Ini Tradisi dan Kebiasaan Warga Dieng

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 29 сер 2024
  • Salam jelajah.
    Kali ini, Kamga menelusuri kawasan Dataran tinggi Dieng dan menyesap kehidupan warga Dieng dengan balutan alam yang melindap. Kamga menyadari bahwa alam yang menggerakkan manusia untuk beradaptasi, sehingga melahirkan kebiasaan dan ciri khas warganya. Dataran Tinggi Dieng di Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah, dikenal sebagai kawasan wisata yang menawarkan pemandangan alam yang indah dengan udara berhawa dingin. Kondisi alam Dieng yang berada di ketinggian 2.000 mdpl, tentu membuat kehidupan masyarakatnya memiliki kehidupan yang berbeda, unik dan khas. Cobalah datang ke Dieng dan menyelami kehidupan sehari-hari masyarakat di perkampungannya. Salah satunya di Desa Jojogan. Kamga pun mampir ke salah satu rumah warga, yang langsung diajak masuk dan duduk di belakang rumah, tepatnya bagian dapur. Ya, warga Dieng biasa menjamu tamunya bukan di ruang tamu, tetapi di depan tungku api dapur. Hawa dingin membuat warga Dieng terbiasa menghangatkan diri di depan tungku api. Bahkan ketika sedang menjamu tamunya.
    Saking seringnya warga duduk menghangatkan diri di dekat api, membuat kaki warga Dieng memilikiciri khas yang disebut mongen. Mongen adalah kulit kaki membekas menjadi kehitaman yang diakibatkan terlalu sering terkena panas. Karena hal ini pula, kebiasaan nongkrong di depan pawon atau tungku masak disebut juga dengan istilah mongen. Pada sore hari warga kampung ini juga punya kebiasaan kumpul-kumpul dan nongkrong di pinggir jalan. Dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah karing. Hal berbeda dari nongkrong warga Dieng ini adalah kostum yang mereka kenakan. Karena udara dingin menusuk, saat nongkrong warga memakai pakaian tebal berupa jaket dan atribut penutup penutup kepala, sarung, syal, kaos tangan dan kaki. Hidup di dataran tinggi dengan suhu dingin, berdampak pula secara alami pada ciri fisik orang Dieng. Perhatikan seksama wajah-wajah orang setempat, pada bagian pipi akan tampak merona kemerahan.
    Mongen adalah kulit kaki membekas menjadi kehitaman yang diakibatkan terlalu sering terkena panas. Karena hal ini pula, kebiasaan nongkrong di depan pawon atau tungku masak disebut juga dengan istilah mongen. Pada sore hari warga kampung ini juga punya kebiasaan kumpul-kumpul dan nongkrong di pinggir jalan. Dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah karing. Hal berbeda dari nongkrong warga Dieng ini adalah kostum yang mereka kenakan. Karena udara dingin menusuk, saat nongkrong warga memakai pakaian tebal berupa jaket dan atribut penutup penutup kepala, sarung, syal, kaos tangan dan kaki. Hidup di dataran tinggi dengan suhu dingin, berdampak pula secara alami pada ciri fisik orang Dieng. Bila diperhatikan seksama wajah-wajah orang setempat, maka pada bagian pipi akan tampak merona kemerahan.
    Rendahnya kadar oksigen di daerah dataran tinggi menjadi penyebab pembuluh darah manusia menjadi melebar, yang disebut vasodilatasi. Sehingga tubuh menjadi merah. Di Dieng ini bisa-bisa alat-alat kosmetik ini nggak laku loh. Nggak perlu lagi, ngapain gitu, karena cuacanya sudah bisa membuat kulit menjadi kemerahan. Jadi nggak perlu blush on di sini, kata Kamga. Di kampung ini juga masih bisa menjumpai sejumlah adat istiadat Jawa yang sudah mulai sulit dijumpai di kehidupan modern. Salah satunya tradisi ngemongi, yaitu sebuah tradisi memperingati hari lahir seorang anak.
    Uniknya pesta ulang tahun anak ini digelar di depan pintu rumah. Makanan disajikan dalam sebuah tampah dengan menu sepiring nasi putih serta lauk pauk berupa mi goreng dan telor dadar. Meski menu sederhana, anak-anak menyantap bersama-sama dengan antusias dan penuh kebahagiaan. Usai makan, masih ada satu ritual lagi, yaitu berdoa. Proses memanjatkan doa ini, lain dari biasanya, yaitu dengan cara melempar batu ke arah pintu rumah. Sementara bocah yang sedang merayakan ulang tahunnya, berada di dalam rumah.

КОМЕНТАРІ • 22

  • @budygat4126
    @budygat4126 3 роки тому

    Hadeerrrr

  • @abdulmalik-hm7zs
    @abdulmalik-hm7zs 2 роки тому

    EXPLORE WISATA Air Panas GUCI Tegal Jawa Tengah, yg Brada Bawah Kaki Gunung Selamet Bagian Tegal Selatan, Panorama alam yg Cukup Indah,

  • @JelajahTani
    @JelajahTani 3 роки тому

    Nice

  • @boobeeiboo241
    @boobeeiboo241 3 роки тому

    Alhamdulillah pernah merasakan panorama dieng, ke tempat wisata2 nya, tapi saya gak mau lagi kesana dingin nya saya gak kuat 😀

  • @dwiindehoy1100
    @dwiindehoy1100 4 роки тому

    Wah wonodobo asri.meski aku lihat slagi di rantau.aku bangga lahir di tanah wonosobo.yng sangat aku junjung budaya tradisinya..

  • @musyarofahofah1239
    @musyarofahofah1239 3 роки тому

    Yes nice ..my country

  • @fullohloh7427
    @fullohloh7427 4 роки тому

    Kampung halaman saya itu bg

  • @youyou2748
    @youyou2748 3 роки тому

    Kayak di Kampung ku,,tamu 2 kedapur sambil geni karna udaranya dingin
    Ruang tamu gk kepakai

  • @nurchasanah9549
    @nurchasanah9549 3 роки тому

    kampungku itu

  • @ritaaji
    @ritaaji 3 роки тому

    Karing lebih tepatnya berjemur mas kamga

  • @hamdanpelaninasution7091
    @hamdanpelaninasution7091 3 роки тому

    Kursi kecil (jawa-medan) nama nya dengklek. Saya bangga dgn beragam kebudayaan Indonesia

  • @wahman3995
    @wahman3995 3 роки тому

    Sesekali ke gunung sumbing mas🙏

  • @nurchasanah9549
    @nurchasanah9549 3 роки тому

    karing (nongkrong)

    • @tonatani1189
      @tonatani1189 3 роки тому

      Lebih tepatnya berjemur sinar matahari untuk menghangatkan badan juga..

  • @widiafanning
    @widiafanning 4 роки тому

    Ga di tayangin di tv min ?

  • @tonatani1189
    @tonatani1189 3 роки тому

    hehe.. Luarbisa memang.. Adat kebiasaan hidup yang jarang kita jumpai di kehidupan kita yang tinggal di daerah dataran /daerah panas..
    Semua2 tamu langsung disuruh masuk ke dapur..
    Jadi sales2 regulator itu ga perlu nyari2 banyak alasan biar bisa masuk dapur biar bisa demo.. wkwk
    sedih dan murung rasa hati saya sebagai pendatang bila lihat kabut dah datang dan turun..
    Dan memang happy bangeeeettt kalau bisa ada sinar matahari, ga akan terlewatkan untuk karing di depan rumah sambil menikmati pemandangan bukit dan gunung2..
    Disini masih membutuhkan make up kok..
    Yang paling penting adalah pelembab. Pelembab kulit wajah dan bibir..
    Saking dinginnya bikin kulit kita kering, bisa bikin bibir pecah2 terus..
    Itu kalau ga da api, rasanya kaya ga bisa idup disini, apalagi pas kemarau pas turun embun es itu..
    BerrrrrrRrr

  • @dfhh9800
    @dfhh9800 2 роки тому

    Boleh minta contact personnya kak?

  • @AbdurRahman-de6bn
    @AbdurRahman-de6bn 4 роки тому +1

    Dekat sama dukuh legetang yang Allah Tabaraka wa ta'ala adzab dengan adzab yang keras