Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Pembelajaran Ke-28 hadits Ke-381 dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Dan kita masih membahas hadits keDua yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, سبْعَةٌ يُظِلُّهُم اللَّه في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ : إِمامٌ عادِلٌ ، وَشَابٌ نَشَأَ في عِبَادَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجلَّ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مَعلَّقٌ بِالمَسَاجِدِ ورَجُلان تَحَابَّا في اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، ورَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فقال : إِنِّي أَخافُ اللَّه ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بصَدَقَةٍ ، فَأَخْفَاهَا حَتَّى لا تَعْلَمَ شِمَالُهُ ما تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ » متفقٌ عليه “Ada 7 golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari di mana tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah ke pada Allah Subhanahu wa Ta’ala; Seorang laki-laki yang hatinya terikat dengan Masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah keduanya berkumpul dan berpisah atas dasar cinta kepada Allah; Seorang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita cantik dan menawan lalu dia berkata, 'Sesungguhnya saya takut kepada Allah’; Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; Dan Seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesendirian, maka kedua matanya mengucurkan air mata” (Muttafaq ‘alaih). Dan kita masih membahas golongan yang ke-5 dari 7 golongan akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari di mana tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya yaitu ورَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فقال : إِنِّي أَخافُ اللَّه “Seorang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita cantik dan menawan lalu dia berkata, 'Sesungguhnya saya takut kepada Allah’.”. Dan kita sudah katakan bahwa makna secara umum adalah wanita yang mengajak berzina dan wanita ini punya kedudukan dan punya kecantikan. Dua hal yang membuat permintaan ini hampir mustahil di tolak, ada hasrat dan rasa aman. Namun justru laki-laki ini menolak dengan mengatakan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Karena kekuasaan manusia tidak bisa berkutik, apabila Allah murka dan marah dan apabila Allah ingin mengazab seseorang. Maka apabila orang beriman dan orang yang di didik dengan Iman, Tauhid dan dengan Nama dan Sifat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan sangat mengenal الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan sangat beriman kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dia mengatakan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Ternyata ada keterangan lain yang disebutkan sebagian para ulama sebagaimana yang dibawakan oleh Al Imam An-Nawawi dari Al-Qadhi رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى, diantara maknanya adalah wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan ini bisa bermakna bukan mengajak berzina, tetapi mengajak menikah dan dari sebuah pintu yang Halal, namun justru di response dengan ucapan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Maka timbul pertanyaan, apa yang salah, bukankah pintu ini halal? Bukankah pernikahan adalah Sunnah Rasul ﷺ? Nabi ﷺ mengatakan diantara penggalan sabdanya, “Dan saya menikahi wanita” lalu penutupan hadits tersebut beliau ﷺ mengatakan, “Barangsiapa yang tidak suka dengan Sunnahku maka dia bukan termasuk bagian dari umatku”. Jadi setelah Nabi ﷺ menyebutkan salah satunya pernikahan, karena ada 3 hal yang beliau sebutkan. Dan ini menunjukan bahwa pernikahan adalah Sunnah Rasulullah ﷺ, dengan syarat-syarat yang dijelaskan oleh para ulama Fiqh. Dan wanita ini mengajak menikah dan bukan mengajak berzina, lalu kenapa laki-laki ini menolak? Laki-laki ini menolak bukan karena mengHaramkan yang Halal, karena membenci atau tidak suka dengan pernikahan, namun laki-laki ini menolak karena khawatir tidak bisa menunaikan hak wanita tersebut apabila menjadi istrinya. Ketika seorang wanita punya kedudukan dan kecantikan, tentu saja haknya tidak mudah dan tidak semua orang sanggup menunaikan hak itu, karena dia khawatir tidak bisa manunaikan hak wanita tersebut. Dan apakah setiap laki-laki tidak bisa manunaikan? Bukan demikian pemahamannya. Setiap orang punya kapasitas masing-masing, setiap orang punya kemampuan dan skill masing-masing. Dan dalam kasus ini laki-laki ini khawatir tidak bisa menunaikan hak wanita tersebut apabila menjadi istrinya dan khawatir melalaikan dia dari ketaatan dia kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Karena kecantikan dan kedudukan adalah magnet yang sangat luar biasa dan dia bisa menarik dirinya. To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Senin, 18 Rabi’ath-Thani 1446 AH/21 Oktober 2024 Ahida Muhsin
I am your sister from Yemen, and by Allah I only spoke out of hunger and distress. My mother, my brothers, and I lessons and tears. We are in a situation that only God knows about. God is sufficient for us, and He is the best disposer of affairs for those who broughtOh people, we are your sisters, by God 😭😭😭 We do not even find a loaf of bread inside the house that would satisfy you, oh nation of Muhammad. People are brothers. Oh God, make your righteous servants subservient to us. Oh God, make your righteous servants subservient to us. My appeal to every Muslim, oh Lord, if he sees this message, may He prolong his life, make him happy, and cover him. May God reward him. God is sufficient for me, and He is the best disposer of affairs. There is no power or strength except with God. Oh people, oh nation of Muhammad, oh people of goodness, oh people of mercy. We are your sisters and your children. By God, we do not even find a loaf of bread inside the house that would satisfy you. Oh nation of Muhammad, I only spoke out of extreme hunger and distress. My mother, sisters, and I are displaced from our homes because of the war. We are in a state that no one knows about except God. God is sufficient for us, and He is the best disposer of affairs, against those who brought us to this state 💔💔 By God Almighty, I only wrote this appeal out of extreme poverty and poverty, oh people. I beg you by God Almighty, Lord of the Mighty Throne, that I do not have food at home. By God, my brothers and sisters have been sitting around for two days. Without food, by God our situation is very difficult, we are 6 people in the house and my father passed away and there is no one to support us and we live in a rented house and we cannot pay the rest of the rent. I am not lying to you nor deceiving you nor cheating you. I am a Yemeni girl displaced because of the war between me and my family over a rent dispute and the owner of the house. By God, my brother comes every day and humiliates us and talks about us and wants us to go out to the street because we are unable to pay him the rent. The neighbors saw us crying and talked to the neighbors again and gave us a deadline until the end of the week and we swore to God to let us out of the street now we are in arrears of 60 thousand Yemeni riyals for 3 months rent may God have mercy on us our country is suffering because of this war and we do not find our daily sustenance and we live my mother and sisters our father passed away may God have mercy on him and we do not have anyone in the world to come to us in these harsh circumstances my little sisters went out to the street and saw the neighbors eating and stood at their door giving them even a piece of bread and by God in whose hand is the heavens and the earth they closed the door and kicked them out and they came back crying dying of hunger no one has mercy on them and now the holiday has come back to me if no one of us helps us with a kilo of flour by God we will die of hunger brother I seek refuge in God and then in you and I want your help for the sake of God I ask you by God you love goodness and help me even if it is about the rent of the house send me a WhatsApp message on this number 00967717413452 and ask for my card name and send it and do not delay may God compensate you with all good My little sisters, look at their situation and help us and save us before they throw us out into the street and humiliate us or my family and I die of hunger. We ask you by God, if you are able to help us, do not delay on us, and may God reward you with good.'~~_«%•&»_~~_~&:»'////;&&;&;&;;&🎉😢😢😢😢;&;&&&//&..,!~~~♡♡♡~~~♡~♡~•~•~•~•~♡~♡~♡~;l.i.i.i.i.i.l.|-........،.،..،.،.،..،
Alhamdulillah,maaf Ustadz mohon izin menyimak kembali materi kajiannya,semoga istiqomah sampai selesai kitabnya Biidznillah ,, aamiin Allahumma aamiin, Syukron wa jazaakumullah khayran Ustadzunna Nuzul Dzikri dan tim kajian atas ilmunya, Baarakallahu fiikum... 🙏
LAST PART Maka lihat bagaimana orang yang beriman, laki-laki yang bertaqwa dan orang yang akan mendapatkan naungan dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan hidupnya bukan dengan mental aji mumpung, tetapi hidupnya dengan memperhitungkan masalah secara objective dan parameternya apakah saya bisa menunaikan hak atau tidak? Apakah saya bisa menunaikan kewajiban saya atau tidak? Dan dari sini kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa betapa mulianya wanita di dalam Islam. Dan wanita tidak bisa disikapi dengan mental aji mumpung. Dan wanita bukan pihak yang bisa dimanfaatkan untuk kepuasan syahwat atau hasrat seseorang, tetapi dia harus di jaga dan dilindungi walaupun di depan mata dan dia menyerahkan, apalagi memanipulasi wanita. Di depan mata saja dia berikan dirinya dengan melalui jalan yang halal yaitu pernikahan, itu saja tidak boleh dimanfaatkan. Kalau ini mental orang-orang beriman dan laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, apalagi mengejar wanita untuk dimanfaatkan dan sebagian pihak menggunakan bahasa untuk berburu wanita dan untuk dimanipulasi. Dan itu bukan akhlak yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Allah dan Rasul-Nya ﷺ mengajarkan, walaupun wanita dengan segala pesonanya dan anda tertarik dan suka dengan kecantikannya di depan mata anda menyerahkan dirinya kepada anda melalui jalan yang halal, tetapi jika perhitungan anda tidak bisa menunaikan hak wanita itu, tidak bisa menjalani konsekuensi dari jalan yang halal itu, maka anda berdosa. Maka orang-orang beriman itu bukan hanya memanfaatkan pintu yang halal di depan mata, tetapi dia memikirkan konsekuensi dari keputusan itu. Tetapi kalau anda bisa maka, Bismillahi Tawakaltu Alallah, silahkan maju dan anda terima wanita tersebut lalu anda nikahi. Tetapi kalau anda tidak bisa dan anda cenderung memaksakan dan anda tahu secara perhitungan anda tidak masuk. Dan manusia itu kalau jujur dia bisa melihat dirinya dengan taufik dari Allah. Tetapi orang-orang beriman tidak demikian, dia tahu bahwa semua akan di hisab, di tahu bahwa amalan itu bukan hanya mengikuti Sunnah Nabi ﷺ tetapi ikhlas kepada Allah. Kalau anda ikhlas karena Allah, apakah anda berfikir untuk menunaikan hak dia? Atau keputusan ini karena Allah atau karena hasrat anda? Karena Allah akan tanya keputusan ini. ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ “kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS At-Taksur: 8). أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS Al-Qiyamah: 36). Dan kalau gagal ini mempertaruhkan Surga saya, Surga dengan segala kenikmatan, maka dia akan hati-hati. Apalagi wanita ini cantik punya kedudukan dan meminta jalan yang halal untuk dinikahi dan wanita ini punya itikad baik lalu dia mempertaruhkan hal besar, karena bagi wanita susah untuk mengajukan diri dan itu bukan common sense dan pola mayoritas. Lalu pantaskah kita memanfaatkan dan mengkhianati wanita seperti ini untuk kepentingan hasrat kita? Dan apakah Allah akan membiarkan kita mempermainkan, memanfaatkan dan mengkhianati dia?. Orang yang jahat saja tidak boleh dizhalimi, musuh saja tidak boleh dikhianati, silahkan baca dalam Al-Qur’an di awal-awal surat At-Taubah dan ada banyak dalil tentang masalah ini, lihat bagaimana Nabi ﷺ dalam Su’ul Hudaibiyah, itu musuh tidak boleh dikhianati. Ini ada wanita punya itikad baik, niat baik lalu baik sangka kepada kita, tidak mungkin dia tawarkan dirinya atau di maju dan mempertaruhkan dirinya dan kehormatannya, karena dia berbaik sangka kepada kita, karena kita bisa menjadi Pemimpin, Imam, membina dia atau membimbingnya lalu dia merendah dan bukan memakai cara meninggi, padahal dia punya kedudukan, namun dia tidak gunakan kedudukannya itu. Lalu pantaskah untuk dikhianati dan dimanfaatkan untuk kepentingan hawa nafsu dan syahwat kita? Dan kalau kita nekad memanfaatkan atau mengkhianati, apakah Allah akan biarkan begitu saja? Dan Allah mengatakan, إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ “Orang-orang yang zhalim tidak akan pernah beruntung” (QS Al-An’am: 21). Dan kalau orang bisa berfikir demikian dan menjaga, maka dia akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari Kiamat. Karena dalam konteks ini dia sudah menjaga wanita tersebut, maka dia akan di jaga oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Jadi ini bukan hanya sekedar menolak, namun ini perhitungannya dalam dan tajam. Dan kalau kemudian dia memiliki kemampuan dan perempuan ini masih menunggu dirinya lalu pada saat itu dia punya kemampuan untuk bisa menunaikan hak perempuan tersebut dan bukan memanfaatkanya dan akan berjuang menjadi Imam dan pemimpin dan menjaga wanita tersebut dari siksa Api Neraka, maka Bismillahi Tawakaltu Alallah, silahkan maju. Karena ketika seseorang itu atau laki-laki menikahi seorang wanita, maka tanggung jawab terbesar dan inti dari keputusan itu menjaga wanita itu dari siksa Api Neraka dan ini bukan mustahil dan menjadi takut menikah, bukan seperti itu. Tetapi itu bukan misi yang mudah, karena Allah berfirman, قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا “Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari Api Neraka” (QS At-Tahrim: 6). Menikahi wanita artinya membuat statement, ‘saya akan memperjuangkan kamu dan saya akan menjaga kamu dari siksa Api Neraka’. Dan kalau tidak bisa maka dia katakan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Dan ini menujukan bagaimana kita di didik untuk memperlakukan wanita, tidak memanfaatkan mereka, apalagi memanipulasi atau mengambil kesempatan. Tetapi bagaimana terus berfikiran objective, melindungi, menjaga dan bagaimana mengawal mereka dari siksa Api Neraka. Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita ilmu nafi’ dan melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat. Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik untuk bisa mengamalkan apa yang kita pelajari, ucapkan dan apa yang kita dengarkan. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Senin, 18 Rabi’ath-Thani 1446 AH/21 Oktober 2024 Ahida Muhsin
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
PART ONE
Pembelajaran Ke-28 hadits Ke-381 dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Dan kita masih membahas hadits keDua yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, سبْعَةٌ يُظِلُّهُم اللَّه في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ : إِمامٌ عادِلٌ ، وَشَابٌ نَشَأَ في عِبَادَةِ اللَّهِ عَزَّ وَجلَّ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مَعلَّقٌ بِالمَسَاجِدِ ورَجُلان تَحَابَّا في اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، ورَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فقال : إِنِّي أَخافُ اللَّه ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بصَدَقَةٍ ، فَأَخْفَاهَا حَتَّى لا تَعْلَمَ شِمَالُهُ ما تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ » متفقٌ عليه “Ada 7 golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari di mana tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah ke pada Allah Subhanahu wa Ta’ala; Seorang laki-laki yang hatinya terikat dengan Masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah keduanya berkumpul dan berpisah atas dasar cinta kepada Allah; Seorang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita cantik dan menawan lalu dia berkata, 'Sesungguhnya saya takut kepada Allah’; Seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya; Dan Seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam kesendirian, maka kedua matanya mengucurkan air mata” (Muttafaq ‘alaih). Dan kita masih membahas golongan yang ke-5 dari 7 golongan akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari di mana tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya yaitu ورَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فقال : إِنِّي أَخافُ اللَّه “Seorang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita cantik dan menawan lalu dia berkata, 'Sesungguhnya saya takut kepada Allah’.”. Dan kita sudah katakan bahwa makna secara umum adalah wanita yang mengajak berzina dan wanita ini punya kedudukan dan punya kecantikan. Dua hal yang membuat permintaan ini hampir mustahil di tolak, ada hasrat dan rasa aman. Namun justru laki-laki ini menolak dengan mengatakan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Karena kekuasaan manusia tidak bisa berkutik, apabila Allah murka dan marah dan apabila Allah ingin mengazab seseorang. Maka apabila orang beriman dan orang yang di didik dengan Iman, Tauhid dan dengan Nama dan Sifat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan sangat mengenal الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan sangat beriman kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dia mengatakan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”.
Ternyata ada keterangan lain yang disebutkan sebagian para ulama sebagaimana yang dibawakan oleh Al Imam An-Nawawi dari Al-Qadhi رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى, diantara maknanya adalah wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan ini bisa bermakna bukan mengajak berzina, tetapi mengajak menikah dan dari sebuah pintu yang Halal, namun justru di response dengan ucapan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”. Maka timbul pertanyaan, apa yang salah, bukankah pintu ini halal? Bukankah pernikahan adalah Sunnah Rasul ﷺ? Nabi ﷺ mengatakan diantara penggalan sabdanya, “Dan saya menikahi wanita” lalu penutupan hadits tersebut beliau ﷺ mengatakan, “Barangsiapa yang tidak suka dengan Sunnahku maka dia bukan termasuk bagian dari umatku”. Jadi setelah Nabi ﷺ menyebutkan salah satunya pernikahan, karena ada 3 hal yang beliau sebutkan. Dan ini menunjukan bahwa pernikahan adalah Sunnah Rasulullah ﷺ, dengan syarat-syarat yang dijelaskan oleh para ulama Fiqh. Dan wanita ini mengajak menikah dan bukan mengajak berzina, lalu kenapa laki-laki ini menolak? Laki-laki ini menolak bukan karena mengHaramkan yang Halal, karena membenci atau tidak suka dengan pernikahan, namun laki-laki ini menolak karena khawatir tidak bisa menunaikan hak wanita tersebut apabila menjadi istrinya. Ketika seorang wanita punya kedudukan dan kecantikan, tentu saja haknya tidak mudah dan tidak semua orang sanggup menunaikan hak itu, karena dia khawatir tidak bisa manunaikan hak wanita tersebut. Dan apakah setiap laki-laki tidak bisa manunaikan? Bukan demikian pemahamannya. Setiap orang punya kapasitas masing-masing, setiap orang punya kemampuan dan skill masing-masing. Dan dalam kasus ini laki-laki ini khawatir tidak bisa menunaikan hak wanita tersebut apabila menjadi istrinya dan khawatir melalaikan dia dari ketaatan dia kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Karena kecantikan dan kedudukan adalah magnet yang sangat luar biasa dan dia bisa menarik dirinya.
To be continued 1 of 2 part
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Senin, 18 Rabi’ath-Thani 1446 AH/21 Oktober 2024
Ahida Muhsin
I am your sister from Yemen, and by Allah I only spoke out of hunger and distress. My mother, my brothers, and I lessons and tears. We are in a situation that only God knows about. God is sufficient for us, and He is the best disposer of affairs for those who broughtOh people, we are your sisters, by God 😭😭😭 We do not even find a loaf of bread inside the house that would satisfy you, oh nation of Muhammad. People are brothers. Oh God, make your righteous servants subservient to us. Oh God, make your righteous servants subservient to us. My appeal to every Muslim, oh Lord, if he sees this message, may He prolong his life, make him happy, and cover him. May God reward him. God is sufficient for me, and He is the best disposer of affairs. There is no power or strength except with God. Oh people, oh nation of Muhammad, oh people of goodness, oh people of mercy. We are your sisters and your children. By God, we do not even find a loaf of bread inside the house that would satisfy you. Oh nation of Muhammad, I only spoke out of extreme hunger and distress. My mother, sisters, and I are displaced from our homes because of the war. We are in a state that no one knows about except God. God is sufficient for us, and He is the best disposer of affairs, against those who brought us to this state 💔💔 By God Almighty, I only wrote this appeal out of extreme poverty and poverty, oh people. I beg you by God Almighty, Lord of the Mighty Throne, that I do not have food at home. By God, my brothers and sisters have been sitting around for two days. Without food, by God our situation is very difficult, we are 6 people in the house and my father passed away and there is no one to support us and we live in a rented house and we cannot pay the rest of the rent. I am not lying to you nor deceiving you nor cheating you. I am a Yemeni girl displaced because of the war between me and my family over a rent dispute and the owner of the house. By God, my brother comes every day and humiliates us and talks about us and wants us to go out to the street because we are unable to pay him the rent. The neighbors saw us crying and talked to the neighbors again and gave us a deadline until the end of the week and we swore to God to let us out of the street now we are in arrears of 60 thousand Yemeni riyals for 3 months rent may God have mercy on us our country is suffering because of this war and we do not find our daily sustenance and we live my mother and sisters our father passed away may God have mercy on him and we do not have anyone in the world to come to us in these harsh circumstances my little sisters went out to the street and saw the neighbors eating and stood at their door giving them even a piece of bread and by God in whose hand is the heavens and the earth they closed the door and kicked them out and they came back crying dying of hunger no one has mercy on them and now the holiday has come back to me if no one of us helps us with a kilo of flour by God we will die of hunger brother I seek refuge in God and then in you and I want your help for the sake of God I ask you by God you love goodness and help me even if it is about the rent of the house send me a WhatsApp message on this number 00967717413452 and ask for my card name and send it and do not delay may God compensate you with all good My little sisters, look at their situation and help us and save us before they throw us out into the street and humiliate us or my family and I die of hunger. We ask you by God, if you are able to help us, do not delay on us, and may God reward you with good.'~~_«%•&»_~~_~&:»'////;&&;&;&;;&🎉😢😢😢😢;&;&&&//&..,!~~~♡♡♡~~~♡~♡~•~•~•~•~♡~♡~♡~;l.i.i.i.i.i.l.|-........،.،..،.،.،..،
Semoga Allah mudahkan kita semua.. baarakallaahu fiikum
Anak2 saya semua laki2, semoga anak2ku bisa menunaikan kewajbannya dan memuliakan istrinya😊
Semoga kelak saya mendapatkan menantu yang memuliakan wanita.
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع
جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
🙏
Cawang hadir ,ustadz
Jazakumullah khair
Barakallahu fiikum
Alhamdulillah,barakallahu fiik ,semoga Allah selalu merahmati ustadz keluarga dan semua team,
Alhamdulillah,maaf Ustadz mohon izin menyimak kembali materi kajiannya,semoga istiqomah sampai selesai kitabnya Biidznillah ,, aamiin Allahumma aamiin, Syukron wa jazaakumullah khayran Ustadzunna Nuzul Dzikri dan tim kajian atas ilmunya, Baarakallahu fiikum... 🙏
Barakallahu fiik
Allahu Akbar
Masya Allah Tabarakallah
Bismillah Alhamdulillah menyimak Ustadz, jazakallahu khairan ustadz
Doakan ustadz,semoga sy mendapatkan anak menantu, yg nisa memuliakan wanita, aamiin
Jazakallahu khoiron ustadz atas ilmu nya
Alhamdulilah
LAST PART
Maka lihat bagaimana orang yang beriman, laki-laki yang bertaqwa dan orang yang akan mendapatkan naungan dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan hidupnya bukan dengan mental aji mumpung, tetapi hidupnya dengan memperhitungkan masalah secara objective dan parameternya apakah saya bisa menunaikan hak atau tidak? Apakah saya bisa menunaikan kewajiban saya atau tidak? Dan dari sini kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa betapa mulianya wanita di dalam Islam. Dan wanita tidak bisa disikapi dengan mental aji mumpung. Dan wanita bukan pihak yang bisa dimanfaatkan untuk kepuasan syahwat atau hasrat seseorang, tetapi dia harus di jaga dan dilindungi walaupun di depan mata dan dia menyerahkan, apalagi memanipulasi wanita. Di depan mata saja dia berikan dirinya dengan melalui jalan yang halal yaitu pernikahan, itu saja tidak boleh dimanfaatkan. Kalau ini mental orang-orang beriman dan laki-laki yang bertaqwa kepada Allah, apalagi mengejar wanita untuk dimanfaatkan dan sebagian pihak menggunakan bahasa untuk berburu wanita dan untuk dimanipulasi. Dan itu bukan akhlak yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya ﷺ. Allah dan Rasul-Nya ﷺ mengajarkan, walaupun wanita dengan segala pesonanya dan anda tertarik dan suka dengan kecantikannya di depan mata anda menyerahkan dirinya kepada anda melalui jalan yang halal, tetapi jika perhitungan anda tidak bisa menunaikan hak wanita itu, tidak bisa menjalani konsekuensi dari jalan yang halal itu, maka anda berdosa. Maka orang-orang beriman itu bukan hanya memanfaatkan pintu yang halal di depan mata, tetapi dia memikirkan konsekuensi dari keputusan itu. Tetapi kalau anda bisa maka, Bismillahi Tawakaltu Alallah, silahkan maju dan anda terima wanita tersebut lalu anda nikahi. Tetapi kalau anda tidak bisa dan anda cenderung memaksakan dan anda tahu secara perhitungan anda tidak masuk. Dan manusia itu kalau jujur dia bisa melihat dirinya dengan taufik dari Allah. Tetapi orang-orang beriman tidak demikian, dia tahu bahwa semua akan di hisab, di tahu bahwa amalan itu bukan hanya mengikuti Sunnah Nabi ﷺ tetapi ikhlas kepada Allah. Kalau anda ikhlas karena Allah, apakah anda berfikir untuk menunaikan hak dia? Atau keputusan ini karena Allah atau karena hasrat anda? Karena Allah akan tanya keputusan ini. ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ “kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS At-Taksur: 8). أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (QS Al-Qiyamah: 36). Dan kalau gagal ini mempertaruhkan Surga saya, Surga dengan segala kenikmatan, maka dia akan hati-hati. Apalagi wanita ini cantik punya kedudukan dan meminta jalan yang halal untuk dinikahi dan wanita ini punya itikad baik lalu dia mempertaruhkan hal besar, karena bagi wanita susah untuk mengajukan diri dan itu bukan common sense dan pola mayoritas. Lalu pantaskah kita memanfaatkan dan mengkhianati wanita seperti ini untuk kepentingan hasrat kita? Dan apakah Allah akan membiarkan kita mempermainkan, memanfaatkan dan mengkhianati dia?. Orang yang jahat saja tidak boleh dizhalimi, musuh saja tidak boleh dikhianati, silahkan baca dalam Al-Qur’an di awal-awal surat At-Taubah dan ada banyak dalil tentang masalah ini, lihat bagaimana Nabi ﷺ dalam Su’ul Hudaibiyah, itu musuh tidak boleh dikhianati. Ini ada wanita punya itikad baik, niat baik lalu baik sangka kepada kita, tidak mungkin dia tawarkan dirinya atau di maju dan mempertaruhkan dirinya dan kehormatannya, karena dia berbaik sangka kepada kita, karena kita bisa menjadi Pemimpin, Imam, membina dia atau membimbingnya lalu dia merendah dan bukan memakai cara meninggi, padahal dia punya kedudukan, namun dia tidak gunakan kedudukannya itu. Lalu pantaskah untuk dikhianati dan dimanfaatkan untuk kepentingan hawa nafsu dan syahwat kita? Dan kalau kita nekad memanfaatkan atau mengkhianati, apakah Allah akan biarkan begitu saja? Dan Allah mengatakan, إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ “Orang-orang yang zhalim tidak akan pernah beruntung” (QS Al-An’am: 21).
Dan kalau orang bisa berfikir demikian dan menjaga, maka dia akan mendapatkan perlindungan dari Allah pada hari Kiamat. Karena dalam konteks ini dia sudah menjaga wanita tersebut, maka dia akan di jaga oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Jadi ini bukan hanya sekedar menolak, namun ini perhitungannya dalam dan tajam. Dan kalau kemudian dia memiliki kemampuan dan perempuan ini masih menunggu dirinya lalu pada saat itu dia punya kemampuan untuk bisa menunaikan hak perempuan tersebut dan bukan memanfaatkanya dan akan berjuang menjadi Imam dan pemimpin dan menjaga wanita tersebut dari siksa Api Neraka, maka Bismillahi Tawakaltu Alallah, silahkan maju. Karena ketika seseorang itu atau laki-laki menikahi seorang wanita, maka tanggung jawab terbesar dan inti dari keputusan itu menjaga wanita itu dari siksa Api Neraka dan ini bukan mustahil dan menjadi takut menikah, bukan seperti itu. Tetapi itu bukan misi yang mudah, karena Allah berfirman, قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا “Jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari Api Neraka” (QS At-Tahrim: 6). Menikahi wanita artinya membuat statement, ‘saya akan memperjuangkan kamu dan saya akan menjaga kamu dari siksa Api Neraka’. Dan kalau tidak bisa maka dia katakan, إِنِّي أَخافُ اللَّه “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”.
Dan ini menujukan bagaimana kita di didik untuk memperlakukan wanita, tidak memanfaatkan mereka, apalagi memanipulasi atau mengambil kesempatan. Tetapi bagaimana terus berfikiran objective, melindungi, menjaga dan bagaimana mengawal mereka dari siksa Api Neraka. Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan kita ilmu nafi’ dan melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat. Semoga الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan taufik untuk bisa mengamalkan apa yang kita pelajari, ucapkan dan apa yang kita dengarkan. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Senin, 18 Rabi’ath-Thani 1446 AH/21 Oktober 2024
Ahida Muhsin
Begitu juga wanita yaa, harus dipikirkan apakah bisa menjalankan kewajibannya atau memberikan hak kepada laki-laki?
maaf tadz suaranya kayak kurang jelas mendengung gitu artikulasinya
10:00