Це відео не доступне.
Перепрошуємо.

Lanjutan NORMALISASI 17 KM (Lagi) !! PEMANCANGAN BETON TANGGUL Sudah 50% LEBIH DI CILIWUNG RAWAJATI

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 13 лип 2024
  • #normalisasi
    #ciliwung
    #onroadindonesia
    #onroad
    #indonesia
    #jatinegara
    #banjir
    #jakarta
    #relokasi
    #katulampa
    #manggarai
    #kampungpulo
    #pulo
    #bidaracina
    #sodetan
    #bkt
    #rawajati
    #kwitang
    #banjirkanal
    #kanalbanjir
    #rusunawa
    #rusun
    #akuarium
    #pasar
    #bekasi
    #bogor
    #waduk
    Sumber:
    megapolitan.ko...
    megapolitan.ko...
    www.antaranews...
    Detik.com
    Kompas
    Ci Liwung, atau biasa ditulis Ciliwung adalah salah satu sungai terpenting di Tatar Pasundan, Pulau Jawa - Indonesia; terutama karena melalui wilayah ibu kota, DKI Jakarta, dan kerap menimbulkan banjir tahunan di wilayah hilirnya.
    Panjang aliran utama sungai ini adalah hampir 120 km dengan daerah tangkapan airnya (daerah aliran sungai) seluas 387 km². Sungai ini relatif lebar dan di bagian hilirnya dulu dapat dilayari oleh perahu kecil pengangkut barang dagangan. Wilayah yang dilintasi Ci Liwung adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta.
    Hulu sungai ini berada di dataran tinggi yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, atau tepatnya di Gunung Gede, Gunung Pangrango dan daerah Puncak. Setelah melewati bagian timur Kota Bogor, sungai ini mengalir ke utara, di sisi barat Jalan Raya Jakarta-Bogor, sisi timur Depok, dan memasuki wilayah Jakarta sebagai batas alami wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ci Liwung bermuara di daerah Luar Batang, di dekat Pasar Ikan sekarang. Di sebelah barat, DAS Ci Liwung berbatasan dengan DAS Ci Sadane, DAS Kali Grogol dan DAS Kali Krukut. Sementara di sebelah timurnya, DAS ini berbatasan dengan DAS Kali Sunter dan DAS Kali Cipinang
    Het Ciliwung River Sodetan Project maakt deel uit van het masterplan voor het overstromingsbeheersysteem voor de hoofdstad Jakarta van stroomopwaarts tot stroomafwaarts. In het stroomopwaartse deel voltooit het ministerie van PUPR de bouw van 2 droge dammen (dry dams) in Bogor Regency, namelijk de Ciawi Dam met een capaciteit van 6,05 miljoen m3 en de Sukamahi Dam met een capaciteit van 1,68 miljoen m3. De voortgang van deze twee dammen is al boven de 75% en het is de bedoeling dat ze in november 2021 worden voltooid.
    Verder werd in het middengedeelte de normalisatie van de Ciliwung-rivier van 2013 tot 2017 uitgevoerd voor 16,2 km van een totaal van 33,7 km. Vanaf 2021 zullen de werkzaamheden aan de normalisatie van de Ciliwung-rivier langs de 1,2 km worden voortgezet en landverwerving. Vervolgens zal in 2020 - 2022 de bouw van het Ancol Sentiong-gemaal met een capaciteit van 50 m3/seconde worden uitgevoerd voor een bedrag van Rp. 437,6 miljard en de aanleg van de afvoer van de Ciliwung-rivier naar het East Flood-kanaal langs het 1,26 km lange kanaal dat sinds 30 juli 2021 onder contract staat.
    In een poging om het risico op overstromingen in het stroomafwaartse gebied van Jakarta te verminderen, is er ook een kustdijk gebouwd voor de kust en kritische riviermondingen over een lengte van 46,2 km. De dijk waaraan is gewerkt is 13 km lang en zal naar verwachting worden uitgevoerd over 33,2 km, dat is verdeeld in 2, namelijk het Ministerie van PUPR (10,8 km) en de DKI Jakarta Provincial Government (22,4 km). In 2021 werkt het ministerie van PUPR aan een 3,8 km lange dijk.
    Sistem pengendalian banjir sungai ini mencakup pembuatan sejumlah pintu air atau pos pengamatan banjir, yaitu di Katulampa (Bogor), Depok, Manggarai, Karet, serta Pintu Air Istiqlal; serta dengan membagi aliran Ci Liwung melalui kanal-kanal banjir seperti yang diuraikan di atas. Pemerintah pernah merencanakan untuk membangun Waduk Ciawi di Gadog, Megamendung, Bogor sebagai cara untuk mengendalikan aliran sejak dari bagian hulu.
    Relokasi Kampung Pulo adalah program pemindahan sebagian penduduk Kampung Pulo di sekitar Kali Ciliwung ke rusunawa atau dikembalikan ke daerah asal yang dilakukan di masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Tidak seperti yang sering dibayangkan orang, sebenarnya bukan seluruh penduduk Kampung Pulo yang direlokasi, namun hanya sebagian yang menduduki wilayah bantaran kali yang memang melanggar peruntukan tanah. Sesuai PP no 35 Tahun 1995, daerah 5 meter dari sungai bertanggu; sebenarnya dikosongkan untuk jalan inspeksi yang selanjutnya digunakan untuk mengontrol kondisi sungai sehari-hari, atau dikenal dengan istilah sempadan sungai.
    sumber: Wikipedia and PUPR
    cheers
    On Road Indonesia
    Media by: Bang Aris TV

КОМЕНТАРІ • 129