Bagaimana klo pekerjaan sebagai security dan tdk boleh meninggalkan gedung,sedangkan masjid ada di sebrang jalan dan masih nampak shaf2 makmum saat sholat jum.at krn sampai di luar masjid,apa kiranya boleg mengikuti sholat jum.at dri depan gedung saja?
Ini tepat hari jum,at,,saat ni sy melihat mertua sy sholat jumat dirmh mngikuti imam dimasjid..bahkn bkn skali dua kali sering sy lihat dia melakukan hal itu,,pdahal sy da yakin itu tidak sah,,keadaan itu mmbuat sy tidak bisa mnasehati..krn sy orng yg masi begejul blm bisa mlksanakn sholat,,,
Ya Alloh ternyata gak boleh.. Jadi selama ini aq ngaco.. 😭😭 aq kira boleh.. Soalnya suara imam dari masjid kedengeran sampe rumah.. Jadi suka jadi makmum iman masjid tetapi shokat sendiri di rumah.. ☹️☹️☹️
Pak ustadz mohon di balas , aq pernah kejadian pas solat Jumat aq terlambat ke masjid karna imam sudah memulai sholat,x jadi aq mengikuti dari rumah , karna terlambat tapi jarak rumah ke mesjid sangat dekat jadi aq mengikuti jadi makmum apakah sah solatnya pak ustadz
Pak Ustad, meskipun kita tak boleh mengikuti suara imam bagi sholat dirumah. Ini khusus untuk tarawih 8 rakaat & witir 3 rakaat orang yg dirumah, bolehkah membaca surah apa yg dia inginkan membacanya bersamaan dengan suara di masjid.
Mohon maaf ustad... Itu arti nya imam waktu shalat pakai pengeras suara luar, jadi saking kerasnya sampai-sampai kita shalat di rumah tidak konsentrasi, malah sering lupa bacaan..makasih
Iya, itu dibolehkan dari mazhab maliki. Sedangkan imam Syafi'i dan imam Ahmad mengatakan tidak sah. Apabila Mazhab Maliki berpendapat bolehnya hal tersebut, maka ini pendapat yang lemah. Dikarenakan : 1. Menyelisihi banyak dalil, baik dalil tentang perintah shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, "Siapa yang mendengar azan, lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali jika ada uzur (halangan)." (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Al-Hafiz berkata sanadnya sesuai dengan syarat Muslim) Maupun dalil tentang perintah menyambung shaf (tidak boleh memutuskan shaf). Namun apabila shalatnya di dalam rumah tapi masih bersambung dengan shaf (masih melihat imam atau mendengarkan suara imam) maka shalatnya sah. Dalilnya adalah hadits, عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّى مِنَ اللَّيْلِ فِى حُجْرَتِهِ ، وَجِدَارُ الْحُجْرَةِ قَصِيرٌ ، فَرَأَى النَّاسُ شَخْصَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَامَ أُنَاسٌ يُصَلُّونَ بِصَلاَتِهِ ، فَأَصْبَحُوا فَتَحَدَّثُوا بِذَلِكَ ، فَقَامَ لَيْلَةَ الثَّانِيَةِ ، فَقَامَ مَعَهُ أُنَاسٌ يُصَلُّونَ بِصَلاَتِهِ ، صَنَعُوا ذَلِكَ لَيْلَتَيْنِ أَوْ ثَلاَثَةً ، حَتَّى إِذَا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ جَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَلَمْ يَخْرُجْ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ ذَكَرَ ذَلِكَ النَّاسُ فَقَالَ « إِنِّى خَشِيتُ أَنْ تُكْتَبَ عَلَيْكُمْ صَلاَةُ اللَّيْلِ » Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat di rumahnya, tepatnya di kamarnya dan kala itu dinding kamar itu pendek. Maka ada orang yang melihat sosok Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beberapa orang lalu mengikuti shalat beliau. Ketika di pagi hari, mereka pun berbincang-bincang tentang hal itu. Di hari kedua, beliau juga melakukan shalat malam dan orang-orang mengikutinya. Beliau melakukan seperti itu dua atau tiga malam. Hingga beliau duduk dan tidak keluar pada malam selanjutnya. Ketika pagi hari, mereka membicarakan tidak keluarnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Aku khawatir shalat malam tersebut kalian anggap wajib, sehingga aku tidak keluar.” (HR. Bukhari no. 729). Hadits di atas menunjukkan bahwa mereka shalat di ruangan berbeda dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dianggap sah. Namun jikalau tidak bersambung shafnya, tidaklah sah. Wallahu Ta’ala a’lam.
@@ahlussunnahraha1279 Trima kasih atas penjelasanny..jdi yg sya tangkap adalah diperbolehkan bila lebih dari satu org di rumah dlm mengambil shaf sholat..Begitukah..?
Jika rumah itu misalnya bersambung dengan masjid sehingga memungkinkan shafnya tidak terputus seperti halnya Aisyah Radhiyallahu Anha. Maka ini di bolehkan. Namun kalau rumahnya ini jauh dengan masjid, walaupun terdengar suara imam. Maka ini tdk diperbolehkan
Untuk lebih selamat nya dan keluar dari khilaf para ulama. Maka sholat saja di masjid jika laki-laki, karena hukumnya wajib apabila tdk ada udzur. Namun kalau wanita cukup dia sholat di rumahnya. Karena sebaik-baik sholatnya wanita itu di rumahnya Wallahu a'lam
Assalamu'alaikum. Uztad ini yg saya tanyakan. Rumah saya dkt mushola. Saya sholat di rumah bolehkah saya niat makmuman. Karna saya prmpuan. Dan rumah saya posisi depan imam
Tidak diperbolehkan seorang bermakmum dengan jamaah di masjid sementara dia berada di rumahnya, Walaupun rumah dekat dengan masjid. Karena rumah bukan bagian dari masjid. Jikalau hal tersebut diperbolehkan maka istri Rasulullah Aisyah Radhiyallahu Anha akan melakukan hal tersebut.
Cukup riwayat ini menjadi jawaban.. Istri dari Abu Humaid As-Sa’idi, yaitu Ummu Humaid pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, saya sangat ingin sekali shalat berjamaah bersamamu.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلاَةَ مَعِى وَصَلاَتُكِ فِى بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى حُجْرَتِكِ وَصَلاَتُكِ فِى حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِى دَارِكِ وَصَلاَتُكِ فِى دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلاَتُكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِى “Aku telah mengetahui hal itu bahwa engkau sangat ingin shalat berjamaah bersamaku. Namun shalatmu di dalam kamar khusus untukmu (bait) lebih utama dari shalat di ruang tengah rumahmu (hujrah). Shalatmu di ruang tengah rumahmu lebih utama dari shalatmu di ruang terdepan rumahmu. Shalatmu di ruang luar rumahmu lebih utama dari shalat di masjid kaummu. Shalat di masjid kaummu lebih utama dari shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi).” Ummu Humaid lantas meminta dibangunkan tempat shalat di pojok kamar khusus miliknya, beliau melakukan shalat di situ hingga berjumpa dengan Allah (meninggal dunia, pen.) (HR. Ahmad, 6: 371. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Astagfirullah q pernah sekali aja Karena q belum hafal karena keluarga besar saya non muslim hanya q saja yang mualaf Tapi sekarang Alhamdulillah bisa dan belajar juga tuntunan shalat
Assalamuk alakum ustad terimah kasih atas penjelasannya tentang sholat,
Aamiiin
Terima kasih ustadz .
Makasih penjelasan nya ustadz
Lelaki yg tidak uzur sebaiknya Sholat di Masjid terutama Sholat Wajib
Tapi bagaimana pula dengan yg sholat di tower zam zam mengikuti dari pengeras suara Masjidil harom?
Bagaimana klo pekerjaan sebagai security dan tdk boleh meninggalkan gedung,sedangkan masjid ada di sebrang jalan dan masih nampak shaf2 makmum saat sholat jum.at krn sampai di luar masjid,apa kiranya boleg mengikuti sholat jum.at dri depan gedung saja?
Minta refrensi kitab stadz
Ini tepat hari jum,at,,saat ni sy melihat mertua sy sholat jumat dirmh mngikuti imam dimasjid..bahkn bkn skali dua kali sering sy lihat dia melakukan hal itu,,pdahal sy da yakin itu tidak sah,,keadaan itu mmbuat sy tidak bisa mnasehati..krn sy orng yg masi begejul blm bisa mlksanakn sholat,,,
Saya kira bisa 😢 karna ingin ikut teraweh berjamaah tp tdk bsa kemesjid krn sedang sakit
Astagfirullah .....
Ya Alloh ternyata gak boleh.. Jadi selama ini aq ngaco.. 😭😭 aq kira boleh.. Soalnya suara imam dari masjid kedengeran sampe rumah.. Jadi suka jadi makmum iman masjid tetapi shokat sendiri di rumah.. ☹️☹️☹️
Mhon bntu sucreb balik ya
Pak ustadz mohon di balas , aq pernah kejadian pas solat Jumat aq terlambat ke masjid karna imam sudah memulai sholat,x jadi aq mengikuti dari rumah , karna terlambat tapi jarak rumah ke mesjid sangat dekat jadi aq mengikuti jadi makmum apakah sah solatnya pak ustadz
tapi kan kalau perempuan lebih baik sholat di rumah kecuali lelaki harus ke Masjidil
Pak Ustad, meskipun kita tak boleh mengikuti suara imam bagi sholat dirumah. Ini khusus untuk tarawih 8 rakaat & witir 3 rakaat orang yg dirumah, bolehkah membaca surah apa yg dia inginkan membacanya bersamaan dengan suara di masjid.
Terimakasih...
Kl misalkan dia sakit dan tida bs melihat, dan dia ingin ikut jama'ah dr rumah, apakah ttap tidak bs??
Cukup dia sholat sendiri di rumah. Karena udzur bagi dia tkd menghadiri shalat jama'ah
Apakah boleh seorang wanita solat di rumah sebab rumah bersampingan satu meter perantaraannya
Shalat yg lebih utama bagi wanita adalah shalatnya di rumahnya
Mohon maaf ustad... Itu arti nya imam waktu shalat pakai pengeras suara luar, jadi saking kerasnya sampai-sampai kita shalat di rumah tidak konsentrasi, malah sering lupa bacaan..makasih
Ada Mazhab dri Maliki dibolehkan, itu bagaimana ustad..mohon pencerahanny dlm dalil tsb..
Iya, itu dibolehkan dari mazhab maliki.
Sedangkan imam Syafi'i dan imam Ahmad mengatakan tidak sah.
Apabila Mazhab Maliki berpendapat bolehnya hal tersebut, maka ini pendapat yang lemah. Dikarenakan :
1. Menyelisihi banyak dalil, baik dalil tentang perintah shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, "Siapa yang mendengar azan, lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali jika ada uzur (halangan)." (HR. Ibnu Majah dan Hakim. Al-Hafiz berkata sanadnya sesuai dengan syarat Muslim)
Maupun dalil tentang perintah menyambung shaf (tidak boleh memutuskan shaf).
Namun apabila shalatnya di dalam rumah tapi masih bersambung dengan shaf (masih melihat imam atau mendengarkan suara imam) maka shalatnya sah.
Dalilnya adalah hadits,
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّى مِنَ اللَّيْلِ فِى حُجْرَتِهِ ، وَجِدَارُ الْحُجْرَةِ قَصِيرٌ ، فَرَأَى النَّاسُ شَخْصَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَامَ أُنَاسٌ يُصَلُّونَ بِصَلاَتِهِ ، فَأَصْبَحُوا فَتَحَدَّثُوا بِذَلِكَ ، فَقَامَ لَيْلَةَ الثَّانِيَةِ ، فَقَامَ مَعَهُ أُنَاسٌ يُصَلُّونَ بِصَلاَتِهِ ، صَنَعُوا ذَلِكَ لَيْلَتَيْنِ أَوْ ثَلاَثَةً ، حَتَّى إِذَا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ جَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فَلَمْ يَخْرُجْ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ ذَكَرَ ذَلِكَ النَّاسُ فَقَالَ « إِنِّى خَشِيتُ أَنْ تُكْتَبَ عَلَيْكُمْ صَلاَةُ اللَّيْلِ »
Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat di rumahnya, tepatnya di kamarnya dan kala itu dinding kamar itu pendek. Maka ada orang yang melihat sosok Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beberapa orang lalu mengikuti shalat beliau. Ketika di pagi hari, mereka pun berbincang-bincang tentang hal itu. Di hari kedua, beliau juga melakukan shalat malam dan orang-orang mengikutinya. Beliau melakukan seperti itu dua atau tiga malam. Hingga beliau duduk dan tidak keluar pada malam selanjutnya. Ketika pagi hari, mereka membicarakan tidak keluarnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Aku khawatir shalat malam tersebut kalian anggap wajib, sehingga aku tidak keluar.” (HR. Bukhari no. 729).
Hadits di atas menunjukkan bahwa mereka shalat di ruangan berbeda dengan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dianggap sah. Namun jikalau tidak bersambung shafnya, tidaklah sah. Wallahu Ta’ala a’lam.
@@ahlussunnahraha1279 Trima kasih atas penjelasanny..jdi yg sya tangkap adalah diperbolehkan bila lebih dari satu org di rumah dlm mengambil shaf sholat..Begitukah..?
Jika rumah itu misalnya bersambung dengan masjid sehingga memungkinkan shafnya tidak terputus seperti halnya Aisyah Radhiyallahu Anha. Maka ini di bolehkan.
Namun kalau rumahnya ini jauh dengan masjid, walaupun terdengar suara imam. Maka ini tdk diperbolehkan
Untuk lebih selamat nya dan keluar dari khilaf para ulama. Maka sholat saja di masjid jika laki-laki, karena hukumnya wajib apabila tdk ada udzur.
Namun kalau wanita cukup dia sholat di rumahnya. Karena sebaik-baik sholatnya wanita itu di rumahnya
Wallahu a'lam
Assalamu'alaikum. Uztad ini yg saya tanyakan. Rumah saya dkt mushola. Saya sholat di rumah bolehkah saya niat makmuman. Karna saya prmpuan. Dan rumah saya posisi depan imam
Tidak diperbolehkan seorang bermakmum dengan jamaah di masjid sementara dia berada di rumahnya, Walaupun rumah dekat dengan masjid. Karena rumah bukan bagian dari masjid. Jikalau hal tersebut diperbolehkan maka istri Rasulullah Aisyah Radhiyallahu Anha akan melakukan hal tersebut.
Cukup riwayat ini menjadi jawaban..
Istri dari Abu Humaid As-Sa’idi, yaitu Ummu Humaid pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, “Wahai Rasulullah, saya sangat ingin sekali shalat berjamaah bersamamu.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab,
قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلاَةَ مَعِى وَصَلاَتُكِ فِى بَيْتِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى حُجْرَتِكِ وَصَلاَتُكِ فِى حُجْرَتِكِ خَيْرٌ مِنْ صَلاَتِكِ فِى دَارِكِ وَصَلاَتُكِ فِى دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلاَتُكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِى
“Aku telah mengetahui hal itu bahwa engkau sangat ingin shalat berjamaah bersamaku. Namun shalatmu di dalam kamar khusus untukmu (bait) lebih utama dari shalat di ruang tengah rumahmu (hujrah). Shalatmu di ruang tengah rumahmu lebih utama dari shalatmu di ruang terdepan rumahmu. Shalatmu di ruang luar rumahmu lebih utama dari shalat di masjid kaummu. Shalat di masjid kaummu lebih utama dari shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi).” Ummu Humaid lantas meminta dibangunkan tempat shalat di pojok kamar khusus miliknya, beliau melakukan shalat di situ hingga berjumpa dengan Allah (meninggal dunia, pen.) (HR. Ahmad, 6: 371. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Astagfirullah q pernah sekali aja
Karena q belum hafal karena keluarga besar saya non muslim hanya q saja yang mualaf
Tapi sekarang Alhamdulillah bisa dan belajar juga tuntunan shalat
Temtu bomleh