Ini kalo di cocokologikan , kasusnya mirip di jepang Negaeranya makmur gak kekurangan makan sandang papan, tapi populasinya terus menurun selama 20th terakhir Kalo liat kota2 besar di jepang, kotanya begitu padat banget Dan karna padat/over populasi inilah Penduduk jepang mirip di eksperimen tikus Orang jepang yg awal nya lebih sosial/membaur tapi makin kesini jadi lebih introvert/nolep Nolepnya mereka secara tidak disadari juga suatu bentuk perlindungan diri dari diskriminasi sosial dan kasta ekonomi Jadi mereka harus bisa bertahan hidup dgn bergaul/bersosialisasi dgn orang2 yg bener2 di percayai ajh Situasi eksperimen tikus ini juga mirip dgn yg terjadi di jakartq/jqbodetabek Wilayah sekecil jabodetabek di huni 30jt an manusia Hal ini menyebabkan banyak kesenjangan sosial yg nyata, utamanya kesenjangan kasta ekonomi.. Yg kaya hanya bergaul dgn yg kaya, dgn cara menyekolahkan anak mereka di sekolah mahal/sekolah internasional/sekolah swasta yg elit & mewah Sementara orang kelas bawah bersekolah di sekolah yg murah dan ala kadarnya.. Bahkan untuk perumahan pun juga mereka terkotak2 antara pemukiman elit dan pemukiman kumuh kelas bawah.. Tapi secara makanan sebenernya orang2 dijakarta gk kelaparan, makanan jauh lebih tercukupi karna nyari duit/kerja terbilang lebih mudah kalo apapun mau dilakukan/gk gengsian (ini mirip di eksperimen bahwa mereka tidak kekurangan makanan tapi mereka membuat kasta di tempat padat dan sempit tsb).. Maka dr pada itu saya pikir beban jakarta untuk pembangunan dan ekonomi sudah melampaui batas/sudah terlalu berat dan terlalu di pakasakan Negara sebesar indonesia tapi masih ajh terus memperbesar jakarta dgn membuat kota satelit baru.. Juga dr segi ke amanan jakarta lebih rawan karna padat nya manusia beda dgn di pedesaan yg kepadatan manusia nya lebih rendah Karna rawannya kejahatan di jakarta, orang2 di jakarta secara umum agak cenderung introvert, khususnya di pusat kota dan pemukiman elit mereka jd lebih individualis sebagai bentuk perlindungan diri Beda dgn di pedesaan yg jauh lebih sosial karna rasa aman yg lebih baik
Belakangan di jepang juga banyak perilaku seks menyimpang akibat sulitnya mencari jodoh/pasangan Dimana seiring makmur dan padatnya jepang Bikin pencari jodoh jd lebih pemilih dalam mencari pasangan Yg gagal dalam mencari jodoh mereka melampiaskannya dgn cara pacaran dgn tokoh anime , berkhayal seks dgn boneka seks , berkhayal dgn film2 bokep yg bervariasi
Gua Tim berterima kasih, yaa Karena Dari tikus2 ini kita bisa tau bagaimana perilaku sosial tikus yang sama dengan manusia. Bukan hanya Karena kesamaan bentuk sosialnya saja namun juga tahu dampak Dan penyebab dari perilaku sosial dalam Experiment Universe 25 ini. Walau experiment ini memang terbilang kejam namun yang jelas kita menjadi tahu perilaku sosial yang ditunjukkan menjadi pembelajaran yang bermanfaat Dan juga sekaligus memberikan kita kesempatan untuk mengatur perilaku sosial kita Di masa depan yang akan datang🤓.
Kondisi generasi tikus "The Beautiful Ones" ngingetin aku sama: 1. Generasi muda yang cuma tau hal-hal instan, malas dan gak mau usaha. 2. Kemunculan kembali toxic masculinity dan feminist. 3. Lahirnya generasi snowflake. 4. Meningkatnya ketidakpedulian terhadap orang lain. Secara keilmuan aku setuju sama penelitian ini karena memprediksi masa depan umat manusia itu sendiri. Edit: Buat yg gak tau apa itu generasi snowflake. Dari Kamus Bahasa Inggris Collins (2016), Generasi Snowflake merupakan sebutan untuk generasi yg lahir pada tahun 1980-1994 yg kurang tangguh dan lebih rentan untuk tersinggung dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Sebutan ini hingga sekarang masih digunakan karena "ketersinggungan" tersebut selalu terlihat di generasi-generasi berikutnya yang semakin lama semakin gencar, yang pada akhirnya memunculkan istilah "Cancel" di mana mereka memaksa seseorang untuk menutup/menghapus akun-akun sosial media seseorang yg berbeda pendapat dengan mereka.
@@rahmahmaulida3469 Simpelnya generasi yg mudah tersinggung dan marah sama hal2 yg berbeda dengan pemikiran mereka, apa2 main cancel orang, rentang umurnya antara remaja akhir sampai awal 20-an. Paling gampang nemuinnya di Twitter.
@@rahmahmaulida3469 artinya merasa diri mereka itu lebih spesial dibanding orang lain sehingga bersikap merendahkan orang lain karena seakan diri mereka lebih baik dari semuanya koreksi kalo salah
Kok semuanya mirip kasus kasus di kota besar ya: - muncul generasi sehat tapi lemah berpikir - mulai muncul kelompok-kelompok yang politik identitasnya kuat - perang antar kelompok - bullying dalam kelompok lemah sebagai pelampiasan - tikus dalam satu kelompok pun muai cuek satu dengan yang lainnya - tingkat harapan hidup yang menurun - tikus betina yang mulai jaga jarak takut disakiti tikus jantan - bayi yang langsung ditinggal sama ibunya - dan munculnya LGBT (kayanya jadi penanda terakhir munculnya necro city)
Semua berawal dari penyakit hati yg menyebabkan diskriminasi dimana suatu individu atau kelompok tidak mendapat apresiasi sehingga merasa rendah diri atau iri dengan kelompok lain. Karena harga dirinya terancam, mereka menindas kelompok atau individu yg dirasa lebih rendah atau lemah untuk mengapresiasi dirinya bahwa mereka masih lebih baik dari pada kelompok lain, lalu korban penindasan merasa rendah sehingga mencari korban yg lebih lemah darinya sebagai bentuk apresiasi diri sama seperti kelompok pertama tadi. Siklus ini akan terus berputar sampai ke Individu terlemah. untuk memutus siklus ini kita harus mengubah cara kita mengekspresikan emosi dengan cara berkarya lewat seni, seperti buat puisi, ciptain lagu, nge gambar, buat film, menari dll. sehingga tidak ada korban lagi, sedangkan mereka yg kurang apresiasi tidak akan cukup diobati dengan pujian karena mereka tidak sadar betapa berharganya mereka, ak pernah denger quote bagus "don't compare yourself to others, they're not living your life, give that energy back to yourself and creat the life that you want to live" dan menurutku yg mampu menghancurkan siklus ini adalah cinta kasih
Gw pribadi setuju sih sm eksperimen ini, secara gak langsung bikin manusia (trutama ilmuwan2) brusaha mencegah kejadian yg sama di bumi. Krn progressnya pun bakal sama di semua makhluk dlm kondisi yg sama. Gw percaya kt mulai masuk ke tahap ke 3 & 4 di tikus ini. Bumi kt mungkin masih bisa nampung manusia lebih banyak lg dr sekarang. Tapi, social stress makin meningkat. Angka kelahiran mulai turun di beberapa negara maju. Perilaku hubungan sesama jenis mulai tumbug subur. Social distrust makin marak. Nah, tp untungnya banyak pihak yg concern buat memperbaiki kondisi, secara gak langsung kita gak cuman jd tikus2 itu yang bodo amat sm kelangsungan spesies mreka. Concern psikis makin diangkat, pemanfaatan SDA mulai dibenahin, Kepedulian sosial jg makin digencarin, dsb.
Tak bisa dipungkiri, bumi ini sangatlah cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia, tetapi tidak dengan keserakahannya. Jangan punya anak hanya karena tuntutan sosial, tetapi punya anak jika memang mampu menjamin kualitas hidup sang anak.
kalau dilihat sekarang, sebenarnya kebanyakan orang mengarah memiliki perilaku seperti tikus yg di percobaan itu. Tidak mudah percaya dengan orang lain, individualis, yg kuat menyerang yg lemah, dan bnyak lagi. Dan tidak menutup kemungkinan, kalau manusia masih berkelakuan seperti sekarang ini, nasib kita bakal mirip kya tikus2 itu. Ini masih bukan hal yg pasti ya, cuman takutnya gitu sih. Semoga aja, kita yg lebih berakal budi daripada hewan, bisa menghindari bencana seperti ini
Gw pernah baca di buku tentang psikologi, ada sebuah teori namanya perilaku sosial yang dicetuskan psikolog B.F. Skinner dan terinspirasi dari burung. Dia ber experimen kepada burung dengan metode tertentu. Sampe dia mendapati temuan bahwa "pola perilaku manusia itu tergantung pada stimulus dan respon". Sesuatu yang disebut kebiasaan adalah berulangnya sebuah perilaku diakibatkan stimulus/rangsangan tertentu. Contoh simpel: Gw kerja biar dapet duit buat bertahan hidup itu gw lakukan terus-menerus selama itu bisa mensupport hidup gw, begitupun kalo gw beli bunga buat cewe gw sehingga doi seneng akan gw lakuin LAGI asalkan reaksi yg gw harapkan tetap terjadi. Nah kaitannya dengan experimen ini adalah di poin "unlimited resource", ketika para tikus TAU bahwa mereka bakal dapet makan besok dan gak kuatir tentang cara bertahan hidup maka scr perlahan KEHIDUPAN SOSIAL mereka pun akan renggang. Biasanya para tikus harus hidup berkoloni saling membantu satu sama lain. Ya ibarat kita manusia pas masih bayi sangat bergantung dengan orang tua sampai bisa mandiri. Nah rasa senang, takut, penasaran yg dirasakan bersama akan semakin memperkuat keintiman antar anggota kelompok. Saat kemudahan (rangsangan) sudah terjamin yang dalam hal ini kebutuhan dasar mereka terjamin akan selalu terpenuhi maka watak (respon) mereka pun jadi melawan kodrat (makhluk sosial). Mereka akan menjadi ANTI SOSIAL/A SOSIAL karena merasa kehidupan berkelompok itu useless dan garing padahal kehidupan sosial yang baik akan berpengaruh pada situasi di masa depan. Nah ending penelitian ini pun menunjukkan begitu bahwa konflik sosial lah pemicu kepunahan tikus dan bukan yang lain seperti yang kita pikirkan (kelaparan, bencana, penyakit).
Relate ga ya sama org2 skrng yang mulai mikir self-love dan menyelamatkan "kesehatan mental" diri sendiri dibanding "bersosial" sama orang2 sekitar? Untuk skng kita mikir itu hal positif, tapi apakah jadi tetap jd hal positi di masa depan?
@@flowrinasumitro7093Intinya sih, konflik sosial banyak berpengaruh terhadap masa depan. Misalkan trauma masa lalu; orang tua cerai, selalu dibully, dll. Kalau Bersosial atau Asosial itu kira-kira saya kira akibat atau efek.
Menurut ku salah satu faktor paling penting, yang tidak ada pada populasi tikus disitu adalah "Hukum". Dengan tidak adanya hukum dan aturan dalam kehidupan tikus-tikus tersebut, mereka (tikus) dapat berperilaku seenaknya. Contoh kekerasan. Jadi dengan tidak adanya hukum ini menimbulkan faktor faktor lainnya yang menyebabkan kepunahan. Pesan moralnya, "Jika manusia hidup tanpa adanya hukum dan peraturan, maka manusia akan hidup seperti binatang"
Hukum tidak berpengarug apa2. Hukum hanya membuat semua tindakan kriminal/kekerasan itu lebih transparan. Bahkan di dunia yg ush penuh hukum ini pun masih banyak kekerasan atau kriminalisme yg dilakukan secara "tidak langsung". " Ketidak langsungan" Itu lag yg menjadi kelemahan dari hukum, karna sesuatu yg tdk langsung tidak akan bisa disentuh oleh hukum. Jadi salah satu cara adalah mengubah keseluruhan ideologi atau memberi konflik/perang skala kecil agar manusia tidak jatuh di wastafel perilaku
@@alfreddustin6912 adanya hukum tetep berpengaruh bang, jangan gk bilang gk pengaruh apa apa. Lu sekarang hidup nyaman kan karena hukum, kalo hukum gk ada orng bunuh bunuhan di jalan biasa aja 🗿 Kan pernah di bahas daerah di Hongkong yg tanpa hukum biasa disebut surga para penjahat. Nah lu bandingin dah suasana disana ama tempat lu tinggal wkwkw. Jadi gua kurang setuju kata lu yang hukum gk berpengaruh apa apa 🗿
Untuk jajaran tim sepulang sekolah, saya mengucapkan terima kasih banyak telah menghibur hari hari kami para pengangguran dan rebahaners menjadi lebih terpacu adrenalinya
Pertama kali baca kisah ini beberapa bulan lalu, dan emang serem banget kalo kita komparasinya sama manusia tapi masuk akal banget. Gue ke golongan yg khawatir, apalagi liat situasi dunia mulai serakah dan saling senggol. Semoga kita semua jadi bagian yang menggunakan akal dan hati dalam bertindak.
Ini penelitian tikut keren sih tapi kalo kita hanya konsen ke perilaku itu bener. Saya mau nambahin sedikit berdasar pengalaman saya sebagai peternak tikus. Konsepnya bagus bang kalo tikus untuk penelitian prilaku karena tikus adalah termasuk hewan cerdas, tapi kita juga harus tau siklus reproduksinya karena tikus rata rata bisa melahirkan 8 sampai 12 ekor. Kalo penelitian 4 pasang di tahun pertama minimal sudah ada 384 ekor tikus setiap 2 sampai 3 bulan dia akan melahirkan anak lagi tinggal di kalikan saja setiap kelahiran terus rentan 4 bulan anak yang telah dilahirkan aman melahirkan anakan juga. Ada satu hal lagi untuk karakter tikus itu sendiri, dia di beri makanan yang sama selama penelitian meski tercukupi dia pasti bosan bukan hanya tikus kita juga sama gitu juga, ahirnya di siklus inilah muncul sifat baru yaitu kanibal. Untuk tikus kanibal dia akan membawa gen yang sama juga untuk anaknya, biasanya yang rentan jadi santapan mereka tikus yang akan melahirkan, anakan tikus yang baru lahir, dan tikus yang terluka karena perkelahian pasca kawin. Kenapa dia berkelahi saat kawin karena itulah sifat asli tikus ketika kawin dia akan mengejar betina dan memaksa kawin. Oiya perbandingan tikus untuk perkawinan adalah 1 jantan 4 betina itu makanya tikus betina akan diperebutkan jantan apa jadinya kalo didalam kandang jantan lebih banyak dari betina sudah bisa di pastikan akan ada perkelahian antara jantan dan pemaksaan kawin kepada betina. Terus untuk desain kandang jika kandang yang digunakan hanya kotak polos sudah bisa di pastikan di siklus ke 4 atau ke lima akan ada kanibalisme, karena selain indukan tikus semakin tua, untuk betina kurang produktif dan semakin berkuasa karena kuat, untuk yang jantan dia lebih barbar karena dia ingin kawin dan berregenerasi. Oiya sifat tikus betina yang sedang hamil atau sedang menyusui dia akan menjaga anakan tikus baik anak mereka ataupun anak tikus lain dan itu akan menjadi rebutan ibu tikus dengan tikus betina yang lain alhasil sudah bisa dipastikan yang selamat setengah atau hanya 2 ekor saja. Itu dia kenapa harus ada desain husus bukan hanya kotak saja, iya muat untuk 3000 tikus tapi kalo di tambah alat atasnya sampai 3 skat atau gampangnya 3 tingkat itu akan me minimalisir tikus mati karena selain tempat semakin luas tikus yang terluka akan bisa selamat dan bersembunyi di tempat yang sepi. Itu beberapa tbahsn saya bang semoga bisa membantu. Sukses terus
Sebenarnya ini bukan sudut pandang tapi pengalaman sebagai peternak tikus. Sebenarnya masih banyak kelemahan dari experimen tersebut. Tikus hampir seperti manusi prilakunya pastinya dalam hal perkintoiyan. Jadi jika suhu normal dia akan kawin 1 x sehari tapi jika suhu panas atau dingin birahi si jantan akan meningkat 1 hari akan mengawini 4 bahkan 6 betina. Biasanya betina yang suhah di kawini biasanya dia akan menghindar dan menolak untuk di kawini kembali sampai 4 atau 6 jam, ketika betina menolak sudah pasti jantan akan terus mengejar bahkan menghajar si betina. Itulah sebabnya kenapa kadang kita melihat atau mendengar tikus jejar kejaraan atau teriak teriak di atas balkon atau di belakang lemari. Teriakan tikus itu nggak tau teriakan nikamat atau minyak lagi saya kurang faham karena saya bukan peneliti tikus tapi peternak tikus dulu. Btw karakter tikus mencit (tikus putih yang kecil) Dangan tikus putih rat ( tikus putih yang besar, bisa sebesar tikus got) itu berbeda. Tingkat kecerdasanny otomatis lebih cerdas yang besar.
@@suryahafizh5498 bukan sudut pandang Kawan saya dulu peternak tikus jadi tau persis karakter Dahlan prilaku tikus. Menang bukan ribuan tikus yang saya hadapi. Sedikit kok tikus yang saya hadapi setiap harinya cuman ratusan ribu pasang saja. Kalau heran tikus di ternak untuk apa, 1. Penelitian lab kan kampus 2. Pakan reptil dan burung pemangsa 3. Untuk orang tolol yang katany anakn tikus bisa buat obat kuat 4. Menyambung hidup karena tikus menghasilkan cuan
Mirip dengan teori nya Ibnu Khaldun di kitab "Mukaddimah", jika ada awal mula, kebangkitan dan kejayaan pasti ada keruntuhan sebab rumusnya tidak ada yang abadi. Tapi dari sini kita bisa memetik hikmah supaya lebih arif dalam menyikapi kehidupan
@@DJ-mi7lp Anda juga jangan mabuk, Ibnu Khaldun itu filsuf ternama. Jangan cuma karena namanya Arab, dianggap sekedar ahli agama. Filsuf tidak cuma dari Eropa.
@@DJ-mi7lp nga akan maju bro klo indo nga ada yg rukun hanya beda keyakinan ,itu cuma masalah ketinggalan jaman jangan nuduh mabok agama dikomentarnya nga ada toh mengutip ayat² napa musti awas, lain kali koreksi komenan org atau hargai yh bro siapa tau bisa jadi refrensi
Makasih bgt udah bikin video ini. Memang penelitian dg subyek hewan terbentur kode etik. Tapi di sisi lain, manusia dpt manfaatnya. Tikus dan manusia memang berbeda, tapi dg penelitian Dr. Calhoun setidaknya kita jadi waspada bahwa apa yg terjadi di dunia hewan bisa juga terjadi di dunia manusia. Mirisnya, manusia terancam punah bukan krn sumberdaya menipis tapi krn perilaku sosialnya sendiri.
Sebagai manusia, gw bisa relate sama perilaku tikus the beautiful ones dan perilaku tikus betina yang menghindar dari tikus jantan. The beautiful ones dan tikus betina udah males ngeliat situasi dunia luar banyak drama, gak aman dan banyak ancaman. Sama kayak kita ngeliat berita - berita kdrt/ kekerasan seksual pasti parno sendiri. In general, semua mahluk hidup ingin hidup aman, tapi gak semua mahluk hidup bisa diajak kompromi, gak semuanya bisa nurunin egonya. Terus cara mengamankan diri dari drama dunia luar gimanaa? Yaa jadi ansos lah, menghindari lawan jenis lah
Dan adanya bnyk fuckboy jg yg memperparah keadaan.. pasalnya mereka cari pasangan harus berpetualang dulu ngrasain cewek2 yg kbnykn masih polos, trus ujung2nya ditinggal gitu aja. Krn yg dipilih pasti yg terbaik, terbaik bagi fuckboy ini kbnyakan soal sex, kekayaan, kelas sosial dll .
@Saba Alarma iya , dalihnya fuckboy ini pasti "cari pasangan terbaik", pdhl kbnykan dari mereka milih terbaik bkn krn kualitas perempuan yg dipilih entah itu smart ato Emang wanita baik. Tp lbih cnderung ke bntuk fisik yg scara seksual lbih memuaskan (payudara besar, bokong besar dll), yg kaya, kelas sosial.. pokoknya yg lbih menguntungkan mereka lah... Bayangkan seandainya 1 pria fuckboy mengencani 10 org cewek lalu menyakitinya, efeknya 10 org cewek ini akan brmsalah psikologisnya, insecure, jadi introvert, tdk prcya lwan jenis berujung tdk ingin menikah, anti sosial dll.
Dari penelitian ini Memperjelas Alasan Tuhan Tidak Memberi KESAMAN Rezeki Kpd Mahkluknya,,, ya Tujuanya sudah Jelas agar Manusia Saling Membutuhkan, Saling Memberi, Saling Bersyukurr,Saling Memahami Kebutuhan Manusia,,, Klo Semua Manusi Diberi Kaya Semua Dunia G Jalan Bro,,,
Kadang juga ada yg nga bersyukur ,sembrononya aja ngambil hak org lain, masih ingat dulu jaman smp sering dipalak kaka kelas apalagi yg dijalanan sama pungli
Untuk yg tipe "Beautiful One" kurang setuju sih bila dianggap bodoh, aku malah berpikir sebaliknya, mereka cukup cerdas bagaimana cara mengatasi konflik, bisa menciptakan lingkungan yang nyaman, hidup dengan tikus yang memiliki frekuensi yg sama, mereka bahkan bisa memanajemen stress, ini merupakan pencapaian tertinggi dalam psikologi mereka, artinya kebodohan yang dimaksud disini adalah, kebodohan karena mereka tidak memiliki ambisi yang tinggi untuk memenuhi keinginan mereka untuk mencapai sesuatu atau hasrat seperti tikus mayoritas yang menyebabkan kehancuran populasi. Dalam lingkungan sosial manusia mungkin manusia yang hidup dalam kelompok yang kecil yang damai, tidak terlalu terobsesi dengan trend yang ada pada umumnya di zamannya, singkatnya mereka hidup sesuai dengan kebutuhan proporsional, Masih menganggap kategori ini bodoh? Mungkin iya karena tidak seperti kebanyakan tikus, Namun ini sesungguhnya adalah tipe tersembunyi yang sesungguhnya yang paling cerdas.
Manusia sebetulnya selalu butuh tantangan dan masalah, keadaan yang nyaman dan bekecukupan tanpa tantangan menyebabkan hidup ini kurang/tidak berarti. Makanya ketika kita dalam fase sudah berkecukupan, kadang kita kangen juga masa2 penuh perjuangan dulu. Beda hal nya dengan generasi baru yang langsung terlahir enak tanpa tuntunan, mereka cenderung berbuat hal-hal yang tidak berfaedah. Oya dan satu lagi, kita bukan binatang, kita lebih dari itu - walaupun secara fisiologi kita memang tidak bisa dibedakan dengan dunia animalia.
Menurut gue sih eksperimen ini menjadi hikmah dari Tuhan menciptakan manusia dengan akal. Meneliti salah satu ciptaan-Nya untuk diambil pelajaran sekaligus mempersiapkan kehidupan manusia yang lebih baik.
Itu lah kenapa setiap agama pasti punya peraturan dimana setiap peraturan menahan sifat ego dan nafsu manusia .. sumpah tuhan menciptakan dunia ini dengan sempurna
@@umarlokman9667 Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini gak ada yg sia sia. Liat aja tuh tikus yg menjijikkan bagi sebagian orang bisa dijadikan pelajaran utk kehidupan manusia
Mas bro, bahas sejarah tentang sejarah autism, down sindrome, ADHD, tuna grahita dan sebagainya dong. Kebetulan beberapa tahun ini jumlah anak yang terkena autism meningkat di Indonesia. Terimakasih
Kalau menurut saya kak secara singkatnya bukan karena sekolah online anak jadi ASD, Down Syndrome atau ADHD dsb tapi dikarenakan mereka itu kan ada yang "salah" di bagian neuro nya alias syarafnya mostly di otak yang membuat mereka menjadi sulit berinteraksi dan mengalami keterlambatan perkembangan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin pola gaya hidup orang tua yang mempengaruhi kualitas janin anak ketika dalam kandungan, tingkat stress, atau bahkan mungkin dari leluhur/ancestornya ada yang mengalami hal yang sama cmiiw ya kak :).
Kita ambil contoh Jepang. Sifat individualis dan keengganan untuk menikah semakin tinggi meski faktor penyebabnya berbeda dari yang ada di ekperimen tapi secara garis besar merujuk pada kesimpulan yang sama.
@@sipalingindonesia menurutku iya mereka punya walau tidak sekompleks manusia dari video sudah dijelaskan hasil penelitiannya jika para tikus terbagi menjadi beberapa kelompok, contohnya seperti kelompok good looking (indah), jelek, berfisik kuat, dan berfisik lemah sifat indah, jelek, kuat, dan lemah harusnya bisa dong masuk ke dalam bentuk strata/tingkatan sosial, walau bentuknya sederhana itu
Sebenarnya penelitian ini bisa di katakan akurat dalam memprediksi kejadian yang akan datang yg di akibatkan populasi manusia yg bertumbuh padat. Intinya kepunahan manusia bisa ttap terjadi walau bukan krna masalah kebutuhan hidup atau bencana alam. Namun karena perilaku sosial masyarakat itu sendiri juga bisa mendatangkan kepunahan. Tapi menurutku manusia berbeda dg tikus, jika tikus tidak bisa menghindari kepunahan krna mereka tidak punya intelegensi yg cukup untuk mencari cara agar terhindar dari kepunahan massal manusia punya. Jadi menurutku ketika manusia menuju ke ambang kepunahan yg di sebabkan perilaku mereka sendiri manusia bisa lebih mudah memperbaiki diri dibanding tikus. Dan kita membangun kembali interaksi sosial yg lebih bagus lebih kondusif untuk keberlangsungan peradaban. Intinya jumlah manusia di planet ini jika membludak, makan akan menimbulkan beribu masalah. Makanya harusnya kita berupaya mencari planet lain. Atau berusaha keras mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Bisa juga pinjam infinity gaunlet nya tanos.
Saya cenderung ke yang berterimakasih. Karena ada pembelajaran dari hasil penelitian dan percobaan ini. Salah satu pembelajarannya adalah korelasi antara kepadatan penduduk yang menghuni suatu lokasi dengan perilaku sosial mereka serta faktor faktor yang mempengaruhi penyimpangan perilaku sosial di sebuah komunitas.
"This experiment make me realise that Thanos objective were not so evil after all..." Karena ledakan penduduk memang jadi salah satu akar masalah kehidupan sosial
Kalo lu nonton enternals juga sudut pandang lo melihat thanos itu bakal berubah, karna kalo semua planet punya kecerdasan yang maksimal bakal kiamat. Maka dari itu thanos lenyapin setengah populasi biar ga kiamat
Keknya bagus dibuatkan film,tapi difilm tokohnya manusia trus disutradarai oleh sutradara terkenal misalnya Christopher nolan.kemudian alur tentang 8 remaja (klo 4 remaja yang ada nanti cicitnya kena down syndrome) trus kotanya banyak makanan minuman gratis sama semua teknologi gratis dan gampang di operasi kan tata letak kotanya yang indah dan diluar kota tsb ada virus yang sangat mematikan jadi tidak yang keluar kota,tidak ada korupsi (Krn semua dibagi rata). kemudian berkembang menjadi banyak,kemudian ada pengelompokan misalnya kelompok kuat dan lemah,dan kelompok yang lemah,mereka mencari yang paling lemah diantara mereka untuk melampiaskan kekesalannya terhadap kelompok yang kuat.kemudian ada (the beautiful one) kita sebut aja si nolep,nih orang kebiasaan setiap hari bangun makan rawat diri trus upload ke sosmed misalnya kek Instagram trus banyak yang like,trus klo tidur susah banget bangun (mungkin bangunnya jam 12 siang) gitu trus setiap hari.dan si nolep ini kecerdasannya di bawah rata". kemudian terjadi civil wars dan alasannya sangatlah aneh kayak "gua gak suka sama kelompok tsb Krn kita berbeda kelompok", setelah civil wars banyak banget wanita menjadi janda dan ada yang melahirkan tetapi anaknya ditinggalin disana,klo anaknya mati pasti ada 2 kemungkinan yang pertama mati kelaparan,dan yang kedua mati dibunuh oleh kelompok yang lain.trus wanita takut sama pria Krn mereka mengiranya dia akan dibunuh oleh pria,padahal ini pria cuma menggodanya,kemudian banyak wanita jadi hipersegg,jdi suka sesama jenis,atau menahan hasratnya.dan pada akhirnya manusia dikota tersebut punah.
Kita sebagai manusia pasti pernah berpikir kalau "Pasti enak, ya kalau di dunia ini semua orang ngga ada yang kelaparan dan terpenuhi semua kebutuhannya. Pasti semua aman, damai, tenteram." Tapi ketika nonton video ini gue mikir ulang. Jangan-jangan kalau semuanya suda terpenuhi kita malah akan berakhir kaya tikus-tikus percobaan ini.
@@afdalasg3759betul , jdi agar ada kesibukan deh utk mencari nya dan ngga terjadi deh konflik2 antar sesama ... bayangkan klo smua nya nganggur , dpt makanan ... ya pasti bakal kaya tikus2 itu ya hehe
sebagai alumni dari fakultas biologi... gue agak menyayangkan orang2 yg mengecam dengan alasan kurang hewani atau maksudnya, kasian tikusnya. Untuk ilmu pengetahuan, penggunaan hewan coba emang begitu adanya dan jangan khawatir, sbg ilmuwan kita diajarin kok gimana cara handling hewan untuk penelitian, dan itu gak sembarangan lho. Bahkan ada cabang ilmunya tersendiri. meskipun mereka berakhir punah, tapi mudah2an penanganan ilmuwan ke hewan coba untuk penelitian bisa dibilang sudah selayaknya kita perlakukan seperti makhluk hidup yang bernyawa. Gue berterima kasih sama Calhoun yang bikin eksperimen ini, dan ini relate bgt sama kehidupan manusia. Mudah2an kita bisa ambil pelajaran. So lebih gede manfaatnya sih ketimbang kematian 2200 tikus tsb.
Ternyata fase LGBT pada tikus adalah fase terakhir sebelum populasi tikus2 menuju kepunahan karena gk memiliki keturunan lagi 😏😂 terima kasih atas penelitiannya.. 🙏👍
kalau saya lebih ke khawatir tapi juga berterima kasih sama eksperimennya. khawatirnya lebih ke tempat tinggal, persediaan makanan dan alam yang rusak, bukan kepunahan. karena manusia kan diberi akal sedangkan tikus tidak. kalau pendapat pribadi ya, semakin banyak populasi kayaknya juga akan mudah menimbulkan konflik. siapa tahu dimasa depan bakal ada perang dunia lagi karena populasi yang sudah terlalu banyak.
Bang, bahas tragedi thalidomide dong.. Gegara obat pereda mual asal jerman ini, banyak ibu hamil diseluruh dunia yg anaknya lahir dgn tangan n kaki pendek (bahkan ada yg ngga punya samsek)
Yang punya perusahaan/bosnya aja ex dokter Nazi untuk kamp konsentrasi Auschwitz, oh ya kalo elu mau lihat secara detail informasi nya coba cek di channel DW DOCUMENTARY
Experiment nya udah mulai kerasa di kehidupan manusia sekarang ,semakin banyak populasi menimbulkan banyaknya sentimen antar sesama maka terjadilah bentrokan atau saling curiga
Aku di sisi yang berterima kasih. Karena ya itu bisa jadi sebuah masukkan ke perilaku sosial manusia yang akhir-akhir ini kayak tikus tikus eksperimen itu. Sebel sama orang lain padahal gak ada masalah antara satu sama lain, mereka yang trauma disakiti/ menyaksikan keluarga nya yang dulu dilukai lawan jenis sehingga memiliki untuk jadi homoseks, diskriminasi terhadap mereka kaum yang dianggap lemah dan jelek. Perilaku itu sekarang udah makin marak, dan dengan adanya contoh wastafel perilaku sebelum terjadi di dunia nyata kita bisa jadi lebih waspada akan sikap sosial kita sendiri
Yang saya suka dari channel ini, selain isi content nya yang penuh dgn pengetahuan khusunya tentang sejarah dan perilaku sosial, tapi isi kolom komentar juga penuh dgn pengetahuan saling bertukar pengetahuan best emang sepulang sekolah dan para subscribersnya
"umat manusia akhirnya memiliki teknologi yang mereka miliki untuk mewujudkan impian mereka, dan impian umat manusia pernah menjadi hal tergelap dalam semua ciptaan.” - emperor of mankind Warhammer 40k
9:30 feminisme pada tikus 9:52 munculnya insecure pada tikus betina 10:20 muncul gerakan homoseksual pada tikus dan merupakan penyebab kemunduran peradaban pertikusan 14:12 saya berpendapat berterima kasih karena dari segi spiritual terdapat perbedaan antara tikus dan manusia yaitu manusia memiliki dan diatur oleh agama dan kepercayaannya yang telah meletakkan fondasi berinteraksi secara horizontal dan interaksi secara pribadi dan vertikal, sehingga result dari eksperimen ini dapat dicegah dengan memperkuat kemampuan spiritual pada manusia, penelitian ini tidak playing God karena tujuan, metodologi dan tindakan telah dibuat dan sesuai dengan harapan peneliti, klu playing God ya si peneliti pasti mengikuti cara God itu yaitu membantu baik dengan cara menurunkan prophet ke tikus tsb Terimakasih bang untuk membahas ini karena meningkatkan keimanan saya pada agama saya saat ini
Gak ada feminisme tikus . Lagian tikus betina berperilaku begitu karena lingkungan yg udah mulai Bahaya . Lebih ke copymecanism . Banyak kasus pelecehan sexual dan KDRT membuat banyak wanita mulai was was /gak percaya dengan lawan jenis dan lebih memilih single .
@@maryss8767 Pelecehan Sexual dan KDRT itu akibat system pendidikan yang feminis seperti saat ini tiap anak laki-laki nakal, agresif dan kompetitif dianggap jahat dan salah, sehingga dunia kekurangan masculinity dimana menghasilkan pria-pria sigma yang terlihat alpha, bukan pria-pria alpha yang sesungguhnya, Sekolah menekan masculinitas dari anak laki-laki, sehingga pada generasi Z ini sangat kentara pria-pria yang Lack of Masculinity pria-pria yang "Fitrahnya" Menjadi tersembunyi, yang tidak bertanggung-jawab samplenya dapat mbak liat di sekeliling mbak, dan rata2 daerah dengan paham matriarki atau paham feminis yang berkembang memiliki tingkat laporan kekerasan seksual dan pelecehan seksual yang jauh lebih tinggi 📈📈📈 untuk penjelasannya bisa mbak lihat di sini ua-cam.com/video/U-kxdyJs6y8/v-deo.html Doakan kami dalam merumuskan kurikulum pendidikan yang meningkatkan masculinitas sehingga Gen.Alpha yg lulus dari perguruan kami menjadi Alpha Male bukan Gamma, Omega ataupun Sigma Male
@@fauzierwislatupeirissa Maaf, saya gak paham maksud anda . Soalnya saya juga korban pelecehan sexual saat masih kecil dan juga korban pemerkosaan pas masih Smk . Makanya saya paham kenapa saya agak menjauh dari laki laki . Semakin banyak wanita yg speak up soal pelecehan sexual semakin bagus menurut saya , agar tidak terjadi korban korban selanjutnya . Saya speak up soal korban pelecehan bukan berarti saya feminisme , saya cuma ingin mendapat keadilan dan dilindungi aja . Lagipula menurut SAYA masculine bukan berarti harus melakukan kekerasan . Nabi muhammad masculine , apakah dia melakukan kekerasan terhadap wanita . Gak tuh . Intinya saya paling benci oknum oknum yg membela pelaku pelecehan / KDRT , karena korbannya bukan hanya wanita tapi juga anak anak dan bisa juga laki laki .
Gua golongan yg terimakasih... Karena menjadi tambahan dalam analisis perilaku manusia penyebab kematian masal.. sebelum korona pernah kematian masal yaitu 600 petugas kpps meninggal serempak.. Perilaku prilaku makhluk hidup ini berhubungan dengan kesehatan tubuh.. ada namanya hormon cortisol (racun tubuh) yg muncul akibat stress.. stress ini yg membuat kematian masal. Pemicu pemicu stress dari prilaku manusia, berkelompok, anti sosial, hilang kepedulian, lokasi yg padat, kewaspadaan menambah rumus senjata pemusnah masal (stress, isolasi/ruang gerak, pola makan)
Dari eksperimen tikus ini kita dapat belajar tentang bagaimana insting itu bekerja dan apa harus dilakukan untuk bertahan hidup terlepas dari ketersedian pangan. Namun, ada satu hal yang kemungkinan sulit diperoleh dari percobaan ini, yang mana tikus tak tahu menahu tentang ilmu, pengetahuan dan tentang siapa yang membuatnya ada. Karena itulah, kita sebagai manusia yang sedang menjalani hidup tidaklah cukup dengan mengandalkan naluri belaka sekedar tentang diri maupun golongannya sendiri. melainkan harus juga menggunakan akal dan hati untuk memahami toleransi dan batasan-batasan. karena ini adalah sebuah anugrah dari pencipta yang memberi akal dan bentuk yang sempurna. "tanda bagi orang2 yang mau berfikir". cmiiw
pernah nonton ini, tp emang lebih renyah klo di bahas satu satu ala Sepulang Sekolah. emang tiada lawan ini channel (bismillah tim editor, cadangan jg gpp) satu suara utk tim berterimakasih. dgn adanya penelitian ini bs nambah ilmu & pembahasan konten buat sepulang sekolah 😆. yang mengecam jg ga salah, karna sifat dasar dari kemanusiaan sendiri adalah rasa peduli, mrka mengecam dgn alasan menjadi Tuhan para tikus² tp apa bedanya dgn kita yg ingin menjadi Tuhan dr teknologi bahkan sebaliknya.
tapi ada beberapa titik fase kehidupan binatang yg beda dgn prilaku manusia, manusia masih punya akal budi sedangkan binatang tidak karena hanya mengikuti insting, contohnya: * Manusia tidak semuanya menelantarkan bayinya karena takut di serang klasifikasinya 30% menelantarkan bayi 70% merawat bayi walaupun dgn status single perens * Manusia punya fase kehidupan yg jelas, tau kapan harus mengambil sikap * manusia masih punya hukum/kebudayaan yg mengatur perilaku kehidupan manusia secara mengikat * yg terpenting manusia masih mengenal Tuhan, jadi jika manusia mempunyai beban hidup yg tinggi manusia tau harus bersandar kepada siapa 😇
Iya sih,tapi ada beberapa kesamaan kita dengan binatang Tapi sekarang manusia udah banyak yang nggak peduli aturan dan hukum Bersikap semau mereka Terutamanya untuk mereka yang berkuasa Persamaannya Yang kuat menindas yang lemah Menjadi anti sosial Saling curiga Kriminal di mana-mana kayak hampir tiap hari pasti terjadi puluhan atau bahkan ratusan tindak kriminal di dunia Penyimpangan seksual,sekarang banyak para kaum lgbt yang bermunculan
Gila ini keren banget si, pembawaan lu bang sama topik pertikusan duniawi ini.. gua langsung degg pas di fase mereka udah mau 'mengawini' sesama jenis kek relatable bgt yaa sama kehidupan sosial manusia skrg? Di mana org2 udah sering merasa tidak aman dan ngedefend diri mereka dari 'kelompok' sosial yang mereka takutin.
IMO perilaku normal alamiah manusia mirip dengan tikus-tikus itu. Yang kuat akan menindas yang lemah, ketamakan dan kecenderungan untuk ingin menguasai lebih banyak sumber daya, dsb. Tapi bedanya manusia diberi panduan jalan hidup dari penciptanya, yaitu berupa Al-Qur'an. Panduan itu memberi batasan dan aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar, dan menjadi pegangan yang kuat yang bakal menghindarkan umat manusia dari kehancuran dan kepunahan seperti yang dialami tikus. Disitulah bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dan tidak berhenti sampai disitu, Allah juga memberi janji untuk selalu menjadikan sebagian manusia kuat sebagai penolong bagi sebagian manusia lain yang mengalami penindasan. Ini ada di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 251, "Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam". Manusia sudah selayaknya banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT.
Jadi inget game Trails in The Sky, singkat cerita jaman dulu ada sebuah kota terbang berbentuk bahtera raksasa yang bernama Liber Ark. Disana seluruh manusia yang tinggal di Liber Ark semua kebutuhan dan permintaan dapat dikabulkan oleh Aureole. Hingga berabad-abad peradaban mereka maju hingga melampaui kota-kota di permukaan. Suatu ketika, muncul ketamakan diantara warga Liber Ark untuk mengambil alih/monopoli kekuatan Aureole dan terpecahlah 2 kubu. Pecahlah perang saudara antar kedua kubu di Liber Ark dan sampai kepada kehancuran dari Liber Ark.
Memang manusia punya sikap hewani dalam dirinya, makanya harus dikontrol. Kalau dg ekspresimen tikus ini mengindikasikan populasi manusia juga bisa punah juga ga masuk sih menurut saya, soalnya manusia punya akal untuk bisa survive beda sama hewan, saya rasa (dari realita yg ada) cuma bencana alam aja atau penyakit yg bikin manusia punah. Dengan penelitian ini justru saya berterimakasih karena dapet ilmu baru dan baru tau juga kalau tikus bisa jadi penyuka sesama jenis. Sukses terus sepulang sekolah, surprise me ya sama konten selanjutnya hehe 😃
Sebenarnya hal ini juga udah digambarkan ke dalam film" tentang apocalypse... Contohnya kayak the walking dead... Dimana musuh awal hanya zombie, makin berkembang pemahaman manusia dalam mengatasi zombie akhirnya terbentuk kelompok dan musuh utamanya bukan lagi zombie tapi manusia itu sendiri (entah mau merebut makanan, wilayah atau wanita) Pada akhirnya chaos terjadi karena manusia tidak mencoba untuk bersatu meski sudah menemukan kesenangan
Ini jauh dr pemikiran banget sih. . Awal banget gw tau kalau organ milik tikus itu hampir sama kaya manusia, sehingga di mata kuliah praktek jurusan biologi selalu pakai tikus kalau lagi di lab. Ternyata perilakunya pun hampir sama🥺🥺 Takut karena ternyata perilakunya hampir sama dg manusia dan maybe kedepannya manusia jan2 jd begini. Tp terimakasih juga karena jd tau bayangan kalau seandainya kita dijadikan satu dalam sebuah kota/daerah/gedung endingnya akan jd spt apa🥺
Itu merupakan gambaran kiamat yang sangat masuk akal, dan logik, bahkan sebagian fenomena nya sudah bisa kita rasakan sekarang. Btw itu pasti vegan yang mengecam 😂
Nih opini gua berdasarkan yang gua pelajari. Tikus yang selalu dapat makanan yang berlimpah[(pinansial perut udah gak ada)gak perlu cari makan]. Nah karena itu, maka dari gen pertama, para tikus akan merasa gak perlu cari makan(nah yang seperti ini bakalan ada di generasi ke 7), nah tinggal di kali dengan masa reproduksi tikus yaitu setiap 1 bulan 1 generasi, berarti untuk mewujudkan itu adalah 7 bulan, atau 210-215 hari. Nah nanti setelah itu, akan ada pengaruh mental, dimana bakalan ada yang namanya mental raja(serasa semua bisa di dapatkan) nah nanti juga bakalan terjadi mental generasi 2 yang potensi kuat maka generasi ini pas di generasi ke 7 bakalan semakin kuat, begitu juga sebaliknya. Sampai terus menerus. Nah karena keseringan reproduksi maka setiap anak, bakalan ada gen tidak mudah terangsang(tidak tertarik lawan, atau sesama jenis kelamin) nah kemungkinan terjadi adalah di generasi ke 14 ke atas. Karena itulah mereka bisa saling menyakiti, kemungkinannya karena faktor makanan mereka yang itu itu terus, maka mereka mencari makanan (kanibal) tapi itu di generasi pertama, nah seperti misinformasi pada manusia, ternyata gen tikus juga seperti itu, dimana kalau sesama jenis tikus bisa memakan tikus yang lainnya, mereka hanya berfikir kalau membunuh tikus lainnya itu bukan untuk di makan tapi untuk kebiasaan. Dan masih banyak lagi yang gua pikirkan tapi terlalu panjang.
Gak perlu cari makan>kerjanya jadi reproduksi terus>populasi nambah banyak>mulai terbentuk kelompok2>yang lemah ditindas>pada introvert karna kalo bersosialisasi takut dilukai atau ditindas>susah cari pasangan>populasi menurun
Saya lebih berterima kasih untuk eksperimen ini, karena lebih banyak pelajaran positif yang bisa diambil manusia untuk masa depan. Kalaupun ada yang bilang 'Playing God' kan kembali lagi tikus-tikus itu, yang buat kerusakan mereka sendiri. Istilahnya biar mereka terima azabnya
coba bayangkan bagaimana kalo tikus2 itu bisa membaca dan di kasih sebuah buku tentang kehidupan dan mengajarkan perbuatan baik, bagaimana kah perjalanan tikus tersebut? dari cerita ini gua bisa menyimpulkan, kita hidup tidak boleh mengikuti kata hati semata dan kenyamanan atau nafsu, harus ada peraturan2 dan prinsip2 kehidupan yang lebih baik, mungkin dengan sebab itulah di kehidupan manusia ada namanya agama yang mengatur bagaimana perilaku dan menganjurkan berbuat baik kepada sesama manusia. dan dari cerita ini juga gua bisa menyimpulkan bahwa dunia ini hanyalah sebuah ujian semata, yang mana isi dari ujian tersebut adalah menahan nafsu dan keinginan berlebih. jikalau manusia bersikap seperti binatang, yang mana moral dan perilakunya di bentuk bukan melalui sebuah peraturan, manusia juga akan berdampak sama seperti tikus2 tersebut. gua sangat bersyukur agama ada di dunia ini, karena dengan agama kita bisa jadi tau mana yang baik dan mana yang buruk sehingga kita punya prinsip dalam kehidupan
Saran aja bang buat sejarah2 Indonesia yg belum banyak orang ketahui bang,biar anak2 muda jaman sekarang tahu sejarah dari daerah2 yg ada di Indonesian.itu saja bang terimakasih semoga Chanel Nya lebih maju bang semangat!!
Menurutku alasan manusia cenderung melakukan kekerasan tanpa alasan walau sudah hidup nyaman dikarenakan sifat agresif-protektif manusia saat masih hidup bertahan melawan hewan liar di alam tidak dapat hilang begitu saja, sekalipun manusia sudah bertransisi ke bentuk hidup yang aman dari bahaya di alam liar. Ini adalah salah satu sisa hasil evolusi manusia di bidang perilaku yang terbentuk melalui proses seleksi alam sejak ribuan tahun yang lalu.
Sekarang jadi tahu artinya jeri payah. Selama ini kita manusia sering bertanya-tanya seandainya aku bisa hidup dengan enak dan santai, kaya raya dan bahagai secara finansial, mental, dan fisik. Tapi rasa perjuangan dan niat untuk 'TETAP HIDUPLAH' yang membuat kita tidak punah
Terima kasih sudah menambah pengetahuan. dulu pernah baca tentang riset ini. memang ada korelasi antara ruang dan kepadatan yang berujung pada tingginya kriminalitas sebagai salah satu bentuk perilaku yang tertekan lingkungan. Top dah bang Koi . .
kalo pendapat gue sih bang berterimakasih dan juga khawatir, karena menurut saya kita sudah di fase dimana norma norma sosial sudah berubah drastis,kita bisa lihat dari tingkah laku generasi muda yang mulai meninggalkan norma kesopanan (beberapa) dan kalo menurut eksperimen tikus tadi abis fase pertikaian/baku hantam bakal jadi fase perubahan sosial pada tikus seperti tikus gay,tikus bodoh,dll saya merasa kalo kita sudah melewati fase pertikaian dimana tingkat kekerasan sekarang lebih menurun ketimbang tahun 19 an jd kek ada asumsi kalo sekarang kita difase perubahan sosial.ini cuma argumen dari seorang bocah 18 tahun yang sedikit khawatir kalo ada salahnya mohon dikoreksi
Berterima kasih dan khawatir, kalau mengecam, gimana ya kan tikusnya juga udah dibantu, mereka membuat neraka bagi diri mereka sendiri, mau gimana lagi, kalau soal main-main jadi Tuhan, tujuan dia kan baik sebenernya, dan ya memang penelitian biasanya seperti ini. Bisa menunjukan kemungkinan yang akan/bisa saja terjadi di bumi, keren.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syura: 30).
Percaya sih semua berawal dari kehidupan sosial… merasa nyaman dgn yg hnya sekolompok dengan mereka. Ketemu yg berbeda dikit lgsung pake emosi tanpa hal yg jelas knapa. Akhirnya bnyak pertikaian, permusuhan bahkan perang… semua org jd semakin individualis karna untuk melindungi diri masing2… gw jg dari dulu sadar satu dua org close minded berkumpul bakal jadi awal kehancuran suatu wilayah..
Gua sebagai perempuan dan sedang ditahap takut menikah, berasa relate wkwk takut "diserang" tapi menyadari kalo yang mikir gini ga cuma gua doang. Apalgi makin open tentang wanita boleh milih untuk ga menikah dan gamau punya anak, hal yang kayak tikus itu alami bisa berdampak di kita, apalagi makin marak pelecehan yang udah makin kebongkar dan ga kenal tempat lagi sampe ke universitas. Makin memperbesar kemungkinan perempuan ga percaya sama lawan jenis. Tapi semoga hal yang baik aja yang beneran terjadi di kehidupan nyata. aamiiin
Saya juga . Lebih baik fokus untuk kebahagiaan dan keselamatan diri sendiri aja . Terlalu banyak liat kasus pelecehan / pemerkosaan / kekerasan dan juga pembunuhan terhadap wanita ,Membuat saya sendiri jadi tertutup dengan lawan jenis . Terbesit pikiran tidak ingin menikah .
Terima kasih bang koi, udah bikin vidionya. O ya bang btw gue subscriber baru, dan udh 2 hari gue maraton learning by googling dan dari vidio² yg gue tonton buat gue nambah wawasan gue terutama yg tentang Thailand sama unit 731, makasih banyak bang 🙏. Oh ya bang, sebelum vidio ini, gue sempet nonton yg tentang aktivis demo Thailand, pinguin. Di vidio abang kasih saran bahas tentang perbedaan iklim demo indo sama iklim demo Thailand, bahas dong bang ... penasaran banget sama bedanya🙏🥺. Semoga abang koi liat, komenan ini bang, terima kasih bang koi
Dear Koi, If i could say this honestly.. gue Amazed banget sama penjelasan Lo di konten yg inii.. gue bener² fokus saking enak banget penjelasannya, topiknya, sampe fokus banget sampe abis!! Thanks for always make great contents, dude! You make an audio-visual viewer like me hdhshjskallalpuu 🙃 With Love, J
Entah kenapa, setiap kali gua mendengar orang, atau berdiskusi bersama orang tentang suatu peradaban, apalagi yang kita bicarakan adalah kehidupan utopis di suatu tempat yang sepertia utopia. Rata-rata mereka selalu membagi fase kehidupan sampai 4-5 fase. Pun dalam agama yang gua yakini, bahwa kehidupan di bumi itu akan ada 5 fase kehidupan sebelum terjadinya suatu kehancuran (kiamat). Kalian ngerasa itu, nggak?
Bagaimanapun juga sebuah kota dibuat nyaman, kesehatan mental diperbaiki, semua terpenuhi, pada akhirnya manusia akan kembali pada sifat dasarnya, yaitu serakah dan ingin mendominasi. Harus ada yg mengontrol dan ada yg dikontrol. There's NO Perfect World
Makasih bang buat videonya:),dan aku jadi orang yg berterimakasih atas eksperimen ini,dan aku sadar aku harus berbenah dari sikap nolepku jadi lebih terbuka ke masyarakat 😁😁,serta dengan adanya eksperimen ini aku jadi tahu apa fungsi pembelajaran sosiologi di sekolahku.👍👍
setiap eksperimen apapun itu, pasti ada sisi positif dan negatif tapi yang gue liat disini, berterimakasih karena telah mengeluarkan effort untuk penelitian dan memberi ilmu pengetahuan baru tapi gue juga khawatir kalo someday tikus itu manusia, itu juga teguran ke kita sih.. dengan adanya penilitian itu balik lagi, jangan sampe manusia yang sudah ada akal dan fasilitas lebih dari yg dieksperimen tapi berakhir dengan kepunahan yang disebabkan diri sendiri juga
75% berterimakasih, karena ini ilmu baru dan menjadi pembelajaran buat kita SBG manusia. 25% mengecam, karena awalnya dia mengadopsi 8 ekor tikus / 4 pasang ekor, seenggaknya dia gak boleh menjadikan tikus ini punah. Sebenernya kepunahan itu fiks perilaku tikusnya, tapi SBG manusia dia juga wajib bertanggungjawab terhadap penelitian nya. 0% khawatir, manusia bukan tikus.
@@fadelalfarabi4911 iya gan, tapi penelitian pun ada kode etik nya. Jangan juga kelewat batas. Tapi, Sebenernya penelitian ini juga gak parah sih dampaknya bagi si tikus. jadi ya penelitian ini sebenernya masih berada di jalur aman.
Sebenarnya emang mirip banget ama manusia kalo diperhatikan Bedanya manusia punya agama yang bisa bikin manusia setidaknya bisa saling percaya satu sama lain Kalo agama udah mulai ilang ya beneran bisa jadi kayak simulasi tikus diatas
Dari sini gw bisa tau kalau sistem kasta ntah dari segi ekonomi atau budaya harus di hindarkan, dan gw juga tau kalau ternyata desain kota/tempat² lain yang padat penduduk juga berpengaruh terhadap sikap penduduk tsb.
Gw jg pernah punya kekhawatiran yg sama, manusia bakal punah karena kelakuannya sendiri seperti aksi mengekploitasi alam dan peperangan, dan jika saja alam punya spiritnya sendiri mungkin saja apa yg selama ini kita sebut sbg wabah dan pandemi justru baginya itu adalah vaksin yg bertujuan untuk memusnahkan virusnya yaitu manusia.
kalo di tanya dukung mana setuju untuk protes, setuju merasa bersyukur, setuju ngeri.. gw jawab tonton aja lah.. 1. protes karan playing god kepada tikus akan jadi abu2 nantinya karna orang yg ngebuat ekperiment ini belum tentu dia punya kepercayaan akan tuhan. 2. merasa bersyukur yaa bingung yang di ekperiment ini hewan,sebesar apa sih logikanya, yg mereka tau makan, kawin, makan, kawin. 3. merasa takut yaa yg di bahas ini hewan kalo di bandingkan dengan manusia sebelum banyak populasi seperti perbandingan yg di kandang itu udah terjadi. gw dah ngerasain gmana jadi omongan tetangga gegara punya Tv 21" dan berwarna satu2nya di kampung gw dulu tahun 1995. kaga bisa tdr tiap malem ngeri di rampok segti di kampun gw dulu cuma ada 50 kk, dan akhirnya kerampokan juga rmh gw. jadi apa pun hasilnya yaa tonton aja..
kalo untuk sih gw 50:50 aja koi, kenapa?, pertama manusia memiliki akal yang notabene menjadikan kita berbeda dengan hewan (walau banyak manusia yang ternyata lebih kejam dari pada hewan sih..) yang kedua adalah, walaupun manusia memiliki makanan, minuman,serta sumber daya yang tidak terbatas, manusia cenderung selalu bergerak menghancurkan tempat yang mereka tinggali, selain karena ego, juga karena kesenjangan sosial yang terjadi dalam jangka panjang (seperti pada tikus-tikus ini juga), namun yang paling berbahaya adalah tingkat kekerasan,stress, dan berbagaimacam hal lainnya itu sangat berbeda antara manusia dan tikus ini, tapi perilaku kejahatannya akan sangat mirip, mulai dari geng2an, sampai saling sikut karena hal sepele, atau bahkan karena rebutan wanita pujaan hati, dan yang terakhir adalah, karena ulah manusia sendiri terjadi yang namanya, krisis, mulai dari moral, ketidakpercayaan, serta ketidak puasaan manusia yang memang akan sangat sulit dibendung jikalau mereka ada diutopia seperti ini.
Mungkin karena itu ya banyak negara maju kayak Jepun, Korea, dll yang growth ratenya udah negatif. Negara nya makmur, ngefek ke interaksi manusia. Pada ga mau bereproduksi. Atau malah karena kehidupan persaingan keras jadi pada takut punya anak?
Dari penelitian yg lakukan, saya mengambil kesimpulan bahwa makhluk hidup butuh ruang privasi untuk dirinya agar bisa istirahat dari interaksi sosial yg dia lakukan. Tikus saja butuh apalagi manusia.
Tikus2 itu jadi penakut dan introvert karena banyak melihat tindak kekerasan dan kejahatan.. di awal mereka berkembang biak karena melihat kenikmatan tanpa adanya kejahatan.. Makanya populasi meningkat di awal dan kemudian menurun setelah meningkatnya kekerasan.. Ingat lah kekerasan pada manusia bukan hanya fisik, tapi juga mental.. mulai masalah pekerjaan, gaji, harta warisan, kelompok ormas dan partai, kelompok berseragam, dll.. Saya lihat ada yang komen dengan menyamakan di jepang dan penyebab penurunan populasi karena banyak fasilitas dan makanan.. padahal mereka tertekan dengan pekerjaan tanpa henti, harus disiplin, tingkat gaji, kepemilikan harta dan rumah.. Sayangnya pemerintah jepang cuma sibuk dengan film penambah populasi, tanpa menghentikan penyebab kepunahan populasi nya
Yang pernah merasakan lingkungan sekolah pasti sadar, dimana anak-anak yang individual cupu, lemah dan tiada daya cenderung lebih cepat punah dibanding manusia "genk" . Jahat emang, padahal cuma lingkup sekolah bahkan cuma kelas 😫
mgkn harus ada margin of error jika hal ini sebagai represintative dari populasi manusia, walau siklus tikus2 ini terkesan mirip saat ini, contoh saja sikap antisosial dan juga soal prilaku seksual, hal ini terbutki di negara2 maju, pertumbuhan penduduknya menurun tajam seperti di singapore dan jepang. Nah namun di Indonesia sendiri adalah hal yg berbeda dimana masih banyak org yg butuh perjuangan utk memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum. jadi eskperimen ini perlu dibuat ulang namun dengan konsep yg berbeda, dimana makan dan minum nya memang disediakan tetapi tikus2 memerlukan effort utk mendapatkannya, seperti diberi tantangan, atau diberi makan di lokasi2 yg berbeda setiap hari nya sehingga tikus2 itu harus "bekerja" utk mendapatkannya. juga domisili tikus ini diperluas. saya rasa hasil nya akan jauh berbeda
Bro... wajah u mengingatkan gw akan Aktor warkop. Lucu. Videonya serius dan lucu jadi menarik. Terus tema videonya bener-bener lain daripada yang lain. Judul temanya serius tapi dibawakan dengan santai dan lucu. +maju n sukses terus ya bro channelnya. Ditunggu video2 selanjutnya
Menurut lw semirip apa kelakuan tikus disini sama kelakuan manusia klo berkelompok? 😂
@@InspectHistory PERGI LU SANA 🖕🖕🖕
Bang bahas sejarah negara Indonesia , dan juga katanya 200k warga Timor Leste kabur ke NTT bang tolong di buat video
@@KevinTejakusuma208 caper
@@InspectHistory pergi lu su
@@InspectHistory min kok lu terusir mulu?
Ini kalo di cocokologikan , kasusnya mirip di jepang
Negaeranya makmur gak kekurangan makan sandang papan, tapi populasinya terus menurun selama 20th terakhir
Kalo liat kota2 besar di jepang, kotanya begitu padat banget
Dan karna padat/over populasi inilah
Penduduk jepang mirip di eksperimen tikus
Orang jepang yg awal nya lebih sosial/membaur tapi makin kesini jadi lebih introvert/nolep
Nolepnya mereka secara tidak disadari juga suatu bentuk perlindungan diri dari diskriminasi sosial dan kasta ekonomi
Jadi mereka harus bisa bertahan hidup dgn bergaul/bersosialisasi dgn orang2 yg bener2 di percayai ajh
Situasi eksperimen tikus ini juga mirip dgn yg terjadi di jakartq/jqbodetabek
Wilayah sekecil jabodetabek di huni 30jt an manusia
Hal ini menyebabkan banyak kesenjangan sosial yg nyata, utamanya kesenjangan kasta ekonomi..
Yg kaya hanya bergaul dgn yg kaya, dgn cara menyekolahkan anak mereka di sekolah mahal/sekolah internasional/sekolah swasta yg elit & mewah
Sementara orang kelas bawah bersekolah di sekolah yg murah dan ala kadarnya..
Bahkan untuk perumahan pun juga mereka terkotak2 antara pemukiman elit dan pemukiman kumuh kelas bawah..
Tapi secara makanan sebenernya orang2 dijakarta gk kelaparan, makanan jauh lebih tercukupi karna nyari duit/kerja terbilang lebih mudah kalo apapun mau dilakukan/gk gengsian
(ini mirip di eksperimen bahwa mereka tidak kekurangan makanan tapi mereka membuat kasta di tempat padat dan sempit tsb)..
Maka dr pada itu saya pikir beban jakarta untuk pembangunan dan ekonomi sudah melampaui batas/sudah terlalu berat dan terlalu di pakasakan
Negara sebesar indonesia tapi masih ajh terus memperbesar jakarta dgn membuat kota satelit baru..
Juga dr segi ke amanan jakarta lebih rawan karna padat nya manusia beda dgn di pedesaan yg kepadatan manusia nya lebih rendah
Karna rawannya kejahatan di jakarta, orang2 di jakarta secara umum agak cenderung introvert, khususnya di pusat kota dan pemukiman elit mereka jd lebih individualis sebagai bentuk perlindungan diri
Beda dgn di pedesaan yg jauh lebih sosial karna rasa aman yg lebih baik
Belakangan di jepang juga banyak perilaku seks menyimpang akibat sulitnya mencari jodoh/pasangan
Dimana seiring makmur dan padatnya jepang
Bikin pencari jodoh jd lebih pemilih dalam mencari pasangan
Yg gagal dalam mencari jodoh mereka melampiaskannya dgn cara pacaran dgn tokoh anime , berkhayal seks dgn boneka seks , berkhayal dgn film2 bokep yg bervariasi
@@malaskomen9204 anda benar 🗿👍
Gilee bang mantap
Solusinya pindah ibukota bro... Saya setuju 1000% dan juga tetap memperhatikan keseimbangan hutan di area Kalimantan
Duh ngeri bang
Gua Tim berterima kasih, yaa Karena Dari tikus2 ini kita bisa tau bagaimana perilaku sosial tikus yang sama dengan manusia. Bukan hanya Karena kesamaan bentuk sosialnya saja namun juga tahu dampak Dan penyebab dari perilaku sosial dalam Experiment Universe 25 ini. Walau experiment ini memang terbilang kejam namun yang jelas kita menjadi tahu perilaku sosial yang ditunjukkan menjadi pembelajaran yang bermanfaat Dan juga sekaligus memberikan kita kesempatan untuk mengatur perilaku sosial kita Di masa depan yang akan datang🤓.
dan karena kita bukan hewan yang tidak punya akal sehat, jadi kita masih bisa ambil pelajaran
Setuju sih
Tim apa?
Kejam? Kejam dri mana? Yaa ini sekedar experiment dan ga kejam" juga. Yg buat jdi terlihat kejam ya tikusnya sendiri.
betul
Kondisi generasi tikus "The Beautiful Ones" ngingetin aku sama:
1. Generasi muda yang cuma tau hal-hal instan, malas dan gak mau usaha.
2. Kemunculan kembali toxic masculinity dan feminist.
3. Lahirnya generasi snowflake.
4. Meningkatnya ketidakpedulian terhadap orang lain.
Secara keilmuan aku setuju sama penelitian ini karena memprediksi masa depan umat manusia itu sendiri.
Edit: Buat yg gak tau apa itu generasi snowflake.
Dari Kamus Bahasa Inggris Collins (2016), Generasi Snowflake merupakan sebutan untuk generasi yg lahir pada tahun 1980-1994 yg kurang tangguh dan lebih rentan untuk tersinggung dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Sebutan ini hingga sekarang masih digunakan karena "ketersinggungan" tersebut selalu terlihat di generasi-generasi berikutnya yang semakin lama semakin gencar, yang pada akhirnya memunculkan istilah "Cancel" di mana mereka memaksa seseorang untuk menutup/menghapus akun-akun sosial media seseorang yg berbeda pendapat dengan mereka.
Cerdas,, itu juga yg ada dipikiran saya
Iyaaa divaa MAMA-PAPAMU pasti bangga kmu punya pemikiran kaya gini
generasi snowflakes itu apa kak?
@@rahmahmaulida3469 Simpelnya generasi yg mudah tersinggung dan marah sama hal2 yg berbeda dengan pemikiran mereka, apa2 main cancel orang, rentang umurnya antara remaja akhir sampai awal 20-an.
Paling gampang nemuinnya di Twitter.
@@rahmahmaulida3469 artinya merasa diri mereka itu lebih spesial dibanding orang lain sehingga bersikap merendahkan orang lain karena seakan diri mereka lebih baik dari semuanya
koreksi kalo salah
Kok semuanya mirip kasus kasus di kota besar ya:
- muncul generasi sehat tapi lemah berpikir
- mulai muncul kelompok-kelompok yang politik identitasnya kuat
- perang antar kelompok
- bullying dalam kelompok lemah sebagai pelampiasan
- tikus dalam satu kelompok pun muai cuek satu dengan yang lainnya
- tingkat harapan hidup yang menurun
- tikus betina yang mulai jaga jarak takut disakiti tikus jantan
- bayi yang langsung ditinggal sama ibunya
- dan munculnya LGBT (kayanya jadi penanda terakhir munculnya necro city)
Semua berawal dari penyakit hati yg menyebabkan diskriminasi dimana suatu individu atau kelompok tidak mendapat apresiasi sehingga merasa rendah diri atau iri dengan kelompok lain. Karena harga dirinya terancam, mereka menindas kelompok atau individu yg dirasa lebih rendah atau lemah untuk mengapresiasi dirinya bahwa mereka masih lebih baik dari pada kelompok lain, lalu korban penindasan merasa rendah sehingga mencari korban yg lebih lemah darinya sebagai bentuk apresiasi diri sama seperti kelompok pertama tadi.
Siklus ini akan terus berputar sampai ke Individu terlemah. untuk memutus siklus ini kita harus mengubah cara kita mengekspresikan emosi dengan cara berkarya lewat seni, seperti buat puisi, ciptain lagu, nge gambar, buat film, menari dll. sehingga tidak ada korban lagi, sedangkan mereka yg kurang apresiasi tidak akan cukup diobati dengan pujian karena mereka tidak sadar betapa berharganya mereka, ak pernah denger quote bagus "don't compare yourself to others, they're not living your life, give that energy back to yourself and creat the life that you want to live" dan menurutku yg mampu menghancurkan siklus ini adalah cinta kasih
Gw pribadi setuju sih sm eksperimen ini, secara gak langsung bikin manusia (trutama ilmuwan2) brusaha mencegah kejadian yg sama di bumi. Krn progressnya pun bakal sama di semua makhluk dlm kondisi yg sama. Gw percaya kt mulai masuk ke tahap ke 3 & 4 di tikus ini. Bumi kt mungkin masih bisa nampung manusia lebih banyak lg dr sekarang. Tapi, social stress makin meningkat. Angka kelahiran mulai turun di beberapa negara maju. Perilaku hubungan sesama jenis mulai tumbug subur. Social distrust makin marak. Nah, tp untungnya banyak pihak yg concern buat memperbaiki kondisi, secara gak langsung kita gak cuman jd tikus2 itu yang bodo amat sm kelangsungan spesies mreka. Concern psikis makin diangkat, pemanfaatan SDA mulai dibenahin, Kepedulian sosial jg makin digencarin, dsb.
Setuju banget
Concern psikis diangkat, mulai membenahi SDA, naikin kepedulian sosial. Itu semua diajarkan di AGAMA 🙏
Tak bisa dipungkiri, bumi ini sangatlah cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia, tetapi tidak dengan keserakahannya.
Jangan punya anak hanya karena tuntutan sosial, tetapi punya anak jika memang mampu menjamin kualitas hidup sang anak.
Sulit kalo masih ada istilah "banyak anak banyak rejeki" Endingnya apa? Banyak pengamen anak " Masih kecil suruhan ortunya, nikah muda jg jadi faktor
@@herbalkeramat5937 itu sisa penjajahan belanda🤣🤣🤣
Caranya perbaiki sdm indonesia dulu atau lebih utamakan pendidikan yg lebih sosial
kalau dilihat sekarang, sebenarnya kebanyakan orang mengarah memiliki perilaku seperti tikus yg di percobaan itu. Tidak mudah percaya dengan orang lain, individualis, yg kuat menyerang yg lemah, dan bnyak lagi. Dan tidak menutup kemungkinan, kalau manusia masih berkelakuan seperti sekarang ini, nasib kita bakal mirip kya tikus2 itu. Ini masih bukan hal yg pasti ya, cuman takutnya gitu sih. Semoga aja, kita yg lebih berakal budi daripada hewan, bisa menghindari bencana seperti ini
Kalo anda percaya tikus berarti anda juga seorang tikus
Gw pernah baca di buku tentang psikologi, ada sebuah teori namanya perilaku sosial yang dicetuskan psikolog B.F. Skinner dan terinspirasi dari burung. Dia ber experimen kepada burung dengan metode tertentu. Sampe dia mendapati temuan bahwa "pola perilaku manusia itu tergantung pada stimulus dan respon". Sesuatu yang disebut kebiasaan adalah berulangnya sebuah perilaku diakibatkan stimulus/rangsangan tertentu. Contoh simpel: Gw kerja biar dapet duit buat bertahan hidup itu gw lakukan terus-menerus selama itu bisa mensupport hidup gw, begitupun kalo gw beli bunga buat cewe gw sehingga doi seneng akan gw lakuin LAGI asalkan reaksi yg gw harapkan tetap terjadi. Nah kaitannya dengan experimen ini adalah di poin "unlimited resource", ketika para tikus TAU bahwa mereka bakal dapet makan besok dan gak kuatir tentang cara bertahan hidup maka scr perlahan KEHIDUPAN SOSIAL mereka pun akan renggang. Biasanya para tikus harus hidup berkoloni saling membantu satu sama lain. Ya ibarat kita manusia pas masih bayi sangat bergantung dengan orang tua sampai bisa mandiri. Nah rasa senang, takut, penasaran yg dirasakan bersama akan semakin memperkuat keintiman antar anggota kelompok. Saat kemudahan (rangsangan) sudah terjamin yang dalam hal ini kebutuhan dasar mereka terjamin akan selalu terpenuhi maka watak (respon) mereka pun jadi melawan kodrat (makhluk sosial). Mereka akan menjadi ANTI SOSIAL/A SOSIAL karena merasa kehidupan berkelompok itu useless dan garing padahal kehidupan sosial yang baik akan berpengaruh pada situasi di masa depan. Nah ending penelitian ini pun menunjukkan begitu bahwa konflik sosial lah pemicu kepunahan tikus dan bukan yang lain seperti yang kita pikirkan (kelaparan, bencana, penyakit).
thanks penjelasan nya bang 👍🏻 bener banget
Relate ga ya sama org2 skrng yang mulai mikir self-love dan menyelamatkan "kesehatan mental" diri sendiri dibanding "bersosial" sama orang2 sekitar? Untuk skng kita mikir itu hal positif, tapi apakah jadi tetap jd hal positi di masa depan?
@@flowrinasumitro7093Intinya sih, konflik sosial banyak berpengaruh terhadap masa depan. Misalkan trauma masa lalu; orang tua cerai, selalu dibully, dll. Kalau Bersosial atau Asosial itu kira-kira saya kira akibat atau efek.
Menurut ku salah satu faktor paling penting, yang tidak ada pada populasi tikus disitu adalah "Hukum". Dengan tidak adanya hukum dan aturan dalam kehidupan tikus-tikus tersebut, mereka (tikus) dapat berperilaku seenaknya. Contoh kekerasan. Jadi dengan tidak adanya hukum ini menimbulkan faktor faktor lainnya yang menyebabkan kepunahan.
Pesan moralnya, "Jika manusia hidup tanpa adanya hukum dan peraturan, maka manusia akan hidup seperti binatang"
setuju. Itulah gunanya hukum dan norma dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengatur perilaku manusia.
Hukum tidak berpengarug apa2. Hukum hanya membuat semua tindakan kriminal/kekerasan itu lebih transparan. Bahkan di dunia yg ush penuh hukum ini pun masih banyak kekerasan atau kriminalisme yg dilakukan secara "tidak langsung". " Ketidak langsungan" Itu lag yg menjadi kelemahan dari hukum, karna sesuatu yg tdk langsung tidak akan bisa disentuh oleh hukum. Jadi salah satu cara adalah mengubah keseluruhan ideologi atau memberi konflik/perang skala kecil agar manusia tidak jatuh di wastafel perilaku
@@alfreddustin6912 adanya hukum tetep berpengaruh bang, jangan gk bilang gk pengaruh apa apa. Lu sekarang hidup nyaman kan karena hukum, kalo hukum gk ada orng bunuh bunuhan di jalan biasa aja 🗿
Kan pernah di bahas daerah di Hongkong yg tanpa hukum biasa disebut surga para penjahat. Nah lu bandingin dah suasana disana ama tempat lu tinggal wkwkw. Jadi gua kurang setuju kata lu yang hukum gk berpengaruh apa apa 🗿
@@rifkiaji9326 bro maksud komennya afred dalam konteks mencegah wastafel perilaku, hukum tidak bisa mencegah wastafel perilaku
Untuk jajaran tim sepulang sekolah, saya mengucapkan terima kasih banyak telah menghibur hari hari kami para pengangguran dan rebahaners menjadi lebih terpacu adrenalinya
BANG KOI ADA IMPOSTOR!!!
@@InspectHistory There is Impostor
Cuaw cuaw
@@InspectHistory lah
@@InspectHistory inspektur?
Pertama kali baca kisah ini beberapa bulan lalu, dan emang serem banget kalo kita komparasinya sama manusia tapi masuk akal banget. Gue ke golongan yg khawatir, apalagi liat situasi dunia mulai serakah dan saling senggol. Semoga kita semua jadi bagian yang menggunakan akal dan hati dalam bertindak.
Senggol dikit bacok kan sekarang, terlalu sensitiv, beda dikit dijauhin dan dimusuhin..
Banyak pembulian jaman sekarang ,nga ada ahklak, kadang juga membahayakan jiwa raga seseorang
Ini penelitian tikut keren sih tapi kalo kita hanya konsen ke perilaku itu bener. Saya mau nambahin sedikit berdasar pengalaman saya sebagai peternak tikus.
Konsepnya bagus bang kalo tikus untuk penelitian prilaku karena tikus adalah termasuk hewan cerdas, tapi kita juga harus tau siklus reproduksinya karena tikus rata rata bisa melahirkan 8 sampai 12 ekor. Kalo penelitian 4 pasang di tahun pertama minimal sudah ada 384 ekor tikus setiap 2 sampai 3 bulan dia akan melahirkan anak lagi tinggal di kalikan saja setiap kelahiran terus rentan 4 bulan anak yang telah dilahirkan aman melahirkan anakan juga.
Ada satu hal lagi untuk karakter tikus itu sendiri, dia di beri makanan yang sama selama penelitian meski tercukupi dia pasti bosan bukan hanya tikus kita juga sama gitu juga, ahirnya di siklus inilah muncul sifat baru yaitu kanibal. Untuk tikus kanibal dia akan membawa gen yang sama juga untuk anaknya, biasanya yang rentan jadi santapan mereka tikus yang akan melahirkan, anakan tikus yang baru lahir, dan tikus yang terluka karena perkelahian pasca kawin. Kenapa dia berkelahi saat kawin karena itulah sifat asli tikus ketika kawin dia akan mengejar betina dan memaksa kawin. Oiya perbandingan tikus untuk perkawinan adalah 1 jantan 4 betina itu makanya tikus betina akan diperebutkan jantan apa jadinya kalo didalam kandang jantan lebih banyak dari betina sudah bisa di pastikan akan ada perkelahian antara jantan dan pemaksaan kawin kepada betina.
Terus untuk desain kandang jika kandang yang digunakan hanya kotak polos sudah bisa di pastikan di siklus ke 4 atau ke lima akan ada kanibalisme, karena selain indukan tikus semakin tua, untuk betina kurang produktif dan semakin berkuasa karena kuat, untuk yang jantan dia lebih barbar karena dia ingin kawin dan berregenerasi.
Oiya sifat tikus betina yang sedang hamil atau sedang menyusui dia akan menjaga anakan tikus baik anak mereka ataupun anak tikus lain dan itu akan menjadi rebutan ibu tikus dengan tikus betina yang lain alhasil sudah bisa dipastikan yang selamat setengah atau hanya 2 ekor saja. Itu dia kenapa harus ada desain husus bukan hanya kotak saja, iya muat untuk 3000 tikus tapi kalo di tambah alat atasnya sampai 3 skat atau gampangnya 3 tingkat itu akan me minimalisir tikus mati karena selain tempat semakin luas tikus yang terluka akan bisa selamat dan bersembunyi di tempat yang sepi. Itu beberapa tbahsn saya bang semoga bisa membantu.
Sukses terus
Thanks banget ya komennya. Sumpah gw belajar banyak dari komen ini
mksh bg sudut pandang barunya
Akhirnya ada yang bisa nunjuk kelemahan dan kekeliruan eksperimen ini. Makasih bro.
Sebenarnya ini bukan sudut pandang tapi pengalaman sebagai peternak tikus. Sebenarnya masih banyak kelemahan dari experimen tersebut.
Tikus hampir seperti manusi prilakunya pastinya dalam hal perkintoiyan. Jadi jika suhu normal dia akan kawin 1 x sehari tapi jika suhu panas atau dingin birahi si jantan akan meningkat 1 hari akan mengawini 4 bahkan 6 betina. Biasanya betina yang suhah di kawini biasanya dia akan menghindar dan menolak untuk di kawini kembali sampai 4 atau 6 jam, ketika betina menolak sudah pasti jantan akan terus mengejar bahkan menghajar si betina. Itulah sebabnya kenapa kadang kita melihat atau mendengar tikus jejar kejaraan atau teriak teriak di atas balkon atau di belakang lemari. Teriakan tikus itu nggak tau teriakan nikamat atau minyak lagi saya kurang faham karena saya bukan peneliti tikus tapi peternak tikus dulu.
Btw karakter tikus mencit (tikus putih yang kecil) Dangan tikus putih rat ( tikus putih yang besar, bisa sebesar tikus got) itu berbeda. Tingkat kecerdasanny otomatis lebih cerdas yang besar.
@@suryahafizh5498 bukan sudut pandang Kawan saya dulu peternak tikus jadi tau persis karakter Dahlan prilaku tikus. Menang bukan ribuan tikus yang saya hadapi. Sedikit kok tikus yang saya hadapi setiap harinya cuman ratusan ribu pasang saja. Kalau heran tikus di ternak untuk apa,
1. Penelitian lab kan kampus
2. Pakan reptil dan burung pemangsa
3. Untuk orang tolol yang katany anakn tikus bisa buat obat kuat
4. Menyambung hidup karena tikus menghasilkan cuan
Mirip dengan teori nya Ibnu Khaldun di kitab "Mukaddimah", jika ada awal mula, kebangkitan dan kejayaan pasti ada keruntuhan sebab rumusnya tidak ada yang abadi. Tapi dari sini kita bisa memetik hikmah supaya lebih arif dalam menyikapi kehidupan
mabok agama lu
@@DJ-mi7lp Anda juga jangan mabuk, Ibnu Khaldun itu filsuf ternama. Jangan cuma karena namanya Arab, dianggap sekedar ahli agama. Filsuf tidak cuma dari Eropa.
@@DJ-mi7lp dia itu filsuf klo filsuf jarang mengkaitkan dengan agama bruh, dia juga diakui ilmuwan sama filsuf barat ,jangan mamdamg org dari agama
@@DJ-mi7lp nga akan maju bro klo indo nga ada yg rukun hanya beda keyakinan ,itu cuma masalah ketinggalan jaman jangan nuduh mabok agama dikomentarnya nga ada toh mengutip ayat² napa musti awas, lain kali koreksi komenan org atau hargai yh bro siapa tau bisa jadi refrensi
lawak lo dj
Makasih bgt udah bikin video ini. Memang penelitian dg subyek hewan terbentur kode etik. Tapi di sisi lain, manusia dpt manfaatnya. Tikus dan manusia memang berbeda, tapi dg penelitian Dr. Calhoun setidaknya kita jadi waspada bahwa apa yg terjadi di dunia hewan bisa juga terjadi di dunia manusia. Mirisnya, manusia terancam punah bukan krn sumberdaya menipis tapi krn perilaku sosialnya sendiri.
Sebagai manusia, gw bisa relate sama perilaku tikus the beautiful ones dan perilaku tikus betina yang menghindar dari tikus jantan. The beautiful ones dan tikus betina udah males ngeliat situasi dunia luar banyak drama, gak aman dan banyak ancaman. Sama kayak kita ngeliat berita - berita kdrt/ kekerasan seksual pasti parno sendiri. In general, semua mahluk hidup ingin hidup aman, tapi gak semua mahluk hidup bisa diajak kompromi, gak semuanya bisa nurunin egonya. Terus cara mengamankan diri dari drama dunia luar gimanaa? Yaa jadi ansos lah, menghindari lawan jenis lah
Dan adanya bnyk fuckboy jg yg memperparah keadaan.. pasalnya mereka cari pasangan harus berpetualang dulu ngrasain cewek2 yg kbnykn masih polos, trus ujung2nya ditinggal gitu aja. Krn yg dipilih pasti yg terbaik, terbaik bagi fuckboy ini kbnyakan soal sex, kekayaan, kelas sosial dll .
@Saba Alarma iya , dalihnya fuckboy ini pasti "cari pasangan terbaik", pdhl kbnykan dari mereka milih terbaik bkn krn kualitas perempuan yg dipilih entah itu smart ato Emang wanita baik. Tp lbih cnderung ke bntuk fisik yg scara seksual lbih memuaskan (payudara besar, bokong besar dll), yg kaya, kelas sosial.. pokoknya yg lbih menguntungkan mereka lah... Bayangkan seandainya 1 pria fuckboy mengencani 10 org cewek lalu menyakitinya, efeknya 10 org cewek ini akan brmsalah psikologisnya, insecure, jadi introvert, tdk prcya lwan jenis berujung tdk ingin menikah, anti sosial dll.
Dari penelitian ini Memperjelas Alasan Tuhan Tidak Memberi KESAMAN Rezeki Kpd Mahkluknya,,, ya Tujuanya sudah Jelas agar Manusia Saling Membutuhkan, Saling Memberi, Saling Bersyukurr,Saling Memahami Kebutuhan Manusia,,, Klo Semua Manusi Diberi Kaya Semua Dunia G Jalan Bro,,,
Kadang juga ada yg nga bersyukur ,sembrononya aja ngambil hak org lain, masih ingat dulu jaman smp sering dipalak kaka kelas apalagi yg dijalanan sama pungli
“Where there is no Enemy, Society will be become their own Enemy.”
-Good Villain
Be nya hapus aja
SPAM
Lu mulu
"be become" be nya apus aja bang
When there is no enemy, society will be their own enemy
Untuk yg tipe "Beautiful One" kurang setuju sih bila dianggap bodoh, aku malah berpikir sebaliknya, mereka cukup cerdas bagaimana cara mengatasi konflik, bisa menciptakan lingkungan yang nyaman,
hidup dengan tikus yang memiliki frekuensi yg sama, mereka bahkan bisa memanajemen stress, ini merupakan pencapaian tertinggi dalam psikologi mereka, artinya kebodohan yang dimaksud disini adalah, kebodohan karena mereka tidak memiliki ambisi yang tinggi untuk memenuhi keinginan mereka untuk mencapai sesuatu atau hasrat seperti tikus mayoritas yang menyebabkan kehancuran populasi.
Dalam lingkungan sosial manusia mungkin manusia yang hidup dalam kelompok yang kecil yang damai, tidak terlalu terobsesi dengan trend yang ada pada umumnya di zamannya, singkatnya mereka hidup sesuai dengan kebutuhan proporsional,
Masih menganggap kategori ini bodoh? Mungkin iya karena tidak seperti kebanyakan tikus,
Namun ini sesungguhnya adalah tipe tersembunyi yang sesungguhnya yang paling cerdas.
Keren juga lo
Hmmm bener juga sih
Btul nii
Hmm, evolusi
Tapi setelah ini kok malah kepunahan
Tapi karena tikus tersebut tikus bisa punah... Nah kaya manusia juga yang sok sok child free buehehehehe
Manusia sebetulnya selalu butuh tantangan dan masalah, keadaan yang nyaman dan bekecukupan tanpa tantangan menyebabkan hidup ini kurang/tidak berarti. Makanya ketika kita dalam fase sudah berkecukupan, kadang kita kangen juga masa2 penuh perjuangan dulu. Beda hal nya dengan generasi baru yang langsung terlahir enak tanpa tuntunan, mereka cenderung berbuat hal-hal yang tidak berfaedah. Oya dan satu lagi, kita bukan binatang, kita lebih dari itu - walaupun secara fisiologi kita memang tidak bisa dibedakan dengan dunia animalia.
Menurut gue sih eksperimen ini menjadi hikmah dari Tuhan menciptakan manusia dengan akal.
Meneliti salah satu ciptaan-Nya untuk diambil pelajaran sekaligus mempersiapkan kehidupan manusia yang lebih baik.
Itu lah kenapa setiap agama pasti punya peraturan dimana setiap peraturan menahan sifat ego dan nafsu manusia .. sumpah tuhan menciptakan dunia ini dengan sempurna
@@umarlokman9667 Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia ini gak ada yg sia sia. Liat aja tuh tikus yg menjijikkan bagi sebagian orang bisa dijadikan pelajaran utk kehidupan manusia
Mas bro, bahas sejarah tentang sejarah autism, down sindrome, ADHD, tuna grahita dan sebagainya dong.
Kebetulan beberapa tahun ini jumlah anak yang terkena autism meningkat di Indonesia. Terimakasih
Itu karena pengaruh gadget atau PC mungkin saking lamanya belajar online
Waah masak sih meningkat bro?
@@dickynurahman2.057 iywp bnr itu bnr kpn juga nih prankdemik brakhir jdi nya bnyk juga yng skit jiwak.
Lihat aja neuron
Kalau menurut saya kak secara singkatnya bukan karena sekolah online anak jadi ASD, Down Syndrome atau ADHD dsb tapi dikarenakan mereka itu kan ada yang "salah" di bagian neuro nya alias syarafnya mostly di otak yang membuat mereka menjadi sulit berinteraksi dan mengalami keterlambatan perkembangan. Hal ini bisa terjadi karena mungkin pola gaya hidup orang tua yang mempengaruhi kualitas janin anak ketika dalam kandungan, tingkat stress, atau bahkan mungkin dari leluhur/ancestornya ada yang mengalami hal yang sama cmiiw ya kak :).
Kita ambil contoh Jepang. Sifat individualis dan keengganan untuk menikah semakin tinggi meski faktor penyebabnya berbeda dari yang ada di ekperimen tapi secara garis besar merujuk pada kesimpulan yang sama.
Makanan melimpah, sosial tinggi
Kok tetep turun ya? Apa karena tuntutan tinggi untuk tetap bekerja walau gaji udah besar
JEPANG SAAT PERANG MENGAMBIL HASIL BUATAN JERMAN SAMPAI TERKENAL SEKARANG HONDA DLL
@@jokerssiuling1967 hah gajelas oot
Orang jepun gak nikah karena tahu menikah dan memiliki anak dapat menghambat karir mereka. Emang tikus punya karir/strata sosial?
@@sipalingindonesia menurutku iya mereka punya walau tidak sekompleks manusia
dari video sudah dijelaskan hasil penelitiannya jika para tikus terbagi menjadi beberapa kelompok, contohnya seperti kelompok good looking (indah), jelek, berfisik kuat, dan berfisik lemah
sifat indah, jelek, kuat, dan lemah harusnya bisa dong masuk ke dalam bentuk strata/tingkatan sosial, walau bentuknya sederhana itu
Sebenarnya penelitian ini bisa di katakan akurat dalam memprediksi kejadian yang akan datang yg di akibatkan populasi manusia yg bertumbuh padat. Intinya kepunahan manusia bisa ttap terjadi walau bukan krna masalah kebutuhan hidup atau bencana alam. Namun karena perilaku sosial masyarakat itu sendiri juga bisa mendatangkan kepunahan. Tapi menurutku manusia berbeda dg tikus, jika tikus tidak bisa menghindari kepunahan krna mereka tidak punya intelegensi yg cukup untuk mencari cara agar terhindar dari kepunahan massal manusia punya. Jadi menurutku ketika manusia menuju ke ambang kepunahan yg di sebabkan perilaku mereka sendiri manusia bisa lebih mudah memperbaiki diri dibanding tikus. Dan kita membangun kembali interaksi sosial yg lebih bagus lebih kondusif untuk keberlangsungan peradaban.
Intinya jumlah manusia di planet ini jika membludak, makan akan menimbulkan beribu masalah. Makanya harusnya kita berupaya mencari planet lain. Atau berusaha keras mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Bisa juga pinjam infinity gaunlet nya tanos.
Saya cenderung ke yang berterimakasih. Karena ada pembelajaran dari hasil penelitian dan percobaan ini. Salah satu pembelajarannya adalah korelasi antara kepadatan penduduk yang menghuni suatu lokasi dengan perilaku sosial mereka serta faktor faktor yang mempengaruhi penyimpangan perilaku sosial di sebuah komunitas.
"This experiment make me realise that Thanos objective were not so evil after all..."
Karena ledakan penduduk memang jadi salah satu akar masalah kehidupan sosial
jadi sebenernya thanos itu baik ya 🥺
Thanos Was Right
Always has been..
Kalo lu nonton enternals juga sudut pandang lo melihat thanos itu bakal berubah, karna kalo semua planet punya kecerdasan yang maksimal bakal kiamat. Maka dari itu thanos lenyapin setengah populasi biar ga kiamat
Apa yg akan dilakukan Thanos itu hanya akan bertahan 80 tahun saja
Keknya bagus dibuatkan film,tapi difilm tokohnya manusia trus disutradarai oleh sutradara terkenal misalnya Christopher nolan.kemudian alur tentang 8 remaja (klo 4 remaja yang ada nanti cicitnya kena down syndrome) trus kotanya banyak makanan minuman gratis sama semua teknologi gratis dan gampang di operasi kan tata letak kotanya yang indah dan diluar kota tsb ada virus yang sangat mematikan jadi tidak yang keluar kota,tidak ada korupsi (Krn semua dibagi rata). kemudian berkembang menjadi banyak,kemudian ada pengelompokan misalnya kelompok kuat dan lemah,dan kelompok yang lemah,mereka mencari yang paling lemah diantara mereka untuk melampiaskan kekesalannya terhadap kelompok yang kuat.kemudian ada (the beautiful one) kita sebut aja si nolep,nih orang kebiasaan setiap hari bangun makan rawat diri trus upload ke sosmed misalnya kek Instagram trus banyak yang like,trus klo tidur susah banget bangun (mungkin bangunnya jam 12 siang) gitu trus setiap hari.dan si nolep ini kecerdasannya di bawah rata". kemudian terjadi civil wars dan alasannya sangatlah aneh kayak "gua gak suka sama kelompok tsb Krn kita berbeda kelompok", setelah civil wars banyak banget wanita menjadi janda dan ada yang melahirkan tetapi anaknya ditinggalin disana,klo anaknya mati pasti ada 2 kemungkinan yang pertama mati kelaparan,dan yang kedua mati dibunuh oleh kelompok yang lain.trus wanita takut sama pria Krn mereka mengiranya dia akan dibunuh oleh pria,padahal ini pria cuma menggodanya,kemudian banyak wanita jadi hipersegg,jdi suka sesama jenis,atau menahan hasratnya.dan pada akhirnya manusia dikota tersebut punah.
Kita sebagai manusia pasti pernah berpikir kalau "Pasti enak, ya kalau di dunia ini semua orang ngga ada yang kelaparan dan terpenuhi semua kebutuhannya. Pasti semua aman, damai, tenteram." Tapi ketika nonton video ini gue mikir ulang. Jangan-jangan kalau semuanya suda terpenuhi kita malah akan berakhir kaya tikus-tikus percobaan ini.
dan itu jga sebagai jawaban mengapa tuhan tidak memberikan rezeki secara instan
@@afdalasg3759betul , jdi agar ada kesibukan deh utk mencari nya dan ngga terjadi deh konflik2 antar sesama ... bayangkan klo smua nya nganggur , dpt makanan ... ya pasti bakal kaya tikus2 itu ya hehe
Ini yg ada di pikiran gw banget
sebagai alumni dari fakultas biologi... gue agak menyayangkan orang2 yg mengecam dengan alasan kurang hewani atau maksudnya, kasian tikusnya. Untuk ilmu pengetahuan, penggunaan hewan coba emang begitu adanya dan jangan khawatir, sbg ilmuwan kita diajarin kok gimana cara handling hewan untuk penelitian, dan itu gak sembarangan lho. Bahkan ada cabang ilmunya tersendiri. meskipun mereka berakhir punah, tapi mudah2an penanganan ilmuwan ke hewan coba untuk penelitian bisa dibilang sudah selayaknya kita perlakukan seperti makhluk hidup yang bernyawa.
Gue berterima kasih sama Calhoun yang bikin eksperimen ini, dan ini relate bgt sama kehidupan manusia. Mudah2an kita bisa ambil pelajaran. So lebih gede manfaatnya sih ketimbang kematian 2200 tikus tsb.
Ternyata fase LGBT pada tikus adalah fase terakhir sebelum populasi tikus2 menuju kepunahan karena gk memiliki keturunan lagi 😏😂 terima kasih atas penelitiannya.. 🙏👍
Tinggal tunggu makin banyak berarti
Wkwkwkwk😂😂
Jadi tenang dan lega, biarkan saja kalau begitu😊
Artinya bumi saat ini sedang tidak baik2 saja mas bro, kita menuju kepunahan...
Kayaknya manusia juga bakal begitu deh kalo yakin dengan keyakinannya😂😂😂
kalau saya lebih ke khawatir tapi juga berterima kasih sama eksperimennya. khawatirnya lebih ke tempat tinggal, persediaan makanan dan alam yang rusak, bukan kepunahan. karena manusia kan diberi akal sedangkan tikus tidak.
kalau pendapat pribadi ya, semakin banyak populasi kayaknya juga akan mudah menimbulkan konflik. siapa tahu dimasa depan bakal ada perang dunia lagi karena populasi yang sudah terlalu banyak.
Bang, bahas tragedi thalidomide dong..
Gegara obat pereda mual asal jerman ini, banyak ibu hamil diseluruh dunia yg anaknya lahir dgn tangan n kaki pendek (bahkan ada yg ngga punya samsek)
UP
UP
UP
Yang punya perusahaan/bosnya aja ex dokter Nazi untuk kamp konsentrasi Auschwitz, oh ya kalo elu mau lihat secara detail informasi nya coba cek di channel DW DOCUMENTARY
Up
Experiment nya udah mulai kerasa di kehidupan manusia sekarang ,semakin banyak populasi menimbulkan banyaknya sentimen antar sesama maka terjadilah bentrokan atau saling curiga
Aku di sisi yang berterima kasih. Karena ya itu bisa jadi sebuah masukkan ke perilaku sosial manusia yang akhir-akhir ini kayak tikus tikus eksperimen itu. Sebel sama orang lain padahal gak ada masalah antara satu sama lain, mereka yang trauma disakiti/ menyaksikan keluarga nya yang dulu dilukai lawan jenis sehingga memiliki untuk jadi homoseks, diskriminasi terhadap mereka kaum yang dianggap lemah dan jelek. Perilaku itu sekarang udah makin marak, dan dengan adanya contoh wastafel perilaku sebelum terjadi di dunia nyata kita bisa jadi lebih waspada akan sikap sosial kita sendiri
Yang saya suka dari channel ini, selain isi content nya yang penuh dgn pengetahuan khusunya tentang sejarah dan perilaku sosial, tapi isi kolom komentar juga penuh dgn pengetahuan saling bertukar pengetahuan best emang sepulang sekolah dan para subscribersnya
"umat manusia akhirnya memiliki teknologi yang mereka miliki untuk mewujudkan impian mereka, dan impian umat manusia pernah menjadi hal tergelap dalam semua ciptaan.”
- emperor of mankind
Warhammer 40k
😅 kek pernah dengar,,, ternyata di warhamer... 👍 Anak gamers merapat
@@insafkarenatuhanberkehenda5946 fans Warhammer 40k, warhammer fantasy hadir bos 😂
9:30 feminisme pada tikus
9:52 munculnya insecure pada tikus betina
10:20 muncul gerakan homoseksual pada tikus dan merupakan penyebab kemunduran peradaban pertikusan
14:12 saya berpendapat berterima kasih karena dari segi spiritual terdapat perbedaan antara tikus dan manusia yaitu manusia memiliki dan diatur oleh agama dan kepercayaannya yang telah meletakkan fondasi berinteraksi secara horizontal dan interaksi secara pribadi dan vertikal, sehingga result dari eksperimen ini dapat dicegah dengan memperkuat kemampuan spiritual pada manusia, penelitian ini tidak playing God karena tujuan, metodologi dan tindakan telah dibuat dan sesuai dengan harapan peneliti, klu playing God ya si peneliti pasti mengikuti cara God itu yaitu membantu baik dengan cara menurunkan prophet ke tikus tsb
Terimakasih bang untuk membahas ini karena meningkatkan keimanan saya pada agama saya saat ini
Gak ada feminisme tikus . Lagian tikus betina berperilaku begitu karena lingkungan yg udah mulai Bahaya . Lebih ke copymecanism . Banyak kasus pelecehan sexual dan KDRT membuat banyak wanita mulai was was /gak percaya dengan lawan jenis dan lebih memilih single .
@@maryss8767 Untuk menjauhi lawan jenis karena rasa "tidak percaya" Laki-laki juga sama, seperti mgtow misalnya.
@@zenalznther4799 iya kali , enggak tau istilahnya
@@maryss8767 Pelecehan Sexual dan KDRT itu akibat system pendidikan yang feminis seperti saat ini tiap anak laki-laki nakal, agresif dan kompetitif dianggap jahat dan salah, sehingga dunia kekurangan masculinity dimana menghasilkan pria-pria sigma yang terlihat alpha, bukan pria-pria alpha yang sesungguhnya, Sekolah menekan masculinitas dari anak laki-laki, sehingga pada generasi Z ini sangat kentara pria-pria yang Lack of Masculinity pria-pria yang "Fitrahnya" Menjadi tersembunyi, yang tidak bertanggung-jawab samplenya dapat mbak liat di sekeliling mbak, dan rata2 daerah dengan paham matriarki atau paham feminis yang berkembang memiliki tingkat laporan kekerasan seksual dan pelecehan seksual yang jauh lebih tinggi 📈📈📈 untuk penjelasannya bisa mbak lihat di sini
ua-cam.com/video/U-kxdyJs6y8/v-deo.html
Doakan kami dalam merumuskan kurikulum pendidikan yang meningkatkan masculinitas sehingga Gen.Alpha yg lulus dari perguruan kami menjadi Alpha Male bukan Gamma, Omega ataupun Sigma Male
@@fauzierwislatupeirissa Maaf, saya gak paham maksud anda . Soalnya saya juga korban pelecehan sexual saat masih kecil dan juga korban pemerkosaan pas masih Smk . Makanya saya paham kenapa saya agak menjauh dari laki laki . Semakin banyak wanita yg speak up soal pelecehan sexual semakin bagus menurut saya , agar tidak terjadi korban korban selanjutnya .
Saya speak up soal korban pelecehan bukan berarti saya feminisme , saya cuma ingin mendapat keadilan dan dilindungi aja .
Lagipula menurut SAYA masculine bukan berarti harus melakukan kekerasan . Nabi muhammad masculine , apakah dia melakukan kekerasan terhadap wanita . Gak tuh .
Intinya saya paling benci oknum oknum yg membela pelaku pelecehan / KDRT , karena korbannya bukan hanya wanita tapi juga anak anak dan bisa juga laki laki .
Dulu sempet nyari tau eksperimen ini dan kebanyakan yang nyritain dari orang luar. Seneng bgt akhirnya ada orang indo ngebahas eksperimen ini
Gua golongan yg terimakasih...
Karena menjadi tambahan dalam analisis perilaku manusia penyebab kematian masal.. sebelum korona pernah kematian masal yaitu 600 petugas kpps meninggal serempak..
Perilaku prilaku makhluk hidup ini berhubungan dengan kesehatan tubuh.. ada namanya hormon cortisol (racun tubuh) yg muncul akibat stress.. stress ini yg membuat kematian masal.
Pemicu pemicu stress dari prilaku manusia, berkelompok, anti sosial, hilang kepedulian, lokasi yg padat, kewaspadaan menambah rumus senjata pemusnah masal (stress, isolasi/ruang gerak, pola makan)
Dari eksperimen tikus ini kita dapat belajar tentang bagaimana insting itu bekerja dan apa harus dilakukan untuk bertahan hidup terlepas dari ketersedian pangan. Namun, ada satu hal yang kemungkinan sulit diperoleh dari percobaan ini, yang mana tikus tak tahu menahu tentang ilmu, pengetahuan dan tentang siapa yang membuatnya ada. Karena itulah, kita sebagai manusia yang sedang menjalani hidup tidaklah cukup dengan mengandalkan naluri belaka sekedar tentang diri maupun golongannya sendiri. melainkan harus juga menggunakan akal dan hati untuk memahami toleransi dan batasan-batasan. karena ini adalah sebuah anugrah dari pencipta yang memberi akal dan bentuk yang sempurna. "tanda bagi orang2 yang mau berfikir". cmiiw
bang koi, bahas filipina yang kehilangan sejarahnya karena dijajah spanyol dongggg. terima kasih^^
pernah nonton ini, tp emang lebih renyah klo di bahas satu satu ala Sepulang Sekolah.
emang tiada lawan ini channel
(bismillah tim editor, cadangan jg gpp)
satu suara utk tim berterimakasih.
dgn adanya penelitian ini bs nambah ilmu & pembahasan konten buat sepulang sekolah 😆.
yang mengecam jg ga salah, karna sifat dasar dari kemanusiaan sendiri adalah rasa peduli, mrka mengecam dgn alasan menjadi Tuhan para tikus² tp apa bedanya dgn kita yg ingin menjadi Tuhan dr teknologi bahkan sebaliknya.
Ternyata teori Marginal Utility di Ekonomi juga teraplikasikan pada tikus ya. Eksperimen yg luar biasa
Bener juga ya
Apa tuh marginal utility
tapi ada beberapa titik fase kehidupan binatang yg beda dgn prilaku manusia, manusia masih punya akal budi sedangkan binatang tidak karena hanya mengikuti insting, contohnya:
* Manusia tidak semuanya menelantarkan bayinya karena takut di serang klasifikasinya 30% menelantarkan bayi 70% merawat bayi walaupun dgn status single perens
* Manusia punya fase kehidupan yg jelas, tau kapan harus mengambil sikap
* manusia masih punya hukum/kebudayaan yg mengatur perilaku kehidupan manusia secara mengikat
* yg terpenting manusia masih mengenal Tuhan, jadi jika manusia mempunyai beban hidup yg tinggi manusia tau harus bersandar kepada siapa 😇
Setuju, manusia bukan tikus ,manusia mahkluk paling mulia punya Tuhan ,beakal berbudi
Iya sih,tapi ada beberapa kesamaan kita dengan binatang
Tapi sekarang manusia udah banyak yang nggak peduli aturan dan hukum
Bersikap semau mereka
Terutamanya untuk mereka yang berkuasa
Persamaannya
Yang kuat menindas yang lemah
Menjadi anti sosial
Saling curiga
Kriminal di mana-mana kayak hampir tiap hari pasti terjadi puluhan atau bahkan ratusan tindak kriminal di dunia
Penyimpangan seksual,sekarang banyak para kaum lgbt yang bermunculan
@@ygard5192 selama hukum, budaya, dan agama masih di tempatkan di paling atas pd kehidupan sosial, maka akan ada keseimbangan pd kehidupan manusia 👍🏼
Gila ini keren banget si, pembawaan lu bang sama topik pertikusan duniawi ini.. gua langsung degg pas di fase mereka udah mau 'mengawini' sesama jenis kek relatable bgt yaa sama kehidupan sosial manusia skrg? Di mana org2 udah sering merasa tidak aman dan ngedefend diri mereka dari 'kelompok' sosial yang mereka takutin.
IMO perilaku normal alamiah manusia mirip dengan tikus-tikus itu. Yang kuat akan menindas yang lemah, ketamakan dan kecenderungan untuk ingin menguasai lebih banyak sumber daya, dsb. Tapi bedanya manusia diberi panduan jalan hidup dari penciptanya, yaitu berupa Al-Qur'an. Panduan itu memberi batasan dan aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar, dan menjadi pegangan yang kuat yang bakal menghindarkan umat manusia dari kehancuran dan kepunahan seperti yang dialami tikus. Disitulah bukti kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Dan tidak berhenti sampai disitu, Allah juga memberi janji untuk selalu menjadikan sebagian manusia kuat sebagai penolong bagi sebagian manusia lain yang mengalami penindasan. Ini ada di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 251, "Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam".
Manusia sudah selayaknya banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT.
Jadi inget game Trails in The Sky, singkat cerita jaman dulu ada sebuah kota terbang berbentuk bahtera raksasa yang bernama Liber Ark. Disana seluruh manusia yang tinggal di Liber Ark semua kebutuhan dan permintaan dapat dikabulkan oleh Aureole. Hingga berabad-abad peradaban mereka maju hingga melampaui kota-kota di permukaan. Suatu ketika, muncul ketamakan diantara warga Liber Ark untuk mengambil alih/monopoli kekuatan Aureole dan terpecahlah 2 kubu. Pecahlah perang saudara antar kedua kubu di Liber Ark dan sampai kepada kehancuran dari Liber Ark.
Game apa itu?
Maksudnya ada di platform mana?
di pc mas
@@elenthd4542 Game Jepang atau ga anime sih.
Memang manusia punya sikap hewani dalam dirinya, makanya harus dikontrol.
Kalau dg ekspresimen tikus ini mengindikasikan populasi manusia juga bisa punah juga ga masuk sih menurut saya, soalnya manusia punya akal untuk bisa survive beda sama hewan, saya rasa (dari realita yg ada) cuma bencana alam aja atau penyakit yg bikin manusia punah.
Dengan penelitian ini justru saya berterimakasih karena dapet ilmu baru dan baru tau juga kalau tikus bisa jadi penyuka sesama jenis.
Sukses terus sepulang sekolah, surprise me ya sama konten selanjutnya hehe 😃
Kalau hubungan dengan perang Dunia gimana bang?
Sebenarnya hal ini juga udah digambarkan ke dalam film" tentang apocalypse... Contohnya kayak the walking dead... Dimana musuh awal hanya zombie, makin berkembang pemahaman manusia dalam mengatasi zombie akhirnya terbentuk kelompok dan musuh utamanya bukan lagi zombie tapi manusia itu sendiri (entah mau merebut makanan, wilayah atau wanita)
Pada akhirnya chaos terjadi karena manusia tidak mencoba untuk bersatu meski sudah menemukan kesenangan
Ini jauh dr pemikiran banget sih.
.
Awal banget gw tau kalau organ milik tikus itu hampir sama kaya manusia, sehingga di mata kuliah praktek jurusan biologi selalu pakai tikus kalau lagi di lab.
Ternyata perilakunya pun hampir sama🥺🥺
Takut karena ternyata perilakunya hampir sama dg manusia dan maybe kedepannya manusia jan2 jd begini. Tp terimakasih juga karena jd tau bayangan kalau seandainya kita dijadikan satu dalam sebuah kota/daerah/gedung endingnya akan jd spt apa🥺
Itu merupakan gambaran kiamat yang sangat masuk akal, dan logik, bahkan sebagian fenomena nya sudah bisa kita rasakan sekarang. Btw itu pasti vegan yang mengecam 😂
Nih opini gua berdasarkan yang gua pelajari.
Tikus yang selalu dapat makanan yang berlimpah[(pinansial perut udah gak ada)gak perlu cari makan].
Nah karena itu, maka dari gen pertama, para tikus akan merasa gak perlu cari makan(nah yang seperti ini bakalan ada di generasi ke 7), nah tinggal di kali dengan masa reproduksi tikus yaitu setiap 1 bulan 1 generasi, berarti untuk mewujudkan itu adalah 7 bulan, atau 210-215 hari.
Nah nanti setelah itu, akan ada pengaruh mental, dimana bakalan ada yang namanya mental raja(serasa semua bisa di dapatkan) nah nanti juga bakalan terjadi mental generasi 2 yang potensi kuat maka generasi ini pas di generasi ke 7 bakalan semakin kuat, begitu juga sebaliknya. Sampai terus menerus.
Nah karena keseringan reproduksi maka setiap anak, bakalan ada gen tidak mudah terangsang(tidak tertarik lawan, atau sesama jenis kelamin) nah kemungkinan terjadi adalah di generasi ke 14 ke atas.
Karena itulah mereka bisa saling menyakiti, kemungkinannya karena faktor makanan mereka yang itu itu terus, maka mereka mencari makanan (kanibal) tapi itu di generasi pertama, nah seperti misinformasi pada manusia, ternyata gen tikus juga seperti itu, dimana kalau sesama jenis tikus bisa memakan tikus yang lainnya, mereka hanya berfikir kalau membunuh tikus lainnya itu bukan untuk di makan tapi untuk kebiasaan.
Dan masih banyak lagi yang gua pikirkan tapi terlalu panjang.
Masuk akal juga ya
“nah” nya kebanyakan😭😭
Nah
Gak perlu cari makan>kerjanya jadi reproduksi terus>populasi nambah banyak>mulai terbentuk kelompok2>yang lemah ditindas>pada introvert karna kalo bersosialisasi takut dilukai atau ditindas>susah cari pasangan>populasi menurun
@@angchiomen5181 cuma ada 7 kok, aku cuma bermaksud memperbanyak angka 7 biar dapat di mengerti.
Saya lebih berterima kasih untuk eksperimen ini, karena lebih banyak pelajaran positif yang bisa diambil manusia untuk masa depan. Kalaupun ada yang bilang 'Playing God' kan kembali lagi tikus-tikus itu, yang buat kerusakan mereka sendiri. Istilahnya biar mereka terima azabnya
kak, lama2 konten lu sosiologis bgt, bisa gw jadiin sbg pedoman d kuliah gw, thx bgt kak
coba bayangkan bagaimana kalo tikus2 itu bisa membaca dan di kasih sebuah buku tentang kehidupan dan mengajarkan perbuatan baik, bagaimana kah perjalanan tikus tersebut? dari cerita ini gua bisa menyimpulkan, kita hidup tidak boleh mengikuti kata hati semata dan kenyamanan atau nafsu, harus ada peraturan2 dan prinsip2 kehidupan yang lebih baik, mungkin dengan sebab itulah di kehidupan manusia ada namanya agama yang mengatur bagaimana perilaku dan menganjurkan berbuat baik kepada sesama manusia.
dan dari cerita ini juga gua bisa menyimpulkan bahwa dunia ini hanyalah sebuah ujian semata, yang mana isi dari ujian tersebut adalah menahan nafsu dan keinginan berlebih.
jikalau manusia bersikap seperti binatang, yang mana moral dan perilakunya di bentuk bukan melalui sebuah peraturan, manusia juga akan berdampak sama seperti tikus2 tersebut. gua sangat bersyukur agama ada di dunia ini, karena dengan agama kita bisa jadi tau mana yang baik dan mana yang buruk sehingga kita punya prinsip dalam kehidupan
memang negara juga membentuk peraturan, tapi semua peraturan2 yang baik itu selalu lahir dari agama
Saran aja bang buat sejarah2 Indonesia yg belum banyak orang ketahui bang,biar anak2 muda jaman sekarang tahu sejarah dari daerah2 yg ada di Indonesian.itu saja bang terimakasih semoga Chanel Nya lebih maju bang semangat!!
Menurutku alasan manusia cenderung melakukan kekerasan tanpa alasan walau sudah hidup nyaman dikarenakan sifat agresif-protektif manusia saat masih hidup bertahan melawan hewan liar di alam tidak dapat hilang begitu saja, sekalipun manusia sudah bertransisi ke bentuk hidup yang aman dari bahaya di alam liar.
Ini adalah salah satu sisa hasil evolusi manusia di bidang perilaku yang terbentuk melalui proses seleksi alam sejak ribuan tahun yang lalu.
Dongeng darwin mulu, Ibu sama anak aja sikapnya udah beda kadang kadang, apalagi udah ribuan tahun lalu.
@@akunsampah6491 belajar apa itu GEN, Genetika Mendel, Resesif, Dominan, baru bilang dongeng Darwin
@@lawxs9114 udah belajar
@@akunsampah6491 nah kenapa komentarnya kek orang dongok mengenai genetika
@@akunsampah6491 ya siapa tau itu anak hasil hubungan gelap atw gak nemu ditong sampah
Wow kangen banget sama learning by googling😭💞
GAK GUE DOANG TERNYATA HUHU, SAMPE ULANG-ULANG NONTON EPISODE YANG UDAH DITONTON SAKING KANGENNYA SAMA PEMBAHASAN TIM SEPULANG SEKOLAH DAN KOI NYA. 🥺
Mulai Seneng sama Chanel ini, Chanel Edukasi tapi Menarik, ga boring.. bisa jadi Video Sebelum Tidur
Sekarang jadi tahu artinya jeri payah. Selama ini kita manusia sering bertanya-tanya seandainya aku bisa hidup dengan enak dan santai, kaya raya dan bahagai secara finansial, mental, dan fisik. Tapi rasa perjuangan dan niat untuk 'TETAP HIDUPLAH' yang membuat kita tidak punah
Terima kasih sudah menambah pengetahuan. dulu pernah baca tentang riset ini. memang ada korelasi antara ruang dan kepadatan yang berujung pada tingginya kriminalitas sebagai salah satu bentuk perilaku yang tertekan lingkungan. Top dah bang Koi . .
ilmu tertinggi = Akhlak 👌🏻
Ya,gw setuju bahwa akhlak ialah ilmu tertinggi
kalo pendapat gue sih bang berterimakasih dan juga khawatir, karena menurut saya kita sudah di fase dimana norma norma sosial sudah berubah drastis,kita bisa lihat dari tingkah laku generasi muda yang mulai meninggalkan norma kesopanan (beberapa) dan kalo menurut eksperimen tikus tadi abis fase pertikaian/baku hantam bakal jadi fase perubahan sosial pada tikus seperti tikus gay,tikus bodoh,dll saya merasa kalo kita sudah melewati fase pertikaian dimana tingkat kekerasan sekarang lebih menurun ketimbang tahun 19 an jd kek ada asumsi kalo sekarang kita difase perubahan sosial.ini cuma argumen dari seorang bocah 18 tahun yang sedikit khawatir kalo ada salahnya mohon dikoreksi
Itulah pentingnya hukum mau itu hukum suatu negara atau hukum agama .. dengan adanya hukum kita bisa menahan sifat ego dan nafsu kita ..
Berterima kasih dan khawatir, kalau mengecam, gimana ya kan tikusnya juga udah dibantu, mereka membuat neraka bagi diri mereka sendiri, mau gimana lagi, kalau soal main-main jadi Tuhan, tujuan dia kan baik sebenernya, dan ya memang penelitian biasanya seperti ini.
Bisa menunjukan kemungkinan yang akan/bisa saja terjadi di bumi, keren.
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syura: 30).
thanks utk tim sepulang sekolah karena udah memberi informasi ttg perilaku tikus yang bisa menjadi cerminan sikap kita ke depannya
Jujur, sebenernya harus disebar luaskan untuk pengetahuan dan keadaan manusia yang ada 👍🤘🔥❤
ane se-7 dg yg berterima kasih krn penelitian ini hampir mendekati perilaku manusia sesungguhnya.
Percaya sih semua berawal dari kehidupan sosial… merasa nyaman dgn yg hnya sekolompok dengan mereka. Ketemu yg berbeda dikit lgsung pake emosi tanpa hal yg jelas knapa. Akhirnya bnyak pertikaian, permusuhan bahkan perang… semua org jd semakin individualis karna untuk melindungi diri masing2… gw jg dari dulu sadar satu dua org close minded berkumpul bakal jadi awal kehancuran suatu wilayah..
Gua sebagai perempuan dan sedang ditahap takut menikah, berasa relate wkwk takut "diserang" tapi menyadari kalo yang mikir gini ga cuma gua doang. Apalgi makin open tentang wanita boleh milih untuk ga menikah dan gamau punya anak, hal yang kayak tikus itu alami bisa berdampak di kita, apalagi makin marak pelecehan yang udah makin kebongkar dan ga kenal tempat lagi sampe ke universitas. Makin memperbesar kemungkinan perempuan ga percaya sama lawan jenis. Tapi semoga hal yang baik aja yang beneran terjadi di kehidupan nyata. aamiiin
Saya juga . Lebih baik fokus untuk kebahagiaan dan keselamatan diri sendiri aja .
Terlalu banyak liat kasus pelecehan / pemerkosaan / kekerasan dan juga pembunuhan terhadap wanita ,Membuat saya sendiri jadi tertutup dengan lawan jenis . Terbesit pikiran tidak ingin menikah .
Wadduh aku jg , rasa tdk percya thd lawan jenis, tp tuntutan sosial dn ortu slalu nyuruh buat mnikah.. jdi bikin stress..
Terima kasih bang koi, udah bikin vidionya. O ya bang btw gue subscriber baru, dan udh 2 hari gue maraton learning by googling dan dari vidio² yg gue tonton buat gue nambah wawasan gue terutama yg tentang Thailand sama unit 731, makasih banyak bang 🙏.
Oh ya bang, sebelum vidio ini, gue sempet nonton yg tentang aktivis demo Thailand, pinguin. Di vidio abang kasih saran bahas tentang perbedaan iklim demo indo sama iklim demo Thailand, bahas dong bang ... penasaran banget sama bedanya🙏🥺.
Semoga abang koi liat, komenan ini bang, terima kasih bang koi
Dear Koi,
If i could say this honestly.. gue Amazed banget sama penjelasan Lo di konten yg inii.. gue bener² fokus saking enak banget penjelasannya, topiknya, sampe fokus banget sampe abis!!
Thanks for always make great contents, dude!
You make an audio-visual viewer like me hdhshjskallalpuu 🙃
With Love,
J
Bahasa kentut
Entah kenapa, setiap kali gua mendengar orang, atau berdiskusi bersama orang tentang suatu peradaban, apalagi yang kita bicarakan adalah kehidupan utopis di suatu tempat yang sepertia utopia. Rata-rata mereka selalu membagi fase kehidupan sampai 4-5 fase. Pun dalam agama yang gua yakini, bahwa kehidupan di bumi itu akan ada 5 fase kehidupan sebelum terjadinya suatu kehancuran (kiamat). Kalian ngerasa itu, nggak?
Bagaimanapun juga sebuah kota dibuat nyaman, kesehatan mental diperbaiki, semua terpenuhi, pada akhirnya manusia akan kembali pada sifat dasarnya, yaitu serakah dan ingin mendominasi. Harus ada yg mengontrol dan ada yg dikontrol. There's NO Perfect World
Akhirnya semua pada ngerti Niat mulia THANOS
...... THE PERFECT BALANCE... SEPERTI SEHARUSNYA
Analoginya kalau ke manusia
Tikus = Manusia
Kelompok = Negara
Perilaku = Budaya
Rusuh = Perang
Punah
this is so awesome
Makasih bang buat videonya:),dan aku jadi orang yg berterimakasih atas eksperimen ini,dan aku sadar aku harus berbenah dari sikap nolepku jadi lebih terbuka ke masyarakat 😁😁,serta dengan adanya eksperimen ini aku jadi tahu apa fungsi pembelajaran sosiologi di sekolahku.👍👍
Anak Biologi mencoba komentar, ehe. Gue pribadi sih berterimakasih banget. Percobaan ini tuh malah bisa dikembangkan keberbagai aspek.
setiap eksperimen apapun itu, pasti ada sisi positif dan negatif
tapi yang gue liat disini,
berterimakasih karena telah mengeluarkan effort untuk penelitian dan memberi ilmu pengetahuan baru
tapi gue juga khawatir kalo someday tikus itu manusia,
itu juga teguran ke kita sih.. dengan adanya penilitian itu balik lagi, jangan sampe manusia yang sudah ada akal dan fasilitas lebih dari yg dieksperimen tapi berakhir dengan kepunahan yang disebabkan diri sendiri juga
75% berterimakasih, karena ini ilmu baru dan menjadi pembelajaran buat kita SBG manusia.
25% mengecam, karena awalnya dia mengadopsi 8 ekor tikus / 4 pasang ekor, seenggaknya dia gak boleh menjadikan tikus ini punah. Sebenernya kepunahan itu fiks perilaku tikusnya, tapi SBG manusia dia juga wajib bertanggungjawab terhadap penelitian nya.
0% khawatir, manusia bukan tikus.
Itulah yg namanya penelitian bro, mereka aj nggak tau hasilnya bakal gimana
@@fadelalfarabi4911 iya gan, tapi penelitian pun ada kode etik nya. Jangan juga kelewat batas.
Tapi, Sebenernya penelitian ini juga gak parah sih dampaknya bagi si tikus. jadi ya penelitian ini sebenernya masih berada di jalur aman.
@@Lynxtetsuya12 untungnya, ini cuma penelitian dgn skala kecil
Sebenarnya emang mirip banget ama manusia kalo diperhatikan
Bedanya manusia punya agama yang bisa bikin manusia setidaknya bisa saling percaya satu sama lain
Kalo agama udah mulai ilang ya beneran bisa jadi kayak simulasi tikus diatas
@@rizki4077 sebenernya agama juga kadang bikin manusia agresif ke orang diluar kelompok agamanya
Bang bahas wabah yang pernah terjadi di Singapura saat tahun 1967,penasaran soalnya
Tikus tikus nya cukup relate dengan manusia :v
Btw, bahas kota kolmanskop dong bang koi, itu menarik buat dibahas... Bantu up guyss..
Dari sini gw bisa tau kalau sistem kasta ntah dari segi ekonomi atau budaya harus di hindarkan, dan gw juga tau kalau ternyata desain kota/tempat² lain yang padat penduduk juga berpengaruh terhadap sikap penduduk tsb.
Gw sangat berterima kasih, karena dengan Eksperimen ini kita bisa melihat contoh dan prediksi tentang apa yang akan terjadi ke Perdaban Manusia
Gw jg pernah punya kekhawatiran yg sama, manusia bakal punah karena kelakuannya sendiri seperti aksi mengekploitasi alam dan peperangan, dan jika saja alam punya spiritnya sendiri mungkin saja apa yg selama ini kita sebut sbg wabah dan pandemi justru baginya itu adalah vaksin yg bertujuan untuk memusnahkan virusnya yaitu manusia.
Bagus banget konten ini, pantes tikus banyak dijadiin bahan percobaan, mirip2 manusia wkwk
Tim yang khawatir dan berterimakasih
Seru, Asyik + Nambah pengetahuan bang ngomongin eksperimen...
Gasss omongin eksperimen yang banyak 😂🙏
Hal ini mengajarkan bhwa kita memerlukan tunjuk ajar bimbingan dari Tuhan... Individu yg menciptakan kita
kalo di tanya dukung mana setuju untuk protes, setuju merasa bersyukur, setuju ngeri..
gw jawab tonton aja lah..
1. protes karan playing god kepada tikus akan jadi abu2 nantinya karna orang yg ngebuat ekperiment ini belum tentu dia punya kepercayaan akan tuhan.
2. merasa bersyukur yaa bingung yang di ekperiment ini hewan,sebesar apa sih logikanya, yg mereka tau makan, kawin, makan, kawin.
3. merasa takut yaa yg di bahas ini hewan kalo di bandingkan dengan manusia sebelum banyak populasi seperti perbandingan yg di kandang itu udah terjadi. gw dah ngerasain gmana jadi omongan tetangga gegara punya Tv 21" dan berwarna satu2nya di kampung gw dulu tahun 1995. kaga bisa tdr tiap malem ngeri di rampok segti di kampun gw dulu cuma ada 50 kk, dan akhirnya kerampokan juga rmh gw.
jadi apa pun hasilnya yaa tonton aja..
kalo untuk sih gw 50:50 aja koi,
kenapa?,
pertama manusia memiliki akal yang notabene menjadikan kita berbeda dengan hewan (walau banyak manusia yang ternyata lebih kejam dari pada hewan sih..)
yang kedua adalah, walaupun manusia memiliki makanan, minuman,serta sumber daya yang tidak terbatas, manusia cenderung selalu bergerak menghancurkan tempat yang mereka tinggali, selain karena ego, juga karena kesenjangan sosial yang terjadi dalam jangka panjang (seperti pada tikus-tikus ini juga), namun yang paling berbahaya adalah tingkat kekerasan,stress, dan berbagaimacam hal lainnya itu sangat berbeda antara manusia dan tikus ini, tapi perilaku kejahatannya akan sangat mirip, mulai dari geng2an, sampai saling sikut karena hal sepele, atau bahkan karena rebutan wanita pujaan hati,
dan yang terakhir adalah, karena ulah manusia sendiri terjadi yang namanya, krisis, mulai dari moral, ketidakpercayaan, serta ketidak puasaan manusia yang memang akan sangat sulit dibendung jikalau mereka ada diutopia seperti ini.
Mungkin karena itu ya banyak negara maju kayak Jepun, Korea, dll yang growth ratenya udah negatif. Negara nya makmur, ngefek ke interaksi manusia. Pada ga mau bereproduksi. Atau malah karena kehidupan persaingan keras jadi pada takut punya anak?
Saya jadi tim yang berterima kasih
Analogi yang menarik dari segerombol tikus yang dijadikan eksperimen
Dari penelitian yg lakukan, saya mengambil kesimpulan bahwa makhluk hidup butuh ruang privasi untuk dirinya agar bisa istirahat dari interaksi sosial yg dia lakukan. Tikus saja butuh apalagi manusia.
Tikus2 itu jadi penakut dan introvert karena banyak melihat tindak kekerasan dan kejahatan.. di awal mereka berkembang biak karena melihat kenikmatan tanpa adanya kejahatan..
Makanya populasi meningkat di awal dan kemudian menurun setelah meningkatnya kekerasan..
Ingat lah kekerasan pada manusia bukan hanya fisik, tapi juga mental.. mulai masalah pekerjaan, gaji, harta warisan, kelompok ormas dan partai, kelompok berseragam, dll..
Saya lihat ada yang komen dengan menyamakan di jepang dan penyebab penurunan populasi karena banyak fasilitas dan makanan.. padahal mereka tertekan dengan pekerjaan tanpa henti, harus disiplin, tingkat gaji, kepemilikan harta dan rumah..
Sayangnya pemerintah jepang cuma sibuk dengan film penambah populasi, tanpa menghentikan penyebab kepunahan populasi nya
Yang pernah merasakan lingkungan sekolah pasti sadar, dimana anak-anak yang individual cupu, lemah dan tiada daya cenderung lebih cepat punah dibanding manusia "genk" . Jahat emang, padahal cuma lingkup sekolah bahkan cuma kelas 😫
Yap, sekolah merupakan contoh kecilnya
sekolah adalah miniatur realita kehidupan di masyarakat
ada yg berkuasa, kaya raya
ada rakyat jelata yg lemah dan miskin
Dari eksperimen ini kita belajar, semakin bertambahnya usia, semakin kecil circle pertemanan 😂😂😂
mgkn harus ada margin of error jika hal ini sebagai represintative dari populasi manusia, walau siklus tikus2 ini terkesan mirip saat ini, contoh saja sikap antisosial dan juga soal prilaku seksual, hal ini terbutki di negara2 maju, pertumbuhan penduduknya menurun tajam seperti di singapore dan jepang. Nah namun di Indonesia sendiri adalah hal yg berbeda dimana masih banyak org yg butuh perjuangan utk memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan minum.
jadi eskperimen ini perlu dibuat ulang namun dengan konsep yg berbeda, dimana makan dan minum nya memang disediakan tetapi tikus2 memerlukan effort utk mendapatkannya, seperti diberi tantangan, atau diberi makan di lokasi2 yg berbeda setiap hari nya sehingga tikus2 itu harus "bekerja" utk mendapatkannya. juga domisili tikus ini diperluas. saya rasa hasil nya akan jauh berbeda
Anti sosial mah melanggar norma sosial ga si.
Bro... wajah u mengingatkan gw akan Aktor warkop. Lucu. Videonya serius dan lucu jadi menarik. Terus tema videonya bener-bener lain daripada yang lain. Judul temanya serius tapi dibawakan dengan santai dan lucu. +maju n sukses terus ya bro channelnya. Ditunggu video2 selanjutnya
Dulu waktu kuliah ga ada pembahasan ini di matkul ilmu kelakuan hewan, dptnya malah disini skrg, hehe.. Thanks Koi!