Pas banget dg info kitab dari gus qoyyum di chanelnya tentang mengambil teladan dari guru2 mesir & syam...khususnya polemik diindo yg selalu dikaitkan dg islam, diakui dunia sebagai muslim terbesar yg dlm buku pengakuan za maulani mantan kepala intelejen tlh ditarget musuh2 Islam, diantara sejarah pernah dilakukan snouke blanda..sampai sekarang...
Makna Ahlulbait yang jelas ada di dalam Al-Qur'an al-Karim, dlm surat Al-Ahzab ayat 33: إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت و يطهركم تطهيرا "Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan noda kotoran (dosa dan kesalahan) dari kalian Wahai Ahlulbait, dan Dia mensucikan kalian (Ahlulbait) sesuci -sucinya" Ayat tsb turun kepada Nabi Saw ketika Nabi Saw datang ke rumah Sayyidah Fathimah as (dalam riwayat lain di rumah Ummu Salamah istri Rasul Saw), dan Rasul dalam keadaan lemah (atau sakit) sehingga meminta kepada Sayyidah Fathimah as untuk diambilkan kain Yaman (Kisa' Yamani) untuk menyelimuti diri suci Rasul Saw, sesaat setelah itu datanglah cucu beliau, yakni Imam Hasan as dan juga diikuti oleh Imam Husain as yang keduanya lalu masuk ke dalam kain tsb bersama Rasulullah Saw, kemudian datanglah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang juga masuk ke dalam kain tsb, begitu pula dengan Sayyidah Fathimah as. Setelah mereka berlima berada di dalam (bawah) kain tsb, Rasul Saw mendoakan mereka yang juga berisi bahwa meminta kepada Allah SWT agar mensucikan mereka dari noda dan dosa sesuci -sucinya, kemudian turunlah ayat itu yang bermakna jawaban dan penegasan atas kesucian (kema'shuman) mereka dari Allah Azza Wajalla, melalui perantara malaikat Jibril as. Jadi, Ahlulbait cirinya harus Suci dan Ma'shum. Yang mereka adalah Fathimah, ayahnya (Rasulullah Saw), suaminya (Ali ibn Abi Thalib as), dan kedua putranya (Hasan dan Husain as) yang mereka sangat khusus disisi Rasul Saw dan mereka satu jiwa. Dengan demikian, bukan berarti semua keturunan Bani Hasyim dan Mutthalib itu Ahlulbait, karena mereka tidak memiliki kriteria seperti yang disebutkan dalam ayat Alqur'an tsb, yaitu suci dan ma'shum. (Kisah tsb bersumber dari Hadits al-Kisa' yang sanadnya Shahih dan Kuat (dapat dipertanggung jawabkan), berasal dari kitab kitab hadits yang paling shohih, yakni salah satunya kitab Shohih Bukhari, dan disepakati oleh seluruh muslimin)
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi washahbihi wasallim..........
Yang lagi rame polemik nasab di indo, dengar penjelasan ini😊
Pas banget dg info kitab dari gus qoyyum di chanelnya tentang mengambil teladan dari guru2 mesir & syam...khususnya polemik diindo yg selalu dikaitkan dg islam, diakui dunia sebagai muslim terbesar yg dlm buku pengakuan za maulani mantan kepala intelejen tlh ditarget musuh2 Islam, diantara sejarah pernah dilakukan snouke blanda..sampai sekarang...
Makna Ahlulbait yang jelas ada di dalam Al-Qur'an al-Karim, dlm surat Al-Ahzab ayat 33:
إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت و يطهركم تطهيرا
"Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan noda kotoran (dosa dan kesalahan) dari kalian Wahai Ahlulbait, dan Dia mensucikan kalian (Ahlulbait) sesuci -sucinya"
Ayat tsb turun kepada Nabi Saw ketika Nabi Saw datang ke rumah Sayyidah Fathimah as (dalam riwayat lain di rumah Ummu Salamah istri Rasul Saw), dan Rasul dalam keadaan lemah (atau sakit) sehingga meminta kepada Sayyidah Fathimah as untuk diambilkan kain Yaman (Kisa' Yamani) untuk menyelimuti diri suci Rasul Saw, sesaat setelah itu datanglah cucu beliau, yakni Imam Hasan as dan juga diikuti oleh Imam Husain as yang keduanya lalu masuk ke dalam kain tsb bersama Rasulullah Saw, kemudian datanglah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as yang juga masuk ke dalam kain tsb, begitu pula dengan Sayyidah Fathimah as. Setelah mereka berlima berada di dalam (bawah) kain tsb, Rasul Saw mendoakan mereka yang juga berisi bahwa meminta kepada Allah SWT agar mensucikan mereka dari noda dan dosa sesuci -sucinya, kemudian turunlah ayat itu yang bermakna jawaban dan penegasan atas kesucian (kema'shuman) mereka dari Allah Azza Wajalla, melalui perantara malaikat Jibril as.
Jadi, Ahlulbait cirinya harus Suci dan Ma'shum.
Yang mereka adalah Fathimah, ayahnya (Rasulullah Saw), suaminya (Ali ibn Abi Thalib as), dan kedua putranya (Hasan dan Husain as) yang mereka sangat khusus disisi Rasul Saw dan mereka satu jiwa.
Dengan demikian, bukan berarti semua keturunan Bani Hasyim dan Mutthalib itu Ahlulbait, karena mereka tidak memiliki kriteria seperti yang disebutkan dalam ayat Alqur'an tsb, yaitu suci dan ma'shum.
(Kisah tsb bersumber dari Hadits al-Kisa' yang sanadnya Shahih dan Kuat (dapat dipertanggung jawabkan), berasal dari kitab kitab hadits yang paling shohih, yakni salah satunya kitab Shohih Bukhari, dan disepakati oleh seluruh muslimin)
Jadi itulah perbedaan AHLULBAIT DAN DZURRIYAH
Sedangkan keturunan Bani Hasyim dan Mutthalib itu namanya dzurriyah, yang berarti sangat mungkin melakukan dosa dan kesalahan dan tidak suci.