WARANGAN KERIS -

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 9 лют 2025
  • Jauh sebelum pandemi covid melanda, kebiasan mencuci tangan telah sering dilakukan oleh petugas museum sebelum dan sesudah memegang koleksi. Mencuci tangan merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk menghindarkan kerusakan yang tidak diinginkan akibat kotoran dan minyak yang terbawa oleh tangan.
    Selain itu mencuci tangan juga dilakukan untuk menghindarkan pegawai museum dari zat yang tidak diinginkan yang mungkin terkandung dalam koleksi, salah satunya arsen. Hal ini disebabkan pada beberapa koleksi arsen digunakan sebagai campuran untuk bahan pembuatan, pewarnaan, ataupun pada saat proses pengawetan di masa lalu. Seperti misalnya di Eropa, beberapa koleksi buku lama yang memiliki cover warna hijau dapat ditemukan kandungan arsen (As).
    Dahulu pada abad ke-18, penggunaan arsen memang cukup sering digunakan sebagai salah satu campuran pigmen warna hijau. Selain itu, arsen juga sering digunakan sebagai salah satu bahan pengawet, terutama untuk mengawetkan barang organik seperti binatang dan kayu. Oleh karena itu, pada masa itu arsen dapat ditemukan pada pewarna, cat, tekstil, tas, topi, hingga buku.
    Di Nusantara sendiri, penggunaan arsen dapat ditemukan pada koleksi keris. Hal ini tidak mengherankan karena dalam proses perawatan keris secara tradisional terdapat proses warangan yang menggunakan campuran batu warangan dengan air perasan jeruk nipis. Batu warangan merupakan batu dengan campuran kandungan arsen, kapur, dan belerang. Setelah semakin langka dan mahalnya batu warangan ini, maka digunakanlah arsen (arsen musrni) pada proses warangan.
    Proses warangan merupakan salah satu bagian perawatan keris secara tradisional atau yang dikenal dengan nama jamasan keris. Dahulu, tujuan awal dari kegiatan warangan ini adalah untuk menampilkan pamor yang ada pada koleksi keris. Proses warangan dilakukan setelah proses mutih, dengan menggunakan air perasan jeruk nipis dan arsen. Larutan ini kemudian akan digosokkan pada koleksi keris secara searah dengan menggunakan kuas.
    Setelahnya koleksi keris akan dicuci dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir untuk menghilangkan sisa arsen dan air jeruk nipis yang mengandung asam. Hasilnya, logam besi dan baja menghitam, sedangkan logam nikel yang ada pada keris akan menjadi putih/abu-abu. Proses inilah yang akan membuat pamor keris menjadi terlihat.

КОМЕНТАРІ • 1