"1'7 TON APEM" DIBAGIKAN, TRADISI SAPARAN KI AGENG WONOLELO NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA

Поділитися
Вставка
  • Опубліковано 15 вер 2024
  • 1'7 TON APEM" TRADISI SAPARAN KI AGENG WONOLELO
    Lokasi : PONDOK WONOLELO NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA
    JUM'AT 25 AGUSTUS 2023
    Upacara Saparan Ki Ageng Wonolelo adalah sebuah tradisi yang digelar oleh warga Dusun Wonolelo Ngemplak Sleman setiap Jum'at ke dua di Bulan Sapar (penanggalan Jawa). Acara yang syarat akan nilai keagamaan ini diperingati juga sebagai Haul dari Ki Ageng Wonolelo yang merupakan anak dari Prabu Brawijaya ke 5 .
    Tradisi yang digelar di Kompleks Makam Ki Ageng Wonolelo ini selalu dihadiri oleh ribuan orang yang berasal dari sekitar maupun dari luar Dusun Wonolelo.
    Diawali dengan pengajian akbar dan kirab benda-benda pusaka Ki Ageng Wonolelo seperti Kitab Suci Al Qur'an,Rasukan Gundil atau Ontro Kusumo (sejenis rompi),Kopiah,Bungkala Mustopo Masjid dan dua Gunungan Apem dari Bali Desa Widodomartani menuju Makam Ki Ageng Wonolelo yang berjarak 3km.(19/10).
    Upacara Saparan ini juga dikenal dengan Tradisi Apeman. Gunungan Apem nantinya akan didoakan terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada ribuan warga yang hadir.
    " Apeman berasal dari bahasa Arab yaitu Apuwum yang berarti pemberi maaf," Ki Ageng sejak dulu selalu menginginkankan nantinya seluruh pengikutnya untuk menjadi umat yang murah memberi maaf pada sesama,"
    Untuk tahun ini panitia saparan akan membagikan lebih dari 1,7ton apem kepada warga. Apem sendiri berasal dari sumbangan para warga dan Pondok Pesantren Ki Ageng Wonolelo.
    Nantinya gunungan apem dibagikan dengan dua cara yaitu dengan diperebutkan langsung dari gunungan dan disebar dari menara yang berada ditengah lapangan Kompleks Makam Ki Ageng Wonolelo.
    Gudeg.net- Upacara Saparan Ki Ageng Wonolelo adalah sebuah tradisi yang digelar oleh warga Dusun Wonolelo Ngemplak Sleman setiap Jum'at ke dua di Bulan Sapar (penanggalan Jawa). Acara yang syarat akan nilai keagamaan ini diperingati juga sebagai Haul dari Ki Ageng Wonolelo yang merupakan anak dari Prabu Brawijaya ke 5 .
    Tradisi yang digelar di Kompleks Makam Ki Ageng Wonolelo ini selalu dihadiri oleh ribuan orang yang berasal dari sekitar maupun dari luar Dusun Wonolelo.
    Diawali dengan pengajian akbar dan kirab benda-benda pusaka Ki Ageng Wonolelo seperti Kitab Suci Al Qur'an,Rasukan Gundil atau Ontro Kusumo (sejenis rompi),Kopiah,Bungkala Mustopo Masjid dan dua Gunungan Apem dari Bali Desa Widodomartani menuju Makam Ki Ageng Wonolelo yang berjarak 3km.(19/10).
    Upacara Saparan ini juga dikenal dengan Tradisi Apeman. Gunungan Apem nantinya akan didoakan terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada ribuan warga yang hadir.
    " Apeman berasal dari bahasa Arab yaitu Apuwum yang berarti pemberi maaf," ujar Suparmanto salahsatu juru kunci Makam Ki Ageng Wonolelo. " Ki Ageng sejak dulu selalu menginginkankan nantinya seluruh pengikutnya untuk menjadi umat yang murah memberi maaf pada sesama," tambah Suparmanto.
    Untuk tahun ini panitia saparan akan membagikan lebih dari 1,5 ton apem kepada warga. Apem sendiri berasal dari sumbangan para warga dan Pondok Pesantren Ki Ageng Wonolelo.
    Nantinya gunungan apem dibagikan dengan dua cara yaitu dengan diperebutkan langsung dari gunungan dan disebar dari menara yang berada ditengah lapangan Kompleks Makam Ki Ageng Wonolelo.
    Dengan adanya tradisi Saparan atau Apeman ini masyarakat terutama generasi muda diharapkan dapat belajar Nguri-Nguri Kebudayaan peninggalan Ki Ageng Wonolelo pada saat menyebarkan agama Islam sejak Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya 5
    #kirab #kirab_budaya #adat #tradisi #budaya #jawa #festival #saparan #ki_ageng_wonolelo #bregada #apem
    ‪@KisahTanahJawa‬ ‪@AdminKratonJogja‬ ‪@NEWBUDAYAJAWA‬ ‪@wayangjawaofficial‬ ‪@PojokTradisi‬

КОМЕНТАРІ •