Dzikir Khatm Al-Khawajagan | Sayyid Seif Alwi

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 20 кві 2022
  • SAYYID SEIF ALWI
    ------------------------------
    Social Media :
    Instagram : @ahbaburrosul_indonesia
    Facebok :
    Majelis Ahbaburrosul Indonesia
    / ahbaburrosul.indonesia
    Peduli Perjuangan Dakwah Majelis Ahbaburrosul Indonesia
    Bank Mandiri.
    No.Rek 173.009.989.9982
    Atas Nama Yayasan Majelis Ahbaburrosul Indonesia
    LIKE,SHARE & SUBSCRIBE.

КОМЕНТАРІ • 19

  • @abdulkarim9660
    @abdulkarim9660 2 роки тому +6

    Alhamdulillah,, masih banyaak kyai kyai NU yg alim, dan bersanad,, hingga Rosululloh, smga Alloh selalu menjaganya,,

  • @hajiudin2264
    @hajiudin2264 2 роки тому +5

    Dengan adanya aurad ini mudah mudahan Indonesia menjadi subur,makmur dan ke tentraman oleh allah Aaamiiiinnn...

  • @tohartohar3789
    @tohartohar3789 2 роки тому +1

    Alhamdulillah hadir...nderek habib...

  • @jefriangorochannel4227
    @jefriangorochannel4227 2 роки тому +3

    Sehat selalu guru. Semoga suatu saat bisa berjumpa denganmu. Terimaksih bimbingan materinya walaupun masih terbatas di media youtube dan facebook

  • @tausiahsayyidseifalwi
    @tausiahsayyidseifalwi 2 роки тому +3

    Shollu Allaa Nabi Muhammad ❤️

    • @p.i84
      @p.i84 2 роки тому +1

      Di Malaysia di mana boleh dapat sanad baiah?

    • @ouzyfahrurozy
      @ouzyfahrurozy 2 роки тому +1

      allahuma salli wa' sallim alaik'...

    • @harimau766
      @harimau766 11 місяців тому

      ​@@p.i84masjid ubudiyah..kuala kangsar

  • @PMP_2
    @PMP_2 2 роки тому +3

    bisakah ikut khatm khwjagn di majelis ahbaburrosul dengan via zoom?

    • @harimau766
      @harimau766 11 місяців тому +1

      Bisa... supaya hati tidak lalai

  • @YRD666
    @YRD666 Рік тому +1

    MUNCULNYA MAZHAB AL BATHINIYYAH DAN TUJUAN UTAMANYA
    Sebagaimana disebutkan oleh para ulama, mazhab ini mulai muncul di dalam tubuh umat Islam sekitar tahun 200- 300 H. Pada waktu itu, Islam mulai berkembang dan dapat mengalahkan orang-orang Majusyi, Nasrani dan Yahudi. Tak pelak, mereka pun menyimpan rasa hasad dan kemarahan tak terperi. Mereka bertekad untuk mengalahkan Islam dari dalam. Inilah tujuan utama mereka, yaitu menghancurkan Islam dan pemeluknya, baik dengan cara mengeluarkannya dari Islam secara menyeluruh, ataupun dengan menyebarkan syubhat dan keragu-raguan dalam hati kaum Muslimin.
    Di antara cara untuk mewujudkan tujuan tersebut, mereka berbuat antara lain dengan :
    - Berpura-pura menampakkan keislaman serta kecintaan kepada Ahlul Bait dan berada di barisan mereka.
    - Mendakwahkan, bahwa nash-nash terbagi menjadi zhahir dan batin. Zhahirnya sebagai kulitnya, sedangkan yang batin adalah inti syari’at. Menurut mereka, seorang yang berakal akan mengambil yang inti, dan meninggalkan kulit luarnya. Pandangan semacam ini sangat jelas merupakan kedustaan, dan cara yang busuk untuk mempermainkan syariat Islam.
    - Untuk bisa masuk ke tubuh umat Islam, al Bathiniyah ini berlindung di balik baju Syi’ah dan Rafidhah, karena mereka mudah untuk dimasuki riwayat-riwayat lemah dan dusta.
    - Para dai al Bathiniyah bersepakat akan selalu menggunakan tipu daya dalam berdakwah. Setiap dai al Bathiniyah harus sama dengan keinginan orang yang akan didakwahi, meski bagaimanapun mazhab dan agama mereka.
    NAMA-NAMA KELOMPOK BATHINIYYAH
    Dalam hal memberi nama, kelompok ini banyak penisbatan. Tujuannya ialahuntuk menipu manusia. Sebagian nama ada yang mereka terima, dan sebagian lagi tidak mereka akui. Berikut di antara nama-nama mereka yang terkenal.
    Al Bathiniyah.
    Mereka berpendapat, bahwa nash-nash al Qur‘an ada yang zhahir dan batin. Pendapat ini hanyalah persangkaan belaka.
    Al ‘Ismailiyyah.
    Dinisbatkan kepada ‘Ismail bin Ja`far Ash Shadiq. Menurut mereka, Ja’far ash Shadiq telah mewasiatkan gelar Imam kepada anaknya setelah beliau. Padahal ulama nasab bersepakat, bahwa Ismail telah wafat sebelum bapaknya. Semacam ini tentu sebuah tipu daya dan kedustaan.
    As Sabaiyyah.
    Sebab penamaan atas mereka antara lain, dakwah mereka yang mengatakan bahwa ‘Abdullah bin Saba` al Yahudi adalah penggagas pertama pemikiran al Bathinyah. Aliran Sabaiyyah memiliki pemikiran yang sama dengan Rafidhah. Tapi As Sabaiyyah lebih ekstrim dalam menuhankan Ali z.
    At Ta’limiyyah.
    Menurut mereka, dalam belajar tidak boleh menggunakan akal pikiran, teori dan pengamatan dalil. Belajar itu hanya dari apayang telah diajarkan oleh imam ma‘sum mereka.
    Al Ibahiyyah.
    Diambil dari akidah dan ajaran mereka yang sering menghalalkan apa yang diharamkan oleh nash.
    Al Qaramitah.
    Dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Hamdan al Qirmith. Konon katanya, ia terkenal dengan kezuhudan dan ketaatannya.
    Al Mulahidah (yang kafir atau menyimpang).
    Disebut demikian, karena mereka meniadakan wujud Allah, dan berpendapat adanya pengaruh bintang dalam kehidupan alam.
    Al Mizdakiyyah.
    Nama ini dinisbatkan kepada seseorang yang bernama Mizdak, karena kemiripannya dengan mazhab Mizdak.
    Al Babakiyyah.
    Dinisbatkan kepada Babak al Khurmy.
    Al Khurmiyyah (Al Khurmadiniyyah).
    Nama yang mangandung arti sesuatu yang baik dan lezat. Hal ini sebagai pengakuan, berkaitan dengan ajaran mereka yang membebaskan pengikutnya dari syariat dan dikuasai dengan berbagai nafsu syahwat.
    Al Muhammarah.
    Diambil dari kata ahmar (merah), karena di antara syi’ar mereka, yaitu dengan menggunakan pakaian berwarna merah. Atau diambil dari kata himar (keledai), karena tingkah laku mereka seperti keledai, atau mereka menjuluki manusia di luar mereka dengan keledai.
    SIASAT DAN TIPU DAYA MEREKA
    Mereka senantiasa menggunakan siasat dan tipu daya dalam bersikap. Karena memang landasan dasar ajaran mereka adalah mengagungkan sikap nifak, dusta dan tipu daya. Bahkan wasiat penting yang wajib dipatuhi oleh para da’i mereka adalah, dalam memulai dakwahnya, mereka harus mengikuti arus orang yang didakwahi dengan tanpa menyelisihi sedikitpun apa yang ia kerjakan.
    Cara dan tipu daya seperti ini dipergunakan, karena ketakutan mereka untuk menampakkan ajaran mereka yang sebenarnya. Di antara tahapan cara tipu daya mereka dalam berdakwah antara lain adalah :
    Az zurqu dan at tafarrus (firasat dan pandangan yang tajam).
    Sang dai harus cerdik dan pandai membaca situasi. Kepandaian dalam hal ini sangat berfungsi untuk memberi umpan mangsanya, sehingga ia akan menerimaapa yang akan ia dakwahkan, atau ia memiliki kepandaian dalam menyelewengkan nash-nash yang ada, atau dengan memulai dakwah tanpa menyelesihi sedikitpun apa yang dilakukan umat.
    At taknis (ramah dan berlemah-lembut).
    Dengan ini, mereka berusaha mendapatkan simpatik dari manusia.
    Tasykik (menebarkan keragu-raguan dan syubhat).
    Yaitu dengan memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh umat. Sehingga umat akan menjadi bingung dan merasa bodoh, serta akan meminta jawaban dari mereka. Karena itu, para dai firqah al Bathiniyah ini selalu fokus terhadap orang awam.
    Ta‘liq (memberikan catatan).
    Cara ini dilakukan setelah orang yang didakwahi penasaran dan ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. Kemudian si dai akan memberikan syarat khusus kepadanya dengan membuat perjanjian di antara mereka. Apabila berhasil, maka cara berikutnya akan dilancarkan.
    Ar rabth (pengikatan).
    Setelah berhasil dengan perjanjian dandiberitahukan jawabannya, si dai pun mengikat kembali dengan yang hal yang lebih kuat lagi. Semisal dengan menakut-nakuti untuk tidak menyebarkan jawaban atau ilmu yang telah ia ketahui. Apabila berani membuka dan menyebarkan rahasia tersebut, maka ia akan mendapatkan azab dan laknat dari Allah.
    Tadlis (penyamaran).
    Dalam hal ini, mereka berpura-pura menampakkan pengagungan kepada syariat Islam dan cinta kepada ilmu. Kemudian mereka memberikan peraturan dan ajaran, agar tidak mengambil ilmu, kecuali dari seorang imam yang ma‘sum dan mastur (tersembunyi).
    Ta’sis (pembangunan pondasi).
    Dengan memberikan pendahuluan yang tidak diingkari secara lahir dan batin, sampai akhirnya secara bertahap berusaha meyakinkan, bahwa Allah menciptakan setiap sesuatu ada yang zhahir dan ada yang batin. Zhahirnya sebagai kulit, dan batinnya sebagai inti syariat. Kemudian, mereka pun mulai mengajarkan cara mencapai yang batin, dan berpaling dari yang zhahir.
    Al khulu‘ (pemisahan dari agama).
    Dengan mengatakan kepada orang yang didakwahi, sesungguhnyafaidah dari hal-hal yang zhahir agar ia faham dengan apa yang terkandung dalam ilmu batin, bukan karena amalan zhahirnya tersebut. Sehingga, bila seseorang telah menguasai ajaran yang batin, maka yang zhahir tidak perlu dilakukan.
    Dengan doktrin semacam ini, maka bagi mereka, melaksanakan shalat, puasa dan syariat lainnya tidak dibutuhkan lagi, karena mereka telah mengetahui batin dan maksud dari nash-nash yang ada. Hal seperti ini tidak jauh berbeda dengan para dedengkot sufi, yang konon telah mencapai tahapan al yaqin.
    Al insyilakh penanggalan secara total).
    Bila semuanya telah diterima dan seseorang telah menjadi bagian dari mereka, maka mereka mangajarkan, bahwa ia telah terbebas dari hal-hal yang diharamkan manusia lain yang belum menjadi anggota mereka.
    AQIDAH AL BATINIYYAH
    Keyakinan yang ada pada firqah ini, merupakan pemikiran baru yang mereka adopsi dari beberapa mazhab. Yang semuanya ngawur dan kacau. Bahkan yang lebih aneh lagi, dalam mendakwahkan kekufuran dan permusuhannya, mereka berdalil dengan ayat-ayat al Qur‘an atau hadits-hadits palsu, atau dengan hadits shahih yang telah diselewengkan maknanya sesuai dengan keinginan mereka. Secara umum, ajaran dan aqidah mereka tidak terlepas dari hal-hal berikut :
    pengingkaran terhadap wujud Allah, menentang nama dan sifat-sifat Allah, merubah syari’at para nabi dan rasul.
    Dari masing-masing pemikiran tersebut, mereka bersembunyi di balik kecintaan kepada keluarga Nabi, atau dibalik propaganda pembaharuan dan kemajuan, atau sebagainya dengan berbagai macam syiar yang didustakan.

    • @sumosumo1304
      @sumosumo1304 4 місяці тому

      Tugas semua guru Mursyid tarekat sejak sy Ali bin Abi Thalib dan sy Abu Bakar assidiq sampai saat ini, itu sebagai pembawa nubuawah dan penyebar nubuawah. Kalau Sang pemilik risalah Sang pemilik nubuawah Sang pemilik nur alan nur Sang pilihan adalah KN Muhammad Saw sendiri ( imam Ghazali). Sebab Rasul nya seluruh penjuru umat manusia QS Annisa'ayat 97 Rasul nya seluruh penjuru alam QS Al anbiya ayat 107 adalah KN Muhammad Saw yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh siapapun sampai hari kiamat. Jika ada yang minat, ya silahkan masuk ke salah satu tarekat yang sudah ada. Kelompok Tarekat nya banyak, guru Mursyid tarekat nya banyak, dan semua tarekat bagus dan baik. Cuman kalau Baiat satu tarekat saja biar tidak terlalu berat. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, jika Baiat di dua tarekat biasanya hilang akal sehat (stres). Tetapi kalau kegiatan bersama antar tarekat beda tarekat beda guru Mursyid tarekat atau yang penting orang Islam itu tidak apa-apa. Yang dilarang itu Baiat di dua tarekat. Sebagai jamaah tarekat, meskipun kamu bukan jamaah nya (murid nya). Tetapi jika kamu tau beliau seorang guru Mursyid tarekat, ya harus tetap di hormati, minimal menghormati sebagai pembawa nubuawah dari guru Mursyid tarekat sebelumnya. Atau dihormati sebagai tokoh agama yang hidup nya bermanfaat untuk orang banyak. Rukun iman yang diceritakan dalam kitab suci Alquran itu ada 9: 1). Beriman kepada Allah SWT 2). Beriman kepada KN Muhammad Saw 3). Beriman kepada Kitabullah 4). Beriman kepada malaikat 5). Beriman kepada hari kemudian (Yaqin kalau nanti akan dikembalikan kepada Penciptanya) 6). Beriman kalau hari kiamat pasti datang 7). Beriman kepada hari Dibangkitkan hidup kembali setelah kiamat 8). Beriman kepada hari perhitungan di Padang Mahsyar 9). Beriman kepada qodlo (ketentuan) dan qodar ( ketetapan). Nama nya saja juga manusia, melenyapkan dendam di dalam hatinya orang lain saja tidak bisa, lalu bagaimana bisa membuat hatinya orang lain itu beriman QS Annisa'ayat 88 QS arrum ayat 52&53. Jika beriman dan beramal saleh diukur menurut kemampuan dan kesanggupan nya sendiri-sendiri QS attaghabun ayat 16. Amal shaleh itu dibagi menjadi tiga: 1). Beramal saleh kepada dirinya sendiri 2). Beramal saleh kepada orang lain 3). Beramal saleh kepada orang banyak. Berbuat baik kepada orang lain sama saja berbuat baik kepada dirinya sendiri. Jika dibilang dosa, dosa itu dosa sama siapa, jika tidak merugikan siapa-siapa. Jika kamu ingin berbuat adil yang salah dan yang dosa itu yang merugikan orang lain merugikan orang banyak QS Sad ayat 21-25 QS Yusuf ayat 75-79. Jika kamu menghukum orang yang tidak terbukti bersalah telah merugikan orang lain merugikan orang banyak, lalu dimana letak keadilan nya. Amal dzalim juga dibagi menjadi tiga; 1). Mendzalimi diri sendiri 2). Mendzalimi orang lain 3). Mendzalimi orang banyak.

    • @sumosumo1304
      @sumosumo1304 4 місяці тому

      Contoh berbuat baik kepada orang lain. Memakamkan jenazah QS Al Maidah ayat 31 sholat jenazah QS at-taubah ayat 84 berdiri di atas makam nya berziarah QS at-taubah ayat 84 mendoakan orang yang sudah wafat QS An-Naml ayat 19 memohonkan ampunan secara berjamaah QS Al Araf ayat 155. Kalau tokoh agama Wahabi langsung menjawab " ini Ayat orang ahlul bit'ah, orang yang kafir terhadap pendapat nya para penjual buku kami, sebab keluarga kami yang meninggal dunia itu orang kafir, sehingga haram untuk dimakamkan, haram untuk di sholat kan jenasah, haram untuk berdiri di atas makam nya berziarah, haram untuk di doakan di mohon kan ampunan baik secara mungfarid atau secara berjamaah, sebab hadits nya tidak dirilis dalam buku yang dijual oleh para penjual buku kami, dan siapa saja yang tidak mau tunduk kepada pendapat nya para penjual buku kami,ia orang kafir musuhnya tuhan hayalan nya sang penjual buku kami". Beda dengan orang ahlul bit'ah, meskipun keluarga nya yang meninggal dunia tidak rajin sholat (bandit sekalipun) tetapi karena aqidah nya Islam, ya tetap di makamkan seperti selayaknya orang Islam, tetap di sholat jenazah, tetap berdiri di atas makam nya berziarah, tetap di doakan di mohon kan ampunan baik secara mungfarid atau secara berjamaah, baik dengan doa adat suku atau doa Islam. Tokoh agama Wahabi langsung menjawab " KN Nuh as mendoakan anak nya QS HUD ayat 45 mendoakan orang tua nya QS Nuh ayat 28 tidak memakai bahasa arab bit'ah mungkarot haram, sebab Tuhan nya orang arab QS An-Naml ayat 91 tidak Mengetahui bahasa nya KN Nuh as ketika sedang berdoa, sebab KN Muhammad Saw hanya bisa bahasa arab, sehingga doa adat suku itu doa haram ". Sekarang apakah keluarga kamu yang meninggal dunia itu orang kafir, seperti keluarga nya penganut agama Wahabi yang suka mengharamkan ayat-ayat quraniyah, karena ayat-ayat quraniyah tidak sesuai dengan pendapat nya tokoh agama Wahabi?

    • @jonhlock136
      @jonhlock136 2 місяці тому

      Banyak bener fitnah nya bang😁