Nguras Enceh(Genthong) di Makam Sultan Agung Hanyokrokusumo Pajimatan Imogiri
Вставка
- Опубліковано 21 сер 2024
- Upacara Nguras Enceh berawal dari kemenangan Kesultanan Mataram yang berperang dengan aliansi Kesultanan Aceh, Kesultanan Palembang, Kesultanan Ustmaniyah (Turki Utsmani), dan Kerajaan Siam (Thailand-Myanmar). Keempat kerajaan ini kemudian menjadi kerajaan sahabat dari Kesultanan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung. Sebagai tanda perdamaian dan tanda persahabatan, Sultan Agung meminta masing-masing kerajaan untuk memberikan pusaka yaitu gentong enceh. Hal ini kemudian menjadi tradisi bagi masyarakat di Kecamatan Imogiri yang disebut Nguras enceh atau Nguras kong. Pada masa selanjutnya Gentong tersebut kemudian diletakkan di hadapan makam Sultan Agung.
Tradisi yang masih lestari dan harus terus dijaga
Jawa adalah Islam..Islam adalah Jawa pada masa kejayaan Mataram Islam.
Insya Alloh pulng jogja saya ziarah
Lm g ksini dlu waktu masi di jogja hmpir tiap tahun
Nguras enceh, sarana ajang reuni trah mataram keraton kasunanan surakarta hadiningrat dan keraton ngayogyakarta hadiningrat
Semoga tetap LESTARI
Tradisi Nguras Enceh
Di INDONESIA NUSANTARA 🙏🏻🇮🇩
SURO YO SURO
Bukan curang tapi opsi kalo tidak mau lewat tanjakan😅
HATI2 DI CLAM BAALWI
Prosesi dimulai jam berapa sampai jam berapa?
2 hari, hari pertama dari jam 13:00 hingga jam 17:00, hari ke 2 dr jam 08:00 hingga selesai (jam 11:00)
Hati2 nanti diclaim juga bahwa itu adalah pemberian Ulama dari Tarim nenek moyang dari KABAB KABIB KEBAB Si A yg suka belokkan sejarah itu lho.
iya harus itu