woi lah bg sama pula lagi, selain pola kalimat apa lagi yang perlu kita belajar bang? inti kalimat sama kalimat inti itu sama atau beda bg? ada yang bilang beda ya?
Untuk soal nomor 2 jawabanya B soalnya pada kalimat 1 seperti yang susah di bahas merupakan kalimat pasif dengan verba di sama dengan kalimat 3 "dikirim" verba pasif di-kirim mohon koreksi nya jika salah 🙏 makasih pak kontenya, semangat terussss.
Menurut saya: Para pemain Manchester City (S) sedang belajar memasak (P) nasi goreng (Pel) di dapur (K). Soalnya "memasak nasi goreng" tidak bisa jadi satu frasa karena ada predikat "memasak".
yg soal no 2 itu yg sama jenis kalimat pasifnya, ada di kalimat 1 dan 3, soalnya pola kalimat nya sama s-p-k trs predikat nya pasif diakses & dikirim. bener gitu ga pak?
kalau akuu gini bang, kalau predikatnya intransitif, berartii yg di belakang itu pelengkap. contohnya: aku bermain bola bermain itu intransitif krn bisa ga diikuti objek. makanya bola jadi pelengkap. kalau kayak gini analoginya bisa ga kak?
Saya izin koreksi sedikit, predikat verbal pasif tidak bisa diikuti objek. Yang bisa diikuti objek hanya predikat verbal dengan afiks me-, memper-, me-kan, dan memper-kan, sedangkan sisanya tidak bisa. Contoh: Ibu (S) memasak (P) nasi (O) Nasi (S) dimasak (P) ibu (Pel) Nasi (S) dimasak (P) oleh ibu (K) Kuncinya, objek adalah nomina atau frasa nominal yang melengkapi verba transitif yang 1) dikenai perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal atau 2) yang ditimbulkan sebagai hasil perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal. 🙏
Terima kasih komentarnya. Diskusi tentang setelah verba di- itu objek atau pelengkap sudah saya lakukan sejak lama. Ya, saya tahu buku yang mengatakan setelah verba di- itu pelengkap. Hal ini pernah saya sampaikan juga kepada dosen yang mengajari saya. Namun, pada akhirnya, saya setuju setelah verba di- itu objek. Salah satu alasannya agar konsisten. Ibu (S) memasak (P) nasi (O) kan aneh ketika dipasifkan kok berubah jadi Pel. Selain itu, ketika kata ibu pada kalimat itu (Pel) berarti kalimat itu tidak bisa menjadi (S) lagi kan. Cara membedakan objek atau pelengkap itu dengan memasifkan kalimatnya. Begitu pun ketika bentuk kalimatnya pasif. Cara mengecek apakah objek atau pelengkap itu tinggal ubah aja ke aktif. Jika bisa, unsurnya objek. Memang tidak semua setelah verba di- itu objek. Makanya, gunakan cara mengaktifkan atau memasifkan tersebut untuk membedakannya. Selama kalimat pasifnya logis diubah menjadi aktif, seperti contoh Nasi dimasak ibu; Ibu memasak nasi. Menurut saya, unsurnya tetap objek. Oh iya, menurut saya, saat pemasifan itu tidak boleh menambahkan kata lain seperti “oleh” ya karena sebelumnya kan tidak ada. Selain itu, unsurnya pun jadi berubah dan jadi tidak bisa diubah ke bentuk aktif lagi kan. Tujuan lainnya agar konsisten kaidahnya. Demikian.
@@Tubuhkata Halo Mas, tapi ini bukan soal konsistensi. Kalau dikatakan bahwa jika "nasi" (O) dalam aktif berubah menjadi subjek (S) dalam pasif maka "ibu" juga harus tetap dianggap objek untuk menjaga konsistensi. Namun, dalam analisis sintaksis, kalimat pasif memiliki struktur yang berbeda dari aktif. Dalam kalimat pasif, fokusnya berpindah dari pelaku tindakan (S) ke objek tindakan (O). Oleh karena itu, elemen yang menunjukkan pelaku tindakan tidak lagi menjadi objek, tetapi pelengkap (agentive phrase). Aktif: Ibu (S) memasak (P) nasi (O). Pasif: Nasi (S) dimasak (P) [oleh] ibu (Pel). Alasanya? Dalam pasif, objek dari kalimat aktif menjadi subjek, sehingga pelaku tindakan (ibu) bergeser ke fungsi pelengkap. Kemudian, Mas mengatakan bahwa semua elemen setelah verba pasif harus diuji dengan bentuk aktifnya memiliki keterbatasan. Dalam kalimat pasif seperti "Nasi dimasak ibu", ketika diubah ke bentuk aktif menjadi "Ibu memasak nasi", hubungan antara unsur-unsur memang tetap logis. Namun, fungsi sintaksis "ibu" dalam pasif bukan lagi objek, melainkan pelengkap. Tes aktif-pasif hanya menunjukkan bahwa unsur tersebut ada dalam hubungan sintaksis yang benar, tetapi tidak otomatis menjadikan unsur tersebut objek dalam pasif. Objek adalah istilah yang khusus untuk kalimat aktif dan tidak secara langsung berlaku pada struktur pasif, di mana elemen tersebut menjadi pelengkap. Kita perlu paham juga bahwa dalam bahasa Indonesia, oleh adalah kata bantu yang sering kali dihilangkan dalam kalimat pasif, tetapi fungsinya tetap tersirat. Argumen bahwa "ibu" tetap dianggap objek karena "tidak ada oleh" mengabaikan fakta bahwa keberadaan oleh hanya memperjelas peran ibu sebagai pelengkap, bukan sebagai objek. Dalam banyak bahasa, pelaku dalam kalimat pasif dianggap sebagai pelengkap, bukan objek. Misalnya: Bahasa Inggris: "The rice was cooked by mother." (Agentive: by mother) Bahasa Indonesia: "Nasi dimasak ibu." (Agentive: oleh ibu) Menyamakan pelengkap dalam pasif dengan objek akan menyulitkan analisis sintaksis pada level lebih lanjut karena konsep ini tidak sejalan dengan prinsip tata bahasa universal. Dengan demikian, jika "ibu" tetap dianggap objek dalam pasif, istilah pelengkap untuk agentive phrase akan kehilangan fungsi dalam analisis bahasa Indonesia. Dalam tata bahasa, objek adalah elemen yang dikenai tindakan langsung dalam kalimat aktif, bukan yang menjadi pelaku tindakan dalam kalimat pasif.
@@Tubuhkata Saya pikir ada empat hal yang perlu kita perhatikan di sini: 1. Fungsi objek dalam kalimat aktif: Objek adalah unsur dalam kalimat aktif yang dikenai tindakan langsung oleh subjek. Dalam kalimat aktif "Ibu memasak nasi", "nasi" adalah objek karena menerima tindakan memasak secara langsung. 2. Fungsi pelengkap dalam kalimat pasif: Pelengkap adalah unsur tambahan dalam kalimat yang menjelaskan pelaku tindakan dalam kalimat pasif. Dalam kalimat pasif "Nasi dimasak ibu", "ibu" adalah pelengkap yang berfungsi untuk menjelaskan siapa pelaku tindakan memasak. 3. Perbedaan struktural: Dalam kalimat pasif, fokusnya berpindah dari pelaku (subjek aktif) ke objek (yang menjadi subjek pasif). Elemen pelaku (seperti "ibu") tidak lagi berfungsi sebagai objek, tetapi menjadi pelengkap yang memperjelas tindakan. 4. Tes aktif-pasif tidak menentukan fungsi: Tes aktif-pasif hanya memastikan hubungan sintaksis antar unsur, tetapi tidak menentukan fungsi unsur dalam kalimat pasif. Dalam pasif, pelaku tindakan (seperti "ibu") tidak bisa lagi dianggap objek karena tidak memenuhi kriteria sebagai elemen yang dikenai tindakan. Kesimpulan akhir - Dalam kalimat aktif, objek berfungsi sebagai penerima tindakan langsung dari predikat. - Dalam kalimat pasif, pelengkap berfungsi untuk menjelaskan pelaku tindakan, bukan sebagai objek. Oleh karena itu, dalam kalimat "Nasi dimasak ibu", "ibu" adalah pelengkap, bukan objek.
SPO.. Predikat nya melaksanakan.. Krn bisa di pasifkan otomatis setelah nya objek.. Tp kalau predikat nya ''laksanakan" setelah nya baru pelengkap.. Krn gk ada imbuhan
1 dan 3 ga sih untuk soal yang terakhir? soalnya predikatnya sama' berimbuhan ' di ' . tapi pola kalimatnya beda, yang no.3 S - P - O sedangkan, yang no.1 S - P - K ..
Mau tanya pak kalo ada kalimat : Para penulis menemukan hiu martil besar yang memiliki kemungkinan besar yang mewarisi dua salinan dari urutan DNA yang sama (pola kalimat nya gimana ya?)
Kunci jawabannya
ua-cam.com/video/X2oiRDKTVio/v-deo.htmlsi=YfYLcVl6EiYyXsO-
Alhamdulillah bertambah ilmu,,,
Paling susah kerjakan soal pola kalimat, dan Alhamdulillah terbantu dgn ilmu yg d berikan
Kontennya sangat bermanfaat, menjelaskan dengan baik dan mudah di pahami
Terima kasih ilmunya
Trimakasih ilmunya. Terbantu juga untuk persiapan CPNS materi pola kalimat.
Konten yg sangat bermanfaat 🎉
Masya Allah.. baru tau ada chanel youtube ini. akhirnya aku bisa paham yg namanya pola kalimat. terharu bgd. terimakasih banyak kak 🥲🙏
Ini aku baru ngerti pola kalimat .. Ya allah.. Td nya sumpah ribet gk paham.. Tks bg
woi lah bg sama pula lagi, selain pola kalimat apa lagi yang perlu kita belajar bang? inti kalimat sama kalimat inti itu sama atau beda bg? ada yang bilang beda ya?
@@MreN-mf3ucBedaa.. Kalau inti kalimat tuh kek ide pokok pragraf.. Kalau kalimat inti yah kalimat yg ada pola seperti SPOK..
@@adhekhan5227 yg diujikan yang ditanya apa berarti bg? inti kalimat atau pola kalimat
@@MreN-mf3uc kalo ditanya pola kalimat .. Yah yg SPOK itu bg. Klo ide pokok pragraf cari ini kalimat nya di pragraf apa point yg dibahas
lanjutkan terus konten yang bermanfaat dan mudah dipahami
Mantap, penjelasannya sangat baik dan mudah di mengerti
Mantap terima kasih kak ilmunya...
Terima kasih ilmunya,❤
Untuk soal nomor 2 jawabanya B
soalnya pada kalimat 1 seperti yang susah di bahas merupakan kalimat pasif dengan verba di
sama dengan kalimat 3 "dikirim" verba pasif di-kirim
mohon koreksi nya jika salah 🙏
makasih pak kontenya, semangat terussss.
Barakallah bang manfaat sekali .
makasih pak
Konten dan vidio yang sangat bagus dan bermanfaat sekali ,kawan
Terima kasih.
Trimakasih banyak, lovv bgt sama akun ini💗
terimakasih bang atas ilmunya, semoga abang nya sehat selaluuuuuu
Sama-sama. Amin.
sangat membantu dan bermanfaat, keep it up, semoga segera 100k subs
Menurut saya:
Para pemain Manchester City (S) sedang belajar memasak (P) nasi goreng (Pel) di dapur (K).
Soalnya "memasak nasi goreng" tidak bisa jadi satu frasa karena ada predikat "memasak".
yg ditunggu tunggu😁, diterimakasih Ilmu nyaa
Sama-sama 👍
Knpa sdikt subsnya ya padahal kontennya bagus, penjelasannya detail dan mudah dipahami.
Kk bahas banyak banyak soal dan materi kak, plsss😭😭😭😭
Bang, cpns juga ada soal bahasa Indonesia, barangkali bisa targetin juga buat dijadiin penonton
Siapa yang ke sini gara-gara mau tes CPNS?
Sayaaa semalam belajar ini pasti TIU kan?
@@dininurul3714 TWK, kak
@@dininurul3714Aku baru tau kalo jenis soal ini masuk😢
@@iburtofficial6182 udah test kak?
wkwkwk
H-7 Tes SKD kesini, makasih kak ilmunya
🎉
Kak maaf banget kalau saya lancang atau melunjak
Mungkin next video boleh sekalian menyertakan/membagikan file hasil coret-coret kakak🙏😅
23:27 lalu jika predikat pertama ada kata "yang" didepannya maka jadi keterangan atau menyatu dengan subjek? mohon penjelasannya kak terimakasih🙏
OTW 100K SUBS
Bang, mirip influencer son of alex
pertama kak🤩
Mantap
kalau sprti di kalimat 2 yg di contoh teks “banyak yang tidak bisa membuka, beranda pun tidak bisa” polanya sprti gmn kak
yg soal no 2 itu yg sama jenis kalimat pasifnya, ada di kalimat 1 dan 3, soalnya pola kalimat nya sama s-p-k trs predikat nya pasif diakses & dikirim. bener gitu ga pak?
Subrek woii rame rame
19:00 kak aku masih bingung kenapa "kebab" ga dimasukin ke keterangannya?
kalau akuu gini bang, kalau predikatnya intransitif, berartii yg di belakang itu pelengkap. contohnya: aku bermain bola
bermain itu intransitif krn bisa ga diikuti objek. makanya bola jadi pelengkap.
kalau kayak gini analoginya bisa ga kak?
tapi untuk "menjadi'' itu pengecualiannya, diikuti sama pelengkap bukan objek.
kak kalo mau belajar ppu, urutan materi yang harus dipelajari mulai dari apa dan sampe apa yaa?
Nanti saya jawab di video berikutnya.
Kak, mohon izin. Saya minta rujukan literatur resmi yang menyatakan bahwa kalimat pasif memiliki objek.
Terima kasih.
Saya izin koreksi sedikit, predikat verbal pasif tidak bisa diikuti objek. Yang bisa diikuti objek hanya predikat verbal dengan afiks me-, memper-, me-kan, dan memper-kan, sedangkan sisanya tidak bisa.
Contoh:
Ibu (S) memasak (P) nasi (O)
Nasi (S) dimasak (P) ibu (Pel)
Nasi (S) dimasak (P) oleh ibu (K)
Kuncinya, objek adalah nomina atau frasa nominal yang melengkapi verba transitif yang 1) dikenai perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal atau 2) yang ditimbulkan sebagai hasil perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal. 🙏
Terima kasih komentarnya. Diskusi tentang setelah verba di- itu objek atau pelengkap sudah saya lakukan sejak lama. Ya, saya tahu buku yang mengatakan setelah verba di- itu pelengkap. Hal ini pernah saya sampaikan juga kepada dosen yang mengajari saya. Namun, pada akhirnya, saya setuju setelah verba di- itu objek. Salah satu alasannya agar konsisten. Ibu (S) memasak (P) nasi (O) kan aneh ketika dipasifkan kok berubah jadi Pel. Selain itu, ketika kata ibu pada kalimat itu (Pel) berarti kalimat itu tidak bisa menjadi (S) lagi kan. Cara membedakan objek atau pelengkap itu dengan memasifkan kalimatnya. Begitu pun ketika bentuk kalimatnya pasif. Cara mengecek apakah objek atau pelengkap itu tinggal ubah aja ke aktif. Jika bisa, unsurnya objek.
Memang tidak semua setelah verba di- itu objek. Makanya, gunakan cara mengaktifkan atau memasifkan tersebut untuk membedakannya. Selama kalimat pasifnya logis diubah menjadi aktif, seperti contoh Nasi dimasak ibu; Ibu memasak nasi. Menurut saya, unsurnya tetap objek. Oh iya, menurut saya, saat pemasifan itu tidak boleh menambahkan kata lain seperti “oleh” ya karena sebelumnya kan tidak ada. Selain itu, unsurnya pun jadi berubah dan jadi tidak bisa diubah ke bentuk aktif lagi kan. Tujuan lainnya agar konsisten kaidahnya. Demikian.
@@Tubuhkata Halo Mas, tapi ini bukan soal konsistensi. Kalau dikatakan bahwa jika "nasi" (O) dalam aktif berubah menjadi subjek (S) dalam pasif maka "ibu" juga harus tetap dianggap objek untuk menjaga konsistensi. Namun, dalam analisis sintaksis, kalimat pasif memiliki struktur yang berbeda dari aktif. Dalam kalimat pasif, fokusnya berpindah dari pelaku tindakan (S) ke objek tindakan (O). Oleh karena itu, elemen yang menunjukkan pelaku tindakan tidak lagi menjadi objek, tetapi pelengkap (agentive phrase).
Aktif: Ibu (S) memasak (P) nasi (O).
Pasif: Nasi (S) dimasak (P) [oleh] ibu (Pel).
Alasanya? Dalam pasif, objek dari kalimat aktif menjadi subjek, sehingga pelaku tindakan (ibu) bergeser ke fungsi pelengkap.
Kemudian, Mas mengatakan bahwa semua elemen setelah verba pasif harus diuji dengan bentuk aktifnya memiliki keterbatasan.
Dalam kalimat pasif seperti "Nasi dimasak ibu", ketika diubah ke bentuk aktif menjadi "Ibu memasak nasi", hubungan antara unsur-unsur memang tetap logis. Namun, fungsi sintaksis "ibu" dalam pasif bukan lagi objek, melainkan pelengkap.
Tes aktif-pasif hanya menunjukkan bahwa unsur tersebut ada dalam hubungan sintaksis yang benar, tetapi tidak otomatis menjadikan unsur tersebut objek dalam pasif.
Objek adalah istilah yang khusus untuk kalimat aktif dan tidak secara langsung berlaku pada struktur pasif, di mana elemen tersebut menjadi pelengkap.
Kita perlu paham juga bahwa dalam bahasa Indonesia, oleh adalah kata bantu yang sering kali dihilangkan dalam kalimat pasif, tetapi fungsinya tetap tersirat.
Argumen bahwa "ibu" tetap dianggap objek karena "tidak ada oleh" mengabaikan fakta bahwa keberadaan oleh hanya memperjelas peran ibu sebagai pelengkap, bukan sebagai objek.
Dalam banyak bahasa, pelaku dalam kalimat pasif dianggap sebagai pelengkap, bukan objek. Misalnya:
Bahasa Inggris: "The rice was cooked by mother." (Agentive: by mother)
Bahasa Indonesia: "Nasi dimasak ibu." (Agentive: oleh ibu)
Menyamakan pelengkap dalam pasif dengan objek akan menyulitkan analisis sintaksis pada level lebih lanjut karena konsep ini tidak sejalan dengan prinsip tata bahasa universal.
Dengan demikian, jika "ibu" tetap dianggap objek dalam pasif, istilah pelengkap untuk agentive phrase akan kehilangan fungsi dalam analisis bahasa Indonesia. Dalam tata bahasa, objek adalah elemen yang dikenai tindakan langsung dalam kalimat aktif, bukan yang menjadi pelaku tindakan dalam kalimat pasif.
@@Tubuhkata Saya pikir ada empat hal yang perlu kita perhatikan di sini:
1. Fungsi objek dalam kalimat aktif:
Objek adalah unsur dalam kalimat aktif yang dikenai tindakan langsung oleh subjek.
Dalam kalimat aktif "Ibu memasak nasi", "nasi" adalah objek karena menerima tindakan memasak secara langsung.
2. Fungsi pelengkap dalam kalimat pasif:
Pelengkap adalah unsur tambahan dalam kalimat yang menjelaskan pelaku tindakan dalam kalimat pasif.
Dalam kalimat pasif "Nasi dimasak ibu", "ibu" adalah pelengkap yang berfungsi untuk menjelaskan siapa pelaku tindakan memasak.
3. Perbedaan struktural:
Dalam kalimat pasif, fokusnya berpindah dari pelaku (subjek aktif) ke objek (yang menjadi subjek pasif). Elemen pelaku (seperti "ibu") tidak lagi berfungsi sebagai objek, tetapi menjadi pelengkap yang memperjelas tindakan.
4. Tes aktif-pasif tidak menentukan fungsi:
Tes aktif-pasif hanya memastikan hubungan sintaksis antar unsur, tetapi tidak menentukan fungsi unsur dalam kalimat pasif. Dalam pasif, pelaku tindakan (seperti "ibu") tidak bisa lagi dianggap objek karena tidak memenuhi kriteria sebagai elemen yang dikenai tindakan.
Kesimpulan akhir
- Dalam kalimat aktif, objek berfungsi sebagai penerima tindakan langsung dari predikat.
- Dalam kalimat pasif, pelengkap berfungsi untuk menjelaskan pelaku tindakan, bukan sebagai objek.
Oleh karena itu, dalam kalimat "Nasi dimasak ibu", "ibu" adalah pelengkap, bukan objek.
Bang numpang tanya, kalau kalimat ini "Rani melaksanakan upacara" itu SPO atau SP Pel ya bang?
SPO.. Predikat nya melaksanakan.. Krn bisa di pasifkan otomatis setelah nya objek.. Tp kalau predikat nya ''laksanakan" setelah nya baru pelengkap.. Krn gk ada imbuhan
1 dan 3 ga sih untuk soal yang terakhir? soalnya predikatnya sama' berimbuhan ' di ' . tapi pola kalimatnya beda, yang no.3 S - P - O sedangkan, yang no.1 S - P - K ..
oke kak udah kejawab divideo selanjutnya🤩🫰
Mau tanya pak kalo ada kalimat :
Para penulis menemukan hiu martil besar yang memiliki kemungkinan besar yang mewarisi dua salinan dari urutan DNA yang sama (pola kalimat nya gimana ya?)
Saya jawab dalam video ya hari ini.
@@Tubuhkata oke ka siapp
S-P-O-Pel
file soalnya dimana kak?
Yang no 2 jawabanya D?
Kalo pola kalimat ini gimana pak?
Ayah membeli boneka untuk Adik.
Ayah (S), Membeli (P), Boneka (O) , Untuk Adik (Keterangan) kenapa keterangan? "Karena diawali dgn preposisi UNTUK" 🙏