CELANA SUNNAH…?🧐
Вставка
- Опубліковано 1 жов 2024
- BENARKAH CELANA CINGKRANG SESUAI SUNNAH???
Jangan lupa like, komen, shere, dan SUBSCRIBE channel ini agar kalian tidak ketinggalan update terbaru dari channel ini.
Ust.Alnof diDebat oleh WAHABI:
• DEBAT WAHABI vs ASWAJA...
Tonton juga:
Jalan pulang dari wahabi menuju ASWAJA syekh 'Adil Al-Syu'aibi • SYEKH MANTAN WAHABI BO...
________________________
Social media:
Email: masjidnurulfajar@gmail.com
Yt: Nurul Fajar Online
iG: @nurul_fajar_online
Fb: Masjid Nurul Fajar
#wahabi #trending #viral #terbaru #ahlisunnahwaljamaah #kajianislam #alnofdinar #bidhansava2021 #viralkan #ceramahustadzabdulsomad #idrusramli #viral #trending
Mungkin bukan dimaksudkan nabi Muhammad saw celana pria mesti diatas kaki, tapi karena pada zamannya
Kita yg salah mengartikan dan tidak memahami maksud nabi
Semua diterima dengan cara yg kaku
Klau clana menutupi mata kaki, itu kan biasa, lalu meninggikan di atas mata kaki, lalu merasa yg paling sunnah. Otomatis di dlm hatinya pasti merasa sombong krn suda menjalankan sunah, kalau kami lbh baik menutup mata kaki, tp bisa gk merasa sombong, drpd diatas mata kaki dlm hati metada sombong
yah begitulah kira - kira. selain itu saya pun punya teman salafi wahabi di sosmed sering banget upload2 kajian agama juga, kadang terlihat dengan istilah MULIA DENGAN MANHAJ SALAF dsb. sayang sekali sepertinya mereka merasa paling sunnah dan paling benar.
@@Awan_Olyamakanya harus kita hindari ajaran mereka karrna sdh banyak yg menjelaskan mereka golongan sombong
Hadits itu maqoshidnya menghindari sombong. Lha Wahabi cingkrang malah jadi kesombongan merasa lebih dari muslim yang lain
@@ditoseafoxjdi merasa paling sunnah😂
@@ditoseafoxwahabi ga bakalan tahu yg gituan karena di arab cuma belajar menerjemahkan saja lalu di suruh berfatwa
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala Alihi washahbihi wasallam.......
Rasional skl pak,memahami hadits itu memang hrs tau asbabul wurujnya sbgmn memahami al qur'an jg hrs tau asbabun nuzulnya
Dulu Jain itu susah,sekarang nggak lagi,jadi,nggak sombong kan,? Asalkan jangan sampai ketanah,supaya ngga kena najis,justru sekarang yang cingkrang terkesan sombong,(sok),karena kalo nggak cingkrang takut dicap nggak jalankan Sunnah nabi,, bukan kah itu ada beban dihati?
Barakallahu ustadku
ngaku ngaku ahlussunnah, tapi saat sunnah celana diatas mata kaki aja, kalian gk amalkan
MENINGGALKAN AMALAN SUNNAH KARENA MERASA TIDAK WAJIB
Kenapa zaman dulu dan sekarang berbeda yah? Zaman dulu, salafush shalih benar-benar melakukan amalan sunnah karena menganggapnya itu sunnah. Sedangkan kita … begitu malas mengerjakan amalan yang tidak wajib (sunnah) karena menganggapnya hanyalah sunnah.
Benarlah nasihat berikut …
السَّلَفُ الصَّالِحُ يَفْعَلُوْنَ السُّنَّةَ لِأَنَّهَا سُنَّةٌ ، وَفِي يَوْمِنَا هَذَا تُتْرَكُ لِأَنَّهَا سُنَّةٌ
“Salafush shalih (suri tauladan kita yang shalih di masa silam) mengerjakan perkara sunnah karena hal itu sunnah. Sedangkan kita di zaman ini, perkara sunnah itu ditinggalkan karena menganggapnya hanya sekedar sunnah.”
Sebab Seseorang Meremehkan Amalan Sunnah
Sudah merasa cukup dengan yang wajib.
Amalan yang wajib dirasa sudah sempurna sehingga tak perlu disempurnakan.
Rasa malas.
Ingin imbalan dunia daripada akhirat.
Sibuk dengan dunia, lupa akhirat.
Sebab utama, kejahilan atau kurangnya ilmu.
Faedah Gemar Memperhatikan yang Sunnah
Padahal gemar merutinkan yang sunnah dapat mengantar seseorang pada derajat wali Allah yang terdepan.
Ibnu Taimiyah berkata, “Wali Allah yang terdepan (as-sabiqun al-muqarrabun) adalah yang memperhatikan amalan sunnah setelah mengerjakan yang wajib. Mereka melakukan yang wajib dan yang sunnah, serta meninggalkan yang haram dan makruh. … Begitu pula mereka menjadikan perkara mubah bernilai taat. Dengan perkara mubah itu, mereka mendekatkan diri pada Allah. Sehingga amalannya seluruhnya untuk Allah.” (Al-Furqan, hlm. 50)
Tingkatan di bawah wali Allah terdepan adalah wali Allah pertengahan (al-muqtashidun). Mereka melakukan perkara wajib dan meninggalkan yang haram. Namun mereka tidak membebani diri mereka dengan perkara sunnah dan tidak mau meninggalkan perkara mubah yang berlebihan. (Lihat Al-Furqan, hlm. 50)
Sekarang kita ingin menjadi wali Allah terdepan ataukah wali Allah yang biasa-biasa saja? Masing-masing kita bisa memilih.
Wallahu waliyyut taufiq.
Referensi:
Al-Furqan bayna Awliya’ Ar-Rahman wa Awliya’ Asy-Syaithan. Cetakan kedua, tahun 1431 H. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Taqdim: Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan. Tahqiq: Dr. ‘Abdurrahman bin ‘Abdul Karim Al-Yahya.
INSYAALLOH KAMI TETAP MENGERJALANMENGAMALKAN SUNATULLOH, TP DG TDK SEPERTI KLOMPOK WAHABI DG KESOMBONGAN/ MENYOMBONGKAN DIRI, MEMANJANGKAN JENGGOT, MENGHITAMKAN JIDAT, LALU MEMOTONG JENGGOT DI HARAMKAN.
ALLOH MAHA MENGETAHUI APA2 YG KITA KERJAKAN
@@purnomopurnomo5106
tidak lah amalan bidah dikerjakan pasti karena kerena sifat sombong, nab tak lakukan sedangkan pencinta bidah bangga melakukannya.
nabi memerintahkan agar menjauhi bidah degan sombong aswwja sufy mengajak umat mengamalkan nya , bukankah ini nama sombong?
nabi memerintahkan. jangan isbal dengan bangga aswaja sufy semakin isbal bahkan mengajak umat agar tetap isbal dengan alasan tidak sombong.
Cerdas banget ustadku