WANITA DI SHENZHEN TIONGKOK UNGKAP DUGAAN PENGAMBILAN ORGAN

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 14 січ 2025
  • Wanita Shenzhen Mengungkap Dugaan: Menuduh Rumah Sakit Memotong Lima Organ Ibunya
    Rezim Tiongkok diduga menggunakan pengambilan organ secara paksa untuk keuntungan, menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat. Baru-baru ini, seorang wanita di Shenzhen menuduh Rumah Sakit Universitas Hong Kong Shenzhen memalsukan diagnosis "kanker pankreas" untuk mengangkat lima organ sehat dari tubuh ibunya.
    Wanita asal Shenzhen Tiongkok:
    "Seorang informan mengungkapkan bahwa korban bukan hanya ibu saya."
    Baru-baru ini, seorang wanita di Shenzhen merilis video yang menuduh bahwa pada Agustus 2018, ibunya, Zhang Yuhua, yang berusia 77 tahun, menjalani pemeriksaan rutin di Rumah Sakit Universitas Hong Kong Shenzhen. Rumah sakit tersebut diduga memalsukan diagnosis "kanker pankreas" dan menipu keluarganya untuk menandatangani persetujuan operasi.
    Wanita asal Shenzhen Tiongkok:
    "Selama operasi, meskipun tidak ditemukan tumor, mereka tetap mengangkat seluruh pankreas, kantung empedu, limpa, duodenum, dan sebagian lambung ibuku, lima organ yang sehat, yang akhirnya menyebabkan kematiannya."
    Dr. Liu, Profesor Akademi Pengobatan Tradisional Tiongkok Kanada:
    "Pada usia setua itu, ditambah dengan tekanan darah tinggi, pengangkatan organ secara besar-besaran memiliki konsekuensi yang serius. Ini adalah kasus kesalahan diagnosis yang menyebabkan pengobatan berlebihan. Pengobatan berlebihan seperti itu dilakukan untuk keuntungan finansial."
    Menurut laporan media Tiongkok, keluarga korban telah menunjuk pengacara untuk menggugat rumah sakit tersebut. Pada November 2023, pengadilan memutuskan rumah sakit harus membayar kompensasi sebesar 620.000 yuan kepada keluarga pasien.
    Namun, wanita tersebut menuduh bahwa rumah sakit terlibat dalam pengambilan organ secara paksa dan menuntut pertanggungjawaban pidana. Dalam video itu, disebutkan bahwa dokter yang terlibat sebelumnya juga mengangkat organ sehat dari seorang pasien bermarga Liao, yang menyebabkan kematian pasien tersebut.
    Dr. Liu, Profesor Akademi Pengobatan Tradisional Tiongkok Kanada:
    "Pengambilan organ secara paksa, termasuk bisnis kotor seperti ini, biasanya melibatkan orang-orang muda. Untuk kasus pada usia lanjut seperti ini, kemungkinan organnya digunakan untuk transplantasi sangat kecil."
    Namun, kejahatan pengambilan organ paksa terhadap praktisi Falun Gong oleh rezim Tiongkok kini diduga telah meluas ke seluruh masyarakat Tiongkok, menyebabkan ketakutan massal. Media Tiongkok juga pernah mengungkap kasus dokter yang mengambil organ pasien untuk dijual.
    Rumah Sakit Universitas Hong Kong Shenzhen sendiri juga sedang mengembangkan proyek transplantasi organ. Pada tahun 2023, dekan kedua rumah sakit tersebut, Lu Chongmao, mengusulkan interkoneksi organ tubuh antara Hong Kong dan Tiongkok daratan.
    Dr. Lin Xiaoxu, Ahli Virologi Amerika Serikat:
    "Pengambilan organ secara paksa di daratan Tiongkok sangat merajalela dan telah membentuk kelompok kepentingan ekonomi yang besar. Dokter dapat menggunakan berbagai pengobatan palsu atau jahat untuk memperburuk kondisi pasien, atau melalui diagnosis palsu memaksa pasien menjalani operasi, yang mempermudah pengambilan organ secara paksa. Karena pengambilan organ di Tiongkok adalah bisnis jahat yang didukung oleh sistematis negara."

КОМЕНТАРІ •