâdara minal ijtihâd). Mengapa? Karena usuhûlus syarîah itu sedikit, selebihnya adalah perkara-perkara furu’ yang bersifat ijtihâdiyyah. Dalam perkara furu’ inilah lahir madzhab-madzhab fikih, ribuan, tetapi kemudian terseleksi oleh zaman ke dalam empat madzhab besar, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i, dan Hanbali.
Jika dalam ibadah mahdloh yang bersifat ta’abbudi tidak boleh ada improvisasi, dalam ibadah muthlaqahjustru terbuka terhadap inovasi. Tidak ada bid’ah, dalam pengertian kullu bid’atin dlalalah, dalam ibadah muthlaqah. Ibadah muthalaqah adalah seluruh amal manusia yang dinilai ibadah karena niat dan illat-nya. Illat adalah faktor yang menentukan hukum (al-hukm yadûru ma’a illatihi wujûdan wa adaman). Ukuran illat adalah maslahat-mudharat. Kesalahan pokok kaum skripturalis adalah ketidakmampuan membedakan usuhûl dan furû, ibadah mahdhoh dengan ibadah muthlaqah. Semua dianggap ibadah mahdhoh, karena itu harus ada dalil dan petunjuknya persis dari Rasulullah. Mereka menolak muludan, tahlilan, yasinan, haul, salawatan dst persis karena tidak dicontohkan Rasulullah. Abu Ishaq as-Syatibi menyatakan, “Hukum asal ibadah (mahdloh) adalah ta’abbud dan mengiringi nash. Sementara hukum asal ‘adat (ibadah muthlaqah) adalah mencari illat dan qiyas (Abû Ishâq as-Syâtibi, al-Muwâfaqat fî Ushûli-s Syarîah, Beirut: Dar -l Kutub al-Ilmiyyah, 1971, Juz 2, hal. 228-35). Maksudnya, adat selagi tidak bertentangan dengan nash dibenarkan tergantung illat-nya. Ini berlaku untuk semua hal. Muludan, tahlilan, yasinan, haul, salawatan bukan ibadah mahdhoh, karena itu berlaku kaidah niat dan illat. Jika niatnya jelek dan menimbulkan mudharat, nilai ibadahnya bisa kurang atau hilang sama sekali. Tetapi jika niatnya bagus dan menimbulkan maslahat (baik secara personal maupun sosial), hukumnya sunnah, bernilai ibadahtinggi. Memakai jubah dan sorban jika niatnya mengikuti Rasulullah bisa bernilai ibadah. Jika murni karena budaya, hukumnya mubah. Tetapi, jika niatnya pamer kesalehan dan dampaknya ujub personal, hukumnya haram karena nilai ibadahnya hilang sama sekali.
Dalam ibadah muthlaqah, jangan bertanya mana dalil yang memerintahkannya. Tanyakan dalil mana yang melarangnya? Dalam ibadah muthlaqah, kaidah fikih yang berlaku adalah al-ashlu fil asyyâ’ al-ibâhah hattâ yadulla -d dalîl alâ khilâfih (hukum asal sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang melarangnya). Sementara dalam ibadah mahdloh, kaidah yang berlaku sebaliknya, “al-ashlu fil asyyâ’ at-tahrîm hatta yadulla -d dalîl alal ibâhah” (hukum asal sesuatu itu haram sampai ada dalil yang membolehkannya). Jika ada orang bertanya mana dalil yang memerintahkan muludan, tidak usah sibuk buka kitab mencari justifikasi dalil. Tanyakan balik mana dalil yang melarangnya! Jika ada orang bertanya mana dalil yang memerintahkan tahlilan, tidak usah sibuk buka kitab mencari referensi. Tanyakan balik mana dalil yang melarangnya! Ujung-ujungnya pasti akan kembali kepada qiyas, mencari padanan dalil, karena dalil sharîh, baik yang memerintahkan maupun melarangnya, sama-sama tidak ada.
Muktazilah disebut ahlul bid'ah karena mengingkari qada dan qadar, rukun imannya kurang 1. Syi'ah disebut ahlul bid'ah karena syahadatnya 3, yaitu ditambah dengan beriman kepada 12 imam mereka. Berarti rukun imannya nambah 1.
Kegiatan seperti tahlilan, maulidan, yasinan tdk termasuk kepada satu pun pelanggaran terhadap rukun iman dan rukun islam. Malah kegiatan2 tsb berkaitan sangat dengan seluruh rukun iman dan rukun islam.
Jadi yg disebut ahlul bid'ah itu ya yg menambah dan mengurangi rukun2 iman atau islam, atau kedua2nya. Bukan pelaku tahlilan, maulidan yasinan dsb.
Pengen lihat Kholid safik Badrussalam maududi dan yang lain komen d sini
Maulid nabi bid'ah kata orang arab
Sedikit cerita
ulamak arab pernah datang ke indonesia dan di undang ke maulid nabi oleh ulamak indonesia
namun ualamak arab tersebut gk sadar bahwa dia ada di acara maulid nabi
setelah acara maulid nabi selesai kemudian sama ulamak indonesia tadi di beri tahu
Wahai syeh apakah anda sadar bahwa acara yang syeh ikuti tadi itu adalah acara maulid nabi
Kemudian syeh itu kaget apa benar itu maulid nabi jawab ulamak indonesia tadi iya syeh itu yang di sebut dengan maulid nabi
Terus syeh nya bilang
Mana bid'ah nya sedangkan isinya maulid nabi itu baca fatihah mendoakan oraang yang sudah meninggal kemudian baca Al quran
Di susul dengan pembacaan sholawat nabi
Dan di teruskan dengan ceramah agama tentang ke istimawaan nya nabi
Dan di tutup dengan do'a
Kemudian syeh nya bilang sama ulamak indonesia tadi
Silahkan teruskan maulid nabi ini
Mungkin sebelum nya syeh nya itu sudah terdoktrin bahwa maulid nabi itu isinya mabuk2 teriak2 joged2
Jadi sipapun itu kalo belum tahu dan belum mengalami sendiri
Jangan mudah mengatakan bid'ah
Bukannya sy mengatakan NU itu paling benar..ttpi tentang ibadah wajib/sunnah apapun jika msh ragu tanyakan kpd ulama2 NU yg ilmunya lengkap..jangan blm ngerti tp sdh ngatakan bid'ab..bahaya itu..maaf.
Maulid Nabi Muhammad bid'ah
maulid bin baz disunnahkan....
#jemaatwahabimabokdongengsesatalbanj
Semua akan NU pada akhirnya. Mantab Gus ❤
alhamdulillah..... gasss
Maju terus kyai sanie uye.....mantap gaplok terus wahaboy biar sampai nyadar...
Wahabab ayat diguna selective yg mereka Rasa sesuai untuk faham mereka.sebab Tu tak pernah bersambung akal mereka.ayat tak cukup sifat boleh buat orang sesat
Lanjutkan Gus.....berantas terus ajaran Wahabi....
Ci anjur hadir sehat Selalu Cus sani 🤲🤲
Cikampek hadir
Hadir kiyai
Mantap gus,lanjutkan👍
❤❤❤❤👍👍
Assalamu'alaikum hadir
👍👍👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️♥️
*#MAULID_NABI** BID'AH,,,NABI TDK MELAKUKAN NABI TDK MENCONTOHKAN APALAGI SAHABAT YG 4,,,,JADI MAULID NABI ITU BID'AH BROOÒ*
👇
👇
👇
👇
👇
👇
👉📢 BID'AH #HASANAH
😁😁🙏🙏🤣🤣🙏
Mreka ga konsisten,rujukannya imam ahmad, ibn taimiyah,bin wahab dll,nmun klo ga ssuai jangankan ulama hadits sohihpun mreka tinggalkan mis.h.r.imam bukhari tntang dzikir zahar
Wahabi Indonesia sebagian ikut Wahabi saudi dan dan Wahabi Indonesia sebagian ikut wahabi Indonesia ...
Entah lah..
😂😂😂
Peringgatan maulid Nabi,,dibid,ahkan
oleh Wahabi,,mereka cuma kopral kopral,,yg jendralnya justru mempersilahkannya,,untuk memperinggatinya,,
ADA apa dgn Wahabi ini??
@abuasmaa3298 Maulid sunnah bukan bid'ah... Bid'ah merubah atau menambah syariat.. Maulid tidak merubah atau menambah syari'at
Alasan maulid sunnah
1. Nabi memperingati maulid dg puasa sunnah hari senin
2. Shahabat dan penduduk madinah selalu menanti menyambut gembira ke datangan nabi ketika pulang dari jihad dan ketika nabi datang dari kota Mekkah di madinah
3. Alloh memerintahkan untuk gembira dengan kedatangan anugrah dan rahmatNya
4. Umat islam ingin merasakan kegembiraan kedatangan nabinya
5. Shahabat hasan bin Tsabit melantunkan syair pujian kepada nabi di hadapan beliau
6. Maulid tidak mengikat dengan ketentuan waktu , tempat, syarat dan rukun ( bebas sebebas sedekah tidak mengikat dg ketentuan seperti zakat, hari raya, puasa, haji dan umroh)
7. Bahkan maulid sering di isi dg
Dengan amalan2 sunnah, sholawat, sedekah, baca quran dan nasehat agama dan cerita perjuangan, akhlaq dan kehidupan sang baginda nabi.
😂 tapi kagak berani tatapan muka dg yg di bantah. Kalau heri praz langsung tabayun nyamperin .malah di timpuk sama oknum NU😂 KOCAK. di sini kelihatan mana hati yg tulus. Dan mana hati yg di penuhi syahwat
ngetik jgn sambil nangis
@@VinoSenjaUtara gw. Ngetik sambil mandiin megalodon
Mana hidung wahhabi kok g nongol...
Mereka Takut Jika sudah berhadapan dengan Gus Sany Uye…Kalah Dalil dan Kalah Pinter…Allahu A’lam Wa Allahu Mustaan…Allahumma Shlolli Wa Sallim Wa Baariik Alaih…Allahumma Aamiin:👍✅👍.
Kalo nongol dia akan meninggalkan wahabi
Karena referensi kitab
Yang pasti wahaboy tidak bisa baca kitab arab gundul 😂
Jiagkgkgkgkgkgkgkgk kemana para WAHABI alias JIDAD JIDAD HITAM sekarang
Pokonya maulid zaman nabi dan sahabat gak ada....
Baca alqur ' an..gak ada ???
Baca sholawat gak ada..???
Baca kelahiran nabi gak ada..???
Wahabi main mu kurang jauh......
Di zaman nabi boro boro maulid sholat sja main tak umpat kenapa sholat magrib dan subuh JAHAR Dzuhur dan ashar stir