Pendukung Prabowo Gibran, Gerudug MK. Demo Melawaan Narasi Politik Elit dan Politisi. AMICUS CURIAE

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 17 кві 2024
  • Narasi Politis Para Elit terkadang tidak singkron dengan Suara Manyoritas Masyarakat.
    NKRI Harga Mati.

КОМЕНТАРІ • 3

  • @heriwidjajanto5399
    @heriwidjajanto5399 2 місяці тому

    Delanggu, Klaten, Jateng menyimak Semoga bangsa kita tetap rukun bersatu, Aamiin. PENTING diketahui agar kita tidak menjadi bangsa yang KEHILANGAN JATI DIRI-nya baarokallahu fiikum. Jalan keluar dari perpecahan dan perang saudara selama tiga generasi (50 th sejak AM I hingga AM IV atau Amangkurat Jawi) ini terjawab yakni Tanah Jawa dari Banyumas - Banyuwangi plus Madura diwakafkan ke tanah suci Makkah dan Madinah sehingga menjadi kembaran kedua tanah suci, jadi siapapun yang ingin menghancurkan kedua tanah suci ini baik yang di Jawa apalagi yang di Hijaz KSA maka PASTI akan hancur secara otomatis dengan sendirinya bagaikan hancur leburnya raja Abrahah saat berkeinginan mengancurkan Ka'bah di kota suci Makkah pada tahun 571 M (tahun fil/ gajah saat kelahiran Nabi yang terakhir yakni Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam, pen.), hal ini kejadian peristiwa pewakafan tanah Jawa ke Makkah ini telah diarsip di arsip VOC nomor 2506 tahun 1726 M (tersimpan di kantor arsip Nasional Belanda di kota Den Haag, sebagaimana tertulis di dalam disertasi S3-nya Doktor JW Remmelink yang berjudul The Emperor of PB II dan Alhamdulillah.. telah diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia dengan judul: PERANG CHINA RUNTUHNYA NEGARA JAWA, pen). .. yakni: Nadhirnya Susuhunan PB III, sedangkan wakif-nya adalah Susuhunan PB II, Susuhunan PB III (yang lahir 1732 M atau 6 tahun setelah peristiwa pewakawan Tanah Jawa atau bumi Mataram seluruhnya pada tahun 1726 M, kemudian kenadhiran dilanjutkan oleh keturunan pancer kakung secara nasab dari Susuhunan PB III hingga datangnya hari Kiamat, sedangkan Belanda diangkat sebagai Takmir untuk memakmurkan Jawa dengan cara: 1 Mengangkut jamaah Haji ke Makkah dengan kapal uap, 2. mengarsip dokumen penting, 3. menjaga keamanan, dll, pen.). ..wAlhamdulillaahirabbil'alamiin.
    Baarokallahu fiikum. Iya karena sudah jadi mufakat saat pertemuan musyawarah penting yang dihadiri oleh seluruh Kyai/Ajengan dan Syarif/ Sayyid se-Jawa (kini disebut Habaib) sejak dari ujung Banyuwangi hingga ujung kulon di Banten (lihat di buku Babad Kartasura dengan cara ketik: Babad Kartasura pada KATALOG di www sastra.org, lalu , pen. ), musyawarah mufakat guna mengatasi perang saudara di Jawa akibat politik devide et impera/ pecah belah bambu oleh Belanda selama 50 tahun (sejak tahun 1678 - 1726 M) atau tiga generasi, peristiwa Pewakafan tanah Jawa ke Makkah dan Madinah ini terjadi didasarkan kepada Hadts Shahih Muslim : "Sesungguhnya iman akan kembali ke Madinah sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya" pada saat itu pada tahun 1726 M sesaat setelah wafatnya raja Amangkurat IV yang baru saja memenangkan perang delapan (8) tahun dengan Pangeran Purbaya bin Susuhunan PB I (Pangeran Purbaya adalah adik kandungnya sendiri sebapak seibu dari raja Amangkurat IV, namun beliau raja AM IV wafat tahun 1726 M 40 hari menjelang Hari Raya Idhul Fithri saat penobatan Susuhunan PB II menjadi raja yang baru dengan SISTEM PEMERINTAHAN YANG BARU SAMA SEKALI yakni Sistem Pemerintahan PARENTAH JAWI - Kenadhiran dan Ketakmiran (lihat Paugeran Jawa tertua dalam hal Parentah Jawi ini dimana di Arsip Nasional Solo menyebutkan bahwa: fihak Belanda atau VOC dinyatakan "MBOTEN PARENG TUMUT- TUMUT ANYEPENG PARENTAH JAWI" SAMA SEKALI selama-lamanya hinga datangnya hari Kiamat, kejadian Permufakatan dan diwakafkannya seluruh tanah Jawa ke Madinah ini.. Alhamdulillah wa syukrulillah.. telah terjadi pada tahun 1726 M atau 3 abad lalu dengan izin Allah Ta'aala semata (lihat tulisan hal Paugeran di Jawa oleh Dr Sumargono, dosen UGM Jogja sekaligus peneliti arsip-arsip penting Jawa di Belanda, pen. ), beliau Susuhunan Amangkurat IV wafat ..wAllahu Subhaanahu wa ta'aala a'lam bish-showab.. dikerenakan diracun oleh kalangan intrik intern Kraton secara perlahan-lahan dengan arsenikum (warangan) oleh intern Karaton yang hingga kini tidak diketahui siapa pelakunya (lihat di buku Perang China Runtuhnya Negara Jawa, disertasi Doktor JW Remmelink di atas, pen.). .. wAlhamdulillaahirabbil'alamiin.
    ~~
    InsyaAllah.. terima kasih atas masukannya, boleh tulisan saya ini disebar luaskan oleh adik Hamka Hamzah (atau oleh siapapun, maka saya mengizinkan, asal tidak dikomersialkan) agar bisa memberi manfaat bagi lebih banyak saudara-saudara kita yang sepertinya tidak tahu histori teramat sangat PENTING ini, sehingga sepertinya bangsa Indonesia adalah PENTING bangsa yang telah KEHILANGAN JATI DIRI-nya.. ini saya kirimkan tulisan saya di grup Histori Budaya Nusantara beberapa menit yang lalu, .. wAlhamdulillaahirabbil'aalamiin.
    Pada tahun 1726 peristiwa pewakafan tanah Mataram Islam seluruhnya ke Madinah itu Sunan PB II saat diwisuda masih sangat muda yakni berusia 16 tahun dan belum menikah, baru akan menikah dengan putri pamannya Pangeran Purbaya yang berperang dengan bapaknya yakni Amangkurat IV/ Jawi (yang Pangeran Purbaya ini masih saudara satu ibu dan satu ayah / tunggil yayah reno dengan Amangkurat IV/ Jawi), Pangeran Purbaya dengan kakak kandungnya sendiri yakni Amangkurat IV/ Jawi ini BERPERANG selama 8 tahun hingga berakhir pada menjelang wafat kakak kandungnya ini pada tahun 1726 M itu. Jadi Sunan PB II saat peristiwa TERAMAT SANGAT PENTING INI pada tahun 1726 masih sangat polos dan tidak tahu detil latar belakang, mengapa tiba-tiba beliau Sunan PB II di tunjuk sebagai Sunan di usia sangat belia, mengapa tidak dua orang kakaknya yang sudah menikah dan sudah dewasa dan berilmu lebih dari dirinya, Wallahu subhaanahu wa ta'aala a'lam bish-shawab, ..wAlhamdulillaahirabbil'alamiin.
    Pemerintah / pedagang Asing Belanda/ Inggris akhirnya dengan terpaksa atau tidak memang harus berdamai dengan Pemerintahan Pribumi Jawa, semua ini atas berkat karena kearifan lokal budaya Jawa yang Adiluhung, saya punya datanya akan hipotesa ini, yang mungkin bisa bermanfaat dan saya mau bagikan info ini berdasar thesis Doktor JW Remmelink di disertasi Doktor-nya yang berjudul: "The Emperor of PB II" yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi: “Perang China Runtuhnya Negara Jawa”, berikut infonya, . Pemerinttahannya saat itu di Jawa sebelum tahun 1726 adalah berbentuk Kerajaan Absolut, namun sejak pasca 1726 M pemerintahan berubah menjadi PARENTAH JAWI, berikut kisahnya: Berbagai upeti dari Belanda kepada Raja itu sebagai ucapan terima kasih karena Belanda telah diizinkan untuk ikut memakmurkan bumi Jawa bahkan Nusantara yang sejak tahun 1726 1 Syawal tepatnya sejak diwisudanya Sunan PB II setelah 40 harinya wafat ayahandanya Amangkurat IV/ Jawi maka pemerintahan bumi Jawa (bahkan kemudian ditiru oleh Kerajaan-kerajaan lainnya se-Nusantara untuk mengantisipasi politik belah bambu dan adu domba fihak Belanda, pen.), ..maka sejak tahun 1726 M inilah terjadi TITIK POIN TERPENTING dimana Pemerintahan Kerajaan Absolut telah menjelma menjadi pemerintahan ketakmiran dan kenadhiran disebut dengan PARENTAH JAWI (lihat data ini di Arsip Solo, Dr Sumargono, pen.), dimana Belanda menjadi Takmirnya yang tugasnya ikut memakmurkan bumi Jawa sedangkan Raja / Sunan di Kasunanan Karaton Surakarta Hadiningrat sebagai koordinator Nadhir-nya atas seluruh wilayah Jawa bahkan Nusantara.

    • @heriwidjajanto5399
      @heriwidjajanto5399 2 місяці тому

      Bismillah .. Kisah ini diawali pada tahun 1726 saat diwisudanya Sunan PB II sebagai wakif yang mewakafkan seluruh bumi Jawa Mataram Islam ke kota suci Madinah Al Munawwarah berdasar musyawarah elit bangsawan dan ulama (umaro dan ulama se-Jawa dari Banyuwangi, Madura hingga Banten, sebagaimana tersebut di buku Babad Kartasura, pen.) Karaton Mataram Islam di Kartasura, sekelumit kisah dan hikmah kearifan lokal budaya Jawa yang adiluhung pada tahun 1726:M ini adalah sebagai berikut di bawah ini, semoga bermanfaat dan membawa barokah bagi kita semua, Allahumma Rabbana Aamiin, yaa Rabbal 'alamiin, irhamna birahmatika yaa Arhamar Rahimiin, fil 'alamiina innaka Hamiidum Majiid, . wAlhamdulillaahirabbil'aalamiin.
      Baarokallaahufiik. Penasehat raja Amangkurat IV bernama Sayyid Amir Hasan Basyaiban-30 (alias Raden Anggakusuma Dualam Gajah Batu Layang yang dimakamkan di depan pengimaman Masjid Keramat Mangga Dua Jakarta) bin Sayyid Sulaiman Mojoagung Basyaiban Jombang -29 bin Abdurrahman Tajuddin II -28 (dimakamkan di Cirebon makam Pesalakan) bin Sayyid Umar Basyaiban-27 gurunya Nuruddin Ar Raniri asalnya India menjafi Mufti zaman Sultan Iskandar Tsani menantu Sultan Iskandar Muda Aceh yang menjadi penasehat raja Amangkurat IV / Jawi yang memerintahkan putranya Sunan PB II setelah perang saudara selama 3 generasi / 50 tahun di Jawa untuk mewakafkan pada tahun 1726 M saat wafatnya raja Amangkurat IV akibat diracun secara pelan-pelan menggunakan jarum yang dimasukkan ke dalam minuman raja mungkin dengan warangan/ arsenikum oleh intern intrik dalam Karaton yang tak diketahui siapa pelakunya hingga kini, lihat di arsip penting ini di Kantor Arsip Nasional Belanda di kota Den Haag dengan nomor kode arsip VOC 2506 tahun 1726 sebagaimana tulisan thesis disertasi Doktor (S3) Willem Remmelink dengan Bahasa Latin berjudul : "The Emperor of PB II" yang telah diterbitkan dalam edisi Bahasa Indonesia berjudul : "Perang Cina Runtuhnya Negara Jawa" (dengan Sunan PB II berkedudukan sebagai WAKIF mewakili musyawarah mufakat dari seluruh Adipati yang jumlahnya 16 orang berposisi sebagai WAKIF, adapun NADHIR-nya untuk sementara adalah Patih Danureja mewakili putra mahkota yang baru dilahirkan 6 tahun berikutnya tahun 1732 M yakni Sunan PB III yang sebenarnya adalah putra kandung secara nasab dari Sayyid Amir Hasan raden Anggakusuma Dualam Mangga Dua Jakarta) seluruh tanah Mataram Islam dari Banyumas hingga Banyuwang telah diwakafkan seluruhnya tanpa kecuali sehingga berubahlah tatanan pemerintahan yang semula monarki absolut Kerajaan Jawa menjelma menjadi tatanan pemerintahan KETAKMIRAN dan KENADHIRAN yang disebut dengan PARENTAH JAWI - dengan ungkapan : Walandi mboten tumut-tumut anyepeng "PARENTAH JAWI" (lihat di Arsip Nasional Solo, Dr Sumargono, dosen UGM) yang penuh barokah ilahiyah menjadi tanah yang sakti dan suci (lihat 3 stanza lagu Indonesia Raya kita, pen.) setelah peristiwa tahun 1726 M pada saat diwisudanya Susuhunan PB II yang masih berusia 16 tahun dan belum menikah bertepatan denga Hari Raya 1 Idul Fitri yang “teramat sangat penting dan dahsyat” ini yakni: Seluruh tanah Mataram Islam dari Banyumas hingga Banyuwang telah diwakafkan seluruhnya tanpa kecuali ke Madinah Al Munawarah dimaksudkan agar tegak ajaran suci Al Haq: “Tauhid - Manhaj Salaf” yang dibahasakan oleh R Ng Ranggawarsito di serat Jaka Lodhang dengan bahasa sanepo/ siloka “SANGGAWANG= Sangga Buwana ( Tauhid ) - Tawang Tuwang ( Manhaj Salaf )”.
      jujur juga benarkah Pangeran Diponegoro bin Sultan HB III adalah cucu 🌙 Sunan PB III 🌙, konon info ini tersirat tertulis di buku rujukan nasab Syamsu Zhahirah bab Basyaiban saat menjelaskan Pangeran Diponegoro bahwasannya JID (KAKEK) Pangeran Diponegoro adalah dari keluarga Basyaiban, pen.), adakah yang pernah mendengar info penting (yang lama dirahasiaan, pen.) ini ? karena saya hanya dengar info hal yang sangat penting ini dari intern keluarga saya sendiri, demikian info pentingnya:
      🌙 Sunan PB III 🌙 ==> Sunan PB IV ==> KGPAA Kusumayuda ==> BRMA Mayor Yudawinata ==> Sunan PB IX ==> Susuhunan Paku Buwono X ingkang Wicaksana ;
      🌙 Sunan PB III 🌙 ==> Sultan HB III ==> Pangeran Diponegoro, untuk mereka semua Al-Fatihah .. , kulo mireng saking cerita tutur (intern keluarga kulo piyambak) lajeng kulo teliti secara pribadi hasilipun ing ngandhap puniko, .. Wallahu subhaanahu wa ta'aala a'lam bish-shawab, Al-Fatihah :
      Keterangan: -> artinya (berputra laki-laki dari istri Permaisuri)
      Di dalam buku Babad Ngayogyokarto jilid III koleksi milik Museum Sono Budoyo, DIY dituliskan secara tersirat pada episode Sultan HB II bersuara lantang di pasewakan agung yang bisa didengar semua yang hadir di situ (yang juga dihadiri utusan dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, pen.), sambil memegang ‘bangkekan’ atau ‘pinggang'!putra Mahkota calon Sultan HB III dengan kalimat penuh siloka / sanepan penuh makna yang dalam : “DUDU PUTRAKU PUTRANE PATIHKU” pada saat menerima sungkeman Putra Mahkota calon Sultan HB III saat acara Sungkeman Idul Fitri.
      Susuhunan Paku Buwana III Solo -> (berputra laki-laki dari istri Permaisuri dari Keluarga bangsawan Adipati Cakraningrat Madura, pen.) yakni Sultan HB 3 Jogja (adik) ayahanda kandung Pangeran Diponegoro rahimakumullah ta'aala.
      Sekaligus Susuhunan Paku Buwana III Solo -> (juga berputra laki-laki dari istri Permaisuri dari Keluarga rakyat biasa/ kebanyakan yang berasal dari Keluarga Ulama/ Kyai Pondok Pesantren Kyai Kasan Besari Ponorogo, pen.) yakni: Sunan PB 4 Solo, (kakak) rahimakumullah ta'aala.
      HB III -> (berputra laki-laki dari istri Permaisuri) HB 4,
      HB 4 -> HB 5 dan HB 6,
      HB 6 menerima bayi titipan yakni HB VII yang masih buyutnya PB IV, .. HB 7-> HB 8 -> HB 9 -> HB 10,
      PB 6 juga menerima bayi titipan yakni PB IX yang masih buyutnya PB IV
      HB VII & PB IX adalah kakak adik satu bapak lain ibu dan ternyata nasab bapaknya adalah turun ke-2 secara nasab dari Sunan PB IV, jadi HB VII & PB IX adalah juga bayi titipan (keduanya adalah cucu buyut dari Susuhunan PB IV yang bergelar Senopati ing Ngalogo Sayyidin Abdurrahman Panatagama Khalifatullah ing Tanah Jawa Paku Buwana IV, .. jadi secara ilmu nasab, nasab keduanya adalah :
      HB 7 & PB IX bin .. bin .. bin Susuhunan PB IV bin Susuhunan PB III , pen.), .. wAllaahu subhaananahu wa ta'aala a'lam bish-shawab. .. wAlhamdulillaahirabbil'aalamiin.
      Wassalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

    • @heriwidjajanto5399
      @heriwidjajanto5399 2 місяці тому

      Baarokallahu fiik, Raffles punya atasan Jendral Lord Minto yang keduanya diberi batu Prasasti terindah zaman Medang Mpu Sindok yang penuh SAPATA / 'kalimat kutukan" ini berlaku hingga datangnya Hari Kiamat bagi siapa saja yang tidak mau melindungi para "DHARMA" yang dimaksud para "Dharma" saat perjanjian Lord Minto dan Sunan PB IV disebut juga Sunan ingkang Lawas karena usianya sangat panjang yakni 113 tahun dimakamkan di bukit Mudanbin (MUhammaDAN BIN Abdullah yakni Makam Baqi di kota suci Madinah - KSA pada tahun 1881 M, perjanjian teramat sangat sakral yang kaya dengan muatan Magis & Historis Spiritual Religius - Magis & Hispirel ini ditandatangani sekitar tahun 1816 M oleh Sunan PB IV dan Jendral Lord Minto dari Kerajaan Inggris yang membawahi seluruh wilayah Asia Tenggara, perjanjian penuh dengan SAPATA/ KUTUKAN (dilengkapi dengan ikut dikapalkannya Dua Prasasti Kuno Nan Indah dari Kerajaan Medang hingga kini bisa kita saksikan dua prasasti kuno ini berada di rumah asal Lord Minto di Skotlandia Eropa dan Kantor Raffles di Gujarat India, pen), ..SAPATA/ KUTUKAN ini akan berlaku bagi fihak yang mengingkari janji, dan semua ini dilakukan adalah DEMI untuk menjamin keselamatan perjalanan para “DHARMA” (yang para DHARMA ini telah berprinsip bulat bahwa “TAN HANA DHARMA MANGROA” maknanya Tidak ada seorang satupun para “DHARMA” ini yang telah istiqomah berpegang teguh kepada kebenaran Al Haq yakni: “TAUHID - Manhaj Salaf” atau dengan bahasa siloka/ sanepo Jawa “SANGGAWANG = Sangga Buwana - Tawang Tuwang disingkat: SB Ta-Tu” maknanya adalah “TAUHID - Manhaj Salaf” lalu kemudian MANGROA atau Menduakan Tuhan/ melakukan perbuatan syirik akbar dengan melakukan ritual ibadah dalam ber-DOA kepada selain Allah Tuhan yang-berHAK disembah satu-satunya yang tiada sekutu bagi-Nya, mereka para “DHARMA” ini digambarkan selalu setia pada janji/ amanah yang diembannya bagai pepatah bagi para bangsawan Jawa seperti Pangeran Diponegoro juga Susuhunan PB IV, Sultan HB I, dll yakni ibarat pepatah : “BAGAI MERPATI YANG TAK AKAN PERNAH INGKAR JANJI”, pen.), para prajurit Jawa calon jamaah Haji yang naik kapal uap pulang pergi menunaikan ibadah Haji ke Makkah Al-Mukarramah yang diberangkatkan dari Jawa - Gresik Ujung Pangkah hilir Sungai Bengawan Solo yang membelah Jateng - Jatim sepanjang 400 km ELOK BERKELOK-KELOK atau bahasa sansekerta-nya GENGGONG yang merupakan sebutan bagi para penguasa Sungai Bengawan Solo di antaranya Adipati Tamping Majapahit yang berjuluk Noyo Genggong alias Haryo Pandoyo III di Pengging (ayahanda dari Handayaningrat Pengging menantu Brawijaya IV ingkang Wekasan, pen.) bin HP II bin HP I bin Mahapatih Gajah Mada bin Raden Wijaya (yang dilahirkan dari istri selir Raden Wijaya kata Dr Agus Sunyoto alm. dari Lesbumi NU) pendiri Kerajaan Majapahit, .. perjalanan naik kapal uap pulang pergi menunaikan ibadah Haji ke Makkah Al-Mukarramah yang diberangkatkan dari Jawa bagi sejumlah 90 ribu (90.000) orang para prajurit elit Karaton Surakarta Hadiningrat (yang akan diberangkatkan dengan kapal uap milik Kerajaan Inggris), sebagian besar prajurit Karaton Solo Hadiningrat ini adalah murid dari Ponpes Jamsaren Solo (JAMaah SARi'atan Kyai Ruhani-EaN = JAMSAREN yang merupakan Pondok Pesantren yang pertama/ yang tertua berdiri di kota Solo sejak jaman Sunan PB III, Ponpes Jamsaren ini didirikan oleh Sunan PB III bersama Kyai Ruhani putra Kyai Kasan Munadi Nyat Nyono pada tahun 1750 M di bawah asuhan Kyai Selembaran Solo bin Kyai Ruhani bin Kyai Hasan Munadi Nyat Nyono Semarang yang konon nasabnya bersambung hingga ke Sunan Muria namun ada juga yang berpendapat nasab Kyai Hasan Munadi Nyat Nyono sambung ke Panembahan Wijil, yang Alhamdulillaah wa syukrulillah .. Kyai Ruhani ini menurunkan ibu kandung saya alm. Hajah R. Ngt. Siti Istiqomah hingga grat ke-7 secara ilmu nasab, pen.), .. pemberangkatan Jamaah Haji Kerajaan Jawa - dan Kerajaan lain se-Nusantara ini juga diikuti oleh calon jamaah Haji yang berasal dari Kerajaan lain disekitar Solo-Jogja dari prajurit Mataram binaan Ponpes Jamsaren Solo juga Ponpes Mlangi Jogja dekat Tegalreja tempat masa kecil Pangeran Diponegoro diasuh oleh Ratu Ageng nenek buyut beliau rahimahumallah ta'aala, juga prajurit lain dari Kraton lain se Jawa/ Pajajaran - Sunda/ Madura, dll. adalah pada jaman Sunan PB IV rahimahullah ta'aala yang Alhamdulillaah saya masih keturunan grat ke-7 secara nasab dari jalur bapak saya secara ilmu nasab pancer kakung laki-laki. .. wAlhamdulillahirabbil'alamiin.
      (Sumber: sastra.org, ketik kata kuncinya di telusuri: Sunan ingkang Lawas, dan Lord Minto, lalu , pen.).
      ~~
      Baarokallahu fiik. 🌙 Susuhunan/ Sunan PB III 🌙 SUMBER PAKEM yang SESUNGGUHNYA (lihat peristiwa terpenting dan terdahsyat sangat menakjubkan pada tahun 1726 M saat terjadinya biidznillah pewakafan seluruh tanah Jawa yang diabadikan di kantor Arsip Nasional Belanda di kota Den Haag dengan kode arsip: VOC 2506 tahun 1726, pen.), .. Jadi SUMBER PAKEM yang SESUNGGUHNYA adalah : 🌙 Susuhunan/ Sunan PB III 🌙 ==> (lahir dari istri Permaisuri) Sunan PB IV ==> Sunan PB V ( kakaknya KGPAA Kusumayuda lain ibu ) ==> Sunan PB VI Pahlawan Nasional (yang kendang ing Ambon di akhir Perang Diponegoro sekitar th 1830 M, pada saat itu tiga (3) istri permaisuri Sunan PB VI belum ada satupun yang melahirkan putro kakung calon pengganti Susuhunan PB VI, maka saat itu juga diumumkan bahwasannya: Permaisuri telah hamil 7 bulan dan insyaAllah dua bulan lagi akan melahirkan bayi laki-laki yang otomatis langsung diangkat sebagai Putra Mahkota 👑 yang kelak akan menjadi Susuhunan berikutnya yakni Susuhunan Paku Buwana IX yang tinggal dan dibesarkan di istana Pesanggrahan Langenharjo di tepian sungai Bengawan Solo (tempat awal pemberangkatan jamaah Haji era itu dengan perahu menembus 400 km hingga akhirnya diangkut dengan kapal uap laut Eropa yang bermesin uap di Ujung Pangkah, Gresik, Jatim, jadi Pesanggrahan Langenharjo pada era itu di abad ke-19 M bagaikan Embarkasi Haji Donohudan saat ini di abad ke-21, ..wAlhamdulillaahirabbil’alamiin.
      ~~
      Putra Mahkota 👑 yang kelak akan menjadi Susuhunan berikutnya yakni Susuhunan Paku Buwana IX yang tinggal dan dibesarkan di istana Pesanggrahan Langenharjo di tepian sungai Bengawan Solo (tempat awal pemberangkatan jamaah Haji era itu dengan perahu menembus 400 km hingga akhirnya diangkut dengan kapal uap laut Eropa yang bermesin uap di Ujung Pangkah, Gresik, Jatim, jadi Pesanggrahan Langenharjo pada era itu di abad ke-19 M bagaikan Embarkasi Haji Donohudan saat ini yang telah memberangkatkan jamaah Haji dengan menggunakan kapal terbang) yang diambil anak angkat oleh Sunan PB VII bin 🌙 Sunan PB III 🌙 dan sekaligus juga diambil menantu oleh Sunan PB VIII bin 🌙 Sunan PB III 🌙, pen. ), .. wAlhamdulillaahirabbil'aalamiin.
      Sultan HB I ==> (dari istri Permaisuri) Sultan HB II dan Paku Alam I (satu bapak lain ibu).
      Sultan HB VII ==> Sultan HB VIII -> Sultan HB IX -> Sultan HB X (sekarang tahun 2023 masih Jumeneng), .. Wallahu subhaanahu wa ta'aala a'lam bish-shawab, .. wAlhamdulillaahirabbil'aalamiinl. Wassalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
      ~ TAMMAT - Selesai ~