Assalamualaikum ustadz..tentang terkait masjid di kuasi atau di kenadalikan sih terlalu jauh,,mana ada salafi mengendalikan masjid milik muhamadiyah,,yang ada kami dan ustadz kami minta izin untuk memakai masjid muhamadyah untuk mengadakan kajian dan ternyata yang hadir itu dari temen-temen salafi dan masjidnya ramai,,tapi ketika ada ustadz muhamadyah yang ngisi kajian di masjid muhamadyah malah jamaahnya sepi yang hadir,,nah di situ timbul kecemburuan dari kalangan oknum muhamadyah,sehingga ketika ustadz kami minta izin lagi ingin memakmurkan masjid muhamadyah di isi dengan kajian ustadz salafi malah di tolak oleh pimpinan muhamadyah daerah tempat saya,,bahkan sudah tiga masjid muhamadyah,,sama mau tanya ustadz kenapa kok di tolak,,apakah takut kalau masjidnya di kuasi??atau cemburu ??
Bismillah,ini nyata awalnya masuk ke masjid yang mayoritas Muhammadiyah setelah ada beberapa pengikut ,bikin masjid sendiri dan juga buat sekolahan sendiri dan sering membuat kolam di atas kolam ,mengajak orang yang sudah biasa ibadah namun tidak mau merintis dari awal intinya tidak mau dawah di daerah pinggiran yang masih awam ,dan sering nyerang umat Islam itu sendiri tapi acuh bila umat Islam di musuhi orang non muslim,ini terjadi dimana saja ,dan kalau ada bencana alam cendrung kurang respon sementara dari MDMC dan dari Banser dll sibuk,
MUHAMADIYAH SUDAH MAPAN BAGAIMANA CARA BERAGAMA DAN BERNEGARA DIINDONESIAA... SESUAI DENGAN STRATEGI DAKWAH MUHAMADIYAH... BISA BERDAMAI DENGAN SEMUA GOL9NGAN YG ADA DIINDONESIA... SEDANGKAN WAHABI SALAFI BELUM MAPAN... BELUM BISA MENERIMA PERBEDAAN CARA BERAGAMA DIINDONESIA... NU MUHAMADIYAH DAMAI... TANPA WAHABI SALAFI.
@@AkhmadGhozali-w1k iya kami sudah merintis Alhamdulillah sudah ada lahan dan akan dibuat masjid dan yayasan juga, berkaitan dengan kalau ada bencana kata anda kurang respon?? Kami punya komunitas jika ada bencana kami dan temen-temen ngumpulkan dana dan bagi-bagi bantuan terjun langsung memberi bantuan.
org2 salafi,, manis di muka,, nnt kalau sudah berkuasa baru nampak aslinya,, setiap hari cuma bicara bid'ah,, mukanya serem,, bicaranya gak mau kalah,, ngeyell,, gak bisa menghargai perbedaan..😊😅😅
Ustadh...rasanya kok antum salah tebak lho, yg masuk ke muhamadiyah itu bukan salafi, tp orang2 muhamadiyah lah yg pada ngaji ke salafi. Karena di muhamadiyah kajiannya dianggap membosankan, dan para dai2 nya jug abanyak yg kurang kompeten. Sementara di salafii jangan tanya ..mereka benar2 orang2 yg dipersiapkan jadi Da'i. Jangan lebay ya Ustadh. Harusny hal ini jadi otokritik bagi muhamadiyah. Orang2 muhamadiyah yg belajar melalui dai2 salafi malah menjadi muslim yg taat dan sangat mencintai Sunnah Nabinya. Lantas apa ruginya bagi muhamadiyah. Saya jjg orang muhamadiyah dan selalu ikut kajian salafi. Alhamdulillah pemahaman Islam saya semakin bertambah baik. Tuduhan2 Ustad ke saudar2 kita salafi kayaknya kurang tepat lho Coba ustadh belajar lebih banyak lagi tentang apa itu salafi sehingga tdk gagal paham. Salah satu Ustad muhamadiyah hasil didikan manhaj salaf adalah Ust. Mujiman dr Jogja. Lihat tuh... hebat benar beliau itu, baca kitab jg pinter wawasan jg luas dan lain2 kelebihan yg beliau miliki. Apa ruginya muhamadiyah punya Da'i sekelas Beliau...? Salam waras bagi warga muhamadiyah....
masa sih? tapi kenapa baca surah Al-Kahfi ditiap malam jum'at dan dihari jum'at dianjurkan dan dianggap ibadah sunnah? padahal tak ada dalil shahihnya mengenai mengkhususkan dibaca tiap malam dan hari jum'at. kenapa salafi percaya ada orang kesurupan jin? katanya anti tahayul,bid'ah dan khurafat? salafi kan juga mensyari'atkan shalat syuruq padahal gak ada dalil shahihnya. ustadz salafi kenapa kalau shalat shubuh imamnya qunut juga ikut angkat tangan? padahal qunut shubuhHaditsnya dha'if, dan masih ada lagi
Dulu muhammadiyah sekarang salafi,ini penilaian saya ,da'i salafi lebih mumpuni,lebih tegas ,lugas,jelas,itulah agama,emang kebanyakan ustadz muhamadiyah plin plan
Yg pertama mengingatkan bid'ah bukankah dr lisan Rasulullah shallallahu'alaihissalam kan...n para asatidz salaf menyampaikan sj?.... apakah dlm tarjih MD juga faham siapakah salaf terbaik klo bukan Rasulullahi shallallaahu'alaihissalam... Apa beda menjudge dan saling mengingatkan..nah klo ga diingatkan terus ke dpannya anak cucu kita apa dibiarkan ditenggelamkan dlm kesesatan.... Lah mmg syiah itu menurut anda islam pak ustadz? Dan tahdir anda banyak cenderung fitnah...
Orang gak ngaji fiqh Gak faham mana Ushul mana furu Lalu menuduh sesuatu yg beda dianggap salah Dianggap plin plan... Dalam semua perkara baik fiqh maupun aqidah itu ada masalah Ushul nya ada furu nya Makanya tho ngaji biar faham Masalah furu itu wajib menerima perbedaan Inilah kacaunya dalam konsep doktrin Wahabi salafi Mereka mendoktrin seakan akan semua perkara agama itu ya Ushul sehingga tidak memberikan ruang perbedaan pendapat Model pemakaian fallacy black n white kental sekali dalam doktrinasi ajaran Wahabi salafi... Sehingga gampange justifikasi beda sama Wahabi salafi adalah SALAH karena mereka sudah mendoktrin kalau kelompoknya adalah kebenaran mutlaq
Di salafi tak ada yang abu2, ceramahnya amar ma'ruf nahi mungkar. Yg haram katakan haram, yg bid'ah katakan bid'ah, yg syirik katakan syirik dan yg halal katakan halal.
DAN YG PERLU KAU TAU BID'AH, KHUROFAT, KUBURIYUN, SYIRIK-YG KELUAR DARI MULUT SETAN SETAN KESESATAN IBLIS WAHABI....GAK PENGARUH DALAM AGAMA ISLAM...DAN KAU YG MENGAKU SALAFI HANYALAH PENGIKUT MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB/WAHABI
Orang bilang dakwah tauhid, manhaj salaf itu kaku, anti budaya dan kearifan lokal, sulit berinteraksi dg lingkungan di luar kelompoknya. Bagi saya yg sudah sering ikut kajian salafi, meskipun latar belakang Muhamadiyah, ngaji dari kecil dari para asatidz Persis, dan keluarga besar masih ada yg mengerjakan amalan tradisi Nahdiyin. Saya masih biasa saja berhubungan baik dg keluarga, saudara dan orang lain. Terserah orang mau menilai seperti apa thd sikap beragamanya yg di cap salafi wahabi , tapi yg jelas cara beragama mereka berusaha teguh di atas sunnah Rasulullah. Coba saja perhatikan ormas Islam semakin besar, semakin kaya, namun perkara akhirat dan kekokohan di atas sunnah Rasulullah, diantara jemaahnya semakin semrawut, mereka ada yg mnjadikan dakwah sbg barang dagangan ingin laku di semua kalangan dan pemahaman, ada yg liberal, ada yang dekat dg syiah, ada yg melestarikan Bid'ah dan khurafat, membela orang kafir akan tetapi membenci da'i yg konsisten diatas sunnah, ada yg haus kekusaan dan bermain politik
@@penuntut_ilmu.71 sy menghargai pandangan anda, kami tidak mempermasalahkan ajaran salafi, yg jd masalah ketika salafi melakukan infiltrasi dalam lingkup persyarikatan,
Yang mengkhawatirkan sekarang orang Muhammadiyah secara tidak langsung diarahkan ke paham tradisi dengan alasan dakwah kultural lah sehingga menyampingkan dalil yang lebih shohih
di daerah saya kelompok salafi ini di usir dari masjid muhammadiyah..mendirikan musholla/mesjid sendiri di tempat lain tp jamaahnya datang dari luar juga ada yg dari org al irsyad, klo dari lingkungan masyarakat gak ada yg ikut karena lingkungan setempat mayoritas org NU dan MU.
Kalau ditempatku ustad2 salafi diundang masjid2 mohamammadiyah baru ngisi kajian, kalau sy amati disekitar sy, kebanyakan ustad2 mohammadiyah itu kebanyakan lulusan sekolah umum, mereka bukan pondokan cuma hasil baca buku agama berbahasa indonesia , atau kitab terjemah, bahkan ada yang ngisi kajian atau kultum tanpa dibaca dulu, jadi ngisi kajian cuma dibacakan buku saja, tentunya sebuah kajian tanpa dia kuasai temanya, sedang disalafi rata2ustadnya lc, Lulusan madinah atau lipia, kalau ga mondok jadi pendengar saja,
Dan ujungnya Menganggap haram n sesat orang yg menyanyikan lagu Indonesia raya Menganggap pelaku syirik Akbar bagi orang yg hormat kepada sang merah putih Menganggap syirik Akbar bagi rakyat bangsa ini karena menggunakan sistem demokrasi Dalam kasyfus subuhat buku utama dalam aqidah bagi kelompok Wahabi salafi Pelaku syirik Akbar itu halal darah, halal nyawa, halal kehormatan dan hartanya Siap2 anaknya jadi teroris mas
hidup di Duni ini hanya sekali pak , jdi gunakan sebaik mungkin ada dalil haram ya tinggalkan ada dalil melarang mengada2 dlm urusan agama ibadah dlm bentuk ritual ya tinggalkan GK usah ikut ust kyai yg membolehkan amalan yg di ada2 trsebut ,intinya cari aman klo kita berusaha mengikuti dalil tinggalkan yg di larang otomatis kita akan lebih aman kan bgtu ,klo mengikuti amalan baru kan belum tentu dn gak ada jaminan itu bukanlah suatu kesalahan intinya cari aman ,dg cara mengikuti dalil Al Qur'an dan hadits
Namun sayang, di saat Muhammadiyah disusupi kelompok pengamal TBC, apalagi di lembaga amal usaha MD, di banding kalangan orang salafi sangat sedikit , tapi diantara tokoh MD lebih memilih diam diam saja tdk pernah di anggap ancaman, maka wajar kalau sebagia warga MD bahkan tokohnya masih banyak yg tdk tegas menjalankan sunnah Rasulullah, lbh suka ikut ikutan kebiasaan mereka amaln TBC, padahal istialah TBC ( tahayul, Taqlid, Bid'ah dan churafat) dipopulerkan pertama kali oleh MD
Kita sebagai umat islam gak peduli mau kalian NU mau kalian MD Mau kalian syiah mau kalian sufi mau kalian ahmadiyah mau kalian islam rasa kejawen mau kalian islam nusantara nyiroro kidul mau kalian islam pancasila mau kalian dajjal sekali pun kita gak peduli ,,sandaran kita dalam berislam bukan paham organisasi kelompok kalian tapi paham kita apa kata alqur"an ,hadits shohih ,ijma ulama ,qiyas yg shohih,,,masjid kok ngaku" di rebut apa faedah nya coba masjid di rebut" gak logis masjid kok di rebut masjid itu tempat sholat lu kira lahan parkir pakai di rebut"
Di muhamadiyah ada HPT/himpunan putusan tarjih, jadi tidak ada perbedaan antara ustadz muhamadiyah yang satu dengan yang lain, sedangkan di salafi ada perbedaan.
*MUHAMMADIYAH DISUSUPI SALAFI...?* Muhammadiyah di zaman KH. Ahmad Dahlan, tentu saja *"berbeda jauh"* dengan Salafi atau Wahabi. Muhammadiyah dimasa-masa awal dengan jelas ber- *Madzab Syafii,* seperti bisa dilihat dalam buku lamanya _Kitab Fikih Muhammadiyah_ (1924) sehingga sama dengan NU, termasuk fikh dalam shalat, ibadah dan lain-lain. Pada masa-masa itu, tahun 1924 dalam Kongres Al-Islam di Surabaya 24-26 Desember : Muhammadiyah, Al Irsyad, Sarekat Islam dan 60-an ormas Islam lainnya dengan tegas juga *menolak faham Wahabi* (Salafi?). Tetapi pada zaman ketuanya KH. Mas Manshur sebaliknya, Muhammadiyah lebih permisif terhadap pembaruan yang berkembang di dunia Arab waktu itu (aliran baru Wahabi menguasai Arab) sehingga kemudian secara tidak langsung dibentuklah lembaga *Majlis Tarjih* yang isinya mengevaluasi pemahaman lama (Madzab Syafii) dan menyesuaikan perkembangan pembaharuan di dunia Arab. Dari sinilah *pintu masuk* -nya penbaharuan Arab Saudi juga mempengaruhi Muhammadiyah. Trend metode baru dikenal dengan istilah "ijtihad" yang viral di Timur Tengah waktu itu dan sangat digandrungi oleh KH. Mas Manshur akhirnya dijadikan metode pokok di Majelis Tarjih. Dari sini pula awal bergesernya Madzab Syafii yang semula dianut KH. Ahmad Dahlan sedikit demi sedikit tidak terikat lagi dengan Madzab Syafii. Katakanlah dimasa-masa awal Muhammadiyah itu sebetulnya sama dengan NU secara fikih ubudiah peribadatan yaitu bermadzab Syafii, Al-Asy'ariyah, dan bertasawuf, bahkan lebih dahulu Muhammadiyah (1912) ketimbang NU secara organisatoris (1926). Saya teringat beberapa tahun lalu ketika ada seorang santri menyinggung gerakan *Salafi* yang marak akhir-akhir ini, pak kyainya (seorang ulama tua) tiba-tiba mengatakan *".... yang kasihan itu saudara kita Muhammadiyah."* Tanpa menjelaskan lebih lanjut, saya faham yang dimaksud pak kyai tadi sepertinya yang dimaksud adalah karena sebagian besar salafi adalah sebetulnya juga berasal dari kader-kader Muhammadiyah yang menyeberang atau menyempal.
Betul banget Akhii...itu bukti muhamadiyah memang dinamis sesuai dg tujuannya ingin mengamalkan agama sesuai Sunnah Nabinya. Jadi saya kira jangan terlalu pusing lah dg maraknya kader2 muhamadiyah yg " nyebrang" Ke salafi. Toh warga muhamadiyah yg ngaji di salafi malah pemahaman Islamnya semakin baik. Lalu apa masalahnya...? Saya jamin salafi tdk mungkin menggusur muhamadiyah karena bukanlah misi mereka menggusur rumah tangga orang. Mereka / salafi hanya menda'wahkan Islam sesuai manhaj salaf. Lain tidak. Mau nrima ya monggo nolak ya silakan. Bagi saya muhamadiyah harusnya sadar, mengapa para Dai nya tidak diminati warganya sehingga bbrapa warga muhamadiyah lebih suka dai2 salafi. Mestinya muhamadiyah jangan hanya bangga dg amal usaha nya saja berupa banyaknya sekolah2, universitas , rumah sakit dll, tp perlu dipikirkan bagaimana kwalitas beragama warga muhamadiyah. Hayok warga muhamadiyah antum jnagan lebay lah....
Ya akhii, ikutilah SALAF & PEMAHAMAN SAHABAT. Beragama itu haram bentuk organisasi. Islam ya Islam, tidak ada Muhammadiyah, NU tetapi Islam saja mengikuti Salafus Saleh dan Sahabat.
@@purnomoary6567 *SALAF, PEMAHAMAN SAHABAT* Menurut Sejarah Islam yang disebut "Salaf" itu generasi terdahulu umat Islam sampai kira-kira abad ketigaan hijriyah dari generasi _sahabat, tabi'in_ dan _tabi'ut tabi'in._ Urutannya adalah : 1. Zaman Nabi 2. Zaman shahabat 3. Zaman Tabi'in 4. Zaman Tabi'ut Tabi'in Jadi yang dimaksud Salaf itu adalah empat generasi itu sampai generasi para Tabi'ut Tabi'in. Adapun kalau yang dimaksud Salaf itu adalah kelompok pemahaman yang menamakan dirinya "Salafi" itu sebetulnya belum lama dan viral sekitar tahun 1980an, konon awalnya yang mempopulerkan adalah Albani tahun 1980-an di Madinah. Jamaahnya kemudian dikenal dengan al-Jamaa al-Salafiy. Tapi kayaknya salafi ini ada kecenderungan kurang familier dengan fiqih dalam Islam. Bagi kelompok salafi, madzab fiqih adalah buah pemikiran manusia, karena itu jika ingin, beribadah dengan benar menurutnya, maka harus kembali pada Qur’an dan Hadist _an sich_ (semata2) --- lha ini yang membedakan dengan pemahaman lama dari 4 madzab sebelumnya, yang mensyaratkan tidak cukup itu saja *(AlQuran dan Hadits)* tetapi juga harus dibarengi dengan *ijma'* (harus dikroscek dengan pemahaman sebagian besar ulama-ulama pada umumnya) --- dan ditambah satu kecuali ijma' nya mayoritasnya ulama tetapi juga harus dipahami dengan *Qiyas.* Ijma' atau jumhur ulama yang dimaksud adalah mereka yang tergolong dalam Madzab yang Empat (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali) atau yang dikenal sebagai Aswaja, karena kecuali termasuk mayoritas, ijtihad yang berkait Al-Quran dan As-Sunnah hukum yang diambil dirumuskan oleh ulama-ulama generasi salaf terdahulu yang *memiliki pertautan sanad dengan para sahabat* (bukan sekedar klaim pengikut sunnah, pemahaman sahabat dan salafus shalih tetapi dirumuskan orang-orang belakangan dan tidak memiliki pertautan sanad keilmuan dengan mereka para sahabat atau salafus shalih). Tentang AlQuran-Hadits, dahulu saya pernah demam pembaharuan ketika belajar di kampus. Jargon generasi baru waktu itu adalah *pembaharuan* dan *pemurnian* ajaran Islam awal abad 19 yang gaungnya kemana-mana waktu itu : *KEMBALI KE QURAN DAN HADIST.* Maksudnya, bukan berdasarkan kitab-kitab ulama dan madzab-madzab dalam ilmu fikh. Jargon "Kembali Quran-Hadits" itu juga gonta-ganti. Misalnya, belakangn menjadi *Kembali Ke Quran-Sunnah* (karena pengertiannya lebih luas), *Pemahaman Sahabat,* genesasi *Salafus Sholih, Salafi, Hijrah* dll. Tetapi kembali ke Quran-Hadits atau Sunnah itu kadang hanya dipahami *"sebagai jargon"* saja, bahkan orang yang baru belajar agama sebulan dua bulan di doktrin begitu "kesan"-nya juga sudah sangat islami dan merasa paling murni atau merasa paling benar islamnya. AlQuran itu isinya lebih makro (mencakup, garis besar) ketimbang hadits. Namun demikian hadits itu sesungguhnya penjelas atau tafsir dari Quran, tetapi kadang hadist juga akan disalahkan seandainya dianggap bertentangan dengan AlQuran, alasannya hadits itu bukan wahyu, walaupun haditsnya juga shahih. Ini akibat kajian-kajian langsung Quran-Hadits tanpa melalui ulama. Katakanlah, belajar mandiri dengan membaca secara otodidak "melalui terjemahan-terjemahan" dari AlQuran atau Hadits. Ini karena saya pernah mengalami begitu. Kalau ditarik kesimpulan premis-premis, kendatipun Alquran lebih tinggi tetapi justru dihadits lah kita menemukan makna dari tafsir yang sebenarnya (karena memang penjelas AlQuran oleh Nabi). Tetapi itupun juga sangat rentan disalahpahami kalau kita kaji mandiri secara langsung AlQuran-Hadits itu. Maksudnya setelah mengaji kepada ulama dibidang itu (ahlinya) ternyata pemahaman kita yang langsung Quran-Hadits itu masih jauh dari kebenarannya. Katakanlah, Quran-Hadits harus dipahami dengan ilmu alat seperti nahwu, sharaf, ushul, ba'di, ma'ani, bayan, fikih, asbabun nuzul, tafsir, nasikh-mansukh dll baru kita akan menemukan kebenarannya. Tetapi itu hal tidak mungkin tanpa belajar atau bimbingan dari ulama. Jargon pemurnian Islam satu abad yang lalu "kembali ke quran dan hadits" --- yang diteriakkan para generasi pembaharuan ternyata juga masih mentah, prakteknya, ujung-ujungnya juga nanti akan membuka kitab-kitabnya ulama kalau sulit memahami maksud atau tidak menemukan solusi. Jadi sangatlah penting -ilmu-ilmu alat dan petunjuk ulama, tanpa itu ternyata pemahannya malah fatal semakin jauh dari yang dimaksud sebenarnya. Tentang *PEMAHAMAN SAHABAT* kalau sering dijadikan dalil atau tameng oleh orang-orang yang hidupnya jauh sekali jaraknya dengan para sahabat, wah .... itu kurang pas sepertinya dalam mendalil. Apalagi zaman sahabat *belum ada kitab-kitab,* belum ditulis. Hadist Nabi saja baru ditulis pada zaman *Khalifah Umar bin Abdul Aziz* (Dinasti Umayyah) jauh setelah hampir satu abad Nabi meninggal. Lalu dari mana kita orang paling kemudian (sekarang) mengklaim ikut atau tahu pemahaman sahabat? Pemahaman ulama-ulama kyai2 kuno dulu adalah yang paling tahu tentang nabi adalah *shahabat.* Yang paling tahu tentang shahabat adalah *tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabi'in adalah *tabi'ut tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabiut tabiin adalah ulama-ulama generasi *salafush shalih.* Jadi belajar agama *sanadnya* harus bersambung tidak memutus mata rantai hanya karena sudah ada kitab hadits bukhari atau quran sudah dicetak. Ini untuk menghindari kesalahpahaman hanya karena kita secara leterlek menerjemahkan tulisan kitab. Tetapi harus kita tanyakan kepada ahlinya (guru, ulama) yang tentunya bersambung dari ulama2 sebelumnya sampai sahabat. *Itulah kita bisa mengetahui pemahaman sahabat yang sebenarnya* tidak cukup hanya berhenti melalui tulisan yang ditulis pendapat ulama-ulama mutakhir atau belajar melalui media (youtube, internet dan yang semisalnya) yang biasanya hanya berhenti pada membaca buku-buku (terjemahan?) atau kajian-kajian kitab tanpa merunut sanad dari ahlinya darimana ilmu itu diperoleh secara bersambung _(estafet)._
😊 beragama itu tidak mengikuti ormas tapi qolalallah wa qola rosulullah...saya ini lahir dari keluarga Muhammadiyah Kultural, TK, SMP, Perguruan tinggi di Muhammadiyah...belajar kemuhammadiyahan ..Alhamdulillah suka dengan kajian-kajian Dari ustadz Salafi yang penilaian saya konsisten dengan pemurnian dakwah Tauhid,berantas TBC. Sebagaimana yang saya ketahui dari dulu...disisi lain internal dai Muhammadiyah sudah tergerus tidak lagi konsisten dg dakwah tsb,.sudah masuk paham liberal, Syi'ah bahkan baru2 ini ada kristen Muhammadiyah.😊.
Saya dari nu yg 5 tahun belakangan ngaji salafi , baru2 ini saya nimbrung di muhamadiyah dan kenal dengan ustadzah nya dalam rangka nyari jodoh sih , beliau senang dan membimbingku ke arah muhamadiyah, katanya "jangan salah ngaji ke yg pakai jubah dan cadar itu salafi bukan muhamadiyah " katanya . Dalam hati apa nya yg keliru wong salafi ngajinya kolaLlah kolarosul , sedangkan Muhammadiyah jika ada acara undang ustad yg dikaji tentang keorganisasian dan pergerakan
@@scuderiaferrarialfa1467saya tidak pernah mondok di NU dan saya bersyukur . Waktu muda saya ikuti pengajian umum NU , diba'an , ippnu, dan kegiatan lain . Dan saya tau bedanya . Sekarang amaliyah saya lebih simpel , hanya yg sohih , tidak bising ,tidak nyanyi2 . Hidupku lebih tenang . Ini yg kurasakan .
Ma syaa Allah, semoga Allah Azzawajalla memberi kekuatan dan kesabaran kpd asatidz dlm menyampaikan dakwah TAUHID DAN SUNNAH,apapun ORGANISASINYA.. mengikuti femahaman SALAFUS SHALEH,dan diistiqomahkan 💚💚💚
MUHAMMADIYYAH punya nama besar, punya uang , tapi sayang di sebagian masjid mereka untuk mengadakan kajian aja mereka kesulitan , bahkan sekedar untuk imam masjid aja mereka ga punya, makanya di sebagian masjid imamnya dari salafi , kalo salafi Alhamdulillah semua mempersiapan untuk kenyaman jamaah dgn baik.salafi jangan kan untuk masjid sendiri, masjid orang lain aja mereka sudah siap Alhamdulillah. Muhammadiyyah ibarat rumah yg besar tapi isinya kosong,
Karena MUHAMMADIYAH lagi sibuK urus AUM!! bukan PERSYARIKATAN AGAMa!! Akhirnya Skg jadi PERSYARIKATAN EKONOMI PERSYARIKATAN SOSIAL MAS PERSYARIKATAN BISNIS PERSYARIKATAN PENDIDIKAN aja
Di pr muhamadiyah kami, sudah lama pengajian yang ustadz nya dari salafi, benar apa yang ustadz katakan,sehingga terjadi pro kontra, jadi salafi adalah benalu di muhamadiyah,
Mohon maaf sedikit cerita. Di tempat saya setahu saya ada 2 masjid muhammadiyah yang di pakai kajian rutin oleh dai salafi. Tapi yang perlu saya tegaskan SALAFI TIDAK MASUK KE MUHAMMADIYAH, tapi ORANG MUHAMMADIYAH LAH YANG BELAJAR DENGAN SALAFI. Karena setiap setahun sekali ada tawaran lagi oleh dai2 salafi “ini masih di lanjut apa tidak?” dan kenyataannya warga muhammadiyah lah yang meminta lanjut kajiannya untuk beberapa tahun kedepan. Saya orang NU menyaksikannya sendiri dan jujur saya suka hadir ke kajian salafi di masjid muhammadiyah. Maka jangan di putar balikkan seolah2 salafi sebagai penyusup di muhammadiyah itu salah besar. Wallahi saya berani bersaksi di hadapan Allah😥
Masalah pemilihan ustadz, apakah org awam mampu mengetahui mana ustadz yg mumpuni dengan ustadz yg kurang mumpuni? Itulah mengapa salafi mewanti-wanti org awam dalam mengambil ilmu dari ustadz ustadz. Masalah ke eksklusifan, bukankah islam itu memang sangat eksklusif? Bahkan kata Allah hanya islam yg agama yg diridhoi Allah. Kalau tidak merasa benar, apa iya harus merasa paling salah?
Rupanya organisasi muhammadiyah mulai terusik , Kembalilah ke Tujuan Awal berorganisasi untuk dakwah Tauhid dan kemaslahatan umat bukan untuk tujuan dunia
Muhammadiyah sdh lebih dulu menekankan syiar berdasarkan Alquran dan sunah Rasulullah. Pengamalannya menyampaikan dg contoh yg mudah dipahami dan dimengerti oleh umat.
Di awal dia menjelaskan bahwa warga muhamadiyah mengeluhkan ustad2 muhamadiyah kurang tegas,mereka ingin ustad muhamadiyah tegas, tapi berikutnya mengatakan bahwa ustad2 salafi terlalu keras tidak memahami perbedaan. Ini orang kok membingungkan... Ambigu....
Biar umat tau ustadz yg suka membuat subhat,karena agama adalah ilmu makanya dari mana kita mengambil ilmu ,klo ente ngomong begitu apa ga merasa benar juga
Saya keluarga rata2 muhammadiyah, tapi ketika dengar ceramah salafi semua orang mudah untuk menerima. Dan lebih condong ke ustad2 salafi. Malahan dulu saya kalo puasa sama lebaran ikut muhamadiyah, tapi setelah dengar ustad salafi, jadi ikut pemerintah. Kalo ada yng bilang salafi radikal, puasa dan lebaran aja ngikutin fatwa pemerintah. Walaupun pemerintah itu dari golongan NU sekalian.
Ustadz zulkarnain el madury, beliau yg meluruskan Muhammadiyah itu Muhammadiyah yg sesungguhnya, yaitu ada garis tegas antara Muhammadiyah dengan ormas lain
Buya Hamka, ulama panutan Muhammadiyah berakidah salaf, tidak mentakwil sifat2x Allah. Baru belakangan muncul UAH yg mentakwil sifat2x Allah istiwa menjadi istaula, dan mentakwil sifat Allah turun ke langit dunia, lalu mengaku sbg "orang Muhammadiyah" dan dijadikan "tokoh Muhammadiyah"... Tapi ironisnya malah banyak orang sok tahu yg nuduh salafy yg menyelusup ke Muhammadiyah.... Buya Hamka menulis tentang istiwa di buku karya beliau "Tanja Djawab" hal 85: "Tuhan bersemayam di atas arsy haruslah (wajib) diterima dalam keseluruhannya, dengan tidak menanyakan “kaifa”, bagaimana rupa tangan itu, mata itu, atau duduk semacam itu." Buya HAMKA pula menjelaskan dalam buku "Pelajaran Agama Islam" hlm. 49, “Maka kalau dikatakan Tuhan Allah bersifat mendengar, bukanlah artinya pendengaranNya itu sama dengan pendengaran kita yang memakai telinga macam ini. Kalau Dia melihat bukanlah artinya alat penglihataNya adalah mata sebagai mata kita yang diberikanNya ini. Kalau Dia berkata tidaklah Dia berlidah dan bermulut sebagai kita. Dia membina langit, Dia menghamparkan bumi, Dia duduk di Arsy, dan lain-lain sebagainya. Semuanya itu tidaklah serupa dengan yang kita pikirkan atau terdapat dalam kebiasaan kita. Kalau Dia berkata bahwa Dia bertangan yang terletak di atas tangan kita, bukanlah Dia beranggota tubuh sebagai anggota tubuh kita ini. Alhasil, sifat alam yang dijadikan oleh Tuhan tidaklah serupa dengan sifat Tuhan, sebab Tuhan bukan alam dan alam bukan Tuhan. Bertengkar-tengkar dan kadang-kadang mengambil tempo berlama-lama, sampai berpisah kepada beberapa firkah dan mazhab diantara ahli-ahli fikir islam membicarakan sifat-sifat Tuhan itu, tentang Dia memandang dengan mataNya, Dia bertangan, Dia duduk di atas Arsy, Dia turun ke langit pertama di pertiga malam dan lain-lain.”
sekarang intinya dr yg bapak sampaikan miasal 2+2=4 ini menurut saya ilmu dalm Islam ilmu dalil, na klo menurut bapak hal trsebut kurang tepat yg a tepat adalah berpa tambah berpa sama dg 4 kan itu menurut bapak, nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dlm berdakwah TDK seperti itu pak , teori ini pernah di ungkap pak Quraish Shihab bilang beliau Islam ini bnyak cara ibarat berpa tambah berpa sama dg 10, nah metode inilah yg menyebabkan timbulnya masalah dlm islamkn bgtu liat sekrang pak Quraish Shihab tambah nyelenneh kan kerena itu tdi,teori ini teori akal akan dr manusia saja, klo sya lebih condong ke manhaj salah hitam ya hitam putih ya putih , klo ada dalil haram ya haram macam dalil musik haram ya sya yakini haram, na klo ada misal ank kita yg skolah kmudian di di tuntut untuk bermain musik atw menari ya sebisa mungkin untuk menolak klo GK bisa yg mau di apain kita pake dalil dlm posisi darurat saja artinya kita melakukan sesuatu yg di larang dlm rangka keterpaksaan bukan kita yg menginginkan kan bgtu,
Setelah saya analisa ternyata salafi yg ada disekitar mirip sebelah taklid hanya berdasarkan sunah yg dianut ustadnya, jamaah mereka tidak mau ikut kajian diluar ustadz mereka dg alasan klise tidak sunah, padahal yg di bahas qur'an hadist, asal bukan dari ustadznya tidak nyunah....saatnya Muhammadiyah bersih2 paham tektual....❤
Sesungguhnya semua orang Islam adalah salafi. Mengapa? Karena: 1. Salaf dari sisi bahasa adalah terdahulu, maka salafi adalah orang yg mengikuti orang terdahulu (dan semua orang islam mengikuti pendahulunya dalam hal agama) 2. Salaf dari sisi istilah adalah generasi awal islam (sahabat, tabiin, tabiut tabiin) sampai kira2 tahun 300 an hijriyah, maka semua orang islam pasti mengikuti mereka dalam beragama dan disebutlah salafi Adapun sekarang ada gerakan “salafi”, maka mereka ada beberapa macam gerakan yg banyak variannya. Ada yg manhaji ada yang haraki, ada yang jihadi (ini tidak bisa dipungkiri dari realitas yg ada) dan masing2 berbeda sikap beragamanya. Dari sini maka ada “titik temu dan titik pisah” antara gerakan “salafi” dengan Muhammadiyah. Sama halnya ada “titik temu dan titik pisah” antara Muhammadiyah dengan NU dan ornas yg lain seperti Persis, al Irsyad, MTA , dll Hal2 yang sifatnya Ijtihadiyah mestinya tidak perlu dibesarkan karena sifat ijtihad memang bisa benar bisa salah, adapun yg i’tiqodiyah rasanya sama antara “salafi” dengan Muhammadiyah juga antara Muhammadiyah dengan NU (Asyariyah yang ada dalam Ibanahnya Syekh Abu Hasan Al Asyari) Wallahu A’lam Bis Shawab.
Syiah memang bukan islam, syahadat beda, rukun islam beda, rukun iman beda, kitab beda, mereka mengkafirkan aisyah dan kulafaur rasyidin kecuali Ali bin abi thalib Apakah seperti ini tetap dianggap Islam??
Maaf saya ikut komentar, saya sendiri orang yang latar belakang NU, tetapi kemudian tercerahkan oleh Dai Muhammadiyah, juga Dai Salafi. Maka tolong direnungkan lagi materinya Pak, jangan sampai materi Bapak akan berdampak kisruhnya di masyarakat Muhammadiyah, karena adanya pemuda pemuda Muhammadiyah yang bergerak dalam dakwah Muhammadiyah yang mereka telah tercerahkan oleh Dai Salafi juga. Sedangkan faktanya, contoh di Desa Panusupan, keb. Purbalingga, dakwah pengurus Muhammadiyah mlempem, sangat kurang, sedangkan masyarakat masih banyak amaliahnya masih berbuat kesyirikan, bid'ah, khurafat. Apakah Bapak lebih ridho dengan hal tersebut, maka saya minta tolong mana Tanggung jawab pengurus Muhammadiyah dalam dakwah untuk masyarakat. Muhammadiyah sendiri.
Muhammadiyah adalah lembaga/organisasi,ada pimpinan pusat, pimpinan daerah, pimpinan cabang dan pimpinan ranting. Dimana lembaga muhammadiyah bergerak dibidang kesehatan, pendidikan, sosial dll. Muhammadiyah mengambil keputusan berdasarkan ijtihad para ulama/ustadz yg bersumber pada alquran dan as sunnah, dinamakan keputusan tarjih. Sedangkan salafi bukanlah lembaga/organisasi.manhaj salaf artinya metode dahulu yang bersumber pada al quran dan as sunnah berpegang teguh pada para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin. Tujuan ustadz2 yang mencari ilmu ditimur tengah, kembali ke Indonesia hanya untuk membenarkan tauhid dan akidah masyarakat di Indonesia.sedangkan muhamadiyah tujuan untuk pemurnian ajar islam, dulu muhammadiyah puasa memakai wujudul hilal sekarang sudah menggunakan kalender Hijriyah sehingga mengikuti keputusan pemerintah.
Kalo menurut saya, muhammadiyah dan salafi mempunyi bidang garapan yg berbeda dan biarkan berjalan masing2. Yg penting jangan saling menyalahkan. InsyaAlloh tujuannya sama.
Ada beberapa poin yg menurut saya dilebih lebihkan, seperti kalimat dikuasai, menuduh hizbi ,menuduh menepis ketika diajak salaman setelah shalat apalagi sampai menuduh tidak menjawab salam,. naudzubillah,, bertahun tahun saya mengikuti kajian mereka tidak pernah ada ajakan seperti itu,
salafi tdk pernah membubarkan pengajian kelompok lain. namun kelompok lain suka memata-matai kajian salafi. setelah menyusup besoknya ngajak2 temennya nggeruduk. orang2 salafi tidak pernah ngurusi/mengganggu pengajian kelompok lain. yg sy suka ustadz dr muhammadiyah hanya ustadz Mujiman. orangnya santun dan tidak kemaki.
Karena akarnya mirip dari Sunnah yang asli, salafi Muhammadiyah persis mirip. Semua firqoh kalau ambil Sunnah yang asli akan mirip, sedikit perbedaan. Disini masjid Muhammadiyah pakai dai salafi. Ustad salafi lebih detail dan terperinci kalau ngasih kajian, dalilnya kuat ilmiah. Basis Muhammadiyah itu ilmiah akademis mudah saja menelan. Dai salafi di atas rata rata kemampuannya. Orang Muhammadiyah seperti mendapatkan angin segar dalam hal ilmu, tambahan. Tema kajian salafi cenderung berat berisi. Dakwah sudah dilakukan oleh semua dai tapi paling ngefek adalah dai salafi. Contoh banyak yang sadar dari LDII PKS tabligh HTI Aswaja Asy'ari mereka kembali ke Sunnah , itu fakta di lapangan.
Muhaadiyah itu ormas. Sedangkan ormas itu dlm mengambil rujukan dr 4 Mashab..Jd jauh lebih dulu kaum Salaf dlm Pengamalannya. Yaitu dr sejak Para sahabat msh hidup sdh mempraktekannya.
Bismillah, dalam berdakwah sangat diperlukan keberanian menyampaikan, terpenting atas dasar dalil dalil yang kuat dan shahih, itulah sebagai pembeda identitas antara satu dakwah dengan dakwah lainnya, selama kajian yang disampaikan syarat ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan, kita tidak perlu takut disebut " merasa benar sendiri..."tapi kalau perkara yang disampaikan masih mengandung ikhtilaf khususnya dikalangan para ulama bermanhaj salaf, maka kita wajib berlapang dada, dan cenderung menghadirkan dalil dalil lain sebagai pembanding nya, karena nya dakwah salaf sangatlah menghindarkan perkara perkara yang masih subhat, yang Haq katakan Haq yang bathil katakan bathil, inilah sebagai modal dalam berdakwah sehingga tidak ada keraguan bagi para thalabul 'ilmi menentukan dakwah yang dipilihnya, Wallahu 'a'lam
Salafi adalah pejuang kemurnian agama islam, wajib dalil Alquran sunnah dr hadiat sohih, siapa pun yg berpedoman dgn Alquran sunnah ,itulah saudara se iman se perjuangan...
Semudah mudahnya faham salafi masuk ke muhammadiah,,lebih mudah masuk ke warga NU.Hanya para tetua dan mereka yg di tokohkan dari kalangan NU yg masih sulit menerima Faham Salafi,karena telah berkarat dgn BID'AHNYA.
Ya Allah masa Masjid aku akuan. Yg jelas udah jelas Masjid itu milik Allah Dan yg pashi setiap berkaitanbdengan Ibadah cuma bersandarkan kepada Al Qur,b an dan sunnah
Perubahan di MUH saat ini lebih jelas semenjak dai muda yg katanya cerdas itu masuk dlm MUH...kita lihat saja dikemudian hari kemungkinan besar Muhammadiyah akan dibawah naungan bibib..dan warga simpatisan nya pun mnjadi pemuja bibib...berantas TBC tak kan ada lagi didlm Muhammadiyah..😊
BANYAK ORANG NGERASA DIRINYA MENJALANKAN PERINTAH DALAM SURAT AL BAQOROH 143 ( TAWASUTH ALIAS PERTENGAHAN) TAPI KENYATAANNYA MALAH MENGAMALKAN SURAT AN NISA 143 ( MUDABDABIN/RAGU-RAGU).
Afwan mungkin kurang minum air antum, Padahal yang pertama kali di cap wahabi itu KH. Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah sebelum dakwah salaf mulai berkembang di Nusantara ini
Ustadz Harus paham juga yang mirip mirip salafy banyak Tadz secara amal dan ibadah hampir sama dgn Salafy tapi kalau kita teliti lagi Secara MANHAJ sangat jauh berbeda. Seperti IM Ikwanul muslimin Salafy mesir , Hasmi radio Fajri sepertinya mirip tapi padahal Manhajnya Harokiyyun. Ini harus dijelaskan kepada umat Tadz biar jelas dan gamblang jangan dipukul rata. terus MTA dan Persis ini sepertinya juga hampir sama tetapi secara Manhaj berbeda.
Sy dulu jadi pim Daerh Muhammdyh sejak dulu Muha.dyh sngt genjar Kembali pd AlQuran n AsSunnah ,Pembrantasan TBC tapi sekrang Dai2 Mhmdiyh sngt kurang mengomdangkan TBC makax ksmi sngt senang n ahirxa msk SALAFY.
Memang setelah wafatnya Al-Mukarram KH. A. Dahlan , wahabi mulai masuk dan sedikit-demi sedikit Fiqih KH. A. Dahlan ditinggalkan. Pokoknya pilih-pilih ibadah yang mudah. Ma'af, tks
secara akidah MD sama dengan salafi demikian juga alirsyad, wahdah islamiyah dan persis. dalam hal ini alisryad lebih maju berintegrasi ke salaf, semoga MD dan lain juga mau. bersatu dalam pemahaman salaf itulah kebersatuan yg bermanfaat. pengajian mana yg sering bahas masalah-2 ISBAL, RIBA kalau tidak yg disebut ngaswaja di salafi wahabi? sudah saatnya berubah, hilangkan orientasi dunia yg menyampingkan akhirat, berat pertanggung jawaban di akhirat.
Muhammadiyah dan salaf banyak kesamaan, salah satunya memberantas TBC. Kalaupun ada perbedaan pandangan itu hanya sebatas iktilaf bukan perkara yang pokok. . Sy sering mendengarkan ceramah ustadz salaf dan Muhammadiyah . .
Assalamualaikum ustadz..tentang terkait masjid di kuasi atau di kenadalikan sih terlalu jauh,,mana ada salafi mengendalikan masjid milik muhamadiyah,,yang ada kami dan ustadz kami minta izin untuk memakai masjid muhamadyah untuk mengadakan kajian dan ternyata yang hadir itu dari temen-temen salafi dan masjidnya ramai,,tapi ketika ada ustadz muhamadyah yang ngisi kajian di masjid muhamadyah malah jamaahnya sepi yang hadir,,nah di situ timbul kecemburuan dari kalangan oknum muhamadyah,sehingga ketika ustadz kami minta izin lagi ingin memakmurkan masjid muhamadyah di isi dengan kajian ustadz salafi malah di tolak oleh pimpinan muhamadyah daerah tempat saya,,bahkan sudah tiga masjid muhamadyah,,sama mau tanya ustadz kenapa kok di tolak,,apakah takut kalau masjidnya di kuasi??atau cemburu ??
Bismillah,ini nyata awalnya masuk ke masjid yang mayoritas Muhammadiyah setelah ada beberapa pengikut ,bikin masjid sendiri dan juga buat sekolahan sendiri dan sering membuat kolam di atas kolam ,mengajak orang yang sudah biasa ibadah namun tidak mau merintis dari awal intinya tidak mau dawah di daerah pinggiran yang masih awam ,dan sering nyerang umat Islam itu sendiri tapi acuh bila umat Islam di musuhi orang non muslim,ini terjadi dimana saja ,dan kalau ada bencana alam cendrung kurang respon sementara dari MDMC dan dari Banser dll sibuk,
MUHAMADIYAH SUDAH MAPAN BAGAIMANA CARA BERAGAMA DAN BERNEGARA DIINDONESIAA... SESUAI DENGAN STRATEGI DAKWAH MUHAMADIYAH... BISA BERDAMAI DENGAN SEMUA GOL9NGAN YG ADA DIINDONESIA... SEDANGKAN WAHABI SALAFI BELUM MAPAN... BELUM BISA MENERIMA PERBEDAAN CARA BERAGAMA DIINDONESIA... NU MUHAMADIYAH DAMAI... TANPA WAHABI SALAFI.
@@AkhmadGhozali-w1k iya kami sudah merintis Alhamdulillah sudah ada lahan dan akan dibuat masjid dan yayasan juga, berkaitan dengan kalau ada bencana kata anda kurang respon?? Kami punya komunitas jika ada bencana kami dan temen-temen ngumpulkan dana dan bagi-bagi bantuan terjun langsung memberi bantuan.
org2 salafi,, manis di muka,, nnt kalau sudah berkuasa baru nampak aslinya,, setiap hari cuma bicara bid'ah,, mukanya serem,, bicaranya gak mau kalah,, ngeyell,, gak bisa menghargai perbedaan..😊😅😅
@@Fatih480 iya fatih iya di tggu konten nya 😎😎😎
Alhamdulilah saya dulu nu tapi sekarang udah hijrah ke salafi
YES............
Tidak genduren😂dong...karena di NU genduren,3,7,40,100,mendak pisan,mendak Pindo,1000hari.
Alkhamdulillah
Sama dek ame Inyong
hanya saja Inyong tetap
ex-ksis ame nu.
Terbalik ama saya. Dulu seneng di Salafi, sekarang malah jadi NU
Dilingkungan saya orang² muhammadiyah mengikuti kajian salaf.
Yang digambarkan bapak ini adalah luqmaniyyun
Ustadh...rasanya kok antum salah tebak lho, yg masuk ke muhamadiyah itu bukan salafi, tp orang2 muhamadiyah lah yg pada ngaji ke salafi. Karena di muhamadiyah kajiannya dianggap membosankan, dan para dai2 nya jug abanyak yg kurang kompeten. Sementara di salafii jangan tanya ..mereka benar2 orang2 yg dipersiapkan jadi Da'i. Jangan lebay ya Ustadh. Harusny hal ini jadi otokritik bagi muhamadiyah. Orang2 muhamadiyah yg belajar melalui dai2 salafi malah menjadi muslim yg taat dan sangat mencintai Sunnah Nabinya. Lantas apa ruginya bagi muhamadiyah. Saya jjg orang muhamadiyah dan selalu ikut kajian salafi. Alhamdulillah pemahaman Islam saya semakin bertambah baik. Tuduhan2 Ustad ke saudar2 kita salafi kayaknya kurang tepat lho
Coba ustadh belajar lebih banyak lagi tentang apa itu salafi sehingga tdk gagal paham.
Salah satu Ustad muhamadiyah hasil didikan manhaj salaf adalah Ust. Mujiman dr Jogja. Lihat tuh... hebat benar beliau itu, baca kitab jg pinter wawasan jg luas dan lain2 kelebihan yg beliau miliki. Apa ruginya muhamadiyah punya Da'i sekelas Beliau...?
Salam waras bagi warga muhamadiyah....
Dimaklumi saja, karena dia dari UIN. Dan telah beredar kalau UIN adalah cikal bakal faham LIBERAL
@@asepsutanto2574 Antum 1000% bener, Ajaran Salafy adalah Muhammadiyah yg sebenarnya.. Lanjutkan...
Di muhammadiyah ada manhaj sendiri, yakni manhaj tarjih, jadi jangan mengembangkan manhaj sendiri di luar itu,
Sy sependapat.. Warga muhammadiyah lah yg ngaji ke salafi
@@suasanawisata siapa yg mengembangkan manhaj lain di muhamadiyah...?
Kajian salafy tak neko2, para Ustnya hanya menyampaikan qolalloh dan qolalloh Rosul.
Betul yg anda katakan
masa sih?
tapi kenapa baca surah Al-Kahfi ditiap malam jum'at dan dihari jum'at dianjurkan dan dianggap ibadah sunnah? padahal tak ada dalil shahihnya mengenai mengkhususkan dibaca tiap malam dan hari jum'at.
kenapa salafi percaya ada orang kesurupan jin?
katanya anti tahayul,bid'ah dan khurafat?
salafi kan juga mensyari'atkan shalat syuruq padahal gak ada dalil shahihnya.
ustadz salafi kenapa kalau shalat shubuh imamnya qunut juga ikut angkat tangan? padahal qunut shubuhHaditsnya dha'if,
dan masih ada lagi
@@TahsinBelajar akan lebih jika s*lafi membangun masjid sendiri, silahkan mau di isi apa bisa sesuai kehendak para **lafi,
Dulu muhammadiyah sekarang salafi,ini penilaian saya ,da'i salafi lebih mumpuni,lebih tegas ,lugas,jelas,itulah agama,emang kebanyakan ustadz muhamadiyah plin plan
Yg pertama mengingatkan bid'ah bukankah dr lisan Rasulullah shallallahu'alaihissalam kan...n para asatidz salaf menyampaikan sj?.... apakah dlm tarjih MD juga faham siapakah salaf terbaik klo bukan Rasulullahi shallallaahu'alaihissalam...
Apa beda menjudge dan saling mengingatkan..nah klo ga diingatkan terus ke dpannya anak cucu kita apa dibiarkan ditenggelamkan dlm kesesatan....
Lah mmg syiah itu menurut anda islam pak ustadz?
Dan tahdir anda banyak cenderung fitnah...
@@JokoPurwanto-bp2dr yg bagian mana yg plin plan?
@@suasanawisata bagian musik ,maulid ,isbal dll yg saya lihat hnya ustadz mujiman dan ustadz zul yg jujur menyampaikan
@@JokoPurwanto-bp2dr itu bgian furuk, besar kemungkinan terdapat perbedaan tafsir,
Orang gak ngaji fiqh
Gak faham mana Ushul mana furu
Lalu menuduh sesuatu yg beda dianggap salah
Dianggap plin plan...
Dalam semua perkara baik fiqh maupun aqidah itu ada masalah Ushul nya ada furu nya
Makanya tho ngaji biar faham
Masalah furu itu wajib menerima perbedaan
Inilah kacaunya dalam konsep doktrin Wahabi salafi
Mereka mendoktrin seakan akan semua perkara agama itu ya Ushul sehingga tidak memberikan ruang perbedaan pendapat
Model pemakaian fallacy black n white kental sekali dalam doktrinasi ajaran Wahabi salafi...
Sehingga gampange justifikasi beda sama Wahabi salafi adalah SALAH karena mereka sudah mendoktrin kalau kelompoknya adalah kebenaran mutlaq
Di salafi tak ada yang abu2, ceramahnya amar ma'ruf nahi mungkar. Yg haram katakan haram, yg bid'ah katakan bid'ah, yg syirik katakan syirik dan yg halal katakan halal.
DAN YG PERLU KAU TAU BID'AH, KHUROFAT, KUBURIYUN, SYIRIK-YG KELUAR DARI MULUT SETAN SETAN KESESATAN IBLIS WAHABI....GAK PENGARUH DALAM AGAMA ISLAM...DAN KAU YG MENGAKU SALAFI HANYALAH PENGIKUT MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB/WAHABI
Bismillah
Tad,saya asli muhamadiiyh likungan saya bnyk orang slfi tapi gk kayak gitu td apa anda emang tukang ftnah yaa
Saya salah seorg simpatisan Muhammadiyah, sy jg suka ketegasan dalam beragama yg disebut hitam putih makanya sy suka mengikuti kajian dr dai salafi
@@arifgunawan3738 Mantabzz, ya itu yg bener..
Kalau tidak suka hitam putih (jelas) berarti ustad ini mengatakan Muhammadiyah suka abu abu (samar samar).
prinsip salapi=ngegas,nyerang,memfonis,menghakimi,ngibul
jangan kita mengklim kita yang paling benar bos.
Tapi ikutilah yang jelas dan tegas...lebih besar resiko "mengada-ada" daripada meninggalkan yg abu2...
Paparan ini bisa ikut mempromosikan salafi bagi orang2 kritis.
Orang bilang dakwah tauhid, manhaj salaf itu kaku, anti budaya dan kearifan lokal, sulit berinteraksi dg lingkungan di luar kelompoknya.
Bagi saya yg sudah sering ikut kajian salafi, meskipun latar belakang Muhamadiyah, ngaji dari kecil dari para asatidz Persis, dan keluarga besar masih ada yg mengerjakan amalan tradisi Nahdiyin. Saya masih biasa saja berhubungan baik dg keluarga, saudara dan orang lain.
Terserah orang mau menilai seperti apa thd sikap beragamanya yg di cap salafi wahabi , tapi yg jelas cara beragama mereka berusaha teguh di atas sunnah Rasulullah.
Coba saja perhatikan ormas Islam semakin besar, semakin kaya, namun perkara akhirat dan kekokohan di atas sunnah Rasulullah, diantara jemaahnya semakin semrawut, mereka ada yg mnjadikan dakwah sbg barang dagangan ingin laku di semua kalangan dan pemahaman, ada yg liberal, ada yang dekat dg syiah, ada yg melestarikan Bid'ah dan khurafat, membela orang kafir akan tetapi membenci da'i yg konsisten diatas sunnah, ada yg haus kekusaan dan bermain politik
@@penuntut_ilmu.71 sy menghargai pandangan anda, kami tidak mempermasalahkan ajaran salafi, yg jd masalah ketika salafi melakukan infiltrasi dalam lingkup persyarikatan,
Yang mengkhawatirkan sekarang orang Muhammadiyah secara tidak langsung diarahkan ke paham tradisi dengan alasan dakwah kultural lah sehingga menyampingkan dalil yang lebih shohih
Dulu salafi sekarang Alhamdulillah Muhammadiyah.
Salafi Eklusif Muhammadiyah lebih lembut, toleran dan mudah bergaul dengan sesama manusia.
Lembut apa lembek😅
*Bukan Lembut tapi Mletho alias Mlempem ketiup angin*
Pagi ngajar disekolah Muahammadiyah sore pada tahlilan
@@SupriSaja-q3x Biar gajiannya irit ya?? Ada besek, udut...wkwkwk
Klo kata orang Betawi model gini namanya bocah gede ditempat sedekah wkwkwk
di daerah saya kelompok salafi ini di usir dari masjid muhammadiyah..mendirikan musholla/mesjid sendiri di tempat lain tp jamaahnya datang dari luar juga ada yg dari org al irsyad, klo dari lingkungan masyarakat gak ada yg ikut karena lingkungan setempat mayoritas org NU dan MU.
Kalau ditempatku ustad2 salafi diundang masjid2 mohamammadiyah baru ngisi kajian, kalau sy amati disekitar sy, kebanyakan ustad2 mohammadiyah itu kebanyakan lulusan sekolah umum, mereka bukan pondokan cuma hasil baca buku agama berbahasa indonesia , atau kitab terjemah, bahkan ada yang ngisi kajian atau kultum tanpa dibaca dulu, jadi ngisi kajian cuma dibacakan buku saja, tentunya sebuah kajian tanpa dia kuasai temanya, sedang disalafi rata2ustadnya lc, Lulusan madinah atau lipia, kalau ga mondok jadi pendengar saja,
Wahabi salafi masuk muhamadiyah jadi racun... adu domba... bahkan ulama2 muhamadiyah d8hinakan oleh para bocil wahabi salafi
Dlu ankku SD Muhammadiyah.
Klu pas HUT kemerdekaan, ada lomba fashion show, lomba tarian daerah.
Alhamdulillah scara perlahan kami mngenal sunnah, dn atas kehendak Allah, ank sy sndiri googling mencari sklh SMP sunnah. Alhamdulillah ada dikotaku.
Sekolah sunah, ustadz sunah, resto sunah, hotel sunah 🤣 sejak kapan Rasulullah buat sekolah sunah.... Bid'ah itu haha
Biker sunah, londry sunah, keday sunah. Sunah itu sumbernya dari nabi, kalau biker sunah apa jaman nabi dah ada clup motor?😂😂😂😂😂
Dan ujungnya
Menganggap haram n sesat orang yg menyanyikan lagu Indonesia raya
Menganggap pelaku syirik Akbar bagi orang yg hormat kepada sang merah putih
Menganggap syirik Akbar bagi rakyat bangsa ini karena menggunakan sistem demokrasi
Dalam kasyfus subuhat buku utama dalam aqidah bagi kelompok Wahabi salafi
Pelaku syirik Akbar itu halal darah, halal nyawa, halal kehormatan dan hartanya
Siap2 anaknya jadi teroris mas
hidup di Duni ini hanya sekali pak , jdi gunakan sebaik mungkin ada dalil haram ya tinggalkan ada dalil melarang mengada2 dlm urusan agama ibadah dlm bentuk ritual ya tinggalkan GK usah ikut ust kyai yg membolehkan amalan yg di ada2 trsebut ,intinya cari aman klo kita berusaha mengikuti dalil tinggalkan yg di larang otomatis kita akan lebih aman kan bgtu ,klo mengikuti amalan baru kan belum tentu dn gak ada jaminan itu bukanlah suatu kesalahan intinya cari aman ,dg cara mengikuti dalil Al Qur'an dan hadits
Selain itu kita juga wajib
jaga hati dan lisan. Ja
ngan sampai kita memiliki
liki sifat su'udzan, ujub,
hasad, dan penyakit ha
ti lainnya.
Bapak ini gak paham salafi bicara salafi
kasihan sekali ya. niatnya mau ngelek2 salafi gak taunya komen2nya malah bnyk sekali dukung salafi
Ya Ustadz jika bidah katakan bidah, jika haram katakan haram agar umat tidak bingung dalam beragama
Dan mubah katakan mubah
Makruh, katakan makruh.
Subhat katakan subhat.kurifat katakan kurofat@@munai207
Namun sayang, di saat Muhammadiyah disusupi kelompok pengamal TBC, apalagi di lembaga amal usaha MD, di banding kalangan orang salafi sangat sedikit , tapi diantara tokoh MD lebih memilih diam diam saja tdk pernah di anggap ancaman, maka wajar kalau sebagia warga MD bahkan tokohnya masih banyak yg tdk tegas menjalankan sunnah Rasulullah, lbh suka ikut ikutan kebiasaan mereka amaln TBC, padahal istialah TBC ( tahayul, Taqlid, Bid'ah dan churafat) dipopulerkan pertama kali oleh MD
Kita sebagai umat islam gak peduli mau kalian NU mau kalian MD Mau kalian syiah mau kalian sufi mau kalian ahmadiyah mau kalian islam rasa kejawen mau kalian islam nusantara nyiroro kidul mau kalian islam pancasila mau kalian dajjal sekali pun kita gak peduli ,,sandaran kita dalam berislam bukan paham organisasi kelompok kalian tapi paham kita apa kata alqur"an ,hadits shohih ,ijma ulama ,qiyas yg shohih,,,masjid kok ngaku" di rebut apa faedah nya coba masjid di rebut" gak logis masjid kok di rebut masjid itu tempat sholat lu kira lahan parkir pakai di rebut"
Banyak orang yg meninggalkan muhammadiyah justru kekurangtegasan menyikapi hadits, bahkan jenggot dan isbal dianggap remeh.
Betul itu..salah satu putusan majlis tarjih memfatwakan rokok haram..Ustadz nya ngebul😂
Wong NU hadir
Salam seduluran NU-Md 🇮🇩
Salam seduluran umat Islam.
piye kabare para habaib dan Baklawi, Mbah
Di muhamadiyah ada HPT/himpunan putusan tarjih, jadi tidak ada perbedaan antara ustadz muhamadiyah yang satu dengan yang lain, sedangkan di salafi ada perbedaan.
*MUHAMMADIYAH DISUSUPI SALAFI...?*
Muhammadiyah di zaman KH. Ahmad Dahlan, tentu saja *"berbeda jauh"* dengan Salafi atau Wahabi. Muhammadiyah dimasa-masa awal dengan jelas ber- *Madzab Syafii,* seperti bisa dilihat dalam buku lamanya _Kitab Fikih Muhammadiyah_ (1924) sehingga sama dengan NU, termasuk fikh dalam shalat, ibadah dan lain-lain. Pada masa-masa itu, tahun 1924 dalam Kongres Al-Islam di Surabaya 24-26 Desember : Muhammadiyah, Al Irsyad, Sarekat Islam dan 60-an ormas Islam lainnya dengan tegas juga *menolak faham Wahabi* (Salafi?).
Tetapi pada zaman ketuanya KH. Mas Manshur sebaliknya, Muhammadiyah lebih permisif terhadap pembaruan yang berkembang di dunia Arab waktu itu (aliran baru Wahabi menguasai Arab) sehingga kemudian secara tidak langsung dibentuklah lembaga *Majlis Tarjih* yang isinya mengevaluasi pemahaman lama (Madzab Syafii) dan menyesuaikan perkembangan pembaharuan di dunia Arab. Dari sinilah *pintu masuk* -nya penbaharuan Arab Saudi juga mempengaruhi Muhammadiyah. Trend metode baru dikenal dengan istilah "ijtihad" yang viral di Timur Tengah waktu itu dan sangat digandrungi oleh KH. Mas Manshur akhirnya dijadikan metode pokok di Majelis Tarjih. Dari sini pula awal bergesernya Madzab Syafii yang semula dianut KH. Ahmad Dahlan sedikit demi sedikit tidak terikat lagi dengan Madzab Syafii. Katakanlah dimasa-masa awal Muhammadiyah itu sebetulnya sama dengan NU secara fikih ubudiah peribadatan yaitu bermadzab Syafii, Al-Asy'ariyah, dan bertasawuf, bahkan lebih dahulu Muhammadiyah (1912) ketimbang NU secara organisatoris (1926).
Saya teringat beberapa tahun lalu ketika ada seorang santri menyinggung gerakan *Salafi* yang marak akhir-akhir ini, pak kyainya (seorang ulama tua) tiba-tiba mengatakan *".... yang kasihan itu saudara kita Muhammadiyah."* Tanpa menjelaskan lebih lanjut, saya faham yang dimaksud pak kyai tadi sepertinya yang dimaksud adalah karena sebagian besar salafi adalah sebetulnya juga berasal dari kader-kader Muhammadiyah yang menyeberang atau menyempal.
Seharusnya judulnya Mengapa muhamadiyah mudah disusupi haroki?. Saya kira narasumbernya tdk menguasai perbedaan salafi dan haroki.
Alhamdulillah siapapun mereka apa ormasnya dalam urusan agama dengan dasar alqur an dan sunah
Qulilhaq walaukana muron
Betul banget Akhii...itu bukti muhamadiyah memang dinamis sesuai dg tujuannya ingin mengamalkan agama sesuai Sunnah Nabinya.
Jadi saya kira jangan terlalu pusing lah dg maraknya kader2 muhamadiyah yg " nyebrang" Ke salafi. Toh warga muhamadiyah yg ngaji di salafi malah pemahaman Islamnya semakin baik. Lalu apa masalahnya...? Saya jamin salafi tdk mungkin menggusur muhamadiyah karena bukanlah misi mereka menggusur rumah tangga orang. Mereka / salafi hanya menda'wahkan Islam sesuai manhaj salaf. Lain tidak. Mau nrima ya monggo nolak ya silakan. Bagi saya muhamadiyah harusnya sadar, mengapa para Dai nya tidak diminati warganya sehingga bbrapa warga muhamadiyah lebih suka dai2 salafi. Mestinya muhamadiyah jangan hanya bangga dg amal usaha nya saja berupa banyaknya sekolah2, universitas , rumah sakit dll, tp perlu dipikirkan bagaimana kwalitas beragama warga muhamadiyah.
Hayok warga muhamadiyah antum jnagan lebay lah....
Ya akhii, ikutilah SALAF & PEMAHAMAN SAHABAT. Beragama itu haram bentuk organisasi. Islam ya Islam, tidak ada Muhammadiyah, NU tetapi Islam saja mengikuti Salafus Saleh dan Sahabat.
@@purnomoary6567
*SALAF, PEMAHAMAN SAHABAT*
Menurut Sejarah Islam yang disebut "Salaf" itu generasi terdahulu umat Islam sampai kira-kira abad ketigaan hijriyah dari generasi _sahabat, tabi'in_ dan _tabi'ut tabi'in._ Urutannya adalah :
1. Zaman Nabi
2. Zaman shahabat
3. Zaman Tabi'in
4. Zaman Tabi'ut Tabi'in
Jadi yang dimaksud Salaf itu adalah empat generasi itu sampai generasi para Tabi'ut Tabi'in.
Adapun kalau yang dimaksud Salaf itu adalah kelompok pemahaman yang menamakan dirinya "Salafi" itu sebetulnya belum lama dan viral sekitar tahun 1980an, konon awalnya yang mempopulerkan adalah Albani tahun 1980-an di Madinah. Jamaahnya kemudian dikenal dengan al-Jamaa al-Salafiy.
Tapi kayaknya salafi ini ada kecenderungan kurang familier dengan fiqih dalam Islam. Bagi kelompok salafi, madzab fiqih adalah buah pemikiran manusia, karena itu jika ingin, beribadah dengan benar menurutnya, maka harus kembali pada Qur’an dan Hadist _an sich_ (semata2) --- lha ini yang membedakan dengan pemahaman lama dari 4 madzab sebelumnya, yang mensyaratkan tidak cukup itu saja *(AlQuran dan Hadits)* tetapi juga harus dibarengi dengan *ijma'* (harus dikroscek dengan pemahaman sebagian besar ulama-ulama pada umumnya) --- dan ditambah satu kecuali ijma' nya mayoritasnya ulama tetapi juga harus dipahami dengan *Qiyas.* Ijma' atau jumhur ulama yang dimaksud adalah mereka yang tergolong dalam Madzab yang Empat (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali) atau yang dikenal sebagai Aswaja, karena kecuali termasuk mayoritas, ijtihad yang berkait Al-Quran dan As-Sunnah hukum yang diambil dirumuskan oleh ulama-ulama generasi salaf terdahulu yang *memiliki pertautan sanad dengan para sahabat* (bukan sekedar klaim pengikut sunnah, pemahaman sahabat dan salafus shalih tetapi dirumuskan orang-orang belakangan dan tidak memiliki pertautan sanad keilmuan dengan mereka para sahabat atau salafus shalih).
Tentang AlQuran-Hadits, dahulu saya pernah demam pembaharuan ketika belajar di kampus. Jargon generasi baru waktu itu adalah *pembaharuan* dan *pemurnian* ajaran Islam awal abad 19 yang gaungnya kemana-mana waktu itu : *KEMBALI KE QURAN DAN HADIST.* Maksudnya, bukan berdasarkan kitab-kitab ulama dan madzab-madzab dalam ilmu fikh. Jargon "Kembali Quran-Hadits" itu juga gonta-ganti. Misalnya, belakangn menjadi *Kembali Ke Quran-Sunnah* (karena pengertiannya lebih luas), *Pemahaman Sahabat,* genesasi *Salafus Sholih, Salafi, Hijrah* dll.
Tetapi kembali ke Quran-Hadits atau Sunnah itu kadang hanya dipahami *"sebagai jargon"* saja, bahkan orang yang baru belajar agama sebulan dua bulan di doktrin begitu "kesan"-nya juga sudah sangat islami dan merasa paling murni atau merasa paling benar islamnya.
AlQuran itu isinya lebih makro (mencakup, garis besar) ketimbang hadits. Namun demikian hadits itu sesungguhnya penjelas atau tafsir dari Quran, tetapi kadang hadist juga akan disalahkan seandainya dianggap bertentangan dengan AlQuran, alasannya hadits itu bukan wahyu, walaupun haditsnya juga shahih. Ini akibat kajian-kajian langsung Quran-Hadits tanpa melalui ulama. Katakanlah, belajar mandiri dengan membaca secara otodidak "melalui terjemahan-terjemahan" dari AlQuran atau Hadits. Ini karena saya pernah mengalami begitu.
Kalau ditarik kesimpulan premis-premis, kendatipun Alquran lebih tinggi tetapi justru dihadits lah kita menemukan makna dari tafsir yang sebenarnya (karena memang penjelas AlQuran oleh Nabi). Tetapi itupun juga sangat rentan disalahpahami kalau kita kaji mandiri secara langsung AlQuran-Hadits itu. Maksudnya setelah mengaji kepada ulama dibidang itu (ahlinya) ternyata pemahaman kita yang langsung Quran-Hadits itu masih jauh dari kebenarannya.
Katakanlah, Quran-Hadits harus dipahami dengan ilmu alat seperti nahwu, sharaf, ushul, ba'di, ma'ani, bayan, fikih, asbabun nuzul, tafsir, nasikh-mansukh dll baru kita akan menemukan kebenarannya. Tetapi itu hal tidak mungkin tanpa belajar atau bimbingan dari ulama.
Jargon pemurnian Islam satu abad yang lalu "kembali ke quran dan hadits" --- yang diteriakkan para generasi pembaharuan ternyata juga masih mentah, prakteknya, ujung-ujungnya juga nanti akan membuka kitab-kitabnya ulama kalau sulit memahami maksud atau tidak menemukan solusi. Jadi sangatlah penting -ilmu-ilmu alat dan petunjuk ulama, tanpa itu ternyata pemahannya malah fatal semakin jauh dari yang dimaksud sebenarnya.
Tentang *PEMAHAMAN SAHABAT* kalau sering dijadikan dalil atau tameng oleh orang-orang yang hidupnya jauh sekali jaraknya dengan para sahabat, wah .... itu kurang pas sepertinya dalam mendalil. Apalagi zaman sahabat *belum ada kitab-kitab,* belum ditulis. Hadist Nabi saja baru ditulis pada zaman *Khalifah Umar bin Abdul Aziz* (Dinasti Umayyah) jauh setelah hampir satu abad Nabi meninggal. Lalu dari mana kita orang paling kemudian (sekarang) mengklaim ikut atau tahu pemahaman sahabat?
Pemahaman ulama-ulama kyai2 kuno dulu adalah yang paling tahu tentang nabi adalah *shahabat.* Yang paling tahu tentang shahabat adalah *tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabi'in adalah *tabi'ut tabi'in.* Yang paling tahu tentang tabiut tabiin adalah ulama-ulama generasi *salafush shalih.*
Jadi belajar agama *sanadnya* harus bersambung tidak memutus mata rantai hanya karena sudah ada kitab hadits bukhari atau quran sudah dicetak. Ini untuk menghindari kesalahpahaman hanya karena kita secara leterlek menerjemahkan tulisan kitab. Tetapi harus kita tanyakan kepada ahlinya (guru, ulama) yang tentunya bersambung dari ulama2 sebelumnya sampai sahabat. *Itulah kita bisa mengetahui pemahaman sahabat yang sebenarnya* tidak cukup hanya berhenti melalui tulisan yang ditulis pendapat ulama-ulama mutakhir atau belajar melalui media (youtube, internet dan yang semisalnya) yang biasanya hanya berhenti pada membaca buku-buku (terjemahan?) atau kajian-kajian kitab tanpa merunut sanad dari ahlinya darimana ilmu itu diperoleh secara bersambung _(estafet)._
😊 beragama itu tidak mengikuti ormas tapi qolalallah wa qola rosulullah...saya ini lahir dari keluarga Muhammadiyah Kultural, TK, SMP, Perguruan tinggi di Muhammadiyah...belajar kemuhammadiyahan ..Alhamdulillah suka dengan kajian-kajian Dari ustadz Salafi yang penilaian saya konsisten dengan pemurnian dakwah Tauhid,berantas TBC. Sebagaimana yang saya ketahui dari dulu...disisi lain internal dai Muhammadiyah sudah tergerus tidak lagi konsisten dg dakwah tsb,.sudah masuk paham liberal, Syi'ah bahkan baru2 ini ada kristen Muhammadiyah.😊.
Muhammadiyah dan NU dipisahkan oleh qunut, dan disatukan oleh tambang.
Saya dari nu yg 5 tahun belakangan ngaji salafi , baru2 ini saya nimbrung di muhamadiyah dan kenal dengan ustadzah nya dalam rangka nyari jodoh sih , beliau senang dan membimbingku ke arah muhamadiyah, katanya "jangan salah ngaji ke yg pakai jubah dan cadar itu salafi bukan muhamadiyah " katanya . Dalam hati apa nya yg keliru wong salafi ngajinya kolaLlah kolarosul , sedangkan Muhammadiyah jika ada acara undang ustad yg dikaji tentang keorganisasian dan pergerakan
Mondok dimana dlu waktu masih NU ?
@@scuderiaferrarialfa1467saya tidak pernah mondok di NU dan saya bersyukur . Waktu muda saya ikuti pengajian umum NU , diba'an , ippnu, dan kegiatan lain . Dan saya tau bedanya . Sekarang amaliyah saya lebih simpel , hanya yg sohih , tidak bising ,tidak nyanyi2 . Hidupku lebih tenang . Ini yg kurasakan .
@@scuderiaferrarialfa1467hai jumpa lagi,piye kabare kiyai cabul,masih banyaklah santri yg dicabuli
Ma syaa Allah, semoga Allah Azzawajalla memberi kekuatan dan kesabaran kpd asatidz dlm menyampaikan dakwah TAUHID DAN SUNNAH,apapun ORGANISASINYA.. mengikuti femahaman SALAFUS SHALEH,dan diistiqomahkan 💚💚💚
MUHAMMADIYYAH punya nama besar, punya uang , tapi sayang di sebagian masjid mereka untuk mengadakan kajian aja mereka kesulitan , bahkan sekedar untuk imam masjid aja mereka ga punya, makanya di sebagian masjid imamnya dari salafi , kalo salafi Alhamdulillah semua mempersiapan untuk kenyaman jamaah dgn baik.salafi jangan kan untuk masjid sendiri, masjid orang lain aja mereka sudah siap Alhamdulillah. Muhammadiyyah ibarat rumah yg besar tapi isinya kosong,
Karena MUHAMMADIYAH lagi sibuK urus AUM!!
bukan PERSYARIKATAN AGAMa!!
Akhirnya Skg jadi
PERSYARIKATAN EKONOMI PERSYARIKATAN SOSIAL MAS
PERSYARIKATAN BISNIS
PERSYARIKATAN PENDIDIKAN aja
Setiap kelompok pasti merasa paling benar,kalaupun ada perbedaan dibantah aja dg ilmiah dan kita serahkan kpd umat utk memutuskan nya
Setuju...👍👍👍
Di pr muhamadiyah kami, sudah lama pengajian yang ustadz nya dari salafi, benar apa yang ustadz katakan,sehingga terjadi pro kontra, jadi salafi adalah benalu di muhamadiyah,
Mohon maaf sedikit cerita. Di tempat saya setahu saya ada 2 masjid muhammadiyah yang di pakai kajian rutin oleh dai salafi. Tapi yang perlu saya tegaskan SALAFI TIDAK MASUK KE MUHAMMADIYAH, tapi ORANG MUHAMMADIYAH LAH YANG BELAJAR DENGAN SALAFI. Karena setiap setahun sekali ada tawaran lagi oleh dai2 salafi “ini masih di lanjut apa tidak?” dan kenyataannya warga muhammadiyah lah yang meminta lanjut kajiannya untuk beberapa tahun kedepan. Saya orang NU menyaksikannya sendiri dan jujur saya suka hadir ke kajian salafi di masjid muhammadiyah. Maka jangan di putar balikkan seolah2 salafi sebagai penyusup di muhammadiyah itu salah besar. Wallahi saya berani bersaksi di hadapan Allah😥
Maksudnya ustad salafi berceramah ke warga Muhammadiyah
Di.masjid. Muhammadiyah atau masjid milik salafi?
Pak Ustadz ini apa sudah mengalami ketika Muhammadiyah dipimpin Pak AR....?
Muhammadiyah yg sekarang berbeda dengan Muhammadiyah di jaman Pak AR....
Ustadz, perlu ada gerakan masif di setiap ranting guna membendung fenomena ini,,,
Makmur kan mesjid, laksanakan Sunnah, mngkin salah satu cara MEMBENDNGnya...
Makmurkan masjid dan di tambah ada kajian dan sosialisasi himpunan putusan tarjih pak,
@@suasanawisata*Gimana mau memakmurkan masjid wong dari generasi muda Muhammadiyah sebagian besar Malas Sholat berjamaah di Masjid kok*
Dulu Muhammadiyah fokus dakwah tauhid anti TBC.... Sekarang Muhammadiyah fokus ke rumah sakit panti asuhan dan universitas lupa dengan tauhid....
Emang Tauhid nya lupa gimana?
@@muhammadafrizalmahendra8436
Memberi hadiah 1 juta pada orang yang mengucapkan Allah punya anak.
Jangan menyerobot asetnya Persyarikatan..tapi warga rindu Muhammadiyah era 80'an...
Trimkasih ustad atas ilmunya,,,
Sekali Muhammadiyah...tetap Muhammadiyah.Islam Agamaku,Muhammadiyah Gerakanku.Fastabiqul Khoirot....
*Masih kurang Brouw,rokok kebiasaanku, liberal cara berfikirku, Hubbuddunya masih menjeratku* 😂😂😂
Masalah pemilihan ustadz, apakah org awam mampu mengetahui mana ustadz yg mumpuni dengan ustadz yg kurang mumpuni? Itulah mengapa salafi mewanti-wanti org awam dalam mengambil ilmu dari ustadz ustadz.
Masalah ke eksklusifan, bukankah islam itu memang sangat eksklusif? Bahkan kata Allah hanya islam yg agama yg diridhoi Allah. Kalau tidak merasa benar, apa iya harus merasa paling salah?
bukan ustaz salafi yg masuk ke muhammadiyah,tp orang muhammadiyah yg jujur mau mengikuti salafi.
Sepakat Tadz
Abang bise aje beramsumsi sendiri
Ustadz ini Muhammadiyah yg jujur.apa adanya.
Rupanya organisasi muhammadiyah mulai terusik , Kembalilah ke Tujuan Awal berorganisasi untuk dakwah Tauhid dan kemaslahatan umat bukan untuk tujuan dunia
Muhammadiyah sdh lebih dulu menekankan syiar berdasarkan Alquran dan sunah Rasulullah. Pengamalannya menyampaikan dg contoh yg mudah dipahami dan dimengerti oleh umat.
Di awal dia menjelaskan bahwa warga muhamadiyah mengeluhkan ustad2 muhamadiyah kurang tegas,mereka ingin ustad muhamadiyah tegas, tapi berikutnya mengatakan bahwa ustad2 salafi terlalu keras tidak memahami perbedaan.
Ini orang kok membingungkan...
Ambigu....
Biar umat tau ustadz yg suka membuat subhat,karena agama adalah ilmu makanya dari mana kita mengambil ilmu ,klo ente ngomong begitu apa ga merasa benar juga
Saya keluarga rata2 muhammadiyah, tapi ketika dengar ceramah salafi semua orang mudah untuk menerima. Dan lebih condong ke ustad2 salafi. Malahan dulu saya kalo puasa sama lebaran ikut muhamadiyah, tapi setelah dengar ustad salafi, jadi ikut pemerintah.
Kalo ada yng bilang salafi radikal, puasa dan lebaran aja ngikutin fatwa pemerintah. Walaupun pemerintah itu dari golongan NU sekalian.
Ustadz zulkarnain el madury, beliau yg meluruskan Muhammadiyah itu Muhammadiyah yg sesungguhnya, yaitu ada garis tegas antara Muhammadiyah dengan ormas lain
Buya Hamka, ulama panutan Muhammadiyah berakidah salaf, tidak mentakwil sifat2x Allah. Baru belakangan muncul UAH yg mentakwil sifat2x Allah istiwa menjadi istaula, dan mentakwil sifat Allah turun ke langit dunia, lalu mengaku sbg "orang Muhammadiyah" dan dijadikan "tokoh Muhammadiyah"...
Tapi ironisnya malah banyak orang sok tahu yg nuduh salafy yg menyelusup ke Muhammadiyah....
Buya Hamka menulis tentang istiwa di buku karya beliau "Tanja Djawab" hal 85:
"Tuhan bersemayam di atas arsy haruslah (wajib) diterima dalam keseluruhannya, dengan tidak menanyakan “kaifa”, bagaimana rupa tangan itu, mata itu, atau duduk semacam itu."
Buya HAMKA pula menjelaskan dalam buku "Pelajaran Agama Islam" hlm. 49,
“Maka kalau dikatakan Tuhan Allah bersifat mendengar, bukanlah artinya pendengaranNya itu sama dengan pendengaran kita yang memakai telinga macam ini. Kalau Dia melihat bukanlah artinya alat penglihataNya adalah mata sebagai mata kita yang diberikanNya ini. Kalau Dia berkata tidaklah Dia berlidah dan bermulut sebagai kita. Dia membina langit, Dia menghamparkan bumi, Dia duduk di Arsy, dan lain-lain sebagainya.
Semuanya itu tidaklah serupa dengan yang kita pikirkan atau terdapat dalam kebiasaan kita. Kalau Dia berkata bahwa Dia bertangan yang terletak di atas tangan kita, bukanlah Dia beranggota tubuh sebagai anggota tubuh kita ini. Alhasil, sifat alam yang dijadikan oleh Tuhan tidaklah serupa dengan sifat Tuhan, sebab Tuhan bukan alam dan alam bukan Tuhan.
Bertengkar-tengkar dan kadang-kadang mengambil tempo berlama-lama, sampai berpisah kepada beberapa firkah dan mazhab diantara ahli-ahli fikir islam membicarakan sifat-sifat Tuhan itu, tentang Dia memandang dengan mataNya, Dia bertangan, Dia duduk di atas Arsy, Dia turun ke langit pertama di pertiga malam dan lain-lain.”
Saya Muhammadiyah tapi bagus mengikuti salaf yang tegas......
Yes, HHHHHHHHHHHH
Yes
sekarang intinya dr yg bapak sampaikan miasal 2+2=4 ini menurut saya ilmu dalm Islam ilmu dalil, na klo menurut bapak hal trsebut kurang tepat yg a tepat adalah berpa tambah berpa sama dg 4 kan itu menurut bapak, nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam dlm berdakwah TDK seperti itu pak , teori ini pernah di ungkap pak Quraish Shihab bilang beliau Islam ini bnyak cara ibarat berpa tambah berpa sama dg 10, nah metode inilah yg menyebabkan timbulnya masalah dlm islamkn bgtu liat sekrang pak Quraish Shihab tambah nyelenneh kan kerena itu tdi,teori ini teori akal akan dr manusia saja, klo sya lebih condong ke manhaj salah hitam ya hitam putih ya putih , klo ada dalil haram ya haram macam dalil musik haram ya sya yakini haram, na klo ada misal ank kita yg skolah kmudian di di tuntut untuk bermain musik atw menari ya sebisa mungkin untuk menolak klo GK bisa yg mau di apain kita pake dalil dlm posisi darurat saja artinya kita melakukan sesuatu yg di larang dlm rangka keterpaksaan bukan kita yg menginginkan kan bgtu,
Setelah saya analisa ternyata salafi yg ada disekitar mirip sebelah taklid hanya berdasarkan sunah yg dianut ustadnya, jamaah mereka tidak mau ikut kajian diluar ustadz mereka dg alasan klise tidak sunah, padahal yg di bahas qur'an hadist, asal bukan dari ustadznya tidak nyunah....saatnya Muhammadiyah bersih2 paham tektual....❤
kok lain dg ust mhmdiyah yg lain ya? seperti ust mujiman dan ust zulkarnaen ek maduri
Sesungguhnya semua orang Islam adalah salafi. Mengapa? Karena:
1. Salaf dari sisi bahasa adalah terdahulu, maka salafi adalah orang yg mengikuti orang terdahulu (dan semua orang islam mengikuti pendahulunya dalam hal agama)
2. Salaf dari sisi istilah adalah generasi awal islam (sahabat, tabiin, tabiut tabiin) sampai kira2 tahun 300 an hijriyah, maka semua orang islam pasti mengikuti mereka dalam beragama dan disebutlah salafi
Adapun sekarang ada gerakan “salafi”, maka mereka ada beberapa macam gerakan yg banyak variannya. Ada yg manhaji ada yang haraki, ada yang jihadi (ini tidak bisa dipungkiri dari realitas yg ada) dan masing2 berbeda sikap beragamanya. Dari sini maka ada “titik temu dan titik pisah” antara gerakan “salafi” dengan Muhammadiyah. Sama halnya ada “titik temu dan titik pisah” antara Muhammadiyah dengan NU dan ornas yg lain seperti Persis, al Irsyad, MTA , dll
Hal2 yang sifatnya Ijtihadiyah mestinya tidak perlu dibesarkan karena sifat ijtihad memang bisa benar bisa salah, adapun yg i’tiqodiyah rasanya sama antara “salafi” dengan Muhammadiyah juga antara Muhammadiyah dengan NU (Asyariyah yang ada dalam Ibanahnya Syekh Abu Hasan Al Asyari)
Wallahu A’lam Bis Shawab.
Syiah memang bukan islam, syahadat beda, rukun islam beda, rukun iman beda, kitab beda, mereka mengkafirkan aisyah dan kulafaur rasyidin kecuali Ali bin abi thalib
Apakah seperti ini tetap dianggap Islam??
Paham liberal udah masuk di Muhammadiyah, oleh dosen dosen UIN, IAIN dan sejenisnya..😊
Kolaborasi juga dengan tradisi MD Rasa NU.
Maaf saya ikut komentar, saya sendiri orang yang latar belakang NU, tetapi kemudian tercerahkan oleh Dai Muhammadiyah, juga Dai Salafi.
Maka tolong direnungkan lagi materinya Pak, jangan sampai materi Bapak akan berdampak kisruhnya di masyarakat Muhammadiyah, karena adanya pemuda pemuda Muhammadiyah yang bergerak dalam dakwah Muhammadiyah yang mereka telah tercerahkan oleh Dai Salafi juga.
Sedangkan faktanya, contoh di Desa Panusupan, keb. Purbalingga, dakwah pengurus Muhammadiyah mlempem, sangat kurang, sedangkan masyarakat masih banyak amaliahnya masih berbuat kesyirikan, bid'ah, khurafat. Apakah Bapak lebih ridho dengan hal tersebut, maka saya minta tolong mana Tanggung jawab pengurus Muhammadiyah dalam dakwah untuk masyarakat. Muhammadiyah sendiri.
Baca ini....
1.wahabi salafi mencacimaki P.Diponegoro.( tentang keislamannya).
2.Wahabi mengharamkan pajak.
3.Wahabi mengharamkan pemilu.
4.Wahabi mengharamkan HUT( 17 Agst)
6.wahabi mencacimaki wali ( dg kata wali setan )
7.wahabi mencari2 kesalah ibadah orang lain A-Z.
Wahabi Ada apa ini?
dng sejarah dn bangsa.
Ideologi nya sama² berantas TBC tahayul, bidah, khurafat syirik dll😅😂
Muhammadiyah adalah lembaga/organisasi,ada pimpinan pusat, pimpinan daerah, pimpinan cabang dan pimpinan ranting. Dimana lembaga muhammadiyah bergerak dibidang kesehatan, pendidikan, sosial dll.
Muhammadiyah mengambil keputusan berdasarkan ijtihad para ulama/ustadz yg bersumber pada alquran dan as sunnah, dinamakan keputusan tarjih.
Sedangkan salafi bukanlah lembaga/organisasi.manhaj salaf artinya metode dahulu yang bersumber pada al quran dan as sunnah berpegang teguh pada para sahabat, tabiin, dan tabiut tabiin.
Tujuan ustadz2 yang mencari ilmu ditimur tengah, kembali ke Indonesia hanya untuk membenarkan tauhid dan akidah masyarakat di Indonesia.sedangkan muhamadiyah tujuan untuk pemurnian ajar islam, dulu muhammadiyah puasa memakai wujudul hilal sekarang sudah menggunakan kalender Hijriyah sehingga mengikuti keputusan pemerintah.
Alhamdulillah sangat mencerahkan
Saya simpatisan Muhammadiyah saya kajian di Salafi.Nggak begitu juga suka melabeli vonis dikajian sya santun. Lebih adem Ust Mujiman.
Gambleh ra percoyo. Paling pemujane Al-Albani, Utsaimin dan Bin Baz 😅😅🤮👎
Kalo menurut saya, muhammadiyah dan salafi mempunyi bidang garapan yg berbeda dan biarkan berjalan masing2. Yg penting jangan saling menyalahkan. InsyaAlloh tujuannya sama.
& di kami minta tolong MD buat bareng² menangkal kristenisasi,, MD pun legowo karena kita punya dana & SDM mumpuni tp ttp dibawah nama MD
Ada beberapa poin yg menurut saya dilebih lebihkan, seperti kalimat dikuasai, menuduh hizbi ,menuduh menepis ketika diajak salaman setelah shalat apalagi sampai menuduh tidak menjawab salam,. naudzubillah,, bertahun tahun saya mengikuti kajian mereka tidak pernah ada ajakan seperti itu,
salafi tdk pernah membubarkan pengajian kelompok lain. namun kelompok lain suka memata-matai kajian salafi. setelah menyusup besoknya ngajak2 temennya nggeruduk. orang2 salafi tidak pernah ngurusi/mengganggu pengajian kelompok lain. yg sy suka ustadz dr muhammadiyah hanya ustadz Mujiman. orangnya santun dan tidak kemaki.
Karena akarnya mirip dari Sunnah yang asli, salafi Muhammadiyah persis mirip. Semua firqoh kalau ambil Sunnah yang asli akan mirip, sedikit perbedaan.
Disini masjid Muhammadiyah pakai dai salafi.
Ustad salafi lebih detail dan terperinci kalau ngasih kajian, dalilnya kuat ilmiah. Basis Muhammadiyah itu ilmiah akademis mudah saja menelan.
Dai salafi di atas rata rata kemampuannya.
Orang Muhammadiyah seperti mendapatkan angin segar dalam hal ilmu, tambahan.
Tema kajian salafi cenderung berat berisi.
Dakwah sudah dilakukan oleh semua dai tapi paling ngefek adalah dai salafi. Contoh banyak yang sadar dari LDII PKS tabligh HTI Aswaja Asy'ari mereka kembali ke Sunnah , itu fakta di lapangan.
sy perhatikan banyak yang koment positif tentang salafy dan banyak yg hijrah ke manhaj salf, krena pemahamannya jelas, tegas namun santun..
saya org Muhammadiyah palembang yg sering ikut kajian salafi, sayangnya ustadz salah memberikan penilaian kpd salafi.
Mohon warga muhamadiyah jangan bodoh mau aja diajak menghinakan ulama2 kalian... seperti UAH di hinakan direndahkan oleh bocil2 wahabi salafi..
barang siapa yang tak rido masjid dibuat ibadah maka alloh kelak akan meminta pertaggung jawaban
Muhaadiyah itu ormas. Sedangkan ormas itu dlm mengambil rujukan dr 4 Mashab..Jd jauh lebih dulu kaum Salaf dlm Pengamalannya. Yaitu dr sejak Para sahabat msh hidup sdh mempraktekannya.
Bismillah, dalam berdakwah sangat diperlukan keberanian menyampaikan, terpenting atas dasar dalil dalil yang kuat dan shahih, itulah sebagai pembeda identitas antara satu dakwah dengan dakwah lainnya, selama kajian yang disampaikan syarat ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan, kita tidak perlu takut disebut " merasa benar sendiri..."tapi kalau perkara yang disampaikan masih mengandung ikhtilaf khususnya dikalangan para ulama bermanhaj salaf, maka kita wajib berlapang dada, dan cenderung menghadirkan dalil dalil lain sebagai pembanding nya, karena nya dakwah salaf sangatlah menghindarkan perkara perkara yang masih subhat, yang Haq katakan Haq yang bathil katakan bathil, inilah sebagai modal dalam berdakwah sehingga tidak ada keraguan bagi para thalabul 'ilmi
menentukan dakwah yang dipilihnya, Wallahu 'a'lam
Karena muhammadiyah meninggalkan dakwah sunnah, mentauhidkan Allah dan meninggalkan Syirik, Khurofat dan Bid'ah
Salafi adalah pejuang kemurnian agama islam, wajib dalil Alquran sunnah dr hadiat sohih, siapa pun yg berpedoman dgn Alquran sunnah ,itulah saudara se iman se perjuangan...
Bersihkan muhamadiyah dr wahabi salafi...
Aswaja kw ya bang? Jgn nyamar disini basi
@@SalimMuslim-p8s aswaja antum bilang basi 😂 bocah ingusan tau apa
Semudah mudahnya faham salafi masuk ke muhammadiah,,lebih mudah masuk ke warga NU.Hanya para tetua dan mereka yg di tokohkan dari kalangan NU yg masih sulit menerima Faham Salafi,karena telah berkarat dgn BID'AHNYA.
Ya Allah masa Masjid aku akuan.
Yg jelas udah jelas Masjid itu milik Allah
Dan yg pashi setiap berkaitanbdengan Ibadah cuma bersandarkan kepada Al Qur,b an dan sunnah
Dr Ali trigiyatno mengajarnya di IAIN Gusdur ya
Salafi adalah Muhammadiyahnya Muhammadiyah.
MD dulu dgn sekarang SDH bedah,
Ust sendiri bilang MD tidak punya ghiroh.
Saya memilih Muhammadiyah, karena otak tak terasa beku akibat sempit pandangan
Perubahan di MUH saat ini lebih jelas semenjak dai muda yg katanya cerdas itu masuk dlm MUH...kita lihat saja dikemudian hari kemungkinan besar Muhammadiyah akan dibawah naungan bibib..dan warga simpatisan nya pun mnjadi pemuja bibib...berantas TBC tak kan ada lagi didlm Muhammadiyah..😊
Kita tidak mau melibatkan muhamadiyah kedalam salafi, masing masing aja mas. Tapi siapapun mau ikut ngaji monggo.
BANYAK ORANG NGERASA DIRINYA MENJALANKAN PERINTAH DALAM SURAT AL BAQOROH 143 ( TAWASUTH ALIAS PERTENGAHAN) TAPI KENYATAANNYA MALAH MENGAMALKAN SURAT AN NISA 143 ( MUDABDABIN/RAGU-RAGU).
Muhammadiyah mulai panik dengan tersebarnya faham Wahabi 😂
Afwan mungkin kurang minum air antum, Padahal yang pertama kali di cap wahabi itu KH. Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah sebelum dakwah salaf mulai berkembang di Nusantara ini
Gak usah panik mas. Kami salafiyun gak pernah niat ganggu muhammadiyah, biar anda kaya kami tdk ngemis insyaallah .
Muhammadiyah tdk doyan bid'ah tahlilan kematian dan qunut shubuh. Sedangkan NU sebaliknya.
Saya dulu NU tapi sekarang lebih percaya dengan dai2 salafi lebih tegas walaupun saya belum bisa mengamalkan sepenuhnya
Dulu Muhammadiyah dakwahnya memberantas S-TBC (syirik, tahayul, bid'ah, churofat) , sekarang Muhammadiyah dakwah kultural, 11 12 dgn NU
Ustadz Harus paham juga yang
mirip mirip salafy banyak Tadz secara amal dan ibadah hampir sama dgn Salafy tapi kalau kita teliti lagi Secara MANHAJ sangat jauh berbeda. Seperti IM Ikwanul muslimin Salafy mesir , Hasmi radio Fajri sepertinya mirip tapi padahal Manhajnya Harokiyyun. Ini harus dijelaskan kepada umat Tadz biar jelas dan gamblang jangan dipukul rata. terus MTA dan Persis ini sepertinya juga hampir sama tetapi secara Manhaj berbeda.
Agama ini bersumber dari 2 kota Mekkah dan madinah.bukan dari Jawa.
Dari Allah (Al-Qur'an) dan Rasulullah (As-Sunnah) kang... 🙏
@@furingkucing1785 Mekkah dan Madinah masih menerapkan Qur'an dan Sunnah mas.
Emangnya Muhammadiyah masih teguh dalam Qur'an dan Sunnah?
Kira2 mana fatwa atau putusan yang tidak quran sunah?? @@imammaulana5777
salafi ngakunya salafush shalih tapi prakteknya tidak mulus seperti itu
❤❤❤❤semangat ust mujiman ,,ust muhanmadiyah original yg lainya masih kw
Ini orang Muhammadiyah yg mulia panik.
Panik karena :
musik di larang
Di larang motong jenggot
Di larang isbal
Setuju ..ana pernah ikut ngaji dg ini ustad,isbal ndak papa,musik dianjurkan,jenggot dicukur bebas...tapi bilangnya samikna wa atokna
@@riyonosupadi3378emg ada larangan?
Sy dulu jadi pim Daerh Muhammdyh sejak dulu Muha.dyh sngt genjar Kembali pd AlQuran n AsSunnah ,Pembrantasan TBC tapi sekrang Dai2 Mhmdiyh sngt kurang mengomdangkan TBC makax ksmi sngt senang n ahirxa msk SALAFY.
Memang setelah wafatnya Al-Mukarram KH. A. Dahlan , wahabi mulai masuk dan sedikit-demi sedikit Fiqih KH. A. Dahlan ditinggalkan. Pokoknya pilih-pilih ibadah yang mudah. Ma'af, tks
Biar ustadz Berkelas international kalau Masih menganut paham TBC tentu layak untuk di jauhi
secara akidah MD sama dengan salafi demikian juga alirsyad, wahdah islamiyah dan persis.
dalam hal ini alisryad lebih maju berintegrasi ke salaf, semoga MD dan lain juga mau.
bersatu dalam pemahaman salaf itulah kebersatuan yg bermanfaat. pengajian mana yg sering bahas masalah-2 ISBAL, RIBA kalau tidak yg disebut ngaswaja di salafi wahabi?
sudah saatnya berubah, hilangkan orientasi dunia yg menyampingkan akhirat, berat pertanggung jawaban di akhirat.
Muhammadiyah dan salaf banyak kesamaan, salah satunya memberantas TBC.
Kalaupun ada perbedaan pandangan itu hanya sebatas iktilaf bukan perkara yang pokok. .
Sy sering mendengarkan ceramah ustadz salaf dan Muhammadiyah . .
Ingat yaaa...salafi bukan ormas spt yg ada selama ini...tapi pemahaman....jgn diframingkan sbg golongan....di salaf tdak ada ketua Organisasinya
Klo dulu muhamadiyah banyak mirip.. Tp klo skrg jauh bedanya sama salafy...
Dan lbih baiknya tinggalkan organisasi... Itu lbih baik