Hukum Membaca Alquran dengan Irama (Maqamat) - Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
Вставка
- Опубліковано 26 кві 2021
- Hukum Membaca Alquran dengan Irama (Maqamat) - Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid
Alquran adalah petunjuk bagi seorang muslim bagi kehidupan, selain itu keutamaan membaca alQuran sangatlah besar apalagi keutamaan membaca alQuran di bulan ramadhan, keutamaan membaca al Quran di bulan ramadhan hendaknya tidak disia-siakan oleh seorang muslim agar tidak menyesal di kemudian hari. Ada beberapa adab dan hukum membaca alQuran yang hendaknya diperhatikan agar mendapatkan keutamaan yang sempurna dan terhindar dari kekeliruan dalam berinteraksi dengan alQuran misalnya bagaimana hukum membaca alQuran tanpa wudhu, hukum membaca alQuran di hp, hukum membaca alQuran saat haid, dan juga hukum membaca alquran dalam hati serta hukum membaca alQuran tanpa tajwid dan lain sebagainya. Penjelasan mengenai adab dan hukum berinteraksi dengan Alquran telah dijelaskan oleh para ulama di dalam kitab-kitab karya mereka.
Keutamaan membaca alquran setiap hari sangat besar, namun yang hendaknya diperhatikan adalah hukum membaca alquran dengan tartil adalah kewajiban bagi setiap muslim, tartil dalam artian hendaknya dibaca dengan tajwid dan makhraj yang benar, sehingga hukum membaca alQuran dengan tajwid yang benar dan makhraj yang benar hendaknya diperhatikan dengan baik sehingga tidak masuk ke dalam kesalahan dalam membaca Alquran. Lalu apa hukum membaca alQuran dengan irama? Mengingat ada perintah untuk membaguskan dalam membaca Alquran, di dalam video ini Syaikh menjelaskan rincian hukum membaca Alquran dengan irama bacaan alquran atau maqamat, seperti kita ketahui sebagian orang membaca Alquran dengan irama dalam membaca alQuran tertentu, misalnya irama membaca al Quran Hijaz, Nawahand dan lain sebagainya.
#NasehatUlama
*
MASIH CARI ARTIKEL ISLAM DI GOOGLE?
Yuk, cari di Yufid.com (Islamic Search Engine) saja. Insyaallah LEBIH menenangkan hati!
*
►► SUBSCRIBE di sini untuk belajar LEBIH tentang Islam: ua-cam.com/users/subscription_c...
*
YUK, FOLLOW SOSIAL MEDIA YUFID.TV LAINNYA UNTUK MENDAPATKAN UPDATE VIDEO TERBARU!
Fabebook: / yufid.tv
Instagram: / yufid.tv
Telegram: telegram.me/yufidtv
Yufid.TV Official Website: yufid.tv
AUDIO KAJIAN
Website: kajian.net
Soundcloud: / kajiannet
*
YUK, DUKUNG YUFID.TV!
Yuk, dukung dengan belanja di Yufid Store: yufidstore.com
*
DONASI UNTUK VIDEO DAKWAH DAPAT DISALURKAN KE:
BNI SYARIAH
0381.346.658
a.n. YUFID NETWORK YAYASAN
BANK SYARIAH MANDIRI
7086.882.242
a.n. YAYASAN YUFID NETWORK
Paypal: finance@yufid.org
NB:
Rekening di atas adalah rekening khusus donasi Yufid Network, jadi Anda tidak perlu konfirmasi setelah mengirimkan donasi. Cukup tuliskan keterangan donasi pada saat Anda transfer.
Link catatan penerimaan donasi Yufid Network selama ini dapat Anda lihat di: goo.gl/y7o7Se
Perintah di Qur'an,bacalah quran dgn tartil..tartil adalah memenuhi hak2 al Qur'an,yg terangkum dlm ilmu tajwid... InsyaaAllah irama akan menyesuaikan sendiri..
tambahan, mesti tadabbur ayat2 nya, apabila kita tadabbur ayat2 nya dan faham maksud dan kehendak,, nada (marah, gembira, sedih, tegas, lemah, kuat, keliru) akan keluar dengan sendirinya tanpa kita belajar mana2 irama. Contoh, apabila kita membaca ayat2 berdoa langsung kepada Allah SWT,, harus kita baca dalam keadaan kita lemah dan hina.
Kalo kata ust Adi Hidayat, gak usah pentingkan irama, pelajari dulu cara membaca yang benar, tajwidnya, sifat hurufnya, nanti akan keluar sendiri iramanya
Betul
Setuju
Setuju
Irama keluar juga karena kita pernah mendengarkan atau pernah belajar ,atau pernah menirukan suatu irama, drpada mengikuti irama gk jelas mending ikuti irama yg udah dumaqomkan
makanya kalau nggak bisa atau belum bisa melantunkan alquran dgn indah jgn menyandarkan terhadap ust.yg belum bisa atau tidak bisa.adi hidayat itu bukan ahli qiroat tapi hafal hadits dan alquran.tidak seperti Ahli qiroatul quran seperti kh.muammar za dan indonesia adalah gudang qori/ah internasional.Pernahkah adi hidayat ikut MTQ KAB,KOTA,PROV,NASIONAL ATAU INTERNASIONAL?
Intinya, GAK PERLU BELAJAR IRAMA, dengerin aja Qori favorit, niatnya pengen ngafal, yakin dan insyaAllah nada kehafal jga dengn sendirinya
Emgnya qori2 Qur'an tdk belajar... Ya bljar jg
Berarti belajar nada juga dong
Imam mesjid Arab Saudi belajar iramanya di mana?beda beda setiap imam dan hampir sama seperti murotal MP3 dari syeikh yang sudah tersebar masing masing ada namanya ada pakai nahawan,Ros,jiharkah,hizaz dll belajar di mana imam Arab Saudi irama itu,padahal itu turun temurun dari dulu sudah ada iramanya,yang saya tau lahirnya berbeda beda daerah beda iramanya,dan yang telah di sepakati cuman ada 7 irama,kalau mujawad juga asalnya dari irama murotal kemudian di satukan dan di lambatkan bacaannya sehingga keluar tambahan irama Irama tersendiri,yang tidak boleh irama musik di masukan ke irama baca Al Qur'an, ada hadits yang mengatakan saat Rasulullah membaca Al Qur'an sangat merdu,kalau di pikir logika bagaimana bisa merdu kalau tidak boleh ada irama baca nya jadi lempeng terus,dan bagaimana bila seseorang terbiasa bernyanyi terus belajar Al Qur'an,si irama musiknya terbawa kedalam baca Al Qur'an,tapi dia menganggap itu keluar dari mulutnya begitu saja
@@endrafauzan800 gak paham saya. Bisa dijelaskan poinnya? Terimakasih
Para imam seperti Syaikh Al ghamidi, As Sudais dll mereka menyangkal klo mempelajari maqomat, akan tetapi semua nada yang keluar saat tilawah adalah spontan walaupun klu dicocok cocokkan pasti ada dngn salah satu maqom
Natural dengan sendirinya mau ada mirip mirip dengan irama manapun selama itu natural tidak memberatkan apalagi di buat buat itu tidak mengapa.
MashaAllah, Barakallahu fiikum
Dalil Abu Musa pada pendapat yg pertama bahwa beliau akan memperbagus suara bisa juga dipakai oleh pendapat yg kedua (dg mujawwad) asalkan cara bacanya sesuai kaidah tajwid. Patokannya adalah kaidah tajwid, kalau yg membaca bisa membaca sesuai kaidah tajwid dan tidak ada takalluf (membebani diri) maka tak mengapa. Karena banyak sekali org yg bacaan bagus dan bisa mujawwad malah bisa membawa jamaah menghayati bacaan imam. Menurut penjelasan Syaikh Isa Al Masarawi patokannya adalah tajwid. Dan yg perlu diperhatikan, kalau misal mengharamkan mujawwad/irama secara mutlak kod org² yg belajar, maka konsekuensinya adalah org yg belajar mujawwad akan berdosa (haram= menyebabkan pelakunya mendapat dosa). Jadi perlu hati² dalam menghukumi.
Dan juga menurut hemat saya perlu dijelaskan bgmn klu misalkan mempelajari irama bukan dr penyanyi (terlepas pencetusnya adl penyanyi) karena skrg org² belajarnya kpd guru al quran, bukan penyanyi. Harusnya sedikit berimbang penjelasannya agar tak terkesan tendensius.
Tonton LG videonya, pahami pelan2 apa yg disampaikan.
Yg komen2 disini aja kebanyakan udah pada paham kok maksudnya.
Ayo mas nya bersihkan hatinya, simak baik2 lg videonya ya mas.
Barakallahu fiikum
Syukron
Jazakumullahu khairan
Klo ketika membaca Al Qur'an setiap huruf atau mad diberikan haknya dgn sempurna dan temponya pas.. itu sudah membentuk irama.. selwbihnya tergantung suara masing2 klo memang suara bagus tinggal tambah ayunan dikit udah enak dengarnya.. intinya perbgus tajwidnya dulu..
Teori drmn bang?
Em9 itu semua imam masjidil harom gk pake maqomat?😅
Sebenernya ngerti gk sih ?
Ma syaa Alloh, sangat bermanfaat
Alhamdulillah... terjawab sudah...
Jazakallahhukhair..
Barakallahu fiik. Fakkallah asraaka ya syeikh.
Alhamdulillah, jelas InsyaAllah.. Jazaakallahu khoiron admin..
جزاكم الله خيرا وفيكم بارك الله
MasyaAllah, sangat bermanfaat sekali. Jazakumullahu Khairan
Subhanaullah Alhamdulillah sudah sudah terjawab kemushkilan saya
Shukran jazakallah khairan barakallah feek
Ikutilah Qari yang bacaannya paling mendekati kebenaran. Mulai dari makharijul huruf, sifat huruf, hukum bacaan dan lain-lain. Tapi kita ndak bisa mengetahui itu semua kecuali dengan belajar terlebih dahulu. Setelah itu kita bisa sedikit 'memfilter' bacaan seorang Qari yang kita yakini kemampuannya dalam membaca Al-Qur'an. Dan secara otomatis tanpa kita sadari mulai mengikuti gaya bacaannya. Tentunya dengan tidak merendahkan Qari yang lainnya. Sebisa mungkin dengarkan murattal langsung dari Lisan orang Arab. Dan saya mengikuti Syaikh Ayman Suwaid, Syaikh Sa'ad Al-Ghamidi dan Syaikh Bandar Balilah حفظهم الله karena kagum dengan keseriusan mereka dalam melafalkan dan membaca Al-Qur'an. Dan juga karena suka dengan karakter suara dan tempo yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama dalam membaca Al-Qur'an. والله أعلم
Kalo syaikh mishari rasyhid?
Mohon maaf memang antara Qur'an dan musik tidak bisa disatukan, tapi sy pernah belajar musik 4 tahun, mempelajari berbagai variasi tangga nada.
Memang nada yang digunakan dalam melantunkan Al Qur'an, kalau dalam teori musik yg sy pelajari, ada kaitannya.
Dalam hal ini misal Syeikh Bandar Baleela dan Sa'ad Al Ghamidi menggunakan Irama Ajm/Jiharkah. Irama ajm/jiharkah ini dalam teori musik menggunakan interval 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Irama ini klw dlm teori musik nada nya sama persis dengan Do re mi fa sol la si do yang selama ini sudah kita kenal. Adapun Irama Syeikh Mishary Rashid adalah Irama yg dikenal dengan Nahwand, dalam teori musik sama dengan Ajm, hanya mulai nya dari nada ke 6 atau la, atau Minor.
PELAJARI TAJWID TERLEBIH DAHULU...
Keblinger kalau langsung ngikutin qori' dan malah ga mau belajar tajwid
@@ZASKPLAYERML Jadi, sebenarnya, semua suara (termasuk pembacaan Quran yg relatif datar) pasti ada kunci nada dan ketukannya, ya?
Saya pernah bertanya masalah ini pada ust abu usamah. Karena saya sering mendengar murotyal beliau dan alhamdulillah suara saya terbawa mengikuti lantunan beliau hafidzohullah.
Dan beliau mengatakan jika itu memudahkan bagi saya maka tak mengapa.
Betul,saya dulu sedikit sekali hafalan qur'annya,setelah ngikuti bacaan syeih2 dr timur tengan ,sangat mempermudah untuk menghafal.
Saya belajar meniru kan bacaan syeh Mishari alafasy... Alhamdulillah sangat memudahkan utk menghafal ayat Alquran...
Thanks!
You are welcome
بارك الله فيكم ومالكم
Bener
Bismillah pertama
Hadir
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم يا شيخ
Dengarkan saja imam Haramain ketika sedang mengimami shalat, bacaan mereka tidak berlebihan
Simak baik baik, kalau perlu di ulang. Alhamdulillah paham dan terlihat jelas bedanya yang dimaksud itu seperti apa. Jazakumullah khairan katsiran
Maaf maksudnya bagaimana ?
Maksudnya apa..?
DENGAN IMAN HIDUP TERARAH ........DENGAN ILMU HIDUP MENJADI MUDAH....DENGAN SENI HIDUP JADI INDAH(KH.ZAINUDDIN MZ). HIASILAH ALQURAN DGN SUARAMU. TENTU ADA ILMU TERSENDIRI.YG TIDAK BOLEH BACA ALQURAN PAKE GAYA LAGU SUNDA MISALNYA JUDUL LAGU MANUK DADALI..
Alhamdulillah...
Maasyaa Allaah...terjawab sudah pertanyaan yg selama ini tersimpan.
sudah berapa tahun antum menyimpan tanya?
@@_abuzzubayr 😄😄
MasyaAllah
mengingat sudah kartu mati pengharaman musik..kadang tak tetima baca Al Qur'an dengan benar sesuai tajwid..ya itulah kaidah musik
kadang kebingungan..melantunkan Al Qur'an itu ya tentu harus ada intonasi..melantunkan suara itu ya musik ( sesuai arti musik itunsendiri
بسم الله ..
saya salah satu yang puluhan tahun belajar maqamat, guru-guru kami tidak hanya mementingkan irama. justru mereka menegur jika irama indah kami mengesampingkan kaidah tajwid.
والله اعلم واحكم
Masya Allah.
Perkataan syekh ini sama persis yg di katakan ulama2 Yaman Hadramaut, mereka tidak mau membuat bacaan Al-Qur'an dengan irama2 yg berlebihan sehingga butuh latihan untuk membuat itu
-Ada murottal, irama sehari2 sperti ,imam shalat...
-Ada mujawad, qori2 perlombaan atau acara2.
Nah...
Tuk murottal pun pasti ada irama nya,meski sederhana.
Murottal meski dipelajari tetap saja mirip dgn yg natural.
Bahkan yg belajar irama murotal pun ,saat jd imam ,sering kali natural sendirinya (keluar jalur rumus yg dipelajari).
Tercelakah pelajari irama Murottal?
Penamaan itu tidak masalah hanya upaya membedakan saja. Toh para imam Masjidil haram bisa membedakan nada nada itu.
Inti dari al quran itu sendiri kitab suci berisikan petunjuk perintah tuntunan dalam menjalani kehidupan melakukan kebaikan tidak mendekati janji setan yang akan membawa anak cucu adam ke neraka, baca maknanya dan hafalkan bawa ke kehidupan itu cahaya dari ALLAH subhanallahu wa'ta alla, apa bedanya dengan kaum sebelum.
Saya perhatikan Syaikh Bandar Baleelah dalam melantunkan bacaan Al Quran beliau bisa menggunakan bermacam2 maqam dengan sangat mahir. Dan kemampuan itu tidak mungkin bisa spontan muncul. Jelas beliau mempelajarinya.
Mereka tidak mempelajarinya secara khusus.. bahkan mereka sendiri tidak tahu nama irama itu..
saya baca alquran keluarnya suara sesuai mood saat itu... jd slalu berbeda2.
@@rinarina750sama, irama keluar dengan sendirinya, fokus saja sama makhrajul huruf dan tajwidnya :)
@@pengentauaja9084 adalah dalil nabi bilang tidak boleh belajar morottal 😂 mana ada nabi haram kn orang yg sengaja belajar morottal 😂
Berarti mtq gak boleh kan? Soalnya bada dibuat-buat plus tidak memenuhi hukum tajwid (panjang pendek dsb)
Iya
Apakah sama hukumnya dengan mengumandangkan adzan ?
Intinya...Belajar Hukum2 Bacaan Al Qur'an / Tajwid dulu..Soal langgam / Maqomat adlh tambahan sebagai Hiasan Suara,,, hukum nya its no problem ( Boleh" aja)Yg Penting baca dgn Benar Titik.
Kalo aku awalnya ngikutin harokat nya saja nanti lambat laut terbentuk sendiri
Kadang sambik dengerin syech" arab murotal
Ini kalo saya gak tau kalo orang laen..
Apakah sudah di upload di Instagram akhi?
Assalamj alaikum pak ustadz bagaimana hukum orang yg baca alquran terbata2 dlm makhroz tpi gk mau di betulkan apakah masih mendapat pahala
Bagaimana jika mengikuti bacaan Syeikh Syeikh tertentu???
klo akapella gmna? kan suara manusia juga
Tidak ada irama² kecuali dari orang² alim yang melantunkan dan di dengar oleh murid/orang² tanpa sengaja dan niatnya bukan indah²an pastinya itu keluar secara spontan kemudian ditiru bagi saya pribadi tidaklah salah
terus bagaimana dgn adzan..?
jelas sekali ada notasi dan irama dan itu sama saja dgn nyanyian?
Kita bs berirama itu karna mndengar orang yg berirama, masa alami😂
Lantas bagaimana tentang syeh yag bilang kalo baca quran di lagukan itu menyesatkan katanya yg ktany ulma aquran yg sanad nya tersambung sama nabi
Setiap orng bakatnya berbeda2, ada yg bakat suaranya fals dari bawaan lahir/turunan, ada yg tidak. Yg jadi masalah kalo setelan pabrikny udh fals, tp kadang ttp dipaksain dgn irama2 tertentu, tp ttp terdengar fals. Knp tidak membaca dng irama standart aja , lbh memprioritaskan tajwid nya aja
jadi bingung kita baca otomatis ada iramanya kan ya seperti kita ngomong juga ada iiramanya hmm bingung 😕
mohon penjelasannya kalo gak pake irama tuh seperti apa 🙏
Bingung kalau memerdukan bacaan dg nada tanpa blajar kalau hanya mengandalkan reflek doang
Iya juga ya,kaget bgt sih pas ustadnya bilang kalo belajar irama dan notasi itu tercela,allahualam
Sprti nya syeck ini, golongan yg mengharamkan musik,
Mentang2 bisa hidup tanpa musik.
Irama baca Qur'an dihukumi sprti musik.
@@Azis_Dul.M mungkin bagi belia nada pasti berhubungan dg yg namanya musik. Nah gni aja dah logat kita beda daerah pasti beda nada kan apakah itu juga jdi masalah bagi dia ya. 😁
Apakah berlaku jg dengan azan ?
Up
Lah, para imam2 Masjidil haram juga bisa membedakan kapan mereka menggunakan nada tertentu dan polanya sama semua sesuai dgn penamaan nada saat ini berarti mereka menyengaja menggunakan nada tertentu. Klo mmg benar keluar secara alami mestinya para imam tersebut pasti menciptakan nada baru. Faktanya mentok dinada-nada itu juga yg sudah dikenal. Artinya secara tidak langsung mereka mempelajarinya secara kultur sebagai orang Arab
Cara memahaminya emang tipis banget bang, titik beratnya di niatnya, kalo niatnya memperbagus bacaan sesuai sunnah yang disebutkan atau niatnya melagukan bacaan sesuai maqamat yang sudah dikenal. Contoh abangnya mau ngaji nih Abang nya langsung ngaji tanpa belajar irama ternyata iramanya bagus ini gak masalah. Terus lainnya abang ngaji tapi pengen melagukan pake irama X dan bener bener belajar tentang irama itu, itu yang gak boleh. Kalau melihat dari pelaku yang ngaji kita gak bisa nentuin dia niatnya karena ingin memperbagus sesuai sunnah atau ingin melagukan agar terlihat bagus. Seperti halnya kita lihat imam imam masjid haram kita tidak tau. Tapi ada beberapa yang bisa kita tebak kalo lantunan ngaji ini emang sengaja dilakukan atau secara natural keluar dari lisan.
@@syamsularif7623 para imam mampu membedakan nada, kapan harus menggunakan nada trtentu tdk mungkin tanpa mengetahui jenis nada tersebut
Sy sering dengar murotal, lama kelamaan irama nya sy bisa dan kadang kadang bisa improfisasi sendiri, dan sedikit risih kalau denger musik. Dan sy tidak berpedoman irama musik. Gimana hukumnya ketika sy sekalian berlajar irama tapi tidak membeban kan diri artinya belajar spontan dgn mendengar murotal dan bukan dari musik, itu gimana?
nitip jejak utk nyimak. ini pertanyaan saya juga. karena apa yang kita dengar dapat mempengaruhi output irama bacaan kita
Belajarlah mulai dengan ilmu tajwid akhi
Dan dengan metode talaqqi (mengambil bacaan dr guru)
Bukan hanya dengar rekaman murattal
Krn dgn metode talaqqi lah para ulama terdahulu mengambil bacaan.
Sebagaimana nabi shallallaahu ‘alayhi wasallam mengambil bacaan dr malaikat jibril alayhissalam, dan para sahabat mengambil dr nabi ﷺ dan bgitu sterusnya, dan tersambung sanad bacaannya sampai saat ini.
Dengan bgitu kita akan jelas dlm belajar, dan irama ktika kita baca terpengaruhi krn sering mendengar dr rekaman seorang syaikh misalnya itu setau ana tidak masalah asal tidak memberatkan diri (bukan di latih namun bawaan tanpa di sengaja)
Itu penjelasan yg pernah ana dengar.
Wallaahua’lam
Baik akhi 🙏
@@Alim_Mursalim
Baarakallaahufiik
Semoga Allaah mudahkan anta dalam menuntut ilmu dan semoga Allaah beri anta istiqamah.
InsyaAllaah
Jangan dipelajari maqamat. Ilmu tajwid berasal dr islam. Ilmu maqamat itu adalah ilmu musik. Maqamat artinya tangga nada (ada 7). Lho kok seperti kebetulan ya, musik jg punya 7 tangga nada. Bukan kebetulan, tapi sama aja. Karena maqamat itu artinya tangga nada. Bayati sika nahawand itu ya do re mi fa so la si do. Jangan terkecoh dgn istilah bahasa arab. Minyak dan air tidak bs bersatu. Klo sdh mendalami ilmu tajwid akan sadar begitu maqamat dipakai (secara sempurna) kaidah tajwid PASTI dilanggar. Saya kasih gambaran analogi (versi saya pribadi) : anggap rentang nada itu 0-100. 0 itu seperti kita bicara, gak ada nadanya, datar. 100 itu udah macem penyanyi yg meliuk2. Ilmu tajwid hanya membolehkan ada irama rentang 1-10. Sedangkan maqamat ya rentangnya sampai 100. Jd tergambar begitu maqamat masuk, pasti kaidah tajwid dilanggar. Diantaranya saya sebutkan: saat madd, tinggi suara harus datar, gak boleh meliuk2 ini kaidah tajwid (sedangkan versi maqamat madd ini saatnya meliuk2). dll
berarti Muzamil Hasballah gak bener dong? padahal saya suka dengar murottalnya dia, dan saya belajar iramanya dia
Saya tidak tahu jenis Irama semacam apa yg tidak di perbolehkan itu...
Saya belajar membaca Al-quran dengan tajwid nya... tajwid nya begitu ya baca nya pula Begituu...
Tapi ada yg aneh sampai bertanya2 sampe sekarang... itu PARA TUKANG QORI Al-quran...
membaca ayat Al-quran melebihi Batas TAJWID nya.. panjang nya panjang sekali..
Lantunan irama nya di dayu dayu...
Berbeda dengan Mengaji membaca Al-quran Biasa Misal syeh mishary rasyid.. a-sudais..
Tpi kalau di baca kayak Qori di indonesia berlebihan dalam irama & tajwid
nah itu yg mengganjal, bahagaimana tuh boleh atau tdk yg seperti itu
Itu yg di maksud tercela.. Klo berdosa gak tahu.. Masa nabi dan sahabat baca al quran nya gitu? Panjang melebihi hukum nya
Ada khilaf di situ, sebagian ulama sunnah gk memperbolehkan karena dianggap berlebih-lebihan.
Apalagi qorinya perempuan, makin gawat.
balik lagi background budaya ikut mempengaruhi, dari rumpun melayu , iramanya mendayu dayu, ingat selalu hukuman dan ancaman neraka bagi para pembaca alquran yg membacanya dengan niat riya dan tidak karena Allah azza wa jalla, menurutku lebih baik fokus ke satu imam syeikh yg jelas2 menjadi panutan di makkah atau madinah yg hidupnya pun tidak jauh dari alquran , daripada anak2 muda yg lantunannya berlebih lebay tapi pelihara jenggot aja enggak alias tidak memeaknai sunnah dan quran itu sendiri.....sekian
Dalam membaca Al-Qur'an itu ada 4 tingkatan tempo:
1. Tahqiq (lambat)
2. Tartil (lambat agak sedang)
3. Tadwir (sedang)
4. Hadr (cepat)
Sebagian ulama mendefinisikan hanya 3, dengan tanpa memasukkan Tartil.
Tahqiq dan tartil biasanya dipakai dalam pembelajaran, supaya murid mendengar dengan jelas. Dan kalau dikatakan panjang melebihi ketentuan tajwidnya, itu tidak betul. Bacaan yg terdengar panjang sekali, seperti mad arid lissukuun, jika memakai tempo tahqiq memang utamanya panjang 6 harokat, dan itu sesuai temponya (lambat) maka terdengar sangat panjang. Meskipun ada sebagian yg membaca dg lebih dari ketentuan, itu oknum ya...
Berarti qori’ qori’ menyerupai penyanyi? dan berarti mereka melakukan hal terlarang?
Nah, bingung aku tuh
Alhamdulillah agmaa memang tak memberatkan
tapi kalau memang tidak dilatih justru banyak salahnya syaikh...
Sorru bgt mau ngucap astagfirullah juga, saya kok cari di youtube pas syeikh ini jadi imam kok ngga ada ya, penasaran aja bacaanya pake nada atau engga.
Melantunkan alquran dengan suara terbaik, tapi tanpa latihan. Itu bagaimana caranya? Bagaimana caranya keindahan datang secara alami? Bahkan untuk bicara/ceramah senatural mungkin aja butuh latihan dan jam terbang 'tampil' depan umum dalam waktu dan proses yang lama.
Beliau juga bilang, tidak dibolehkan melatih irama quran sehingga MEMBATASI cara baca quran pada irama tertentu. Problem MEMBATASI itu justru muncul kalau irama quran dilarang. Akhirnya semua harus SEBATAS reflek.
Saya kira, baiknya cukup menghindari saja. Tidak perlu melarang.
Membaca al-Qur'an dengan suara terbaik bisa dilakukan tanpa membakukan pola-pola irama tertentu. Ini sudah terbukti dan banyak para qori yang tidak memakai pola-pola irama ini. Tetap latihan membaca sekaligus sebagai ibadah membaca al-Qur'an dan bisa menghasilkan suara terbaik sesuai kemampuan qori'nya, dengan tetap mengikuti hukum tajwid yang benar namun latihannya tidak perlu dibakukan menjadi aturan-aturan pola irama tertentu.
@@yufid
Kontradiktifnya adalah :
1. Dilarang melatih bacaan quran dengan irama tertentu = khawatir itu bisa MEMBATASI CARA BACA QURAN
2. Dengan MELARANG latihan irama quran dengan jenis irama tertentu, bukankah itu juga akhirnya MEMBATASI cara baca quran?
3. Kalau yang dikhawatirkan adalah cara membaca quran menjadi terbatas, ya biarkan saja orang mau berirama atau tidak, selagi tidak menyalahi hukum tajwid dan tidak menyalahi makna.
@@satushaff90 saya sependapat dg mu... Bingung kalau tidak dilatih bgaimna bisa Indah bcaannya
Yang dimaksudu mungkin gak boleh berirama kayak cengkok dangdut misal....iya gak sih
Intinya pelajari pnjng pndek dan ilmu tajwidnya .. nanti irama kluar otomatis sndrinya natural
Sy baca al quran ga bs d iramain sy bc sesuai panjang pendek huruf dan d tahan baca ny atau d dengung... mungkin klw d iramain lbh enak d denger ny...
Kt ust Ali Subana, klo tajwid, panjang pendek sdh betul, akan terbentuk sendiri nadanya
ooh begitu mungkin kita hrs sabar x y sering bc suatu saat akan ad irama dengan sndri ny x y,mksih info ny...
@@susilianti2630 iya betul, klo sdh biasa atau bhkn sdh hapal, in syaa Allaah lbh mudah kt memasukkan nada tp hrs sesuai tajwid dan panjang pendek, bukan enak2in nada sendiri tp panjang pendeknya berantakan
@@hambaallah-3557 Sip betul
@@hambaallah-3557 Pas, manteb. Jazakallah akhi
Apakah Thoha Junayd cilik dan Ahmad Saud cilik termasuk yg spt nada musik?
Bukan lah
Maaf, saya rasa vidionya cukup jelas, dan JAWABAN pertayaannya ada di vidio
Muhammad Toha membaca Alquran secara alamiah..tidak dibuat2....
Justru beliau pakai Maqom Kurdi
Komennya juga kagatau udah kaga tau masih komen lagi jadi timbul salah berarti antum kurang tau ilmu maqamat/ilmu nahwu Sharaf makanya ikut ikut salah(fi)
Ga boleh belajar maqamat tapi perintahnya adalah menghiasi Al-Qur'an dgn memperindah suara. Sebuah kontradiktif yg sangat apa
Coba diputar lagi videonya kak dgn hati yg lbh terbuka. Qt harus mmperindah bacaan karena ada perintahnya, tp bukan dgn mengikuti maqamat2 tertentu krna itu termasuk tindakan mmbebani diri, yg tercela. Dan yg perlu ditekankan juga, pada dasarnya sec natural kita kalau baca al quran itu berirama kan meskipun tanpa mengikuti maqamat2 tertentu. Irama spontan spt itulah yg diperbolehkan.
sangat gak masuk akal kalau bacaan bagus tanpa di latih
Bacaan yang bagusnya seperti apa?
1.Bacaan bagus karena tajwid,termasuk didalamnya Makharijul Huruf tentu ini harus dilatih.Makanya seseorang yang sudah menyelesaikan hafalan 30 juz dianjurkan untuk mengambil sanad bacaan alquran.
2.Bacaan bagus karena nada/irama.Kalau thariqah kita dalam membaca quran sudah benar yakni tajwid dan makharijul huruf sudah benar maka akan keluar bacaan yang indah.
Para pemegang sanad bacaan alquran tidak memandang suatu bacaan indah itu dari nada yang meliuk-liuk akan tetapi dari tajwid dan makharijul huruf yang benar.
Lha bukankah baca Qur'an itu harus dg irama.
Bukankah irama adalah KETUKAN WAKTU.
Kenapa setiap kencing selalu keluar cairan memancar
Sehingga was was kalau yang keluar itu air mani...
Dan apa saya harus mandi
Bantu jawab saudara, setau saya mani itu keluar klo ada hubungan biologis, masturbasi, atau mimpi basah. Selain dari itu mudah mudahan bukan air mani, lagian kan air mani bisa dikenali dari wujud nya.
Bantu jawab. Setau sy itu namanya wadi. Silakan antum cari perbedaan antara mani, madzi dan wadi
Mani keluar karena merasakan nikmat ( keluarnya krn mendaoat nikmat entah membayakan sesuatu atau berhubungan dan lain lain) selain itu bukan mani, wallahu a'lam
Saudaraku coba antum cari pembahasan tentang mani, madzi dan wadi
Itu nmnya wadi termasuk hal yg najis cukup membersihkan kemaluan lalu berwudhu bila hendak sholat
Ujhhhj
Sebaiknya meniru dan mempelajari dari bacaan qori' yg terbaik , bukan asal baca terus menemukan cara sendiri, malah ga baik jadinya. Ngawur
Imam mesjid Arab Saudi belajar iramanya di mana?beda beda setiap imam dan hampir sama seperti murotal MP3 dari syeikh yang sudah tersebar masing masing ada namanya ada pakai nahawan,Ros,jiharkah,hizaz dll belajar di mana imam Arab Saudi irama itu,padahal itu turun temurun dari dulu sudah ada iramanya,yang saya tau lahirnya berbeda beda daerah beda iramanya,dan yang telah di sepakati cuman ada 7 irama,kalau mujawad juga asalnya dari irama murotal kemudian di satukan dan di lambatkan bacaannya sehingga keluar tambahan irama Irama tersendiri,yang tidak boleh irama musik di masukan ke irama baca Al Qur'an, ada hadits yang mengatakan saat Rasulullah membaca Al Qur'an sangat merdu,kalau di pikir logika bagaimana bisa merdu kalau tidak boleh ada irama baca nya jadi lempeng terus,dan bagaimana bila seseorang terbiasa bernyanyi terus belajar Al Qur'an,si irama musiknya terbawa kedalam baca Al Qur'an,tapi dia menganggap itu keluar dari mulutnya begitu saja
ntah lah, saya yang lagi senang²nya belajar irama jadi down😔
@@ruddimanpasaribu1989 mempelajari irama/nada sama halnya akn memperlambat bacaan alquran..bacalah dgn irama yg natural bukan yg di buat2..
Coba cari jawaban dari ustadz dzulqarnain sunusi tentang irama trs yg berkaitan pada syaikh Sudais
Tidak ada dalam hukum agama islam membaca al'Quran dengan irama2 tertentu bahkan tiada tercatit nama-nama lagu dan iramanya. Apa yg dimakdudkan hadith, membaca al'Quran dengan memperindahan bacaan mengikut kemampuan suara sendiri dan seadanya berserta dengan hukum tajwid yg betul.
@@user-fn6oc2bi6u irama/nada seakan2 di paksakn oleh para pelatih..biar gk mmpu napas ttp di paksakan.. padahal it hal yg di larang..
Sy paham...tapi banyak tutorial maqomat di yutube udah seperti belajar bernyanyi..... Ada formula nya naik - turun nada... Menurut sy membaca Alquran. .tidak bisa kaku seperti itu...mengikuti formula tertentu..
Islam itu mudah tapi tidak memudah mudahkan, Allah ingin kita baca Al-Qur'an sesuai kemampuan kita dan tidak untuk dipaksa paksakan mengikuti suatu pola tertentu sehingga menjadi menarik,
Allah subhanahuataala berfirman, jika kamu mengikuti sebagian besar manusia niscaya mereka akan menyesatkanmu,
@@sniperbudek5067 jazakallah khairan..laa ilaha ilallah..
klo bagi para qori indonesia yang penting amplop undangan , hukum nya gk penting.
krna kbnyakan yg suka qori alquran tidak faham fiqh.
Ujhhhj